• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat. Pelayanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat. Pelayanan"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya semua masyarakat membutuhkan pelayanan, bahkan dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat. Pelayanan merupakan cara melayani, membantu, menyikapi, mengurus, menyelesaikan keperluan kebutuhan seorang individu atau kelompok. Pelayanan yang diberikan kepada publik adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam suatu instansi baik itu instansi pemerintah mauun instansi swasta. Kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat mennetukan kesetiaan masyarakat terhadap instansi yang bersangkutan. Dan kegiatan pelayanan pada dasarnya menyangkut pemenuhan suatu hak, Seperti yang dilaksanakan pada instansi pemerintah di pusat, daerah, dan lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk barang dan jasa baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang undangan.

Menurut undang-undang No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peratuan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik.

Dalam sejarah perjalanan administrasi publik, pelayanan publik semula dipahami secara sederhana sebagai pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Semua barang dan jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah kemudian disebut sebagai pelayanan publik.

(2)

Literatur terdahulu umumnya menjelaskan bahwa pemerintah pada masa itu hanya peduli untuk menyelenggarakan pelayanan yang menjadi barang publik atau pelayanan yang menurut kesepakatan politik dan pertimbangan moral dinilai penting bagi kehidupan warganya. Namun ketika telah terjadi perubahan peran pemerintah dan non-pemerintah dalam penyelenggaraan layanan yang menjadi hajat hidup orang banyak dalam era sekarang ini maka definisi pelayanan publik seperti yang telah disebutkan diatas perlu dipikirkan kembali.

Pelayanan publik cenderung menjadi konsep yang sering digunakan oleh banyak pihak, baik dari kalangan praktisi maupun ilmuwan, dengan makna yang berbeda-beda. Dalam kehidupan politik, perbaikan pelayanan publik juga sangat berimplikasi luas khususnya dalam memperbaiki tingkat kepercayaan kepada pemerintah. Berbagai pelayanan administratif, seperti pelayanan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan akte kelahiran merupakan pelayanan yang diselenggarakan untuk menjamin hak dan kebutuhan dasar warga negara. Pelayanan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan akte kelahiran sangat vital dalam kehidupan warga karena keduanya menjamin keberadaan, identitas warga, dan hak-hak sipil lainnya. Pelayanan seperti itu tentu sangat penting dan menjadi bagian dari pelayanan publik yang harus diselenggarakan oleh negara.

Ada beberapa jenis pelayanan publik yang diberikan aparatur kepada masyarakat, mulai dari urusan akta kelahiran sampai dengan urusan surat kematian atau yang dikenal dengan istilah catatan sipil. Catatan sipil juga merupakan suatu catatan yang menyangkut kedudukan hukum seseorang. Bahwa untuk dapat dijadikan dasar kepastian hukum seseorang maka data atau catatan peristiwa penting seseorang seperti perkawinan, perceraian, kelahiran, kematian, pengakuan anak dan pengesahan anak, perlu didaftarkan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah suatu lembaga resmi pemerintah yang menangani hal-hal yang menyangkut peristiwa kependudukan yang sengaja diadakan

(3)

oleh pemerintah, dan bertugas untuk mencatat, mendaftarkan serta membukukan selengkap mungkin setiap peristiwa penting bagi status keperdataan seseorang.

Dari berbagai pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tersebut salah satunya adalah pelayanan terhadap kelahiran yaitu pembuatan akta kelahiran yang mana akta kelahiran itu sendiri menjadi penting bagi masyarakat karena merupakan bukti yang kuat dan sah secara hukum atas kelahiran seseorang, dan juga akta kelahiran ini berguna untuk keperluan anak nanti, misalnya syarat untuk mendaftarkan anak ke sekolah dan sebagai bukti yang sah atas anak itu sendiri atau legalitas terhadap anak tersebut. Pentingnya akta kelahiran tersebut tidak langsung membuat semua masyarakat merasa harus membuat akta kelahiran sehingga dibutuhkan juga motivasi atau dorongan yang diberikan kepada masyarakat tersebut agar mengetahui pentingnya akta kelahiran dan segera membuat akta kelahiran tersebut. Sampai saat ini masih banyak penduduk yang mengabaikan atau kurang paham akan pentingnya Akta Kelahiran. Akta Kelahiran wajib dimiliki bagi penduduk yang mengalami peristiwa kelahiran dan Akta Kelahiran sangat penting untuk menentukan status hukum seseorang. Di bidang pencatatan kelahiran ini, Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Filiphina. Di negara-negara tersebut tingkat pencatatan kelahiran sudah 95% dari jumlah anak yang lahir. Sementara di Indonesia, menurut laporan penelitian yang dilaksanakan BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa baru 30,6% anak-anak berusia di bawah lima tahun yang tercatat atau memiliki Akta Kelahiran.

Di kabupaten Padang Pariaman berdasarkan jumlah penduduk pada tahun 2016 sebanyak 472,011 jiwa, yang memiliki akte kelahiran yaitu sebanyak 300,091 jiwa. Padahal biaya kepengurusan akta kelahiran sudah digratiskan. Seluruh peristiwa penting yang terjadi dalam keluarga perlu didaftarkan dan dibukukan, sehingga baik yang bersangkutan maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai bukti yang autentik tentang peristiwa-peristiwa tersebut agar kedudukan hukum seseorang menjadi tegas dan jelas.

(4)

Dengan demikian dibutuhkan sebuah pola penyelenggaraan pelayanan publik dalam suatu lembaga terkait yang dapat mempengaruhi efektiv atu tidaknya pelayanan lembaga tertentu dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman. Pentingnya suatu pelayanan di suatu instansi manapun harus mengutamakan kualitas dari pelayanan itu sendiri baik di instansi swasta maupun di pemerintahan. Pentingnya kualitas pelayanan itu sendiri banyak membawa dampak, dengan pelayanan yang baik di suatu instansi dapat memajukan instansi itu sendiri dan tercapainya kualitas pelayanan itu sendiri.

Dalam pemberian pelayanan publik bagi masyarakat, adalah yang penting untuk dapat mengukur sejauh mana pelayanan tersebut bagi masyarakat, apakah pelayanan yang diberikan berkualitas atau tidak berkualitas. Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan agar menjadi bahan perbaikan dan pengembangan bagi pihak pemberi layanan maupun masyarakat sebagai penerima layanan.

Tingkat kepuasan masyarakat merupakan suatu indikator yang berpengaruh keberhasilan pelayanan publik, jika semakin besar manfaat yang dirasakan masyarakat, semakin bagus pula kualitas layanan yang dilaksanakan oleh aparat sebaliknya tingkat kepuasan yang rendah mengindikasikan buruknya sistem pelayanan aparat publik.

Namun pada kenyataannya masih banyak terdapat permasalahan yang berkaitan dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Dimana aparat pemerintah belum sepenuhnya memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat, apa yang dilakukan hanyalah bentuk pelayanan yang didasari oleh kewajiban sebagai pekerja pemerintah bukan sebagai abdi masyarakat.

Kualitas pelayanan publik yang dilakukan pemerintah seringkali dianggap sebagai cermin dan kualitas birokrasi secara umum. Salah satu pelayanan yang dilakukan oleh pemerintahan kepada masyarakat yaitu pelayanan administratif dibidang kependudukan. Penyelenggaraan administratif kependudukan diarahkan pada pemenuhan hak asassi setiap

(5)

orang dibidang pelayanan administratif kependudukan, peningkatan kesadaran penduduk dan kewajibannya untuk ikut serta dalam pelaksanaan administrasi kependudukan, pemenuhan data statistik kependudukan, serta dukungan terhadap perencanaan pembangunan kependudukan secara nasional guna meningkatkan pemberian pelayanan publik tanpa diskriminasi.

Beberapa kasus yang terjadi dalam pelayanan publik yang sering dialami oleh masyarakat seperti prosedur yang berbelit-belit dalam pengurusan surat-surat tertentu, biaya yang tidak jelas sehingga menimbulkan banyaknya pungli, dan pelayanan yang sulit untuk diakses.

Maka dari itu Pelayanan yang merupakan tugas utama bagi aparatur negara sebagai abdi negara dan abdi masyarakat harusla diperbaiki. Dalam mengahadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan peluang, aparatur negara sebagai pelayan masyarakat yang memberikan pelayanan yang jauh lebih baik lagi. Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat setiap harinya haruslah pelayanan publik yang berkualitas.

Karena pelayanan seperti inilah yang membuat masyarakat kurang kepercayaannya terhadap aparatur pemerintah dan menimbulkan berbagai perspektif pada masyarakat seperti masyarakat menganggap aparat pemerintah kurang profesional dan tidak efisien.

Dengan demikian dibutuhkan sebuah pola penyelenggaraan pelayanan publik dalam dalam suatu lembaga terkait yang dapat mempengaruhi baik atau buruknya kulitas pelayanan pada lembaga Dinas Pencatatan Sipil. Suatu pelayanan pada sebuah instansi pemerintah harus mengutamakan kualitas dari pelayanan itu sendiri, karena kualitas dari pelayanan ini memiliki dampak besar.

Sebuah pelayanan dapat dikategorikan efektif apabila masyarakat mendapatkan kemudahan pelayanan dengan prosedur yang singkat, cepat, tepat dan memuaskan.

(6)

Keberhasilan meningkatkan efektifitas pelayanan umum ditentukan oleh faktor kemampuan pemerintah dalam meningkatkan disiplin kerja aparat pelayanan.

Di kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman pada kenyataannya masih banyak dijumpai permasalaha yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat seperti pelayanan pembuatan akta kelahiran. Maka dari itu berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Efektifitas Pelayanan Pubik Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas mengenai pelayanan pengurusan akta kelahiran masih banyak didapatkan pelayana yang kurang memuaskan bagi masyarakat, maka penulis menentukan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah efektivitas pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam memberikan pelayanan administrasi pembuatan akta kelahiran” ?

C. Tujuan penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai dalam proses penyelenggaraannya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab perumusan masalah yang telah dikemukankan sebelumnya yaitu untuk mengetahui efektivitas pelayanan publik dalam memberikan pelayanan administrasi pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten padang pariaman.

(7)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Secara subjektif, penelitian ini berguna sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir dalam menulis karya ilmiah tentang efektifitas pelayan publik

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi dinas daerah yang terkait dan dijadikan salah satu sumber informasi dalam melaksanakan fungsi pengelolaan yang menyangkut kepentingan orang banyak,

3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pelengkap referensi maupun perbandingan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dalam bidnag yang sama.

E. Kerangka Teori

Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor‐faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Penyusunan teori merupakan tujuan utama dari ilmu karena teori merupakan alat untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena yang diteliti.

Teori selalu berdasarkan fakta, didukung oleh dalil dan proposisi. Secara defenitif, teori harus berlandaskan fakta empiris karena tuijuan utamanya adalah menjelaskan dan memprediksikan kenyataan atau realitas. Suatu penelitian dengan dasar teori yang baik akan membantu mengarahkan si peneliti dalam upaya menjelaskan fenomena yang diteliti.

Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Konsep Efektivitas

(8)

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Menurut Harbani Pasolong (2007:4), efektivitas pada dasarnya berasal dari kata “efek” dan digunakan istilah ini sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas dapat dipandang sebagai suatu sebab dari variabel lain. Efektivitas berarti bahwa tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat tercapai atau dengan kata sasaran tercapai karena adanya proses kegiatan.

Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai. Semakin banyak rencana yang dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Media pembelajaran bisa dikatakan efektif ketika memenuhi kriteria, diantaranya mampu memberikan pengaruh, perubahan atau dapat membawa hasil. Ketika kita merumuskan tujuan instruksional, maka efektivitas dapat dilihat dari seberapa jauh tujuan itu tercapai. Semakin banyak tujuan tercapai, maka semakin efektif pula media pembelajaran tersebut.

Menurut Sondang dalam Othenk (2008: 4), efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Abdurahmat dalam Othenk (2008:7), efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Dapat disimpulkan bahwa efektivitas berkaitan

(9)

dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan partisipasi aktif dari anggota serta merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai.

Menurut Agung Kurniawan dalam bukunya Transformasi Pelayanan Publik mendefinisikan efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya (Kurniawan, 2005:109).

Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektivitas, dapat disimpulkan bahwaefektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana targettersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.

b. Pendekatan Efektivitas

Lubis dan husain (1987:56) mengemukakan bahwa terdapat beberapa pendekatan dalam mengukur efektifitas organisasi, yaitu :

1. Pendekatan sasaran ( goals approach), dimana pusat perhatian pada output adalah mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil (output) yang sesuai dengan rencana.

(10)

2. Pendekatan sumber ( recourse approach) yakni mengukur efektifitas dari input. Pendekatan ini mengutamakan adanya keberhasilan organisasi untuk memperoleh SDM, baik fisik maupun nonfisik yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

3. Pendekatan proses ( process approach) adalah untuk melihat sejauh mana efektifitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses internal atau mekanisme organisasi.

4. Pendekatan integrative ( integrative approach) yakni pendekatan gabungan yang mencakup input, proses dan outpot.

c. Ukuran Efektivitas

Mengukur efektivitas organisasi bukanlah suatu hal yang sangat sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa yang menilai serta menginterpretasikannya. Bila dipandang dari sudut produktivitas, maka seorang manajer produksi memberikan pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas dan kuantitas (output) barang dan jasa.

Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak efektif.

Efektivitas kerja organisasi sangat tergantung dari efektivitas kerja dari orang-orang yang bekerja didalamnya. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas kerja dari organisasi yang memberikan pelayanan (Sondang P. Siagian, 1996:60) antara lain :

(11)

Faktor waktu di sini maksudnya adalah ketepatan waktu dan kecepatan waktu dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan. Hanya saja penggunaan ukuran tentang tepat tidaknya atau cepat tidaknya pelayanan yang diberikan berbeda dari satu orang ke orang lain. Terlepas dari penilaian subjektif yang demikian, yang jelas ialah faktor waktu dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran efektivitas kerja.

2. Faktor kecermatan

Faktor kecermatan dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat efektivitas kerja organisasi yang memberikan pelayanan. Faktor kecermatan disini adalah faktor ketelitian dari pemberi pelayanan kepada pelanggan. Pelanggan akan cenderung memberikan nilai yang tidak terlalu tinggi kepada pemberi pelayan, apabila terjadi banyak kesalahan dalam proses pelayanan, meskipun diberikan dalam waktu yang singkat.

3. Faktor gaya pemberian pelayanan

Gaya pemberian pelayanan merupakan salah satu ukuran lain yang dapat dan biasanya digunakan dalam mengukur efektivitas kerja. Yang dimaksud dengan gaya disini adalah cara dan kebiasaan pemberi pelayanan dalam memberikan jasa kepada pelanggan. Bisa saja si pelanggan merasa tidak sesuai dengan gaya pelanggan yang diberikan oleh pemberi pelayanan. Jika berbicara tentang sesuatu hal yang menyangkut kesesuaian, sesungguhnya apa yang dibicarakan termasuk hal yang tidak terlepas kaitannya dengan nilai-nilai sosial yang dianut oleh orang yang bersangkutan.

Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif atau tidak, sebagaimana dikemukakan oleh S.P. Siagian (1978:77), yaitu:

(12)

Hal ini dimaksdukan supaya karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.

b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan

Telah diketahui bahwa strategi adalah “pada jalan” yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan organisasi.

c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap

Berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya kebijakan harus mampu menjembatani tujuan-tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan operasional.

d. Perencanaan yang matang pada hakekatnya

Berarti memutuskan sekarang apa yang dikerjakan oleh organisasi dimasa depan. e. Penyusunan program yang tepat

Suatu rencana yang baik masih perlu dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tepat sebab apabila tidak, para pelaksana akan kurang memiliki pedoman bertindak dan bekerja.

f. Tersedianya sarana dan prasarana kerja

Salah satu indikator efektivitas organisasi adalah kemamapuan bekerja secara produktif. Dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi.

g. Pelaksanaan yang efektif dan efisien

Bagaimanapun baiknya suatu program apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya, karena dengan pelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.

(13)

Mengingat sifat manusia yang tidak sempurna maka efektivitas organisasi menuntut terdapatnya sistem pengawasan dan pengendalian.

d. Aspek Efektivitas

Aspek-aspek efektivitas berdasarkan pendapat Muasaroh (2010: 13), efektivitas dapat dijelaskan bahwa efektivitas suatu program dapat dilihat dari aspek-aspek antara lain:

1. Aspek tugas atau fungsi, yaitu lembaga dikatakan efektivitas jika melaksanakan tugas atau fungsinya, begitu juga suatu program pembelajaran akan efektiv jika tugas dan fungsinya dapat dilaksanakan dengan baik dan peserta didik belajar dengan baik;

2. Aspek rencana atau program, yang dimaksud dengan rencana atau program disini adalah rencana pembelajaran yang terprogram, jika seluruh rencana dapat dilaksanakan maka rencana atau progarm dikatakan efektif;

3. Aspek ketentuan dan peraturan, efektivitas suatu program juga dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga berlangsungnya proses kegiatannya. Aspek ini mencakup aturan-aturan baik yang berhubungan dengan guru maupun yang berhubungan dengan peserta didik, jika aturan ini dilaksanakan dengan baik berarti ketentuan atau aturan telah berlaku secara efektif;

4. Aspek tujuan atau kondisi ideal, suatu program kegiatan dikatakan efektif dari sudut hasil jika tujuan atau kondisi ideal program tersebut dapat dicapai.

(14)

e. Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas

Menurut Richards M. Steers Dalam mencapai efektivitas suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berbeda-beda tergantung pada sifat dan bidang kegiatan atau usaha suatu organisasi. Adapun faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas organisasi yaitu :

1. Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi. Struktur diartikan sebagai hubungan yang relatif tetap sifatnya, merupakan cara suatu organisasi menyusun orang-orangnya untuk menciptakan sebuah organisasi yang meliputi faktor-faktor seperti deentralisasi pengendalian, jumlah spesialisasi pekerjaan, cakupan perumusan interaksi antar pribadi dan seterusnya. Secara singkat struktur diartikan sebagai cara bagaimana orang-orang akan dikelompokkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Teknologi menyangkut mekanisme suatu organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran jadi. Teknologi dapat memiliki berbagai bentuk, termasuk variasi-variasi dalam proses mekanisme yang digunakan dalam produksi, variasi dalam pengetahuan teknis yang dipakai untuk menunjang kegiatan menuju sasaran. Ciri organisasi yang berupa struktur organisasi meliputi faktor luasnya desentralisasi. Faktor ini akan mengatur atau menentukan sampai sejauh mana para anggota organisasi dapat mengambil keputusan. Faktor lainnya yaitu spesialisasi pekerjaan yang membuka peluang bagi para pekerja untuk mengembangkan diri dalam bidang keahliannya sehingga tidak mengekang daya inovasi mereka.

2. Karakteristik Lingkungan

Karakteristik lingkungan ini mencakup dua aspek yaitu internal dan eksternal. Lingkungan internal dikenal sebagai iklim organisasi. Yang meliputi macam-macam atribut lingkungan yang mempunyai hubungan dengan segi-segi dan efektivitas

(15)

khususnya atribut lingkungan yang mempunyai hubungan dengan segi-segi tertentu dari efektivitas khususnya atribut diukur pada tingkat individual.

Lingkungan eksternal adalah kekuatan yang timbul dari luar batas organisasi yang memperngaruhi keputusan serta tindakan di dalam organisasi seperti kondisi ekonomi, pasar dan peraturan pemerintah. Hal ini mempengaruhi: derajat kestabilan yang relatif dari lingkungan, derajat kompleksitas lingkungan dan derajat kestabilan lingkungan. Steers (1985: 111) menyimpulkan dari penelitian yang dilakukan para ahli bahwa keterdugaan, persepsi dan reasionalitas merupakan faktor penting yang mempengaruhi hubungan lingkungan. Dalam hubungan terdapat suatu pola dimana tingkat keterdugaan dari keadaam lingkungan disaring oleh para pengambil keputusan dalam organisasi melalui ketetapan persepsi yang tepat mengenai lingkungan dan pengambilan keputusan yang sangat rasional akan dapat memberikan sumbangan terhadap efektivitas organisasi.

3. Karakteristik Pekerja

Karakteristik pekerja berhubungan dengan peranan perbedaan individu para pekerja dalam hubungan dengan efektivitas. Para individu pekerja mempunyai pandangan yang berlainan, tujuan dan kemampuan yang berbeda-beda pula. Variasi sifat pekerja ini yang sedang menyebabkan perilaku orang yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap efektivitas organisasi. Dua hal tersebut adalah rasa keterikatan terhadap organisasi dan prestasi kerja individu.

4. Kebijakan dan praktek manajemen

Karena manajer memainkan peranan sentral dalam keberhasilan suatu organisasi melalui perencanaan, koordinasi dan memperlancar kegiatan yang ditujuan ke arah sasaran. Kebijakan yang baik adalah kebijakan tersebut secara jelas membawa kita ke arah tujuan yang diinginkan. Kebijakan harus dipahami tidak berarti bahwa kebijakan

(16)

harus ditulis (Amstrong, 1993: 49). Pada intinya manajemen adalah tentang memutuskan apa yang harus dilakukan kemudian melaksanakannya melalui orang-orang (Amstrong, 1993: 14). Definisi ini menekankan bahwa dalam organisasi merupakan sumber daya terpenting.

Dari faktor kebijakan dan praktek manajemen ini, sedikitnya diindentifikasikan menjadi enam variabel yang menyumbang efektivitas yaitu: 1) penyusunan tujuan strategis, 2) pencarian dan pemanfaatan sumber daya, 3) menciptakan lingkungan prestasi, 4) proses komunikasi, 5) kepemimpinan dan pengambilan keputusan dan 6) inovasi dan adaptasi.

Dari keempat faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi yang dinyatakan oleh Steers tersebut dapat dijelaskan secara ringkas bahwa:

1. struktur yang dibangun dan teknologi yang digunakan dalam organisasi akan sangat berpengaruh terhadap proses dan pencapaian tujuan

2. organisasi sebagai organisasi yang terbuka, kelangsungan hidupnya akan sangat tergantung kepada lingkungan sekitarnya baik yang berada di dalam organisasi maupun diluar organisasi

3. bahwa manusia sebagai unsur penting dari organisasi memiliki kemampuan, pandangan motivasi dan budaya yang berbeda

4. kebijakan dan praktek manajemen yang ditetapkan oleh pimpinan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi sangat berpengaruh bagi organisasi maupun bagi pencapaian tujuan

2. Konsep Pelayanan Publik

a. Pengertian Pelayanan Publik

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, pelayanan memiliki tiga makna yaitu, (1) perihal atau cara melayani; (2) usaha melayani kebutuhan orang lain dengan

(17)

memperoleh imbalan (uang); (3) kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang dan jasa.

Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefenisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik ataupunjasa pulik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan (Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2007:4-5)

Pelayanan publik atau pelayanan umum menurut Sadu Wasistiono (2001: 51- 51) adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah atau pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat.

Menurut Kepmenpan Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, memberikan pengertian pelayanan publik yaitu segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dari beberapa pengertian pelayanan publik yang telah diuraikan, dalam konteks pemerintah daerah pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok atau tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.

(18)

b. Tujuan Pelayanan Publik

Tujuan pelayanan publik (Juliantara 2005;10) adalah memuaskan atau sesuai dengan keinginan masyarakat/pelanggan pada umumnya. Untuk mencapai hal ini diperlukan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Kualitas/mutu pelayanan adalah kesesuaian antara harapan dan keinginan dengan kenyataan. Dan Hakekat dari pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.

c. Klasifikasi Pelayanan Publik

Pelayanan publik yang harus diberikan oleh pemerintah dapat diklasifikasikan kedalam dua kategori utama, yaitu: pelayanan kebutuhan dasar dan pelayanan umum. Mahmudi (2005: 2005-210) menjelaskannya sebagai berikut :

1. Pelayanan Kebutuhan Dasar

Pelayanan kebutuhan dasar yang harus diberikan oleh pemerintah meliputi : kesehatan, pendidikan dasar, dan bahan kebutuhan pokok masyarakat

a. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat, maka kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh Undang-Undang Dassar. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu, perbaikan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu investasi sumber daya manusia untuk mencapai masyarakat yang sejahtera.

(19)

b. Pendidikan Dasar

Pendidikan merupakan suatu bentuk investasi sumber daya manusia. Masa depan suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh seberapa besar perhatian pemerintah terhadap pendidikan masyarakat. Pendidikan dasar pada dasarnya merupakan kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakannya. Idealnya pemerintah mensubsidi penuh pendidikan dasar ini sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan pendidikan.

c. Bahan Kebutuhan Pokok

Selain kesehatan dan pendidikan dasar, pemerintah juga harus memberikan pelayanan dasar yang lain, yaitu bahan kebutuhan pokok. Misalnya: beras, garam, minyak goreng, dan lainnya.

Dalam hl penyediaan bahan pokok, pemerintah perlu menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat dan menjaga ketersediaan dipasar maupun digudang dalam bentuk cadangan atau persediaan.

d. Pelayanan Umum

Pelayanan umum yang harus diberikan pemerintah terbagi dalam tiga kelompok yaitu : pelayanan administratif, pelayanan barang, dan pelayanan jasa.

1. Pelayanan Administratif

Pelayanan administratif adalah pelayan berupa penyediaan bentuk dokumen yang dibutuhkan oleh publik, misalnya : pembuatan kartu tanda penduduk (KTP), sertifikat tanah, akta kelahiran, akta kematian, dan sebagainya.

(20)

2. Pelayanan barang

Pelayanan barang adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk atau jenis barang yang menjadi kebutuhan publik, misalnya : jaringan telpon, pnyediaan tenaga listrik, penyediaan air bersih.

3. Pelayanan Jasa

Pelayanan jasa adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan publik, misalnya : pendidikan tinggi dan menengah, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, jasa pos, pelayanan sosial, dan sebagainya.

d. Standar Pelayanan Publik

Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan, sebagai jaminanadanya kepastian bagi pemberi didalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dan bagi penerima pelayanan dalam proses pengajuan permohonannya. Standar pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagai pedoman yang wajib ditaati dan dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan, dan menjadi pedoman bagi penerima pelayanan dalam proses pengajuan permohonan, serta sebagai alat control masyarakat dan atau penerima layanan atas kinerja penyelenggaraan pelayananan.

Standar pelayanan publik menurut keputusan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, sekurang-kurangnya meliputi :

1. Prosedur pelayanan

Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan

(21)

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan

3. Biaya pelayanan

Biaya atau tarif pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan

4. Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

5. Sarana dan prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik

6. Kompetensi petugas pelayanan

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkanpengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.

e. Asas-Asas Pelayanan Publik

Dalam memberikan pelayanan publik, istansi penyedia pelayanan publik harus memperhatikan asas pelayanan publik.

Asas-assas pelayanan publik menurut keputusan menpan nomor 63/2003 yaitu : 1. Transparansi

Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas

Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(22)

3. Kondisional

Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efektivitas dan efisiensi.

4. Partisipatif

Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

5. Kesamaan Hak

Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan gender dan status ekonomi.

6. Keseimbangan hak dan kewajiban

Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Sedangkan menurut pasal 4 UU No. 25/2009, penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan :

1. Kepentingan umum 2. Kepastian hukum 3. Kesamaan hak

4. Keseimbangan hak dan kewajiban 5. Keprofesionalan

6. Partisipatif

7. Persamaan perlakuan / tidak diskriminatif 8. Keterbukaan

(23)

10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan 11. Ketepatan waktu

12. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

f. Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Adapun bentuk dan sifat penyelenggaraan pelayanan publik harus mengandung sendi-sendi : kesederhanaan, kejelasan, kepastian, keamanan, keterbukaan, efisiensi, ekonomis, keadilan, dan ketepatan waktu.

1. Kesederhanaan

Yang dimaksud dengan kesederhanaan yaitu meliputi mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanaka.

2. Kejelasan dan kepastian

Arti adanya kejelasan dan kepastian disini adalah hal-hal yang berkkaitan dengan: a. Prosedur atau tatacara pelayanan umum

b. Persyaratan pelayanan umum, baik teknis maupun aministratif

c. Unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan umum

d. Rincian biaya/tarif pelayanan umum dan tata cara pembayarannya e. Jadwal waktu penyelesaian pelayanan umum

f. Hak dan kewajiban, baik bagi pemberi pelayanan maupun penerima pelayanan berdasarkan bukti-bukti penerimaan permohonan/kelengkapannya, sebagai alat untuk memastikan pemrosesan pelayanan

(24)

3. Keamanan

Artinya bahwa dalam proses dan hasil pelayanan umum dapat memberikan keamanan dan kenyamanan serta dapat memberikan kepastian hukum

4. Keterbukaan

Bahwa prosedu/tatacara, persyaratan, satuan kerja atau pejabat penanggung jawab pemberi peayanan, waktu penyelesaian dan incian biaya atau tarif dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan publik wajib diinformasikan serta terbuka agar mudah diketahui dan dipahami masyrakat, baik diminta maupun tidak diminta

5. Efisien

Yang dimaksud dengan efisien adalah:

a. Persyaratan pelayanan publik hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dnegan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dan dengan produk pelayanan publik yang diberikan

b. Dicegah adanya pengulangan pemenuhan elengkapan,persyaratan dalam hal proses pelayanannya mempersyaratkan kelengkapan syarat dari satuan kerja/instansi pemerintah lain yang terkait

6. Ekonomis

Dalam arti pengenaan biaya pelayanan publik harus ditetapkan secara wajar dengan meperhatikan:

a. Nilai barang dan atau jasa pelayanan publik dan tidak menuntut biaya yang tinggi diluar kewajaran

b. Kondisi dan kemampuan masyarakat untuk membayar secara umum c. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(25)

7. Keadilan

Keadilan yang dimaksud adalah keadilan yang merata, dalam arti cakupan/jangkauan pelayanan publik harus diusahakanseluas mungkin dengan distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil.

8. Ketepatan waktu

Yang dimaksud dengan ketepatan waktu disini adalah dalam pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

3. Akta Kelahiran

a. Pengertian Akta Kelahiran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia akta kelahiran merupakan surat tanda bukti berisi pernyataan (keterangan, pengakuan, keputusan, dan sebagainya) tentang peristiwa hukum yang dibuat menurut peraturan yang berlaku, disaksikan dan disahkan oleh pejabat resmi.

Akta Kelahiran adalah salah satu dokumen penting bagi seseorang dalam kaitannya dengan pengurusan layanan publik lainnya yang berhubungan dengan catatan sipil. Dikutip dari salah satu situs layanan publik, Akta Kelahiran bermakna sebagai “Bukti Sah mengenai Status dan Peristiwa Kelahiran Seseorang yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil”. Dengan demikian Akta Kelahiran adalah bukti autentik tentang kelahiran seseorang yang menerangkan tentang asal usul dan jati diri seseorang. Hal ini diatur oleh perundang-undangan yang berlaku dengan dasar hukum Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

(26)

b. Manfaat Akta Kelahiran

Manfaa dari akta kelahiran yaitu :

1. merupakan bukti awal kewarganegaraan dan identitas diri pertama yang dimiliki anak.

2. akta kelahiran sebagai bukti otentik serta memiliki kekuatan hukum yang sempurna atas jati diri seseorang

Selain itu manfaat Akta Kelahiran Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974:

1. Sebagai wujud pengakuan negara mengenai status individu, status perdata, dan status kewarganegaraan seseorang.

2. Sebagai dokumen/bukti sah mengenai identitas seseorang.

3. Sebagai bahan rujukan penetapan identitas dalam dokumen lain, misalnya ijazah. 4. Masuk sekolah TK sampai perguruan tinggi.

5. Melamar pekerjaan, termasuk menjadi anggota TNI dan POLRI. 6. Pembuatan KTP, KK dan NIK.

7. Pembuatan SIM. 8. Pembuatan pasport.

9. Pengurusan tunjangan keluarga. 10. Pengurusan warisan.

11. Pengurusan beasiswa.

12. Pengurusan pensiun bagi pegawai. 13. Melaksanakan pencatatan perkawinan. 14. Melaksanakan ibadah haji.

(27)

16. Pengurusan perceraian. 17. Pengurusan pengakuan anak.

18. Pengurusan pengangkatan anak/adopsi.

c. Jenis-jenis Akta Kelahiran

Akta Kelahiran yang diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) ada 3 (tiga) macam, yaitu :

1. Akta Kelahiran Umum

Akta kelahiran umum adalah Akta kelahiran yang dibuat berdasarkan laporan kelahiran dari penduduk kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), paling lambat 60 hari sejak tanggal kelahiran.

2. Akta Kelahiran Dispensasi

Akta Kelahiran Dispensasi adalah Akta Kelahiran yang dibuat berdasarkan laporan kelahiran tetapi telah melampaui batas waktu pelaporan kelahiran yaitu, 60 hari sejak tanggal kelahiran.

3. Akta Kelahiran Pengadilan

Akta Kelahiran ini adalah Akta Kelahiran yang dibuat berdasarkan laporan kelahiran yang melampaui batas waktu 1 tahun sejak tanggal kelahiran, pencatatannya dilaksanakan berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri. Akta Kelahiran jenis ini tentu memiliki prosedur pengurusan yang lebih rumit, dan memakan waktu yang lebih lama dibanding Akta kelahiran yang lain.

d. Prosedur Pembuatan Akta Kelahiran

prosedur untuk mengurus dan membuat Akta Kelahiran tentu berbeda-beda, ini terkait dengan jenis Akta Kelahiran yang akan diterbitkan yang juga berbeda-beda.

(28)

Untuk jenis Akta Kelahiran Dispensasi dan Akta Kelahiran Umum, mekanisme yang berlaku sesuai dengan peraturan yang ada adalah sebagai berikut :

1. Pemohon datang dengan membawa persyaratan terlampir ke loket Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

2. Mengisi formulir pendaftaran bermaterai yang sudah di sediakan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

3. Pemohon menandatangani buku register akta kelahiran beserta 2 Orang saksi, hal ini berlaku bagi anda yang melakukan pembuatan Akta Kelahiran Dispensasi

Sedangkan Mekanisme dan Prosedur pembuatan Akta Kelahiran Pengadilan adalah sebagai berikut:

1. Pemohon datang langsung ke Pengadilan Negeri Kota/Kabupaten setempat untuk mendapatkan Penetapan dari Pengadilan Negeri

2. Penetapan Pengadilan Negeri ini biasanya membutuhkan waktu paling cepat sekitar 1 minggu dari tanggal permohonan

3. Pemohon membawa persyaratan terlampir dan Penetapan Pengadilan Negeri ke loket Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, proses ini sama dengan prosedur dan mekanisme pada permohonan pembuatan Akta Kelahiran Umum dan Dispensasi

4. Pemohon mengisi formulir pendaftaran bermaterai yang sudah disediakan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(29)

F. Defenisi Konsep

Konsep adalah sejumlah pengertian atau karakteristik yang dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu. Secara sederhana konsep adalah pendapat abstrak yang digeneralisasi dari fakta tertentu. Konsep sangat menentukan sukses atau tidaknya suatu riset yang tergantung dari:

1. Seberapa jelas kita mengkonseptualisasikan sesuatu

2. Seberapa jauh orang lain dapat memamahami konsep yang kita pergunakan.

Adapun tujuan defenisi konsep adalah sebagai kerangka berfikir agar tidak terjadi timpang tindih atas variabel yang menjadi objek peneliti. Dalam penelitian ini menjelaskan efektivitas pelayanan publik dalam pembuatan akta kelahiran di dinas kependudukan dan pencatatan sipil. Oleh karena itu yang menjadi defenisi konsep dalam penelitian ini yaitu:

1. Efektivitas kerja yaitu penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan atau kemampuan berhasilnya suatu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia untuk memberikan hasil yang diharapkan.

2. Pelayanan publik merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang individu, pegawai yang bersangkutan untuk memberikan pelayanan dan hasilnya benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

3. Akta kelahiran merupakan surat yang dikeluarkan oleh dinas kependudukan dan catatan sipil yang dapat digunakan untuk urusan tertentu.

Untuk mengukur Efektivitas Pelayanan Publik dalam Pembuatan Akta Kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman penelitian memasukan sejumlah indikator maupun faktor yang mempengaruhi efektivitas pelayanan publik sesuai dengan standar pelayanan menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/PAN/7/2003 yaitu:

(30)

1. Prosedur pelayanan

Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan

2. Waktu penyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan

3. Biaya pelayanan

Biaya atau tarif pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan

4. Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

5. Sarana dan prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik

6. Kompetensi petugas pelayanan

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkanpengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.

G. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, maanfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep dan sistematika penulisan.

(31)

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informasi penelitian, teknik pengumpulan data dan teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini memuat tentang gambaran atau karakteristik lokasi peneliitian. BAB IV : PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisis, serta memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab sebelumnya.

BAB V : ANALISIS DATA

Bab ini memuat analisis data yang telah diperoleh selama melakukan penelitian dilapangan dan memberikan interprestasi atas permasalahan yang diteliti.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran yang dianggap perlu sebagai rekomendasi kebijakan.

Referensi

Dokumen terkait

S., 2016, “Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Reformasi Perpajakan Terhadap Manajemen Laba Dan Manajemen Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang

nantinya akan mempengar uhi hasil air tebu yang didapatkan 4 portable Alat pengupasa n kulit tebu ini akan memiliki bentuk yang sesuai dengan apa yang diinginkan

Dilihat dari masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan, perlu dilakukan pengembangan terhadap sistem yang ada.Maka, penulis mengusulkan sebuah aplikasi berbasis

Proses pengendapan bentonit secara kimiawi dapat terjadi sebagai endapan sedimen dalam suasana basa (alkali), dan terbentuk pada cekungan sedimen yang bersifat basa, dimana

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kejadian DRPs kategori dosis berlebih dan sub dosis pada penggunaan obat hipoglikemik oral pasien geriatrik di

Pengertian pelayanan dan pelayanan publik di atas dapat disimpulkan sebagai pemberian pelayanan (melayani) yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik

Dari berbagai pengertian pelayanan publik di atas dapat disimpulkan definisi pelayanan publik adalah pemberian pelayanan (melayani) yang dilaksanakan oleh

Menurut Irsan (2012 : 9) Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi