No. 8/ 31 /DPBPR
Jakarta,12 Desember 2006
S U R A T E D A R A N
Kepada
SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT
DI INDONESIA
Perihal : Bank Perkreditan Rakyat
---
Dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/26/PBI/2006
tanggal 8 November 2006 tentang Bank Perkreditan Rakyat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4656), selanjutnya disebut PBI, perlu ditetapkan
ketentuan pelaksanaan mengenai kelembagaan Bank Perkreditan Rakyat,
selanjutnya disebut BPR, dalam Surat Edaran yang mencakup hal-hal sebagai
berikut:
I.
UMUM
1.
Pengajuan
permohonan
izin,
pengajuan
rencana
dan/atau
penyampaian laporan kepada Dewan Gubernur Bank Indonesia
dan/atau Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam PBI menggunakan
lampiran yang ditetapkan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Surat Edaran ini.
2.
Dalam hal format permohonan izin, pengajuan rencana dan/atau
penyampaian laporan tidak diatur secara khusus dalam Surat Edaran
ini maka format tersebut diserahkan kepada masing-masing BPR.
3.
Perhitungan hari dalam rangka pengajuan permohonan izin, pengajuan
rencana dan/atau penyampaian laporan sebagaimana diatur dalam PBI
didasarkan pada hari kalender.
II.
KEPEMILIKAN DAN PERUBAHAN MODAL
1.
Tata cara dan pelaporan perubahan Anggaran Dasar BPR karena
perubahan kepemilikan tunduk kepada ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
Bagi BPR berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), perubahan
Anggaran Dasar wajib dinotariilkan dan dilaporkan kepada instansi
yang berwenang. Bukti pelaporan perubahan tersebut berbentuk hasil
cetak (print out) melalui Sistem Informasi Badan Hukum
(Sisminbakum) atau tanda terima dari instansi yang berwenang.
Bagi BPR berbadan hukum Perusahaan Daerah (PD) dan Koperasi,
perubahan Anggaran Dasar dan pelaporannya dilakukan sesuai
Peraturan Daerah atau ketentuan Perkoperasian yang berlaku.
2.
BPR menyampaikan laporan perubahan kepemilikan sebagaimana
dimaksud pada angka 1 kepada Bank Indonesia paling lambat 10
(sepuluh) hari setelah dipenuhinya aspek ekonomis dan aspek yuridis
atas perubahan kepemilikan dimaksud.
Yang dimaksud dengan pemenuhan aspek ekonomis dan aspek yuridis
adalah:
3
a.
aspek ekonomis berupa setoran modal oleh pemegang saham
BPR yang telah efektif, dan
b.
aspek yuridis berupa pengesahan perubahan kepemilikan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota dan
perubahan Anggaran Dasar tersebut telah dilaporkan kepada
instansi yang berwenang.
III.
PERSYARATAN ANGGOTA/CALON ANGGOTA DIREKSI DAN
PEMENUHAN SERTIFIKASI KELULUSAN
1.
Calon anggota Direksi yang belum berpengalaman di bidang
operasional perbankan wajib mengikuti magang paling singkat selama
3 (tiga) bulan pada BPR di bidang pendanaan dan/atau perkreditan dan
memiliki sertifikat kelulusan dari Lembaga Sertifikasi.
2.
Pemenuhan persyaratan administratif berupa sertifikat kelulusan bagi
calon anggota Direksi dalam rangka permohonan persetujuan prinsip
pendirian BPR diatur sebagai berikut:
a.
paling sedikit 1 (satu) orang calon anggota Direksi wajib
memiliki sertifikat kelulusan, bagi permohonan yang diajukan
dalam kurun waktu 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember
2008.
b.
setiap calon anggota Direksi wajib memiliki sertifikat kelulusan,
bagi permohonan yang diajukan sejak tanggal 1 Januari 2009.
3.
Pemenuhan persyaratan administratif berupa sertifikat kelulusan bagi
calon anggota Direksi BPR di BPR yang telah melakukan kegiatan
usaha diatur sebagai berikut:
a.
calon anggota Direksi yang diajukan dalam kurun waktu 1
Januari 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 tidak
wajib memiliki sertifikat kelulusan dalam hal BPR telah
memiliki paling sedikit 1 (satu) orang anggota Direksi yang
bersertifikat.
b.
calon anggota Direksi yang diajukan sejak tanggal 1 Januari
2009 wajib memiliki sertifikat kelulusan.
4.
Pemberitahuan hasil kelulusan ujian yang diterbitkan oleh Lembaga
Sertifikasi berlaku sebagai bukti pemenuhan kewajiban memiliki
sertifikat kelulusan.
IV.
PEMBUKAAN KANTOR BPR DAN KEGIATAN DI LUAR
KANTOR
1. Kantor Cabang
Dalam rangka pembukaan Kantor Cabang, BPR wajib memiliki
teknologi informasi yang memadai. Termasuk dalam pengertian
teknologi informasi yang memadai adalah BPR memiliki aplikasi
dan/atau sarana yang dibutuhkan dalam pencatatan transaksi kegiatan
usaha BPR dan mampu menghasilkan laporan keuangan secara
gabungan pada hari yang sama.
2.
Kegiatan Kas di Luar Kantor
a.
Kas Mobil, Kas Terapung dan Payment Point
1)
Kegiatan kas di luar kantor dengan menggunakan kas
mobil, kas terapung dan payment point adalah kegiatan
pelayanan kas meliputi:
a)
menerima angsuran kredit,
5
b)
menerima setoran dan melayani penarikan tabungan
bagi nasabah,
c)
menerima titipan dana dalam rangka pembukaan
rekening tabungan atau deposito,
d)
menerima titipan dana dalam rangka pelayanan jasa
pembayaran tagihan seperti pembayaran tagihan
listrik, telepon, air dan lainnya,
e)
pencairan kredit, tidak termasuk proses persetujuan
kredit.
2)
Kegiatan kas di luar kantor dengan menggunakan kas
mobil, kas terapung dan payment point tidak diperkenankan
melakukan kegiatan pelayanan kas selain yang disebut pada
angka 1.
b.
Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
1)
Kegiatan kas di luar kantor dengan menggunakan ATM
tunduk kepada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur
mengenai penyelenggaraan kegiatan alat pembayaran
dengan menggunakan kartu (APMK) dan peraturan
pelaksanaannya.
2)
Dalam hal kegiatan kas di luar kantor dilakukan dengan
menggunakan ATM yang diselenggarakan sendiri oleh
BPR maka BPR hanya dapat bertindak sebagai prinsipal,
penerbit dan technical acquirer (pihak yang menyediakan
sarana yang diperlukan dalam pemrosesan kegiatan kas di
luar kantor menggunakan ATM).
3)
BPR yang akan bertindak sebagai penerbit kartu ATM
wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Bank
Indonesia, dengan mengajukan permohonan kepada
Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran (DASP)
dengan tembusan kepada Direktorat Pengawasan BPR
(DPBPR) atau Kantor Bank Indonesia (KBI) setempat,
mengenai rencana penyelenggaraan kegiatan kas di luar
kantor dengan menggunakan ATM dengan memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia mengenai penyelenggaraan APMK. Apabila
selain bertindak sebagai penerbit kartu ATM, BPR yang
bersangkutan sekaligus akan bertindak pula sebagai
prinsipal dan/atau technical acquirer maka kegiatan
sebagai prinsipal dan/atau technical acquirer tersebut wajib
terlebih dahulu dilaporkan kepada DASP. Penyampaian
permohonan persetujuan sebagai penerbit dan pelaporan
sebagai prinsipal dan/atau technical acquirer dimaksud
dapat dilakukan dalam satu dokumen secara bersamaan.
4)
Dalam hal kegiatan kas di luar kantor dilakukan dengan
menggunakan
ATM
yang
diselenggarakan
melalui
kerjasama dengan bank umum maka BPR dapat bertindak
sebagai penerbit kartu ATM atau bukan penerbit kartu
ATM (co-branding).
7
5)
Dalam hal BPR akan bertindak sebagai penerbit kartu
ATM maka BPR wajib terlebih dahulu mendapat
persetujuan
Bank
Indonesia
dengan
mengajukan
permohonan kepada DASP dengan tembusan kepada
DPBPR atau KBI setempat, dengan ketentuan sebagai
berikut:
(a)
Kegiatan penerbitan kartu oleh BPR tunduk kepada
ketentuan
Bank
Indonesia
mengenai
APMK
sebagaimana dimaksud dalam huruf b angka 1).
(b)
Bank umum mitra BPR bertindak sebagai technical
acquirer.
(c)
BPR dapat bergabung dalam jaringan bersama ATM
(shared ATM) melalui bank umum mitra BPR atau
merupakan anggota tidak langsung shared ATM.
(d)
Kerjasama antara BPR dan bank umum harus
dituangkan dalam perjanjian kerjasama pemanfaatan
jaringan ATM bank umum oleh BPR.
6)
Dalam hal BPR bertindak bukan sebagai penerbit kartu
ATM (co-branding) maka BPR wajib terlebih dahulu
mendapat persetujuan Bank Indonesia dengan mengajukan
permohonan kepada DPBPR atau KBI setempat dengan
ketentuan sebagai berikut:
(a)
ATM merupakan produk bank umum, sementara BPR
merupakan marketing agent.
(b)
Hak, kewajiban dan risiko sebagai penerbit kartu
melekat pada bank umum dan tidak dapat diserahkan
atau dialihkan kepada BPR.
(c)
Penyelesaian
pengaduan
nasabah
(complaint
handling) merupakan kewajiban Bank Umum
penerbit kartu ATM.
(d)
Perjanjian antara nasabah dengan BPR tidak boleh
bertentangan dengan perjanjian kerjasama BPR
dengan bank umum (co-branding agreement).
(e)
Perjanjian co-branding paling sedikit memuat:
(1)
Hak dan kewajiban bank umum sebagai penerbit
kartu,
(2)
Hak dan kewajiban BPR sebagai mitra bank
umum (co-brand partner),
(3)
Mekanisme penyelesaian pengaduan nasabah
BPR sebagai pemegang kartu ATM kepada bank
umum sebagai penerbit kartu ATM baik secara
langsung maupun melalui BPR, dan
(4)
Mekanisme penyelesaian transaksi antara bank
umum dan BPR.
3.
Kegiatan Promosi
Dalam rangka promosi, BPR dapat menerima titipan dana untuk
melayani pembukaan rekening (tidak melayani transaksi kas lainnya)
sepanjang:
a.
terdapat mekanisme untuk meyakinkan nasabah bahwa penerima
titipan adalah orang yang memiliki otorisasi,
b.
jumlah dana yang dititipkan relatif kecil/wajar sebagai saldo
awal pembukaan rekening,
9
c.
nasabah memperoleh informasi secara tertulis bahwa dana
tersebut merupakan titipan yang belum merupakan setoran
efektif karena penyelesaiannya dilakukan oleh kantor terdekat,
dan
d.
kegiatan dimaksud dilaporkan kepada Bank Indonesia paling
lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan kegiatan.
V.
TATA CARA PENETAPAN PENGGUNAAN IZIN USAHA DENGAN
NAMA BARU
1.
Permohonan penetapan penggunaan izin usaha yang dimiliki BPR
dengan nama yang baru diajukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari
sejak persetujuan perubahan nama dan disertai dengan:
a.
alasan perubahan nama, dan
b.
akta perubahan anggaran dasar yang telah disetujui oleh instansi
berwenang.
2.
Bank Indonesia memberikan persetujuan penggunaan izin usaha
dengan nama yang baru sebagaimana dimaksud pada angka 1 paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan berikut dokumen yang
dipersyaratkan diterima secara lengkap.
3.
BPR wajib mengumumkan pelaksanaan perubahan nama kepada
masyarakat dalam surat kabar harian lokal atau pada papan
pengumuman di seluruh kantor BPR yang bersangkutan paling lambat
20 (dua puluh) hari sejak tanggal persetujuan dari Bank Indonesia dan
menyampaikan bukti pengumuman dimaksud paling lambat 10
(sepuluh) hari sejak tanggal pengumuman.
VI.
PEMENUHAN MODAL DISETOR SECARA BERTAHAP
1.
Sanksi berupa larangan penyediaan dana baru bagi BPR yang
melanggar ketentuan pemenuhan modal disetor secara bertahap, tidak
berlaku bagi pencairan atas fasilitas kredit yang telah disetujui.
2.
Dalam rangka pemenuhan sanksi berupa penutupan jaringan kantor,
penghentian kegiatan kas di luar kantor dan penghentian kegiatan
usaha sebagai Pedagang Valuta Asing (PVA), BPR harus
mencantumkan langkah-langkah pemenuhan sanksi tersebut dalam
suatu rencana kegiatan tersendiri yang terpisah dari rencana kerja
tahunan.
3.
Semua sanksi yang telah dikenakan akibat pelanggaran ketentuan
pemenuhan modal disetor secara bertahap menjadi hapus apabila BPR
telah memindahkan alamat kantor ke wilayah yang sesuai dengan
tahapan pemenuhan modal disetor.
VII.
PERIZINAN
1.
Sistem dan Prosedur Kerja
Dalam rangka memenuhi persyaratan izin usaha, BPR harus
menyampaikan standar operasional dan prosedur kerja yang
sekurang-kurangnya meliputi:
a.
Personalia,
b.
Uraian tugas dan tanggung jawab pengurus dan pegawai,
c.
Pengawasan internal,
d.
Pengelolaan kas,
e.
Penanaman dana dan pemberian kredit,
11
f.
Penghimpunan dana,
g.
Pembukuan, dan
h.
Pengelolaan dan penyimpanan dokumen.
2.
ANALISIS POTENSI DAN KELAYAKAN
a.
Analisis potensi dan kelayakan dalam rangka pendirian BPR,
pembukaan Kantor Cabang BPR, dan pemindahan alamat Kantor
Pusat/Kantor Cabang BPR dapat dilakukan sendiri oleh
pemohon atau oleh konsultan dengan menggunakan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 40.
b.
Analisis atas potensi dan kelayakan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, antara lain meliputi penilaian terhadap:
1)
aspek demografi dan ekonomi wilayah;
2)
jumlah dan pertumbuhan lembaga perbankan, termasuk
lembaga keuangan mikro;
3)
rencana kegiatan usaha yang mencakup sumber dana dan
penyaluran dana serta langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam mewujudkan rencana dimaksud;
4)
proyeksi keuangan setiap bulan untuk 3 (tiga) tahun
pertama, sejak BPR melakukan kegiatan operasional; dan
5)
perencanaan sumber daya manusia.
c.
Penilaian Bank Indonesia atas analisis studi kelayakan
didasarkan pada aspek-aspek sebagai berikut:
1)
Aspek Non Ekonomis, yang terdiri dari :
(a)
aspek umum, dan
(b)
aspek manajemen.
2) Aspek Ekonomis, yang terdiri dari:
(a) aspek pemasaran
(1)
competitive advantage,
(2)
potensi dana pihak ketiga,
(3)
potensi kredit UKM,
(4)
persaingan kredit,
(5)
persaingan dana pihak ketiga, dan
(6)
target pasar.
(b) aspek keuangan
(1)
Profitability Index (PI)
Penilaian PI bertujuan untuk menilai risiko yang
dihadapi BPR dalam menjalankan usahanya. PI
merupakan perbandingan antara nilai akumulasi
Present Value (PV) dengan besarnya biaya yang
dikeluarkan oleh BPR dalam menjalankan
usahanya.
(2)
Internal Rate of Return (IRR)
Penilaian IRR bertujuan untuk mengetahui
tingkat hasil pengembalian internal (tingkat
keuntungan) dari BPR yang akan didirikan. IRR
merupakan tingkat bunga yang menyamakan
investasi awal (I) dengan nilai tunai (PV) dari
arus kas masa datang.
13
(3)
Break Event Point (BEP)
Penilaian BEP menunjukkan ukuran atau skala
bisnis sehingga perusahaan mencapai titik
impas.
(4)
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Penilaian CAR dilakukan berdasarkan jumlah
modal yang dimiliki BPR yang dihitung
berdasarkan persentase tertentu dari Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), dengan
tujuan untuk mengetahui kemampuan BPR
dalam menyediakan modal minimum dalam
rangka pengembangan usaha dan menanggung
risiko kerugian.
(5)
Return on Asset (ROA)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memperoleh penghasilan terhadap operasi
bisnis
dan
menjadi
ukuran
keefektifan
manajemen. Dihitung berdasarkan laba sebelum
pajak selama 12 bulan terakhir dibandingkan
dengan rata-rata volume usaha dalam periode
yang sama
(6)
Biaya Operasi/Pendapatan Operasi (BOPO)
Penilaian BOPO bertujuan untuk mengetahui
tingkat efisiensi operasional BPR yang dihitung
berdasarkan
perbandingan
antara
Biaya
Operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap
Pendapatan Operasional dalam periode yang
sama.
(7)
Non Performing Loan (NPL)
Penilaian NPL bertujuan untuk mengetahui
jumlah nominal kredit dengan kualitas Kurang
Lancar, Diragukan dan Macet.
3.
FORMAT PENGAJUAN PERMOHONAN IZIN, PENGAJUAN
RENCANA DAN PENYAMPAIAN LAPORAN
a.
Pengajuan permohonan izin kepada Dewan Gubernur Bank
Indonesia meliputi:
1)
Permohonan
Persetujuan
Prinsip
Pendirian
BPR,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 1; dan
2)
Permohonan Izin Usaha BPR, menggunakan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2.
b.
Pengajuan permohonan izin kepada Bank Indonesia meliputi:
1)
Permohonan
Persetujuan
Pencairan
Deposito,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 3;
2)
Permohonan Persetujuan Perubahan Kepemilikan BPR,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 5;
3)
Permohonan Persetujuan Calon Anggota Direksi dan/atau
Dewan Komisaris BPR, menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 9;
15
4)
Permohonan Persetujuan Prinsip Pembukaan Kantor
Cabang, menggunakan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 13;
5)
Permohonan
Izin
Operasional
Kantor
Cabang,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 14;
6)
Permohonan Izin Penerbitan Kartu ATM, menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran
19;
7)
Permohonan Izin Kerjasama Penyelenggaraan ATM
dengan Bank Umum, menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran
20;
8)
Permohonan Persetujuan Prinsip Pemindahan Alamat
Kantor
Pusat/Kantor
Cabang
keluar
wilayah
kabupaten/kota atau provinsi, menggunakan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 21;
9)
Permohonan Izin Efektif Pemindahan Alamat Kantor
Pusat/Kantor Cabang dalam wilayah kabupaten/kota yang
sama, menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 22;
10)
Permohonan Izin Efektif Pemindahan Alamat Kantor
Pusat/Kantor Cabang, menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 23;
11)
Permohonan Penetapan Penggunaan Izin Usaha yang
Dimiliki BPR dengan Nama yang Baru, menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 28;
12)
Permohonan Persetujuan Prinsip Perubahan Bentuk Badan
Hukum, menggunakan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 30;
13)
Permohonan Pengalihan Izin Usaha BPR dari Badan
Hukum Lama kepada Badan Hukum Baru, menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 31;
14)
Permohonan Penutupan Kantor Cabang, menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 33; dan
15)
Permohonan Penutupan Kantor Sementara, menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 37.
c.
Pengajuan rencana kepada Bank Indonesia meliputi:
1)
Rencana Pembukaan Kantor Kas, menggunakan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 16;
2)
Rencana Pemindahan Alamat Kantor Kas, menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 25; dan
3)
Rencana Penutupan Kantor Kas/Kegiatan Kas di Luar
Kantor BPR, menggunakan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 35.
d.
Penyampaian laporan kepada Bank Indonesia meliputi:
1)
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha BPR, menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4;
2)
Laporan Perubahan Kepemilikan BPR, menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6;
17
3)
Laporan Perubahan Komposisi Kepemilikan BPR,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 7;
4)
Laporan Perubahan Modal Dasar BPR, menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 8;
5)
Laporan Pengangkatan Anggota Direksi dan/atau Dewan
Komisaris BPR, menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 10;
6)
Laporan Pengangkatan/Penggantian Pejabat Eksekutif
BPR, menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 11;
7)
Laporan
Pemberhentian
Pejabat
Eksekutif
BPR,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 12;
8)
Laporan
Pelaksanaan
Pembukaan
Kantor
Cabang,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 15;
9)
Laporan Pembukaan Kantor Kas, menggunakan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 17;
10)
Laporan Pembukaan Kegiatan Kas di Luar Kantor,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 18;
11)
Laporan
Pelaksanaan
Pemindahan
Alamat
Kantor
Pusat/Kantor Cabang, menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 24;
12)
Laporan Pemindahan Alamat Kantor Kas, menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 26;
13)
Laporan Pemindahan Alamat Kegiatan Kas di Luar Kantor,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 27;
14)
Laporan
Pengumuman
Perubahan
Nama
BPR,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 29;
15)
Laporan Pelaksanaan Pengumuman Perubahan Bentuk
Badan
Hukum
Baru
BPR,
menggunakan
format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 32;
16)
Laporan
Pelaksanaan
Penutupan
Kantor
Cabang,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 34;
17)
Laporan Penutupan Kantor Kas/Kegiatan Kas di Luar
Kantor BPR, menggunakan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 36;
18)
Laporan Pengumuman Penutupan Sementara Kantor,
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 38; dan
19)
Laporan Pelaksanaan Penutupan dan Pembukaan Kembali
Kantor, menggunakan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 39.
e.
Batas waktu penyampaian laporan oleh BPR dibuktikan sebagai
berikut:
19
1)
berdasarkan stempel pos atau tanda terima jasa ekspedisi
apabila laporan dikirim melalui kantor pos atau perusahaan
jasa ekspedisi; dan
2)
berdasarkan tanggal penerimaan laporan oleh Bank
Indonesia apabila laporan disampaikan secara langsung.
4.
ALAMAT PENGAJUAN PERMOHONAN IZIN, PENGAJUAN
RENCANA DAN/ATAU PENYAMPAIAN LAPORAN
a.
Permohonan pendirian BPR ditujukan kepada:
1)
Dewan Gubernur
Bank Indonesia u.p. Direktorat
Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat, Bank Indonesia,
Jalan M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350, bagi BPR yang
akan didirikan di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Raya, Kabupaten/Kota Bogor, Depok, Bekasi, Karawang
dan Provinsi Banten.
2)
Dewan Gubernur
Bank Indonesia u.p. Direktorat
Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat, Bank Indonesia,
Jalan M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350, dengan tembusan
kepada Kantor Bank Indonesia setempat, bagi BPR yang
akan didirikan di luar wilayah sebagaimana dimaksud
dalam angka 1, dengan mengacu kepada pembagian
wilayah kerja Kantor Bank Indonesia pada Lampiran 41.
b.
Permohonan selain untuk pendirian BPR, pengajuan rencana dan
penyampaian laporan ditujukan kepada:
1)
Bank Indonesia u.p. Direktorat Pengawasan Bank
Perkreditan Rakyat, Bank Indonesia, Jalan M.H. Thamrin
No. 2 Jakarta 10350, bagi BPR yang akan didirikan di
wilayah …
wilayah
Daerah
Khusus
Ibukota
Jakarta
Raya,
Kabupaten/Kota Bogor, Depok, Bekasi, Karawang dan
Provinsi Banten.
2)
Bank Indonesia u.p. Kantor Bank Indonesia setempat, bagi
BPR yang berkantor pusat di luar wilayah sebagaimana
dimaksud dalam angka 1), dengan mengacu kepada
pembagian wilayah kerja Kantor Bank Indonesia pada
Lampiran 41.
VIII.
PENUTUP
Ketentuan dalam Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal 12 Desember 2006.
Dengan berlakunya Surat Edaran ini maka Surat Edaran Nomor
6/33/DPBPR tanggal 13 Agustus 2004 perihal Bank Perkreditan Rakyat
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat
Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Demikian agar Saudara maklum.
BANK INDONESIA,
SITI CH. FADJRIJAH
DEPUTI GUBERNUR
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 1 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada
Dewan Gubernur Bank Indonesia Jl. M.H. Thamrin No.2
JAKARTA 10110
Up. Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat Perihal : Permohonan Persetujuan Prinsip Pendirian BPR
Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk memperoleh persetujuan prinsip pendirian Bank Perkreditan Rakyat dengan rencana nama ……….. yang berkedudukan di ……… Kabupaten/Kota ……….…
Untuk melengkapi permohonan dimaksud bersama ini kami sampaikan:
1. Rancangan akta pendirian badan hukum, termasuk rancangan anggaran dasar.
2. Daftar calon pemegang saham/calon anggota *) disertai dokumen yang dipersyaratkan. 3. Daftar calon anggota Direksi dan dewan Komisaris disertai dokumen yang
dipersyaratkan.
4. Rencana struktur organisasi dan jumlah personalia.
5. Analisis atas potensi dan kelayakan pendirian BPR, yang meliputi penilaian terhadap: a. aspek demografi dan ekonomi wilayah;
b. jumlah dan pertumbuhan lembaga perbankan, termasuk lembaga keuangan mikro; c. rencana kegiatan usaha yang mencakup sumber dana dan penyaluran dana serta
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam mewujudkan rencana dimaksud;
d. proyeksi keuangan setiap bulanan untuk 3 (tiga) tahun pertama, sejak BPR melakukan kegiatan operasional; dan
e. perencanaan sumber daya manusia; 6. Rencana sistem dan prosedur kerja.
7. Fotokopi bilyet deposito sebesar Rp. ……… (……..………..….) atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia q.q. ……….. untuk pendirian BPR ……….…….. yang merupakan ……. % (…………. perseratus) dari modal disetor minimum yang dipersyaratkan, yang telah berisi keterangan bahwa pencairan hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Gubernur Bank Indonesia.
Lanjutan Lampiran 1 8. Surat pernyataan dari calon pemegang saham/anggota *) bahwa setoran modal:
a. tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank dan atau pihak lain; dan
b. tidak berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang. Demikian permohonan kami.
Nama dan tandatangan calon pemilik
cc : Kantor Bank Indonesia setempat (bagi BPR yang didirikan di luar wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten)
Keterangan:
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 2 ………..,……… No. : Lamp : Kepada
Dewan Gubernur Bank Indonesia Jl. M.H. Thamrin No.2
JAKARTA 10110
Up. Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat Perihal : Permohonan Izin Usaha BPR
Menunjuk surat Bank Indonesia Nomor …….. tanggal ………. perihal persetujuan prinsip BPR dengan ini kami:
Nama BPR : ……….
Alamat : ……….
mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin usaha Bank Perkreditan Rakyat. Untuk melengkapi permohonan dimaksud, bersama ini kami sampaikan:
1. Akta pendirian BPR termasuk anggaran dasar yang telah disahkan oleh instansi berwenang.
2. Daftar pemegang saham/anggota *) disertai dokumen yang dipersyaratkan**).
3. Daftar susunan anggota Direksi dan dewan Komisaris disertai dokumen yang dipersyaratkan **).
4. Susunan organisasi serta sistem dan prosedur kerja, termasuk susunan personalia. 5. Fotokopi bilyet deposito sebesar Rp. ……… (……..………..….) atas nama
Dewan Gubernur Bank Indonesia q.q. ……….. untuk pendirian BPR ……….…….. yang merupakan ……. % (…………. perseratus) dari modal disetor minimum yang dipersyaratkan, yang telah berisi keterangan bahwa pencairan hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Gubernur Bank Indonesia.
6. Surat pernyataan dari pemegang saham/anggota *) bahwa setoran modal:
a. tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank dan atau pihak lain; dan
b. tidak berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang.
Lanjutan Lampiran 2 7. Bukti kesiapan operasional, antara lain berupa:
a. daftar aktiva tetap dan inventaris;
b. bukti penguasaan gedung berupa bukti kepemilikan atau perjanjian sewa-menyewa gedung kantor yang didukung oleh bukti kepemilikan dari pihak yang menyewakan; c. foto gedung kantor dan tata letak ruangan;
d. contoh formulir/ warkat yang akan digunakan untuk operasional BPR; e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
cc : Kantor Bank Indonesia setempat (bagi BPR yang didirikan di luar wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten)
Keterangan:
*) coret yang tidak perlu **) apabila terdapat perubahan
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 3 ………..,……….…… No. : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Persetujuan Pencairan Deposito
Berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia Nomor ………. tanggal ………… perihal pemberian izin usaha BPR ……….., dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan pencairan Deposito dari modal disetor BPR ……. yang berada pada Bank ……….. dengan alamat ……….
Rincian Deposito tersebut adalah sebagai berikut :
No. No. Seri Deposito/No
Rekening
Atas Nama Dewan
Gubernur QQ Nominal (Rp)
1. 2. …
... Total
Dana tersebut akan kami pergunakan untuk operasional BPR ……… Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Lampiran 4 ………..,……….…… No. : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha BPR
Menunjuk Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia Nomor ……….…. tanggal …….… tentang Pemberian Izin Usaha BPR ……….., dengan ini dilaporkan bahwa kami telah memulai kegiatan usaha pada tanggal ………...
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 5 ………..,……….…… No. : Lampiran: Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Persetujuan Perubahan Kepemilikan BPR
Dengan ini kami mengajukan permohonan perubahan kepemilikan BPR yang diakibatkan oleh pengalihan saham/penambahan pemegang saham baru dan/atau pengeluaran saham baru **) dengan keterangan sebagai berikut:
A. Kepemilikan BPR saat ini:
No. Nama Pemilik Jumlah Lembar
Saham Jumlah Nominal (dalam ribuan Rp) Prosentase (%) 1. 2. Dst Jumlah
B. Rencana kepemilikan BPR yang baru:
No. Nama Pemilik Jumlah Lembar
Saham Jumlah Nominal (dalam ribuan Rp) Prosentase (%) 1. 2. Dst Jumlah
Untuk melengkapi permohonan tersebut, dengan ini kami sampaikan dokumen yang dipersyaratkan dari calon pemegang saham/calon anggota **).
Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran 6 ………..,……….…… No. : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Perubahan Kepemilikan BPR
Menunjuk surat persetujuan Bank Indonesia Nomor ……… tanggal ………, dengan ini kami laporkan bahwa berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham/rapat anggota**) tanggal ..., telah dilakukan perubahan kepemilikan BPR yang diakibatkan pengalihan saham/penambahan pemegang saham baru dan/atau pengeluaran saham baru**) dengan keterangan sebagai berikut:
B. Komposisi kepemilikan BPR yang lama:
No. Nama Pemilik Jumlah Lembar
Saham Jumlah Nominal (dalam ribuan Rp) Prosentase (%) 1. 2. Dst Jumlah
C. Komposisi kepemilikan BPR yang baru:
No. Nama Pemilik Jumlah Lembar
Saham Jumlah Nominal (dalam ribuan Rp) Prosentase (%) 1. 2. Dst Jumlah
Terlampir kami sampaikan dokumen yang dipersyaratkan dalam pelaporan perubahan kepemilikan.
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 7 ………..,……….…… No. : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Perubahan Komposisi Kepemilikan BPR
Dengan ini kami laporkan bahwa pada tanggal ………telah dilakukan perubahan komposisi kepemilikan BPR yang diakibatkan adanya penambahan modal disetor/tanpa penambahan modal disetor **) sebagai berikut:
C. Kepemilikan BPR sebelum perubahan:
No. Nama Pemilik Jumlah Lembar
Saham Jumlah Nominal (dalam ribuan Rp) Prosentase (%) 1. 2. Dst Jumlah
D. Kepemilikan BPR setelah perubahan:
No. Nama Pemilik Jumlah Lembar
Saham Jumlah Nominal (dalam ribuan Rp) Prosentase (%) 1. 2. Dst Jumlah
Terlampir kami sampaikan dokumen yang dipersyaratkan Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran 8 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Perubahan Modal Dasar BPR
Sehubungan dengan perubahan modal dasar BPR, dengan ini kami sampaikan: 1. risalah rapat umum pemegang saham/ rapat anggota **)
2. perubahan anggaran dasar dari instansi berwenang yang kami terima dari Notaris pada tanggal ……….
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 9 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Persetujuan Calon Anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris BPR **)
Dengan ini kami mengajukan calon anggota Direksi dan/atau dewan Komisaris BPR**) sebagai berikut: 1. Direksi: Nama Jabatan ……….. ………. ………. ………. 2. Dewan Komisaris: Nama Jabatan ……….. ………. ………. ………. ………. ……….
Terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan. Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran 10 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pengangkatan Anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris BPR**)
Dengan ini kami beritahukan bahwa berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham/rapat anggota **) pada tanggal ……. telah diangkat anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris **) dengan susunan sebagai berikut:
Nama Pengurus
Pengurus Jabatan
Lama Baru
Direksi
Dewan Komisaris
Untuk melengkapi laporan ini, terlampir kami sampaikan risalah rapat umum pemegang saham/risalah rapat anggota **), perubahan anggaran dasar yang telah dinotariilkan serta bukti pelaporan perubahan anggaran dasar kepada instansi yang berwenang.
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 11 ………..,……….…… No. : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pengangkatan/Penggantian **) Pejabat Eksekutif BPR
Dengan ini kami melaporkan pengangkatan/penggantian **) Pejabat Eksekutif BPR yaitu:
Nama Jabatan
……….. ……….
Terlampir kami sampaikan surat pengangkatan dan pemberian kuasa sebagai Pejabat Eksekutif (bagi Pemimpin Cabang) dari Direksi BPR, disertai dokumen yang dipersyaratkan.
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran 12 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pemberhentian Pejabat Eksekutif BPR
Menunjuk surat Bank Indonesia No………..tanggal ……….. tentang penolakan pengangkatan Pejabat Eksekutif, dengan ini kami laporkan pemberhentian Pejabat Eksekutif sebagai berikut:
Nama Jabatan terhitung sejak
……….. ………. ………
……….. ………. ………
……….. ………. ………
Terlampir kami sampaikan fotokopi surat pemberhentian yang bersangkutan sebagai Pejabat Eksekutif BPR.
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 13 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Persetujuan Prinsip Pembukaan Kantor Cabang
Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan prinsip pembukaan Kantor Cabang dengan alamat ………. Kabupaten/Kota ..., sesuai dengan rencana kerja tahunan BPR kami.
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan:
1. analisis potensi dan kelayakan pembukaan Kantor Cabang sebagai berikut: a. seluruh aspek analisis potensi/kejenuhan
b. aspek penetapan lokasi, sasaran pasar yang jelas dan perencanaan SDM 2. bukti setoran modal **).
Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat (bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) apabila diperlukan.
Lampiran 14 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Izin Operasional Kantor Cabang
Sehubungan dengan surat Bank Indonesia No. ………. tanggal ……… perihal persetujuan prinsip pembukaan Kantor Cabang, dengan ini kami mengajukan permohonan izin operasional Kantor Cabang dengan alamat ………. Kabupaten/Kota …………..
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan rencana persiapan operasional antara lain berupa:
a. daftar aktiva tetap dan inventaris;
b. bukti penguasaan gedung berupa bukti kepemilikan atau perjanjian sewa gedung kantor atau nota kesepakatan penggunaan gedung kantor;
c. foto gedung kantor dan tata letak ruangan. Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 15 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pelaksanaan Pembukaan Kantor Cabang
Berdasarkan surat Bank Indonesia nomor ………….. tanggal …………..perihal izin operasional Kantor Cabang dengan ini kami laporkan bahwa Kantor Cabang kami di ……….. telah beroperasi sejak tanggal ………..
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Lampiran 16 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Rencana Pembukaan Kantor Kas
Sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan, dengan ini kami mengajukan rencana pembukaan Kantor Kas di ……….. Kabupaten/Kota ……….
Sebagai bahan pertimbangan, terlampir kami sampaikan bukti kesiapan Kantor Kas berupa:
a. daftar aktiva tetap dan inventaris;
b. bukti penguasaan gedung berupa bukti kepemilikan atau perjanjian sewa gedung kantor atau nota kesepakatan penggunaan gedung kantor;
c. foto gedung kantor dan tata letak ruangan; Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 17 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pembukaan Kantor Kas
Sehubungan dengan surat Bank Indonesia No. ……….. tanggal ……… perihal penegasan pembukaan Kantor Kas, dengan ini kami laporkan bahwa kami telah melaksanakan pembukaan Kantor Kas di …………. Kabupaten/Kota …………... sejak tanggal ………..
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Lampiran 18 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pembukaan Kegiatan Kas di Luar Kantor
Sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan, dengan ini kami laporkan pembukaan Kegiatan Kas di Luar Kantor sebagai berikut:
No Jenis Pelayanan Kas**) Lokasi Sejak Tanggal
1 Kas mobil/kas terapung 2 Payment Point
3 Anjungan Tunai Mandiri Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 19 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia
Up. Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Perihal : Permohonan Izin Penerbitan Kartu ATM
Dengan ini kami mengajukan permohonan izin untuk memperoleh persetujuan penerbitan Kartu ATM.
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan *): 1. Rencana Kerja Tahunan.
2. Hasil analisis bisnis atas penyelenggaraan Kegiatan Kas di Luar Kantor menggunakan ATM yang akan dilakukan untuk 1 (satu) tahun kedepan.
3. Bukti kesiapan perangkat hukum.
4. Bukti kesiapan penerapan manajemen risiko. 5. Bukti kesiapan operasional.
Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
cc : Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) Keterangan :
*) Kelengkapan persyaratan mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/59/DASP tanggal 30 Desember 2005 perihal Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu.
Lampiran 20 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Izin Kerjasama Penyelenggaraan ATM dengan Bank Umum Dengan ini kami mengajukan permohonan izin untuk memperoleh persetujuan kerjasama penyelenggaraan Kegiatan Kas di Luar Kantor dengan menggunakan ATM yang diselenggarakan melalui kerjasama dengan Bank …….
Untuk melengkapi permohonan dimaksud bersama ini kami sampaikan **): 1. Rencana Kerja Tahunan.
2. Hasil analisis bisnis atas penyelenggaraan Kegiatan Kas di Luar Kantor menggunakan ATM yang akan dilakukan untuk 1 (satu) tahun kedepan.
3. Fotokopi perjanjian kerjasama penyelenggaraan ATM.
4. Bukti kesiapan penerapan manajemen risiko, sekurang-kurangnya meliputi risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko reputasi.
Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas)
**) Kelengkapan persyaratan mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/59/DASP tanggal 30 Desember 2005 perihal Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu.
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 21 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Persetujuan Prinsip Pemindahan Alamat Kantor Pusat/Kantor Cabang **)
Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan prinsip pemindahan alamat kantor pusat/Kantor Cabang **) yang semula beralamat di ... Kabupaten/Kota ……. menjadi beralamat di ……… Kabupaten/Kota ………., dengan alasan ………
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan:
1. rencana penyelesaian atau pengalihan tagihan dan kewajiban kantor pusat/Kantor Cabang **) ;
2. analisis atas potensi dan kelayakan pendirian kantor pusat/Kantor Cabang **) di tempat kedudukan yang baru yang mencakup:
a. seluruh aspek analisis potensi/kejenuhan
b. aspek penetapan lokasi, sasaran pasar yang jelas dan perencanaan SDM; 3. bukti setoran modal ***).
Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran 22 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Izin Efektif Pemindahan Alamat Kantor Pusat/Kantor Cabang**)
Berdasarkan surat Bank Indonesia No…………tanggal……….perihal persetujuan prinsip pemindahan alamat kantor pusat/Kantor Cabang **), dengan ini kami mengajukan permohonan izin efektif pemindahan alamat kantor dimaksud.
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan dokumen berupa: 1. bukti pengumuman kepada masyarakat;
2. bukti kesiapan kantor termasuk sarananya, antara lain berupa: a. daftar aktiva tetap dan inventaris;
b. bukti penguasaan gedung berupa bukti kepemilikan atau perjanjian sewa-menyewa gedung kantor yang didukung oleh bukti kepemilikan dari pihak yang menyewakan; c. foto gedung kantor dan tata letak ruangan;
d. contoh formulir/ warkat;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 23 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Izin Efektif Pemindahan Alamat Kantor Pusat/Kantor Cabang **)
Dengan ini kami mengajukan permohonan izin efektif pemindahan alamat kantor pusat/Kantor Cabang **) yang semula beralamat di .…...……… menjadi beralamat di ………. dengan alasan ………
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan: 1. alasan pemindahan alamat kantor;
2. bukti pengumuman kepada masyarakat ;
3. rencana penyelesaian atau pengalihan tagihan dan kewajiban; 4. bukti kesiapan kantor termasuk sarananya, antara lain berupa:
a. daftar aktiva tetap dan inventaris;
b. bukti penguasaan gedung berupa bukti kepemilikan atau perjanjian sewa-menyewa gedung kantor yang didukung oleh bukti kepemilikan dari pihak yang menyewakan; c. foto gedung kantor dan tata letak ruangan;
d. contoh formulir/ warkat;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat (bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran 24 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pelaksanaan Pemindahan Alamat Kantor Pusat/Kantor Cabang**) Berdasarkan surat Bank Indonesia Nomor………..tanggal………..tentang izin efektif pemindahan alamat kantor pusat/Kantor Cabang **), dengan ini kami laporkan perpindahan alamat kantor pusat/Kantor Cabang **) pada tanggal ……… dengan data sebagai berikut :
Alamat lama : …… Kabupaten/Kota ……. Telp. …… Telex …….. Fax ………. Alamat baru : …… Kabupaten/Kota ……. Telp. …… Telex …….. Fax ……….
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 25 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Rencana Pemindahan Alamat Kantor Kas
Dengan ini kami beritahukan bahwa pada tanggal ………. kami akan melaksanakan pemindahan Kantor Kas dengan data sebagai berikut:
Alamat lama : …… Kabupaten/Kota ……. Telp. …… Telex …….. Fax ………. Alamat baru : …… Kabupaten/Kota ……. Telp. …… Telex …….. Fax ………. dengan alasan ……….
Sebagai bahan pertimbangan, terlampir kami sampaikan bukti kesiapan Kantor Kas di tempat yang baru.
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Lampiran 26 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pemindahan Alamat Kantor Kas
Sehubungan dengan surat Bank Indonesia No. ……… tanggal ………..perihal penegasan pemindahan alamat Kantor Kas, dengan ini kami memberitahukan bahwa pada tanggal ………. kami telah melaksanakan pemindahan Kantor Kas dengan data sebagai berikut :
Alamat lama : …… Kabupaten/Kota ……. Telp. …… Telex …….. Fax ………. Alamat baru : …… Kabupaten/Kota ……. Telp. …… Telex …….. Fax ……….
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 27 ………..,……….…… No. : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pemindahan Alamat Kegiatan Kas di Luar Kantor
Dengan ini kami laporkan pemindahan alamat Kegiatan Kas di Luar Kantor sebagai berikut:
No Kegiatan Kas**) Lokasi Lama Lokasi Baru Sejak Tanggal 1 Payment Point
2 Anjungan Tunai Mandiri Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) Coret yang tidak perlu
Lampiran 28 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Penetapan Penggunaan Izin Usaha yang Dimiliki BPR dengan Nama yang Baru
Dengan ini kami beritahukan bahwa BPR kami telah memperoleh pengesahan perubahan nama dari instansi berwenang, dari yang semula bernama ……….berubah menjadi ………….……….. sejak tanggal ………… dengan alasan ……….
Berkenaan dengan hal tersebut di atas kami mohon kepada Bank Indonesia untuk memberlakukan izin usaha PT/PD/Kop **) BPR ……….………. (nama BPR lama) kepada PT/PD/Kop **) BPR ………
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami sampaikan akta perubahan anggaran dasar yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang dan contoh formulir/warkat yang akan digunakan.
Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 29 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pengumuman Perubahan Nama BPR
Sehubungan dengan surat Bank Indonesia No……… tanggal……….. perihal persetujuan penetapan penggunaan izin usaha BPR dengan nama baru, dari yang semula bernama PT/PD/Kop **) BPR …….. menjadi PT/PD/Kop **) BPR ……….., dengan ini kami sampaikan bukti pengumuman perubahan nama berupa guntingan surat kabar/foto kopi pengumuman di kantor BPR.
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) Coret yang tidak perlu
Lampiran 30 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Persetujuan Prinsip Perubahan Bentuk Badan Hukum Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan prinsip perubahan bentuk badan hukum BPR dari …………. menjadi ………. dengan alasan ………
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan:
1. rancangan akta pendirian badan hukum baru termasuk anggaran dasar;
2. rencana pengalihan seluruh hak dan kewajiban dari badan hukum lama kepada badan hukum baru;
3. daftar calon anggota Direksi dan dewan Komisaris disertai dokumen yang diperlukan; 4. data kepemilikan disertai dokumen yang diperlukan.
Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 31 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Pengalihan Izin Usaha BPR dari Badan Hukum Lama kepada Badan Hukum Baru
Sehubungan dengan surat Bank Indonesia No. ………. tanggal ……….. perihal persetujuan prinsip perubahan bentuk badan hukum BPR dari PT/PD/Kop**) menjadi PT/PD/Kop**), dengan ini kami mengajukan permohonan pengalihan izin usaha dari PT/PD/Kop **) BPR ……….. menjadi PT/PD/Kop **) BPR ……….
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan rencana persiapan operasional antara lain berupa:
1. akta pendirian badan hukum baru termasuk anggaran dasar yang telah disahkan oleh instansi berwenang;
2. daftar calon anggota Direksi dan dewan Komisaris disertai dokumen yang dipersyaratkan, dalam hal terjadi penggantian;
3. data kepemilikan disertai dokumen yang dipersyaratkan, dalam hal terjadi perubahan; 4. akta berita acara pengalihan seluruh hak dan kewajiban dari badan hukum lama kepada
badan hukum baru;
5. risalah rapat umum pemegang saham atau rapat anggota badan hukum lama yang menyetujui perubahan bentuk hukum dan pembubaran badan hukum lama.
Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran 32 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pelaksanaan Pengumuman Perubahan Bentuk Badan Hukum Baru BPR
Sehubungan dengan surat Bank Indonesia No. ………. tanggal ………perihal persetujuan perubahan bentuk badan hukum baru BPR, dengan ini kami beritahukan bahwa kami telah mengumumkan perubahan bentuk badan hukum baru BPR.
Terlampir bukti pengumuman perubahan bentuk badan hukum baru BPR berupa guntingan surat kabar/pengumuman di seluruh kantor BPR.
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/ 31 /DPBPR tanggal 12 Desember 2006 Lampiran 33 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Permohonan Penutupan Kantor Cabang
Dengan ini kami mengajukan permohonan penutupan Kantor Cabang yang beralamat di ……… Kabupaten/Kota ………. dengan alasan ………
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan bukti penyelesaian atau pengalihan tagihan dan kewajiban Kantor Cabang kepada nasabah serta pihak-pihak lain. Demikian permohonan kami.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Lampiran 34 ………..,……….…… No. : Lamp : Kepada Bank Indonesia Up. *)
Perihal : Laporan Pelaksanaan Penutupan Kantor Cabang
Berdasarkan surat Bank Indonesia No. …………. tanggal ………… perihal izin penutupan kantor cabang BPR, dengan ini kami laporkan bahwa Kantor Cabang BPR kami yang beralamat di ………... Kabupaten/Kota …………. telah kami tutup sejak tanggal ………..
Untuk tertibnya bersama ini kami sampaikan bukti pengumuman berupa guntingan surat kabar/foto kopi pengumuman di seluruh kantor BPR.
Demikian agar maklum.
DIREKSI BPR
Keterangan:
*) Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (DPBPR)
(bagi BPR yang didirikan di wilayah DKI Jaya, Kabupaten/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten); atau
Kantor Bank Indonesia setempat
(bagi BPR yang didirikan di luar wilayah di atas) **) coret yang tidak perlu