• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATRIKS TARGET KINERJA DAN ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATRIKS TARGET KINERJA DAN ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN

BIDANG EKONOMI

(2)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 I Prioritas: Iklim Investasi dan

Iklim Usaha A FOKUS : Peningkatan

harmonisasi kebijakan dan penyederhanaan perijinan investasi

Jumlah hari untuk proses perijinan

60 hari 60 hari

BKPM

1 Peningkatan Deregulasi Kebijakan Penanaman Modal (prioritas nasional)

1. Jumlah rumusan untuk bahan pertimbangan penyusunan rumusan kebijakan penanaman modal.

1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah rumusan kebijakan sebagai masukan bagi penyempurnaan kebijakan dan pengembangan penanaman modal yang berdaya saing.

1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan

3. Jumlah kegiatan dan peserta sosialisasi

kebijakan penanaman modal. 46 kegiatan (12 sosialisasi di dalam negeri, 5 sosialisasi di luar negeri, 17 fasilitasi di dalam negeri, 12 fasilitasi di luar negeri) 55 kegiatan (15 sosialisasi di dalam negeri, 5 sosialisasi di luar negeri, 20 fasilitasi di dalam negeri, 15 fasilitasi di luar negeri)

43 kegiatan 52 kegiatan 52 kegiatan 52 kegiatan

2 Pengembangan Potensi Penanaman Modal Daerah (prioritas bidang dan atau K/L

1. Jumlah Informasi data potensi daerah yang mutakhir yang didokumentasikan secara elektronik.

Pemutahiran data potensi investasi 22

daerah

33 Prop 20 Prop 33 Prop 33 Prov 33 Prov

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM

BIDANG: EKONOMI

RENCANA TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2011 PELAKSANA No PRIORITAS/FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS

INDIKATOR RENCANA PRAKIRAAN MAJU PROGRAM

TAHUN 2012

(3)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

2. Jumlah kegiatan dan peserta workshop pengembangan potensi daerah dan sosialisasi Sistem Informasi Potensi Investasi Daerah (SIPID) ● Workshop dan FGD di 3 daerah, ● Bimtek di 1 daerah, ● 482 peserta. Sosialisasi 2 daerah pelaksanan peningkatan kapasitas sistem dan

SDM, 100 orang. Workshop :4 daerah 400 psrta Sosialisasi: 5 daerah 250 org Workshop: 7 daerah Sosialisasi:: 2 daerah Workshop: 5 daerah Sosialisasi:: 3 daerah Workshop: 5 daerah Sosialisasi:: 3 daerah Workshop: 5 daerah Sosialisasi:: 5 daerah

1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian

10 peta potensi daerah (mendalam) dan 23 peta potensi daerah secara umum

10 peta potensi daerah (mendalam) dan 23 peta potensi daerah secara umum 15 Peta Potensi Daerah 15 Peta Potensi Daerah 15 Peta Potensi Daerah 15 Peta Potensi Daerah

3 Pemberdayaan Usaha Nasional (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah pelaksanaan Forum Komunikasi

Pemberdayaan Usaha Nasional. 3 daerah 5 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

3 daerah 4 Lokasi 4 lokasi 4 Lokasi 4 lokasi 4 lokasi 3 Negara 5 Negara 4 negara 4 negara 4 negara 4 negara 3. Jumlah pelaksanaan Pelatihan Peningkatan

Kemampuan Kewirausahaan UMKMK. 4 daerah 5 Lokasi 4 Lokasi 4 lokasi 4 lokasi 4 lokasi 3. Jumlah hasil kajian dan pemetaan tentang

potensi daerah serta pengembangan potensi wilayah investasi dan pengembangan industri.

2. Jumlah pelaksanaan Matchmaking Dalam dan Luar Negeri.

(4)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

4. Jumlah hasil Kajian Peningkatan Partisipasi UMKMK.

1 Set kajian (200 buku dan 200 CD) mengenai directory mitra local poensial di propinsi regional

champion .

1 Set 1 Set 1 Set 1 Set 1 Set

4 Peningkatan Kualitas Pelayanan Persetujuan Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah persetujuan yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu.

100% 100% 5000 persetujuan 5000 persetujuan 5000 persetujuan 5000 persetujuan

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

100% (17 kali kinjungan ke berbagai PTSP dalam rangka memberikan konsultasi (advising) dan mengkoordinasikan pelaksanaan penanaman modal) 100%

2. Jumlah kunjungan dalam rangka pemberian konsultasi (advising ) mengenai pelayanan aplikasi pada kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

23 kali 23 kali 23 kali 23 kali

(5)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata cara pelayanan penerbitan surat persetujuan penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha

100% (1 kali penyelengaraan sosialisasi tentang prosedur perijinan PM di daerah)

100% 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

4. Jumlah pedoman penilaian permohonan

penanaman modal 2 buku panduan dan 30 brosur untuk

setiap jenis perijinan penanaman modal

1 (satu) buah buku pedoman

1 (satu) buah buku pedoman 1 (satu) buah buku pedoman 1 (satu) buah buku pedoman 1 (satu) buah buku pedoman

5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal

90% (peningkatan kapasitas teknis praktis tentang kegiatan operasional berbagai perusahaan)

90% 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali

5 Peningkatan Kualitas Pelayanan Perijinan Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah perijinan yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu.

100% 100% 1200 perijinan 1200 perijinan 1200 perijinan 1200 perijinan

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. . Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (PTSP). 100% 100%

2. Jumlah kunjungan dalam rangka pemberian konsultasi (advising) mengenai pelayanan perijinan pada kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

(6)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata cara pelayanan perijinan penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha

100% 100% 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

4. Jumlah pedoman penilaian permohonan

penanaman modal 1 (satu) buah buku laporan

1 (satu) buah buku pedoman

1 (satu) buah buku laporan 1 (satu) buah buku laporan 1 (satu) buah buku laporan 1 (satu) buah buku laporan

5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal

100% (1 laporan

hasil kegiatan) 100% 22 kali 22 kali 22 kali 22 kali

6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah perijinan yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu.

100% 100%

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

1. Jumlah fasilitas penanaman modal yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu.

600 persetujuan 620 persetujuan 640 persetujuan 660 persetujuan

2. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

100% (6 kali FGD dan 2 kegiatan

harmonisasi)

100% 3 daerah 4 daerah 5 daerah 6 daerah

3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata cara pelayanan fasilitas penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha

4 daerah sosialisasi pelayanan pemberian fasilitas penanaman modal

5 Provinsi

6 kali terdiri dari : Harmonisasi (1 daerah) dan FGD (5 kali)

6 kali terdiri dari : Harmonisasi (1 daerah) dan FGD (5 kali)

6 kali terdiri dari : Harmonisasi (1 daerah) dan FGD (5 kali)

6 kali terdiri dari : Harmonisasi (1 daerah) dan FGD (5 kali)

(7)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

4. Jumlah pedoman penilaian permohonan

penanaman modal Pada tahun 2011 tidak membuat buku

pedoman lagi karena telah selesai

pada tahun 2010

2 pedoman 1 pedoman 1 pedoman 1 pedoman 1 pedoman

5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana

pelayanan penanaman modal 11 Materi 6 Materi

9 materi (Dalam Negeri dan Luar Negeri)

10 materi (Dalam Negeri dan Luar Negeri)

10 materi (Dalam Negeri dan Luar Negeri)

10 materi (Dalam Negeri dan Luar Negeri) 6. Tercapainya peningkatan jumlah

komoditas yang dapat dijadikan acuan dalam proses penilaian

Indikator untuk kegiatan ini diganti

dengan indikator jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal dari 5 materi menjadi 11 materi 10 Bidang

Persentase Rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di Bidang Peningkatan Ekspor dan

Investasi yang terimplementasikan 70% 70% 75% 80% 85% 90%

Persentase Rekomendasi kebijakan di

Bidang Industri dan Perdagangan 75% 80% 85% 90%

B. FOKUS : Peningkatan Fasilitasi Investasi

IUT PMDN(Rp. triliun)

46,7 39,50 46,7 55,2 65,6 78,00 BKPM

IUT PMA (USD miliar) 15,5 13,20 15,5 18,4 21,9 26,1

7 Koordinasi Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI)

Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

(8)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Penanaman Modal (prioritas nasional)

1. Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan PTSP di bidang

Penanaman Modal Diklat pelayanan terpadu satu pintu di

bidang penanaman modal untuk 2000 peserta tdd 4 jenis pelatihan: dasar, Lanjutan I, Lanjutan

II, dan SPIPISE

Peserta : 2.000 orang

Peserta 2000 orang terdiri dari 4 jenis pelatihan: Dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE

Peserta 2000 orang terdiri dari 4 jenis pelatihan: Dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE

Peserta 2000 orang terdiri dari 4 jenis pelatihan: Dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE

Peserta 2000 orang terdiri dari 4 jenis pelatihan: Dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Penetapan Kualifikasi Kelembagaan PTSP

di Bidang Penanaman Modal 265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP

3. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang Penyelenggaraan PTSP di bidang Penanaman Modal

20 kab/kota 33 Prop + 30 kab/kota 20 kab/kota - -

-4. Sosialisasi perijinan dan nonperijinan di

bidang penanaman modal 33 Provinsi 33 Propinsi 33 Provinsi

5. Fasilitasi Penghubung di BKPM 19 instansi + 33 provinsi masing-masing 1 orang 19 instansi + 33 propinsi masing-masing 1 orang 19 instansi + 33 provinsi masing-masing 1 orang 19 instansi + 33 propinsi masing-masing 1 orang 19 instansi + 33 provinsi masing-masing 1 orang 19 instansi + 33 provinsi masing-masing 1 orang 6. Penyederhanaan Tata Cara Permohonan

Penanaman Modal (Streamlining Bisnis

Proses Perijinan dan Nonperijinan) 3 Instansi 3 Instansi 3 Instansi

(9)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

2 Pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) (Prioritas Nasional)

1. Peningkatan jumlah aplikasi perijinan dan non perijinan yang menjadi wewenang BKPM, PTSP Propinsi, PTSP Kab./Kota yang terbangun dalam SPIPISE

15 perijinan sektor Perijinan di 3 sektor Tambahan perijinan di 2 sektor Tambahan perijinan di 2 sektor Tambahan perijinan di 2 sektor Tambahan perijinan di 2 sektor

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM

BKPM

2. Jumlah peningkatan PTSP Prop. dan

Kab/Kota yang terhubung dalam SPIPISE 50 Kab/Kota dan 33 Provinsi

50 Kab/Kota dan 33

Propinsi 50 Kab/Kota 60 Kab/Kota 60 Kab/Kota 60 Kab/Kota 3. Terbangunnya infrastruktur dan database

penanaman modal yang terintegrasi Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan BKPM Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan BKPM -Tersedianya perangkat keras dan jaringan pada PTSP Provinsi dan Kab/Kota

Tersedianya perangkat keras dan jaringan pada PTSP Provinsi dan Kab/Kota

Tersedianya perangkat keras dan jaringan pada PTSP Provinsi dan Kab/Kota

4.Membangun Data Recovery Center (DRC)

Terbangunnya Data

Recovery Centre

(DRC) 5. Jumlah provinsi dan Kab/Kota yang

mengikuti sosialisasi & pelatihan 50 Kab/Kota dan 33 Provinsi

50 Kab/Kota dan 33 Propinsi

83 Provinsi/Kab/

(10)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

3 Pengembangan Sumber Daya Manusia (Prioritas Bidang dan atau K/L)

Jumlah aparatur BKPM yang mengikuti Diklat Struktural, Diklat Teknis, Diklat Fungsional, dan tenaga kediklatan serta

jumlah kurikulum dan modul diklat. ● 442 orang tdd:Diklat struktural

11 orang, Diklat teknis aparatur 240 orang, Diklat teknis perencanaan dan kebijakan penanaman modal 175 orang, Diklat fungsional 5 orang, seminar pengelola diklat 3 orang, peningkatan penguasaan materi 5 orang, program S2 sebanyak 3 orang. ● 10 Modul 2.579 Orang 10 modul 1096 orang dan 10 modul 1600 orang, terdiri dari : 1215 aparatur Pusat dan 385 aparatur Daerah dan 14 modul 2000 orang, terdiri dari : 1395orang aparatur Pusat dan 605 orang aparatur Daerah, dan 19 modul 2200 orang, terdiri dari : 1375 orang aparatur Pusat dan 825 aparatur Daerah, dan 19 modul

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM

BKPM

(11)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

4 Peningkatan Pelayanan Hukum Penanaman Modal

(Prioritas Bidang)

Jumlah pelaksanaan bantuan hukum dan penyelesaian sengketa di bidang penanaman modal secara efisien efektif.

Pelayanan konsultasi hukum penanaman modal sejumlah 36 kali dan penanganan permasalahan hukum sebanyak 14 kasus/kegiatan. Pelayanan konsultasi hukum penanaman modal sejumlah 48 kali konsultasi

Pelayanan konsultansi hukum penanaman modal sejumlah 36 kali dan penanganan permasalahan dan bantuan hukum Penanaman Modal di dalam dan di luar pengadilan sejumlah 18 kasus/kegiatan Pelayanan konsultansi hukum penanaman modal sejumlah 38 kali dan penanganan permasalahan dan bantuan hukum Penanaman Modal di dalam dan di luar pengadilan sejumlah 20 kasus/kegiatan Pelayanan konsultansi hukum penanaman modal sejumlah 40 kali dan penanganan permasalahan dan bantuan hukum Penanaman Modal di dalam dan di luar pengadilan sejumlah 22 kasus/kegiatan Pelayanan konsultansi hukum penanaman modal sejumlah 42 kali dan penanganan permasalahan dan bantuan hukum Penanaman Modal di dalam dan di luar pengadilan sejumlah 24 kasus/kegiatan

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM

BKPM

5 Pembangunan/pengadaan/ peningkatan sarana dan prasarana (Prioritas Bidang dan atau K/L)

Persentase tercapainya peningkatan sarana dan prasarana kerja di pusat dan daerah

100% (1000 titik instalasi listrik, 20

titik instalasi AC, 20 titik instalasi pompa, 25 titik instalasi fire alarm,

8 titik instalasi genset, 1 unit instalasi server, 5 unit laptop operator,

1 lot sinkronisasi)

100% 100% 100%

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM BKPM Pembangunan gedung parkir Pembangunan gedung parkir

(12)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

6 Pengembangan Penanaman Modal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (prioritas nasional)

Persentase penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan KEK

100% 100%

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

Persentase penetapan institusi Sekretariat

Dewan Nasional KEK 100% 100%

Persentase pengoperasian Sekretariat Dewan

Nasional KEK 100%

-Asistensi dan fasilitasi dalam rangka penetapan dan pengembangan KEK (a.l. verifikasi, assessment , evaluasi)

100% 100%

1. Hasil Koordinasi masalah strategis di

bidang pengembangan KEK 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 2. Jumlah promosi penanaman modal di

KEK

3 Negara & 3

daerah 2 negara & 3 daerah

4 Negara & 3 daerah 4 Negara & 4 daerah 5 Negara & 5 daerah 5 Negara & 6 daerah 3. Kerja sama di bidang pengembangan KEK

2 Negara - 2 Negara 2 Negara 2 Negara 2 Negara 7a Koordinasi Pengembangan Urusan

Penataan Ruang Dan Pengembangan Wilayah

Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan Urusan Penatan Ruang dan Pengembangan Wilayah yang terimplementasi

80% 80% 80% 80% 85% 90%

Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

Persentase rekomendasi kebijakan percepatan dan perluasan pembangunan

ekonomi yang terimplementasikan 80% 80% 80% 85% 85% 85%

7b Koordinasi Kebijakan KEK Persentase peraturan pelaksana UU KEK

yang terselesaikan 70% 70% 80% 90% 95% 95%

Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

Jumlah Lokasi KEK yang ditetapkan 2 2 2 1 1 1

(13)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

8 Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Sektor Industri Agribisnis & Sumber Daya Alam Lainnya (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah pedoman arah kebijakan umum perencanaan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya. Th 2011 indikator diganti dengan perencanaan dan pengembangan investasi di bidang infrastruktur yang mendukung efektivitas rantai nilai (value chain )

agribisnis. 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal -3 pedoman arah kebijakan penanaman modal 3 pedoman arah kebijakan penanaman modal 3 pedoman arah kebijakan penanaman modal

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya. Perencanaan dan pengembangan investasi di bidang (1) agribisnis dan SDA (updating), (2) energi alternatif biomassa, (3) industri LNG skala kecil dan (4) infrastruktur yang mendukung efektivitas rantai (value chain ) agribisnis

1 kajian sektor baru dan 1 kajian sektor

Up-Dating

3 kajian sektor dan 1 laporan fasilitasi penanaman modal 3 kajian sektor dan 1 laporan fasilitasi penanaman modal 3 kajian sektor dan 1 laporan fasilitasi penanaman modal 3 kajian sektor dan 1 laporan fasilitasi penanaman modal

(14)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

3. Jumlah kajian perencanaan insentif penanaman modal di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya.

tahun 2011 indikator diganti dengan kegiatan perencanaan dan pengembangan investasi di bidang energi alternatif biomassa melalui pemanfaatan limbah perkebunan dan kehutanan. 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal - 1 kajian perencanaan 1 kajian perencanaan 1 kajian perencanaan

4. Jumlah buku pedoman tentang Norma, Standar dan Prosedur yang Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di Sektor Agribisnis & Sumber Daya Alam lainnya.

tahun 2011 indikator diganti dengan kegiatan perencanaan dan pengembangan investasi di bidang industri Liquid Natural Gas (LNG)

skala kecil (Small

Scale Energy Plant ) 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal -1 buku pedoman penanaman modal pada industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya

-

-9 Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Sektor Industri Manufaktur (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah pedoman arah kebijakan perencanaan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur.

Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal/buku RUPM (Lanjutan) Sosialisasi dan fasilitasi pedoman arah kebijakan penanaman modal Sosialisasi dan fasilitasi pedoman arah kebijakan penanaman modal (lanjutan) Sosialisasi dan fasilitasi pedoman arah kebijakan penanaman modal (lanjutan)

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

(15)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

2. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur.

● Pemetaan dan perencanaan pengembangan investasi industri TPT dan industri pengolahan logam (besi baja, aluminium, nikel) serta industri komponen otomotif dan industri elektronika. ● Perencanaan investasi industri petrokimia dan refinary

1 kajian sektor baru dan 1 kajian sektor

Up-Dating

3 paket buku kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur 3 paket buku kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur 3 paket buku kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur 3 paket buku kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur

3. Jumlah kajian Perencanaan Insentif Penanaman Modal di Sektor Industri Manufaktur Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal -1 kajian perencanaan insentif penanaman modal 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal 4. Jumlah buku tentang Norma, Standar dan

Prosedur yang Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di Sektor Industri Manufaktur

Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal - - -10 Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal di bidang Jasa dan Kawasan

(prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah pedoman arah kebijakan perencanaan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor jasa dan kawasan.

Tahun 2011 indikator ini ditiadakan

1 pedoman

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

(16)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

1. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di

sektor jasa dan kawasan. 2 kajian identifikasi water supply dan

pelabuhan kontainer; 1 kajian lanjutan identifikasi kebutuhan investasi logistik dan pergudangan; 1 kajian identifikasi pengembangan kawasan berbasis teknologi dan pemutahiran data kawasan industri.

1 kajian baru dan 1

updating kajian sektor

1 kajian baru dan 1

updating

1 kajian baru dan 1 updating

1 kajian baru dan 1 updating

1 kajian baru dan 1 updating

2. Jumlah kajian Perencanaan Insentif Penanaman Modal di sektor Jasa dan Kawasan.

1 kajian pengembangan investasi di wilayah

perbatasan

1 kajian 1 kajian 1 kajian

3. Jumlah buku tentang Norma, Standar dan Prosedur Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di sektor Jasa dan Kawasan.

Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal/1

Updating kajian sektor

1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal/1 updating kajian 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal/1 updating kajian

II.3.M.A-15

(17)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

11 Peningkatan Kualitas Strategi Promosi di Bidang Penanaman Modal

(prioritas bidang dan atau K/L)

1. Pemetaan kebijakan, insentif dan potensi penanaman modal negara target dan negara

pesaing. Market intellegence

kebijakan dan insentif penanaman modal dari 9 negara target dan 6 negara

pesaing. 180 target investor potensial 220 target investor potensial (1 laporan) 220 target investor potensial (1 laporan) 250 target investor potensial (1 laporan) 275 target investor potensial (1 laporan)

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Penyiapan bahan pendukung penyusunan

strategi promosi penanaman modal. Pada tahun 2011 unit tidak merencanakan indikator penyiapan bahan pendukung penyusunan strategi promosi penanaman modal informasi iklim investasi di Indonesia dan 6 negara pesaing

3. Penyusunan strategi promosi penanaman modal berdaya saing tinggi berorientasi pada kebijakan umum penanaman modal.

Pada tahun 2011 unit kerja tidak

merencanakan indikator penyusunan strategi promosi penanaman modal berdaya saing tinggi berorientasi pada kebijakan umum penanaman modal 16 bahan masukan dalam penyusunan strategi promosi investasi

2. Monitoring dan evaluasi kegiatan Promosi

(18)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

3. Sarana promosi penanaman modal yang efektif dengan pengembangan kantor perwakilan BKPM di luar negeri (IIPC/Indonesian Investment Promotion Center). Penyelenggaraan The Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) di 5 negara. Penyelenggaraan the Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) di 7 negara Penyelenggaraan the Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) di 8 negara Penyelenggaraan the Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) di 8 negara Penyelenggaraan the Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) di 9 negara 12 Promosi Penanaman Modal Sektoral

Terpadu dan Terintegrasi di Dalam dan Luar Negeri

(prioritas bidang dan atau K/L)

Penyelenggaraan promosi terpadu berdasarkan sektor dan negara.

16 kegiatan 16 kegiatan 17kegiatan 20 Kegiatan 22 Kegiatan 24 Kegiatan

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Penyelenggaraan Marketing Investasi Indonesia yang mengikutsertakan partisipasi stakeholder di tingkat pusat dan daerah.

Terlaksananya kegiatan seminar dan pameran MII 2011 di 4 negara

5 kegiatan 3 kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 5 Kegiatan

3. Kegiatan rebranding investasi Indonesia melalui media internasional.

Terselenggaranya berbagai aktivitas di dalam kegiatan pembangunan citra, reposisi, rebranding investasi di 3 media internasional.

3 media 3 media 4 media 5 Media 5 Media

13 Fasilitasi Daerah Dalam Rangka Kegiatan Promosi Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah fasilitasi promosi daerah

33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar

negeri

33 Instansi Penanaman Modal Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri

33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri

33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri

33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri

33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

(19)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

2. Jumlah fasilitasi pelayanan penerimaan misi penanaman modal luar negeri di pusat dan di daerah tempat tujuan rencana penanaman modal.

Penerimaan misi investasi 35 kali di

pusat dan daerah

misi investasi 33 kali di pusat dan daerah

Misi Investasi 35 kali di pusat dan daerah

Misi Investasi 40 kali di pusat dan daerah

Misi Investasi 45 kali di pusat dan daerah

Misi Investasi 50 kali di pusat dan daerah

3. Jumlah pelayanan pendampingan misi pusat dan daerah ke negara potensial penanam modal di berbagai sektor usaha.

Fasilitasi minat investasi sebagai tindak lanjut promosi investasi di 10 negara promosi investasi di 6 negara Promosi investasi di 10 negara Promosi investasi di 12 negara Promosi investasi di 15 negara Promosi investasi di 18 negara

4. Jumlah kegiatan promosi penanaman modal daerah di dalam negeri antara lain

Talkshow , Gelar Potensi Investasi Daerah

(GPID), Seminar Investasi (Business

Meeting, Match Making, One on One Meeting ). Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) 2 kali, Seminar Nasional Investasi tahun 2011 sebanyak 2 kali, Talk Show 6 kali di TV Nasional

6 kali TalkShow di TV Nasional, 2 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Jawa Timur dan Sulawesi Utara, 2 kali Seminar Investasi di Jawa Timur dan Sulawesi Utara (Business Meeting, matchmaking,One-on-One Meeting ) 6 kali TalkShow di TV Nasional, 2 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Kalimantan Barat dan Jawa Tengah, 2 kali Seminar Investasi di Kalimantan Barat dan Jawa Tengah (Business Meeting,

matchmaking, One-on-One Meeting )

6 kali TalkShow di TV Nasional, 3 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Sumatera Utara, Riau dan Jawa Barat, 3 kali Seminar Investasi di Sumatera Utara, Riau dan Jawa Barat (Business Meeting, matchmaking, One-on-One Meeting ) 8 kali TalkShow di TV Nasional, 3 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Batam, Maluku dan NTT, 3 kali Seminar Investasi di Batam, Maluku dan NTT (Business Meeting, matchmaking, One-on-One Meeting ) 8 kali TalkShow di TV Nasional, 3 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan dan DKI Jakarta, 3 kali Seminar Investasi di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan dan DKI Jakarta (Business

Meeting, matchmaking, One-on-One Meeting )

(20)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

5. Jumlah kegiatan promosi penanaman modal daerah di luar negeri antara lain

Marketing Investasi Indonesia (MII) dan Trade, Tourism and Investment (TTI) Forum, Joint Promotion antara Pusat dan

Daerah, Joint Promotion antar Instansi Pusat (instansi penanaman modal pusat dengan instansi-instansi sektor dan lembaga-lembaga terkait)

Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam

kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6

negara Terfasilitasinya Instansi Penanaman Modal Propinsi/Instansi Penanaman Modal Kabupaten (IPMP/IPMK) dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara

Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara

14 Penyelenggaraan Pameran dan Penyediaan Sarana Promosi Penanaman Modal untuk Kegiatan di Dalam dan di Luar Negeri (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah kegiatan pameran yang mengikutsertakan instansi penanaman modal di pusat dan daerah, instansi sektoral pusat dan daerah, asosiasi/ kalangan dunia usaha serta masyarakat lainnya dalam pelaksanaan pameran. Dalam Renstra BKPM 2010-2014 indikator ini ditiadakan 150 pameran

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

1. Informasi potensi penanaman modal, antara lain profil proyek, brosur, leaflet,

Indonesian Investment News, Guide for Investor, Investment Procedure s, film,

video, slide, CD ROM dan multimedia/situs

web .

480.000 brosur/leaflet, a

brief guide for investment dalam 5 bahasa, peraturan penanaman modal, bahan cetakan lainnya sebanyak 21.500 eksemplar. Tersedianya bahan promosi dalam bentuk CD dan website dan bahan

pameran.

1000 eksemplar brosur dan leaflet, 6500 eksemplar Brief Guide

for Investment , 15000

eksemplar Investment

Procedures dan

buku-buku peraturan, media elektronik. 180.000 eksemplar brosur, 30.000 eksemplar Brief Guide for Investment , 2.000

usb flasdisk , 1 video promosi, 1 website

190.000 eksemplar brosur, 30.000 eksemplar

Brief Guide for Investment , 2.000 usb flasdisk , 1 video promosi, 1 website 190.000 eksemplar brosur, 35.000 eksemplar

Brief Guide for Investment , 3.000 usb flasdisk , 1 video promosi, 1 website 250.000 eksemplar brosur, 40.000 eksemplar

Brief Guide for Investment , 3,500 usb flasdisk , 1 video promosi, 1 website

II.3.M.A-19

(21)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

2. Jumlah kegiatan pameran baik di dalam

maupun di luar negeri. 10 pameran di dalam negeri dan 10

pameran di luar negeri

9 pameran di dalam negeri dan 15 pameran di luar negeri 12 Pameran di dalam negeri dan 12 pameran di luar negeri 12 Pameran di dalam negeri dan 12 pameran di luar negeri

14 Pameran di dalam negeri dan 14 pameran di luar negeri

15 Pameran di dalam negeri dan 15 pameran di luar negeri 3. Penyusunan revitalisasi strategi promosi

dalam rangka branding investasi Indonesia 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan

4. Forum pertemuan berskala internasional

(FORBES CEO Conference) 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan

5. Penayangan dan diseminasi materi iklan

promosi investasi 2 media 2 media 2 media 2 media

15 Kerjasama Bilateral dan Multilateral di Bidang Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah laporan partisipasi aktif BKPM dalam fora perundingan kerjasama bilateral

dan multilateral. 20 laporan 23 laporan 20 Laporan 25 Laporan 28 Laporan 30 Laporan

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2.Jumlah laporan tentang jumlah dan kualitas bahan posisi perundingan dalam rangka

kerjasama bilateral dan multilateral. 4 Laporan 4 Laporan

2. Jumlah laporan bahan posisi perundingan dalam rangka kerjasama bilateral dan multilateral

20 Laporan 25 Laporan 28 Laporan 30 Laporan

3.Jumlah laporan koordinasi internal dan eksternal dalam kerangka kerjasama

pengembangan ekonomi wilayah tertentu. 2 Laporan 2 Laporan 4 Laporan 6 Laporan 6 Laporan 6 Laporan

4. Jumlah peserta sosialisasi hasil-hasil

(22)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

16 Kerjasama Regional di Bidang Penanaman Modal

(prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah laporan partisipasi aktif BKPM

dalam fora perundingan kerjasama regional. 30 Laporan pertemuan perundingan kerjasama regional

dalam forum ASEAN, subreg, APEC dan ASEM

di bidang penanaman modal

30 Laporan 30 Laporan 32 Laporan 33 Laporan 34 Laporan

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah laporan tentang jumlah dan kualitas bahan posisi perundingan dalam rangka kerjasama regional.

30 bahan posisi 33 Laporan

2. Jumlah laporan bahan posisi perundingan

dalam rangka kerjasama regional. 33 Laporan 32 Laporan 33 Laporan 34 Laporan

3. Jumlah laporan kegiatan penyelenggaraan

Seknas KESR. Terselenggaranya operasionalisasi kantor SEKNAS KESR (belum

terlaksana)

24 Laporan

4. Jumlah peserta sosialisasi hasil-hasil

perundingan kerjasama regional 180 Orang 180 Orang 200 Orang 215 Orang 220 Orang 225 orang 5. Penyelenggaraan Senior Official Meeting

(SOM) /Ministerial Meeting (MM) ke 17 di Indonesia

1 kegiatan

17 Kerjasama dengan Dunia Usaha Asing di Dalam dan di Luar Negeri di Bidang Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah partisipasi aktif BKPM dalam fora perundingan kerjasama dengan dunia usaha internasional. 9 kali pertemuan/ perundingan dengan dunia usaha internasional di dalam maupun di LN 35 kali

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

(23)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

1. Jumlah partisipasi aktif BKPM dalam

pertemuan / perundingan dengan dunia usaha 11 laporan 13 laporan 15 laporan 17 laporan

2. Jumlah laporan pendataan penanam modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman modalnya di luar wilayah Indonesia dan sosialisasinya kepada instansi terkait.

1 paket laporan data penanaman modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman

modal di luar wilayah Indonesia

Laporan pendataan dan informasi FDI Outflow Indonesia melalui 5 kali sosialisasi di KBRI/KJRI

1 laporan 1 laporan 1 laporan I 1 laporan

18 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah I (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya di seluruh propinsi di Pulau Sumatera dan kepulauan di sekitarnya.

1 laporan data realisasi penanaman modal untuk 1600 proyek di 10 propinsi 1.500 proyek

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

1. Jumlah/nilai realisasi penanaman modal

yang terpantau 42,53 Triliun (15%

dari 283,5 Triliun) 58,54 Triliun (15% dari 390,3 Triliun) 76,03 Triliun (15% dari 506,9 Triliun) 87,43 Triliun (15% dari 582,9 Triliun) 2. Jumlah daerah yang mendapatkan

bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi

Bimbingan sosialisasi ketentuan

pelaksanaan PM di 10 prop, task force di 10 prop dan after

care di 6 negara

asal PMA

(24)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi penanam modal antara lain dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan

10 Daerah 10 Daerah 10 Daerah 10 Daerah

3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan

pengawasan pelaksanaan penanam modal. Pengawasan pelaksanaan ketentuan kepada 180 Perusahaan di

10 propinsi

200 Perusahaan

3. Jumlah daerah yang mendapatkan pengawasan mengenai pelaksanaan ketentuan penanaman modal

10 daerah 10 daerah 10 daerah 10 daerah

4. Pemberian penghargaan investasi dan pelayanan Penanaman Modal kepada Propinsi atau Kabupaten/Kota serta perusahaan PMA/PMDN

Pemberian penghargan kepada

kab/kota terbaik yang dinilai dari 400 kab dan 92 kota

serta Perusahaan Penanaman Modal

1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

(25)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

19 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah II (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya di propinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan seluruh propinsi di Pulau Kalimantan dan kepulauan di sekitarnya.

1 laporan data realisasi PM untuk 3000 proyek di 6 propinsi, evaluasi pelaksanaan dekonsentrasi di 5 propinsi, pengumuman penyampaian LKPM (laporan kegiatan PM) melalui media cetak

(2 majalah dan 2 koran nasional).

6.000 Proyek

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

(26)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi penanam modal antara lain dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan

Bimbingan/sosialisa si ketentuan PM di 6 propinsi, fasilitasi

penyelesaian masalah PM/task

force di 6 prop dan after care di 6

negara asal PMA, Rapat Koordinasi pusat dan daerah di

6 propinsi.

6 Daerah 6 Daerah 6 Daerah 6 Daerah 6 Daerah

3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan

pengawasan pelaksanaan penanam modal Pengawasan pelaksanaan ketentuan PM kepada 300 propinsi

di 6 daerah.

240 Perusahaan

4. Penyelenggaraan Konsolidasi Realisasi Penanaman Modal antara BKPM dan PDPPM

5 kali pertemuan - -

-5.Terselenggaranya workshop LKPM secara

online bagi perusahaan PM 33 kali pertemuan - -

-117,1 Triliun (30% dari 390,3 Triliun) 151,8 Triliun (30% dari 506,9 Triliun)

3. Jumlah daerah yang mendapatkan pengawasan mengenai pelaksanaan

ketentuan penanaman modal 6 Daerah

1. Jumlah/nilai realisasi penanaman modal yang terpantau 174,8 Triliun (30% dari 582,9 Triliun) 85,05 Triliun (30% dari 283,5 Triliun) 6 Daerah 6 Daerah 6 Daerah

II.3.M.A-25

(27)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

6. Publikasi pengumuman kewajiban

perusahaan PM setiap triwulan 2 kali

2 koran nasional, 2 majalah ekonomi dan 32 pada media cetak di 32 Provinsi

- -

-7.Terselenggaranya pertemuan koordinasi

pimpinan BKPM dengan Pemda 15 Provinsi - -

-8. Fasilitasi komitmen setiap perusahaan yang menyatakan minat untuk berinvestasi di Indonesia

10 Negara - -

-9. Interkoneksi database realisasi investasi

nasional 33 Provinsi - -

-10. Penyediaan sarana data realisasi investasi di Provinsi dan Kab/Kota yang terhubung

dengan database SPIPISE 500 Kab/Kota - -

-20 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah III (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya di Propinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan seluruh propinsi di Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya.

1 laporan data realisasi Penanaman Modal untuk 4.500 Proyek di 9 propinsi. 4.000 Proyek

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

1. Jumlah/nilai realisasi penanaman modal

yang terpantau 99,23 Triliun (35%

dari 283,5 Triliun) 136,6 Triliun (35% dari 390,3 Triliun) 177,4 Triliun (35% dari 506,9 Triliun) 204,0 Triliun (35% dari 582,9 Triliun)

(28)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaiaan masalah yang dihadapi penanaman modal antara lain dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan

Bimbingan/sosialisa si ketentuan pelaksanaan penanaman modal

di 9 daerah, kegiatan task force

di 9 daerah dan

after care di 7

negara asal PMA.

9 Daerah 9 Daerah 9 Daerah 9 Daerah 9 Daerah

3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan pengawasan pelaksanaan penanaman modal

Pengawasan pelaksanaan PM kepada 450 perusahaan di 9 propinsi 400 perusahaan

3. Jumlah daerah yang mendapatkan pengawasan mengenai pelaksanaan ketentuan penanaman modal

9 Daerah 9 Daerah 9 Daerah 9 Daerah

21 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah IV (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya seluruh propinsi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat

1 laporan data realisasi PM untuk 1.146 proyek di 8 propinsi dan pemberian dana dekon ke instansi PM di 32 propinsi. 1.550 proyek

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 116,5 Triliun (20% dari 582,9 Triliun) 56,70 Triliun (20% dari 283,5 Triliun) 78,06 Triliun (20% dari 390,3 Triliun) 101,38 Triliun (20% dari 506,9 Triliun) 1. Jumlah/nilai realisasi penanaman modal

yang terpantau

(29)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi penanaman modal antara lain dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan

Bimbingan/sosialisa si ketentuan PM di 8 daerah, task force di 8 daerah dan

after care di 5

negara asal PMA

8 daerah 8 daerah 8 daerah 8 daerah 8 daerah

3. Jumlah perusahaan yang pengawasan pelaksanaan penanaman modal

Pengawasan pelaksanaan ketentuan penanaman modal kepada 180 perusahaan di 8 daerah. 200 perusahaan

3. Jumlah daerah yang mendapatkan pengawasan mengenai pelaksanaan ketentuan penanaman modal

8 daerah 8 daerah 8 daerah 8 daerah

4. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasinya di seluruh Kabupaten/Kota pada 32 provinsi dalam rangka dekonsentrasi

32 Provinsi 32 Provinsi 32 Provinsi 32 Provinsi

22 Fasilitasi Percepatan Investasi Kerjasama Pemerintah Swasta

1. Usulan masterplan proyek infrastruktur

dengan skema KPS Masterplan 5 proyek

infrastruktur dengan skema KPS Masterplan 5 proyek infrastruktur dengan skema KPS Masterplan 5 proyek infrastruktur dengan skema KPS Masterplan 5 proyek infrastruktur dengan skema KPS

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah Perencanaan Penanaman Modal di Bidang Infrastruktur 1 paket perencanaan investasi infrastruktur mendukung koridor ekonomi Indonesia 1 paket perencanaan investasi infrastruktur mendukung koridor ekonomi Indonesia 1 paket perencanaan investasi infrastruktur mendukung koridor ekonomi Indonesia 1 paket perencanaan investasi infrastruktur mendukung koridor ekonomi Indonesia

(30)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

3. Jumlah fasilitasi percepatan pelaksanaan kerjasama pemerintah dengan badan usaha

dalam penyediaan infrastruktur Fasilitasi 5 proyek infrastruktur yang siap ditawarkan kepada investor Fasilitasi 5 proyek infrastruktur yang siap ditawarkan kepada investor Fasilitasi 5 proyek infrastruktur yang siap ditawarkan kepada investor Fasilitasi 5 proyek infrastruktur yang siap ditawarkan kepada investor

4. Sistem informasi peta investasi di sektor

infrastruktur Sistem informasi

peta investasi di sektor infrastruktur Sistem informasi peta investasi di sektor infrastruktur Sistem informasi peta investasi di sektor infrastruktur Sistem informasi peta investasi di sektor infrastruktur 5. Jumlah kegiatan promosi infrastruktur

terintegrasi 10 kegiatan 10 kegiatan 10 kegiatan 10 kegiatan

23 Koordinasi Kebijakan Perbaikan Iklim Usaha

Prosentase Rekomendasi Kebijakan

perbaikan iklim usaha yang terimplementasi 85% 85% 85% 85% 85% 90%

Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

II Prioritas: Peningkatan Ekspor A FOKUS: Peningkatan

Diversifikasi Pasar Tujuan Ekspor

Kementerian Perdagangan 1 Peningkatan Kualitas Promosi dan

Kelembagaan Ekspor

Jumlah penyelenggaraan P3ED 23 5 5 5 5 5 Program Pengembangan Ekspor

Nasional

Kementerian Perdagangan Jumlah penyelenggaraan Marketing

Point 9 2 2 3 3 3

Jumlah kantor ITPC 20 12 19 21 21 21

Jumlah eksportir pemenang

Primaniyarta 19 34 35 36 36

Jumlah kebijakan 32 2 3 3 3

Jumlah pelayanan promosi ITPC

98 105 114 114

Jumlah laporan pengamatan pasar

ITPC 140 148 157 157

(31)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

2 Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor

Jumlah updating data eksportir dan

importir dalam database 10 10 3500 4000 4500 4500

Program Pengembangan Ekspor Nasional

Kementerian Perdagangan Jumlah updating perusahaan yang

mendapatkan fasilitas pameran virtual Ditjen PEN

10 12.000 30 35 40 40 Jumlah pengunjung website Ditjen PEN 10 90

55000 60000 65000 65000

Jumlah pengguna pelayanan Buyer

Reception Desk (BRD) 30 435 72 84 96 96

Jumlah pelayanan Inquiry - 61.000 1700 2000 2500 2500

Jumlah Market Intelligence - 350 12 12 12 2500

Jumlah market brief - 14 12 12 12 12

Jumlah konsep Customer Service

Center - 1.250 1 - -

-3 Pengembangan SDM Bidang Ekspor Jumlah pelatihan yang berorientasi

ekspor 125 125 130 135 140 140

Program Pengembangan Ekspor Nasional

Kementerian Perdagangan Jumlah pelayanan prima terhadap

peserta diklat (coaching program) 55 55 60 65 70 70

Jumlah pengembangan kurikulum dan

metode diklat 10 10 10 10 10 10

Jumlah laporan evaluasi diklat ekspor

125 125 130 135 140 140

Jumlah kegiatan promosi kegiatan

PPEI 35 35 40 45 50 50

Jumlah peserta kegiatan temu alumni

60 60 100 100 100 100

Jumlah kegiatan partisipasi pameran bersama bagi alumni sebagai layanan

program pasca diklat 7 9 11 11

4 Peningkatan Peran dan Kemampuan Diplomasi Perdagangan Internasional

Hasil-hasil perundingan Perdagangan

Internasional 40 34 35 37 38 38

Program Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Internasional

Kementerian Perdagangan

(32)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

Partisipasi aktif pada perundingan

perdagangan internasional 40 54 55 60 61 61

Jumlah posisi runding yang disusun

8 54 55 59 61 61

Jumlah penyelenggaraan sidang

internasional di Dalam Negeri 34 22 15 20 15 15

Jumlah sosialisasi hasil kerja sama

perdagangan internasional 8 8 9 9 9 9

Jumlah Publikasi kerja sama perdagangan internasional yang diterbitkan

10 15 16 17 17

5 Peningkatan Kerja Sama dan Perundingan Bilateral

Hasil perundingan kerja sama

perdagangan bilateral 50 47 50 55 60 60

Program Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Internasional

Kementerian Perdagangan

Partisipasi aktif dalam perundingan

kerja sama bilateral 8 50 55 60 65 65

Jumlah posisi runding yang disusun

50 55 60 65 65

Jumlah kesepakatan kerja sama

perdagangan bilateral yang diratifikasi 1 4 2 2 2

Jumlah konsultasi publik dalam rangka pengamanan kebijakan perdagangan

nasional 0 5 10 10 10 10

6 Pengembangan Ekspor Daerah Persentase penyerapan anggaran Dekon Pengembangan Ekspor Daerah

(%) 100 100 95 95 95 95

Program Pengembangan Ekspor Nasional

Kementerian Perdagangan

(33)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

Jumlah peserta diklat ekspor di Jakarta 60 66

66 orang 66 orang 66 orang 66 orang

Jumlah UKM yang berpartisipasi pada

Trade Expo Indonesia 66 66 UKM 66 UKM 66 UKM 66 UKM

Jumlah buku produk unggulan daerah 33

33 buku 33 buku 33 buku 33 buku

B FOKUS: Peningkatan Kualitas dan Keberagaman Produk Ekspor

Kementerian Perdagangan 1 Pengembangan Standardisasi Bidang

Perdagangan

Jumlah rumusan standar barang dan

jasa perdagangan 5 2 rumusan 2 rumusan 2 rumusan 2 rumusan

Program Peningkatan Perlindungan Konsumen

Kementerian Perdagangan Jumlah negosiasi pada sidang

internasional yang terjadwal 8 20 sidang 20 sidang 21 sidang 21 sidang

Jumlah penyusunan regulasi teknis standardisasi dalam bidang perdagangan

5 1 regulasi 1 regulasi 1 regulasi 1 regulasi

Pembuatan buku standar contoh karet konvensional (sesuai amanat International Rubber Asosiation - IRA - setiap 2 tahun)

1.315 - 800 buku -

-Penyelesaian pendaftaran Lembaga

Penilaian Kesesuaian (LPK) 200 4 hari 4 hari 3 hari 3 hari

Jumlah Pelatihan/Bimbingan Teknis

Standardisasi bidang perdagangan 2 7 7 7 7

2 Peningkatan Kerja Sama di Bidang Perdagangan Jasa

Hasil perundingan bidang jasa di forum

internasional 15 12 14 16 18 18

Program Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Internasional

Kementerian Perdagangan

Partisipasi aktif pada perundingan

(34)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

Jumlah posisi runding yang disusun 30

30 35 40 40

3 Pengembangan Promosi dan Citra Jumlah promosi dagang luar negeri

yang diikuti 69 69 41 43 45 45

Program Pengembangan Ekspor Nasional

Kementerian Perdagangan Jumlah partisipasi pameran dagang di

dalam negeri 23 23 13 14 15 15

Jumlah inquiry yang dihasilkan dari

pameran dagang 1800 1800 2300 2500 2700 2700

Jumlah peserta yang mengikuti

promosi dagang 670 670 750 770 790 790

Jumlah konsep pencitraan - - -

-Jumlah kegiatan pencitraan 5 5 5 5

Nilai kontak dagang (US$ juta) 750 800 850 850

4 Peningkatan Kerjasama dan Perundingan ASEAN

Pemenuhan ASEAN Economy

Community Scorecard 60 87 89 90 90 90

Program Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Internasional

Kementerian Perdagangan

Hasil perundingan kerja sama perdagangan ASEAN, ASEAN Mitra Dialog, Antar dan Sub Regional serta perdagangan lintas batas dengan Negara anggota ASEAN (termasuk guidance of principal/Summary of Discussion/Deklarasi)

60 60 70 75 80 80

Partisipasi aktif dalam perundingan kerja sama ASEAN, ASEAN Mitra Dialog, Antar dan Sub Regional serta perdagangan lintas batas dengan Negara anggota ASEAN

3 60 70 75 80 80

Jumlah posisi runding yang disusun 5 60

70 75 80 80

Jumlah penanganan isu-isu

perdagangan ASEAN 3 3 3 3 3

(35)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

Jumlah kesepakatan kerja sama perdagangan ASEAN, ASEAN Mitra

Dialog yang diratifikasi 2 - - -

5 Pengembangan Produk Ekspor dan Ekonomi Kreatif

Jumlah Profil produk dan ekonomi kreatif

2,50% 2,50% 6 9 12 12

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan

Jumlah Identifikasi eksportir dan calon

eksportir potensial 8 8 8 8

Jumlah Katalog produk 6 9 12 12

Jumlah Adaptasi produk 6 9 12 12

Jumlah Intelligent produk dan ekonomi

kreatif 6 8 10 10

Persentase PDB ekonomi kreatif terhadap

PDB nasional (%) 7,1 7,2 7,3 7,3

Jumlah pelaku ekonomi kreatif yang diberikan promosi/pemasaran, kemitraan, fasilitasi, penghargaan dan akses pembiayaan.

120 130 140 140

Jumlah pelaku ekonomi kreatif di Indonesia

yang tercantum dalam database on-line 100 100 100 100

Jumlah produk yang mendapat fasilitas pendaftaran HKI

65 65 65 65

Jumlah eksportir yang difasilitasi melalui misi pembelian

200 200 200 200

6 Koordinasi Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Prosentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan peningkatan dan pengembangan

ekspor yang terimplementasikan 70-80% 70-80% 80-90% 90-95% 95-100% 95-100%

Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

C FOKUS: Peningkatan Fasilitasi Ekspor

1 Pengelolaan Fasilitasi Ekspor dan Impor

Jumlah penerbitan kebijakan fasilitasi

ekspor dan impor; 4 4 2 Peraturan 2 Peraturan 2 Peraturan 2 Peraturan

Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri

Kementerian Perdagangan

(36)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

Jumlah pengembangan sistem elektronik bidang fasilitasi pelayanan publik ;

2 2 2 KEG 2 KEG 2 KEG 2 KEG

Jumlah pengguna perijinan ekspor/impor online yang dilayani melalui INATRADE

3000 3.000 3500 Perusahaan 4000 Perusahaan4500 Perusahaan4500 Perusahaan Jumlah bimbingan teknis bidang

fasilitasi perdagangan; 5 5 5 KEG 5 KEG 5 KEG 5 KEG

Jumlah koordinasi bidang fasilitasi

perdagangan; 60 60 60 KEG 60 KEG 60 KEG 60 KEG

Jumlah partisipasi sidang - sidang fasilitasi perdagangan didalam dan luar negeri;

17 17 17 KEG 17 KEG 17 KEG 17 KEG

Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan

monitoring fasilitasi perdagangan 5 5 5 laporan 5 laporan 5 laporan 5 laporan

Jumlah Penerbitan SKA dengan sistem

otomasi 750,000 750.000 800000 SKA 850000 SKA 900000 SKA 900000 SKA

2 Peningkatan Pengamanan dan Perlindungan Akses Pasar

Penyusunan submisi tuduhan

dumping, subsidi dan safeguard 28 28 12 submisi 15 submisi 18 submisi 18 submisi

Program Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Internasional

Kementerian Perdagangan

Dengar pendapat (hearing)/konsultasi

informal/teknis di negara mitra dagang 19 19 9 kali 11 kali 13 kali 13 kali

Monitoring dan evaluasi hambatan

perdagangan 19 19 6 laporan 7 laporan 8 laporan 8 laporan

Pembuatan dan pengelolaan database

hambatan perdagangan 7 Jenis 7 Jenis 7 Jenis 7 Jenis

3 Pengelolaan Impor Jumlah rumusan kebijakan/peraturan

di bidang impor 5 5 5 Peraturan 5 Peraturan 5 Peraturan 5 Peraturan

Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri

Kementerian Perdagangan

(37)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

Jumlah data dan informasi importasi

barang yang diatur tataniaga impornya 3 3 10 JENIS 10 JENIS 10 JENIS 10 JENIS

Jumlah penerbitan penetapan importir

terdaftar(IT) 4400 4.400 4600 IT 4800 IT 5000 IT 5000 IT

Jumlah penerbitan pengakuan sebagai

Importir Produsen (IP) 2200 2.200 2400 IP 2600 IP 2800 IP 2800 IP

Jumlah penerbitan surat persetujuan

Impor (SPI) 3400 3.400 3600 SPI 3800 SPI 4000 SPI 4000 SPI

Jumlah bimbingan teknis di bidang

impor 6 6 5 KEG 5 KEG 5 KEG 5 KEG

Jumlah laporan evaluasi monitoring

pelaksanaan kebijakan impor 5 5 5 Laporan 5 Laporan 5 Laporan 5 Laporan

4 Dukungan Sektor Perdagangan Terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Jumlah fasilitasi dan koordinasi penyusunan PP tentang Kawasan

Ekonomi Khusus - - 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri

Kementerian Perdagangan

Jumlah peraturan terkait dengan KEK

1 1 1 peraturan 1 peraturan 1 peraturan 1 peraturan

5 Pengembangan Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri Daerah

Persentase penyerapan anggaran dekon fasilitasi ekspor dan impor di

daerah (persen) 100 100 95 95 95 95

Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri

Kementerian Perdagangan

Tingkat kesesuaian antara ruang lingkup yang ditetapkan dengan

implementasi di daerah (persen) 60 60 90 90 90 90

6 Perumusan Kebijakan dan Pengembangan Teknologi Informasi Kepabeanan dan Cukai

Persentase sistem aplikasi dan infrastruktur TI yang sesuai dengan proses bisnis DJBC

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pengawasan, Pelayanan, dan Penerimaan di Bidang Kepabeanan dan Cukai

Kementerian Keuangan

Persentase downtime sistem informasi

(38)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

Rata-rata persentase penyelesaian

pengembangan aplikasi sesuai rencana 70% 70% 70% 70% 75% 75%

7 Perumusan Kebijakan dan Bimbingan Teknis Fasilitas Kepabeanan

Persentase realisasi dari janji pelayanan yang

tepat waktu 70% 70% 85% 90% 90% 90%

Pengawasan, Pelayanan, dan Penerimaan di Bidang Kepabeanan dan Cukai

Kementerian Keuangan

Persentase penyelesaian rancangan peraturan

di bidang fasilitas kepabeanan 70% 70% 100% 100% 100% 100%

8 Koordinasi Pengembangan dan Penerapan sistem NSW dan ASW

Persentase Rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di Bidang Pengembangan dan Penerapan NSW dan ASW yang terimplementasikan

80% 80% 85% 90% 95% 95%

Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

9 Koordinasi Pengembangan Kerjasama Ekonomi Dan Pembiayaan Eropa, Afrika Dan Timur Tengah

Persentase hasil koordinasi kebijakan di bidang kerjasama ekonomi dan pembiayaan Eropa, Afrika dan Timur Tengah yang diimplementasikan

70-80% 70-80% 80-90% 90-95% 95-100% 95-100%

Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

10 Koordinasi Pengembangan Kerjasama Ekonomi Dan Pembiayaan Asia

Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di bidang kerjasama ekonomi dan

pembiayaan Asia yang diimplementasikan 70-80% 70-80% 80-90% 90-95% 95-100% 95-100%

Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

D FOKUS: Pengembangan Industri Pariwisata

Persentase investasi bidang pariwisata

terhadap investasi nasional 5,45 5,45 5,76 6,06 6,43 6,43

1 1. Jumlah dokumen kebijakan usaha

pariwisata (naskah) 10 10 10 10 11 11

2. Jumlah industri/asosiasi pariwisata yang

mendapat dukungan 5 5 25 25 6 6

3. Jumlah pola perjalanan (travel pattern )

8 8 17 24 17 17

4. Jumlah daerah yang memiliki profil

investasi pariwisata (daerah) 7 7 7 7 7 7

5. Jumlah UMKM dan industri kreatif

bidang pariwisata 10 10 10 10 10 10

6. Jumlah destination management

organization (DMO)

5 5 15 15 15 15

Pengembangan Usaha, Industri dan Investasi Pariwisata

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kemenbudpar

(39)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011 TAHUN 2011 PRIORITAS TAHUN 2012 2 Pengembangan Standardisasi Pariwisata

1. Jumlah standard kompetensi pariwisata

(naskah) 10 10 8 7 6 6

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah standard usaha pariwisata (naskah)

6 6 5 6 6 6

3. Jumlah materi asesmen kompetensi/MAK

(naskah) 8 8 8 8 6 6

4. Jumlah assesor dan auditor (orang) 230 230 460 300 220 220

5. Jumlah lembaga sertifikasi profesi (LSP) dan lembaga sertifikasi usaha (LSU) pariwisata

9 9 13 7 5 5

6. Jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikasi tenaga kerja bidang pariwisata (ribu orang)

10 10 20 10 5 5

E 1. Lama tinggal wisatawan (hari):

1.1. Mancanegara

7,7 7,7 7,7 7,6 7,5 7,5

1.2. Nusantara 2,25 2,25 2,5 2,75 3 3

2. Pengeluaran wisatawan per kunjungan:

2.1. Mancanegara (USD) 1050 1050 1100 1150 2000 2000

2.2. Nusantara (Ribu Rp.) 650 650 700 700 750 750

1. Jumlah daya tarik wisata alam, bahari dan

budaya 29 29 29 29 29 40

2. Jumlah dukungan amenitas/fasilitas pariwisata

33 33 33 33

2 1. Jumlah kelompok sadar wisata 350 350 246 300 250 250 Kemenbudpar

2. Jumlah masyarakat sadar wisata (orang)

4.000 4.000 4.920 6.000 5.000 5.000

3 Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata

Jumlah desa wisata

450 450 978 700 822 822 Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata

Kemenbudpar

4 1. Jumlah kegiatan penyusunan informasi

dan pencitraan destinasi 4 4 4 4

Kemenbudpar

2. Jumlah dukungan teknis pengembangan

destinasi pariwisata 41 41 25 25 25 25

Pemberdayaan Masyarakat di Destinasi Pariwisata 1 Pengembangan Daya Tarik

Pariwisata

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kemenbudpar FOKUS: Pengembangan Destinasi

Pariwisata

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

(40)

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2011

TAHUN 2011

PRIORITAS TAHUN 2012

F 1. Jumlah kunjungan wisman (juta

orang) 7,1 7,1 7,5 8,0 8,6 8,6

2. Jumlah pergerakan wisnus (juta

perjalanan) 237 237 245 258 276 276

1 1. Jumlah partisipasi pada bursa pariwisata

internasional (event ) 49 50 47 47

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah pelaksanaan misi penjualan (sales

mission ) di fokus pasar wisatawan (event ) 15 17 17 17

3. Jumlah perwakilan promosi pariwisata Indonesia (Indonesia tourism promotion

representative officers ) di luar negeri (kota) 12 12 12 14 15 15

2 Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri

1. Jumlah penyelenggaraan promosi langsung (direct promotion ) di pusat-pusat keramaian dan perbelanjaan

30 32 34 34

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah penyelenggaraan event pariwisata

berskala nasional dan internasional. 37 37 39 39

3. Jumlah pendukungan event seni, budaya,

dan pariwisata daerah (event ) 31 31 44 46 48 48

3 Pengembangan Informasi Pasar Pariwisata

1. Jumlah naskah analisa pengembangan informasi pasar nusantara

10 10 11 11 Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata

Kemenbudpar 2. Jumlah naskah analisa pengembangan

informasi pasar mancanegara 16 16 17 17

3. Jumlah naskah strategi pemasaran

pariwisata dalam dan luar negeri 7 8 8 8

4. Jumlah peserta familirization

trip /widyawisata pengenalan (orang) 100 100 500 550 600 600

4 Peningkatan Publikasi Pariwisata 1. Jumlah media pemasaran dan penayangan

iklan pariwisata Indonesia 86 87 87 87

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan

promosi cetak (juta eksemplar) 1,05 1,15 1,25 1,25

3. Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan

promosi elektronik (ribu keping) 143 154 165 165

44 44

74 74

FOKUS: Pengembangan Pemasaran dan Promosi Pariwisata

Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian Wawomeo (2009) yang meneliti tentang hubungan pola asuh keluarga, perilaku teman sebaya dan karakteristik remaja dengan perilaku kekerasan pada remaja

(2) Kriteria pelayanan kesehatan rehabilitasi medis bagi Pegawai Negeri pada Polri akibat pelaksanaan tugas di bidang narkotika tercantum dalam lampiran “C” yang merupakan bagian

Oleh karena itu peneliti ingin mencari tahu apa saja bakteri yang terdapat pada kran air dan tombol flush kloset duduk di toilet umum di lingkungan Fakultas Kedokteran

Pengertian tentang burnout oleh beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa burnout adalah keadaan stres yang dialami individu dalam keterlibatan yang lama dalam situasi

Pengembangan Pariwisata Kesehatan di Bali: Model Sinergi dengan Pariwisata Budaya Sebagai Daya Tarik Unggulan Pariwisata Bali R.409 6 ProfR. Grup

Persentase pencapaian kecukupan peralatan penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan 25% 25% 30% 32% 33% 33% Program Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan, dan

2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran. 3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan

Bagi yang menginginkan untuk mengikuti Katekisasi Reguler agar segera mengambil formulir pendaftaran di Kantor Majelis Jemaat GPIB “Kasih Setia” Ciledug pada jam kerja 08.00 –