• Tidak ada hasil yang ditemukan

jangkauan dan Kualitas Pelayanan persampahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "jangkauan dan Kualitas Pelayanan persampahan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Jangkauan Dan Kualitas Pelayanan Persampahan

1. Meningkatkan Kebersihan Di Ruas Jalan Kota Denpasar

1.1. Pelaksanaan Pelayanan Penyapuan Jalan Dengan Padat Modal

Untuk sasaran pelayanan penyapuan pada tahun 2011 lebih diinsentifkan

pada penambahan waktu pelayanan penyapuan pada beberapa ruas jalan

utama di pusat kota yang dilakukan penyapuan dalam 2 shift kerja, yaitu Jl.

Gajah Mada, Jl. Karna, Jl. Kartini, Jl. Kresna, Jl. Kalimantan, Jl, Sumatera,

Jl. Sulawesi, Jl. Ternate, dan Jl. Surapati yang merupakan bagian dari

Sektor Puputan Badung, maka diperoleh total jangkauan penyapuan

sepanjang 668,060 kilometer.

Pada tahun 2012 layanan penyapuan melakukan penambahan ruas jalan

untuk truck penyapu jalan (road sweeper) dengan jangkauan penyapuan

1.143,5 m³ dan untuk meningkatkan kebersihan jalan diruas yang sibuk,

dibantu dengan 1 unit mobil penyapu jalan ( Sweeper Truk ) dan motor

cikar (moci) sebanyak 4 unit., dengan tenaga lapangan penyapuan

dilakukan oleh 505 orang.

1.2.Pelaksanaan Pelayanan Penyapuan Jalan Dengan Padat Karya

Pelayanan penyapuan jalan dengan padat karya dilakukan dengan

menambah peralatan kerja seperti sapu lidi, keranjang, sodo, patil, sabit

dan bin beroda yang di pergunakan oleh tenaga penyapuan bukan hanya

melakukan pembersihan sampah dan membersihkan tanaman liar yang

tumbuh di ruas-ruas jalan, pada kawasan kota pengumpulan sampah

mempergunakan bin beroda untuk memperindah layanan penyapuan dan

menghindari kesan kumuh.

2. Meningkatkan Pelayanan Pengumpulan Dan Pengangkutan Sampah

2.1.Pelaksanaan Pengumpulan Sampah di TPS

Pelaksanaan pengumpulan sampah bukan hanya dilakukan oleh DKP tetapi

juga dilakukan oleh kelompok swakelola kebersihan (KSK), masyarakat dan

tetap berkoordinasi dengan DKP Kota Denpasar. Penyediaan alat kerja

pengumpulan sampah berupa 35 gerobak sampah yang diberikan kepada

kelompok swakelola,sekolah-sekolah,dan pasar. Bin 70 liter 250 unit yang

terbagi 184 unit diberikan kepada kelompok swakelola kebersihan,

sekolah-sekolah, instansi terkait dan 66 unit yaitu untuk evebt-event tertentu. Bin

beroda 20 unit diperbantukan ke sekolah-sekolah, masyarakat dan instansi

(2)

2.2.Pelaksanaan Pengangkutan Sampah Dari Sumber Ke TPA

Kegiatan pengangkutan sampah menghasilkan data berupa data kapasitas

sampah yang dapat diangkut oleh armada DKP dan total volume sampah

Kota Denpasar yang dibuang ke TPA Suwung. Pada tahun 2012, ditetapkan

total produksi sampah Kota Denpasar yang dibuang oleh setiap penduduk.

Diasumsikan setiap penduduk di kota besar menghasilkan sampah

sebanyak 4 liter per hari. Jumlah penduduk Kota Denpasar Tahun 2012

adalah 804.905 jiwa (Denpasar dalam angka Tahun 2012), jumlah produksi

sampah per hari mencapai 3219,62 m³. atau volume setahun sebesar

1.175.161,30 m³. Untuk mencapai besaran volume sampah tersebut maka

dilaksanakan kegiatan gotong royong dan meningkatkan peran

serta/partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pengelolaan sampah

maka dibentuk kelompok swakelola kebersihan di Kota Denpasar. Kegiatan

pengumpulan sampah juga dibantu dengan adanya sejumlah bank sampah

yang tersebar di beberapa lokasi di Kota Denpasar. Prinsip utama dari

kegiatan bank sampah adalah melakukan pemilahan dan pengolahan

sampah organik dan non organik menjadi barang yang memiliki nilai

Referensi

Dokumen terkait

Pendapat lain menyatakan benchmarking merupakan cara untuk membandingkan dan mengukur jalannya sebuah organisasi atau cara membandingkan dan mengukur internal

Pada remaja yang melakukan aborsi, mereka berusaha mengatasi kenangan buruk akibat aborsi atau gejala post abortion syndrome (PAS) diantaranya: dengan mengembangkan

Kegiatan untuk menyediakan data tersebut dilakukan dengan updating lapangan, verifikasi dan evaluasi RTS oleh petugas BPS dan mitra serentak di seluruh Indonesia dan

1) Teknik latihan prawicara ditujukan untuk mengkondisikan kesiapan mental, fisik, dan psikologis anak tunarungu untuk memasuki dunia komunikasi verbal. Dalam

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (KKJI) Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menginisiasi sebuah sistematika standar kompentensi bagi pengelolaan

Berikut adalah faktor yang berpengaruh terhadap tenaga eksogen yang tidak adalah .... Endapan lumpur,kerikil,batuan hasil sedimentasi yang letaknya

Selain penumbuhan iklim usaha yang kondusi, pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil juga dilakukan melalui pembinaan dan pengembangan, baik oleh pemerintah, dunia usaha, dan

Dengan memberikan komentar pada blog-blog milik orang lain disertai dengan link yang menuju ke website bisnis para sobat selain akan dapat meningkatkan nilai atau peringkat