• Tidak ada hasil yang ditemukan

Press Release Triwulan IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Press Release Triwulan IV"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1/3

Berita Pers

Triwulan IV, Kepemilikan Saham Masih Didominasi Investor Asing

Jakarta, 14 Januari 2015 - Memasuki tahun 2015, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dipimpin oleh Margeret M. Tang sebagai Pjs. Direktur Utama KSEI. Margeret menggantikan posisi Heri Sunaryadi yang mengundurkan diri pada tanggal 19 Desember 2014 karena ditunjuk pemerintah untuk menjadi Direktur PT Telekomunikasi Indonesia.

Pada periode Triwulan akhir tahun 2014 (Triwulan IV, Oktober - Desember), beberapa peningkatan kinerja operasional KSEI berhasil dicapai dibandingkan periode sebelumnya (Triwulan III, Juli - September 2014). Pada periode Triwulanan IV, kepemilikan saham masih didominasi oleh investor asing dengan total kepemilikan sebesar 65%, turun 1% dari periode sebelumnya. Meski demikian, nilai kepemilikan saham oleh investor asing meningkat tipis dari Rp 1.842,79 triliun menjadi Rp 1.864,97 triliun. Peningkatan juga dicatatkan pada nilai kepemilikan Saham oleh investor lokal sebesar Rp 12,67 triliun, dari Rp 1.014,08 triliun pada Triwulan III 2014 (September 2014) menjadi Rp 1.026,75 triliun pada Triwulan IV, dengan total kepemilikan Saham yang mencapai 36%. Lebih dari setengah pemegang Efek dari investor lokal berasal dari tipe pemegang Efek corporate (54%), disusul dengan individu sebesar 16,5%.

Berbanding terbalik dengan komposisi kepemilikan saham, investor lokal porsi kepemilkan Obligasi Korporasi dan Sukuk lebih besar. Secara persentase komposisi kepemilikan saham oleh investor lokal sama dengan periode sebelumnya yakni 91%. Dari sisi nilai, jumlahnya meningkat tipis Rp 0,57 triliun. Seperti halnya kepemilikan Obligasi Korporasi dan Sukuk oleh investor lokal, kepemilikan oleh investor asing persentasenya tidak berubah dari periode sebelumnya yang mencapai 9%. Sedangkan secara nilai, kepemilikan Obligasi Korporasi dan Sukuk meningkat Dari Rp 19,20 triliun menjadi Rp 21,34 triliun dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Total nilai aset yang tercatat di C-BEST mengalami kenaikan 1,55% atau Rp 48,7 triliun dari Rp 3.149,34 triliun menjadi Rp 3.198,07 triliun. Salah satu faktor kenaikan total aset yang tercatatkan di KSEI dikarenakan adanya peningkatan nilai aset pada jenis Efek saham sebesar Rp 34,86 triliun dan Medium Term Notes sebesar Rp 3,40 triliun. Total aset yang tercatat di KSEI tersebut masih didominasi oleh jenis Efek saham dengan total nilai sebesar Rp 2.891,73 triliun atau sekitar 90% dari total nilai aset. Kenaikan total nilai aset yang tercatat di KSEI tersebut, sejalan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus meningkat sejak periode I hingga periode IV Triwulanan tahun 2014.

Per akhir Desember 2014, jumlah investor pasar modal Indonesia yang mengacu pada jumlah

Single Investor Identification (SID) secara konsisten terus mengalami peningkatan sejak periode

Triwulan I. Jumlah investor pasar modal Indonesia hingga akhir 2014 telah mencapai 364.465, atau naik sekitar 10% dibanding awal periode tahun 2014. Kenaikan ini sejalan dengan tren kenaikan jumlah Sub Rekening Efek dan Login ke Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang masing-masing juga meningkat sekitar 10% dibandingkan dengan periode Triwulan I.

Pada periode yang sama, kegiatan Tindakan Korporasi (Corporate Action) yang didistribusikan melalui KSEI terdapat 759 aktivitas, menurun 6,4% dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan kegiatan distribusi Dividen Tunai & Interim mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni sekitar 68% dikarenakan sebagian besar Emiten telah melakukan kegiatan tersebut pada periode Triwulan III. Aktivitas Tindakan Korporasi terbanyak pada periode ini, seperti periode sebelumnya, dicatatkan pada Pembayaran Bunga Obligasi sebanyak 549 kali. Selama Triwulan III tahun 2014, KSEI telah melakukan distribusi Tindakan Korporasi pembayaran dividen/exercise dan bunga/pokok surat utang dengan total dana sebesar Rp 28.357,21 miliar (naik sekitar 24% dari Triwulan III) dan US$ 32,63 juta (naik sekitar 73% dari Triwulan III).

(2)

2/3

DATA STATISTIK TRIWULAN IV - 2014

A. 1 - Total Nilai Aset yang Tercatat di C-BEST

Jenis Efek Triwulan III 2014 Triwulan IV 2014

Saham Rp 2.856,88 triliun Rp 2.891,73 triliun

Obligasi Rp 215,31 triliun Rp 217,88 triliun

SUN Rp 24,06 triliun Rp 26,49 triliun

SUKUK Rp 6,96 triliun Rp 7,11 triliun

Waran Rp 2,75 triliun Rp 2,23 triliun

MTN Rp 23,53 triliun Rp 26,93 triliun

EBA Rp 1,85 triliun Rp 3,05 triliun

SBSN Rp 12,78 triliun Rp 14,59 triliun

Reksa Dana Rp 2,36 triliun Rp 2,68 triliun

Dana Investasi Real Estate Rp 392 miliar Rp 396 miliar

Negotiable Certificate Of Deposit Rp 2,47 triliun Rp 4,90 triliun

Total Rp 3.149,34 triliun Rp 3.198,04 triliun

2 - Perbandingan Total Asset vs IHSG

(3)

3/3 C. Grafik Pertumbuhan Sub Rekening Efek, SID dan Login Fasilitas AKSes

D. Tabel Distribusi Tindakan Korporasi

Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: Unit Komunikasi Perusahaan

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Media Contact: Zylvia Thirda

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisa tersebut, tema sharing economy paling banyak dipilih sebagai subjek kajian di di benua Eropah iaitu sebanyak 34.5% (69 artikel), tempat kedua di negara

LiFi (LightFidelity) merupakan teknologi yang menggunakan LED (Light Diode Emiting) untuk mengirimkan data ke penerima dengan perubahan intensitas cahaya sangat cepat

Spesialisasi Pajak Politeknik Keuangan Negara - STAN Tahun Akademik 201412415 yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 8 Maret 2016 di Balai Diklat Keuangan Manado,

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan bertitik tolak dari hasil temuan penelitian-penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dalam lingkup kerja kantor akuntan

(2006) menjelaskan bahwa kegagalan ataupun keberhasilan yang dialami secara berulang dapat berdampak terhadap self efficacy. Dengan pemahaman bahwa keberhasilan dan kegagalan

Sesuai dengan teori tektonik  lempeng, Nusa Tenggara dapat dibagi menjadi menjadi 4 struktur tektonik yaitu busur belakang yang terletak di laut Flores, busur dalam

Pada penelitian ini menggunakan bahan arang batok kelapa desa kalampangan untuk campuran beton K225 sebagai pengganti agregat halus terhadap persentasi berat,