PENGEMBANGAN GRMS
DAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
1. UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
2. UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
3. UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 4. PP No 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem
Informasi dan Transaksi Elektronik
5. Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government 6. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No 45 tahun 2013
tentang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Provinsi Jawa Tengah
DASAR
HUKUM
Pembangunan Teknologi Informasi
dan Komunikasi di Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Tengah
OPTIMALISASI PORTAL WEBSITE
www.jatengprov.go.
id
Penggunaan website sebagai media pendukung
keterbukaan informasi publik.
Website
jatengprov adalah portal akses data yang
memuat antara lain informasi publik, portal
SKPD, Sistem Informasi pengelolaan
keuangan daerah, Sistem Iinformasi
PORTAL SKPD
PEMBENTUKAN TIM GRMS
Government Resources Management
System
DIVISI
APLIKASI
JARINGAN
DIVISI
GRMS
•
DIBAGI BEBERAPA SIMPUL MELIPUTI :
NETWORK SIJOLI
SIMPUL PAHLAWAN
SIMPUL PEMUDA
SIMPUL MADUKORO
SIMPUL SRONDOL
SIMPUL TARUBUDAYA
•
DIBAGI BEBERAPA SIMPUL MELIPUTI :
NETWORK SIJOLI
SIMPUL PAHLAWAN
SIMPUL PEMUDA
SIMPUL MADUKORO
SIMPUL SRONDOL
SIMPUL TARUBUDAYA
SIMPUL JARINGAN
SIMPUL JARINGAN
SIMPUL JARINGAN
SIMPUL JARINGAN
SIMPUL JARINGAN
SIMPUL JARINGAN
ROADMAP GRMS
Berikut ini adalah roadmap alur kerja aplikasi terintegrasi Provinsi Jawa Tengah
SIPPD adalah Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah yang dikembangkan dan dikelola oleh BAPPEDA
SIPPD
Sistem yang dikembangkan untuk merencanakan anggaran daerah dengan tujuan memberikan panduan dalam proses penyusunan APBD.
e-budgeting
Sistem yang dikembangkan untuk menyusun
rencana pekerjaan pada setiap kegiatan yang telah di anggarkan.
e-project planning
sistem yang memuat data terkait terbentuknya sebuah kontrak.
e-delivery
aplikasi yang mengakomodiir proses penatausahaan keuangan daerah provinsi Jawa Tengah
e-penata usahaan
Sistem yang mencatat pengendalian pelaksanaan kegiatan di pemerintah provinsi jawa tengah.
e-controlling
aplikasi yang memuat data target dan realisasi penganggaran seluruh SKPD.
e-monev
sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga dari suatu barang/jasa.
Bagaimana Sistem GRMS berjalan?
RPJMD PelaksanaanAPBD PertanggungJawaban
Penerapan sistem informasi terintegrasi yang dimulai dari perencanaan,
penganggaran, realisasi, dan pelaporan mampu merekam alur pengelolaan
LPSE
18
•
Memfasilitasi PA/KPA mengumumkan rencana umum pengadaan
•
Memfasilitasi ULP menayangkan pengumuman pelaksanaan pengadaan
•
Memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan melaksanakan pemilihan penyedia
barang/jasa secara elektronik
•
Memfasilitasi Penyedia Barang/Jasa dan pihak-pihak yang berkepentingan
menjadi Pengguna SPSE.
•
Penyusunan program kegiatan, ketatausahaan, evaluasi dan pelaporan
pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik di lingkungan
K/L/D/I pengelolaan SPSE dan infrastrukturnya,
•
Pelaksanaan registrasi dan verifikasi Pengguna SPSE;
•
Pelaksanaan pelayanan pelatihan dan dukungan teknis pengoperasian
SPSE
•
Mengelola system e-Procurement;
•
Menyediakan pelatihan kepada PA/KPA/ULP/PPK/ Panitia Pengadaan
dan Penyedia Barang / Jasa;
•
Menyediakan bantuan teknis untuk mengoperasikan system
e-Procurement kepada ULP, SKPD dan Penyedia Barang / Jasa;
•
Melakukan pendaftaran dan verifikasi terhadap Panitia dan Penyedia
Barang / Jasa.
•
Melakukan Verifikasi Ulang untuk penerbitan sertifikat digital
(SPAMKODOK)
•
Koordinator LPSE Kab/Kota
Fungsi LPSE
Fungsi LPSE
•
LPSE Jateng sejak 2012 menggunakan
sertifikat digital
•
Pengaman Dokumen menggunakan
Spamkodok bukan Apendo
•
Lebih secure soal keamanan dokumen
•
Enkripsi Dokumen lebih mudah dan
lebih aman
•
File yang tidak bisa dibuka jarang
terjadi
•
Versi SPSE 3.6 CA
Kebutuhan Keamanan
(Transaksi Elektronik, termasuk e-Procurement)
Terjamin
• Integritas/Keutuhan Info.Elektronik
• Informasi elektronik tidak mengalami
pengubahan/modifikasi selama disimpan atau dikirimkan (utuh)
• Autentikasi Pembuat/Pengirim Informasi Elektronik
• Informasi elektronik dibuat atau dikirimkan oleh pihak yang sah/asli
• Kerahasiaan Informasi Elektronik (Privasi)
• Informasi elektronik tidak diketahui/bocor kepada pihak yang tidak berhak mengetahuinya
• Mekanisme Anti-sangkal
• Pihak yang mengirimkan/membuat informasi elektronik tidak dapat menyangkal
• Ketersediaan Informasi Elektronik
Kesesuaian terhadap Peraturan
(Transaksi Elektronik, termasuk e-Procurement)
BAB IV
PENYELENGGARAAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Bagian Kedua
Persyaratan Penyelenggaraan Transaksi Elektronik
Pasal 41
1. Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dalam lingkup publik atau privat yang menggunakan Sistem Elektronik untuk kepentingan pelayanan publik wajib menggunakan Sertifikat Keandalan dan/atau Sertifikat Elektronik.
Tujuan :
- Memastikan tata kelola yang baik - Meningkatkan keamanan sistem
Catatan :
Kebutuhan Keamanan
(Transaksi Elektronik, termasuk e-Procurement)
Terjamin
• Integritas/Keutuhan Info.Elektronik
• Informasi elektronik tidak mengalami
pengubahan/modifikasi selama disimpan atau dikirimkan (utuh)
• Autentikasi Pembuat/Pengirim Informasi Elektronik
• Informasi elektronik dibuat atau dikirimkan oleh pihak yang sah/asli
• Kerahasiaan Informasi Elektronik (Privasi)
• Informasi elektronik tidak diketahui/bocor kepada pihak yang tidak berhak mengetahuinya
• Mekanisme Anti-sangkal
• Pihak yang mengirimkan/membuat informasi elektronik tidak dapat menyangkal
• Ketersediaan Informasi Elektronik
• Informasi elektronik tersedia/dapat diakses ketika dibutuhkan
Sertifikat Digital / Tanda Tangan
Sertifikat Elektronik sebagai
kerangka untuk
pengamanan
sistem elektronik
:
• Enkripsi
• Tanda tangan elektronik • Identitas Digital
Adi Budiman
Otoritas Sertifikat Digital Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik
 Undang-Undang ttg ITE (No.11/2008)
 Peraturan Pemerintah ttg PSTE (No.82/2012)
 ISO 27001
Sertifikat Digital
(Sebagai Identitas Digital)
≈
Identitas harus tidak dapat dipalsukan :
• Tunggal (hanya satu-satunya);
• Ada mekanisme utk verifikasi bahwa identitas tsb adalah sah/asli;
• Identitas diterbitkan oleh pihak yg berwenang;
Infrastruktur Kunci Publik (IKP)
•
Infrastruktur Kunci Publik
–
atau
Public Key Infrastructure,
merupakan suatu
framework yang terdiri dari kebijakan dan mekanisme
pembuatan, penyimpanan serta pengaturan kunci publik
(public key).
•
Tujuan utama IKP
Tugas :
Sebagai pihak ketiga terpercaya yang bertugas :
• menandatangani,
• menerbitkan, dan
• memelihara sertifikat digital
atas permintaan Pengguna SPSE untuk
menjalankan pertukaran dokumen/ informasi pada proses PSE.
LKPP LEMSANEG
MOU
Pemanfaatan Persandian di Lingkungan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Kerjasama Teknis
antara Dir. E-Procurement LKPP dan Puskaji Komsan Lemsaneg,
Perka Lemsaneg No.9 Tahun 2012
Perka LKPP No. 4 Tahun 2012
Regulasi Implementasi
Sertifikat Elektronik LPSE
1. UU No.11 Tahun 2008 tentang ITE 2. PP 82 tahun 2012 tentang PSTE
3. Peraturan Kepala Lemsaneg No.9 Tahun 2012
4. tentang Otoritas Sertifikat Digital Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (OSD PSE).
5. Peraturan Kepala LKPP No.4 Tahun 2012
6. tentang Uji Coba Penerapan Sertifikat Digital dan Sistem Pengamanan Komunikasi Dokumen Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik.
7. Peraturan Deputi Bidang Pengkajian Persandian Lemsaneg No. D3.318/2012
8. tentang Tim Operasional Otoritas Sertifikat Digital Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik.
9. Peraturan Deputi Bidang Pengkajian Persandian Lemsaneg No. D3.319/2012 10. tentang Pemberlakuan Certificate Policy & Certification Practice Statement
Kesesuaian terhadap Peraturan
Undang-Undang No.11 Tahun 2008
Tentang Informasi & Transaksi Elektronik
Sertifikat Elektronik
Sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat Tanda Tangan Elektronik dan identitas yang
menunjukkan status subjek hukum para pihak dalam Transaksi Elektronik yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik.
Tanda Tangan Elektronik
Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik yang
APENDO
SPAMKODOK
• Kebutuhan teknis keamanan;
• Penyesuaian terhadap regulasi/peraturan;
• Kekurangan pada sistem saat ini (SPSE dan APENDO).
• Pengembangan dari Aplikasi Pengamanan Dokumen (APENDO). Dalam tahap Pilot Project di 2 LPSE :
– LPSE Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
– LPSE Universitas Diponegoro
• SPAMKODOK menerapkan sertifikat elektronik
– Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan amanat UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
• SPAMKODOK versi 1.2
– Implementasi sejak Desember 2013
• SPAMKODOK versi 1.3
– Implementasi sejak Desember 2014
– Perbaikan versi 1.2 dan penambahan fitur untuk Auditor
• SPAMKODOK versi 1.4
– Implementasi mulai akhir Desember 2015
– Penambahan fitur Pembaruan Sertifikat Elektronik
SPAMKODOK
INTERNET
LPSE
Kunci PUBLIK Panitia
*.RHS
PROSES PROSES
Kunci PRIVAT Panitia
Penggunaan SPAMKODOK
(Enkripsi dan Dekripsi)
APENDO vs SPAMKODOK
SPESIFIKASI APENDO SPAMKODOK
Sistem Operasi MS.Windows, Linux, MAC MS.Windows, Linux, MAC
Pengguna Panitia, Penyedia PPE, Adm.Agency, Verifikator, Panitia, Penyedia
Id Pengguna Identitas Digital Sertifikat Elektronik
Enkripsi/Dekripsi   Operasional pada LPSE Offline Offline
Penyimpanan Kunci Server Panitia Registrasi, Pembaruan,
APENDO vs SPAMKODOK
• Penggunaan file .apd
– Private key + Sertifikat Digital
– Konfigurasi Aplikasi
– Recovery Password
• Hal yang harus diperhatikan
Migrasi Apendo
SPAMKODOK
Konfigurasi (.dat) Konfigurasi (.apd)
Hirarki Penerbitan Sertifikat Digital
SPSE versi 2.x & 3.x SPSE versi 3.x-CA
OSD
- Registrasi Sertifikat
Digital
Spamkodok
Pengguna SPAMKODOK & SPAMKODOK-OP
SPAMKODOK-OP SPAMKODOK-OPSPAMKODOK-OP
SPAMKODOK
Persyaratan Administrasi
Tanda Daftar Perusahaan Tanda Daftar Perusahaan
SOP Operasional OSD PSE :
1. Pendaftaran Sertifikat Digital Admin PPE dan Server SPSE (UPDATE)
2. Pendaftaran Sertifikat Digital Admin Agency dan Verifikator
3. Pendaftaran Sertifikat Digital Panitia
4. Pendaftaran Sertifikat Digital Penyedia
5. Pembatalan Sertifikat Digital
6. Pengiriman Dokumen Penawaran
7. Pembukaan Dokumen Penawaran
8. Instalasi Sertifikat Server
9. Penanganan Permasalahan Pengguna
10.Pembaruan Sertifikat Elektronik Admin PPE dan Server SPSE
11.Pembaruan Sertifikat Digital Admin Agency dan Verifikator
12.Pembaruan Sertifikat Digital Panitia
13.Pembaruan Sertifikat Digital Penyedia
14.Migrasi Sertifikat Digital Penyedia
SOP
Penerapan Sertifikat Elektronik
JUMLAH PENGGUNA SERTIFIKAT ELEKTRONIK
pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Penerapan Sertifikat Elektronik
Masa Berlaku Sertifikat Digital
Masa Berlaku Sertifikat :
•
PPE : 4 Tahun
•
Verifikator : 2 Tahun
•
Admin Agency : 2 Tahun
•
Panitia : 2 Tahun
Perpanjangan Masa Berlaku
Sertifikat Elektronik
Ditujukan untuk LPSE Prov. Jawa Tengah & LPSE Undip.
Tujuan :
Memperbarui sertifikat elektronik dan kunci kriptografi.
Aktualisasi data pengguna SPSE.
Persyaratan :
Menggunakan SPSE 3.6-CA
PERMASALAHAN
Masih banyak penyedia yang belum mendaftar
sertifikat digital
Penyedia sering kehilangan/lupa dengan sertifikat
digitalnya (Awal Penerapan)
Panitia/Pokja lupa dengan sertifikat digitalnya
(Awal Penerapan)
Strategi Perluasan Sertifikat Elektronik
LPSE se-Jawa Tengah
Dasar Hukum
Revisi Peraturan Kepala LKPP No. 4/2012 tentang Uji Coba Sistem Pengamanan Komunikasi Dokumen dan OSD PSE.
Surat LKPP No.15516/D-11/10/2015 tentang penerapan sertifikat Digital dan Spamkodok di 9 LPSE di Jawa Tengah
Tahapan Persiapan
Sosialisasi dan pelatihan (bimbingan teknis) untuk pengelola LPSE.
Dilakukan pada saat Rapat Koordinasi Teknis LPSE se-Jawa Tengah pada bulan 26-27 Oktober 2015.
Update SPSE 3.6-CA dan SPAMKODOK 1.4.
Tahapan Migrasi
Update SPSE 3.6 CA —> Nop 2015
Pendaftaran Sertifikat untuk PPE —> Nop 2015
Pendaftaran Sertifikat untuk Verifikator —> Nop 2015
Pendaftaran Sertifikat untuk Admin Agency —> Nop 2015
Pendaftaran Sertifikat untuk Panitia —> Des 2015
Pendaftaran Sertifikat untuk Penyedia —> Des 2015
TARGET DESEMBER 2015
1. LPSE Kabupaten Kudus 2. LPSE Kota Salatiga
3. LPSE Kabupaten Purbalingga 4. LPSE Kabupaten Wonosobo 5. LPSE Kota Pekalongan
6. LPSE Kota Surakarta
7. LPSE Universitas Negeri Sebelas Maret 8. LPSE Universitas Negeri Semarang
9. LPSE Universitas Negeri Jenderal Sudirman