Aspek Perancangan Kendaraan
Aerodinamik
adalah gaya hambat yang disebabkan
oleh aliran udara yang menerpa bodi kendaraan
Ergonomi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dengan lingkungan kerjanya
Estetika
adalah aspek perancangan dengan
1. Aerodinamika
Penyebab utama dari timbulnya gaya-gaya aerodinamis
pada kendaraan adalah:
adanya distribusi tekanan pada permukaan bodi
kendaraan yang akan bekerja pada arah normal pada
permukaan kendaraan
adanya distribusi tegangan geser pada permukaan bodi
kendaraan yang akan bekerja pada arah tangensial
Apabila distribusi tekanan dan tegangan
tersebut diintegralkan:
gaya angkat aerodinamis (lift force),
gaya hambat aerodinamis (drag force)
gaya samping aerodinamis (side force).
gaya akibat pusaran udara (turbulence force)
Hambatan ketika kendaraan berjalan
hambatan gelinding dari ban
terjadi karena ddeformasi ban, kondisi jalan serta efek roda yang berputar
Hambatan aerodinamik
137
.
.
A
V
3
k
Hu
dimana:
Hu = hambatan Udara (dk)
k = koefisien hambatan (konstanta=0,00182) A = luas efektif penampang kendaraan (m2)
Distribusi hambatan aerodinamik
kendaraan
form drag (bentuk kendaraan) sebesar
55%
.
Interference drag (interference
komponen-komponen yang terpasang pada kendaraan)
besarnya
17%
.
Surfacer drag (bermacam-macam sambungan
pada permukaan bodi kendaraan) besarnya
12%.
coeffisien of drag (cd)
adalah koefisien hambatan aerodinamik yang dipengaruhi
oleh faktor bentuk dan kehalusan permukaan kendaraan
cd
dari sebuah mobil dapat dianggap sebagai beban aero
terhadap gerakan maju
Semakin besar nilai
cd
maka semakin besar pula hambatan
aerodinamiknya
Bentuk bodi kendaraan yang mempunyai nilai
cd
yang
kecil dikatakan sebagai bentuk aerodinamis dimana
bentuknya adalah
stream line
yang mengikuti arah aliran
udara yang melewati permukaan bodinya
Besarnya nilai c
d
dapat ditentukan dari percobaan
Nilai
cd
beberapa kendaraan
Bentuk/Model Kendaraan Nilai Cd Bentuk open convertible 0.5 – 0.7 Bentuk van/jeep commando 0.5 – 0.7 Bentuk bus/minibus 0.6 – 0.8 Bentuk ponton (sedan kotak) 0.4 – 0.55 Bentuk lancip, sport 0.3 – 0.4 Model Masda 323 1975 0.52
Model Fiat 127 1975 0.41
Model Citroen GS 1971 0.30 Model Alfa Romeo Giulia 1970 0.34 Model VW Passat 1978 0.41
Model Peugeot 504 0.39
Model BMW 520 0.43
Model Volvo 244 G1 0.52
Model Mercedez 280 0.45
Model Porche 1924 0.37
hambatan tanjakan
akibat pengaruh gaya gravitasi
(berat kendaraan, beban, kemiringan
hambatan pemindah tenaga
(kopling, transmisi, propelar, differensial, roda penggerak)
hambatan inersia
(massa dan kecepatan)
Hambatan lain
A. Menyempurnakan desain bodi kendaraan
1. membulatkan bidang frontal bodi kendaraan baik pada kabin maupun bagian yang menonjol. (penelitian General Motor, mengurangi gaya hambat sebesar 32%.)
3. Merancang bodi kendaraan yang
streamline. Streamline adalah bentuk bodi yang bulat dan lurus, dari kabin sampai pada bodi belakang, menyerupai desain pesawat terbang.
4. Merancang body dengan model perahu (bodi menyempit) yaitu bagian belakang jika dilihat dari atas, secara bertahap
akan menyempit saat mendekati area belakang. Ini akan mengurangi area turbulensi di belakangnya yang
B. Memasang alat bantu yang mendukung
1.
Air Dam
2.
Spoiler (lip)
Komponen ini terletak pada bagian belakang, dipasangkan pada
3)
Sayap (wing)
Pemasangan sayap bertujuan untuk memperbaiki aliran udara saat akan meninggalkan bodi kendaraan sehingga efek dari turbulensi udara dibelakang bodi dapat dicegah. Keistimewaan sayap ini bisa di atur sehingga dapat menimbulkan efek negative lift (gaya tekan
4.
Side skirts
Tujuan dari side skirts ini adalah untuk mencegah masuknya udara ke area bertekanan rendah yang umumnya tercipta di bagian bawah
5.
Splitter
Splitter (pemisah) yang berguna untuk
menangkap udara yang datang dari
bagian depan mobil dan mencegah
udara memasuki bagian bawah. Udara
dipaksa untuk mengalir ke atas dan
melewati bagian atas atau bagian
samping mobil.
6.
Aliran Udara Di Bagian
Bawah
Mobil yang memiliki bagian
bawah rata/ mulus akan
mendapat keuntungan dari
daerah
underbody
yang