• Tidak ada hasil yang ditemukan

Handout PSI 209 PIO Chapter 11

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Handout PSI 209 PIO Chapter 11"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Organizational

Communication

Adelia S.

Ratih Eminiar P.

(2)

Types of Organizational Communication

Upward Communication

Sebuah komunikasi dalam organisasi, yang mana arah komunikasi merupakan dari karyawan kepada

pimpinan/direksi.

Untuk meminimalkan jumlah komunikasi orang yang berbeda dengan atasan, banyak organisasi

menggunakan serial communication

(3)

1. Isi dan nada dari pesan akan berubah seiring berpindahnya melalui orang ke orang.

2. Berita buruk dan komplain jarang disampaikan

MUM (minimize unpleasant messages) effect.

(4)

Metode lain yang mempermudah melakukan upward communication, yaitu:

Attitude Surveys,

Focus groups and Exit interviews,

(5)

Downward Communication

Komunikasi dalam organisasi yang mana arah komunikasi adalah dari pimpinan/direksi

kepada karyawan.

Dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:

Bulletin boards

(6)

Business Communication

Transmisi informasi yang berkaitan dengan bisnis antara karyawan, pimpinan, dan pelanggan

Business communication memiliki beberapa metode, yaitu:

Memos

Telephone calls

(7)

Office design

70% organisasi sudah mengadopsi desain kantor yang secara formal

disebut “open” atau “landscaped”, dan informal disebut “cube farm”

Ada tiga desain umum untuk kantor terbuka atau landscaped, yaitu:

Freestanding design atau bullpen design, semua meja ditempatkan

ditempat luas yang benar-benar terbuka.

Uniform plans, meja ditempatkan dalam jarak yang sama dan dipisahkan

oleh kubik panel.

Free-form workstations menggunakan desain kombinasi sehingga

(8)

Ada dua tren yang menarik dalam desain

kantor, yaitu:

“boulevard”

(9)

Informal Communication

Informasi yang tersebar secara informal melalui penukaran informasi satu arah.  Jenis-jenis grapevine :

1. Single-stand grapevine

2. Gossip grapevine

3. Probability grapevine

(10)

Jenis-jenis informasi di grapevine

1. Gossip

(11)

Interpersonal Communication

Pertukaran informasi atau pesan dari satu orang ke orang lain.

(12)

Problem Area 1 : Intended Message

Versus Message Sent

Tiga cara mengatasi masalah 1 :

Thinking about what you want to communicatePractice what you want to communicate

(13)

Problem Area 2 : Message Sent

Versus Message Received

The Actual Words UsedCommunication Channel

Noise

Nonverbal Cues :

1. Body Language

2. Use of Space : intimacy zone, personal distance, social distance, public distance zone

3. Use of Time

4. Paralanguage

(14)

Amount of Information

Reactions to Communication Overload :

1. Omission

2. Error

3. Queuing

4. Escape

5. Use of a Gatekeeper

(15)

Problem Area 3: Message

Received VS Message

(16)

Listening Skills

Mendengarkan mungkin adalah keterampilan komunikasi yang paling penting bahwa seorang supervisor harus menguasai.

1. Mendengarkan adalah keterampilan, dan pendidikan formal kita di sekolah dan perguruan tinggi tidak mempersiapkan kita untuk berkomunikasi manajerial.

2. Mendengarkan kerugian efektivitas. Bisa menyebabkan memori yang buruk, beberapa adalah hasil dari kebiasaan

(17)

Styles of Listening

Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas mendengarkan?

Setiap orang memiliki ‘’gaya mendengarkan’’ yang berfungsi sebagai filter komunikasi.

(18)

Leisure listening: dipratekkan oleh ‘’baik-waktu orang-orang

yang mendengarkan hanya untuk kata-kata yang menunjukkan kesenangan.

Inclusive listening: gaya orang yang mendengarkan ide-ide

utama di balik komunikasi apapun.

Stylistic listening: dipratekkan oleh orang yang

mendengarkan cara komunikasi yang disajikan.

Technical listening: pendengar teknis mendengar dan

mempertahankan sejumlah besar detail, tapi dia tidak mendengar arti dari detail-detailnya.

Empathic listening: paling mungkin memperhatikan isyarat

nonverbal.

Noncomforting listening: dipratekkan oleh individu yang

(19)

How Listening Styles Effect

Communication

Leisure listener: akan mendengar sedikit perhatian untuk

karyawan.

Inclusive listener: mungkin bisa menceritakan sebuah cerita

tentang ketika dia memiliki suhu tinggi, berpikir bahwa topik pembicaraan adalah demam.

Stylistic listener: akan memperhatikan hanya jika karyawan

terdengar dan tampak sakit.

Technical listener: bisa mendengar setiap kata tetapi tidak

akan menyadari maknanya.

Noncomforting listener: mendengar sedikit perhatian untuk

karyawan.

Hanya empathic listener yang akan memahami titik aslinya

(20)

Tips for Effective Listening

Berhenti bicara

Biarkan orang lain selesai berbicara

Cobalah untuk memahami apa yang orang lain katakan

Mengajukan pertanyaan untuk memastikan memahami dari

orang tersebut

Bersabar dan tetap berpikiran terbuka.

Orang lagi berbicara Anda ingin mendengarkan dengan

menggunakan isyarat nonverbal.

Menghapus atau menolak gangguan yang akan membuat Anda

dari mendengarkan.

Diam selama beberapa detik setelah orang tersebut telah

(21)

Emotional State

Interpretasi pesan tentu dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional penerima.

(22)

Cognitive Ability

Faktor lain daripada yang dapat mempengaruhi cara di mana pesan itu diterima ditafsirkan.

(23)

Bias

Mempengaruhi kemampuan kita untuk menafsirkan informasi yang kami terima.

(24)

Improving Employee Communication

Skills

Organisasi selalu mencari karyawan dengan keterampilan komunikasi yang baik.

Kesulitan dalam mencari karyawan seperti baru-baru ini dicontohkan oleh pengalaman perusahaan

(25)

Interpersonal Communication Skills

Lokakarya pelatihan yang dilakukan oleh konsultan luar.

(26)

Written Communication Skills

Improving Writing: dengan peningkatan email, keterampilan

menulis yang efektif lebih penting dari sebelumnya.

Sulit bagi sebuah organisasi untuk mengatasi kurangnya

karyawan pelatihan formal secara tertulis (atau mengubah kebiasaan buruk menulis).

Readability: komunikasi tertulis dapat memecah ketika materi

terlalu sulit bagi banyak karyawan untuk membaca.

Menyediakan karyawan dengan bahan penting untuk membaca

Referensi

Dokumen terkait

Peserta yang diundang menghadiri tahap pembuktian kualifikasi adalah pimpinan perusahaan yang tertera di dalam Akta atau staff yang diberikan kuasa oleh pimpinan

Hasil uji kointegrasi menunjukkan nilai Trace Statistic dan Max-Eigen Statistic lebih besar dari nilai Critical Value pada tingkat kepercayaan 1-5 persen, sehingga

Peserta yang diundang menghadiri tahap pembuktian kualifikasi adalah pimpinan perusahaan yang tertera di dalam Akta atau staff yang diberikan kuasa oleh pimpinan

Berbeda halnya dengan pekerja di perusahaan ataupun industri karena tidak mungkin sebuah perusahaan harus menanggung biaya hidup pekerja yang memiliki jumlah keluarga banyak

Lebih lanjut, terkait dengan rendahnya kepercayaan konsumen atas suatu kegiatan CSR, Mohr dan Webb (2005: 142) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa konsu- men cenderung

[r]

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Ketua Prodi :

Abstrak .Penelitian dilator belakangi oleh kejadian krisis moneter di Asia membuktikan bank dalam kegiatan operasinya tentu tidak luput dari risiko.Bank mengalami