EFEKTIFITAS PELAJARAN OLEH GURU IPS
DI KELAS VII TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
DI SMP NEGERI 15 PALU
MARSIA A 351 08 050
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S1) Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ABSTRACT
Formulation of problem in this research is how effective is the teaching of Social
Science Educations Towards Students’ Learning Achievement, what needs to be done by teachers in doing a better teaching process towards student’s achievement. The purpose
of the research is to find out the effectiveness of the teaching Social Science Educations
Towards Student’s achievement, in order to know what needs to be done by teacher in
conducting a better teaching process towards students achievement.
The subject of this research is all of the students at the seventh grade at SMP Negeri 15 Palu and their teachers. The technique of data collection was interview to find out the Social Science Teachers percepection. The questionsnaires were used by using word list in written to students of the seventh grade at SMP Negeri 15 Palu. Technique of documentation was used know of the effectiveness of teaching hours by teacher of Social
Science at the seventh grade towards student’s Learning achievement at SMP Negeri 15
Palu. Observation technique.
The results of the research showed that the effectiveness of the teaching and learning process of the sevent grade towards students learning achievement at SMP
Negeri 15 Palu was focused on the development of the student’s mindset and thinking pattern in learning through cognitive, affective, and psicomotor. By applying seven steps of effective learning, namely; planning, formulations of goals, its application towards students, learning process with multiple strategies, post activities in class and the evaluations for the next time. Evethough the seven steps above have not yet been realized in the classroom because there are lots of hinderences such as, the lack of infrastructures such as textbooks, practical tools, books in the library, and other supporting means. Some of the efforts conducted by the teachers in the teaching process of social science subject in applying teaching activities like discussion, teaching facilities, checking and
evaluations the student’s work and daily examination. In the mind semester the students
got average of 77 and the final semester the grade was 83. This showed the student’s
achievement was good enough.
1. PENDAHULUAN
Salah satu lingkungan yang sangat mempengaruhi pembentukan sikap
anak didik adalah lingkungan pendidikan (sekolah), merupakan lingkungan kedua
dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak didik baik secara fisik
maupun mental. Melalui bantuan seorang guru dan di dukung oleh
sumber-sumber lainya di sekolah, anak dapat mengembangkan bakat dan ruang lingkup
ilmu pengetahuan yang menanamkan nilai-nilai moral, budi pekerti, termasuk
didalamnya sikap dan perilaku yang sesuia dengan tingkat perkembangan
seseorang. Sekolah mampu membentuk sikap dan perilaku seseorang. Oleh
karena itu, pembelajaran yang baik sangat di perlukan khususnya yang dapat
membentuk perilaku seorang siswa. Pembelajaran efektif, menamkan nilai, moral,
dan moral dalam pembentukan perilaku siswa (Dede Rosyada, 2004:23).
Pelajar SMP Negeri 15 palu merupakan salah satu sekolah yang di
dalamnya memiliki siswa yang berperilaku berbeda-beda, para siswa ini pada
umumnya masih dalam perkembangan yang sensitifuntuk menentukan jati
dirinya atau dalam pembentukan perilaku pribadinya. Pada saat jam pelajaran
berlansung, masih terdapat siswa yang bolos dan siswa yang merokok di
lingkungan sekolah, perilaku siswa yang berbeda-beda tersebut menuntut guru
untuk ekstra kerja keras dalam mendidik mereka memberikan pengetahuan
tentang nilai-nilai moral yang dapat mengubah perilaku buruk menjadi baik
melalui pembelajaran efektif.
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian guna mendapatkan gambaran tentang
“Efektifitas Pelajaran oleh guru IPS di kelas VII terhadap prestasi belajar
IPS siswa di SMP Negeri 15 Palu”
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana efektifitas pelajarran IPS Terpadu terhadap prestasi belajar IPS siswa
2. upaya apa yang di lakukan oleh guru dalam melakukan proses pembelajaran
terhadap prestasi belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 15 Palu ?
1.2 Tujuan Penelitian
Dengan memperhatikan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui efektifitas pelajaran IPS Terpadu terhadap prestasi belajar IPS
siswa di kelas VII SMP Negeri 15 Palu.
2. Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan oleh guru dalam melakukan proses
pembelajaran terhadap prestasi siswa di kelas VII SMP Negeri 15 Palu.
1.3 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi para
siswa di sekolah SMP Negeri 15 Palu
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti lanjutan terhadap
obyek yang sama.
3. Hasil penelitian ini dihapkan menjadi bahan masukan bagi sekolah khususnya
guru mata pelajaran baik merupakan hal penting untuk dapat menarik perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4. Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk bahan
rujukan dalam pembangunan penelitian selanjutnya tentang masalah yang sama.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dimaksudkan untuk memfokuskan
permasalahan yang dirumuskan. Peneliti memberikan batasan ruang lingkup
dalam penelitian ini yakni terbatas pada guru IPS terpadu di sekolah dan
bagaimana efektifitas tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di
sekolah.
II. METODE PENELITIAN 2.1 Penelitian
Pendekatan yang di gunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan
kualitatif dengan tipe penelitian deskritif. Menerut Sudarwan Danim (2002:35-36)
penelitiannya adalah kompleks dan luas di mana temuannya sangat di pengaruhi
oleh nilai dan prestasi peneliti (Researchers valves and perception). Pendekatan
inti bertujuan untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan
pengetahuan siswa.
2.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dan sekolah yang menjadi sasaran penelitian yaitu di
SMP Negeri 15 Palu. Penentuan lokasi penelitian di lakukan karena masalah yang
diangkat oleh peneliti benar-benar tergambar dari keadaan sekolah, aktivitas
siswa, sarana pendukung pembelajaran, dan pihak guru selaku tenaga pengajar
yang ada di SMP Negeri 15 Palu.
Sebelum melakukan penelitian harus di tentukan terlebih dahulu batasan
populasi. Populasi merupakan dasar untuk menentukan sampel yang dapat
mewakili dalam pengambilan data.
Populasi merupakan himpunan individu atau objek yang banyaknya
terbatas atau tidak terbatas. maka termasuk dalam himpunan individu atau objek
yang terbatas, yang populasinya dapat di ketahui dan dapat di hitung (W.J.S
Poerwadarminta,1994:782), Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah siswa. Sedangkan populasi peneliti memilih kelas VII SMP Negeri 15
Palu. Yang tersebar di Sembilan kelas dengan jumlah siswa 360 orang.
2.3.2 Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian objek penelitian yang mewakili populasi.
Maka dari keseluruhan populasi hanya di ambil sebagian saja atau di batasi
populasinya. Dengan penarikan sampel yang mewakili populasi dalam penelitian
ini dan untuk mendapatkan valid dan di pecaya. Suharsimi Arikunto (1998:120).
“Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitinya merupakan penelitian populasi, jika sampel dengan jumlah besar
dapat di ambil 10-15% atau lebih besar.
2.4 Teknik Pengumpulan Data 2.4.1 Angket
Teknik angket merupakan teknik utama yang digunakan dalam penelitian
ini. Angket ini diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini,
yang berupa pertanyaan tertulis untuk mengungkap prestasi belajar siswa.
Sebelum angket diberikan kepada siswa terlebih dahulu peneliti menjelaskan
maksud dan tujuan pemberian angket. Setelah itu membagikan angket kepada
2.4.2 Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan sustu teknik pengumpulan data untuk
mengetahui jumlah kelas dan siswa keseluruhan, dari kelas VII SMP Negeri 15
Palu yang di jadikan objek penelitian dengan cara mencatat hal-hal yang
berkaitan dengan objek penelitian.
2.4.3 Wawancara
Teknik pengumpulan data melalui wawancara, peneliti menggunakan
teknik wawancara terstruktur dan wawancara bebas. Wawancara tersrtuktur yang
di lakukan peneliti berdasarkan daftar pertanyaan dengan maksud dapat
mengontrol dan mengatur berbagai di mensi wawancara. Antara lain pertanyaan
yang di ajukan telah di tentukan berdasarkan ruang lingkup masalah sehingga
benar-benar di batasi. Proses pengumpulan data yang di lakukan oleh peneliti
dengan bertanya kepada informasi seperti: Kepala Sekolah, guru penanggung
jawab guru IPS dan siswa.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis
yaitu analisis yang di gunakan untuk menjelaskan data yang lebih mengutamakan
Pengolahan data yang terjaring dari lokasi penelitian ini di lakukan dalam bentuk
penganalisaan sebagaimana dijelaskan di bawah ini:
3.5.1 Data yang didapatkan dari lokasi penelitian yang menggunakan angket, akan
dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan tabulasi data
frekuensi dan presentase. Adapun rumus yang digunakan yaitu menurut Sudjana
x 100 = ………%
Keterangan :
F = Jumlah prekuansi jawaban setiap variable jawaban
N = Jumlah sampel
100 = Angka tetap
(Nana Sudjana, 1991:130-131)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Gambaran Umum SMP Negeri 15 Palu 3.3.1 Profil Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di SMP Negeri 15 Palu, secara adminisrtatif SMP
Negeri 15 Palu terletak di Jalan Imam H.Hayyun No. 111, Kelurana Besusu
Barat, Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah. Dengan batas-batas yaitu sebelah
utara berbatasan dengan Rumah Sakit Bayangkara, sebelah timur berbarasan
dengan Jalan H. Hayyun, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan
pemukiman warga.
3.3.2 Keadaan Siswa
Keadaan siswa yang di maksud jumlah keseluruhan sisewa darim kelas
VII sampai IX yang tercacat masuk di SMP Negeri 15 Palu pada tahun ajaran
2012/2013. Berdasarkan hasil data yang di peroleh peneliti pada pelaksanaan
penelitian yang di ambil dari data profil sekolah.
3.3.3 Keadaan Guru dan Pegawai Sekolah
Salah satu faktor yang menentukan pendidikan adalah guru. Karena guru
karena itu setiap sekolah senantiasa memperhatikan kebutuhan gurunya. Selain
itu keberadaan pegawai seperti: pegawai tata usaha, pegawai perpustakaan,
laboratorium IPA, tehnisi laboratorium komuter, laboratorium bahasa, penjaga
sekolah dan sekuriti. Itu semua merupakan tenaga pendukung dalam mengelola
sekolah.
3.3.4 Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Faktor sarana sangat berpengaruh terhadap kelangsungan proses
pendidikan atau proses pembelajaran di sekolah. Sarana yang memadai
diharapkan dapat menunjukan kelancaran proses pembelajaran.
3.4.1 Sedangkan data yang terkumpul melalui wawancara dianalisis melalui 3 (tiga)
tahap. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Miles dan Michael Huberman
(1992) yaitu mereduksi data, penyajian data, dan penerikan kesimpulan atau
verifikasi.
3.4.2 Mereduksi Data
Mereduksi adalah merangkum hal-hal yang pokok dan penting. Dengan
demikian, data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang jelas akan
pemahaman siswa dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan dan mencari
data selanjutnya.
a. Penyajian Data
Penyajian data yang di maksud adalah penyusunan sekumpulan informasi
yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan penyajian.
b.Penarikan kesimpulan/verifikasi
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah memperoleh sekumpulan data
dengan singkat, yaitu dengan cara mengumpulkan data yang baru. Ketiga alur
analisis data ini berlansung secara terus menerus sepanjang penelitian berlansung
dan merupakan siklus intersktif yang di lakukan dalam penelitian ini.
3.6 Hasil Penelitian
3.6.1 Efektifitas Jam Pelajaran oleh Guru IPS Terpadu di Kelas VII Terhadap Prestasi Belajar IPS
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 15 Palu mulai dari tanggal 3 Mei
sampai dengan 1 Juni 2013. Guna mendapatkan informasi data yang ingin
diperoleh dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan wawancara dengan guru
IPS Terpadu, mengobservasi guru mengajar tentang kemampuan guru dalam
mengelola dan mengusai kelas serta angket kepada siswa mengenai upaya yang
dilakukan guru dalam melakukan proses belajar pembelajaran yang baik.
3.6.2 Upaya Apa Yang Dilakukan Oleh Guru Dalam Melakukan Proses Pembelajaran Yang Baik Dalam Prestasi Siswa
Guna memperoleh data mengenai upaya yang dilakukan oleh guru dalam
melakukan proses pembelajaran yang baik, peneliti melakukan wawancara
dengan para guru IPS Terpadu dan memberikan angket kapada 36 orang siswa
kelsa VII sebagai sampel.
IV. PEMBAHASAN
4. 1 Efektifitas Pelajaran oleh Guru IPS Terhadap Prestasi Belajar Siswa IPS di kelas VII
Efektifitas pelajaran IPS di SMP Negeri 15 Palu ini dimaksudkan demi
melalui langkah peningkatan pembelajarn efektif, yakni dari mulai perencanaan,
perumusan berbagai tujuan, penarapan perencanaan pembelajaran pada siswa,
proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi, penutupan proses
pembelajaran dan evaluasi yang akan memberikan materi berikutnya untuk
perancangan berikutnya.
a. Fungsi dan Peran Guru/Pengajar 1. Sebagai Mediator dan Fasiltator
Dalam kegiatan pembelajaran, seorang pengajar atau guru berperan
sebagai mediator dan fasilitator yang membentu agar proses belajar siswa dapat
berjalan dengan baik, penekanannya ada pada siswa yang sedang belajar. Adapun
fungsi mediator dan fasilitator ini dalam efektifitas jam pelajaran IPS Terpadu di
SMP Negeri 15 Palu dapat diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan yang
menberikan pengalaman belajar bagi siswa.
2. Pengusaan Materi Pelajaran
Peran guru sangat menuntut pengusaan topic pelajaran yang luas dan
mendalam mengenai materi yang akan diajarkan. Seorang guru selain mengusai
materi pelajaran, juga mengerti dengan konteks materi tersebut. Guru yang
mengajar diharapkan juga mengerti proses belajar yang baik
b. Peranan Siswa 1. Belajar Individu
Kegiatan belajar adalah kegiatan yang efektif, dimana siswa membentuk
penyesuaian konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada
dalam pikiran siswa itu sendiri.
2. Belajar Kelompok
Dalam belajar kelompok siswa di ajak untuk mengungkapkan bagaimana
ia melihat hal-hal yang berkaitan dengan belajarnya dan apa yang akan di buatnya
dalam mengatasi permasalahan belajarnya tersebut. Kegiatan belajar kelompok
bagi siswa kelas VII , di SMP Negeri 15 Palu .
4.2 Upaya Apa Yang Dilakukan Oleh Guru Dalam Melakukan Proses Pembelajaran Yang Baik Dalam Prestasi Siswa
Berdasarkan data yang di peroleh peneliti di lapangan melalui pengolahan
hasil angket yang di berikan kapada 36 orang siswa sebagai responden, meliputi
kelas VII merupakan upaya yang sangat baik terhadap peningkatan minat dan
prestasi belajarnya, yang dapaty diwujudkan dalam kegiatan efektifitas
pembelajaran di kelas seperti aktif dalam diskusi, berani menggunakan pendapat
sendiri, menanyakan hal-hal yang belum atau kurang di pahami dari materi yang
diajarkan, mengerjakan tugas dengan benar dan lain-lain.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas data yang di peroleh
dalam penelitian ini dapat di simpulkan yaitu:
5.1 Efektifitas jam pelajaran oleh guru IPS di kelas VII terhadap prestasi belajar
siswa.
Efektifitas pelajaran oleh guru IPS di kelas VII terhadap prestasi belajar IPS
menyadari betapa pentingnya pelajaran IPS Terpadu bagi kita jadi perlunya
kiranya sebagai pendidik memberikan pendalaman terhadap siswa.
5.2 Dalam kegiatan efektifitas pembelajaran IPS penggunaan media khusus tentunya
sangat penting. Apalagi jika ingin menarapkan sepenuhnya langkah peningkatan
pembelajaran efektif.
5.3 Upaya Apa Yang Dilakukan Oleh Guru Dalam Melakukan Proses Pembelajaran
Yang Baik Dalam Prestasi belajar Siswa.
Dengan menarapkan pola pembelajaran di kelas seperti aktif dalam diskusi,
berani mengungkapka pendapat sendiri, menanyakan hal-hal yang belum atau
kurang dipahami, mengerjakan tugas dengan benar dan lain-lain.
5.4 Keaktifan belajar siswa di kelas sangat tergantung pada guru itu sendiri, artinya
bagaimana guru itu meciptakan kondisi atau manajemen pengelolaan kelas yang
baik.
VI. SARAN
Berikut ini adalah saran-saran yang perlu di perhatikan oleh semua pihak
yang akan membaca hasil penelitian ini. Saran yang dikemukakan oleh peneliti
diharapkan dapat membangunan peranan yang lebih maksimal oleh semua pihak
terutama guru-guru. Adapun saran-saran peneliti setelah melakukan penelitian
adalah sebagai berikut:
kemampuan guru dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa hendaknya
Peran guru-guru lebih dimaksilmalkan tidak hanya sekedar mengajar atau
memberikan materi. Tetapi juga harus mampu mendidik menanamkan nilai-nilai
positif, dengan baik dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
untuk calon peneliti selanjutnya yang mengambil lokasi yang sama, bisa
melanjutkan apa yang telah peneliti dapatkan di lokasi penelitian dengan variabel
yang berbeda. Serta masih banyak masalah di SMP Negeri 15 Palu yang bisa di
angkat dalam tulisan selain efektifitas jam pelajaran oleh guru IPS di kelas VII
terhadap prestasi belajar siswa.
Peran guru-guru lebih di maksimalkan tidak hanya sekedar mengajar dan
memberikan materi. Tetapi guru juga harus mampu mendidik serta menanamkan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. (1998).Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Renika
Cipta
Cangelosi. J.S. ( 1995).Merancang Tes Untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung:
Penerbit ITB.
Danim, S.(2002).Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Mandiri.
Miles dan Huberman. (1992).Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : UI Prees
Miles dan Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas
Indonesia
Nana, S. (1991).Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Narbuko, C. dan Ahmadi, A. ( 2004).Metodologi Penelitian.Jakarta: Bumi Aksars.
Nurkencana dan Soemartono.(1983).Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Nurhayati. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Badan Penerbit Universitas
Negeri Bumi Aksana.
Poewerdarminto W.J.S. (1994) .Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka
Popham,J. dan Baker, E.( 2003).Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta:
Rineka Cipta.
Rosyada, D. (2004). Paradigma Pendidikan Demokratis.”Sebuah Model Pelibatan
Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan “.Kencana Jakarta.
Sidi, I.D. (2001).Menuju Masyarakat Belajar Menggagas Paradigma Baru Pendidikan.
Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
Sudjana. (1990).Penilaian Hasil Prestasi Belajar Siswa. Bandung : remaja Rosdakarya.
Soekartawi. (1995). Meningkatkan Efektifitas Mengajar. Jakarta: PT. Dunia Pustaka
Jaya.
Soegiyanto, S. 1986. Dasar-dasar pendidikan. Jakarta: Kurnia.
Usman, H. dan Akbar, Purnoino Setiadi, A.P. (2003). Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, M.U. (1989).Menjadi Guru Profesinal. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Uzar , U. (2002).Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ridwan. 2008. Ketercapaian Prestasi Belajar. ketercapaian-prestasi-belajar.net, di
akases. 30 Januari 2013
Sutikno (2005). Infogue.com/article/2011/03/01.pengertian efektifitas pembelajaran.net,
di akses 29 April 2013.
Starawaji. (2009). Pengertian Eektifitas. pengertian-efektivitas-pembelajaran. net, di