• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR BOLA MELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR BOLA MELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR BOLA MELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI

ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh SISWOTO

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar lempar bola melambung pada nomor kasti melalui modifikasi alat bantu pada siswa kelas IV SDN 2 Blitarejo Kec. Gadingrejo Prengsewu pelajaran 2011/2012, dengan penggunaan alat bantu modifikasi berupa bola plastik, bola berekor, bola sesungguhnya, dan bambu berukuran + 5 meter dan diberi angka 5 – 9.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dengan menggunakan 3 siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 25 siswa, dengan jumlah 15 laki-laki dan 10 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes gerak dasar lempar bola melambung dalam kasti.

(2)
(3)

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR BOLA MELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI

ALAT BANTU, PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh SISWOTO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

Judul Skripsi : PENINGKATAN GERAK DASAR LEMPAR BOLA MELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BLITAREJO Kec. GADINGREJO PRENGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Siswoto Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118044 Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Suranto, M.Kes. …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(6)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Siswoto

NPM : 1013118044

Tempat tanggal lahir : Tambahrejo, 03 Mei 1964

Alamat : Jln. Raya Wonokrio Kec. Gadingrejo Prengsewu 35372

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENINGKATAN GERAK DASAR LEMPAR BOLA MELAMBUNG PADA NOMOR KASTI

MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BLITAREJO Kec. GADINGREJO PRENGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012 ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang

dilaksanakan pada tanggal 9 Februari s.d 23 Februari 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Maret 2011

(7)

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR BOLA MELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI

ALAT BANTU, PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

PRING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR BOLA MELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI

ALAT BANTU, PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

(Skripsi)

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR BOLA MELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI

BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

(8)

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena banyak

nomor yang di pertandingkan dalam cabang ini. Selain dari itu gerakan yang terdapat

dalam cabang olah raga permainan kasti merupakan gerak dasar bagi cabang lainya,

karena hampir semua cabang olahraga merupakan kekuatan, kecepatan, kelentukan dan

daya tahan. Oleh karena itu tidaklah berlebihan sejarah menemukan bahwa permainan

dari semua cabang olahraga .

Cabang olahraga permainan mengandung nilai-nilai edukatif yang memegang peranan

penting dalam mengembangkan permainan kasti serta dapat mengembangkan sikap

percaya diri, disiplin, kerjasama, sportif dan berani. Sehingga untuk menunjang tujuan

pembelajaran, sesuai dengan tujuan kurikulum tingkat satuan pembelajaran permainan

adalah salah satu cabang olahraga yang wajib diajarkan di SD.

Cabang olahraga permainan merupakan salah satu cabang olahraga yang ada dalam

program pendidikan jasmani yang dilaksanakan di sekolah-sekolah. Dalam kurikulum

pendidikan jasmani di jelaskan bahwa melalui proses belajar mengajarolahraga

permainan diharapkan dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan juga untuk mendidik

watak kedisiplinan dan kesehatan. Dalam proses pembelajaran permainan kususnya

lempar bola memerlukan strategi pembelajaran yang baik dan tepat sasaran.

Strategi maupun metode pembelajaran ditingkatkan untuk memahami siswa dalam

metode pembelajaran. Suatu proses pembelajaran membutuhkan alat pendukung yang

(9)

mungkin pembelajaran tersebut tercapai secara optimal kususnya pada lempar bola. Pada

permainan bola kecil sebaiknya menggunakan alat bantu yang memadai seperti bambu

berukuran ± 5 meter dan diberi angka 5 sampai dengan 9 dan lapangan. Media

pendukung proses pembelajaran yang kurang memuaskan, bahkan pembelajaran tidak

mencapai ketuntasan, hal ini yang terjadi di SD Negeri 2 Blitarejo Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten pringsewu.

Sistem dan model pembelajaran menggunakan alat bantu yang kurang optimal dapat

menyebabkan siswa sulit memahami konsep-konsep pembelajaran yang wajib dipahami.

Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab banyak siswa yang tidak dapat melakukan

lemparan dengan benar. Sehingga agar tidak terjadi hal demikian, maka perlu

dikembangkan suatu model pendidikan secara optimal dapat meningkatkan minat,

aktivitas dan kreativitas siswa. Adapun salah satuupaya peningkatan kemampuan siswa

terhadap materi ataupun praktek yaitu melelui media alat bantu pembelajaran.

Selain faktor tesebut, ada faktor internal dan faktor eksternal seperti : pelatih, guru,

waktu latihan dan penggunaan alat belajar. Olahraga permainan pada nomor lempar bola

termasuk yang sulit di lakukan, terutama di kalangan siswa yang belum memiliki

kemampuan yang baik dalam teknik dasar lempar pada kasti. Kebanyakan siswa pada

saat melakukan lemparan hanya sekedar melempar. Tidakmemperhatikan teknik gaya

yang di pelajari, sehingga dalam proses pembelajaran memerlukan cara yang dapat

membantu memperbaiki teknik melempar yang baik dan benar sesuai dengan tujuan

kurikulum pembelajaran penjaskes. Di SD Negeri 2 Blitarejo Kecamatan Gadingrejo

pada mata pelajaran penjaskes pokok bahasan permainan lempar bola lambung dalam

permainan kasti masih terdapat kekurangan tentang pemahaman teknik gerak dasar

(10)

Pengalaman penulis mengajar untuk siswa SD masih banyak yang kurang mampu

melakukan gerak dasar lempar bola melambung. Setelah penulis amati dari beberapa

tahun yang lalu berkisar 70% dari siswa masih kurang penguasan gerak dasar melempar

bola melambung. Jika ditelusuri lebih cermat lagi yang dapat menguasai gerak dasar

lempar bola melambung tidak lebih dari 15 - 20 %, di karenakan jumlah siswa putrinya

lebih besar jumlahnya dari laki-laki berkisar 45% berbading 55 %, salah satu penyebab

rendahnya hasil belajar gerak dasar lempar bola melambung, jika dilihat dari hasil

Keriteria Ketuntasan Mengajar (KKM) di SD Negeri 2 Blitarejo Kecamatan Gadingrejo

adalah 65.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang sering muncul, adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya kemampuan siswa saat melambungkan bola kasti pada posisi tangan

2. Rendahnya kemampuan siswa dalam hal posisi tubuh

3. Rendahnya kemampuan siswa dalam hal posisi kaki tidak melebar kesamping atau

searah titik lemparan.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan survei terhadap permasalahan yang dihadapi oleh peneliti, maka

dirumuskan permasalahan yang dapat disimpulkan adalah; “ Apakah dengan modifikasi

alat bantu dapat meningkatkan pembelajaran gerak dasar lempar bola lambung ?”,

(11)

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, identifikasi masalah, dan

permasalahan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

meningkatkan pembelajaran gerak dasar lempar bola lambung dalam permainan kasti

dengan modifikasi alat bantu .

E. Tujuan penelitian

1. Untuk meningkatkan pembelajaran gerak dasar lempar lambung dengan

menggunakan modifikasi alat pada siswakelas IV SDN 2 Blitarejo.

2. Untuk mengimplementasikan siswa pada mata pelajaran penjaskes dengan pokok

bahasan lempar bola melambung .

3. Untuk mengetahui adakah peningkatan pembelajaran bola melambung .

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagaipengetahuansiswapadapelajaranlempar bola melambung

2. Sebagaipedoman guru untukacuanpembelajaranselanjutnya

3. Sebagai program pengajaran di sekolah

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Efektifitas

Efektifitas yang berartidapatmembawahasildan bergunadalampenelitianini.

Efektifitasadalahpenggunaanalatbantudan dapatmaningkatkankemampuanlempar

bola melambung.

(12)

Pembelajaranadalahkegiatan guru

secaraterprogramdalamdesaininstruksionaluntukmembuatsiswabelajarsecaraaktif

yang menekankanpadapenyediaansumberpendidikan.

3. Alat Bantu

Adalahalatatauperlengkapan yang digunakanoleh guru dalammengajar

- Bambuberukuran ± 5 meter dandiberiangka 5 sampaidengan 9

- Bola Kasti

- Bola Plastik

- Lapangan bola voly

(13)

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Ahmadi ( 2004 : 128 ) mengemukakan : “ Menurut pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya“. Sedangkan menurut Suparno (200 : 2) Mengungkapkan “Belajar merupakan aktifitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya”.

Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, secara alami anak didik juga menjadi aktif karena adanya motifikasi dan didukung oleh bermacam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang dan tugas guru adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik mengembangkan bakat dan potensinya, keadaan ini dapan menjadikan siswa lebih aktif dan kreaktif.

B. Efektifitas Pembelajaran

Efektifitas berasal dari kata dasar _efektif dan ditambah akhiran _itas . Efektifitas ada pengaruh, dapat membawa hasil, berguna.

(14)

Jadi efektifitas adalah keefektifitas dari suatu keadaan/usaha sehingga ada pengaruhnya dan daya guna . ( Kamus Besar Bahasa Indonesia , edisi III ; Balai pustaka , 2001 : 284 ).

Pengertian efektifitas menurut Soewarno Handayaningrat (1985 : 35) mengutip pernyataan emerson dalam buku studi Administrasi dan managemen bahwa efektifitas merupakan pengukuran dalam arti pencapaian sasaran atau pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Setelah melihat beberapa pengertian efektifitas tersebut di atas maka penulis menyimpulkan bahwa efektifitas merupakan pengukuran dalam arti pencapaian sasaran atau pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Pelaksanaan pembelajaran harus dipersiapkan dengan baik dan matang untuk masalah program perencanaan dengan berbagai pertimbangan. Perencanaan proses penelitian tujuan dan sasaran yang hendak di capai dalam pembelajaran harus di pertimbangkan keefektifan dan efisiensinya. Hal-hal yang harus di perhatikan agar dalam pembelajaran dapat efektif : (a) Suasana dan sistem belajar yang kondusif, (b) Tenaga pengajar, (c) Metode pembelajaran yang digunakan.

C. Tujuan Belajar

Menurut Peter Kline dalam Gordon Drydem dan Dr. Jeannette Vos, (2002 : 22), belajar akan efektif , jika dilakukan dalam suasana menyenangkan (fun and enjoy), maka perlu diciptakan suasana dan sistem(kondisi) belajar yang konduktif, di samping faktor lain yang akan menentukan hasil belajar siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor pengajar/pendidik.

(15)

lingkungan belajar itu sendiri dipengaruhi berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu antara lain tujuan pembelajaran, bahan kajian yang di ajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang di kembangkan, metode pembelajaran, serta media pembelajaran yang di pilih. Komponen-komponen sistem lingkungan itu saling mempengarui secara berfariasi sehingga setiap peristiwa belajar memiliki profil yang utuh dan komplek. Masing-masing profil sistem lingkungan belajar diperuntukan untuk tujuan-tujuan yang dengan kata lain untuk mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkingan belajar yang tertentu pula.

D. Pengertian Mengajar

(16)

E. Hakikat Belajar Keterampilan Motorik

Pendidikan jasmani adalah dari “physical education” merupakan bagian integral dari sistem pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan.Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh/meningkatkan kemampuan dan ketrampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai dan sikap positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Syaripudin, Mahadi, 1993 : 4 dan Rijsdorop (1971), Menatakan bahwa pendidikan jasmani adalah pergaulan peda gonik dalam bidang gerak dan kebugaran .

(17)

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman belajar kepada peserta didik berupa aktivitas jasmani, dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan guna merangsang perkembangn fisik keterampilam berfikif, emosional, sosial, dan moral. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina dan sekaligus untuk membentuk gaya hidup sehat dan aktifitas sepanjang hayat. Salah satu dari tujuan pendidikan jarmani di sekolah adakah mengembangkan keterampilan gerak. Dalam perkembangannya melalui suatu pembinaan yang sistematis dan teratur. Proses pembelajaran harus sejalan dengan kematangan siswa dalam usaha maupun fisik perlu dibedakan antara setiap umur dari masa balita, anak-anak, masa remaja, dewasa dan tua. Dengan demikian tahap perkembangan anak dalam hal ini usia sekolah dasar merupakan proses belajar gerak dasar, bila kemampuan gerak dasar umum telah dikuasai maka untuk mempelajari gerak kelanjutannya akan lebih mudah untuk di arahkan guna mempelajari keterampilan yang lebih tinggi dalam hal ini mempelajari bentu-bentuk gerakan suatu cabang olahraga, Didalam identifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani sangat erat kaitannya dengan gerak manusia, prestasi yang optimal yang akan di peroleh dari bentuk-bentuk gerakan yang terdapat aktifitas permainan yaitu lempar bola adalah akibat dari pendidikan jasmani.

F. Media Pembelajaran

(18)

di atas adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari segala sumber informasi kepada penerima infofmasii. Bila media sebagai sumber belajar maka materi yang dikemas dalam suatu media dalam penyampaiannya akan diinformasikan melalui media, sehingga materi akan lebih mudah di pahami dan dimengerti.

Dalam hal ini guru harus pandai memilih media pendidikan yang sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hamamik (1987 : 7) tentang memilih media yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut :

1. Rasional, sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh kita. 2. Ilmiah, sesuai dengan perkembangn akal dan mampu dipikirkan. 3. Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pembiyayan yang ada, hemat. 4. Praktis, dapat digunakan dalam kondisi praktek dilapangan.

5. Fungsional, berguna dalam pembelajaran, dapat digunakan oleh guru dan siswa.

Dengan adanya syarat-syarat tersebut diharapkan seorang guru tidak ragu-ragu untuk menentukan pilihannya mengenai media atau alat bantu dalam pembelajaran.

G. Alat Bantu Pembelajaran

(19)

H. Media Pembelajaran Visual Diam

Media visual diammempunyaikemampuanmenyampaikaninformasisecara visual, tetapitidakdapatmenampilkansuaramaupungerak. Media visual dalamkonseppengajaran visual adalahsetiapgambar, model, bendadanalat-alatlainnya yang memberikanpengalaman visual itumenurutSujanadan Ahmad Rivai (1989 : 57) bertujuanuntuk

1. Memperkenalkan, bentuk, memperkayasertamemperjelaspengertianataukonsep yang abstrakkepadasiswa.

2. Mengembangkansikap-sikap yang dikehendaki. 3. Mendorongkegiatanbelajarsiswalebihlanjut.

Jelasbahwapenggunaan media (alatbantu)

selaindapatmemperjelaspengertianataukonsep yang abstrakjugadapatmeningkatkan, memperkaya, membentuk, kecakapankepadasiswaitusendiri. Media (alatbantu) visual diam yang akandigunakandalampenelitianiniadalahkertasdan bola kecil.

Keuntungandari media iniadalahhematbiaya, mudahdalampemakaiannya (praktis) sertamemudahkan guru untukmengevaluasigerakan yang digunakandalamlempar bola. Dan dengancarainiakanmemotivasianakuntukmenolakdanmempraktekkancara yang sedangdiajarkan. Adapunalat bantu yang digunakan :

1. Bola plastik/bola kastisebanyak 5 buah. 2. Bola berekor

3. Bambuberukuran+ 5 m dandiberiangka 5 s/d 9

(20)

Melakukan lempar bola bukanlah gerakan yang dilakukan dengan sembarangan. Melainkan gerakan yang terencana dan diorganisasikan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Diperlukan teknik lempar bola yang baik serta latihan yang berulang-ulang dengan pelaksanaan gerakan yang baik.

a. Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan lempar bola lambung adalah sebagai berikut :

1) Cara satu diperoleh dengan titik berat badan ke belakang, tangan kanan harus ke belakang lalu ayunkan berat badan ke depan dengan tumpuan kaki kanan bersamaan gerakan tangan lurus sebagai tumpuan kaki kiri.

2) Kaki kiri di depan untuk keseimbangan badan kaki kanan untuk tumpuan pada saat melempar .

3) Saat kaki kanan tegak kemudian badan dorong ke depan untuk memberikan kekuatan pada lemparan bola ke atas.

b. Cara mengambil awalan

Tujuan utama dari pengambilan awalan adalah untuk mendapatkan hasil lemparan yang benar.

Cara melakukannya :

1) Siswa mencoba beberapa kali melempar tanpa awalan.

2) Bila sudah menemukan cara melempar bola dengan melambung, barulah mulai dengan cara lemparan cepat/keras.

3) Teknik melempar adalah mirip dengan melempar pada permainan bola kecil lainnya.

4) Kecepatan meningkat terus menerus sampai mencapai titik lemparnya.

(21)

Adapun cara melakukannya adalah :

1) Kaki yang menahan pada saat tangan mengayunkan bola dari blakang ke depan dengan kekuatan lengan dan bahu untuk melemparkan bola secara terarah.

2) Gerakan tangan dari blakang ke depan bersamaan dengan lepasnya bola dari tangan, untuk lemparan tinggi dan melambung.

3) Gerakan lengan dari atas ke belakang, mengayunkan bola ke depan dengan ayunan tangan ke bawah untuk mengarahkan bola melambung.

J. Kerangka Pikir

Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhamad M.Sc.Ed. Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik otak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik.Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda-beda. Seorang penyelidik mungkin meragu-ragu sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa anggapan dasar adalah suatu hal yang di yakini kebenerannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas.Untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar lempar bola melambung, dimana fasilitas pembelajaran yang kurang memadai dan minat siswa rendah maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang efektif.

K. Hipotesis

(22)
(23)

I. Metodologi Penelitian

A. Metode Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti ini menggunakan metode tindakan kelas, (Classroom Action Research). Jenis penelitian ini mampu menawarkan cara baru untuk meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi. Dalam penelitian tindak kelas ini desain yang digunakan adalah bersifat spesifik melalui putaran-putaran spiral orentasi kemudian rencana, diteruskan dengan tindakan, obserfasi dan refleksi.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru untuk meningkatkan profesionalisme guru.

Ciri-ciri penelitian tindakan adalah sebagai berikut :

a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja.

b. Menyadiakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah perkembangan-perkembangan yang lebih baik .

c. Dilakukan melalui putaran-putaran bersepiral.

(24)

Gambar 1. SiklusPenelitianKajiTindak (Hopkins, 1993)

B. Teori Ketuntasan Belajar

Ketuntasanbelajaradalahtingkatketercapainyakompetensisetelahpesertadidikmengiku tipembelajaran. Kriteriaketuntasanbelajar minimal adalahbatasan minimal pencapaiankompetensipadasetiapaspekpenilaianmatapelajaran yang harusdikuasaiolehpesertadidik.

Kriteriaketuntasanminimalditentukanmelaluianalisistigahal, yaitu : a. Tingkat kerumitan

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Pelaksanaan Refleksi

(25)

b. Tingkat kemampuan

c. Tingkat kemampuan dukungan sekolah

Pada penelitian ini peneliti menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran). KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujutkan sekolah yang efektif, produktif dan prestasi. KTSP merupakan pradigma baru pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat proses belajar mengajar di sekolah. Dalam KTSP untuk SD kategori ketuntasan blajar siswa adalah yang mendapat nilai 65 kebawah perlu di perhatikan, sedangkan yang mendapat nilai 65 ke atas telah memenuhi ketuntasan belajar siswa (KTSP 2007).

C. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research)

Rencana yaitu tindakan apa yang perlu untuk diperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap solusi.

Tindakan yaitu apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, atau perubahan yang diinginkan.

Obserfasi yaitu : mengamati hasil yang dilakuka oleh taste.

Refleksi yaitu : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dari berbagai criteria.

(26)

1) Proses penelitian putaran pertama 2) Proses penelitian putaran ke dua 3) Proses peneliti putaran ke tiga

b. Model Sistem

1) Penelitian putaran pertama.

Jika pada pengenalan konsep nomor lempar bola menggunakan alat bantu yang dapat di perhatikan siswa, maka hasil belajar penjaskes dapat di tingkatkan. Jika alat bantu dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka pengembangan berikutnya akan dilakukan observasi dan evalusi tentang alat bantu yang sesuay digunakan pada putaran selanjutnya.

2) Peneliti Putaran Kedua.

Jika hasil peneliti putaran pertama menunjukan peningkatan hasil belajar siswa, maka putaran kedua akan menggunakan alat bantu yang sesuai digunakan pada kelas IV, jika keterampilan ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka alat-alat bantu ini berbentuk 3-4 buah bola.

3) Peneliti Putaran Ketiga.

Jika putaran kedua menunjukan hasil belajar siswa yang lebih baik dari pada pertama, maka tindakan pada putaran ketiga adalah menggunakam alat bantu berupa 3-4 buah bola oleh seorang peraga.

c. Implementasi di kelas

Pelaksanaan tes awal, tes siklus pertama, tes siklus kedua, tes siklus ketiga dilakaukan guru peneliti. Kaji tindakan ini dilaksanakan dengan 9 kali tatap muka, setiap tatap muka memerlikan waktu 70 menit.

(27)

Siklus pertama a. Rencana :

1) Menyiapkan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran.

Alatnya yaitu : lapangan bola voly, bola plastic, bambuberukuran+ 5 m dandiberiangka 5-9.

2) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama dan sebagai pendahuluan siswa melakukan pemanasan dengan bermain hitam,hijau.

b. Tindakan :

1) Memperkenalkan dan menjelaskan alat yang akan digunakan untuk siklus pertama antara lain : gambar-gambar rangkaian orang lempar bola atas. 2) Siswa dibariskan satu bersap, kemudian dipanggil menurut urutan absen

untuk melakukan garakan lempar bola.

3) Guru menjelaskan rangkaian lempar bola yang ada pada gambar dengan step by step mulai dari berdiri terus melempar sambil serta memindahkan tangan dari belakang ke depan.

c. Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil dari pada siklus pertama.

d. Refleksi :

1) Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus pertama sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran lempar bola lambung, namun masih terdapat kekurangannya.

(28)

3) Merencanakan tindakan untuk siklus kedua yang mana peneliti merencanakan untuk menggunakan bola kasti, bola plastik, bola berekor.

Siklus kedua

Melihat dari hasil siklus pertama a. Rencana

1) Mempersiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan instrumen yang diperlukan dalam mengevaluasi tindakan.

2) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua. b. Tindakan

1) Memperkenalkan dan menjelaskan alat yang akan digunakan untuk siklus kedua, antara lain :bola berekor, bambuberukuran+ 5 meter dandiberiangka 5 - 9.

2) Siswa dibariskan menjadi satu berbanjar.

3) Siswa melakukan lemparan 4-6 kali dengan lemparan keatas. c. Observasi

Setelah tindakan dilakukan lalu melakukan pengamatan, koreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil pada siklus kedua.

d. Refleksi

(29)

2) Merancanakan tindakan untuk siklus ketiga yang mana peneliti merencanakan untuk menggunakan 4-6 bola dan peragaan gerakan melempar.

Siklus ketiga a. Rencana

1) Mempersiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan instrumen yang diperlukan dalam mengevaluasi tintakan.

2) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus ketiga. b. Tindakan

1) Memperkenalkan dan menjelaskan alat yang akan digunakan untuk siklus ketiga, antara lain : 4-6 bola dan peragaan gerakan lempar bola oleh seorang peraga.

2) Siswa dibariskan menjadi 4 bersab sesuai dengan urutan absen, untuk melihat /mengamati peragaan gerakan lempar bola mulai dari gerakan sederhana sampai ke gerakan cepat.

3) Kemudian siswa dipanggil untuk melakukan gerakan lempar bola dengan benar.

4) Siswa mengambil posisi sesuai dengan kemempuan masing-masing.

5) Kemudian siswa melakukan gerakan yaitu langkah dan menolak yang mana harus melempar menggunakan kaki kiri didepan dan kaki kanan di belakang kearah posisi yang benar.

6) Siswa harus mengayunkan tangan dan bahu dari belakang ke depan dengan cepat utuk kekuatan lemparan dengan posisi badan mendorong kedepan dengan ayunan tangan untuk melemparkan bola melambung.

(30)

Setelah tindakan diamati, koreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil pada siklus ketiga.

d. Refleksi

Hasil observasi siklus ketiga didiskusukan dan disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus ketiga dengan menggunakan 4-6 bola, gerakan lempar bola terdapat peningkatan yang sangat signifikan dengan persentase rata-rata di atas 50%. Untuk ini peneliti beranggapan bahwa peneliti ini dianggap berhasil dan mendapatkan nilai yang memuaskan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur peaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas ) disetiap siklusnya, menurut Freir and Cuning Ham dalam Muhajir ( 1997 : 58 ).Alat untuk mengukur instrumen dalam PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Format indikator instrumen dapat dilihat pada lampiran 2 halaman

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes pengamatan dilapangan, untuk mengumpulkan infofmasi dan menilai atau mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran jempar bola.

Cara memperoleh data dapat dibagi menjadi 2 yaitu : a. Data Primer.

(31)

b. Data Sekunder.

Data sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi yang bersal dari pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolahnya.

G. Analisis Data

Setelah data terkumpulmelaluitindakandisetiapsiklusselanjutnyadandianalisis. UntukmelihatkualitashasiltindakandisetiapsiklusdigunakanrumusmenurutSubagyiotah un 1987.

P = x 100%

Keterangan

P : Persentasekeberhasilan.

(32)
(33)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penggunaan alat modifikasi berupa bola plastik, bambu berukuran + 5 m dan diberi angka 5-9 pada siklus pertama dapat meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki gerak dasar lempar bola melambung dalam kasti pada siswa Kelas IV SDN 2 Blitarejo Kec. Gadingrejo Prengsewu.

2. Dengan penggunaan alat modifikasi berupa bola berekor, bambu berukuran + 5 m dan diberi angka 5-9 pada siklus kedua dapat meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki gerak dasar lempar bola melambung dalam kasti pada siswa Kelas IV SDN 2 Blitarejo Kec. Gadingrejo Prengsewu.

3. Dengan penggunaan alat modifikasi berupa bola sesungguhnya, bambu berukuran + 5 m dan diberi angka 5-9 pada siklus ketiga dapat meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki gerak dasar lempar bola melambung dalam kasti pada siswa Kelas IV SDN 2 Blitarejo Kec. Gadingrejo Prengsewu.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar lempar bola

(34)

2. Untuk siswa Kelas IV SDN 2 Blitarejo Kec. Gadingrejo Prengsewu agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar lempar bola melambung dalam kasti.

(35)

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR BOLAMELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI

ALAT BANTU, PADA SISWA KELAS IV SDN 2BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh

SISWOTO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(36)

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR BOLAMELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI

ALAT BANTU, PADA SISWA KELAS IV SDN 2BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

PRING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR BOLAMELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI

ALAT BANTU, PADA SISWA KELAS IV SDN 2BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

(Skripsi)

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR BOLAMELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI

ALAT BANTU, PADA SISWA KELAS IV SDN 2BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

(37)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(38)

DAFTAR ISI

G. RuangLingkupPenelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pengertian Belajar ... 7

B. Efektifitas Pembelajaran ... 8

C. Tujuan Belajar ... 9

D. Pengertian Belajar ... 10

E. Hakekat Belajar Keterampilan Motorik ... 10

F. Media Pembelajaran ... 12

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 18

A. MetodePenelitian ... 18

B. Teori Ketuntasan Belajar ... 20

C. Perencanaan Penelitian PTK ... 21

D. Proses Pembelajaran Lempar Bola Melambung ... 22

(39)

A. Hasil Penelitian ... 29

B. Pembahasan ... 35

C. Hipotesis ... 40

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 42

A. Simpulan ... 42

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 43

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimidkk. 2007. PenelitianTindakanKelas. PT. Aksara : Jakarta.

Bahagia, Yoyo danSuherman, Adang. 2000. Prinsip-prinsippengembangandanModifikasiCabangOlahraga.

DepdiknasDirjenPendidikanDasardanMenengah, Jakarta.

DepartemenPendidikanNasional. 2006. PanduanPembelajaranSilabusPenjasSekolahDasar.

Ibrahim, Rusli. 2002. LandasanPsikologisPendidikanJasmani di SekolahDasar. Depdiknas :DirjenPendidikanDasardanMenengah Jakarta.

Saputra M, Yudha. 2002. PembelajaranAtletik di SekolahDasar. DepdiknasDirjenOlahraga, Jakarta.

Suherman, Adang. 2002. EvaluasiPendidikanJasmani, Asesmen Alternative TerhadapKemajuanBelajarSiswaSiswaSekolahDasar.

DepdiknasDirjenPendidikanDasardanMenengah. Jakarta

Surisman, 2007. PenilaianHasilPembelajaran. Universitas Lampung.

Surisman, 2001. Permainan bola kecil.Universitas Lampung.

Universitas Lampung. 2007. Format PenulisanKaryaIlmiah, Bandar Lampung .

Wiriatmaja, Rochiati. 2008. MetodePenelitianTindakanKelas. PT. RemajaRosdakarya.

(41)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(42)

BOLA MELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BLITAREJO Kec. GADINGREJO PRENGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Siswoto

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118044

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

Drs. Baharrudin, M.Pd

Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd

NIP 19510507 198103 1 002 NIP

(43)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Suranto, M.Kes.

…………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(44)

MOTTO

“ Bakat hanya satu persen dalam hidup,, selebihnya adalah

tekun ...

( Siswoto)

”Niscaya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman dan

orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”

(45)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Siswoto

NPM : 1013118044

Tempat tanggal lahir : Tambahrejo, 03Mei 1964

Alamat : Jln. Raya Wonokrio Kec. Gadingrejo

Prengsewu

35372

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENINGKATAN GERAK DASAR

LEMPAR BOLA MELAMBUNG PADA NOMOR KASTI MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BLITAREJO Kec. GADINGREJO

PRENGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012” adalah benar hasil karya penulis

berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 9 Februari s.d 23 Februari 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan

terimakasih.

Bandar Lampung, Maret2011

(46)

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat mempersembahkan karya

terbaik ini

kepada Ibunda dan Ayahanda yang sangat penulis sayangi

kepada Ayahanda yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar penulis berhasil mencapai cita-cita dan menjadi yang terbaik.

Istri tercinta (Tasiyem), yang selalu memberikan , semangat, Perhatian, dan sayangnya kepada Kang Mas, Anak-anak Terskasih Eky, Ferli, dan Destria yang sangat penulis

sayangi, terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi kuat untuk berusaha menberikan karya terbaik ini.

Almamater-ku FKIP Unila,

(47)
(48)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tambahrejo Kec. Gadingrejo Prengsewu Provinsi

Lampung, pada tanggal 03 Mei 1964. Anak ke tiga dari enam bersaudara

pasangan Bapak Sarijo SA (Alm) dan Ibu Sri Sudarmiati.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar

di SDN 2 Podomoro Kec. Gadingrejo Prengsewu Provinsi Lampung tamat tahun 1977,

kemudian menempuh pendidikan Menengah Pertama di SMP Persiapan WatesKec.

Gadingrejo tamat pada tahun 1980 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di

SGOPrengsewu tahun 1984.

Padatahun 2001 penulismenjadimahasiswaDiploma Dua (D 2) Universitas Terbuka(UT)

tamat pada tahu 2003. Padatahun 2010 PenulismelanjutkanPendidikanSarjana S1

(49)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul ”Peningkatan Gerak Dasar Lempar Bola Melambung Pada Nomor

Kasti Melalui Modifikasi Alat Bantu Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Blitarejo Kec. Gadingrejo

Prengsewu Tahun Ajaran 2011/2012”adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharrudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis 4. Bapak Drs. Suranto, M.Kes. selaku Pembahas atau penguji utama.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan

kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SDN 2 Blitarejo Kec. Gadingrejo Prengsewu yang telah memberikan izin untuk

melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2011/2012.

8. Siswa-siswi kelas IVSDN 2 Blitarejo Kec. Gadingrejo Prengsewu tahun pelajaran 2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 201S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1

secepatnya. Semangat.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

(50)

Gambar

Gambar 1. SiklusPenelitianKajiTindak (Hopkins, 1993)

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “ANALISIS LOGAM Zn DAN Cd DALAM AIR SUNGAI KUNDEN DI SEKITAR INDUSTRI TEKSTIL GUMPANG KARTASURA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM” ini, disusun

belajar dan membantu siswa untuk belajar sepanjang hayat, serta materi reaksi oksidasi-reduksi memiliki banyak hal (masalah) yang dapat ditemui oleh siswa di kehidupan

Sebagai pemimpin umat Islam setelah Rasulullah Saw., Abu Bakar disebut Khalifah Rasulillah (pengganti Rasul Allah) yang dalam perkembangan selanjutnya disebut

Industri perbankan syariah berkembang lebih cepat setelah keluarnya Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah jelas merupakan jaminan bagi kepastian

Padjadjaran atas segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta/Plagiatisme dalam karya ilmiah saya

Analisis hubungan jumlah tanggungan keluarga dengan tingkat intensitas kerja pada anak-anak yang bekerja di sektor informal tersebut yaitu sebagian besar terdiri dari jumlah

[r]

semua aspek konten maupun kognitif, baik untuk matematika dan sains. Namun diagnosa secara mendalam menemukan hal-hal yang sudah dikuasai juga hal-.. hal yang perlu