• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI KULIAH PSIKOLOGI BELAJAR .

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATERI KULIAH PSIKOLOGI BELAJAR ."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI KULIAH

PSIKOLOGI BELAJAR

Juni 10, 2013 Uncategorized

HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN DENGAN BELAJAR

1. A. Perkembangan psiko-fisik Siswa

Sebagian ahli menganggap perkembaanagan sebagai proses yang berbeda dari pertumbuhan. Menurt mereka, berkembang itu tidaksama dengan tubuh, begitu sebaliknya. Perkembangan ialah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ jasmanianya itu sendir. Dengan kata lain penekanan arti perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disanadang oleh organ-organ fisik.perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri hayatnya.sementara itu, pertumbuhan hanya terjadi pada manusia yang mencapai kematangan fisik ( maturation ). Artinya, orang tidak akan bertambah tinggi atau besar jika batas pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingakat kematangan. namun demikian, masih ada beberapa hal yang patut dipertanyakan sehubungan dengan pemisahan taktif secara hitam putih antara dua istilah diatas. Bagaimana halnya dengan pertumbuhan kuku dan rambut secara priodik kita potong itu? Bagaimana pula halanya dengan petumbuhan sel-sel baru yang menggantikan sel-sel tua dan rusak dalam tubuh kita itu ?

Persoalan taktif mana yang dipandang lebih tepat sehubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan itu akan lebih baik kita jawab setelah mendalami literature yang berkenan dengan masalah-masalah tersebut.

Selanjutnya, pembahasan mengenai perkenmbangan ranah-ranah psiko-fisik pada bagian ini akan penyusun fokuskan pada proses-proses perkembangan yang di pandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa. Proses proses perkembangan meliputi:

1. Perkembangan motor (motor defelopment), yakni proses perkembangan yang progresif dan hubungan dengan prolehan aneka ragam keterampilan fisik anak (motor skills)

2. Perkembangan kognitif (cognitive development), yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan/kecerdasan otak; dan

3. Perkembangan sossial dan moral (social and moral development), ykni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak dalam berkomunikasi dengan obyek atau orang lain, baik sebagai individyu maupun sebagai kelompok.

4. 1. Perkembangan Motor (Fisik) Siswa

(2)

segalah kedaan yang meningkatkan atau mnghasilkan stimulasi/pancangan terhadap kegiatan organ-organ fisik.

Proses perkembangan fisik anak berlangsung kurang lebih Selma dua dekade (dua dasawarsa) sejak ia lahir. Semburan perkembangan (spurt) terjadi pada masa anak menginjak usia remaja antara 12 atau 13 tahun hingga 21 atau 22 tahun. Pada saat perkembangan berlangsung, beberap bagian jasmani seperti kepaladan otak yang pada waktu dalam rahim berkembang tidak seimbang (todak secepat badan dan kaki), mulai menunjukkan perkembangan yang cukup berarti hingga bagian-bagian lainnya menjadi matang.

Dalam kenyataan sehari-hari, cukup banyak keterampilan inderawi-jasmani yang rumit dan karenanya memeerlukan upaya manipulasi (penggunaan secara cermat), kordinasi, dan organisasi rangkaian gerakan secara tepat, umpamanya keterampilan bermain piano. Dalam memainkan piano, seorang pianis bukan hanya melakukan sejumlah grakan terpisah begitu saja, melainkan juga menggunakan proses yang telah direncanakan dan dikendalikan secara internal oleh fungsi ranah ciptaannya, sehingga gerakan itu alus dalam menghasilkan suara merduh.

Sehubungan dengan hal diatas, motor skills (kecakapan-kecakapan jasmani) perlu dipelajari melalui aktifitas latihan langsung yang disertai dengan pengajaran teori-teori pengetahuan yang bertalian dengan motor skill itu sendiri. Ada empat macam factor yang mendorong kelanjutan perkembangan motor skill anak yang juga memungkinkan campur tangan orang tua dan guru dalam mengarahkannya, yaitu:

Pertama, pertumbuhan dan perkmbangan system syaraf; system syaraf adalah organ halus dalam tubuh yang terdiri atas struktur jaringan serabut syaraf yang sangat halus yang berpusat pada system jaringan syaraf yang ada di otak (Reber, 1988).

Kedua, pertumbuhan otot-otot; Otot adalah jaringan sel-sel yamg dapat merubah meme\anjang dan jga sekaligus merupakan unit atau kesatuan sel yang memiliki daya mengkerut (contractile unit). Di antara fungsi-fungsi pokoknya ialah sebagai pengikat organ-organ lainnya dan aebagai jaringan pembuluh yang mendistribusikan sari makanan (Reber, 1988). Perlu dicatat bahwa dalam pengembangan keterampilan terutama dalam berkarya nyata seperti membuat mainan sendiri , melukis, dan seterusnya, peningkatkan, dan perluasan (intensifikasi dan ekstensifikasi) pendayagunaan otot-otot anak tadi bergantung pada kualitas pusat sistem syaraf dalam otaknya.

Ketiga, perkembangan dan perubahan fungsi kelenjar-kelenjar endokroin (endokrin glands); Kelenjar adalah alat tubuh yang menghasilkan cairan atau getah, seperti kelenjar keringat. Selanjutnya, kelenjar endokrin secara umum merupaikan kelenjar dalam tubuh yang memproduksi hormone yang di salurkan ke seluruh bagian tubuh dalam tubuh melalui aliran darah. Lawan endokrin adalah eksokrin (exocrine) yang memiliki pembuluh tersendiri untuk menyangkut hasil sekresinya(roses pembuatan cairan atau getah) seperti kelenjar ludah(gleitman, 1987). Dalam hal ini, orang tua dan guru segoyiannya bersikap antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan perilaku seksual yang tidak dikehendaki demi kelansungan perkembangan para siswa remaja yang menjadi tanggung jawabnya.

(3)

kemampuan dan kecakapan motor skills anak. Namun, kemungkinan perbedaan hasil belajar psikomotor seorang siswa dengan siswa-siswa yang lainnya selalu ada, karena kapasitas ranah kognitif juga banyak berperan dalam menetapkan kualitas dan kuantitas prestasi ranah karsa. Pengaruh perubahan fisik seorang siswa juga tampak pada sikap dan perilakunya terhadap orang lain, karena perubahan fisik itu sendirimengubah konsep diri (self-cincept) siswa tersebut. Konsep diri ialah totalitas sikap dan presepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Kleseluruhan sikap dan pandangan tersebut dapat sianggap deskripsi kepribadian orang yang bersangkutan.

2. Perkembangan Kognitif Siswa.

Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti mengetahui. Dalam arti yang luas,cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Sebagian besar psikpolog terutama kognitivis (ahli psikologi kognitif) berkeyakinan bahwa proses perkembangan kognitif manusia mulai berlangsung sejak ia lahir.

Hasil-hasil riset kognitif yang dilakukan selama kurun waktu sekitar 25 tahun terakhir ini menyimpulkan bahwa semua bayi manusia suah berkemampuan menyimpan informasi-informasi yang berasal dari penglihatan, pendengaran, dan informasi-informasi lain yang diserap melalui indera-indera lainnya.

Implikasi pokok dari hasil-hasil riset kognitif di atas menurut bower sebagaimana yang dikutip Daehlen & Bukatko (1985) yang artinya ialah “bayi manusia melalui kehidupannya sebagai organisme sosial (mahluk hidup bermasyarakat) yang betul-betul berkemampuan, sebagai mahluk hidup yang betul-betul belajar, dan sebagai mahluk hidup yang mampu memahami”.

3. Perkembangan Sosial dan Moral Siswa

Pendidikan, ditinjau dari sudut spikososial (kejiwaan kemasyarakatan), adalah uppayah penumbuh kembangkan sumber daya manusia melalui proses hubungan interpersonal (hubungan antar-pribadi) yang berlansung dalam lingkungan masyarakat yang terorganisasi, dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga.

Perkembangan sosial hampir dapat di pastikan sama dengan perkembangan moral, sebab perilaku moral pada umumnya merupakan unsur fundamental dalam bertingkah laku sosial. Seorang siswa akan mampu berperilaku social dalam situasi social tertentu secara memadai apabila menguasai pemikiran normal perilaku moral yang diperlukan untuk situasi social tersebut.

Piaget dan kohlberg menekankan bahwa pemikiran moral seorang anak, terutama ditentukan oleh kepatangan kapasitas kognitifnya. Sementara itu, lingkungan sosial merupakan pemasok materi mentah yang akan diolah oleh ranah kognitif anak tersebut secara aktif.

(4)

1. Melakukan obervasi terhadap sejumlah anak yang bermain kelereng dan menanyai mereka tentang aturan yang mereka ikuti.

2. Melakukan tes dengan menggunakan beberapa kisah yang menceritakan perbuatan salah dan benar yang dilakukan anak-anak, lalu meminta responden (yang terdiri dari anak-anak dan remaja) untuk menilai kisah-kisah tersebut berdasarkan pertimbangan moral mereka sendiri.

1. B. Arti Penting Perkembangan Kognitif Bagi Proser Belajar Siswa

Pada bagian ini diuraikan arti pointing perkembangan ranah kognitif bagi proses balajar siswa. Namun terlebih dahulu akan di kemukakan garis besar manfaat yang dapat di raih oleh para calon guru dan guru propesional setelah menguasai perkembangan psiko-fisik (rohani-jasmani) siswa.

Sehubungan dengan ini setiap guru sekolah selayaknya memahami seluruh proses dan tugas perkembangan manusia, khususnya berkaitan dengan masa anak-anak dan remaja yang duduk di sekolah dasar/ibtidaiyahdan menengah. Mengapa demikian penting? Pengetahuan mengenai proses perkembangan dengan segalah aspek-aspeknya itu sangat banyak manfaatnya antara lain:

1. Guru dapat memberikan layanan bantuan dan bimbingan yang tepat pada para siwa dengan pendekatan yang relevan dengan tingkat perkembangannya;

2. Guru dapat mengantisipasi kemungkinan timbulnya kesulitan belajar siswa tertentu, lalu segera mengambil langkah-langkah penanggulangan yang tepat sesuai dengan taraf perkembangannya;

3. Guru dapat mempertimbangkan waktu yang tepat dalam memulai aktifitas proses mengajar belajar bidang studi tertentu sekelompok siswa dalam fase perkembangan tertentu ;

Demikian pul halnya orang yang menyalahgunakan kelebihan kemampuan otak untuk memuaskan hawa nafsu dengan mempertuhan hawa nafsunya, martabat orang tersebut tak lebih deri martabat hewan atau munkin lebih rendah lagi. Seperti yang di lukiskan dalam surah Al-Furqan: 44 yang berbunyi:

“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka mendengar atau memahami. Mereka itu, tidak lain hanyalah seperti bintang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya”.

Selain itu, orang yang memiliki kelebihan pengetahuan yang sudah barang tentu karena kelebihan barang otak, apabil disertai dengan iman munkin juga akan memanipulasi (mengubah seenaknnya) kebenaran dari Allah yang semestinya di pertahankan. Orang-orang seperti ini dikecam oleh Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 75 yang berbunyi:

“apakah engkau msih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka memahaminya sedang mereka mengetahui”

(5)

menimbulkan nafsu serakah dan kedustaan yang tidak hanya akan merugikan dirinya sendiri saja, tetapi juga merugikan orang lain.

Dengan demikian, fungsi psikologis ini juga penting, tetapi segoyiannya perlu dipandang sebagai buah-buah keberhasilan atau kegagalan perkembangan dan aktivitas fugsi kognitif.

1. 1. Membangun Kecakapan Kognitif

Upaya pengembangan fungsi ranah kognitif akan berdampak positif bukan hanya pada ranah kognitif itu sendiri, melainkan juga terhadap ranah afektif dan psiko-motor seperti yang akan diuraikan lebih lanjut.

Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang amat perlu di kembangkan segera khususnya oleh guru, yakni:

1) Strategi belajar memahmi isi maateri belajar;

2) Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan apliksinya serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi Pelajaran tersebut;

1. 2. Mengembangkan Kecakapan Afektif

Keberhasilan pengembangan ranah kognitif tidak hanya akan membuahan kecakapan kognitif, tetapi juga menghasilkan kecakapan ranah afektif. Sebagia contoh, apabila seorang siswa diajak kawannya untuk tidak berbuat senonohseperti melakukan seks bebas, meminum minuman keras dan pil setan, ia akan serta merta menolak dan bahkan berusaha mencega perbutaan asusila itu dengan segenap daya dan upaya.

1. 3. Mengembangkan Kecakapan Psikomotor

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Sundyah (1997) yang menggunakan rasio keuangan pada industri manufaktur pada tahun1993-1995

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui karakteristik keluarga(pendidikan dan pekerjaan, pendapatan dan jumlah anggota keluarga); (2) Mengetahui umur

Ada beberapa cara untuk membuat tabel sumber data dalam Mail Merge yang nantinya akan digabungkan dengan dokumen surat utama, yaitu menggunakan menu Tools dan

Dengan adanya pernikahan yang berbeda agama dalam suatu masyarakat juga akan menumbuhkan rasa kekeluargaan dan dengan sendirinya tertanamnya sifat saling toleransi dalam

Penerapan teori Maqāṣid asy-Syarīʻah yang dimaksud disini adalah agar Maqāṣid asy-Syarīʻah dalam hukum kewarisan dapat terlaksana dengan baik, dan setiap orang

Pemberian tepung bangun-bangun dalam ransum babi induk menyusui dapat meningkatkan pertambahan bobot badan anak sesuai pendapat dengan Damanik (2006) yang

b) Rekomendasi Working Group untuk mengundang Negara anggota IMO dan organisasi Internasional untuk memasukkan usulan terkait konsep dari verifikasi sistematik

Penulisan Skripsi yang berjudul “MODEL PENGELOLAAN ASET DALAM PENCAPAIAN KEMANDIRIAN OPERASIONAL DI PONDOK PESANTREN ANNUQAYAH DESA GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP”