• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Program Pelatihan Vokasi di Unit Pelaksana Teknis Daerah Sanggar Kegiatan Belajar (UPTD SKB) Ujung Pandang Kota Makassar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Program Pelatihan Vokasi di Unit Pelaksana Teknis Daerah Sanggar Kegiatan Belajar (UPTD SKB) Ujung Pandang Kota Makassar."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

IHWAN RIDWAN: Evaluasi Program Pelatihan Vokasi di Unit Pelaksana Teknis Daerah Sanggar Kegiatan Belajar (UPTD SKB) Ujung Pandang Kota Makassar. Tesis, Yogyakarta: Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.

Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui kepuasan peserta pelatihan dalam mengikuti program pelatihan vokasi, (2) mengetahui pemahaman peserta pelatihan dalam mengikuti program pelatihan vokasi, (3) mengetahui implementasi program pelatihan vokasi, (4) menganalisis dampak program pelatihan vokasi, (5) mengetahui manfaat program pelatihan vokasi, dan (6) merekomendasikan perbaikan pelatihan vokasi.

Penelitian evaluasi ini mengacu pada teori Kirkpatrick. Desain evaluasi tersebut dikelompokkan atas empat level, yang meliputi: (1) level reaksi, (2) level pembelajaran, (3) level tingkah laku, dan (4) level dampak. Sampel yang diteliti adalah 20 alumni pelatihan menjahit pakaian, 20 alumni pelatihan hantaran, alumni pelatihan tata rias pengantin, kepala sanggar kegiatan belajar ujung pandang kota Makassar, dan 3 instruktur pelatihan vokasi. Pengumpulan data menggunakan angket, pedoman wawancara, lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistic deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pelatihan vokasi (menjahit, hantaran, dan tata rias pengantin) dengan menggunakan empat level model evaluasi Kirkpatrick adalah sebabagai berikut. 1) Pelatihan menjahit: (a) kepuasan peserta sebesar: 25% peserta sangat puas, 70% puas, dan 5% kurang puas. (b) pemahaman peserta sebesar: 5% peserta sangat paham dan 95% peserta paham. (c) implementasi program sebesar: 5% sangat mampu diimplementasikan dan 95% mampu diimplementasikan. (d) dampak program sebesar: 5% sangat berdampak dan 95% berdampak. 2) Pelatihan hantaran: (a) kepuasan peserta sebesar: 100% peserta puas. (b) pemahaman peserta sebesar: 100% peserta sangat paham. (c) implementasi program sebesar: 100% sangat mampu diimplementasikan. (d) dampak program sebesar: 100% sangat berdampak. 3) Pelatihan tata rias pengantin: (a) kepuasan peserta sebesar: 5% peserta sangat puas, 70% puas, dan 25% kurang puas. (b) pemahaman peserta sebesar: 65% peserta paham dan 35% peserta kurang paham. (c) implementasi program sebesar: 80% mampu diimplementasikan dan 20% kurang mampu diimplementasikan. (d) dampak program sebesar: 70% berdampak dan 30% kurang berdampak. Manfaat dari program pelatihan vokasi, yaitu: mampu membuka peluang usaha bagi alumni pelatihan, dan mampu bekerja diperusahaan industri kreatif. Rekomendasi pelatihan vokasi. yaitu: penyelenggara memberikan asuransi kecelakaan bagi peserta pelatihan dan memberikan materi tentang kewirausahaan.

(2)

ABSTRACT

IHWAN RIDWAN: Evaluation of Vocational Training Program in Sanggar Kegiatan Belajar (Learning Activities Studio) in Makassar. Thesis, Yogyakarta: Graduate School, Yogyakarta State University, 2015.

This study aims to: (1) find out the satisfaction of trainees in vocational training program, (2) find out the understanding of participants in a vocational training program, (3) find out the implementation of the program vocational training, (4) analyze the impact of vocational training programs, (5) find out the benefits of vocational training programs, and (6) recommend the improvement of vocational training

This evaluation refers to the theoretical valuation of Kirkpatrick. This evaluation designs were grouped into four levels, which include: (a) the level of reaction, (b) the level of learning, (c) the level of behavior, and (d) the level of impact. The samples of the research were (a) 20 alumni of training in sewing clothes, (b) 20 alumni of the training in delivery, (c) bridal makeup training alumni, (d) the head of the learning activities studio in Ujung Pandang, Makassar, and (e) three vocational training instructors. The data collecting used questionnaires, interviews with the head of SKB Makassar, interviews with vocational training instructors, vocational training observation sheets, and documentation. The data were analyzed using descriptive statistics.

The results of the research shows that vocational training program (sewing, wedding, delivering and make up) using four levels of Kirkpatrick’s evaluation model are as follows. 1) Sewing training: (a) Trainee’s satisfaction obtains scores: 25% of very satisfied, 70% satisfied and 5% less satisfied. (b) Trainee’s comprehension obtains scores: 5% of trainees highly comprehend and 95% of trainees comprehend. (c) Program implementation obtains scores: 5% of highly implementable and 95% implementable. (d) Program impact obtains scores of 5% high impact and 95% impact. 2) Wedding delivering training: (a) Trainee’s satisfaction obtains a score of 100%. (b) Trainee’s comprehension obtains a score of 100% (c) Program implementation obtains a score of 100%. (d) Program impact obtains a score of 100%. (3) Wedding make up: (a) Trainee’s satisfaction obtains a score of 5% very satisfied, 70% satisfied, and 25% less satisfied. (b) Trainee’s comprehension obtains score of 65% comprehend and 35% less comprehend. (c) Program implementation obtains a score of 80% implementable and 20% less implementable. (d) Program impact obtains a score of 75% have impact and 30% have less impact. The advantages of the vocational training program are to enable the program training alumni to create entrepreneurship opportunity and work in creative industry companies. The recommendations of the vocational training are the committees should provide safety insurance for the trainees and provide the entrepreneurship learning material.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pelayanan Publik di Unit Pelaksana Teknis Dinas- Pelatihan Pendidikan Teknik Dinas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) motivasi peserta ditinjau dari motivasi intrinsik dalam Program Pelatihan Bidang Bordir di BLKPP Yogyakarta; 2) motivasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sewa Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta dalam pengelolaan Rusunawa

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui reaksi peserta terhadap program pelatihan, materi pelatihan dan instruktur pelatihan bread making , 2) mengetahui

Berdasasarkan hasil penelitian mengenai implementasi program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance melalui pelatihan olahan ikan kere untuk menumbuhkan minat

Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan peserta pada proses pelaksanaan pelatihan mobil diesel di UPT-PK Singosari Malang, yaitu: (1) faktor instrinsik atau faktor dari

Pre-test diadakan pada awal pelatihan, yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki para peserta sebelum mengikuti program pelatihan. Ada 3 hal yang diuji

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimanakah Pengaruh Pelatihan Tata Boga Terhadap Sikap Berwirausaha Warga Belajar di SKB Gerung