• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN SIROSIS HEPATIS | Karya Tulis Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN SIROSIS HEPATIS | Karya Tulis Ilmiah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

SIROSIS HEPATIS

Definisi :

Adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai dengan dodul.

Etiologi :

Belum jelas

Faktor penyebab :

 Alkoholik

 Infeksi

 Malnutrisi

 Kongesti

 Dll

Klasifikasi :

1. Morfologi:

a. Mikronoduler – Adanya septa tipis. b. Makronoduler – Sirosis pasca necrotic. c. Campuran sirosis mikro dan makro noduler.

2. Fungsional:

a. Kegagalan hati (Keluhan lemah, BB Menurun Dll). b. Hipertensi portal terjadi :

- Meningkatnya resistensi portal akibat fibrosis.

- Meningkatnya aliran portal akibat distorsi hati.

ANATOMI HATI

 berat hati 1500 gram.

 Metabolisme hati menghasilkan panas 20 %.

(2)

Fungsi hati

- Mensintesa sebagian besar protein plasma, metabolisme Asam amino, Lemak, KH, Alkohol, Obat-obatan dan membuat getah Empedu.

- Menyimpan Vit B 12 untuk kebutuhan selama 1 sampai dengan 3 Tahun dan Vit A, D, E, K.

- Menyimpan Trigliserida sebagai cadangan Energi

Susunan Empedu :

Hati menghasilkan Empedu 1 Liter / hari. Volume ini menyusut 10 sampai dengan 20 % setelah dipekatkan di kandung empedu.

Garam Empedu :

 Asam – asam Empedu yaitu asam Kholat dan Kenodioksikolat disintesa dari kolesterol.

 Sintesa terjadi pada sel hati dengan penggabungan Taurine Garam Na.

 90 % Garam Empedu yang terkonjugasi diserap secara aktif di dalam Ileum dan selanjutnya di bawa ke hati.

(3)

Patofisiologi

 Disebakan oleh satu/ lebuh macam kegagalan :

a. Kegagalan parenchim hati b. Hipertensi portal

(4)

 Keluhan subyektif :

- Tiad ada nafsu makan, mual, perut terasa tidak enak, cepat lelah. - Keluhan awal : Kembung

- Tahap lanjut : Icterus dan urine gelap.

 Keluhan Obyektif :

a. Hati – Kadang terasa keras/ tumpul b. Limpa – Pembesaran pada limpa

c. Perut – Sirkulasi kolateral pada dinding perut dan ascites. d. Manifestasi ekstra abdominal :

- Spider nervi pada bagian atas - Eritema palmaris

- Ginekomasti dan atropi testis - Haemoroid

- Mimisan

Pemeriksaan Laboratorium

 Protrombin time memanjang

 Kadar albumin rendah

 Peningkatan gamma globulin G.

 Urobillin feces meningkat (n = 90 – 280 mg/hari).

 Urobillin urine meninglkat (n = 0,1 – 1,0 erlich u/dl).

 Kadar bilirubin direk dan indirek meningkat.

 (Direk n = 0,1 – 0,3 mg/dl. Indirek n = 0,2 – 0,8 mg/dl).

Pemeriksaan penunjang lain :

- Radiologi - Esofagoskopi - Ultrasonografi

Prognosis :

a. Adanya ikterik menetap.

(5)

c. Kadara labumin rendah. /< 2,5 g % (n = 3.2 – 4,5 g %). d. Orgam hati mengecil.

e. Perdarahan – Varises esophagus. f. Kesadaran menurun

g. Komplikasi neurologis. h. Kadar protrombin rendah. i. Kadar Na+ darah < 120 meq/l.

Komplikasi

1. Haematemesis – melena 2. Koma hepatic.

Penatalaksanaan :

1. Sirosis hati :

a. Istirahat samapai ada perbaikan ikterus, ascites. b. Diet rendah protein (DH III).

c. Pemberian antibiotika. d. Memperbaiki keadaan gizi. e. Pemberian Roborantia

2. Ascites dan Edema

a. Bed rest , dirt rendah garm 500 mg/hari, cairan dibatasi 1 lt/hari, ukur kadar Elektrolit serum, timbang BB.

b. Kolaborasi Spirolakton 100 mg/ hari, KCL 50 mg/hari.

c. Dalam pemberian diuretic harus hati-hati untuk keadaan hipokalemi. Pengkajian data

1. Istirahat/aktivitas

DS : Kelemahan, Fatique. DO: Menurunkan massa otot. 2. Sirkulasi :

DS : Riwayat ganggguan kongesti (CHF), Penyakit rematik, jantung, kanker (Malfungsi hati akibat gagl hati).

DO : Hipertensi / hipotensi

- Disritmia, suara jantung tambahan

(6)

3. Eliminasi : DS : - Flatulensi

- Diare/konstipas DO : Distensi abdominal.

Menurunya suara pencernaan Urin pekat

Feses seperti dempul, melena. 4.Makana/minum

DS : Anoreksia

DO : Penurunan BB, Edema. Kulit kering, turgor jelek.

Joundice, Spider angiomos. 5. Neurosensori

DS : Depresi mental DO : Berbicara tidak jelas Hepatik enchelopati.

6. Nyeri/kenyamanan DS : Kembung, pruriyus

DO : Tingkah laku membingungkan

7. Respirasi DS : Dyspnoe DO : Tachypnoe

Terbatasnya ekspirasi dada. 8. Sexualitas

DS : Gangguan menstruasi

DO : Atropi testis, Ginekomasti, Rambut rontok 9. Pengetahuan

DS : Riwayat pemakaian alcohol yang lama.

(7)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anorksia, gangguan metabolisme protein,lemak,glukosa dan gangguan penyimpanan Vitamin

b. Perubahan volume cairan tubuh, berhubungan dengan malnitrisi, kelebihan sodium/ intake cairan.

c. Resiko ketidak efektifan pola nafas berhubungna dengan ascites, menurunya ekspansi paru.

d. Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan sirkulasi atau status metabolic.

e. Resiko terjadi perdarahan yang berhubungan dengan riwayat darah yang abnormal, hipertensi portal.

f. kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi yang didapat.

IMPEMENTASI

Dianosa keperawatan 1.

a. Diskusikan penyebab anoreksia, dispnoe, nausea. b. Anjurkan untuk istirahat sebelum makan.

c. Beri makanan dengan jumlah kecil tapi sring. d. Batasi minum.

e. Beri makanan rendah Protein dan kalori.

f. Monitor hasil Lab : kadar glukosa, albumin, protein total dan kadar amoniak. g. Kolaborasi obat – obatan sesuai indikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Pengarapen, Tarigan, (1998). Buku ajar ilmu penyakit dalam, Jilid I, Edisi ketiga : Balai penernit FKUI. Jakarta

Carpenito. L.J (2001). Buku saku diagnosa keperawatan, Edisi 8. EGC. Jakarta Sylvia A. Prince, (1995). Patofisiologi konsep klinis proses penyakit, Edisi 4, Buku 1.

EGC. Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekwensi khemotherapi, radiasi,

Hati – hati obsevasi gejala / tanda di dalam anggota keluarga yang mempunyai riwayat Diabetes, misalnya frekwensi BAK, rasa haus, kehilangan berat badan dan

Kriteria hasil: Klien dan keluarga mengerti tentang penjelasan yang diberikan, klien kooperatif terhadap tindakan perawatan yang diberikan.

6. pantau intake sesuai dengan diet yang telah disediakan. Nutrisi yang baik dapat mempercepat proses penyembuhan. Peningkatan tekanan intra abdominal akibat asites menekan saluran

Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekwensi khemotherapi, radiasi,

Hasil:  Diagnosa yang muncul adalah: resiko cedera berhubungan dengan gangguan persepsi sensori, resiko ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan adanya penyakit kronis:

Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami Stroke Non Hemoragik dengan Masalah Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik di Ruang

Walaupun bilirubin (pigmen empedu) merupakan hasil akhir metabolisme dan secara fisiologis tidak mempunyai peran aktif, ia penting sebagai indikator penyakit hati dan saluran