• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Konsep Model View Controller Pada Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik Kesehatan Berbasis Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Konsep Model View Controller Pada Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik Kesehatan Berbasis Web"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 18, No. 2, Mei 2018 p-ISSN 1410-9794 e-ISSN 2597-792X

Penerapan Konsep Model View Controller Pada Rancang Bangun

Sistem Informasi Klinik Kesehatan Berbasis Web

Devy Ferdiansyah

AMIK BSI Tegal, [email protected]

ABSTRAK – Klinik merupakan sebuah institusi layanan publik yang bergerak dalam bidang

jasa kesehatan. Saat ini, masih banyak klinik yang mencatat kegiatan operasional harian secara manual dalam arsip kertas, seperti pendaftaran pasien, pengelolaan data rekam medik, dan sebagainya. Arsip berbagai data klinik menjadi bertumpuk, sehingga membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih luas dan pemeliharaan yang lebih ekstra agar kertas catatan tersebut tidak hilang atau mudah rusak. Proses pencarian data pasien dan rekam medik membutuhkan waktu lama, akibat berada di tumpukan arsip yang semakin banyak. Tujuan penelitian adalah membangun sebuah sistem informasi klinik kesehatan berbasis web untuk membantu staff dalam mengelola data klinik kesehatan. Pembangunan Sistem berbasis web ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL, dengan menerapkan konsep Model View

Controller (MVC) dalam teknik pemrogramannya. Penerapan metode MVC bertujuan untuk

memberikan kemudahan bagi pemrogram web dalam membangun website, karena memisahkan data (Model) dari tampilannya (View) dan cara bagaimana mengolahnya (Controller). Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi sistem informasi klinik kesehatan berbasis web, yang merubah pola kerja staff dari cara manual dan membutuhkan waktu lama, menjadi terkomputerisasi dengan waktu kerja yang lebih cepat, serta cara kerja yang lebih praktis dan efisien. Penelitian ini memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana sebaiknya membangun sebuah sistem informasi berbasis web dengan baik, sehingga tidak menyulitkan pemrogram web saat harus memperbaiki atau mengembangkan sistem di kemudian hari.

Kata Kunci : Pembangunan Website, Sistem Informasi Klinik Kesehatan, Metode MVC ABSTRACT – Clinic is a public service institution engaged in health services. Currently,

there are still many clinics that record daily operational activities manually in paper archives, such as patient registration, medical record data management, etc. The archives of various clinical data become stacked, requiring more storage space and extra maintenance so that the archives are not lost or easily damaged. The process of searching patient data and medical records takes a long time, due to being in a pile of more and more archives. The objective of the research is to build a web-based health information system to assist staff in managing health clinic data. The web-based system development uses PHP programming language and MySQL database, by applying Model View Controller (MVC) concept in the programming technique. The implementation of MVC method aims to provide simplicity for web programmers in developing the website, as it separates the data (Model) from appearance (View) and how to process it (Controller). The research resulted in an application of web-based health clinic management information system, that change the work pattern of staff from the manual ways and takes a long time, to be computerized with faster work time, and a more practical and efficient way of working. This research provides a clear direction on how best to build a web-based information system well, so it does not complicate web programmers when it comes to fixing or developing the system in the future.

Keywords: Website Development, Health Clinic Information System, MVC Method

(2)

PENDAHULUAN

UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik pasal 1 ayat 1

menyatakan bahwa pelayanan publik

adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,

atau pelayanan administratif yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Klinik merupakan sebuah institusi pelayanan publik yang bergerak dalam

bidang jasa kesehatan. Untuk

meningkatkan kualitas layanan kesehatan,

perlu dilakukan perbaikan dalam

pengelolaan data operasional pada klinik tersebut.

Pencatatan kegiatan operasional pada

banyak klinik kesehatan, seperti

pendaftaran pasien, pengolahan data pasien, pengelolaan data rekam medik, dan sebagainya masih dilakukan secara manual dalam bentuk arsip kertas. Pemanfaatan komputer khususnya aplikasi spreadsheet masih sangat terbatas, karena kurangnya kemampuan staff dalam mengoperasikan dan khawatir jika terjadi kerusakan pada sistem komputer. Catatan berbagai data klinik menjadi bertumpuk, sehingga membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih luas dan pemeliharaan yang lebih ekstra, agar kertas catatan tersebut tidak hilang atau mudah rusak. Akibat lain adalah proses pencarian data pasien dan catatan rekam medik membutuhkan waktu lama, akibat berada di tumpukan arsip yang semakin banyak.

Penelitian ini menjelaskan tentang pembangunan sistem informasi klinik kesehatan berbasis web untuk mengatasi

permasalahan dalam mengelola data

operasional klinik sehari-hari. Aplikasi

web dibangun menggunakan bahasa

pemrogramam PHP dan database MySQL, dengan konsep pemrograman Model View

Controller (MVC).

Gaya seorang pemrogram yang

berbeda-beda dalam membangun sebuah aplikasi, menyebabkan pemrogram lain

mengalami kesulitan untuk melanjutkan pekerjaannya, sehingga ketika pemrogram lama berhenti, maka pemrogram baru harus mempelajari alur logika script program dari awal. Bahkan mungkin pemrogram baru lebih suka membangun ulang sebuah aplikasi dibanding harus melanjutkan pembangunan aplikasi dari pemrogram lainnya.

Penerapan konsep MVC dalam

pembangunan sistem informasi klinik kesehatan bertujuan untuk memberikan

kesederhanaan dan kemudahan bagi

pemrogram web dalam pemeliharaan

sistem, karena memisahkan data (model)

dari tampilannya (view) dan cara

bagaimana mengolahnya (controller), sehingga tidak menyulitkan saat harus memperbaiki atau mengembangkan sistem di kemudian hari.

LANDASAN TEORI

Rancang merupakan sebuah

rangkaian prosedur dalam menerjemahkan hasil analisa terhadap suatu sistem ke

dalam bahasa pemrograman untuk

mendeskripsikan secara detail bagaimana

komponen-komponen sistem akan

diimplementasikan (Pressman, 2002). Sementara bangun sistem merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan sistem baru atau mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada, baik secara menyeluruh maupun sebagian (Pressman, 2002).

Dengan demikian, maka pengertian rancang bangun adalah suatu kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut ataupun memperbaiki sistem yang sudah ada.

Sistem Informasi Berbasis Web

Sistem informasi ialah tatanan yang saling berkaitan antara komponen data

software, hardware, sumber daya manusia

dan kelembagaan juga peraturannya

(Lubis, Murni, & Arfansyah, 2016).

Ada lima elemen pada sebuah sistem informasi (Ladjamudin, 2013). Gambar 1

(3)

Volume 18, No. 2, Mei 2018 p-ISSN 1410-9794 e-ISSN 2597-792X

berikut akan menunjukan masing-masing dari elemen tersebut.

Sumber : (Ladjamudin, 2013)

Gambar 1. Lima Elemen Sistem Informasi Kelima elemen tersebut saling berhubungan atau berinteraksi satu sama lain dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Hardware dan programs, dengan fungsi sebagai mesin.

2. People dan procedures, yaitu orang dan

juga bagaiman cara menggunakan

mesin.

3. Data, yang menjadi perantara manusia dengan mesin agar berlangsung proses pengolahan data.

Website merupakan suatu aplikasi

berisi dokumen multimedia, dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, ataupun video, yang memanfaatkan protokol Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) dan untuk mengaksesnya perlu memakai perangkat lunak yang disebut browser (Suhartanto, 2012).

Sistem informasi berbasis web

merupakan suatu sistem informasi yang

mendayagunakan teknologi web dan

jaringan internet untuk menyediakan layanan informasi. Untuk itu, perlu disediakan web server, aplikasi web dan basis data yang menyimpan dan mengelola data, kemudian menyajikan informasi pada aplikasi web.

Klinik Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia (Permenkes RI) Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa klinik adalah fasilitas

pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik.

Klinik diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Tenaga kesehatan adalah orang yang mengabdikan diri di bidang kesehatan serta

memiliki pengetahuan dan/atau

keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan, yang untuk jenis tertentu

memerlukan kewenangan melakukan

upaya kesehatan. Sedangkan tenaga medis yang dimaksud adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis.

Ada dua klinik menurut jenis pelayanannya, yaitu klinik pratama dan klinik utama. Klinik Pratama memberikan pelayanan medik dasar, sementara Klinik Utama memberikan pelayanan medik dasar dan khusus. Klinik dapat diselenggarakan oleh pemerintah, baik pusat dan daerah, atau masyarakat.

Konsep Dasar Model View Controller (MVC)

Menurut Deacon dalam penelitian

Arief Hidayat dan Bayu Surarso

menyatakan bahwa Model-View-Controller

(MVC) adalah sebuah konsep yang

diperkenalkan oleh penemu Smalltalk

(Trygve Reenskaug) untuk

meng-enkapsulasi data bersama dengan

pemrosesan (model), mengisolasi dari proses manipulasi (controller) dan tampilan (view) untuk direpresentasikan pada sebuah user interface (Hidayat & Surarso, 2012).

Menurut Satish dalam penelitian

Arief Hidayat dan Bayu Surarso

menyatakan bahwa MVC mengikuti

pendekatan yang paling umum dari

layering. Layering hanyalah sebuah logika

yang membagi kode kita ke dalam fungsi di kelas yang berbeda. Pendekatan ini mudah dikenal dan yang paling banyak

diterima. Keuntungan utama dalam

pendekatan ini adalah penggunaan ulang (reusability) kode (Hidayat & Surarso, 2012). Menurut Burbeck dalam penelitian

(4)

Arief Hidayat dan Bayu Surarso menyatakan bahwa definisi teknis dari arsitektur MVC dibagi menjadi tiga lapisan (Hidayat & Surarso, 2012):

1. Model, digunakan untuk mengelola informasi dan memberitahu pengamat ketika ada perubahan informasi. Hanya model yang mengandung data dan

fungsi yang berhubungan dengan

pemrosesan data. Sebuah model

meringkas lebih dari sekedar data dan fungsi yang beroperasi di dalamnya.

Pendekatan model yang digunakan

untuk komputer model atau abstraksi dari beberapa proses dunia nyata.

2. View, bertanggung jawab untuk

pemetaan grafis ke sebuah perangkat.

View biasanya memiliki hubungan 1-1

dengan sebuah permukaan laya dan tahu bagaimana untuk membuatnya. View melekat pada model dan me-render isinya ke permukaan layar. Selain itu, ketika model berubah, view secara otomatis menggambar ulang bagian layar yang terkena perubahan untuk menunjukkan perubahan tersebut. 3. Controller, menerima input dari

pengguna dan menginstruksikan model dan view untuk melakukan aksi berdasarkan masukan tersebut, sehingga

controller bertanggung jawab untuk

pemetaan aksi pengguna akhir terhadap respon aplikasi.

Model, view dan controller sangat erat terkait, oleh karena itu, mereka harus merujuk satu sama lain, sebagaimana gambar 2

Sumber : (Gulzar, 2002)

Gambar 2. Hubungan antara model, view, dan controller.

Menurut Balani dalam penelitian

Arief Hidayat dan Bayu Surarso

menyatakan bahwa Arsitektur MVC

memiliki manfaat yaitu pemisahan antara model dan view memungkinkan beberapa

view menggunakan model yang sama.

Akibatnya, komponen model sebuah

aplikasi lebih mudah untuk diterapkan, diuji, dan dipelihara, karena semua akses ke model berjalan melalui komponen ini (Hidayat & Surarso, 2012).

METODE PENELITIAN

Sistem informasi klinik kesehatan berbasis web yang dirancang dengan konsep arsitektur MVC ini menggunakan

metodologi SDLC dengan model

pengembangan sistem waterfall. Waterfall adalah sebuah proses dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya (Sommerville, 2011), yang disajikan pada gambar 3.

Sumber : (Sommerville , 2011)

Gambar 3. Fase-fase dalam Waterfall Model

Berikut ini keterangan tahapan-tahapan waterfall menurut gambar tersebut (Sommerville, 2011):

1. Requirements analysis and definition

Mengumpulkan kebutuhan secara

komprehensif, lalu dilakukan analisa dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program nanti.

(5)

Volume 18, No. 2, Mei 2018 p-ISSN 1410-9794 e-ISSN 2597-792X

Desain sistem dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.

3. Implementation and unit testing

Desain program diterjemahkan ke

dalam kode-kode dengan menggunakan

bahasa pemrograman yang sudah

ditentukan. Program yang dibuat lalu dilakukan pengujian secara per modul.

4. Integration and system testing

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system

testing).

5. Operation and maintenance

Mengoperasionalkan program aplikasi

dilingkungannya dan melakukan

pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan pada sebuah kinik kesehatan, terdapat beberapa kebutuhan pengguna, baik staf administrasi klinik, dokter, maupun apoteker terhadap sistem informasi klinik yang didefinisikan sebagai berikut:

1. Staff Administrasi Klinik dapat

menginput data petugas, data

pendaftaran pasien, data pribadi dokter, membuat dan mengelola jadwal praktek

dokter, membuat kwitansi biaya

pengobatan pasien, dan mencetak

laporan-laporan yang dibutuhkan. 2. Dokter Klinik dapat mencatat rekam

medik pasien, membuat resep obat pasien, serta membuat surat rujukan pasien dan surat keterangan sakit.

3. Apoteker Klinik dapat menginput data obat, dan memproses transaksi obat pasien berdasarkan resep dokter dan mencetak invoice.

Desain Sistem

1. Use Case Diagram

Use case diagram, disajikan pada

gambar 4.

Gambar 4. Use Case Diagram Sisfo Klinik

2. Activity Diagram

A. Proses Input Jadwal Praktek Dokter, disajikan pada gambar 5.

Gambar 5. Activity Diagram Praktek Dokter

B. Proses Input Rekam Medik Pasien, disajikan pada gambar 6.

(6)

Gambar 6. Activity Diagram Rekam Medik

C. Proses Input Transaksi Obat Pasien, disajikan pada gambar 7.

Gambar 7. Activity Diagram Transaksi Obat

(7)

3. Class Diagram

Class diagram disajikan pada gambar 8.

Gambar 8. Class Diagram Sisfo Klinik Kesehatan

Implementasi Tampilan Antar Muka

Gambar 9 sampai dengan gambar 14, menunjukkan tampilan antar muka.

1. Tampilan Login

Gambar 9. Tampilan Login Sisfo Klinik Kesehatan

2. Tampilan Menu Utama

Gambar 10. Tampilan Menu Utama Sisfo Klinik Kesehatan 3. Tampilan Pendaftaran Pasien

Gambar 11. Tampilan Modul Pendaftaran Pasien Sisfo Klinik

(8)

4. Tampilan Jadwal Praktek Dokter

Gambar 12. Tampilan Modul Jadwal Praktek Dokter Sisfo Klinik

Kesehatan 5. Tampilan Rekam Medik Pasien

Gambar 13. Tampilan Modul Rekam Medik Pasien Sisfo Klinik Kesehatan 6. Tampilan Invoice Pembayaran

Gambar 14. Tampilan Modul Invoice Pembayaran Sisfo Klinik Kesehatan

Implementasi Arsitektur MVC

Arsitektur MVC diimplementasikan di dalam sistem ini, sistem ini terdiri dari beberapa modul, tiap-tiap modulnya terdiri dari komponen-komponen utama dlaam aplikasi seperti bagian yang memanipulasi data (model), bagian antarmuka pengguna (view) serta bagian kontrol (controller).

a. Model

Di dalam sistem ini arsitektur MVC Model digunakan untuk mengelola basis

data, semua kebutuhan antarmuka

pengguna yang disampaikan ke bagian

controller akan diproses di sini.

Function idauto merupakan fungsi yang

berisikan perintah untuk membuat sebuah kode otomatis identitas pasien,

sedangkan function getpasien

merupakan fungsi yang berisikan

perintah untuk mengambil data dari tabel pasien. Berikut adalah penggalan script yang menampilkan data pasien pada bagian antarmuka seperti yang ditunjukkan dalam gambar 15.

Gambar 15. Script kode model data pasein Sisfo Klinik Kesehatan

b. Controller

Arsitektur MVC Controller digunakan sebagai penghubung antar view dengan Model. Setiap perintah yang terdapat di dalam controller merupakan perintah pemrograman PHP berorientasi obyek, yang di dalamnya terdapat fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur yang mengatur alur perintah permintaan data dari view kepada model. Gambar 16 berikut menunjukkan sebagian script kode

controller pasien yang mengatur alur

(9)

Gambar 16. Script kode controller data pasein Sisfo Klinik Kesehatan c. View

View merupakan arsitektur MVC yang

berfungsi sebagai antarmuka pengguna, semua informasi yang diperoleh dari hasil proses pada bagian controller yang didapet dari model ditampilkan pada bagian ini. Pada view pasien_view ditampilkan data pasien dalam bentuk tabel, yang di dukung oleh bahasa

pemrograman lain seperti css

(cascading style sheet) serta javascript agar tampilan lebih menarik. Gambar 17 berikut menunjukkan sebagian script kode view pasien yang menampilkan data pasien.

Gambar 17. Script kode view data pasein Sisfo Klinik Kesehatan

Pengujian Sistem

Tujuan dilakukannya pengujian

sistem informasi klinik kesehatan berbasis

web adalah untuk mengetahui kesesuaian

antara modul sistem yang sudah

diimplementasikan dengan kebutuhan yang sudah terdefinisikan sebelumnya pada tahap analisa kebutuhan sistem. Pengujian dilakukan dengan beberapa browser yang umum digunakan, untuk memeriksa setiap kesalahan baik dari proses coding (logika maupun sintaks) atau output program, sehingga dapat segera diperbaiki.

Pengujian sistem informasi klinik kesehatan berbasis web menggunakan metode black box testing. Black box testing adalah pengujian yang difokuskan pada persyaratan fungsional atau kebenaran input dan output yang dihasilkan dari perangkat lunak yang dibangun. Pengujian

black box dilakukan dengan cara memberi

input dari pengguna kepada sistem yang sudah berjalan dan mengamati hasil output dari sistem. Pengujian dilakukan pada

setiap use case untuk mengetahui

kesesuaian fungsi sistem, dengan prosedur sebagai berikut :

(10)

1. Menentukan data yang akan digunakan untuk keperluan pengujian perangkat lunak.

2. Menentukan metode pengujian yang akan digunakan.

3. Melakukan pengujian pada setiap use

case menggunakan data yang sudah

disiapkan dan membandingkan hasilnya dengan kriteria pengujian, seperti dalam tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Daftar use case dan kriteria evaluasi hasil pengujian. Id

Kasus Uji

Use Case Kriteria Evaluasi Hasil

Pengujian Kesimpuan UC-1 Mengelola data petugas administrasi Sistem dapat menampilkan, menambah, mengupdate dan menghapus profil petugas, khusus bagi login user yang mempunyai hak akses sebagai super admin

Valid UC-2 Mengelola data pasien Sistem dapat menampilkan, menambah, mengupdate dan menghapus profil pasien, khusus bagi login user petugas administrasi

Valid UC-3 Mengelola data dokter Sistem dapat menampilkan, menambah, mengupdate dan menghapus profil dokter, khusus bagi login user petugas administrasi

Valid UC-4` Membuat Jadwal Praktek Dokter Sistem dapat menampilkan, menambah, mengupdate dan menghapus jadwal praktek dokter, khusus bagi login user petugas administrasi Valid UC-5 Mencatat rekam medik pasien dan resep obat Sistem dapat menampilkan dan menambah catatan rekam medik pasien dan membuatkan resep obat pasien, khusus bagi login user dokter Valid UC-6 Mencetak kwitansi pengobatan Sistem dapat mencetakkan kwitansi pengobatan, khusus bagi login user petugas administrasi Valid UC-7 Membuat surat rujukan dokter Sistem dapat membuatkan dan mencetakkan surat rujukan dokter, khusus bagi login user dokter

Valid UC-8 Membuat surat keterangan sakit Sistem dapat membuatkan dan mencetakkan surat keterangan sakit, khusus bagi login user dokter

Valid UC-9 Mengelola data obat Sistem dapat menampilkan, menambah, mengupdate dan menghapus data obat, khusus bagi login user apoteker Valid UC-10 Memproses transaksi obat pasien Sistem dapat menampilkan dan menambah transaksi obat pasien, khusus bagi login user apoteker

Valid

PENUTUP

Penggunaan sistem informasi klinik kesehatan berbasis web mampu menjawab kebutuhan klinik dalam mengelola data operasional harian. Staf administrasi dapat menginput data pasien, data dokter, dan membuat jadwal praktek dokter dengan baik, para dokter dapat menginput rekam medik pasien, menginput resep obat untuk pasien, membuat surat rujukan dokter dan surat keterangan sakit dengan mudah, apoteker dapat mengelola data obat dan memproses transaksi obat pasien dengan tepat. Semua berada dalam satu sistem terpadu yang dapat dioperasionalkan dengan mudah dan terjamin validitas data yang tersimpan di dalamnya, sehingga kerja operasional harian di klinik kesehatan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Disamping itu, penggunaan konsep arsitektur Model-View-Controller (MVC) pada rancang bangun sistem informasi klinik kesehatan berbasis web berhasil meningkatkan modularitas dan reusabilitas dari sistem. Tingkat kerumitan dari kode

dalam perangkat lunak, baik saat

membuatnya maupun memperbaikinya,

dapat dikurangi secara signifikan, sehingga meningkatkan fleksibilitas dan modularitas sistem perangkat lunak. Pemrogram baru yang melanjutkan pengelolaan web tidak

kesulitan memahami dan menyambung

alur logika script program yang ada, karena sudah menggunakan platform yang sama dalam sebuat konsep arsitektur MVC.

(11)

Untuk lebih mengefektifkan fungsi penggunaan sistem informasi klinik kesehatan berbasis web, maka perlu dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut tentang sistem keamanan data operasional yang tersimpan di dalamnya. Penelitian dan pengembangan difokuskan pada keamanan jaringan intranet yang digunakan, kemanan website yang telah dikembangkan dari hacking pihak luar, serta sistem backup database yang baik untuk menghindari kehilangan data akibat kerusakan pada sistem. Untuk tahapan penelitian berikutnya, konsep arsitektur MVC dalam perancangan website sistem

informasi klinik kesehatan perlu

dikembangan dengan menggunakan

software framework versi terbaru dan juga

memanfaatkan teknologi web service agar lebih meningkatkan kinerja dan keamanan sistem yang sudah dibangun.

REFERENSI

Gulzar, N. (2002). Fast Track to Struts: What it Does and How. Retrieved from

http://media.techtarget.com/tss/static/ articles/content/StrutsFastTrack/St%5 CnrutsFastTrack.pdf

Hidayat, A., & Surarso, B. (2012). Penerapan Arsitektur Model View Controller (MVC) Dalam Rancang Bangun Sistem Kuis Online Adaptif. In Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (Vol.

2012, pp. 57–64). Yogyakarta:

SENTIKA Universitas Atma Jaya

Yogyakarta. Retrieved from

https://fti.uajy.ac.id/sentika/publikasi/ makalah/2012/2012-5.pdf

Ladjamudin, A.-B. Bin. (2013). Analisis

dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lubis, M. A., Murni, I., & Arfansyah, M.

H. (2016). Pengaruh Penerapan

Sistem Informasi Pemeliharaan

Peralatan Dan Mesin Kantor Pada Efisiensi. Jurnal Edik Informatika,

3(1), 8–17.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22 202/jei.2016.v3i1

Pressman, R. S. (2002). Rekayasa

Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi, Jilid 1. Yogyakarta: Andi

Offset.

Sommerville, I. (2011). Software

Engineering (9th ed.). Massachusetts:

Addison-Wesley.

Suhartanto, M. (2012). Pembuatan Website Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Delanggu Dengan Menggunakan Php Dan MySQL. Journal Speed – Sentra

Penelitian Engineering Dan Edukasi, 4(1), 1–8. Retrieved from http://speed.web.id/ejournal/index.php /Speed/article/view/226

Gambar

Gambar  1. Lima  Elemen  Sistem  Informasi
Gambar  3. Fase-fase dalam  Waterfall  Model
Gambar  4. Use Case Diagram Sisfo  Klinik
Gambar  6. Activity Diagram Rekam  Medik
+5

Referensi

Dokumen terkait

Volume keausan mengalami kenaikan dengan bertambah beban pada bantalan bola non implantasi dengan pelumasan grease, sedangkan yang diimplantasi ion TiN hampir

Adanya perhatian yang didapatkan dari kedua orang tua dan terciptanya suasana yang harmonis di keluarga mengakibatkan remaja memiliki nilai

(4) Bilangan acak terdistribusi seragam dapat digunakan dalam pengambilan sampel acak dari suatu peubah stokastik terdistribusi normal, yaitu dengan melalui transformasi

Sabuk vulkanik yang membentang dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, sampai Maluku berpotensi menimbulkan bencana erupsi gunung api pada daerah- daerah

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada pada Perjuangan melawan penjajah dan pergerakan Siswa

Rajah 3 Gambar rajah seni bina UtmCrawler Input daripada pengguna Query (1) Mula (2) Penyataan carian Crawler/ Agent (3) HTTP Request W W W (4) Laman web (5) Laman web Fasa 1:

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini yang berjudul Analisa

M n1 = nilai yang lebih kecil dari momen ujung terfaktor akibat beban yang. tidak menimbulkan goyangan ke