• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI PROGRAM TUGAS BELAJAR RESEARCH AND INNOVATION IN SCIENCE AND TECHNOLOGY PROJECT (RISET-PRO) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INFORMASI PROGRAM TUGAS BELAJAR RESEARCH AND INNOVATION IN SCIENCE AND TECHNOLOGY PROJECT (RISET-PRO) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI TAHUN 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 of 11

INFORMASI PROGRAM TUGAS BELAJAR RESEARCH AND INNOVATION

IN SCIENCE AND TECHNOLOGY PROJECT (RISET-PRO)

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) suatu negara sangat ditentukan oleh peningkatan kerangka kerja kebijakan inovasi dan kinerja lembaga litbang, penguatan insentif riset, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia iptek. Oleh karena itu, kemampuan SDM Iptek di lembaga litbang sebagai penyedia solusi teknologi perlu terus ditingkatkan. Sejak tahun 1998, program pemberian beasiswa bagi peneliti untuk melanjutkan ke jen jang pendidikan S2 dan S3 di luar negeri yang dibiayai melalui APBN terhenti. Pembiayaan beasiswa melalui APBN memberikan keleluasaan bagi Pemerintah untuk membangun kekuatan SDM Iptek di bidang keilmuan yang strategis bagi negara. Minimnya data publikasi peneliti nasional pada jurnal ilmiah internasional saat ini dapat menjadi parameter masih rendahnya kualitas SDM Iptek di Indonesia, oleh karena itu perlu adanya program peningkatan kualitas baik melalui pendidikan gelar maupun no-gelar agar dapat bersaing dengan para ilmuwan dunia.

Komponen Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Iptek (selanjutnya disebut tugas belajar RISET-Pro) secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM Iptek, untuk mendukung komponen ini kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pendidikan gelar dengan menempuh pendidikan formal di perguruan tinggi dan pendidikan non-gelar yang ditawarkan melalui berbagai macam pelatihan dan kursus. Pendidikan gelar yang dilaksanakan dalam program ini hanya untuk Master dan Doktoral yang ditempuh di salah satu universitas di luar negeri.

Program pendidikan gelar di luar negeri ini dapat diikuti oleh karyawan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), LPNK Ristek, dan kelembagaan iptek lainnya yang terkait dengan program prioritas Kemenristek baik di pusat dan daerah sejauh memenuhi kriteria/persyaratan yang ditentukan. Sedangkan untuk pendidikan non gelar, selain diikuti oleh lembaga sebagaimana tersebut di atas juga dapat diikuti oleh pihak swasta sejauh memenuhi kriteria/persyaratan yang ditentukan.

II. TUJUAN DAN SASARAN

Secara spesifik program ini bertujuan untuk menyediakan SDM di bidang iptek yang berkualitas tinggi, memperkuat kerja sama antara Kemenristek, LPNK Ristek, dan kelembagaan Iptek lainnya dengan perguruan tinggi dan lembaga litbang luar negeri, meningkatkan daya dukung bagi komunitas iptek, mewujudkan kompatibilitas antara kegiatan iptek di lembaga litbang, perguruan tinggi dan industri secara sinergis.

Sedangkan sasaran yang akan dicapai dari penyelenggaran program ini adalah tersedianya tenaga ahli berpendidikan Strata-2 dan 3 pada Kemenristek, LPNK Ristek, dan kelembagaan Iptek lainnya di pusat dan daerah yang berbasis riset, peningkatan kapasitas SDM Iptek dalam rangka penguatan SINas/SIDa dan MP3EI, terciptanya jejaring riset antara Kemenristek, LPNK Ristek, dan kelembagaan Iptek lainnya di pusat dan daerah dengan lembaga riset dan perguruan tinggi di luar negeri.

(2)

Page 2 of 11 III. RUANG LINGKUP PROGRAM

Program tugas belajar RISET-Pro pada Tahun Anggaran 2014 meliputi:

NO. PROGRAM KUOTA

1. Degree:

a. Program S2 Luar Negeri 11 Karyasiswa

b. Program S3 Luar Negeri 70 Karyasiswa

2. Non-degree:

a. Tailor made courses (overseas) 40 Karyasiswa b. Tailor made courses (domestic) 25 Karyasiswa c. Off-the-shelf courses (overseas) 25 Karyasiswa d. Off-the-shelf courses (domestic) 25 Karyasiswa e. Individualized immersion/mentor training/work

placement (overseas)

51 Karyasiswa f. Individualized immersion/mentor training/work

placement (domestic)

14 Karyasiswa g. Visiting scholar/researcher 16 Akademisi/peneliti Jumlah alokasi TA 2014 tersebut diperuntukan bagi Kemenristek, 7 LPNK Ristek, dan kelembagaan Iptek di Koridor Ekonomi (KE). Alokasi kuota perinstansi disesuaikan dengan kesepakatan yang ditandatangani di Bappenas pada tanggal 22 Februari 2013 (terlampir). Sedangkan alokasi untuk non-degree bersifat terbuka dan berdasarkan hasil penilaian tim seleksi.

Alokasi kuota pendidikan gelar Tahun 2014

No. Institusi Program Total

S2 S3 1 BATAN 1 16 17 2 Bapeten 1 2 3 3 BPPT 2 15 17 4 BSN 1 2 3 5 LAPAN 1 9 10 6 LIPI 2 20 22 7 BIG 1 1 2 8 Kemenristek 1 3 4 9 Lembaga Iptek di KE 1 2 3 Jumlah 11 70 81

IV. BIDANG STUDI

Bidang studi Program tugas belajar RISET-Pro di dasarkan pada 7 bidang fokus Agenda Riset Nasional dan hasil Human Resources Planning atau Human Capital Development Planning masing-masing institusi dengan memperhatikan dan mempertimbangkan pada re-entry program setiap karyasiswa yang diusulkan.

(3)

Page 3 of 11 V. UNIVERSITAS DAN NEGARA TUJUAN

Pilihan universitas di luar negeri oleh Karyasiswa RISET-Pro harus merupakan program studi yang mengacu pada daftar perguruan tinggi/program studi yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan terakreditasi oleh lembaga yang berwenang dalam menetapkan status akreditasi di negara setempat serta mempertimbangkan ranking program studi dari lembaga internasional yang relevan. Selain itu, kandidat juga perlu mempertimbangkan biaya hidup dan kebutuhan serta resiko yang akan dihadapi selama menjalani masa studi di universitas tujuan. Sebagai informasi untuk melihat universitas/program studi yang telah mendapatkan akreditasi/pengakuan/penyetaraan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dapat dilihat pada laman situs http://www.kemdikbud.go.id, cari info kesetaraan ijazah.

VI. PERSYARATAN DAN PROSES SELEKSI PROGRAM TUGAS BELAJAR RISET-PRO

1. PROGRAM PENDIDIKAN GELAR MASTER DAN DOKTOR

Ad.1.1 Tahapan Rekrutmen

1) Project Management Officer (PMO) Kemenristek menyebarkan pemberitahuan kepada seluruh LPNK dan Participacing Agency (PA) terkait lainnya c.q. Kepala Badan/Biro/bagian kepegawaian/pimpinan unit organisasi eselon I di lingkungan Kementerian/Lembaga tentang kegiatan RISET-Pro selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum proses seleksi dimulai. Pemberitahuan juga dapat diinformasikan melalui media massa dan laman www.ristek.go.id..

2) LPNK/PA melakukan sosialisasi internal secara berjenjang yaitu dari Sestama kepada seluruh satuan kerja baik tingkat Eselon I, II (Pusat Penelitian, biro), III (UPT, bidang, bagian), hingga pegawai.

3) LPNK/PA menentukan bidang studi prioritas lembaga sesuai dengan HR-Plan dan (atau) HCDP masing-masing.

4) LPNK/PA mengembangkan rencana Re-Entry Program masing-masing sebagai dasar pengajuan karyasiswa.

5) CKS (Calon Karyasiswa) mengajukan pilihan studi ke Satker masing-masing sesuai dengan Re-Entry Program.

6) LPNK/PA melakukan seleksi internal dengan mengacu kepada persyaratan dan ketentuan yang dipakai di RISET-Pro. Calon Karyasiswa yang melamar untuk program S3 (Doktor) diharapkan memiliki kemampuan menyampaikan presentasi dan menulis tulisan ilmiah. Selain itu juga diharapkan calon Karyasiswa dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Perguruan Tinggi yang dituju.

7) Setelah ada hasil seleksi internal, setiap PA mengajukan surat usulan yang disampaikan oleh pejabat Pembina kepegawaian serendah-rendahnya Eselon II untuk calon peserta proses seleksi dengan melampirkan dokumen yang disyaratkan dalam seleksi administrasi.

8) Berkas tersebut dikirimkan ke Ketua TC dengan tembusan Ketua PMO. 9) Dalam penyerahan daftar hasil seleksi internal PA wajib mempresentasikan

Re- entry Program di instansi masing masing pada PMO. Re-entry program ini mencakup tugas dan jabatan yang akan diberikan oleh instansi

(4)

Page 4 of 11 sesuai dengan Rencana Pengembangan Institusi selama 5-10 tahun ke depan. Tugas dan jabatan tersebut harus pula sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama m asa studi. 10) Setelah PMO menerima berkas calon Karyasiswa, maka dilakukan proses

seleksi.

Catatan: Bidang studi yang diambil harus berkaitan dengan bidang fokus Agenda Riset Nasional (ARN) Kementerian Riset dan Teknologi, yaitu:

1) Pembangunan ketahanan pangan

Mengembangkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dalam rangka mendukung terwujudnya ketahanan pangan, yang meliputi: perluasan lahan produksi, pengembangan bibit unggul khususnya untuk lahan suboptimal, peningkatan produktivitas dan pengurangan kehilangan hasil panen, pengembangan teknologi perikanan, pengembangan teknologi industri pangan skala kecil, dan peningkatan kualitas gizi dan keanekaragaman pangan guna mencapai kondisi swasembada dan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

2) Penciptaan dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan

Mengembangkan teknologi energi yang meliputi teknologi eksplorasi, ekploitasi, dan produksi energi untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan energi nasional dan konservasi energi sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional yang bersumber pada panas bumi, angin, surya, nuklir, energi hidro, energi laut, fuell cell, biofuel, biomassa, dan biogas, batubara, hidrogen, dan coal bed methane. Pengembangan teknologi energi ini juga dimaksudkan memberikan dukungan teknologi bagi pengembangan industri energi skala kecil dan upaya pemberdayaan masyarakat.

3) Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi

Mengembangkan teknologi dan manajemen transportasi nasional untuk mendukung klaster industri transportasi dan memecahkan persoalan transportasi nasional. Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi tersebut difokuskan pada teknologi sarana dan prasarana transportasi, teknologi dan manajemen transportasi perkotaan, teknologi dan manajemen transportasi barang/logistik, dan teknologi dan manajemen transportasi antar/multimoda yang hemat energi dan ramah lingkungan, serta teknologi dan manajemen untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan transportasi.

4) Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi

Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengurangi kesenjangan informasi, mengurangi pembajakan Hak Kekayaan Intelektual dan mengurangi belanja teknologi impor, yang meliputi: telekomunikasi berbasis IP, penyiaran multimedia berbasis digital, aplikasi perangkat lunak berbasis open source, telekomunikasi murah untuk desa terpencil, teknologi digital untuk industri kreatif, dan infrastuktur informasi.

5) Pengembangan teknologi pertahanan

Mengembangkan teknologi untuk memperoleh kemandirian industri pertahanan dan keamanan nasional dalam menghasilkam produk sarana pertahanan dan perbekalan untuk mendukung operasi taktis dan strategis kelas ringan, sedang, menengah, dan kelas berat untuk mengurangi belanja teknologi impor. Produk yang dimaksud meliputi peralatan pendukung daya gempur, peralatan pendukung daya gerak, peralatan pendukung Komando,

(5)

Page 5 of 11 Kendali; Komunikasi; Komputer; Informasi; Pengamatan dan Pengintaian (K4IIP), peralatan pendukung sarana pertahanan, peralatan pendukung Polri, dan perlengkapan khusus. Peningkatan kualitas dan tingkat teknologi pertahanan, dapat dilakukan melalui joint production dengan industri militer negara-negara lain serta bentuk kerjasama yang lain.

6) Pengembangan teknologi kesehatan dan obat

Mengembangkan Iptek kesehatan dan obat khususnya obat alami untuk mendukung klaster industri kesehatan dan industri farmasi nasional, yang meliputi: Iptek untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan teknologi sarana kesehatan dan obat. Disamping itu, mencari teknologi terkini untuk memerangi penyakit-penyakit menular seperti H5N1, H1N1 dan virus-virus berbahaya lainnya. Hal ini penting karena virus-virus tersebut akan terus bermutasi dan mengancam kehidupan umat manusia.

7) Pengembangan teknologi material maju (advance material)

Mengembangkan material maju untuk meningkatkan kandungan lokal dan memperkuat industri nasional serta mendukung pengembangan teknologi pangan, teknologi energi, teknologi transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi pertahanan dan keamanan serta teknologi kesehatan dan obat.

8) Kebijakan Publik

Arah kebijakan pembangunan iptek di antaranya mempertajam prioritas penelitian, pengembangan dan rekayasa iptek yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dengan roadmap yang jelas, dengan alat-alat ukur, indikator keberhasilan yang dibuat jelas, sehingga dapat mengukur keberhasilan dari masing-masing kegiatan. Selain itu, arah kebijakan ditujukan pula untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas iptek dengan memperkuat kelembagaan, sumberdaya dan jaringan iptek di pusat maupun daerah. Kebijakan pembangunan jangka panjang di bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana yang telah digariskan dalam RPJP, RPJM dan Visi Iptek 2025 sangat mempengaruhi kompetensi yang dimiliki oleh SDM Iptek dan bidang-bidang studi yang perlu dikuasai di masa mendatang. Dengan tersedianya SDM yang mumpuni di bidang kebijakan publik, diharapkan tujuan, arah, dan sasaran pembangunan iptek dapat lebih fokus dan mudah dicapai. Ad.1.2 Tahapan Seleksi

PMO mendapatkan daftar peserta yang telah di verifikasi oleh masing masing PA, kemudian PMO akan menseleksi CKS melalui beberapa tahapan dengan sistem gugur. Peserta diwajibkan lulus tiap tahap seleksi agar dapat mengikuti tahap berikutnya.

Ada 4 tahapan seleksi yang harus dilakukan oleh panitia seleksi untuk menjaring calon Karyasiswa. Tahapan seleksi tersebut adalah:

1) Seleksi administrasi; 2) Seleksi akademik;

3) Seleksi psikologi dan wawancara; 4) Seleksi kesehatan.

Ad.1.2.1 Seleksi Administrasi

Pelaksanaan seleksi administrasi dilakukan oleh Tim Seleksi yang diusulkan PMO Kemenristek dan disetujui oleh Satker melalui SK Sesmen

(6)

Page 6 of 11 Kemenristek untuk bertugas menerima, memeriksa, memverifikasi dan menyimpan data-data atau dokumen administrasi peserta. Setelah terpilih peserta seleksi yang berhak mengikuti tahapan berikutnya, daftar nama-nama hasil seleksi administrasi tersebut dapat diumumkan melalui surat yang ditandatangani oleh Ketua PMO sebagai penyelenggara untuk diserahkan kepada pejabat Eselon II PA dan ditembuskan kepada Ketua TC. Calon peserta yang namanya tercantum dalam daftar, diharapkan untuk dapat mengikuti tahapan seleksi selanjutnya pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.

Adapun persyaratan umum yang dipakai sebagai dasar seleksi administrasi: 1) Warga Negara Indonesia;

2) Berbadan sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dokter;

3) Berusia maksimum 39 tahun untuk program S2 (Magister) dengan IPK minimal 2,75 dan 42 tahun untuk program S3 (Doktoral) dengan IPK minimal 3,00 dari skala 4;

4) Usia maksimum dihitung pada tahun dimulainya program studi yang diikuti oleh calon Karyasiswa yang bersangkutan. Dengan pertimbangan khusus, batas maksimum usia ini dapat diubah dengan persetujuan PMO; 5) CKS tidak terikat pada program beasiswa lain dan bersedia menjalani ikatan dinas dengan rumusan 2n+1 tahun (n = lamanya menerima beasiswa).

Dokumen pendukung yang diperlukan untuk seleksi administrasi: 1) Formulir aplikasi program tugas belajar RISET-Pro;

2) Fotocopi kartu tanda penduduk yang masih berlaku;

3) Fotokopi SK CPNS, SK PNS pada golongan III/a dan SK Pengangkatan terakhir bagi CKS yang berstatus PNS. Dokumen ini harus sudah dilegalisir oleh atasan masing-masing;

4) Fotokopi ijazah pendidikan terakhir S1/S2 yang dilegalisir oleh yang berwenang;

5) Fotokopi transkrip nilai terakhir dari Perguruan Tinggi dengan IPK minimal 2,75 untuk S2 dan 3.00 untuk S3 dilegalisir oleh yang berwenang;

6) menyertakan surat pendukung (rekomendasi) dan (atau) surat ijin dari atasan setingkat Eselon II;

7) menyertakan sertifikat yang menunjukkan kemampuan bahasa Inggris satu tahun terakhir dengan nilai minimal TOEFL Institutional Testing Program (ITP) 450 atau IELTS 4,5 bagi yang ingin mengikuti seleksi untuk Program S2 dan minimal TOEFL 500 atau IELTS 6,0 untuk Program S3.

Ad.1.2.2 Seleksi Akademik

Seleksi akademik adalah seleksi tahap kedua. Calon Karyasiswa yang lolos seleksi administrasi dapat mengikuti seleksi akademik. Seleksi akademik ini terdiri dari dua tes, yaitu:

1) Tes Potensi Akademik (TPA); 2) Tes Kemampuan Bahasa Inggris.

Terkait dengan sistem gugur yang tertulis sebelumnya, TPA dan Test Kemampuanbahasa Inggris bukanlah sekuansial yang artinya yang satu bukan merupakan syarat bagi yang kedua, namun keduanya wajib lulus.

(7)

Page 7 of 11 Indikator kelulusan seleksi akademik untuk Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris ditunjukkan pada Tabel.2. di bawah ini.

Kriteria Seleksi Akademik Beasiswa RISET-Pro

Nilai/ Skor S2 S3

Tes Potensi Akademik (TPA) 565 565 Tes Kemampuan Bahasa Inggris 450 500

Pelaksanaan seleksi akademik dilakukan sebagai berikut:

1) Seleksi akademik berlangsung selama 2 (dua) hari pada waktu dan tempat yang ditentukan PMO;

2) PMO akan menggunakan lembaga yang menyediakan jasa TPA dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris dan seluruh biaya pelaksanaan kedua tes tersebut akan ditanggung oleh Kemenristek melalui RISET-Pro;

3) Berdasarkan hasil seleksi, maka dapat disusun daftar Calon Karyasiswa yang memenuhi persyaratan skor minimal 565 untuk TPA dan skor tes kemampuan Bahasa Inggris sebesar 450 bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang S2 atau skor tes kemampuan Bahasa Inggris sebesar 500 bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang S3. Hasil tes kemampuan Bahasa Inggris selain untuk pertimbangan kelulusan juga sebagai dasar untuk pengelompokkan calon peserta beasiswa ke dalam kelas pemantapan Bahasa Inggris pada program pra-keberangkatan;

5) Setelah dokumen hasil seleksi akademik diperiksa, diverifikasi dan disimpan, hasilnya dapat diserahkan kepada pejabat penanggung jawab PA sebagai pemberitahuan untuk dapat mengikuti tahap berikut bagi yang lulus;

6) Waktu dan tempat seleksi wawancara akan ditentukan kemudian oleh PMO.

Ad.1.2.3 Tes Psikologi dan Wawancara

Seleksi ini bertujuan untuk menggali informasi dan melakukan penilaian terhadap unsur-unsur penting yang berkaitan dengan kemungkinan keberhasilan bagi calon peserta dalam mengikuti program beasiswa.

1) Tes Psikologi:

PelaksanaanTes Psikologi sebagai berikut:

a. Tes Psikologi berlangsung maksimal selama 4 jam pada waktu dan tempat yang ditentukan lembaga pelaksana tes;

b. PMO akan menggunakan lembaga yang menyediakan jasa tes psikologi yang sudah tersertifikasi. Seluruh biaya pelaksanaan tes tersebut akan ditanggung oleh Kemenristek melalui RISET-Pro;

c. Lembaga Psikologi dan PMO akan menentukan tentang kriteria kelulusan;

d. Setelah tes Psikologi akan dilanjutkan dengan wawancara. 2) Wawancara

Prosedur seleksi wawancara:

a. Wawancara dilakukan oleh minimal tiga orang yang berasal dari PA terkait, dari Tim Seleksi (PMO/TC), dan pengamat independen dan (atau) Psycholog bila diperlukan;

b. Pelaksanaan wawancara menggunakan format standar penilaian yang telah dibuat dan disepakati oleh PMO, mencakup kualitas komitmen, motivasi, dan kepercayaan diri peserta seleksi;

(8)

Page 8 of 11 c. Setelah dokumen hasil seleksi wawancara diperiksa, diverifikasi dan disimpan, hasilnya dapat diserahkan kepada pejabat penanggung jawab PA sebagai pemberitahuan untuk dapat mengikuti tahap berikut bagi yang lulus;

d. Calon peserta yang lolos pada tahapan tes psikologi dan seleksi wawancara ini akan diumumkan secara transparan melalui media informasi resmi di masing-masing PA;

e. Selanjutnya, mereka berhak untuk mengikuti program pra-keberangkatan yang meliputi pendalaman bahasa Inggris dan orientasi budaya negara tujuan studi. Untuk calon peserta dengan tujuan studi negara yang bahasa utamanya bukan Bahasa Inggris akan dibahas lebih lanjut di sub bab mengenai program pra-keberangkatan.

Ad.1.2.4 Seleksi Kesehatan

1) Seleksi kesehatan ini adalah tahapan seleksi terakhir yang harus dilalui oleh calon penerima beasiswa RISET-Pro yng dilakukan beberapa waktu sebelum keberangkatan;

2) Seleksi kesehatan ini masih bisa menggugurkan seorang calon peserta beasiswa jika ternyata ada gangguan kesehatan meskipun kandidat tersebut sudah mengikuti program pre-departure;

3) Seleksi kesehatan dilakukan oleh dokter dan laboratorium yang ditunjuk oleh PMO;

4) Seluruh biaya tes kesehatan dibiayai oleh RISET-Pro. Kasus kesehatan khusus seperti kehamilan akan ditinjau kasus per kasus oleh PMO.

Ad.1.2.5 Pengambilan Keputusan

PMO akan berkonsultasi dengan PA untuk menentukan Calon Karyasiswa yang memenuhi seleksi di atas dan sesuai bidang studi berdasarkan kebutuhan lembaga tersebut. Calon Karyasiswa terpilih akan mengikuti program pelatihan Pra-Keberangkatan.

Ad.2 Jadwal

No. Kegiatan Waktu

1. Pencalonan dari LPNK ke PMO Minggu I Februari 2. Seleksi Administrasi Minggu II Februari 3. Pengumuman Seleksi Administrasi Minggu III Februari

4. Seleksi Akademik Minggu I-II Maret

5. Pengumuman Seleksi Akademik & SK oleh SC Minggu III Maret

6. Pre-Departure April-September

(9)

Page 9 of 11 2. PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi individu pada bidang-bidang tertentu yang lebih spesifik guna mendukung program penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas) dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan. Pendidikan non-gelar dapat dilaksanakan di universitas, institusi riset, lembaga diklat, atau perusahaan di dalam dan luar negeri. Program non-gelar ini dilaksanakan untuk jangka waktu selama-lamanya 2 (dua) bulan dan sekurang-kurangnya selama 2 (dua) minggu, sesuai dengan model/jenis program. Seleksi untuk non-gelar akan difokuskan pada keselarasan dari program pelatihan yang diusulkan dengan kebutuhan unit-unit penelitian masing-masing dan dalam kerangka keseluruhan tujuan renstra institusi.

Program pendidikan non-gelar dapat berupa kursus taylor-made, kursus off-the-shelf, pemagangan individual atau pelatihan mentor, atau mendatangkan ekspert/peneliti ke Indonesia. Penjelasan atas seluruh model tersebut serta persyaratan adalah sebagai berikut:

1) Tailor made courses

Program dirancang untuk memenuhi kebutuhan tertentu dalam institusi dan menentukan universitas, institusi riset dan/atau lembaga diklat dan pelatihan professional di dalam dan luar negeri yang akan melaksanakan kursus sebagaimana yang diinginkan. Kursus tersebut dapat berjalan baik di dalam negeri atau luar negeri dengan waktu maksimal 2 bulan dan minimal 2 minggu. Penerima beasiswa proyek ini berhak untuk menerima pembiayaan berupa biaya transportasi dan biaya hidup selama kursus berlangsung. Untuk melaksanakan kegiatan ini membutuhkan payung hukum kerjasama antara institusi PA dengan institusi penyelenggara dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) atau perjanjian kerjasama. 2) Off-the-shelf courses

Program ini memberikan kesempatan kepada karyasiswa untuk mengikuti kursus generik yang ditawarkan oleh penyedia pelatihan yang diselenggarakan secara reguler sesuai dengan tujuan kegiatan RISET-Pro dan membantu pelaksanaan tupoksi masing masing institusi. Kursus bisa diadakan di dalam atau di luar negeri dengan waktu maksimal 1 bulan dan minimal 2 minggu. Verifikasi dan evaluasi ulang akan dilakukan terhadap dokumen administrasi peserta yang diusulkan PA kepada PMO RISET-Pro dibantu Konsultan sesuai dengan kriteria seleksi administrasi program pendidikan non-gelar yang berlaku. Penerima beasiswa berhak untuk menerima pembiayaan dari RISET-Pro berupa biaya transportasi dan biaya hidup selama kursus berlangsung.

3) Individualized immersion/mentor training/work placement

Program ini didesain dengan menempatkan seseorang dalam suatu institusi/organisasi (perguruan tinggi, lembaga litbang, industri) untuk belajar dengan pengalaman praktis dengan bekerja bersama seorang mentor dalam bentuk pemagangan ataupun melakukan kerja sama penelitian dan pengembangan. Program ini dapat dilaksanakan dalam negeri atau luar negeri. Untuk melaksanakan program ini Karyasiswa diberi waktu maksimal 1 bulan dan minimal 2 minggu. Penerima beasiswa proyek ini berhak untuk menerima pembiayaan dari Kemenristek berupa biaya transportasi dan biaya hidup selama kursus berlangsung.

4) Visiting scholar/researcher

Program ini didesain untuk mendatangkan peneliti/tenaga ahli/akademisi ke Indonesia untuk mengadakan kerja sama penelitian ataupun lecture untuk kelas master dalam suatu kursus yang sudah dirancang dan akan dilaksanakan oleh PA di Indonesia. PMO RISET-Pro akan menyediakan biaya transportasi dan biaya hidup selama di Indonesia paling lama untuk 5 hari.

(10)

Page 10 of 11 Persyaratan:

Untuk mengikuti program pendidikan non-gelar ini beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah:

a. Proposal, terdiri dari nama kegiatan, latar belakang, maksud dan tujuan, pelaksanaan, output kegiatan, tanggal penyelenggaraan dan rencana pembiayaan;

b. Letter of Acceptance atau invitation letter dari institusi penyelenggara; c. Memiliki kemampuan dasar untuk mengikuti kursus yang diusulkan.

d. Apabila jumlah karyasiswa yang mengikuti pendidikan non gelar lebih dari 10 orang dalam 1 institusi atau penyelenggara pelatihan (training provider) maka diperlukan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) yang ditandatangani antara PA dengan institusi atau penyelenggara pelatihan.

e. Surat Pengantar: 1) LPNK Ristek

Surat pengantar usulan dari Sestama ditujukan kepada Ketua Technical Committee c.q. PMO RISET-Pro untuk dilakukan seleksi.

2) Kemenristek

Surat pencalonan dari Deputi ditujukan kepada Sekretaris Menteri Riset dan Teknologi, selanjutnya Sesmenristek menyampaikan usulan kepada Ketua Technical Committee c.q. PMO RISET-Pro untuk dilakukan seleksi.

3) Pusat Unggulan

Surat usulan pencalonan dari Kepala Pusat Unggulan ditujukan kepada Deputi Penanggungjawab Pusat Unggulan, selanjutnya Deputi Penanggungjawab Pusat Unggulan menyampaikan usulan kepada Ketua Technical Committee c.q. PMO RISET-Pro untuk dilakukan seleksi.

4) Konsorsium Ristek

Surat usulan pencalonan dari Kepala Satuan Kerja anggota konsorsium Ristek ditujukan kepada Deputi Penanggungjawab Konsorsium di Kemenristek, selanjutnya Deputi Penanggungjawab Konsorsium di Kemenristek menyampaikan usulan kepada Ketua Technical Committee c.q. PMO RISET-Pro untuk dilakukan seleksi.

5) Kelembagaan Iptek di Koridor Ekonomi

Surat usulan pencalonan dari Kepala Satuan Kerja yang ada di Koridor Ekonomi ditujukan kepada Deputi Penanggungjawab Koridor Ekonomi di Kemenristek, selanjutnya Deputi Penanggungjawab Koridor Ekonomi di Kemenristek menyampaikan usulan kepada Ketua Technical Committee c.q. PMO RISET-Pro untuk dilakukan seleksi.

Jadwal

Program Pendidikan non-gelar ini akan dilaksanakan dalam 3 tahap, dengan ketentuan bahwa tahap III baru akan dilaksanakan apabila alokasi anggaran dan kuota masih tersedia. Berikut ini adalah jadwal seleksi untuk program pendidikan no-gelar.

Kegiatan Tahap I Tahap II Tahap III

Pemasukan Dokumen Akhir Februari Akhir April Akhir Juli

Seleksi Awal Maret Awal Mei Awal Agustus

Pengumuman Tengah Maret Tengah Mei Tengah Agustus Keberangkatan April – Juni Juli - September Oktober - Desember

(11)

Page 11 of 11 Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Agar materi pembelajaran sejarah bisa menjadi atau dapat dipakai sebagai ‟sarana penghubung antara masa lalu dan masa ini‟ serta membekali para siswa kemampuan dalam

Perhitungan dilakukan terhadap tekanan statik dan dinamik, kecepatan fluida, energi kinetik turbulen dan pola aliran fluida yang terjadi di dalam saluran

Eksistensi Anak Luar Kawin Dalam Hal Pewarisan Menurut Hukum Perdata6. Pembagian Harta Pencaharian Dalam SistemWaris Adat

Pelaksaan pembelajaran musik drum peserta didik Taman Kanak-Kanak mengalami kesulitan yang biasa, karena kesulitan hanya terlihat pada awal pembelajaran yaitu kesulitan

Dalam penelitin ini agar permasalahan tidak melebar, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yaitu. 1) Pembahasan hanya untuk melakukan proses enkripsi pada file

Penelitian [5]pada tahun 2016 yang berjudul “Pengenalan Citra Buah Manggis Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation” dapat disimpulkan bahwa tujuan

Sehubungan dengan proses Kualifikasi jasa konsultansi seleksi sederhana yang Perusahaan Saudara sampaikan kepada ULP PBJ KONSULTANSI pada Paket Kegiatan PENGAWASAN

yang berkaitan dengan ekonomi syari’ah, dalam Pasal 20 ayat 1 yang dimaksud dengan Akad adalah kesepakatan dalam suatu perjanjian an- tara dua pihak atau lebih untuk melakukan dan