i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,
Segala Puji syukur Allah SWT, atas hikmat dan rahmatnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
“ PENGARUH KUALITAS
LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN KOMITMEN PADA
STUDIO MUSIK SMILE DI SURABAYA“.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dengan selesainya penulisan Skripsi ini, penulis sangat berterima kasih atas
segala bantuan dan fasilitas dari berbagai pihak yang diberikan kepada penulis guna
mendukung penyelesaian Skripsi ini. Maka dikesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih sebesar - besarnya kepada yang terhormat :
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto. Mp selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional“Veteran” Jawa Timur Surabaya.
2.
Bapak DR. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional"Veteran" Jawa Timur Surabaya.
3.
Bapak Drs. Ec. Gendut Sukarno, MS, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonmi Universitas Pembangunan Nasional"Veteran" Jawa Timur Surabaya.
4.
Ibu Dra. Ec. Dwi Widajati, MM, selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah
meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan, saran, petunjuk,
dan koreksi yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.
5.
Segenap tenaga pengajar, karyawan terutama Fakultas Ekonomi Universitas
ii
6.
Terima kasih kepada Papa dan Mama serta kekasihku Fika Hapsari Pratiwi dan
temanku Hendra, Danu dan Jaka yang telah memberikan banyak dukungan atas
penyusunan skripsi dan doa yang tulus kepada penulis.
Penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala
kerendahan hati penulis memohon kepada seluruh pihak untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun agar dalam penulisan selanjutnya dapat lebih baik dan dapat
lebih bermanfaat bagi yang memerlukan.
CHAYO!
Wassalam.
Surabaya, Mei 2010
iii
DAFTAR ISI
... iii
DAFTAR TABEL
………... vii
DAFTAR GAMBAR
……….. ix
DAFTAR LAMPIRAN
……….. x
ABSTRAKSI
……….. xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ………... 1
1.2
Perumusan Masalah ………. 7
1.3
Tujuan Penelitian ………. 7
1.4
Manfaat Penelitian ……… 8
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ………...………….... 9
2.2
Landasan Teori ……… 10
2.2.1.
Pengertian
Pemasaran
………...
10
2.2.2.
Pengertian
Manajemen
Pemasaran
………...
10
2.2.3. Pengertian Pelayanan atau Jasa ………... 11
2.2.4. Karakteristik Jasa ……….... 12
2.2.5.
Kualitas
Layanan
………...
14
2.2.6.
Kepuasan
……….………...
16
iv
2.2.8. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan ……... 18
2.2.9. Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap
Komitmen………..… 18
2.3.
Kerangka Konseptual ………. 20
2.4.
Hipotesis
………
21
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ………... 22
3.1.1.
Definisi
Operasional
………....
22
3.1.2.
Pengukuran
Variabel
………...
26
3.2.
Teknik Penentuan Sampel ………... 27
3.2.1.
Populasi
………...
27
3.2.2.
Sampel
……….
27
3.3.
Teknik Pengumpulan Data ………... 28
3.3.1. Jenis dan Sumber Data………. 28
3.3.2.
Sumber
Data
………
29
3.3.3.
Pengumpulan
Data
………..
29
3.4.
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ………..…………. 30
v
3.4.1.2. Asumsi Model ……….. 31
3.4.1.3. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal…….. 34
3.4.2.
Evaluasi
Model
………....
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Obyek Penelitian ………. 39
4.1.1.
Sejarah
Perusahaan
……….
39
4.1.2. Lokasi Studio Musik SMILE……… 39
4.1.3. Gambaran Umum Subyek Penelitian………... 40
4.2.
Deskripsi Hasil Penelitian ……….... 42
4.2.1.
Deskripsi
Tangibles
………. 42
4.2.2.
Deskripsi
Reliability
………. 43
4.2.3.
Deskripsi
Responsive
……… 43
4.2.4.
Deskripsi
Assurance
………. 45
4.2.5.
Deskripsi
Empathy
……… 46
4.2.6.
Deskripsi
Kepuasan
………….………
47
4.2.7. Deskripsi
Komitmen……… 48
4.3.
Deskripsi Hasil Analisis dan Hipotesis………... 49
4.3.1. Asumsi
Model………. 49
vi
4.3.1.2. Evaluasi atas Outlier……… 50
4.3.1.3. Deteksi
Multicollinierity dan singularity
……... 51
4.3.1.4. Uji Validitas dan Reabilitas………
52
4.3.2. Pengujian Model dengan One-Step approach……… 55
4.3.3. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal………..
58
4.4. Pembahasan……… 59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
………
61
5.2.
Saran
………
61
DAFTAR PUSTAKA
vii
Tabel 4.1 :
Hasil Jawaban Karakteristik Responden Untuk Berdasarkan Jenis
Kelamin……… 40
Tabel 4.2 :
Hasil Jawaban Karakteristik Responden Untuk Berdasarkan Usia... 41
Tabel 4.3 :
Hasil Jawaban Karakteristik Responden Untuk Berdasarkan Lama
Menjadi Pelanggan……… 41
Tabel 4.4 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Tangibles
(X1)……….. 42
Tabel 4.5 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Reliability
(X2)………. 43
Tabel 4.6 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Responsiveness
(X3)………. 44
Tabel 4.7 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Assurance
(X4)………. 45
Tabel 4.8 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Empathy
(X5)……… 46
Tabel 4.9 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Kepuasan (Y)………. 47
Tabel 4.10 : Hasil Jawaban Responden Untuk Peryataan Variabel
viii
Tabel 4.11 : Uji Normalitas……….. 50
Tabel 4.12 : Uji Outlier Multivariate……… 51
Tabel4.13 :
Uji Counstruct Confirmatory Faktor Analysis………. 52
Tabel 4.14 : Uji Realibility Consistency Internal………. 53
Tabel 4.15 : Uji Counstruct Realibility & Variance Extrated………... 54
Tabel 4.16 : Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices………... 56
Tabel 4.17 : Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices……….. 57
ix
Gambar 3.1. : Contoh Model Pengukuran Faktor Tangibles………... 31
Gambar 4.1. : Model Pengukuran dan Struktural
One Step Approach
………. 56
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. :
Kuesioner
Lampiran 2. :
Tabulasi Jawaban Responden
Lampiran 3. :
Data Uji Outlier
Lampiran4.
:
Data Uji Reliabilitas
Lampiran 5. :
Data Uji Normalitas
xi
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN
PELANGGAN DAN KOMITMEN PADA STUDIO MUSIK
SMILE DI SURABAYA
Andriansyah Yunanda
Abstraksi
Dalam lingkungan bisnis makin komplek dan dinamis, usaha dibidang
studio musik menunjukkan persaingan yang tajam. Untuk meningkatkan pihak
pengusaha terdorong untuk memberikan kualias layanan yang lebih tinggi dari
pesaing agar dapat berbeda dengan badan usaha lain yang sejenis, semua layanan
berupa peralatan lengkap, parkir luas, ketrampilan karyawan, serta harga
terjangkau mengarah pada perioritas dalam segi kualitas. Dengan kualitas yang
baik akan memberikan kepuasan yang maksimal dan komitmen kepada
pelanggan. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan
terhadap kepuasan pelanggan dan untuk menganalisis pengaruh kepuasan
pelanggan terhadap komitmen pada studio musik SMILE Surabaya.
Penelitian ini menggunakan variabel Kualitas Layanan (X) dengan
variabel Bukti fisik (X
1), Kehandalan (X
2), Daya tanggap (X
3), Jaminan (X
4), dan
Empati (X
5), dan variabel Kepuasan Pelanggan (Y) dengan indikator Tingkat
kecepatan penyelesaian pelayanan (Y
1), Tingkat keakuratan Pelayanan (Y
2), dan
Kepuasan secara keseluruhan (Y
3), Variabel Komitmen dengan indikator Layanan
terbaik (Z
1), Repeat Buying (Z
2), dan Rasa senang (Z
3). Cara pengukuran variabel
dengan menggunakan skala
semantic differential scale
, Tanggapan atau pendapat
pernyataan tersebut dinyatakan dengan memberi skor yang berada pada rentang
nilai 1 sampai dengan 7 pada masing-masing skala. Populasi pada penelitian ini
adalah pelanggan distudio musik SMILE Surabaya. Teknik pengambilan sampel
ini adalah
Non Probabilistic sampling
dengan teknik
Purposive Sampling
dengan
jumlah responden 112 pelanggan(Band). Data yang digunakan adalah data primer
yaitu data yang diperoleh langsung dari jawaban para responden dengan
menggunakan media kuesioner. Teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan analisis permodelan SEM (
Structural Equation Modelling
).
Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
layanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan
berpengaruh terhadap komitmen pada studio musik SMILE Surabaya.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam lingkungan bisnis yang makin komplek dan dinamis, usaha dibidang Studio musik menunjukkan persaingan yang makin tajam. Studio musik sebagai sarana untuk mengembangkan bakat dan minat dalam masyarakat baik perorangan maupun kelompok. Terutama dalam mendukung meningkatnya perkembangan musik di Indonesia. Oleh karenanya tidak mengherankan bila Studio musik hadir di mana-mana. Salah satunya adalah Studio musik SMILE.
Untuk meningkatkan persaingan dalam industri jasa, pihak pengusaha terdorong untuk lebih memperkuat basis strateginya dengan konsep seperti fokus pelanggan untuk dapat mengakses pasarnya secara menguntungkan dan menjamin pertumbuhan berkelanjutan.
Kualitas pelayanan ( servis quality ) atau sering juga disebut mutu pelayanan. Menurut Parasuraman dkk, ( 1988 ) dalam Budi W.Soetjipto ( 1997 ), adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas pelayanan yang mereka terima atau peroleh. Harapan merupakan keinginan para pelanggan dari pelayanan yang mungkin diberikan oleh perusahaan.
mereka harapkan dan inginkan. Jika kenyataan lebih besar dari yang diharapkan, maka pelayanan dapat dikatakan bermutu, sedangkan jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka pelayanan dapat dikatakan bermutu ; apabila kenyataan sama dengan harapan, maka pelayanan tersebut memuaskan .
Salah satu cara utama dalam membedakan sebuah perusahaan jasa adalah mengetengahkan dengan konsisten jasa yang berkualitas tinggi daripada pesaing mereka. Kuncinya adalah menyesuaikan atau melebihi harapan kualitas para pelanggan. Harapan mereka merupakan hasil dari pengalaman mereka, kata-kata orang, dan iklan perusahaan jasa. Pelanggan memilih para penyedia jasa atas dasar ini dan setelah menerima jasa, mereka akan membandingkan pelayanan yang dirasakan dengan pelayanan yang dihendaki. Jika pelayanan yang dirasakan berada dibawah palayanan yang diharapkan, pelanggan akan kehilangan kepercayaan kepada penyedia jasa tersebut, sedangkan apabila pelayanan yang dirasakan sesuai dengan kualitas yang dihendaki, mereka akan menggunakan lagi penyedia jasa tersebut. Parasuraman, Zeithami, dan Berry ( 1988 ) berhasil mengindentifikasikan lima dimensi pokok kualitas jasa : Realibilitas ( realibility ) : berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati. Daya tanggap ( Responssiveness ) : berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan
3
( Assurance ) ; yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan danperusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan. Empati ( Empathy ) : berarti perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
Produk dan jasa merupakan suatu kesatuan dari bermacam-macam atribut yang membentuknya, dimana masing-masing atribut mempunyai pengaruh yang berbeda-beda dalam memberikan tingkat kepuasaan kepada pemakai produk dan jasa tersebut. Kepuasan merupakan salah satu bentuk sikap. Menurut Kotler ( 2000 ), kepuasaan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkannya.
Konsep berfikir bahwa kepuasaan kosumen akan mendorong meningkatnya profit adalah bahwa kosumen yang puas akan bersedia membayar lebih untuk “produk” yang diterima dan lebih bersifat toleran akan kenaikan harga. Hal ini tentunya akan meningkatkan margin perusahaan dan kesetiaan konsumen pada perusahaan.
Konsumen yang puas akan membeli “produk” lain yang dijual oleh perusahaan, sekaligus menjadi “pemasar” yang efektif melalui word of mouth
yang bernada positif. Hal ini dapat membantu meningkatkan penjualan dan kreadibilitas perusahaan, namun perlu diingat bahwa ternyata peningkatan market share tidak selamanya sesuai dengan peningkatan kepuasaan konsumen semakin menurun. Menigkatnya market share, paling tidak sampai pada titik tertentu, memang dapat mencapai economies of scale ( biasanya perusahaan mencapai titik paling optimal ) dan sebagai hasilnya perusahaan dapat memberikan “harga yang relative murah” pada kosumen yang menjadi salah satu faktor kepuasaan. Namun, pada sisi lain, meningkatnya jumlah kosumen atau perluasaan segmen dapat mengakibatkanakan turunnya kualitas pelayanan yang diberikan.
5
Demikian halnya dengan Studio musik SMILE di Surabaya yang saat ini sedang giat – giatnya melakukan pemasaran jasa, dengan cara memberikan fasilitas peralatan yang lengkap, parkir luas, karyawan berpengalaman serta harga terjangkau dengan layanan memuaskan menyebabkan banyaknya alternatif pilihan mengarah pada prioritas dalam segi kualitas. Sedangkan hampir diseluruh pelosok orang di Surabaya mengenal Studio musik dan bisa dikatakan Studio musik telah membudaya dikalangan muda. Berdasarkan data yang diperoleh dari sumber Studio musik Smile, terdapat perubahan – perubahan jumlah pelanggan yang cenderung menurun.
Hal ini dapat dibuktikan dari turunnya jumlah shift dan jumlah band pelanggan pada setiap tahun .
Tabel jumlah pengguna jasa
Tahun Jumlah Shift/sewa Jumlah Band Pelanggan
2007 657 275
2008 525 227
2009 436 185
Sumber : Studio Musik SMILE
pada tahun 2008 sebanyak 75 keluhan dan pada tahun 2009 sebanyak 90 keluhan. Keluhan – keluhan tersebut mengenai kualitas layanan petugas operator yang pada saat melakukan tugasnya kurang ramah hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya pelanggan datang melebihi kapasitas. Selain itu masalah teknis juga mempengaruhi jumlah pengaduan.
Berdasarkan penurunan jumlah pengguna jasa studio musik SMILE di Surabaya menandakan jumlah pelanggan semakin menurun yang berkaitan dengan kepuasaan pelanggan dan komitmen.
Menurut Parasuraman dkk, 1988 ( Budi W.Soetjipto, 1997) adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas pelayanan yang mereka terima atau peroleh.
Menurut Kotler ( 2000 ), kepuasaan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkan.
Komitmen merupakan hasrat atau keinginan kuat untuk mempertahankan dan melanjutkan relasi yang dipandang penting dan bernilai jangka panjang ( Tjiptono, 2007 )
7
Kepuasaan merupakan variabel yang sangat sering dikaitkan dengan komitmen antara pelanggan dan karyawan ( Kelley et al, 1992 ).
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Komitmen Pada Studio Musik SMILE di
Surabaya”.
1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasaan pelanggan pada Studio Musik SMILE Surabaya ?
b. Apakah kepuasaan pelanggan berpengaruh terhadap komitmen pada Studio Musik SMILE Surabaya ?
1.3.Tujuan penelitian
a. Untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasaan pelanggan Studio musik SMILE Surabaya.
1.4. Manfaat penelitian
1. Bagi Studio musik SMILE
Dapat diketahui faktor-faktor mana yang mempengaruhi kepuasaan pelanggan, kepercayaan dan komitmen pelanggan Studio musik SMILE sehingga jadi masukan untuk perusahaan sebagai jalan meningkatkan kualitas Studio.
2. Bagi Peneliti
Dapat mengembangkan pengetahuan dibidang pemasaran karena dengan adanya pengetahuan dan penulisan skripsi, penulis dapat mengetahui teori-teori yang telah dipelajari ke dalam praktek-praktek yang sesungguhnya. 3. Bagi UPN “Veteran” Jawa Timur
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Acuan perbandingan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
a. Jurnal Media MAHARDHIKA yang diteliti oleh Maya Ida
Kesumawatie dan Erna Sukowaty ( 2005 ) dengan judul “ Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasaan Pelanggan PT. Pos Indonesia
Suarabaya Selatan. Studi pada pelanggan PT. Pos Indonesia. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara kualitas
pelayanan terhadap kepuasaan pelanggan. Dalam penelitian ini
terdapat 5 dimensi kualitas layanan yaitu : reliability, responsiveness,
assurance, empathy, tangible. Teknik pengumpula data menggunakan
wawancara dan kuisoner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel reliability, reponsiveness, assurance, empathy, tangibles
secara simultan berpengaruh terhadap kepuasaan pelanggan.
b. Jurnal Majalah Ekonomi yang ditelti oleh Sri Gunawan dan Budi
Purwnono ( 2007 ) dengan judul “ Pengaruh Nilai Keadilan Dalam
Penanganan Keluhan Terhadap Kepercayaan Dan Komitmen
Pelanggan. Studi pada pelanggan Garuda Indonesia. Penelitian ini
bertujuan mencoba memahami hubungan antara penanganan keluhan
yang adil terhadap kepuasaan pelanggan dan komitmen pelanggan.
Apabila konsumen merasa diperlakukan secara adil dalam setiap
penanganan keluhan, maka mereka akan mempunyai kepuasaan
terhadap apa yang menjadi keluhan mereka, dan hal ini akan memicu
munculnya kepercayaan dan komitmen konsumen terhadap panyedia
jasa.
2.2 Landasan teori
2.2.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang
dan mendapatkan laba atau keuntungan. Tidak akan ada satu perusahaan yang
dapat bertahan lama bila perusahaan tersebut tudak mampu menjual produk dan
jasa yang dihasilkannya, maka perusahaan persebut tinggal tunggu jatuhnya saja.
Menurut Philip Kotler (1997) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Kotlet dan Armstrong (2001) Pemasaran adalah proses
pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba.
2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Agar dapat memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat
membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan serta dalam mnyelesaikan dengan
11
dan ada yang mengelola dengan cara baik, maka dikenalilah istilah manajemen
pemasaran.
Menurut Philip Kotler (1997) Manajemen Pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran
gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
tujuan-tujuan individu dan organisasi.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001) Manajemen pemasaran adalah
sebagai anallisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi. Jadi,
manajemen pemasaran berisi pengelolaan permintaan yang akhirnya, berisi
pengelolaan hubungan dengan pelanggan.
2.2.3. Pengertian Pelayanan atau Jasa
Kata jasa mempunyai arti yang sangat luas dari mulai pelayanan
personal sampai jasa sebagai produk, disini jasa identik dengan pelayanan, karena
dalam kenyataannya memang sulit untuk memberikan batasan yang jelas antara
layanan dan jasa. Di dalam peneliitian ini peneliti cenderung memakai pengertian
pelayanan sama dengan jasa. Supaya lebih jelasnya maka peneliti akan
mengemukakan pendapat para ahli dibawah ini dalam memberikan pengertian
pelayanan atau jasa.
Menurut Kotler dan Armstrong ( 1996 ) adalah “ Service is any activity
does not result in the ownership of anything it production may on may not be tied
to a phisicial product “. Maksud dari definisi tersebut, jasa adalah berbagai
tindakan atau manfaat yang ditawarkana oleh suatu badan usaha kepada pihak lain
yang bersifat tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses
produksi sapat berkenaan dengan produk fisik atau tidak.
Selain itu menurut Philip Kotler ( 2000, 486 ) mendifinisikan bahwa : “
jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan mengakibatkan
kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan pada satu produk fisik.
Dari definisi diatas terlihat bahwa didalam jasa selalu hubungan interaksi
antara pihak pelanggan dan pemberi jasa, jasa bukan berarti barang . jasa adalah
sesuatu proses atau aktifitas yang tidak berwujud.
2.2.4. karakteristik Jasa
Menurut Philip Kotler ( 1997 : 551 ) jasa dapat diklarifikasikan menjadi
empat adalah sebagai berikut :
1. Tidak Berwujud
Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, jasa
tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.
Seseorang yang menjalani “ pengencangan kulit wajah “ tidak dapat melihat
hasilnya sebelum membeli jasa itu, dan pasien di kantor pskiater tidak dapat
memprediksi hasilnya. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari
13
kualitas jasa dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, symbol, dan harga
yang mereka lihat.
2. Tidak Dapat Dipisahkan
Umumnya jasa yang dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak seperti
barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan lewat
berbagai penjual kemudian baru dikonsumsi. Jika jasa itu dilakukan oleh orang,
maka penyedianya adalah bagian dari jasa.
3.Variabilitas
Jasa sangat bervariasi, karena tergantung pada siapa yang menyediakan dan kapan
serta dimana jasa itu dilakukan. Perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah ke
arah kontrol kualitas. Langkah-langkah tersebut adalah :
a. Investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang baik
b. Menstandarisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi.
c. Memonitor kepuasaan pelanggan lewat sistem saran dan keluhan, survei
pelanggan, dan belanja perbandingan, sehingga pelayanan yang kurang
dapat dideteksi dan diperbaiki.
4. Tidak Tahan Lama
Jasa tidak disimpan. Tidak lamanya jasa tidak menjadi masalah bila permintaan
tetap karena mudah mengatur staf untuk melakukan jasa itu terlebih dahulu. Jika
2.2.5. Kualitas Layanan
Menurut Parasuraman dkk, 1988 ( Budi W.Soetjipto, 1997) adalah
seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas
pelayanan yang mereka terima atau peroleh.
Menurut Fitzsimmons and Fitzsimmons, 1994 ( Budi W.Soetjipto,
1997 ) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara
membandingkan persepsi para pelanggan atas pelayanan yang nyata-nyata mereka
diterima atau peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan dan
inginkan.
Menurut Garvin dan Davis ( 1994 ) ( Tjiptono : 2002 ; 51 ) kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Indikator dari Kualitas Layanan
Menurut Parasuraman, barry, dan Zeithami, mengemukakan lima
dimensi pokok yang diterapkan pada bisnis jasa ( Fandy tjiptono, 1996 ). Kelima
dimensi tersebut yaitu :
1. Bukti langsung / tangibles ; meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, dan
sarana komunikasi di Studio Musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal
Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator tangible/ bukti langsung
meliputi :
a. Penampilan petugas
15
2. Keandalan / reliability :yakni kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan oleh Studio Musik
SMILE Surabaya. Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007
indikator dari reliability meliputi :
a. Kesesuaian jadwal pelayanan
b. Tepat waktu pelayanan
3. Daya tanggap / responsiveness : yaitu keinginan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap
kepada pelanggan Studio Musik SMILE Suarabaya. Menurut jurnal
Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator dari responsiveness meliputi ;
a. Kesungguhan petugas pelayanan
b. Kecepatan dan ketanggapan terhadap keluhan pelayanan
4. Jaminan / assurance : mencakup pengetahuan, kemampuan karyawan
studio Musik SMILE Suarabaya untuk menimbulkan sifat kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,
resiko atau keragu-raguan. Menurut jurnal volume 1, No 2, Desember
2007 indikator dari assurance meliputi
a. Keramahan karyawan
5. Empati / empathy : meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi dengan baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan
para pelanggan studio Musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal Volume
1, No 2, Desember 2007 indikator dari empathy meliputi :
a. Kemudahan mendapatkan informasi dari petugas
b. Komunikasi yang baik
2.2.6. Kepuasaan
Menurut Kotler ( 2000 ), kepuasaan pelanggan adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk
yang dirasakan dan diharapkan.
Menurut Day ( dalam Tse dan Wilson, 1988 ) ( Tjiptono ; 2002 ; 146 )
menyatakan bahwa kepuasaan atau ketidakpuasaan pelanggan adalah respon
pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan
antara harapan sebelumnya ( norma kinerja lainnya ) kinerja aktual produk yang
dirasakan setelah pemakainnya.
Menurut Kotler 1994 ( tjiptono ; 2002 ; 146 ) menandaskan bahwa
kepuasaan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
17
Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator kepuasaan
meliputi :
a. Tingkat kecepatan penyelesaian pelayanan
b. Tingkat keakuratan pelayanan
Menurut jurnal Usahawan NO 03 TH XXXVII 2008 indikator dari
kepuasaan meliputi :
a. Kepuasaan secara keseluruhan
2.2.7. Komitmen
Komitmen merupakan hasrat atau keinginan kuat untuk
mempertahankan dan melanjutkan relasi yang dipandang penting dan bernilai
jangka panjang ( Tjiptono, 2007 ).
Customer commitment. Variabel ini didefinisikan sebagai keinginan
yang kuat yang bersifat terus-menerus untuk selalu menjaga hubungan baik
dengan perusahaan ( lihat Fullerton 2003; Clark dsn maher 2007 ; lacey 2007 ).
Menurut Morgan dan Hunt ( 1994 ) fokus dari definisi komitmen adalah
keinginan untuk mempertahankan partisipasi antara pelanggan dan penyedia jasa
untuk terus berhubungan.
a. Layanan terbaik
b. Repeat buying
2.2.8. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasaan
Hal ini di sesuaikan dengan penelitian menurut Boone dan Kurtz ( 1995
; 439 ) bahwa ; sevice qualityis the primary determinant of consumen satisfaction
or dissatisfaction” kualitas layanan menentukan kepuasan atau ketidakpuasaan
konsumen.
Menurut Cronin dan Taylor ( 1992 ; 55 ) menyebutkan kualitas layanan
sebagai berikut “ kualitas layanan yang baik akan menciptakan kepuasaan
pelanggan “.
Menurut Kotler dan Armstrong ( 1996 ; 583 ) bahwa kualitas produk dan
kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasaan pelanggan, selain itu juga
berpengaruh menciptakan keuntungan badan usaha.
Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasaan
pelanggan, dimana perusahaan memaksimumkan pelanggan yang menyenangkan
dan meniadakan pelanggan yang kurang menyenangkan, sehingga kualitas
layanan dapat dikeloala dengan baik, bila menginginkan adanya kepuasaan yang
dirasakan oleh pelanggan. Dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasaan pelanggan. Hal ini didukung oleh Jurnal
Maya Ida Kesumawatie dan Erna Sukowaty yang menyatakan bahwa kualitas
layanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
2.2.9. Pengaruh Kepuasaan terhadap Komitmen
Kepuasaan merupakan variabel yang sangat sering dikaitkan dengan
19
Menurut Kelley dan Davis ( 1994 ) bahwa kepuasaan pelanggan atas
penanganan keluhan dapat menimbulkan komitmen pelanggan terhadap penyedia
layanan jasa.
Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasaan sehingga
dapat berkomitmen dengan kepuasaan yang telah dicapai. Dari teori dan uraian
yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh
positif terhadap komitmen. Hal ini didukung oleh Jurnal Sri Gunawan dan Budi
Utomo yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap
2.3. Kerangka Konseptual :
KUALITAS
LAYANAN (X)
KEPUASAAN PELANGGAN
(Y)
21
2.4. Hipotesis
Sesuai dengan perumusan dari masalah, dari landasan teori, maka
hipotesis yang diangkat pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Diduga Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap kepuasaan
pelanggan studio musik SMILE di Surabaya.
2. Diduga kepuasaan pelanggan berpengaruh positif terhadap komitmen
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1 Definisi Operasional
Kualitas layanan yaitu merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan
untuk memenuhi keinginan pelanggan Studio musik SMILE Surabaya. Menurut
jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 kualitas pelayanan ditentukan oleh 5
( lima ) indikator yaitu :
1. Bukti langsung / tangibles ( X1 ) ; meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, dan sarana komunikasi di Studio Musik SMILE Surabaya.
Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator tangible/
bukti langsung meliputi :
X1.1. Penampilan petugas
Penampilan petugas studio musik SMILE yang selalu bersih dan
rapi.
X1.2. Sarana prasarana peralatan musik
Sarana prasarana peralatan musik di studio musik SMILE Surabaya
sangat lengkap.
2. Keandalan / reliability ( X2 ) :yakni kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan oleh
Studio Musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal Volume 1, No 2,
Desember 2007 indikator dari reliability meliputi :
23
X2.1. Kesesuaian jadwal pelayanan
Kesesuaian jadwal pelayanan studio musik SMILE Surabaya
dalam melayani pelanggan.
X2.2. Tepat waktu pelayanan
Ketepatan waktu studio musik SMILE Surabaya dalam melayani
pelanggan.
3. Daya tanggap / responsiveness ( X3 ) : yaitu keinginan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap
kepada pelanggan Studio Musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal
Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator dari responsiveness meliputi ;
X3.1 Kesungguhan petugas pelayanan
Kesungguhan petugas pelayanan studio musik SMILE Surabaya
dalam melayani pelanggan.
X3.2. Kecepatan dan ketanggapan terhadap keluhan pelayanan
Kecepatan dan ketanggapan terhadap keluhan pelayanan pada
pelanggan pada studio musik SMILE Surabaya.
4. Jaminan / assurance ( X4 ) : mencakup pengetahuan, kemampuan
karyawan studio Musik SMILE Suarabaya untuk menimbulkan sifat
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari
bahaya, resiko atau keragu-raguan. Menurut jurnal volume 1, No 2,
X4.1. Keramahan karyawan
Keramahan karyawan studio musik SMILE dalam melayani
pelanggan.
X4.2. Kesopanan karyawan
Kesopanan karyawan studio musik SMILE Surabaya dalam
melayani pelanggan.
5. Empati / empathy ( X5 ) meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan komunikasi dengan baik, perhatian pribadi, dan memahami
kebutuhan para pelanggan studio Musik SMILE Surabaya. Menurut
jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator dari empathy meliputi :
X5.1. Kemudahan mendapatkan informasi dari petugas
Kemudahan pelanggan dalam mendapatkan informasi dari petugas
musik SMILE Surabaya.
X5.2. Komunikasi yang baik
Komunikasi yang dijalin antara karyawan studio musik SMILE
Surabaya dengan pelanggan.
6. Kepuasaan Pelanggan ( Y ), Menurut Kotler ( 2000 ), kepuasaan pelanggan
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan
antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkan. Diimplementasikan
sebagai keseluruhan sikap pelanggan setelah menerima dan menggunakan layanan
25
mempengaruhi pelanggan untuk menggunakan kembali jasa Studio Musik SMILE
Surabaya dan meningkatkan reputasi peruasahaan.
Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator kepuasaan
meliputi :
Y.1. Tingkat kecepatan penyelesaian pelayanan
Tingkat kecepatan penyelesaian pelayanan studio musik SMILE
Surabaya dalam melayani pelanggan.
Y.2 .Tingkat keakuratan pelayanan
Tingkat keakuratan pelayanan studio musik SMILE Surabaya
dalam melayani pelanggan.
Menurut jurnal Usahawan NO 03 TH XXXVII 2008 indikator dari
kepuasaan meliputi :
Y.3.Kepuasaan secara keseluruhan
Kepuasaan secara keseluruhan yang diberikan oleh pihak studio
musik SMILE Surabaya.
7. Komitmen ( Z ). Variabel ini didefinisikan sebagai keinginan yang kuat yang
bersifat terus-menerus untuk selalu menjaga hubungan baik dengan perusahaan
( lihat Fullerton 2003; Clark dsn maher 2007 ; lacey 2007 ).
Menurut jurnal Emisi Volume 1, No 2 oktober 2008 indikator dari komitmen
Z.1.Layanan terbaik
Layanan terbaik yang diberikan oleh pihak studio musik SMILE
Surabaya.
Z.2.Repeat buying
Menggunakan jasa kembali bila puas dalam berbagai peralatan
maupun fasilitas yang diberikan studio musik SMILE Surabaya.
Z.3.Rasa senang
Perasaan rasa senang bagi pelanggan yang diberikan oleh pihak
studio musik SMILE Surabaya dengan fasilitas dan perlengkapan
yang telah disediakan.
3.1.2 Pengukuran variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam peneltian ini adalah Skala
Interval ( Intervale Scala ). Metode yang digunakan dalam mengukur penelitian
ini adalah Skala Semantic Differential. Skala ini tersusun dalam suatu garis
kontinue dengan jawaban positifnya terletak disebelah kanan, sedangkan jawaban
negatifnya terletak disebelah kiri, atau sebaliknya merupakan metode pengukuran
sikap dengan menggunakan skala penilaian tujuh poin dengan pola sebagai
berikut :
27
Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberi skor
yang berada dalam rentang nilai 1 sampai dengan 7 pada masing-masing skala,
dimana nilai 1 menunjukkan nilai terendah dan nilai 7 menunjukkan nilai tertinggi
3.2 Teknik Penentuan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan individu atau kelompok yang memiliki
ciri atau karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah
pelanggan di studio musik SMILE Surabaya sebesar 185 pelanggan ( Band ).
3.2.2. Sampel
Sampel adalah subset atau bagian dari populasi ( Ferdinand 2006 : 223 ).
Pada penelitian ini digunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik sampling tersebut digunakan dalam
penelitian ini karakteristik responden yang sudah ditentukan terlebih dahulu yaitu:
1. Pelanggan lebih dari satu kali menggunakan jasa studio musik SMILE di
Surabaya.
Menurut Agusty Ferdinand ( 2005 ) pedoman ukuran sampel adalah
sebagai berikut
1. 100-200 sampel untuk teknik maximum Likelihood Estimation
2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5
– 10 kali jumlah parameter yang diestimasi.
3. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variable
lain. Jumlah indicator dikali 5 – 10. bila terdapat 20 indikator, besarnya
sampel 100 – 200
4. Bila sampelnya sangat besar, maka peneliti dapat memilih estimasi.
Misalnya bila jumlah sampel diatas 2500, teknik estimasi ADF
( Asymptotically Distribution Free Estimation ) dapat digunakan.
Dalam penelitian ini sampel digunakan pelanggan yang berada dilokasi
studio musik SMILE Surabaya dengan jumlah indikator 16 x 7 = 112 pelanggan.
3.3 Teknik Pengempulan Data
3.3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dibutuhkan :
Data primer
Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli dan dikumpulkan secara
khusus untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian yaitu pelanggan Studio
29
3.3.2. Sumber Data
Sumber data diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner atau jawaban dari
pelanggan Studio Musik SMILE Di Surabaya.
3.3.3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam skripsi dilakukan dengan menggunakan beberapa
cara sebagai berikut :
A. Observasi
Yaitu pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
langsung terhadap obyek yang diteliti yaitu studio musik SMILE Surabaya.
B. Wawancara
Yaitu pengumpulan data atau bahan-bahan keterangan dilakukan dengan
melakukan Tanya jawab untuk mendapatkan informasi mengenai variabel
penelitian secara langsung terhadap pihak-pihak yang bersangkutan dalam
perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini yaitu studio musik SMILE
Surabaya.
C. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan metode survey yang
menggunakan daftar pertanyaan kepada pelanggan yang ada pada saat itu
berada dilokasi studio musik SMILE Surabaya. Pengembalian kuesioner
D. Dokumentasi
Pengumpulan data dari laporan atau dokumentasi studio musik SMILE
Surabaya.
3.4 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.4.1 Teknik Analisis Data
Model yang dugunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
adalah Structual Equation Modeling ( SEM ). SEM merupakan sekumpulan
teknik-teknik statistical yang relative rumit secara simultan. Hubungan yang
rumit terseburt dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan
satu atau beberapa variabel independent. Masimg-masing variabel dependen
dan independen dapat berbentuk konstruk yang dibangun dari beberapa
variabel dependen.
3.4.1.1 Confirmasi Factor Analysis
Model yang digunakan menganalisi data dalam penelitian ini adalah
Structual Equation Modeling ( SEM ). Model pengukuran variabel bebas dan
terikat dalam penelitian ini, menggunakan Confirmatory Factor Analysis.
Penaksiran pengaruh masing-masing variable bebas terhadap variable
terikatnya menggunakan koefisien jalur. Langkah-langkah dalam analisi SEM
model pengukuran dengan contoh inisiatif individu dilakukan sebagai berikut :
31
X
1.1=
λ
1 Tangibels + er_1
X
1.2=
λ
2 Tangibels + er_2
Bila persamaan di atas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model untuk
diuji unidimensionalitasnya melalui confirmatory factor analysis, maka model
[image:42.612.209.473.283.349.2]pengukuran dengan contoh faktor Tangibles akan anmpak sebagai berikut :
Gambar 3.1 : Contoh Model Pengukuran Faktor Tangibels
Keterangan :
X11 = Pertanyaan tentang kerapihan penampilan petugas studio musik SMILE
Surabaya
X12 = Pertanyaan tentang peralatan musik yang digunakan oleh studio musik
SMILE Surabaya
er_j = error term X1j
Demikian juga factor lain seperti Realibility, Responsiveness, Assurance,
Empathy, kepuasaan pelanggan dan komitmen.
3.4.1.2 Asumsi Model ( Structural Equation Modeling )
1. Ukuran Sampel
a. Minimum 1 kali parameter yang diestimasi ( Bentler, 1993 )
b. Minimum 100 ( Ferdinand, 2002 )
er_1
er_2
Tangibles
2. Uji normalitas sebaran dan Linieritas
a. Normalitas dapat diuji dengan melihat ganbar histogram data atau
dapat diuji dengan metode-metode statistic.
b. Menggunakan Critical Ratio yang diperoleh dengan membagi
koefisien sampel dengan data erornya dan skewness value yang
biasanya disajikan dalam stastistik deskriptif dimana nilai statistic
untuk menguji normalitas tersebut disebut sebagai Z-value pada
tingkat signifikansi 1 %, jika nilai Z-Score lebih besar dari nilai
kritis, maka dapat diduga bahwa distribusi.
c. Normal Probality Plot ( SPSS 10.1 )
d. .Linearitas dengan mengamati scttarplots dari data yaitu dengan
memilih pasangan data dan melihat pola penyebarannya untuk
menduga ada tidaknya linearitas.
3. Evaluasi atas outlier
a. Mengamati nilai Z –Score : ketentuannya diantara ± 3,0 non
outlier.
b. Multivariate outlier diuji dengan criteria jarak mahalanobis pada
tingkat p < 0,001. jarak diuji dengan chi square ( λ2 ) pada df
sebesar jumlah variable bebasnya. Ketentuan : bila mahalanobis
> dari nilai λ adalah multivariate outlier.
c. Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik
33
dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variable
tunggal atau variabel kombinasi.
4. Deteksi Multicolinierity dan singularity
Dengan mengamati Determinant matrikxs Covarians. Dengan ketentuan
apabila determinant sampel matrixs mendekati angka 0 ( kecil ), maka terjadi
multikolonieritas dan singularitas ( Tabachinck & Fidell, 1996 ).
5. Uji Validitas dan Reabilitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam
menilai sesuatu akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan
reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah
konstruk yang menunjukkan derajad sampai dimana indikator itu mengindentifikasikan
sebuah konstrak yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari
setiap latent variable / construct akan diuji dengan melihat loading faktor dari
hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Sedangkan
reliabilitas diuji dengan Construct Reliability dan Variance Extracted. Construct
Reliability dan Variance Extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut :
[ Σ Standardize Loading ]²
Construct Reliability =
[Σ Standardize Loading ]²
Variance Extracted =
{ [ Σ Standardize Loading ²] + Σεj }
Standardize Loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat
nilai estimasi setiap construct standardize regression weights terhadap setiap butir
sebagai indikatornya. Sementara
εj
dapat dihitung dengan formula :Ε
j = 1 – [ Standardize Loading ] ²Secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0,7 dan
variance extracted≥ 0,5 [ Hair et al. 1998 ].
3.4.1.3 Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal
1. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal
Pengaruh langsung [ koefisien] diamati dari bobot regresi terstandar,
dengan pengujian signifikan pembanding nilai CR [Critical Ratio] yang sama
dengan nilai t hitung. Apabila t hitung lebih besar daripada t table berarti
signifikan.
Dari keluaran program AMOS 4.01 [Analysis Of Moment Structure]
juga akan diamati hubungan kausal antar variabel dengan melihat efek langsung
35
2. Pengujian Model dengan Two Step Approach
Two Step Approach to Structural Equation Modeling ( SEM ) digunakan
untuk menguji model yang diajukan pada gambar 3 Two Step Approach
digunakan untuk mengatasi masalah sampel data yang kecil jika dibandingkan
dengan jumlah butir instrumentasi yang digunakan ( Hartline & Ferrel, 1995 ),
dan keakuratan reliabilitas indikator-indikator terbaik dapat dicapai dalam Two
Step Approach ini. Two Step Approach bertujuan untuk menghindari interaksi
antara model pengukuran dan model structural pada One Step Approach ( Hair et,
al., 1998 ).
Yang dilakukan dalam Two Step Approach to SEM adalah : estimasi
terhadap measurement modeldan estimasi terhadap structural model [ Anderson
dan Gerbing, 1998 ]. Cara yang dilakukan dalam menganalisis SEM dengan Two
Step Approach adalah sebagai berikut :
a. jumlahkan skala butir-butir setiap konstrak menjadi sebuah indicator
summed-scale bagi setiap konstrak.
b.. Menetapkan error ( ε ) dan lambda ( λ ) terms, error terms dapat
dihitung dengan rumus 0,1 kali σ² dan lambda terms dengan rumus
0,95 kali σ [ Anderson & Gerbing, 1998 ]. Perhitungan construct
reliability (
α
) telah dijelaskan pada bagian sebelumnya dan deviasistandard (
α
) dapat dihitung dengan bantuan program aplikasi statistiktersebut dimasukan sebagai parameter fix pada analisis model
pengukuran SEM.
3. Uji Kausalitas
Kausalitas merupakan permodelan yang tersusun secara structural yang
menggambarkan adanya hubungan yang dihipotesiskan antar konstrak yang
menjelaskan kausalitas termasuk didalamnya kausalitas berjenjang.
Hubungan kausalitas yang dihipotesiskan berdasarkan teori yang telah
teruji dan sistematis. Deteksi kausalitas dapat diamati dari batas tingkat
probabilitas yang lebih kecil 0,05 ( 0,05 ). Dalam sebuah model kausalitas,
kebenaran adanya hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel bukannya
karena menggunakan SEM tetapi harus didasari oleh teori-teori yang mapan. Jadi
SEM bukan digunakan untuk menghasilkan kausalitas tetapi digunakan untuk
mengkonfirmasi kausalitas.
3.4.2. Evaluasi Model
Hair et al., {1998} menjelaskan bahwa pola “ confirmatory “
menunjukkan prosedur yang dirancang untu kmengevaluasi utilitas
hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model dan data empiris. Jika model teoritis
menggambarkan “good fit” dengan data, maka model dianggap sebagai yang
diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut
mempunyai suatu “poor fit” dengan data. Amos dapat menguji apakah model
“good fit” atau “poor fit”. Jadi “good fit” model yang diuji sangat penting dalam
37
Pengujian terhadap model yang dikembangkan dengan berbagai criteria
Goodness of fit, yaitu Chi-square, Probability, RMSEA, GFI, TLI, CFI, AFGFI,
CMIN / DF. Apabila model awal tidak good fit dengan data, maka model
Tabel : Kriteria Goodnes of Fit Indices
GOODNESS OF FIT INDEX
KETERANGAN CUT OF VALUE
X2 Chi Square Menguji apakah covariance
populasi yang diestimasi sama dengan covariance sample (apakah model sesuai dengan data).
Diharapkan kecil 1 s.d. 5 atau paling baik diantara 1 dan 2.
Probability Uji signifikansi terhadap
perbedaan matrix covariance data dan matrix
covariance yang diestimasi.
Minimum 0,1 atau
0,2 atau ≥ 0,05.
RMSEA Mengkompensasi kelemahan Chi Square
pada sample besar. ≤ 0,08
GFI Menghitung proporsi
tertimbang variance dalam matrix sample yang dijelaskan oleh matrix covariance populasi yang diestimasi.
≥ 0,90
AGFI GFI yang disesuaikan
terhadap DF.
CMIND/OF Kesesuaian antara data dan model.
≤ 2.00
TLI Pembandingan antara
model yang diuji terhadap baseline model.
≥ 0,95
CFI Uji kelayakan model yang
tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kerumitan model
≥ 0,94
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Perusahaan
Rio pada mulanya hanya sekedar hobby, karena adanya dana maka Rio
memberanikan diri untuk membuka usaha studio musik SMILE ( menyewakan
alat musik dan Recording ) tahun 2005. dalam perjalanan studio musik SMILE
mengalami cukup banyak kemajuan meski banyak hambatan dan keterbatasan.
Namun dengan keyakinan yang teguh dan rasa percaya diri yang tinggi serta
kerjasama yang selalu melekat dalam diri masing-masing karyawan.
4.1.2. Lokasi Studio musik SMILE
Penentuan lokasi sangat oenting karena berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup serta perkembangan perusahaan itu sendiri, maka penentuan
lokasi perusahaan ini harus dipertimbangkan sesuai dengan lingkungan dan
situasi. Studio musik SMILE berlokasi di Rungkut asri Timur XII RK VB No.6
Surabaya. Dipilih lokasi ini karena mengingat kawasan Rungkut adalah kawasan
sekolahan dan Universitas, yang sebagaian besar pelanggan studio musik SMILE
adalah pelajar dan mahasiswa. Sehingga memudahkan pelanggan untuk mencari
lokasi studio musik SMILE Surabaya.
4.1.3. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan studio musik SMILE
Surabaya, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan
jumlah responden sebanyak 112 orang. Untuk memperjelas pembahasan. Berikut
ini akan diga,barkan karakteritik responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis
kelamin, usia dan lama menjadi pelanggan.
1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 112 orang responden
[image:51.612.127.485.385.496.2]diperoleh gambaran responden berdasar jenis kelamin adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasar Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase ( % )
1 Pria 99 88
2 Wanita 13 12
Total 112 100
Sumber : Data Kuesioner Diolah
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa sebagaian besar
responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 99
orang atau sebesar 88%, sedangkan sisanya berjenis kelamin wanita sebanyak 13
orang atau sebesar 112%.
2. Deskrispsi Karateristik Responden berdasarkan usia
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 112 orang responden
41
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Prosentase ( % )
1 16 – 20 th 78 70
2 21- 25 th 34 30
Total 112 100
Sumber : Data Kuesioner Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini adalah berusia 16 sampai 20 tahun yaitu sebanyak
78 orang atau sebesar 70%, sedangkan responden yang berusia 21 sampai 25
tahun sebanyak 34 orang atau sebesar 30%.
3. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama menjadi pelanggan
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 112 orang responden
diperoleh gambaran responden lama menjadi pelanggan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasar Lama menjadi pelanggan
No. Lama menjadi pelanggan Jumlah Prosentase ( % )
1 Kurang dari 1 tahun 53 47
2 Lebih dari 1 tahun 59 53
Total 112 100
Sumber :Data Kuesioner Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
[image:52.612.128.511.491.599.2]sebanyak 53 orang atau 47%, sedangkan lama menjadi pelanggan lebih dari 1
tahun sebanyak 59 orang atau 53%.
4.2. Deskrispsi Hasil Penelitian
4.2.1. Deskripsi Tangibels
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada
[image:53.612.124.525.325.425.2]responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.4. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel Tangibles
( X1 )
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Penampilan petugas studio musik Smile Surabaya yang
selalu bersih dan rapi
0 0 2 8 37 42 23 112
0% 0% 1,7% 7% 33% 38% 20,5% 100%
2
Sarana prasarana peralatan musik di studio musik Smile
Surabaya sangat lengkap
0 0 0 6 43 46 17 112
0% 0% 0% 5,4% 38,4% 41% 15% 100%
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa pada item
Penampilan petugas studio musik Smile Surabaya yang selalu bersih dan rapi
jawaban responden tertinggi adalah skor 6 dengan persentase 38%, hal ini
menunjukkan sebagian responden berpendapat bahwa penampilan petugas musik
Smile Surabaya yang selalu bersih dan rapi. Pada item Sarana dan prasarana
peralatan studio musik Smile Surabaya sangat lengkap, jawaban responden
tertinggi adalah skor 6 dengan persentase 41%, hal ini menunjukkan sebagian
responden berpendapat bahwa sarana prasarana peralatan musik Smile Surabaya
43
4.2.2. Deskrispsi Reliability
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada
[image:54.612.124.525.250.347.2]responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel Reliability
( X2)
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Kesesuaian jadwal pelayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan
0 0 0 11 38 41 22 112
0% 0% 0% 9% 34% 41% 20% 100%
2
Ketepatan waktu studio musik Smile Surabaya dalam
melayani pelanggan
0 0 0 6 45 44 17 112
0% 0% 0% 5,35% 40,17% 39,28% 15% 100%
Sumber : Data diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa pada item
kesesuaian jadwal pelayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani
pelanggan, jawaban responden tertinggi adalah skor 6 persentase 41%, hal ini
menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa jadwal pelayanan
studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan sesuai. Pada item
ketepatan waktu studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan,
jawaban responden yang tertinggi adalah skor 5 persentase 40,17%, hal ini
menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa ketepatan waktu
studio musik smile Surabaya dalam melayani pelanggan agak tepat.
4.2.3. Deskripsi Responsiveness
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada
Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel
Responsiveness ( X3)
No
Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Kesungguhan petugas pelayanan studio musik
Smile Surabaya dalam melayani pelanggan
0 0 0 6 39 45 22 112
0% 0% 0% 5,35% 34,8% 40,17% 19,64% 100% 2
Kecepatan dan ketanggapan terhadap keluhan pelayanan pada pelanggan pada studio musik SMILE Surabaya.
0 0 0 9 48 45 10 112
0% 0% 0% 8% 42,85% 40,17% 8,13% 100%
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa pada item
kesungguhan petugas pelayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani
pelanggan, jawaban responden tertinggi adalah skor 6 persentase 40,17%, hal ini
menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa petugas pelayanan
studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan sudah
bersungguh-sungguh. Pada item kecepatan dan ketanggapan terhadap keluhan pelayanan pada
pelanggan studio musik Smile Surabaya, jawaban responden tertingggi adalah
skor 5 persentase 42,85%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden
berpendapat bahwa keluhan pelayanan pada stusio musik Smile Surabaya agak
45
4.2.4. Deskripsi Assurance
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada
[image:56.612.122.534.245.347.2]responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel
Assurance ( X4)
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Keramahan karyawan studio musik smile Surabaya dalam
melayani pelanggan
0 0 0 8 35 49 20 112
0% 0% 0% 7,14% 31,25% 43,75% 17,85 100% 2
Kesopanan karyawan studio musik Smile Surabaya dalam
melayani pelanggan
0 0 1 4 37 55 15 112
0% 0% 0,89% 3,6% 33% 49,1% 13,39% 100%
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa pada item
keramahan karyawan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan,
jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase 43,75%, hal ini
menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa karyawan studio
musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan sudah ramah. Pada item
kesopanan karyawan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan,
jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase 49,1%, hal ini
menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa karyawan studio
4.2.5. Deskripsi Empathy
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada
[image:57.612.122.532.266.382.2]responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.8. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel
Empathy ( X5)
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Kemudahan pelanggan dalam mendapatkan informasi dari petugas musik
Smile Surabaya
0 0 4 10 56 38 4 112
0% 0% 3,57% 8,92% 50% 33,92% 3,57% 100%
2
Komunikasi yang di jalin antara karyawan studio
musik Smile Surabaya dengan pelanggan
0 0 0 1 37 53 21 112
0% 0% 0% 0,89% 33,03% 47,32% 18,75% 100%
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa item
kemudahan pelanggan dalam mendapatkan informasi dari petugas musik Smile
Surabaya, jawaban responden tertinggi adalah skor 5 persentase 50%, hal ini
menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa pelanggan dalam
mendapatkan informasi dari petugas musik Smile Surabaya agak mudah. Pada
item komunikasi yang dijalin antara karyawan studio musik Smile Surabaya
dengan pelanggan, jawaban responden tertinggi adalah skor 6 persentase 47,32%,
hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa komunikasi
yang dijalin antara karyawan syudio musik Smile Surabaya dengan pelanggan
47
4.2.6. Deskripsi Kepuasan
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada
[image:58.612.129.552.236.392.2]responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.9. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel
Kepuasan ( Y)
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Tingkat kecepatan penyelesaian penanganan studio musik Smile
surabaya dalam melayani pelanggan
0 0 0 3 39 52 18 112
0% 0% 0% 2,67% 34,82% 46,42% 16,07% 100% 2
Tingkat keakuratan palayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan
0 0 0 3 36 56 17 112
0% 0% 0% 2,67% 32,14% 50% 15,17% 100% 3
Kepuasaan secara keseluruhan yang diberikan oleh pihak studio
musik smile Surabaya
0 0 0 1 36 49 26 112
0% 0% 0% 0,89% 32,14% 43,75% 23,21% 100%
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa item tingkat
kecepatan penyelesaian studio musik Smile Surabaya, jawaban responden yang
tertinggi adalah skor 6 persentase 46,42%, hal ini menunjukkan sebagian
responden berpendapat bahwa tingkat kecepatan penyelesaian penanganan studio
musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan sudah puas. Pada item tingkat
keakuratan pelayanan studio musik smile Surabaya dalam melyani pelanggan,
jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase 50%, hal ini
menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa tingakat keakuratan
pelayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan sudah puas.
Pada item kepuasan secara keseluruhan yang diberikan oleh pihak studio musik
43,75%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa
kepuasan secara keseluruhan yang diberikan oleh pihak studio musik Smile
Surabaya sudah puas.
4.2.7. Deskrispsi Komitmen
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada
[image:59.612.124.551.326.501.2]responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.10. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel
Komitmen ( Z)
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Layanan terbaik yang diberikan oleh pihak studio musik Smile
Surabaya
0 0 0 4 43 49 16 112
0% 0% 0% 3,57% 38,39% 43,75% 14,28% 100%
2
Repeat buying/Menggunakan jasa kembali bila puas dalam berbagai peralatan maupun fasilitas yang diberikan dari studio musik Smile
Surabaya
0 0 0 1 46 52 13 112
0% 0% 0% 0,89% 41,07% 46,42% 11,60% 100%
3
Perasaan senang yang diberikan oleh studio musik Smile Surabaya dengan berbagai fasilitas dan perlengkapan yang
telah disediakan
0 0 0 2 42 57 11 112
0% 0% 0% 1,78% 37,5% 50,89% 9,82% 100%
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa pada item
layanan terbaik yang diberikan oleh studio musik Smile Surabaya, jawaban
responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase 43,75%, hal ini menunjukkan
sebagian besar responden berpendapat bahwa layanan yang diberikan oleh pihak
studio musik Smile Surabaya baik. Pada item repeat buying/menggunakan jasa
kembali bila puas dalam berbagai peralatan maupun fasulitas yang diberikan dari
49
persentase 46,42%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat
bahwa repeat buying/menggunakan jasa kembali bila puas dalam berbagai
peralatan maupun fasilitas yang diberikan dari studio musik Smile Surabaya
terjadi ( Menggunakan jasa kembali ). Pada item perasaan senang yang diberikan
oleh studio musik Smile Surabaya dengan berbagai fasilitas dan perlengkapan
yang telah disediakan, jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase
50,89%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa
perasaan yang diberikan oleh studio musik Smile Surabaya dengan berbagai
fasilitas dan perlengkapan yang telah disediakan kepada pelanggan sudah senang.
4.3. Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipotesis
4.3.1. Asumsi Model
4.3.1.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang
digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk
menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis
maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat
ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1%] yaitu sebesar ± 2,58.
Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Normalitas
Variable Min max Kurtosis c.r.
X11 3 7 -0.169 -0.365
X12 4 7 -0.583 -1.258
X21 4 7 -0.811 -1.752
X22 4 7 -0.609 -1.316
X31 4 7 -0.718 -1.551
X32 4 7 -0.377 -0.815
X41 4 7 -0.568 -1.226
X42 3 7 0.442 0.956
X51 3 7 0.713 1.541
X52 4 7 -0.821 -1.775
Y1 4 7 -0.576 -1.243
Y2 4 7 -0.424 -0.916
Y3 4 7 -1.000 -2.160
Z1 4 7 -0.544 -1.175
Z2 4 7 -0.626 -1.352
Z3 4 7 -0.373 -0.806
Multivariate -0.808 -0.178
Batas Normal ± 2,58
Sumber: Lampiran
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ±
2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi
masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler & Chou [1987] bahwa jika teknik
estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE]
walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate,
sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
4.3.1.2. Evaluasi atas Outlier
Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang
terlihat sangat berbeda jauh dari obervasi-obser