PENDAHULUAN
Aspek kebuntingan pada anjing sangat unik jika dibandingkan dengan spesies hewan domestik lainnya. Karena itu, pemahaman tentang waktu dan hubungan klinis ovulasi, fertilisasi, perkembangan embrio dan fetus, dan perubahan spesifik pada uterus saat kebuntingan sangat penting untuk diketahui.Pemahaman tersebut penting pula artinya untuk membuat keputusan apabila di kemudian hari diketahui bahwa kebuntingan tersebut berisiko terhadap kematian fetus maupun induk (Puja,2007). Deteksi dini terhadap kebuntingan dan umur kebuntingan sangat penting artinya di dalam manajemen reproduksi pada praktisi hewan kecil (Aissi and Slimani, 2008).Di bidang kedokteran hewan, perkiraan terjadinya kebuntingan dan umur kebuntingan didasarkan pada penampakan anatomi dan penggunaan alat ultrasonografi (England,1998; Aissi and Slimani, 2008). Metode pemeriksaan dengan Ultrasonography (USG) dapat mendeteksi secara dini kebuntingan pada anjing, perkembangan fetus dan perkiraan kelahiran (Sridevi,2013). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui awal kebuntingan pada anjing Kintamani.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari 10 Anjing Kintamani betina mulai hari ke-15 pasca dikawinkan didapatkan 9 ekor anjing kintamani
terditeksi bunting. Rata-rata dapat diamati setelah hari ke-18 pasca dikawinkan dan 1 ekor terditeksi negative. Hasil ini diperkuat dengan setelah rata-rata 62 hari pasca dikawinkan. Anjing Kintamani betina yang terditeksi bunting melahirkan. Sedangkan yang terditeksi
negative tidak melahirkan. Pada anjing Kintamani, kebuntingan dini telah terdeteksi pada hari ke-18 setelah perkawinan pertama. Pada
saat ini, telah terdeteksi gestational sac yang tampak berbentuk speris dan bersifat anechoik. Pada saat ini belum tampak terlihat adanya
embryo. Aissi dan Slimani (2008) menyatakan bahwa umur
kebuntingan mulai 16 hari sampai ke-21, telah tampak gestational sac tetapi belum tampak terlihat adanya embryo. Pada anjing ras Beagle, kebuntingan dini dapat dideteksi menggunakan Usg pada umur ke-20 bila dihitung dari puncak LH, hari ke-18 setelah ovulasi dan pada ras Yorkshire adalah 18-24 setelah perkawinan pertama (Feliciano et
al.,2007).
Hasil Ultrasonografi Kebuntingan pada gambar kiri menunjukan hasil pemeriksaan kebuntingan negative ditandai dengan tidak tampaknya Gestational sac. Sedangkan hasil pemeriksaan Ultrasonografi pada gambar kanan menunjukan hasil kebuntingan positif yang ditandai oleh tampak Gestational Sac (GS) dibagian bawah Vesica Urinaria (VU)
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 – 30 Oktober 2015
DIAGNOSIS DINI KEBUNTINGAN MENGGUNAKAN
ULTRASONOGRAFI DUA DIMENSI PADA ANJING
KINTAMANI
I Wayan Nico Fajar Gunawan1), Luh Made Sudimartini 2), I Wayan Wirata3), I Ketut Puja4),
1)Laboratorium Radiologi Veteriner, 2)Laboratorium Farmasi Veteriner, 3)Laboratorium Bedah Veteriner, 4)Laboratorium Histologi Veteriner
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Jl. PB Sudirman Denpasar-Bali
nico_fajar_g@yahoo.co.id
P000
DAFTAR PUSTAKA
1. Aissi A., and Slimani C.,2008. Ultrasonographic Apperance of the Gestational Structures Throughout Pregnancy in Bitches. American Journal of Animal and Veterinary Sciences 3 (1): 32-35.
2. England GC. 1998. Ultrasonographic assessment of abnormal pregnancy. Vet Clin North Am Small Anim Pract Jul 28:849-68
3. Feliciano M.A.R., Muzzi L.A.L., Leite C.A.L. & Junqueira M.A. 2007. Two-dimensional conventional, high resolution two-dimensional and three-dimensional ultrasonography in the evaluation of pregnant bitch. Arquivo Brasileiro de Medicina Veterinária e Zootecnia. 59(1): 1333-1337.
4. Puja, I,K. 2007. Aspek Reproduksi Pada pengembangan Anjing. Universitas Udayana Denpasar.
5. Sridevi P. 2013. Ultrasonographic Diagnosis And Monitoring Of Pregnancy In The Bitch - A Review. J. Vet.Anim.Sci. 44:1-7
KESIMPULAN
Diteksi kebuntingan pada Anjing kintamani dapat diamati pada hari ke 18 setelah perkawinan.
METODE PENELITIAN
Prosedur Penelitian
Penelitian menggunakan anjing Kintamani betina yang
dikawinkan secara alami sebanyak 10 ekor. Anjing Kintamani dengan berat rata-rata 15 kg, umjur 2-3 tahun. Kesepuluh anjing tampak secara klinis sehat serta tidak mempunyai sejarah gangguan reproduksi.
Anjing
DIkawinkan
Pemeriksaan Hari Ke -15
Terditeksi
Positif/Negatif Tidak
Terdikteksi
Ulangi setiap 2 Hari hingga
Terditeksi
VU VU
GS