• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 13 TAHUN 2000 SERI: D NO. : 12

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 13 TAHUN 2000 SERI: D NO. : 12"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 13 TAHUN 2000 SERI: D NO. : 12

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 13 TAHUN 2000

TENTANG

PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BATANG,

Meuimbanc : a. bahwa dalam rangka memantapkan penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Otonomi Desa dipandang perlu lebih mengutamakan prinsip-prinsin demokrasi yang mencerminkan peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi keanekaragaman masyarakat desa ;

b. bahwa Lembaga Kemasyarakatan di Desa merupakan mitra Pemerintah Desa dalam aspek Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan baik yang bersifat fisik maupun non fisik, maka dipandang perlu adanya ketentuan mengenai Lembaga Kemasyarakatan di Desa.

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a dan b perlu diatur dengan Peraturan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2757);

(2)

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintati Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomnr 3381);

4. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan bentuk Rancangan Undang-undang Rancangan Peraturan Pemerintahan Tambahan Keputusan Presiden;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan Beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai Pelaksanaan Undang-undang Nornor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa;

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATANG

(3)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Batang;

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Batang; c. Bupati adalah Bupati Batang;

d. Camat adalah Camat di wilayah Kabupaten Batang; e. Desa adalah Desa di wilayah Kabupaten Batang;

f. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa di wilayah Kabupaten Batang;

g. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa;

h. Lembaga Kemasyarakatan adalah L embaga-lembaga yang ada dan di bentuk di Desa atas prakarsa masyarakat Desa yang bersangkutan;

BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2

(1) Lembaga Kemasyarakatan di Desa dibentuk karena semakin beragam dan kompleksnya permasalahan yang ada di Desa.

(2) Tujuan dibentuknya Lembaga Kemasyarakatan di Desa untuk mewujudkan pelaksanaan demokrasi dalam upaya memberdayakan masyarakat di Desa dan memperkuat Pemerintahan Desa.

(4)

(3) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui forum rapat pembentukan yang dihadiri oleh kelompok-kelompok yang berkepentingan.

(4) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa.

BAB III BENTUK DAN NAMA LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Pasal 3

(1) Bentuk dan nama Lembaga Kemasyarakatan di Desa disesuaikan dengan kebutuhan Desa yang bersangkutan.

(2) Bentuk dan nama-nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan bentuk dan nama-nama Lembaga Kemasyarakatan di Desa yang sudah ada atau dengan sebutan lain.

Pasal 4

(1) Lembaga Kemasyarakatan di Desa dibentuk sesuai dengan kebutuhan Desa yang bersangkutan dan dapat mengambil bentuk seperti Lembaga Kemasyarakatan Desa yang sudah ada atau dengan sebutan lain.

(2) Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Daerah dapat membentuk Lembaga Kemasyarakatan di Desa sepanjang bisa diterima oleh masyarakat Desa dan dituangkan dalam Peraturan Desa.

Pasal 5

(1) Di dalam satu desa tidak dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan yang sama baik nama, tujuan maupun kegiatannya.

(2) Di bagian lain dalam wilayah desa atau di kelompok masyarakat, Lembaga dimaksud pada ayat (1) merupakan anggota atau bagian yang tidak terpisahkan dari Lembaga Desa yang sudah dibentuk.

(5)

BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasa1 6

Susunan organisasi Lembaga Kemasyarakatan di Desa disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat desa.

Pasal 7

Dengan tetap memperhatikan Peraturan Perundang - undangan yang berlaku serta aspirasi yang berkembang di masyarakat, maka Lembaga Kemasyarakatan di Desa disusun agar mencerminkan persatuan dan kesatuan masyarakat di Desa.

BAB V KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 8

Lembaga hemasyarakatan di Desa sebagairrran:r dirrraksud dalarrr P.r,al 3 lyat (i) mcrupakan nritra T'rrncriW:rlr Dcva rlan bcrtanL~pungjawah kcr•ad~ Pcmerintalian I)rsa.

Pasal 9

Lembaga Kemasyarakatan di Desa mempunyai tugas menampung dan menyalurkan aspirasi pendapat masyarakat yang ada di Desa, membantu merumuskan kebijakan dan kebijaksanaan Pemerintah Desa dan membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan Pemerintahan Desa.

Pasal 10

Sebagai mitra Pemerintah Desa, Lembaga Kemasyarakatan di Desa mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan-kegiatan musyawarah dan hasil-hasilnya yang berhubungan dengan informasi, aspirasi, komunikasi, konsultasi dan koordinasi.

(6)

BAB VI WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 11

(1) Lembaga Kemasyarakatan di Desa mempunyai wewenang :

a. menumbuhkan dan mengembangkan serta membina jiwa dan semangat gotong royong masyarakat desa;

b. membina adat istiadat desa yang tumbuh berkembang di Desa;

c. menggerakkan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan desa;

d. membina jiwa persatuan dan kesatuan desa;

e. menyelenggarakan rapat – rapat / musyawarah sesuai dengan bidangnya.

(2) Lembaga Kemasyarakatan di Desa mempunyai hak :

a. menyiapkan program-program kerja sesuai bidangnya;

b. memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada Pemerintah Desa; sesuai dengan bidangnya;

c. melaksanakan kegiatan pembinaan kemasyarakatan. (3) Lembaga Kemasyarakatan di Desa mempunyai kewajiban :

a. memperhatikan secara sungguh-sungguh kenyataan yang hidup dan berkembang di masyarakat;

b. menyalurkan aspirasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan; c. ikut memelihara ketertiban dan ketentraman di Desa;

d. memelihara dan melanjutkan hasil-hasil pembangunan di Desa. BAB VII KETENTUN PERALIHAN

Pasal 12

(1) Lembaga Kemasyarakatan di Desa yang disebut dengan nama yang sudah ada pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, sepanjang tidak bertentangan dan belum disesuaikan dengan Peraturan Daerah ini masih tetap berlaku

(2) Penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun setelah Peraturan Daerah ini diberlakukan.

(7)

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 13

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka sernua ketentuan yang bertentangan atau tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 14

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 15

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Batang.

Disahkan di Batang

pada tanggal 11 Maret 2000 BUPATI BATANG,

dto

DJOKO POERNOMO

Diundangkan di Batang pada tanggal 20 Maret 2000

SEKRETARIS TRABUPATEN BATANG, dto

M. SUSIGIT KUSBANDRIJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2000 NOMOR 13 SERI: D NO.: 12

(8)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 10 TAHUN 2000

TENTANG

PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA I. UMUM

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan kelurahan, serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.

Alas dasar pertimbangan tersebut di alas, maka perlu disahkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa sebagai salah satu Peraturan Daerah yang merupakan penjabaran dan pelaksanan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 s/d Pasal 15 : Cukup jelas.

Referensi

Dokumen terkait

(Membuat trapesium seperti gambar di atas). Berdasar hasil wawancara ini dapat dikatakan bahwa SBR memenuhi fleksibilitas dalam memecahkan masalah, karena ia telah

Jasa Raharja maka akan terdapat jumlah yang lebih besar lagi, dimana korban meninggal dunia akibat kecelakaan pada lima tahun terakhir adalah rata-rata 20.459 orang pertahunnya

P: “Terus, Apakah media komunikasi radio sudah memadai informasi yang kakak butuhkan dalam menggunakan layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues?”.. I 8

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Rachmad Catur Hariady, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan yang positif signifikan antara fasilitas di perpustakaan universitas dengan kepuasan mahasiswa, koefisien

Peralatan P3K dan cara penggunaannya Disajikan wacana tentang P3K, peserta didik dapat menjelaskan pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dengan benar C2

Mesin penyangrai kopi memiliki beberapa komponen penting yang harus dibuat diantaranya adalah rangka mesin yang dibuat dari pipa hollow, tabung mesin yang dibuat dari

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan selama penugasan tersebut diatas, beberapa rekomendasi yang diberikan oleh internal audit yang dapat memberikan manfaat