• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL OSEATEK APLIKASI MS PROJECT PADA PERENCANAAN PROYEK TK PERTIWI KABUPATEN PEMALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL OSEATEK APLIKASI MS PROJECT PADA PERENCANAAN PROYEK TK PERTIWI KABUPATEN PEMALANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL OSEATEK

“APLIKASI MS PROJECT PADA PERENCANAAN PROYEK TK PERTIWI KABUPATEN PEMALANG”

DISUSUN OLEH:

Saufik Luthfianto, S.T, MT

Galuh Renggani Wilis, ST, MT

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2012

(2)

“APLIKASI MS PROJECT PADA PERENCANAAN PROYEK TK PERTIWI KABUPATEN PEMALANG”

Saufik Luthfianto Galuh Renggani Wilis

ABSTRAK

Perencanaan dalam suatu proyek mutlak dilakukan, karena perencanaan bermanfaat membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan, membantu manajer memahami keseluruhan gambaran operasi dengan lebih jelas, memudahkan dalam melaksanakan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi, membuat tujuan khusus, terperinci dan mudah dipahami. Salah satu alat yang dapat digunakan dalam perencanaan proyek adalah dengan metode network planning pada aplikasi microsoft project. Proyek TK Pertiwi di Pemalang adalah Proyek Pemerintah yang dilaksanakan tahun 2010 untuk membangun sarana pendidikan (sekolah). CV Lantera Kembar adalah salah satu pelaksana proyek TK Kabupaten Pemalang. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah menyusun rencana penyelesaian proyek TK Pertiwi Pemalang dengan memperhatikan jalur kritis, keterbatasan sumber daya manusia, percepatan penyelesaian proyek dan biaya penyelesaian proyek. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan studi lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam sistem perencanaan proyek yang dilakukan CV Lantera Kembar dalam proyek TK Kabupaten Pemalang. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Penyelesaian proyek TK PERTIWI dengan menggunakan metode

network planning memerlukan waktu penyelesaian proyek135,43 Hari, Alokasi sumber

daya majemuk dapat disimpulkan waktu penyelesaian tercepat adalah dengan batas tetap tetap (40pek,30Tkg batu, 20 tkg besi,15 tkg kayu,10tkg galian,15tkg listrik), Penyelesaian proyek TK PERTIWI dengan menggunakan metode network planning memerlukan biaya penyelesaian proyek sebesar Rp. 34.751.000,00. lebih hemat 1.31 % dibanding metode perkiraan.

Kata Kunci: Perencanaan proyek, network planning

1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah

Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk

melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas (Soeharto, 1995). Untuk mengelola kegiatan yang berbentuk proyek diperlukan suatu manajemen proyek, yang berfungsi untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan

(3)

mengendalikan sumber daya perusahaan baik berupa manusia, peralatan, dana maupun material. Proyek TK pertiwi di Pemalang adalah proyek pemerintah yang dilaksanakan tahun 2010 untuk membangun sarana pendidikan (sekolah). CV LANTERA KEMBAR adalah salah satu pelaksana proyek TK KABUPATEN PEMALANG. Pada pelaksanaan pembangunan proyek TK, CV LANTERA KEMBAR menangani pembangunan gedung TK Pertiwi. Dalam merencanakan penjadwalan proyek, CV LANTERA KEMBAR mempunyai masalah dalam menetukan waktu penyelesaian proyek. Penentuan waktu penyelesaian proyek hanya berdasarkan perkiraan, belum menggunakan pedoman yang pasti untuk menetukan berapa lama kira-kira waktu yang optimal untuk penyelesaian proyek Metode diagram

network planning pada Microsoft project 2007 menyajikan perencanaan

jadwal kegiatan proyek secara sistematis dan analitis, sehingga mudah dipahami oleh pihak-pihak yang terkait, dalam pelaksanaan proyek di lapangan, yaitu pelaksana dan konsultan pengawas. Pembuatan network planning dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai hubungan ketergantungan dan urutan kegiatan proyek, kegiatan-kegiatan kritis, kebutuhan sumber daya tiap-tiap keiatan, dan alokasi waktu pelaksanaan proyek. Diagram network planning juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah keterbatasan sumber daya dan program percepatan jika pemilik proyek menginginkan. Keterbatasan sumber daya dapat mempengaruhi jadwal proyek seperti bertambahnya waktu penyelesain proyek, dan terbentuknya jalur kritis baru. Keterbatasan sumber daya juga akan mempengaruhi biaya yang dibutuhkan. Merekrut, menyeleksi dan melatih

tenaga kerja memerlukan biaya yang mahal dan membutuhkan waktu lama sebelum mereka siap pakai. Setelah mereka bergabung dengan proyek, tidak mudah melepas dan memanggil kembali sesuai dengan naik turunnya pekerjan yang tersedia. Sedangkan menahan mereka untuk stand by akan menelan biaya yang dipandang tidak efisien. Oleh karena itu, diusahakan jangan terjadi keperluan yang bersifat naik turun yang sangat tajam (fluctuation). Metode

network planning dapat membantu mengatasi masalah tersebut, yang dikenal sebagai pemerataan sumber daya (resource lavelling) Penelitan ini akan membahas perencanaan proyek TK Pertiwi dengan menggunakan metode

network planning pada aplikasi Microsoft Project 2007 termasuk analisis biaya yang

diakibatkan oleh kemungkinan terjadinya percepatan penyelesaian proyek serta kemungkinan terjadinya keterbatasan sumber daya manusia.

b. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut: bagaimana merencanakan proyek pembangunan TK Pertiwi tahap II dengan menggunakan metode network planning dengan aplikasi

Microsoft Project 2007 serta melakukan

analisis terhadap kemungkinan terjadinya percepatan penyelesaian proyek dan keterbatasan sumber daya manusia.

c. Tujuan Penelitian

Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah menyusun rencana penyelesaian proyek TK Pertiwi Pemalang dengan memperhatikan jalur kritis, keterbatasan

(4)

sumber daya manusia, percepatan penyelesaian proyek dan biaya penyelesaian proyek.

(5)

d. Batasan Masalah

Agar sasaran dalam studi lapangan ini tercapai, maka diperlukan batasan -batasan sebagai berikut:

1. Perencanaan hanya dilakukan pada proyek Pembangunan sarana pendidikan

2. Perencanaan hanya dilakukan pada pembangunan TK Pertiwi Kabupaten Pemalang

e. Asumsi

1. Cuaca dianggap tidak mempengaruhi aktivitas kegiatan proyek.

2. Semua peralatan dan material dianggap cukup memenuhi standar penggunaan.

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan adalah metode network planning dengan menggunakan software microsoft project, pada tahap awal dilakukan survey atau

studi lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam sistem perencanaan proyek yang dilakukan CV Lantera Kembar dalam proyek TK Kabupaten Pemalang, tahapan selanjutnya perumusan masalah dan tujuan dari hasil survey, kemudian dilakukan pengumpulan data dan pengolahan data serta analisis terhadap permasalahan dari penelitian tersebut.

3. HASIL PEMBAHASAN

a. Pembuatan diagram Network

Planning

Setelah diketahui aktivitas-aktivitas

ketergantungan dari setiap kegiatan dan durasi tiap-tiap kegiatan maka dapat dibuat diagram network planningnya.

Untuk memudahkan pembuatan diagram network planning

diperlukan data-data pada tabel 1.

Tabel 1 Tabel Pembantu Diagram Network Planning NOTASI

KEGIATAN NAMA KEGIATAN PRODECESSOR DURASI

A mulai 0 days

B persiapan lahan A 0.1 days?

C uitzer & bawplank B 0.25 days?

D steigerwerk C 2 days?

E galian tanah pondasi B 5 days

F urugan tanah kembali H 1 day?

G urugan pasir bawah pondasi E 1 day

H pasang pondasi batu kali G 14 days

I

cor beton pondasi footplate landas &

trauspal F 30 days

J cor beton kolom struktur I 16.33 days

K cor berulang balok lantai V 1 day

L cor beton berulang balok tangga J 1 day

M cor beton plat lantai W 17 days

(6)

O cor berulang plat atap N 4 days

P pasangan batu merah H 18 days

Q plesteran S,Z 11.14 days

R

pasang railing stainles stell ramp dan

tangga P 1.29 days

S pasang batu paras R 1.29 days

T pasang lis dan sponengan S 5.25 days

U urugan tanah peninggian didapatkan G 3 days

V urugan pasir U 1 day

W cor beton rabat K 5 days

X pasang keramik lantai M 22 days

Y pasang keramik dinding Q,AD 4 days

Z pasang saluran M 2 days

AA pekerjaan kusen, pintu dan jendela P 33.75 days

AB pekerjaan kaca AA 10.31 days

AC pekerjaan kunci, engsel dan perlengkapan AB 11.25 days

AD pekerjaan plaffond O 58 days

AF pekerjaan pengecatan Q,AD,AM 33 days

AG pekerjaan instalasi listrik P 28.5 days

AH pekerjaan instalasi air P 11 days

AI pasang railing void stainless steel R 0.5 days

AJ pasang kuda-kuda W 7.6 days

AK pasang usuk reng AJ 9.75 days

AL pasang genteng AK 6 days

AM pasang lisplank AL 2.81 days

AN selesai Y,AF 0 days

Sumber: CV Lantera Kembar

Diagram network planning merupakan penyajian grafis dari suatu proyek. Penyajian diagram ini hendaknya mencerminkan atau memberikan gambaran jelas tentang proyek yang bersangkutan, singkat teratur dan mudah dimengerti. Diagram network

(7)

Gambar 1. Gambar network planning

Sumber: output Ms. Project

b. Identifikasi jalur Kritis

Dari diagram network planning

kemudian dihitung waktu dari penyelesaian proyeknya. Untuk menghitung waktu penyelesaian proyek menggunakan cara hitungan maju dan hitungan mundur:

a. Hitungan Maju

Hitungan maju adalah cara perhitungan waktu mulai dari selesai suatu kegiatan dalam rangkaian jaringan kerja yang hanya mempergunakan ES,EF dan D saja.

Aturan aturan:

- Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya selesai. - Rumus untuk hitungan maju

EF(i-j) = ES (i-j) + D(i-j)

Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan kegiatan terdahulu menggabung, maka ES kegiatan tersebut adalah sama dengan EF yang

terbesar dari kegiatan terdahulu. b. Hitungan Mundur

Perhitungan mundur dimaksudkan untuk mengetahui waktu paling akhir masing-masing kegiatan yang masih dapat dimulai dan diakhiri tanpa menunda kurun waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, yang telah dihasilkan dari hitungan maju. Hitungan mundur dimulai dari ujung kanan satu jaringan kerja atau waktu akhir penyelesaian proyek. Aturan-aturan Hitungan mundur

- Rumus untuk hitungan mundur:

LS(i-j) = LF(i-j) – D(i-j)

- Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan yang mengikuti, maka LF kegiatan tersebut adalah sama dengan LS kegiatan berikutnya yang terkecil. Dari diagram network planning dapat diketahui kelonggaran waktu atau slack. Slack untuk seluruh kegiatan dapat dilihat pada tabel 2.

(8)

Tabel 2 Identifikasi Jalur Kritis dan Float

NO Activity

On

Critical Activity Earliest Earliest Latest Latest Slack Name Path Time Start Finish Start Finish (LS-ES)

1 mulai Yes 0 0 0 0 0 0

2 persiapan lahan Yes 0.1 0 0.1 0 0.1 0 3 uitzer & bawplank no 0.25 0.1 0.35 133.18 133.43 133.08 4 steigerwerk no 2 0.35 2.35 133.43 135.43 133.08 5 galian tanah pondasi Yes 5 0.1 5.1 0.1 5.1 0 6 urugan tanah kembali no 1 20.1 21.1 104.43 105.43 84.33 7 urugan pasir bawah pondasi Yes 1 5.1 6.1 5.1 6.1 0 8 pasang pondasi batu kali Yes 14 6.1 20.1 6.1 20.1 0 9

cor beton pondasi footplate landas

& trauspal no 30 21.1 51.1 105.43 135.43 84.33 10 cor beton kolom struktur Yes 16.33 20.1 36.43 20.1 36.43 0 11 cor berulang balok lantai no 1 10.1 11.1 66.29 67.29 56.19 12 cor beton berulang balok tangga Yes 1 36.43 37.43 36.43 37.43 0 13 cor beton plat lantai no 17 16.1 33.1 72.29 89.29 56.19 14 cor beton berulang plat tangga Ltl Yes 3 37.43 40.43 37.43 40.43 0 15 cor berulang plat atap Yes 4 40.43 44.43 40.43 44.43 0 16 pasangan batu merah no 18 20.1 38.1 70.71 88.71 50.61 17 plesteran no 11.14 40.68 51.82 91.29 102.43 50.61 18

pasang railing stainles stell ramp

dan tangga no 1.29 38.1 39.39 88.71 90 50.61 19 pasang batu paras no 1.29 39.39 40.68 90 91.29 50.61 20 pasang lis dan sponengan no 5.25 40.68 45.93 130.18 135.43 89.5 21 urugan tanah peninggian didapatkan no 3 6.1 9.1 62.29 65.29 56.19 22 urugan pasir no 1 9.1 10.1 65.29 66.29 56.19 23 cor beton rabat no 5 11.1 16.1 67.29 72.29 56.19 24 pasang keramik lantai no 22 33.1 55.1 113.43 135.43 80.33 25 pasang keramik dinding no 4 102.43 106.43 131.43 135.43 29 26 pasang saluran no 2 33.1 35.1 89.29 91.29 56.19 27 pekerjaan kusen, pintu dan jendela no 33.75 38.1 71.85 101.68 135.43 63.58 28 pekerjaan kaca no 10.31 0 10.31 113.87 124.18 113.87 29

pekerjaan kunci, engsel dan

perlengkapan no 11.25 10.31 21.56 124.18 135.43 113.87 30 pekerjaan plaffond Yes 58 44.43 102.43 44.43 102.43 0 31 pekerjaan pengecatan Yes 33 102.43 135.43 102.43 135.43 0 32 pekerjaan instalasi listrik no 28.5 38.1 66.6 106.93 135.43 68.83 33 pekerjaan instalasi air no 11 38.1 49.1 124.43 135.43 86.33 34 pasang railing void stainless steel no 0.5 39.39 39.89 134.93 135.43 95.54

(9)

35 pasang kuda-kuda no 7.6 16.1 23.7 76.27 83.87 60.17 36 pasang usuk reng no 9.75 23.7 33.45 83.87 93.62 60.17 37 pasang genteng no 6 33.45 39.45 93.62 99.62 60.17 38 pasang lisplank no 2.81 39.45 42.26 99.62 102.43 60.17 39 selesai Yes 0 135.43 135.43 135.43 135.43 0

Dari diagram network planning

tersebut dapat dilihat adanya beberapa jalur kritis. Jalur kritis tersebut memerlukan waktu penyelesaian 135,43 Hari. Jalur kritis pada pembangunan proyek TK PERTIWI terdapat jalur kritis yaitu (A- B-E-G-H-J-L-N-O- D-AF-AN).

c. Waktu Penyelesaian Proyek

Dari hasil perhitungan jalur kritis didapatkan waktu penyelesaian proyek adalah 135, 43 hari . Pada gambar diagram network planning peristiwa

akhir adalah kegiatan AN. Waktu penyelesaian proyek yang dihasilkan tersebut merupakan waktu penyelesaian pada kondisi normal artinya waktu penyelesaian yang dihasilkan bukan dari hasil percepatan dan sumber daya yang dialokasikan tidak terbatas.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab seelumnya, maka penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penyelesaian proyek TK PERTIWI dengan menggunakan metode

network planning memerlukan waktu

penyelesaian proyek135,43 Hari 2. Alokasi sumber daya majemuk dapat

disimpulkan waktu penyelesaian tercepat adalah dengan batas tetap tetap (40pek,30Tkg batu, 20 tkg besi,15 tkg kayu,10tkg galian,15tkg listrik)

3. Penyelesaian proyek TK PERTIWI dengan menggunakan metode

network planning memerlukan biaya

penyelesaian proyek sebesar Rp. 34.751.000,00. lebih hemat 1.31 % dibanding metode perkiraan

DAFTAR PUSTAKA

Buffa,Elwood, Managemen Produksi dan Operasi , Jakarta: Erlangga,1994. Gray,Clifford F and Larson, Eric W,

Project Management the Managerial Process:Mc-Graw Hill, 2000.

Haeder Ali, Tubagus, Prinsip-prinsip Untuk Network Planning, Jakarta: Gramedia, 1997.

Handoko, T. Hani, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE,1995 Heizer, Jay and Reinder, Barry, Prinsip

prinsip manajemen Operasi, Jakarta:Salemba Barat, 2001. Hiller, Federick S and Gerald J

Lieberman. Introduction to Operation Research. 3nd Edition, Holden- Day ,Inc, Oakland,California,1994.

AHuja, Hira N, Project Management Techniques in Planning and Controlling Constructin Project , New York: Willey, 1994.

Menipaz, Uhud, Pokok - Pokok Manjemen Operasi, Terjemahan Atmadji,Surakarta: UNS Press. Prijono, Tata Laksana Proyek, Jakarta:

(10)

Reksohadiprojo, Sukanto, Perencanaan dan Pengawasan produksi, Edisi Yogyakarta: PPFE,1998.

Soeharto, Imam, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Jakarta:Erlangga,1995.

Soeharto, Imam, Manajemen Proyek. Jakarta: Erlangga,1997.

LAMPIRAN

Gambar: perencanaan proyek dengan CPM &PERT

Gambar

Tabel 1 Tabel Pembantu Diagram Network Planning NOTASI
Diagram network planning merupakan penyajian grafis dari suatu proyek. Penyajian diagram ini hendaknya mencerminkan atau memberikan gambaran jelas tentang proyek yang bersangkutan, singkat teratur dan mudah dimengerti
Gambar 1. Gambar network planning
Tabel 2 Identifikasi Jalur Kritis dan Float

Referensi

Dokumen terkait

Kadin Indonesia mendorong dunia usaha melalui asosiasi-asosiasi industri untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan standar kompetensi dan pembentukan Lembaga Sertifikasi

Iris/geprek kunyit kemudian seduh dengan air panas, kemudian diamkan hingga hangat tambahkan madu & lada hitam Minum 1-2 X sehari. minimal 10 menit sebelum makan

Simpulan secara khusus adalah: (1) Nilai karakter menghormati dan sopan santun dapat ditingkatkan melalui metode bercerita dengan media gambar, ini dibuktikan dengan

Satu hal yang sangat ironis dari pengalaman saya sebagai penyuluh lapangan adalah sebagian besar UKM mebel di Jepara tidak memiliki kemampuan menghitung harga pokok produksi per

Agar dalam pengendalian lengan robot lebih mudah, maka dibuatlah penelitian dengan tujuan membuat rancang bangun sistem kendali lengan robot berbasis accelerometer

Terdapat pengaruh negatif signifikan antara perceived risk terhadap perilaku konsumen pada transaksi e-commerce mahasiswa yang ada di perguruan tinggi negeri (PTN) di

Bukaan pada dinding bangunan yang berupa jendela kaca dapat dimanfaatkan sebagai sarana pencahayaan alami untuk diteruskan ke dalam ruang dalam (ruang baca) di area

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1) Bahwa hasil belajar keterampilan jurus tunggal tangan kosong dengan pembelajaran