• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI LATIHAN KOORDINASI MATA-KAKI DAN LATIHAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PADA ATLIT PUTERA REMAJA PERGURUAN TAPAK SUCI MUHAMMADIYAH DEMAK KOTA MEDAN TAHUN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI LATIHAN KOORDINASI MATA-KAKI DAN LATIHAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PADA ATLIT PUTERA REMAJA PERGURUAN TAPAK SUCI MUHAMMADIYAH DEMAK KOTA MEDAN TAHUN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI LATIHAN KOORDINASI MATA-KAKI DAN

LATIHAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP

KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PADA ATLIT

PUTERA REMAJA PERGURUAN TAPAK SUCI

MUHAMMADIYAH DEMAK KOTA

MEDAN TAHUN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

HABIB RAHARJO HARAHAP NIM : 608321069

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

HABIB RAHARJO HARAHAP. Kontribusi Latihan Koordinasi Mata-Kaki Dan Latihan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Tendangan Sabit Pada Atlit Putera Remaja Perguruan Tapak Suci Muhammadiyah Demak Kota Medan Tahun 2013/2014.

( Pembimbing : NONO HARDINOTO)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED, Medan 2014

Pencak silat adalah olahraga bela diri bersumber dari Indonesia yang merupakan salah satu budaya asli bangsa Indonesia. Dimana sangat diyakini oleh para pendekarnya pencak silat, bahwa masyarakat melayu pada saat itu menciptakan dan mempergunakan bela diri ini sejak dimasa prasejarah. Johansyah

Lubis ( 2004:1)” di Indonesia sendiri istilah pencak silat baru mulai di pakai

setelah berdirinya top organisai pencak silat (IPSI)”. Organisasi Pencak Silat Indonesia yang di sebut juga dengan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia yang di singkat dengan IPSI didirikan pada tanggal 18 mei 1948 di Surakarta.

Kemampuan pencak silat yang baik memerlukan unsur-unsur fisik yang baik salah satunya daya ledak otot tungkai. Daya ledak merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang di perlukan dalam unsur meningkatkan prestasi pencak silat. Salah satunya faktor kondisi fisik yang menetukan kekuatan kuda-kuda yang kokoh dalam melakukan tendangan sabit yang maksimal, dan kekuatan tendangan sabit adalah daya ledak otot tungkai dan koordinasi.

Bertolak dari penjelasan diatas mengapa penelitian hendak mengadakan penelitian di perguruan tapak suci muhammadiyah demak tersebut, karena sekolah tersebut sangat memperhatikan olahraga pencak silat, terbukti di sekolah tersebut selalu mengadakan pertandingan pencak silat dan mengikuti pertandingan-pertandingan pelajar antar kecamatan, kabupaten, provinsi dan bahkan antar pelajar nasional. Begitu juga sekolah tersebut juga mengikuti pertandingan pencak silat antar perguruan tingkat pelajar. Oleh sebab itu peneliti akan mengkaji bagaimana hubungan antar koordinasi mata dan kaki dan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan tendangan sabit pada perguruan tapak suci muhammadiyah demak.

Uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang” latihan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan tendangan sabit pada atlit putera remaja perguruan tapak suci muhammadiyah demak kota medan.

”.

Untuk menemukan informasi-informasi penting tentang hubungan koordinasi mata-kaki dan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan tendangan sabit pada atlit remaja perguruan tapak suci muhammadiyah demak tahun 2013/2014. Dengan didapatkannya informasi tersebut, maka diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik para Pelatih, Guru Penjas, pemerhati olahraga, maupun insan yang membacanya.

(5)

korelasional dengan jumlah sampel 12 orang dari jumlah populasi 12 orang yang ditentukan dengan total sampling.

Selanjutnya untuk memperoleh kemampuan tendangan sabit, maka dilakukan tes koordinasi mata-kaki yaitu menedang bola ke dinding dan daya ledak otot rungkai yaitu triple jump plyometrics. Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas maupun terikat, maka digunakan perhitungan korelasi dan uji F. Dari hasil penelitian korelasi hipotesis yang pertama hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan kemampuan tendangan sabit pada atlit remaja perguruan tapak suci muhammadiyah demak tahun 2013/2014 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan kemampuan tendangan sabit pada atlit remaja perguruan tapak suci muhammadiyah demak tahun 2013/2014.

Dari hasil penelitian korelasi hipotesis yang kedua hubungan koordinasi mata-kaki dengan kemampuan tendangan sabit pada atlit remaja perguruan tapak suci muhammadiyah demak tahun 2013/2014 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara koordiansi mata-kaki dengan kemampuan tendangan sabit pada atlit remaja perguruan tapak suci muhammadiyah demak tahun 2013/2014.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah S.W.T, karena berkat dan

rahmatnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun dalam wujud yang

sangat sederhana.Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Medan.

Penulis menyadari, bahwa dalam pembuatan skripsi ini banyak

mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.Selanjutnya penulis sadar

bahwa manusia biasa tak luput dari kesalahan.Oleh karena itu, Penulis

menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tak

terhingga kepada Yth. :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

beserta staf-stafnya.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M. Kes. selaku Dekan FIK Unimed yang

telah memberikan izin dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti

perkuliahan dan juga kepada Bapak Drs. Suharjo, M. Pd selaku Pembantu

Dekan I, Bapak Drs. Mesnan, M. Kes selaku Pembantu Dekan II, Bapak Dr.

Budi Valianto, M. Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu

Keolahragaan Unimed.

3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga (PKO) FIK Unimed, Bapak Drs. Nono Hardinoto, M. Pd selaku

Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) FIK Unimed.

4. Bapak Drs. Nono Hardinoto, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan

Pembimbing Akademik yang telah banyak meluangkan waktunya dalam

memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan

skripsi ini.

5. Seluruh rekan-rekan mahasiswa FIK Unimed yang telah membantu Penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Teristimewa kepada keluarga saya Ayahanda Drs.Muhammad Hatta Harahap

dan Ibunda Roslinawati Siregar selaku orangtua yang telah besusah payah

(7)

kakak,abang saya yang telah mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan

studi ini, juga kepada seluruh keluarga yang ku sayangi dan yang selalu

memberikan semangat, dorongan dan materi kepada penulis.

7. Serta semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama Penulis

mengikuti perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa skripsiini masih jauh dari kesempurnaannya.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Demikian saya sampaikan dengan harapan semoga skripsi ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Medan, Januari 2014 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 6

1. Hakikat Pencak Silat ... 6

2. Hakikat Tendangan Sabit Dalam Pencak Silat ... 8

3. Hakikat Latihan ... 12

(9)

5. Hakikat Latihan Daya Ledak Otot Tungkai ... 17

B. Kerangka Berfikir ... 19

1. Kontribusi Koordinasi Mata Kaki Terhadap Kemampuan Tendangan Sabit ... 19

2. Kontribusi Latihan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Tendangan Sabit ... 20

3. Kontribusi Latihan Koordinasi Mata Kaki, Daya Ledak Otot Tungkai Secara Bersama-Sama Terhadap Kemampuan Tendangan Sabit ... 21

C. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB IIII : METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 23

-Lokasi Penelitian ... 23

B. Populasi Dan Sampel ... 23

1. Populasi ... 23

2. Sampel ... 23

C. Metode Penelitian ... 23

D. Desain Penelitian ... 24

E. Instrument Penelitian ... 25

F. Petunjuk Pelaksanaan Tes ... 27

G. Pelaksanaan penelitian ... 29

H. Teknik analisis data ... 29

(10)

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 33

B. Pengujian Hipotesis ... 33

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 34

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 36

(11)

DAFTAR TABEL

TabeL Halaman

1. Kategori Pembagian Kelas Untuk Golongan Remaja ... 8

2. Intensitas Latihan Yang Didasarkan Pada Reaksi Denyut Nadi

Terhadap Beban Latihan ... 13

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gelanggang pertandingan pencak silat ... 7

2. Tendangan sabit ... 9

3. Lapangan tes koordinasi ... 27

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data kontribusi latihan koordinasi mata kaki dan daya ledak otot tungkai terhadap tendangan sabit ... 37

2. Kontribusi latihan koordinasi mata kaki tendangan sabit ... 39

3. Kontribusi latihan daya ledak oitot tungkai terhadap tendangan sabit ... 45

4. Kontribusi bersama latihan koordinasi mata kaki dan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan tendangan sabit ... 51

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pencak silat adalah salah satu seni beladiri budaya bangsa asli Indonesia.

Di setiap daerah seluruh Indonesia memiliki macam-macam aliran pencak silat

yang berbeda-beda, yang masing-masing memiliki ciri khas dan gerakan yang

berbeda, misalnya di daerah masyarakat Karo menyebutkan pencak silat dengan

Ndikkar, di daerah toba meyebutkan pencak silat Morsak, di daerah Jawa pencak

silat di sebut Beksi dan banyak lagi aliran-aliran yang ada di Indonesia. Sehinggah

untuk menyatukan seluruh aliran-aliran pencak silat, maka di bentuk sebuah

wadah yang di sebut IPSI ( Ikatan Pencak Silat Sealuruh Indonesia ).

Johansyah Lubis ( 2004:1)” di Indonesia sendiri istilah pencak silat baru

mulai di pakai setelah berdirinya top organisai pencak silat (IPSI)”. Organisasi

pencak silat Indonesia yang di sebut juga dengan Ikatan Pencak Silat Seluruh

Indonesia yang di singkat dengan IPSI didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di

Surakarta.

Di dalam pertandingan pencak silat, ada dua nomor yang di pertandingkan

yaitu kategori tanding dan kategori tunggal. Katagori tanding adalah yang

menampilkan dua pesilat yang dari kubu yang berbeda. Keduanya saling

berhadapan untuk melakukan serang bela dengan menggunakan unsur pembelaan

(15)

Menangkis, mengelak dan menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan.

Penggunaan teknik, taktik bertanding menggunakan kaidah dan pola langkah

yang memanfaatkan kekayaan teknik jurus dan mendapatkan nilai

sebanyak-banyaknya. Sedangkan katagori tunggal adalah pertandingan pencak silat yang

menampilkan seorang pesilat yang memperagakan kemahiran dalam jurus baku

tunggal secara benar, tepat, dan mantap, penuh penjiwaan dengan tangan kosong

dan bersenjata.

Perkembangan kondisi fisik atau kemampuan fisik melalui suatu latihan

merupakan dasar atau persyaratan dalam mencapai perestasi yang optimal. Unsur

latihan fisik gerak yang teratur, intensif dan berkesinambungan merupakan

menyokong utama skill yang prima dalam penampilan dalam areal pertandingan.

Unsur fisik yang mendukung diantaranya “kekuatan, daya ledak, daya otot,

kecepatan, kelentukan, kecepatan, koordinasi, keseimbangan, kecepatan reaksi”

Sajoto (1995:9).

Kecepatan sebagai komponen pendukung kemampuan tendangan sabit

dalam hal ini adalah koordinasi. Koordinasi merupakan suatu kemampuan

biomotorik yang sangat kompleks. Koordinasi adalah suatu mekanisme yang

berfungsi untuk menyatukan beberapa gerak tubuh manusia sehingga menjadi

organisasi gerak yang terarah dan terprogram. Adanya koordinasi yang baik maka

seseorang dapat melakukan gerakan yang tertentu yang sangat sulit dilakukan

orang lain, hal ini karena adanya suatu latihan rutin dan berpola dalam gerakan

tersebut, lebih khusus dalam pencak silat apa yang di lihat dapat di jangkau oleh

(16)

Kemampuan pencak silat yang baik memerlukan unsur-unsur fisik yang

baik salah satunya daya ledak otot tungkai. Daya ledak merupakan salah satu

unsur kondisi fisik yang di perlukan dalam unsur meningkatkan prestasi pencak

silat. Salah satunya faktor kondisi fisik yang menetukan kekuatan kuda-kuda yang

kokoh dalam melakukan tendangan sabit yang maksimal, dan kekuatan tendangan

sabit adalah daya ledak otot tungkai dan koordinasi.

Uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang”

Kontribusi latihan koordinasi mata-kaki dan latihan daya ledak otot tungkai

dengan kemampuan tendangan sabit dalam pencak silat,”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang masalah, maka ada

beberapa masalah yang dapat di identifikasi, seperti;

1. Faktor-faktor apa saja yang mendukung hasil tendangan sabit pada

pencak silat?

2. Metode-metode apa saja yang mempengaruhi tendangan sabit pada

pencak silat?

3. Apakah latihan koordinasi mata-kaki dapat meningkatkan hasil tendangan

sabit pada pencak silat?

4. Apakah latihan daya ledak otot tungkai dapat meningkatkan hasil

tendangan sabit pada pencak silat?

5. Apakah latihan koordinasi mata-kaki dan daya ledak otot tungkai dapat

(17)

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini pokok permasalahan terpokus pada sebagian foktor

terkait dengan kemampuan tendangan sabit, oleh karena itu ruang lingkup

permasalahan perlu diberikan batasan-batasan agar tidak terlalu luas maka dibatasi

pada:

a. Kontibusi latihan koordinasi mata-kaki dan latihan daya ledak otot

tungkai terhadap kemampuan tendangan sabit dalam pencak silat?

b. Sample yang diteliti adalah club pencak silat perguruan tapak suci

Muhammadiyah Demak Kota Medan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah yang telah di kemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Apakah terdapat kontribusi antara latihan koordinasi mata-kaki dengan kemampuan tedangan sabit dalam pencak silat ?

1. Apakah terdapat kontribusi antara latihan daya ledak otot tungkai dengan

kemampuan tendangan sabit pada pencak silat ?

2. Apakah ada kontribusi antara latihan koordinasi mata-kaki dan latihan

daya ledak otot tungkai secara bersama-sama terhadap kemampuan

(18)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil kontribusi latihan

koordinasi mata-kaki dan latihan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan

tendangan sabit dalam pencak silat dan bisa membantu untuk meningkatkan

cabang olahraga pencak silat.

F. Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan sumbangan pengetahuan dan fikiran sekaligus dapat dijadikan

suatu pedoman dalam pelatihan pencak silat di club.

2. Menambah pengetahuan dan keterampilan bagi atlit di club dan lebih

penting adalah belajar tentang tendangan sabit dalam pencak silat.

3. Mendorong untuk terus dapat meningkatkan hasil latihan yang lebih baik

dalam ruang lingkup perguruan tapak suci Muhammadiyah Demak Kota

Medan.

4. Meningkatkan dan memperbaiki proses latihan dan melatih pencak silat

demi tercapainya hasil latihan yang lebih baik.

5. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai motivasi dan informasi baru bagi

perkembangan, kemajuan olahraga dan prestasi yang bermutu bagi pecinta

pencak silat perguruan Tapak Suci Muhammadiyah Demak dan Kota Medan

(19)
(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian,

maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat kontribusi yang signifikan dari latihan koordinasi mata kaki

terhadap kemampuan tendangan sabit atlit putra remaja Y.P Tapak Suci

Muhammadiyah Demak Kota Medan tahun 2013/2014

2. Terdapat kontribusi yang signifikan dari latihan daya ledak otot tungkai

terhadap kemampuan tendangan sabit atlit putra remaja Y.P Tapak Suci

Muhammadiyah Demak Kota Medan tahun 2013/2014

B. Saran

Dari hasil kesimpulan dan pembahasan yang di uraikan di atas, maka dalam

hal ini perlu peneliti memberikan saran, antara lain:

1. Kepada Pembina dan pelatih, dalam meningkatkan kemampuan tendangan

sabit para atlit agar memperhatikan bentuk-bentuk latihan yang sesuai dan

efesien di dalam mengajarkan kemampuan tendangan sabit khususnya.

2. Kepada pihak klub agar kiranya memperhatikan sarana yang ada untuk

melengkapi atau pengadaan peralatan dalam hal pencapaian prestasi atlit

agar bakat atlet dapat disalurkan, sehingga nantinya para penilik olahraga

dapat mencari bibit-bibit baru untuk dibina dan dididik menjadi seorang

olahragawan yang dapat mengharumkan nama daerah baik yang bersifat

(21)

3. Kepada pembaca, dianjurkan untuk mengadakan penelitian sejenis, dengan

(22)

33 DAFTAR PUSTAKA.

A, Pandey Jan.Teknik dan Istilah Pencak Silat ,Jakarta. PB.IPSI.1997

Bompa, Tudor O, Theory and Methodology of Training, lowa: Kendal Hunt Pub. Inc, 1994.

Harsono, Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, Jakarta: Tambak Kusuma, 1988.

Harsono. (1988). Coaching And Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching, Jakarta Akademi Persindo.

Iskandar, dkk. (1992). Pencak Silat. Jakarta,Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Proyek Pengambanagan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Kirkendal. Pengukuran dan Evaluasi untuk Guru Pendidikan Jasmani, terjemaah oleh Winarno, Jakarta: PPS IKIP Jakarta, 1997.

Lubis,Johansyah. Pencak Silat Panduan Praktis, Jakarta PT. Rajagrafindo Persada(2004).

Lubis, Johansyah. Intrumen Pemanduan Bakat, direktorat olahraga pelajar dan mahasiwa,direktorat jendral olahraga pendidikan nasional tahun (2004).

Mc. Ginnis, Peter Merton. Biomechanics of Sport and Exercise Seven Edition, (United States of America: Human Kinetics, 2005).

Sajoto, Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, Semarang: Dahara Prize, 1995.

Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta, FPOK – IKIP Semarang.

Gambar

TabeL Halaman
Gambar  Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Pemetaan Potensi Energi Terbarukan Berbasis Web Gis Sebagai Acuan Penerapan Sistem Smart Micro Grid dapat membantu dalam memaksimalkan potensi

Faktor- faktor yang berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap tingkat adopsi teknologi usahatani padi sawah adalah pengetahuan, sedangkan

Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Choiri tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap gambar penyakit akibat merokok

1. Kegiatan pendampingan dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari ketua dan anggota. Sebelum perencanaan dilakukan, tim terlebih dahulu mengidentifikasi kondisi dan

Pembagian tata massa pada kampung adat Sunda memiliki pembagian zonifikasi berdasarkan ketinggian yaitu kontur tertinggi, rata dan terendah. Pada masing-masing

Respon tersebut juga ditunjukkan oleh perubahan derajat polarisasi dari perban dingan amplitudo cahaya ψ yang lebih besar dibanding pada pelarut Xilena seperti yang

Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas teknik Problem Focused Coping dalam mengatasi stres belajar siswa pada pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Galut

Berdasarkan hasil diperoleh bahwa jumlah rata – rata kematian jentik Aedes aegypti dengan konsentrasi 25% ekstrak daun sirsak setelah perlakuan dengan waktu 4