• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA Pengertian (Definisi) Variabel Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KAJIAN PUSTAKA Pengertian (Definisi) Variabel Penelitian"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

5 KAJIAN PUSTAKA

Pengertian (Definisi) Variabel Penelitian

Kepatuhan perpajakan adalah tindakan seorang di dalam kesediaannya mematuhi kewajibannya sebagai WP yang baik (Astana & Merkusiwati, 2017).

Persoalan kepatuhan WP yang utama ialah ketersediaannya seorang seseorang WP dalam mematuhi kewajiban atas perpajakan dengan mengikuti dari aturan atau ketentuan perpajakan yang berlaku (Putri & Setiawan, 2017). Seorang WP diidentifikasi kepatuhan wajib pajaknya mulai dari kepatuhan seorang wajib pajak dalam melakukan pendaftaran dan kepatuhannya di dalam melakukan pembayaran pajak terutang yang sudah menjadi kewajiban dari WP (Paramartha & Rasmini, 2016).

Kesadaran WP merupakan ketika seorang WP memiliki kemampuan dan kemauan dalam untuk mematuhi kewajiban dalam membayar pajak (Astana &

Merkusiwati, 2017). Kondisi-kondisi yang memungkinkan bisa memiliki pengaruh kepada kesadaran seorang WP dalam melakukan pembayaran pajak meliputi mengetahui, mengakui, menghormati, dan mematuhi peraturan perpajakan (Nur Rohmawati & Rasmini, 2012). Biasanya kesadaran seorang WP bisa diamati mulai dari kesungguhannya dan keinginannya seorang WP dalam memenuhi tugas kewajibannya (Dharma & Suardana, 2014). Jadi, apabila semakin tinggi tingkatan kesadaran dari wajib pajak dimulai dengan memahami dan melaksanakan kewajiban dalam membayar kewajibannya semakin baik juga kepatuhannya sehingga kepatuhan dari wajib pajak itu sendiri akan meningkat (Susilawati &

Budiartha, 2013).

Kualitas pelayanan dapat dikatakan merupakan bentuk usaha dari sebuah layanan yang sudah diberikan oleh pemungut pajak yang ditujukan kepada WP.

Bentuk-bentuk dari pelayanan perpajakan biasanya dapat berupa kemampuan pegawai dalam perpajakan, infrastruktur yang diberikan, penggunaan dari sebuah sistem informasi dan teknologi yang bisa diakses oleh semua WP untuk memudahkan memenuhi kepatuhan kewajiban dari perpajakannya (Putri &

Setiawan, 2017). Apabila kualitas dari pelayanan perpajakan baik akan membuat seorang WP merasa puas atas pelayanannya. Maka dari itu apabila WP merasa puas

(2)

6 maka kepatuhan dari seorang WP akan menjadi meningkat (Astana & Merkusiwati, 2017).

Sanksi adalah sebuah tindakan dan hukuman yang dirancang di dalam tujuan untuk memaksakan orang mematuhi atau mentaati sebuah ketentuan dari perundang-undangan yang berlaku. Sanksi perpajakan merupakan sebuah jaminan yang diperuntukan untuk WP agar seorang WP tidak akan melakukan tindakan yang melanggar terhadap ketentuan peraturan perpajakan atau mengikuti ketentuan perpajakan dipatuhi oleh seorang WP (Paramartha & Rasmini, 2016). Sanksi PKB terdapat sanksi denda administrasi dan sanksi bagi kendaraan yang tidak melakukan registrasi ulang 2 tahun setelah habis masa berlaku STNK maka akan dihapus regidentnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sanksi pajak dapat menjadi sebuah alat pencegah bagi WP supaya tidak melakukan tindakan yang akan melanggar perjanjian dan ketentuan perpajakan dalam memenuhi kewajibannya maka dari itu seorang WP akan mematuhi segala peraturan perpajakan apabila terdapat sanksi tegas bagi para pelanggar (Putri & Setiawan, 2017).

Kondisi ekonomi adalah keadaan dari seseorang yang dinilai dari keadaan keuangan dan biasanya diukur menggunakan uang (Nurmalinda et al, 2017).

Effendy & Toly (2013) mengartikan kondisi ekonomi sebuah perusahaan sebagai bentuk pemanfaatan dari uang, tenaga dan waktu untuk pengoperasian perusahaan atau tata kehidupan perekonomian . Kondisi keuangan yang baik akan memiliki pengaruh yang baik dalam membayar pajak. Dengan kondisi ekonomi yang cukup akan membuat WP tidak melakukan tindakan penghindaran pajak, yang disebabkan pengeluaran WP lebih besar dari pada penghasilan yang diperoleh oleh WP (Aryobimo & Cahyonowati, 2012).

Hubungan Kesadaran Wajib Pajak dengan Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

Kesadaran WP yang meningkat membuat motivasi WP dalam membayar pajaknya dan dengan WP yang kesadarannya meningkat menjadikan masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap pajak (Rohmawati & Rasmini, 2012).

Maka dari itu seperti yang dikutip dari Mahaputri & Noviari (2016) dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan kesadaran yang tinggi akan membuat

(3)

7 pelaksanaan dari kewajiban membayar pajak juga akan menjadi lebih baik dan dapat membuat kepatuhan juga meningkat. Dengan adanya kondisi COVID-19 ini akan sulit bagi masyarakat untuk berperilaku patuh karena banyak sekali faktor yang membuat masyarakat sulit dalam membayar pajak (Supriyati, 2020).

Penelitian Putri & Setiawan (2017), Herlina (2020) menyimpulkan kesadaran WP mempunyai pengaruh kearah positif kepada tingkat kepatuhan WP.

Hasil dari penelitian lainnya juga memaparkan kesadaran pajak terdapat pengaruh positif pada kepatuhan WP dalam membayar PKB (Susilawati & Budiartha, 2013). Penelitian milik Avianto (2020) (Ruky et al., 2018) juga mengatakan kesadaran WP juga berpengaruh terhadap kepatuhan. Berdasarkan argumen yang telah dipaparkan, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

H1 = Kesadaran wajib pajak terdapat pengaruh yang positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor

Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

Kualitas pelayanan pajak merupakan hal yang harus ditingkatkan oleh aparat pajak karena kepatuhan WP dapat dilihat dari antara apa yang diinginkan oleh pelanggan dengan penilaian pelanggan kepada kinerja dari penyedia layanan lalu dibandingkan. Maka dari itu kualitas yang pemerintah berikan akan menjadi sangat berpengaruh terhadap kepatuhan WP karena perasaan puas atas layanan yang diberikan akan membuat seorang WP menjadi termotivasi dan kepatuhan dari WP akan meningkat (Paramartha & Rasmini, 2016). Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah wajib memberikan sebuah layanan yang baik mulai dari memepermudah sistem pelayanan dan mensosialisasikannya. Dengan bersosialisasi WP juga mendapat manfaat seperti mendapatkan informasi-informasi seputar pajak dan membuat WP nyaman karena kualitas pelayanan yang baik sehingga dapat menaikkan kepatuhan pajak (Supriyati, 2020).

Hasil penelitian yang lama yang dilakukan oleh K. J. Putri & Setiawan (2017), Herlina, (2020) menunjukkan kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang positif kepada kepatuhan WP. Erlina et al., (2018) kualitas pelayanan

(4)

8 berpengaruh positif terhadap kepatuhan. Berdasarkan argumen yang telah dipaparkan, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

H2 = Kualitas pelayanan pajak terdapat pengaruh yang positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor

Hubungan Sanksi Pajak dengan Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

Sanksi pajak adalah upaya penegakan peraturan dan dilakukan oleh pemerintah kepada seseorang yang melakukan tindak kelalaian dalam memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai WP yang diharapkan mampu untuk mendorong semua wajib pajak agar memenuhi kewajiban dari pajaknya dengan membayar pajak. Maka dari itu sanksi hukum bisa membuat seorang WP memenuhi kewajiban perpajakan (K. J. Putri & Setiawan, 2017). Masyarakat sebagai WP rela dikenakan pajak apabila tidak dapat membayar kewajiban pajaknya (Supriyati, 2020).

Penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan oleh Susilawati & Budiartha (2013), Sriniyati (2020) menunjukkan sanksi dalam hal perpajakan memiliki pengaruh ke arah positif pada kepatuhan WP dalam membayar PKB. Kemudian penelitian lain juga mengatakan bahwa sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan membayar pajak Dwi et al., (2019), Prima Putri et al., (2019) Berdasarkan argumen yang telah dipaparkan, maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut ini :

H3 = Sanksi pajak terdapat pengaruh yang positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor

Dampak Kondisi Ekonomi Terhadap Hubungan Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Pajak, Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak PKB

Kondisi ekonomi terhadap kepatuhan WP hubunganya dapat dilihat dari penghasilan yang sudah dihasilkan maupun diperoleh WP. Apabila penghasilan WP baik akan meningkatkan terhadap kepatuhan dari WP namun apabila kondisi ekonomi yang tidak baik maka WP akan memiliki kecenderungan menjadi tidak patuh. Hubungan tersebut sesuai dengan temuan dari Aryandini et al. (2016) bahwa

(5)

9 wajib pajak yang mempunyai kondisi keuangan yang lebih baik akan cenderung melakukan pelaporan pajaknya dibandingkan dengan yang kondisi keuangan tidak baik.

Kesadaran WP dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya kondisi ekonomi dari seseorang. Kondisi seseorang dengan keuangan yang baik, seseorang akan cenderung menyadari bahwa ketika semakin tinggi pendapatan yang diterima/diperoleh kepentingan dalam perpajakan juga besar semakin besar kepentingan, maka beban pajak yang ditanggung juga semakin besar. Dengan besarnya kepentingan tersebut maka kesadaran wajib pajak juga akan meningkat. Jadi, jika seseorang dikatakan sadar maka tingkat kepatuhan akan meningkat dan begitu pula sebaliknya (Chomariah, 2017). Namun keadaan ekonomi masyarakat yang tidak baik mempengaruhi sikap mental kemauan dan kesadaran membayar pajak yang membuat kepatuhan WP menurun atau bisa sebaliknya (Supriyati, 2020).

Kondisi pandemi memaksa pemerintah mengurangi aktivitas, termasuk kegiatan pelayanan. Pelayanan secara online menjadi sangat penting dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dengan menawarkan layanan yang fleksibilitas dan efisiensi (Utama, 2020). Namun, dengan adanya kondisi masa pandemi ini akan sulit bagi masyarakat untuk berperilaku patuh walaupun kualitas pelayanan sudah ditingkatkan dikarenakan faktor seperti kondisi ekonomi menurun yang membuat masyarakat lebih memilih memenuhi kebutuhan sulit dan tidak membayar pajak namun apabila dengan kondisi ekonomi yang baik maka kualitas pelayaan yang baik akan membuat masayrakat lebih berperilaku patuh (Supriyati, 2020).

Kondisi ekonomi yang tidak baik atau lemah membuat kondisi WP menjadi berperilaku tidak baik. Dengan kondisi yang tidak baik membuat WP sulit sekali menaati kepatuhan WP. sehingga di kondisi ini masyarakat sebagai WP rela menunda membayar pajak dan rela dikenakan sanksi pajak yang besar karena sulitnya masyarakat untuk bisa mematuhi kewajibannya untuk saat ini (Supriyati, 2020). Hal ini dapat membuat kepatuhan wajib pajak menjadi menurun dan juga sebaliknya apabila kondisi ekonomi yang baik akan membuat wajib pajak lebih

(6)

10 patuh karena kondisi kuangan yang cukup mampu digunakaan untuk memenuhi kewajiban pajaknya.

Berdasarkan penelitian Yasa & Jati (2017) mengatakan bahwa kondisi ekonomi mampu memoderasi pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Sama halnya dengan penelitian milik Julianti (2014) dan Aryobimo & Cahyonowati (2012) yang menyatakan bahwa kondisi ekonomi mampu memoderasi hubungan persepsi kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak.

H4a = Kondisi ekonomi memperkuat hubungan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor

H4b = Kondisi ekonomi memperkuat hubungan pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor

H4c = Kondisi ekonomi memperkuat hubungan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor

Model Kerangka Penelitian

KESADARAN PAJAK

KUALITAS PELAYANAN

SANKSI PAJAK

KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

H1

H3 H2

KONDISI EKONOMI

H4a

H4b H4c

Gambar 1. Model Kerangka Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

(SOP 2007) JIka diameter sudut Matahari diamati oleh astronot yang mengorbit planet kerdil Pluto pada jarak 39 SA, maka besarnya adalah ….. (SOK 2009) Nebula M20 yang dikenal

Model belajar tuntas Bloom tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut ; 1) mata pelajaran dipecah-pecah ke dalam sejumlah unit belajar yang lebih kecil (misalnya pengajaran dua

Tokoh- tokoh yang ikut mewarnai keberadaan daerah ini sejak dari Panjer sampai menjadi Kabupaten Kebumen sangat dipercaya oleh masyarakat akan kemampuannya (kesaktiannya)

Perawatan intercooler alternative dalam hal ini meliputi seluruh bagian, baik dari sisi udara maupun sisi air laut, perawatan pada kedua sisi tersebut dibersihkan dengan

Dari data tabulasi distribusi gempa bumi susulan di atas gempa bumi Pariaman setelah terjadinya gempa bumi utama dihari pertama menunjukkan untuk gempa bumi

Penggantian fonem PAN */i/ dengan fonem /e/ pada kata di atas dapat disimpulkan bahwa fonem /i/ berada pada satu tempat artikulasi yang sama, yaitu vokal depan tinggi /i/

Hasil pengujian organoleptik terhadap rasa makanan ringan produk ekstrusi dengan subgrade ubi jalar goreng beku Beni Azzuma sebagai bahan subtitusi ini menentukan nilai

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan keterampilan proses sains calon guru fisika pada kelas yang diterapkan pembelajaran inkuiri lebih