45 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Penelitian ini membahas hubungan penguasaan literasi sastra dan minat belajar dengan kemampuan menulis cerita anak. Pemerolehan data variabel penguasaan literasi sastra didapatkan melalui tes obyektif oleh peserta didik, data variable minat belajar didapatkan melalui pengisian angket oleh peserta didik, dan data variable kemampuan menulis cerita anak didapatkan melalui tes menulis cerita pada peserta didik. Tes obyektif, angket, dan tes menulis cerita diujicobakan kepada responden di luar sampel penelitian namun masih dalam satu populasi dengan sampel. Instrumen diujicobakan pada 29 orang. Uji coba instrument dilakukan untuk mencari tahu apakah instrument yang akan digunakan dalam penelitian valid dan reliabel atau tidak.
Validitas tes menulis dilakukan dengan meminta kepada tiga ahli. Uji validitas ini meminta ahli untuk mengamati aspek-aspek yang diukur dalam tes menulis adalah validitas konstruk, sedangkan untuk mengetahui tingkat relibailitas tes menulis dilakukan dengan menggunakan statistic berupa reliabilitas ratings dengan melibatkan penilai sejumlah tiga orang. Hasil statistik perhitungan reliabilitas ratings didapatkan koefisien reliabilitas ratings dari satu orang penilai yaitu 0,95. Sedangkan jika dihitung secara rerata dari tiga penilai, koefisien reliabilitasnya yaitu ada di angka 0,9. Berdasarkan hasil koefisien reliabilitas tersebut dapat diartikan bahwa pemberian nilai oleh masing-masing penilai dapat dikatakan konsisten (Lampiran 15).
Hasil analisis statistik pada 30 butir instrument tes penguasaan literasi sastra yang telah diujicobakan bahwa hasil koefisien korelasi butir soalnya antara - 1,463 hingga 2,432. Jika dibandingkan dengan nilai r tabel jika ⍺ =0,05 yaitu 0,373. Maka butir tes yang valid sejumlah 14 butir tes karena memiliki koefisien korelasi lebih dari 0,373. Sedangkan enam belas lainnya tidak valid atau gugur (Lampiran 16). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa terdapat 14 butir tes yang dipilih dan digunakan pada penelitian yang sebenarnya. Sedangkan hasil commit to user
reliabilitas setelah dihitung dengan rumus statistik KR-20 didapatkan hasil koefisien reliabilitas rxy = 0,62 (lihat lampiran 17).
Hasil analisis pada 27 butir pernyataan pada instrumen angket minat belajar yang diujicpbakan mendapat hasil berupa koefisien korelasi butir pernyataan (rxy) ada di angka 0,056 hingga 0,653. Apabila dibandingkann dengan nilai r tabel pada taraf ⍺ =0,05 yakni 0,373, maka diperoleh hasil bahwa 24 butir pernyataan yang memiliki r hitung lebih besar dari 0,373. Butir pernyataan yang tidak memenuhi kriteria dinyatakan tidak valid atau gugur. Hali ini dapat diputuskan bahwa terdapat 24 butir penyataan yang digunakan pada penelitian sesungguhnya (Lampiran 18). Adapun hasil reliabilitas yang diukur menggunakan rumus statistik Alpha Cronbach diperoleh hasil koefisien reliabilitas (rxy) = 0,86 (lihat lampiran 19).
Penelitian ini terdapat dua analisis data, yaitu analisis deskripsi dan analisis statistic. Analisis deskripsi berupa menampilkan deskripsi hasil penelitian tiap variable berupa rerata atau mean, median, modus, nilai maksimal, nilai minimal, standar deviasi, dan varian. Sedangkan analisis statistic berupa hasil dari uji prasyarat berupa uji normalitas dan linearitas dan uji hipotesis berupa uji korelasi sederhana dan korelasi ganda.
1. Hasil Uji Analisis Deskripsi
Peneliti melakukan uji deskripai untuk memetakan perolehan skor kemampuan menulis cerita anak, penguasaan literasi sastra, dan minat belajar.
Adapun uji analisis deskripsi dilakuka untuk menentuan kategori pada perolehan hasil kemampuan menulis cerita anak, penguasaan literasi sastra dan minat belajar peserta didik. Paparan berikut menjelaskan hasil uji yang telah dilaksanakan.
a. Data Kemampuan Menulis Cerita Anak
Data kemampuan menulis cerita anak yakni data atau nilai yang diperoleh dari tes menulis cerita kepada responden, dalam hal ini adalah peserta didik yang diteliti. Nilai tertinggi yang diperoleh yakni 91, nilai terednah sebesar 55, rata-rata 75,63, Median 76, Modus, 78, Standar Deviasi 7,86. Varian 61,89. Harga-harga statistik yang diperoleh dihitung commit to user
menggunakan Microsoft Excel. Distribusi frekuensi dan histogram frekuensi data nilai kemampuan menulis cerita anak dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Cerita Anak
Interval F f%
55-59 2 1,785714
60-64 8 7,142857
65-69 14 12,5
70-74 22 19,64286
75-79 31 27,67857
80-84 19 16,96429
85-89 11 9,821429
55-59 2 1,785714
90-94 5 4,464286
Gambar 1 Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Cerita Anak Hasil pada tabel dan histogram memiliki panjang interval 5 dan banyak kelas 8. 31 peserta didik mendapat skor antara 75-79 dengan persentase 27,67% sedangkah paling rendah terdapat 2 peserta didik memperoleh skor 55-59 dengan persentase 1,78%. 7,14% peserta didik menghasilkan skor 60-64 dengan sejumlah 8 peserta didik. 12,5% peserta didik memeroleh skor 65-69 sejumlah 14 peserta didik. 19,64% peserta
0 5 10 15 20 25 30 35
55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94
commit to user
didik memeroleh skor 70-74 sejumlah 22 peserta didik. 16,96% peserta didik memeroleh skor 80-84 sejumlah 19 peserta didik, 9,82% peserta didik memeroleh skor 85-89 sejumlah 11 peserta didik, dan 4,56% peserta didik memeroleh skor 90-94 dengan jumlah 5 peserta didik.
Tabel 2 Kategori Kemampuan Menulis Cerita Anak No Kategori Kemampuan Menulis
Cerita Anak
Rentang Skor F Prsentase (%)
1. Sangat Baik 89<x≤100 29 26
2. Baik 80<x≤88 52 46
3. Cukup Baik 70<x≤79 21 19
4. Kurang Baik 60<x≤69 10 9
Jumlah 112 100
Distribusi frekuensi data kemampuan menulis cerita anak pada tabel tersebut dapat dideskrpsikan dengan gambar dalam diagram batang sebagai berikut:
Gambar 2 Histogram Kategori Kemampuan Menulis Cerita Anak Berasarkan tabel dan histogtam tersebut, dapat dikatakan sebagian siswa kelas IV di Sekolah Dasar se-Kecamatan Laweyan memiliki kemampuan menulis cerita anak yang baik. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi terbanyak yang terdapat pada kategori baik sebesar 52 peserta didik dari 112 deserta didik atau 46%.
0 10 20 30 40 50 60
Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
commit to user
b. Data Penguasaan Literasi Sastra
Data penguasaan literasi sastra yakni data atau nilai yang diperoleh dari tes obyektif kepada responden, dalam hal ini adalah peserta didik yang diteliti. Nilai tertinggi yang diperoleh yakni 100, nilai terendah sebesar 28,6, rata-rata 81,7, Median 85,7, Modus, 86,7, Standar Deviasi 12,25. Varian 150,1. Harga-harga statistik yang diperoleh dihitung menggunakan Microsoft Excel. Distribusi frekuensi dan histogram frekuensi data nilai kemampuan menulis cerita anak dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Nilai Penguasaan Literasi Sastra
Interval F f%
28,6-37,6 1 0,892857
37,7-46,7 1 0,892857
46,8-55,8 1 0,892857
55,9-64,9 10 8,928571
65-74 10 8,928571
74,1-83,1 23 20,53571
83,2-92,2 43 38,39286
92,3-101,3 23 20,53571
Gambar 3 Histogram Frekuensi Skor Penguasaan Literasi Sastra
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Frekuensi
Interval Skor Penguasaan Literasi Sastra
commit to user
Hasil pada tabel dan histogram memiliki panjang interval 5 dan banyak kelas 8. Persentase tertingginya yakni 38,39% peserta didik memeroleh skor 83,2-92,2 sejumlah 43 peserta didik sedangkan persentase terendah terdapat 3 kelas, persentasenya yakni 0,89% peserta didik memperoleh skor 28,6-37,6 sejumlah 1 peserta didik. 0,89% peserta didik menghasilkan skor 37,7-46,7 sejumlah 1 peserta didik. 0,89% peserta didik memeroleh skor 46,8-55,8 sejumlah 1 peserta didik. 8,92% peserta didik memeroleh skor 55,9-64,9 sejumlah 10 peserta didik.
8,92% peserta didik memeroleh skor 65-74 sejumlah 10 peserta didik. 20,53%
peserta didik memeroleh skor 74,1-83,1 sejumlah 23 peserta didik , , dan 20,53%
peserta didik memeroleh skor 92,3-101,3 sejumlah 23 peserta didik.
Tabel 4 Kategori Penguasaan Literasi Sastra No Kategori Penguasaan Literasi
Sastra
Rentang Skor F Prsentase (%)
1. Sangat Baik 100<x≤100 10 9
2. Baik 81,7<x≤99,9 56 50
3. Cukup Baik 63,4<x≤81,6 39 35
4. Kurang Baik 0<x≤63,3 7 6
Jumlah 112 100
Distribusi frekuensi data penguasan literasi sastra pada tabel tersebut dapat dideskripsikan dengan gambar diagram batang sebagai berikut:
0 10 20 30 40 50 60
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Frekuensi
Kategori
commit to user
Gambar 4 Histogram Kategori Penguasaan Literasi Sastra
Berdasarkan tabel dan histogtam di atas, dapat dikatakan sebagian siswa kelas IV di Sekolah Dasar se-Kecamatan Laweyan memiliki penguasaan literasi sastra yang baik. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi terbanyak yang terdapat pada kategori baik sebesar 56 peserta didik dari 112 deserta didik atau 50%.
c. Data Minat Belajar
Data minat belajar yakni data atau nilai yang diperoleh dari anget yang telah diisi responden, dalam hal ini adalah peserta didik yang diteliti. Nilai tertinggi yang diperoleh yakni 87, nilai terendah sebesar 57, rata-rata 73,5, Median 74, Modus, 70, Standar Deviasi 7,39. Varian 54,75. Harga-harga statistik yang diperoleh dihitung menggunakan Microsoft Excel. Distribusi frekuensi dan histogram frekuensi data nilai kemampuan menulis cerita anak dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Nilai Minat Belajar
Interval F f%
57-60 9 8,035714
61-64 4 3,571429
65-68 9 8,035714
69-72 24 21,42857
73-76 24 21,42857
77-80 25 22,32143
81-84 17 15,17857
85-88 9 8,035714
commit to user
Gambar 5 Histogram Frekuensi Minat Belajar
Hasil pada tabel dan histogram memiliki panjang interval 4 dan banyak kelas 8. Persentasenya tertingginya yakni . 22,32% peserta didik memeroleh skor 77-80 sejumlah 25 peserta didik sedangkan terendahnya yakni 3,57% peserta didik menghasilkan skor 61-64 sejumlah 4 peserta didik dan lainnya yakni 8,03%
peserta didik memperoleh skor 57-60 sejumlah 9 peserta didik.. 8,03% peserta didik memeroleh skor 65-68 sejumlah 9 peserta didik. 21,42% peserta didik memeroleh skor 69-72 sejumlah 24 peserta didik. 21,42% peserta didik memeroleh skor 73-76 sejumlah 24 peserta didik. 15,87% peserta didik memeroleh skor 81-87 sejumlah 17 peserta didik.
Tabel 6 Kategori Minat Belajar
No Kategori Minat Belajar Rentang Skor F Prsentase (%)
1. Sangat Baik 84<x≤96 21 19
2. Baik 74<x≤83 56 50
3. Cukup Baik 62<x≤73 27 24
4. Kurang Baik 24<x≤61 8 7
Jumlah 112 100
0 5 10 15 20 25 30
57-60 61-64 65-68 69-72 73-76 77-80 81-87
commit to user
Gambar 6 Histogram Kategori Minat Belajar
Berdasarkan tabel dan histogtam di atas, dapat dikatakan sebagian siswa kelas IV di Sekolah Dasar se-Kecamatan Laweyan memiliki minat belajar yang baik. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi terbanyak yang terdapat pada kategori baik sebesar 56 peserta didik dari 112 deserta didik atau 50%.
2. Hasil Uji Persyarat Analisis
Peneliti melakukan uji prasyarat atau pengecekan terlebih dahulu sebagai syarat uji hipotesis penelitian dilakukan. Uji prasyarat analisis yang dilakukan berupa uji normalitas data, signifikasi, dan linearitas. Berikut adalah paparan penjelasan hasil uji yang dilakukan.
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Hasil yang diperoleh dari uji normalitas variabel kemampuan menulis cerita anak (Y) diperoleh nilai 0,04774 dengan taraf ⍺ yang dipakai dalam penelitian ini ialah 0,05. Hasil duji normalitas yang telah diaksanakan dapat disimpulkan bahwa data kemampuan menulis cerita anak (Y) berdistribusi normal. (Lihat lampiran 21)
Uji normalitas variabel penguasaan literasi sastra (X1) diperoleh hasil 0,0799. Taraf ⍺ yang dipakai pada penelitian ini ialah 0,05. Hasil uji
0 10 20 30 40 50 60
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
commit to user
normalitas yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa data penguasaan literasi sastra (X1) berdistribusi normal.
Uji normalitas variabel minat belajar (X2) diperoleh hasil 0,05879.
Taraf ⍺ yang dipakai dalam penelitian ini ialah 0,05. Hasil uji normalitas yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa data minat belajar (X2) berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Peneliti melakukan uji perasaam regresi sederhana pada variabel Kemampuan Menulis Cerita Anak (Y) dengan Penguasaan Literasi Sastra (X1) dan Kemampuan Menulis Cerita Anak (Y) dengan Minat Belajar (X2) hasilnya yaitu siginifikan (keberartian) dan linear. Uji linearitas dilakukan dengan membandingkan antara dengan Apabila hasil dari
≤ , maka hubungan antara kedua variabel adalah linear .
Hasil analisis linearitas variabel Kemampuan Menulis Cerita Anak (Y) dengan Penguasaan Literasi Sastra (X1) diperoleh hasil sebesar 1,94 (Lihat Lampiran 22).Apabila hasil dibandingkan dengan taraf nyata α = 0,05, dk GTC = 8, dan dk GM = 102 menunjukan bahwa
sebesar 2,04, maka hasil lebih kecil dari sehingga hipotesis nol diterima. Menurut hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan hubungan antara variabel keterampilan menulis cerita anak (Y) dengan variabel penguasaan literasi sastra ( adalah linear.
Hasil analisis uji linearitas variabel Kemampuan Menulis Cerita Anak (Y) dengan Minat Belajar (X2) diperoleh hasil sebesar = -2,24 (Lihat Lampiran 23). Nilai dengan taraf α = 0,05, dk GTC = 26, dan dk GM = 84 menunjukan bahwa sebesar 1,62. Maka hasil lebih kecil dari sehingga hipotesis 0 diterima atau menjadi kesimpulan bahwa hubungan antara variabel keterampilan menulis cerita anak (Y) dengan variabel minat belajar ( bersifat linear.
3. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui bahwa hipotesis nol (H0) yang diajukan dapat direrima atau ditolak pada taraf kepercayaan tertentu (⍺ commit to user
= 0,05) dengan hipotesis alternatif (H1). Hipotesis yang diajukan akan dijelaskan sesuai dengan pengujiannya sebagai berikut.
a. Hubungan Penguasaan Literasi Sastra dengan Kemampuan Menulis Cerita Anak
Penelitian ini megajukan hipotesis pertama, yatu ada hubungan yang signifikan antara penguasaan literasi sastra dengan kemampuan menulis cerita anak. Hipotesis nol (Ho) yang akan diuji berbunyi bahwa
“tidak ada hubungan antara penguasaan literasi sastra dengan kemampuan menulis cerita anak” akan dilawan dengan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ada hubungan antara penguasaan literasi sastra dengan kemampuan menulis cerita anak”.
Hasil analisis uji korelasi sederhana antara penguasaan literasi sastra dengan kemampuan menulis cerita anak menghasilkan perhitungan sebesar 0,98 dengan nilai kritis = 0,192 (Lihat lampiran 24).
Untuk mengetahui signifikasinya, maka dilakukan uji t. Hasil uji t menunjukan hubungan antara penguasaan literasi sastra dengan kemampuan menulis cerita anak adalah 65,08, lebih besar dari sebesar 1,98 (Lihat lampiran 25). Berdasar hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis nol ditolak sehingga tidak terdapat hubungan antara penguasaan literasi sastra dengan kemampuan menulis cerita anak.
Hipotesis alternatif yang berbunyi adalah terdapat hubungan antara penguasaan literasi sastra dengan kemampuan menulis cerita anak diterima
b. Hubungan Minat Belajar dengan Kemampuan Menulis Cerita Anak Penelitian ini mengajukan hipotesis kedua mengenai ada hubungan minat belajar dengan kemampuan menulis cerita anak. Hipotesis nol (Ho) yang akan diuji menyatakan bahwa “tidak ada hubungan antara minat belajar dengan kemampuan menulis cerita anak” bersaing dengan hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan “ada hubungan antara minat belajar dengan kemampuan menulis cerita anak”.
Analisis korelasi sederhana antara minat belajar dengan kemampuan menulis cerita anak menghasilkan perhitungan commit to user sebesar 0,99 dengan
nilai kritis = 0,185 (Lihat lampiran 26). Untuk mengetahui signifikasinya, maka dilakukan uji t. Hasil uji t menunjukan hubungan antara minat belajar dengan kemampuan menulis cerita anak adalah 65,08, lebih besar dari sebesar 1,98 (Lihat lampiran 27). Berdasar hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis nol ditolak sehingga tidak terdapat hubungan antara minat belajar dengan kemampuan menulis cerita anak. Hipotesis alternatif yang berbunyi adalah terdapat hubungan antara minat belajar dengan kemampuan menulis cerita anak diterima.
c. Hubugan Penguasaan Literasi Sastra dan Minat Belajar secara bersama-sama dengan Kemampuan Menulis Cerita Anak
Penelitian ini mengajukan hipotesis ketiga mengenai ada hubungan penguasaan literasi sastra dan minat belajar secara bersama-sama dengan kemampuan menulis cerita anak. Hipotesis nol (Ho) yang diuji menyatakan bahwa “tidak ada hubungan antara penguasaan literasi sastra dan minat belajar secara bersama-sama dengan kemampuan menulis cerita anak”
bersaing dengan hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan “ada hubungan antara penguasaan literasi sastra dan minat belajar secara bersama-sama dengan kemampuan menulis cerita anak”.
Analisis korelasi ganda antara penguasaan literasi sastra dan minat belajar secara bersama-sama dengan kemampuan menulis cerita amak menghasilkan perhitungan sebesar 0,97 dengan nilai kritis = 0,185 (Lihat lampiran 29). Untuk mengetahui signifikasinya, maka dilakukan uji . Hasil uji sebesar 27517,35, lebih besar dari sebesar 3,08 dengan = 2 dan = 109 (α = 0,05) (Lihat lampiran 30). Berdasarkan hasil analisis tersebut, bahwa bahwa Fo >
Ft yang berarti Fo signifikan. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis nol ditolak sehingga tidak terdapat hubungan antara penguasaan literasi sastra dan minat belajar secara bersama-sama dengan kemampuan menulis cerita anak. Hipotesis alternatif yang berbunyi adalah terdapat hubungan antara penguasaan literasi sastra dan minat belajar secara bersama-sama dengan kemampuan menulis cerita anak diterima. commit to user
B. Pembahasan
Analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan ketiga hipotesis yang dilaksanakan pada penelitian ini dikatakan diterima. Hasil akhir pada penelitian ini membuktikan bahwa penguasaan li terasi sastra yang terdapat pada peserta didik memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan menulis cerita anak pada peserta didik. Adapun dengan minat belajar pada peserta didik memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan menulis cerita anak pada peserta didik, dan penguasaan literasi sastra dan minat belajar pada peserta didik memiliki hubungan yang positif. Hubungan antara penguasaan literasi sastra dan minat belajar secara bersama-samapun signifikan dengan kemampuan menulis cerita anak.
Analisis korelasional antara variabel penguasaan literasi sastra dan minat belajar secara mandiri ataupun berssama-sama memiliki hubungan dengan variabel kemampuan menulis cerita anak. Hal tersebut dapat diartikan bahwa meningkatnya penguasaan literasi sastra dan minat belajar bersamaan dengan meningkatnya kemampuan meulis cerita anak, berlaku juga sebaliknya. Hubungan ini memunculkan pemahaman bahwa kemampuan menulis cerita anak bisa dipelajari atau diperkirakakan dari variabel penguasaan literasi sastra dan minat belajar. Penjelasan rinci akan dipaparkan di bawah ini.
1. Hipotesis Pertama
Uji hipetesis telah menjelaskan koefisien korelasi sederhana antara variabel X1 dengan Y (ry1) sebesar 0,98. Berdasarkan (ry1) sebesar 0,98 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara penguasaan literasi sastra dengan kemampuan menulis cerita anak.
Penguasaan literasi sastra yang ada pada peserta didik memiliki hubungan dengan kemampuan menulis cerita anak. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nuryani dalam (Abdul Rozak and Mulyati, 2018) menyatakan bahwa membaca adalah kemampuan berbahasa, seseorang yang rajin dan suka membaca memiliki potensi dalam kemampuan bahasanya yang lain akan lebih baik, begitu pula dengan pengetahuannya. Teori tersebut didukukng dengan penelitian yang dilaksanakan oleh (Ariani, 2014) yang
commit to user
menyatakan bahwa apabila pengetahuan kesusastraan yang dimiliki peserta didik tinggi maka kemampuan menulis juga akan tinggi.
2. Hipotesis Kedua
Uji hipotesis menjelaskan koefisen sederhana antara variabel X2 dengan Y (ry2) sejumlah 0,99. Besarnya (ry2) 0,99 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara minat belajar dengan kemampuan menulis cerita anak.
Minat belajar yang ada pada peserta didik memiliki hubungan dengan kemampuan menulis cerita anak. Hal tersebut sejalan dengan pendapat(Pitadjeng, 2015) menyatakan bahwa menyatakan bahwa jika peserta didik berminat pada suatu topik/materi yang dipelajari, ia cenderug tidak malas mempelajarinnya yang mengakibatkan tidak hilang perhatianya. Dan dengan situasi yang senang, peserta didik akan merasa lebih mudah dalam memelajari topik tersebut sehingga hasil belajaranya lebih tinggi. Teori tersebut searah dengan penelitian yang dilaksanakan (Bahasa, Sastra and Unnes, 2013) menyatakan bahwa “minat membaca dan penguasaan kosakata memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap kemampuan menulis eksposisi, sehingga mahasiswa perlu meningkatakan minat membaca dan penguasaan kosakata yang dilakukan secara sistematis dan terus menerus.”
3. Hipotesis Ketiga
Pengujian hipotesis telah menjelaskan koefisien korelasi ganda antara X1 dan X2 dengan Y (ry1.2) sejumlah 0,97 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara penguasaan literasi sastra dan minat belajar secara bersama- sama dengan kemampuan menulis cerita anak.
Penguasaan literasi sastra dan minat belajar secara bersama-sama memiliki hubungan yang dengan kemampuan menulis cerita anak. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan oleh(Putri Pratiwi, 2018) Hasil penelitian tersebut adalah bahwa “terdapat hubungan yang sedang antara literasi informasi dengan kemampuan menulis dengan nilai koefisien korealsi 0,48 dan menyimpulkan bahwa rata-rata peserta didik yang mempuyai minat membaca mampu meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek peserta didik. Dari kalimat tersebut dapat diartikan, semakin tinggi minat membaca peserta didik, maka semakin tinggi pula nilai commit to user
keterampilan menulis cerita pendek didik. Jadi dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan keterampilan menulis cerita pendek peserta didik memiliki korelasi dengan arah positif pada kategori sedang.” Relevansinya penelitian Pratiwi terletak pada variabel terikat, yaitu kemampuan menulis cerita.
commit to user
59 commit to user