• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Nama Sekolah : SMKN 6 Garut Paket Keahlian : Akuntansi

Mata Pelajaran : Administrasi Pajak Kelas / Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 12 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti :

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami jenis-jenis pajak dan ketentuan umum dan tata cara perpajakan 4.1 Mengelompokkan jenis-jenis pajak dan tata cara perajakan

C. Indikator pencapaian Kompetensi KD Pengetahuan

3.1.1 Mengamati ruang lingkup ketentuan perpajakan di Indonesia

3.1.2 Menjelaskan secara luas definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan di Indonesia 3.1.3 Menjelaskan secara luas penggolongan pajak

3.1.4 Memahami tata cara pemungutan pajak di Indonesia KD Ketrampilan

4.1.1 Menyajikan asas-asas pemungutan pajak di Indonesia 4.1.2 Menguraikan tata cara pemungutan pajak diidonesia 4.1.3 Menyampaikan penggolongan pajak di Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model Ekspositori, peserta didik mampu:

1. Mengamati ruang lingkup ketentuan perpajakan di Indonesia dengan teliti

(2)

2. Menjelaskan secara luas definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan di Indonesia dengan tepat

3. Menjelaskan secara luas penggolongan pajak dengan jujur

4. Memahami tata cara pemungutan pajak di Indonesia dengan tepat

5. Menyajikan asas-asas pemungutan pajak di Indonesia dengan percaya diri 6. Menguraikan tata cara pemungutan pajak diidonesia dengan teliti

7. Menyampaikan penggolongan pajak di Indonesia dengan teliti

E. Materi Pembelajaran : 1. Pengertian – pengertian

- Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

- Wajib pajak adalah Orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

- Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

- Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang ini.

- Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalende

2. Dasar hukum perpajakan di Indonesia

- Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah segala pengertian, ketentuan, peraturan dan hal-hal yang menyangkut perpajakan menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 2000 (UU KUP)

- Hukum pajak material dapat juga disebut sebagai ketentuan material dalam perpajakan.

Berarti, mengatur hal-hal secara materi dalam perpajakan. Siapa yang dikenakan pajaknya atau siapa subjek pajaknya. Apa objek yang dikenakan pajaknya. Berapakah besar tarif pajaknya dan besarnya pajak yang terutang. Berikut ini merupakan contoh- contoh hukum pajak material secara rinci, diantaranya :

UU No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan

UU No. 18 tahun 2000 tentag Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa dan Pajak Atas Penjualan Barang Mewah (PPN dan PPnBM)

(3)

UU No. 12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) UU No. 13 tahun 1985 tentang Bea Materai

UU No. 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

UU No. 20 tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan 3. Fungsi pajak

- Fungsi anggaran (budgetair)

Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

- Fungsi mengatur (regulerend)

Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

- Fungsi stabilitas

Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.

- Fungsi redistribusi pendapatan

Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

4. Penggolongan pajak

a. Berdasarkan pihak yang memungut pajak - Pajak Pusat

Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contohnya : Pajak penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

- Pajak Daerah

Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contohnya : Pajak reklame, Pajak hiburan, Pajak kendaraan bermotor, Pajak pemanfaatan air tanah, Pajak penerangan, dll

(4)

b. Berdasarkan Sifatnya - Pajak Subjektif

Pajak Subjektif adalah pajak yang dikenakan kepada orang yang menerima penghasilan tidak berpengaruh dari mana penghasilannya. Contohnya : Pajak penghasilan (PPh) - Pajak Objektif

Pajak objektif adalah pajak yang dikenakan atas bendannya yang kemudian dicari subjeknya.

Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

c. Berdasarkan Cara Pembebanan Pajak - Pajak Langsung

Pajak Langsung adalah jenis pajak yang langsung ditanggung oleh wajib pajak dan beban pajak tidak bisa dilimpahkan ke pihak lain.

Contohnya : Pajak penghasilan (PPh) - Pajak tidak Langsung

Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain.

Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)

5. Asas Pemungutan pajak

- Asas domisili atau disebut juga asas kependudukan (domicile/residence principle), berdasarkan asas ini negara akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan, apabila untuk kepentingan perpajakan, orang pribadi tersebut merupakan penduduk (resident) atau berdomisili di negara itu atau apabila badan yang bersangkutan berkedudukan di negara itu. Dalam kaitan ini, tidak dipersoalkan dari mana penghasilan yang akan dikenakan pajak itu berasal. Itulah sebabnya bagi negara yang menganut asas ini, dalam sistem pengenaan pajak terhadap penduduk-nya akan menggabungkan asas domisili (kependudukan) dengan konsep pengenaan pajak atas penghasilan baik yang diperoleh di negara itu maupun penghasilan yang diperoleh di luar negeri (world-wide income concept).

- Asas sumber, Negara yang menganut asas sumber akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan hanya apabila penghasilan yang akan dikenakan pajak itu diperoleh atau diterima oleh orang pribadi atau badan yang bersangkutan dari sumber-sumber yang berada di negara itu. Dalam asas ini, tidak menjadi persoalan mengenai siapa dan apa status dari orang atau badan yang memperoleh penghasilan tersebut sebab yang menjadi landasan penge¬naan pajak adalah objek pajak yang timbul atau berasal dari negara itu. Contoh: Tenaga kerja asing bekerja di Indonesia maka dari penghasilan yang didapat di Indonesia akan dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia.

- Asas kebangsaan atau asas nasionalitas atau disebut juga asas kewarganegaraan (nationality/citizenship principle).Dalam asas ini, yang menjadi landasan pengenaan pajak adalah status kewarganegaraan dari orang atau badan yang memperoleh penghasilan. Berdasarkan asas ini, tidaklah menjadi persoalan dari mana penghasilan yang akan dikenakan pajak berasal. Seperti halnya dalam asas domisili, sistem pengenaan

(5)

pajak berdasarkan asas nasionalitas ini dilakukan dengan cara mengga¬bungkan asas nasionalitas dengan konsep pengenaan pajak atas world wide income.

F. Media, Alat dan Metode : a. Media Belajar

- Tayangan/ilustrasi tentang materi perpajakan - Lembar Kerja Siswa (LKS)

b. Alat : - Laptop

- LCD

c. Metode Pembelajaran :

- Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific - Model pembelajaran Inkuiri

- Metode Ceramah, Diskusi, Tanya jawab

G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1

No. Sintak Pembelajaran

Kegiatan

1. Pembukaan (15 menit)

- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia

- Guru menyampaikan garis besar materi ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia

2.

Tahap orientasi

Kegiatan Inti (110 menit) Mengamati

- Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah kegiatan pembelajaran, apersepsi, dan mengarahkan perhatian siswa

- Guru menyampaikan materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lain untuk memperjelas materi yang disajikan Menanya

(6)

No. Sintak Pembelajaran

Kegiatan

Merumuskan Masalah

Merumuskan Hipotesis

Tahap

pengumpulan Data

Menguji Hipotesis

Menarik Kesimpulan

- Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang penting dan menanyakan materi yang belum mereka pahami tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan

Mengumpulkan data/informasi/Mengeskporasi

- Guru sesekali menunjuk siswa secara acak dan memberikan pertanyaan lemparan terkait dengan materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan

- Guru memonitoring siswa, memberikan umpan balik, mengajarkan/menerangkan kembali apabila diperlukan, dan melanjutkan latihan terbimbing hingga siswa dianggap menguasai materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan

Asosiasi/menalar/Mencoba

- Guru memberikan bahan latihan soal tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan ataupun kelompok kecil

- guru memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa secara mandiri tanpa bantuan guru terkait materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan

- guru melakukan pengecekan/review tingkat pemahaman siswa dan memberikan umpan balik setelah latihan soal selesai dikerjakan

Mengkomunikasikan/Menyimpulkan

- Guru memberikan penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan

- Guru bersama dengan siswa merangkum materi pembelajaran tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan

3. Penutup (10 menit)

- Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

(7)

No. Sintak Pembelajaran

Kegiatan

- Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan

- Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan (merefleksi kegiatan) - Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan

mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya di rumah.

- Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 2

No. Sintak Pembelajaran

Kegiatan

1. Pembukaan (15 menit)

- Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali matari yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan - Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan

manfaat mempelajari materi pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu penggolongan pajak secara detail dan luas

- Guru menyampaikan garis besar materi penggolongan pajak secara detail dan luas dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang penggolongan pajak secara detail dan luas

2.

Tahap orientasi

Merumuskan Masalah

Kegiatan Inti (110 menit) Mengamati

- Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah kegiatan pembelajaran, apersepsi, dan mengarahkan perhatian siswa

- Guru menyampaikan materi tentang penggolongan pajak secara detail dan luas dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lain untuk memperjelas materi yang disajikan Menanya

- Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang penting dan menanyakan materi yang belum

(8)

No. Sintak Pembelajaran

Kegiatan

Merumuskan Hipotesis

Tahap

pengumpulan Data

Menguji Hipotesis

Menarik Kesimpulan

mereka pahami tentang penggolongan pajak secara detail dan luas

Mengumpulkan data/informasi/Mengeskporasi

- Guru sesekali menunjuk siswa secara acak dan memberikan pertanyaan lemparan terkait dengan materi tentang penggolongan pajak secara detail dan luas - Guru memonitoring siswa, memberikan umpan balik,

mengajarkan/menerangkan kembali apabila diperlukan, dan melanjutkan latihan terbimbing hingga siswa dianggap menguasai materi tentang penggolongan pajak secara detail dan luas

Asosiasi/menalar/Mencoba

- Guru memberikan bahan latihan soal tentang penggolongan pajak secara detail dan luas ataupun kelompok kecil

- Guru memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa secara mandiri tanpa bantuan guru terkait materi tentang penggolongan pajak secara detail dan luas

- Guru melakukan pengecekan/ review tingkat pemahaman siswa dan memberikan umpan balik setelah latihan soal selesai dikerjakan

Mengkomunikasikan/Menyimpulkan

- Guru memberikan penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi tentang penggolongan pajak secara detail dan luas

- Guru bersama dengan siswa merangkum materi pembelajaran tentang penggolongan pajak secara detail dan luas

3. Penutup (10 menit)

- Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

- Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan

- Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan (merefleksi kegiatan)

(9)

No. Sintak Pembelajaran

Kegiatan

- Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya di rumah.

- Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 3

No. Sintak Pembelajaran

Kegiatan

1. Pembukaan (15 menit)

- Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali matari yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya tentang penggolongan pajak secara detail dan luas

- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak

- Guru menyampaikan garis besar materi asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang asas- asas pemungutan dan pengenaan pajak

2.

Tahap orientasi

Merumuskan Masalah

Merumuskan Hipotesis

Kegiatan Inti (110 menit) Mengamati

- Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah kegiatan pembelajaran, apersepsi, dan mengarahkan perhatian siswa

- Guru menyampaikan materi tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lain untuk memperjelas materi yang disajikan

Menanya

- Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang penting dan menanyakan materi yang

(10)

No. Sintak Pembelajaran

Kegiatan

Tahap

pengumpulan Data

Menguji Hipotesis

Menarik Kesimpulan

belum mereka pahami tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak

Mengumpulkan data/informasi/Mengeskporasi

- Guru sesekali menunjuk siswa secara acak dan memberikan pertanyaan lemparan terkait dengan materi tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak

- Guru memonitoring siswa, memberikan umpan balik, mengajarkan/menerangkan kembali apabila diperlukan, dan melanjutkan latihan terbimbing hingga siswa dianggap menguasai materi tentang asas- asas pemungutan dan pengenaan pajak

Asosiasi/menalar/Mencoba

- Guru memberikan bahan latihan soal tentang asas- asas pemungutan dan pengenaan pajak ataupun kelompok kecil

- Guru memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa secara mandiri tanpa bantuan guru terkait materi tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak

- Guru melakukan pengecekan/review tingkat pemahaman siswa dan memberikan umpan balik setelah latihan soal selesai dikerjakan

Mengkomunikasikan/Menyimpulkan

- Guru memberikan penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak

- Guru bersama dengan siswa merangkum materi pembelajaran tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak

3. Penutup (10 menit)

- Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

- Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan

(11)

No. Sintak Pembelajaran

Kegiatan

- Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan (merefleksi kegiatan) - Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan

mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya di rumah.

- Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 4

No. Sintak Pembelajaran

Kegiatan

1. Pembukaan (10 menit)

- Guru melakukan apersepsi sebelum memulai kegiatan evaluasi pembelajaran

- Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri sebelum mengerjakan soal evaluasi secara mandiri

- Guru membagikan soal dan lembar kerja kepada siswa 2. Evaluasi KegiatanInti (115 menit)

- Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri terkait dengan materi ketentuan ummum dan tata cara perpajakan di Indonesia

3. Penutup (105 menit)

- Guru mengintruksikan kepada siswa bahwa waktu untuk mengerjakan soal sudah habis, dan siswa segera mengumpulkan lembar kerja

- Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari dan mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya

H. Sumber Belajar

1. Buku Paket Administrasi Pajak Kelas XI 2. Modul Administrasi Pajak Kelas XI 3. Koran, Majalah, atau Rumah Belajar

I. Penilaian (instrument terlampir) 1. Pengetahuan

a. TeknikPenilaian : Tes tertulis b. Bentuk instrument : Soal tes tertulis c. Kisi-kisi

(12)

No. Indikator Butir Instrumen

1. Definisi pajak menurut tokoh ahli 1

2. Fungsi pajak 2

3. Penggolongan pajak 3

4 Teori pemungutan pajak 4

5 Asas pemungutan pajak 5

2. Ketrampilan

a. Teknik Penilaian : Penilaian Unjuk kerja dengan melakukan eksplorasi individu b. Bentuk instrument : Soal Latihan terbimbing

c. Kisi-kisi

No. Indikator Butir Instrumen

1. Mengamati dan menganalisis ketentuan umum perpajakan 1 2 Menjelaskan dasar hukum dan penggolongan pajak di

Indonesia 2

3 Meyebutkan dan menjelaskan asas-asas pemungutan dan

pengenaan pajak 3

Instrumen: lihat Lampiran 2 3. Sikap ( Spritual )

a. Teknik : Observasi b. Bentuk Instrumen : Check List c. Kisi-kisi:

No. Aspek Pengamatan ButirInstrumen

1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 1 2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia tuhan 2 3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan

pendapat/presentasi

3 4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan

terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

4 Instrumen: lihat Lampiran 3

4. Sikap ( Sosial)

a. Teknik : Observasi b. Bentuk Instrumen : Check List c. Kisi-kisi:

No. Aspek Pengamatan ButirInstrumen

1. Motivasi 1

2. Rasa Ingin Tahu 2

3. Tanggung Jawab 3

4. Jujur 4

(13)

No. Aspek Pengamatan ButirInstrumen

5, Peduli 5

6 Santun 6

7 Percaya Diri 7

8 Disiplin 8

J. Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian 1. Pengayaan

Materi Pokok : Hari/Tgl Pelaksanaan :

No Nama Siswa Jenis

Pengayaan

Nilai Sebelum Pengayaan

Nilai Sesudah

Pengayaan Keterangan 1

2 dst

2. Remedial

Materi Pokok : Hari/Tgl

Pelaksanaan : No Nama Siswa Jenis

Remedial

Nilai Sebelum Remidial

Nilai Sesudah

Remidial Keterangan 1

2 dst

Disahkan Oleh Garut, Juli 2022

Kepala SMKN 6 Garut Guru Mata Pelajaran,

Nur Al Purqon, S.Pd, M.Si Barkah Tresna Ayu N, S.Pd NIP. 197010091997021002 NIP. 198901052022212008

(14)

SOAL EVALUASI Lampiran 1

Soal Pengetahuan

1. Jelaskan definisi pajak menurut S.I Djajadiningrat ! 2. Sebutkan penerapan pajak sebagai fungsi regulerend ! 3. Jelaskan dan sebutkan jenis-jenis pajak menurut golongan!

4. Sebutkan dan jelaskan teori yang mendukung pemungutan pajak!

5. Sebutkan Asas-asas pemungutan pajak ! Kunci Jawaban

1. Definisi pajak yang dikemukakan oleh S.I. Djajadiningrat: “Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabakan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan umum”.

2. Penerapan pajak sebagai fungsi pengatur adalah:

a. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah.

b. Tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan: dimaksudkan agar pihak yang memperoleh penghasilan tinggi memberikan kontribusi (membayar pajak) yang tinggi pula sehingga terjadi pemerataan pendapatan.

c. Tarif pajak ekspor 0%: dimaksudkan agar para pengusaha terdorong mengekspor hasil produksinya di pasar dunia sehingga dapat memperbesar devisa.

d. Pajak penghasilan dikenakan atas penyerahan barang hasil industri tertentu seperti industri semen, rokok, baja, dan lain-lain: dimaksudkan agar terdapat penekanan produksi terhadap industri tersebut karena dapat mengganggu lingkungan atau polusi (membahayakan kesehatan).

e. Pembebasan pajak penghasilan atas sisa hasil usaha koperasi dimaksudkan untuk mendorong perkembangan koperasi Indonesia.

f. Pemberlakuan tax holiday: dimaksudkan untuk menarik investor asing agar menanamkan modalnya di Indonesia.

6. Menurut Golongan

Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu

a. Pajak Langsung : Pajak langsung merupakan pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain.

b. Pajak Tidak Langsung : Pajak tidak langsung merupakan pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga.

7. Teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak:

1. Teori Asuransi: Teori ini menyatakan bahwa negara bertugas untuk melindungi orang dan segala kepentingannya, meliputi keselamatan dan keamanan jiwa, dan juga hrta bendanya.

2. Teori Kepentingan: Teori ini awalnya hanya memerhatikan pembagian beban pajak yang harus dipungut dari seluruh penduduk.

3. Teori Gaya Pikul: Teori ini menyatakan bahwa dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada jasa-jasa yang diberikan oleh negara kepada warganya, yaitu perlindungan atas jiwa dan harta bendanya.

(15)

4. Teori Kewajiban Pajak Mutlak (Teori Bakti): Teori ini berlawanan dengan ketiga teori sebelumnya, yang tidak mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan warganya, maka teori mendasarkan pada paham Organische Staatsleer.

5. Teori Asas Gaya Beli: Teori ini tidak mempersoalkan asal mula negara memungut pajak, melainkan hanya melihat pada efeknya, dan memandanga efek yang baik itu sebagai dasar keadilannya.

8. Asas Pemungutan Pajak

Terdapat ada tiga asas pemungutan pajak, yaitu:

a. Asas Domisili (Asas Tempat Tinggal) b. Asas Kebangsaan

c. Asas Penskoran

Jawaban benar tiap-tiap soal nilai 2 Total jawaban benar 10

(16)

Lampiran 2

Soal Praktek ( Keterampilan)

Topik diskusi yang diberikan guru dalam model pembelajaran ekspositori:

1. Mengamati dan menganalisis ketentuan umum perpajakan 2. Menjelaskan dasar hukum dan penggolongan pajak di Indonesia

3. Meyebutkan dan menjelaskan asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak Skor

No 1 jika tepat 100 No 2 jika tepat 100 No 3 jika tepat 100

Lampiran 3 (penilaian sikap spritual) NO Nama Siswa

Aspek Yang Diamati Berdoa sblm

aktivitas Bersyukur Mengucap Salam

Beribadah Dg baik 1

2 3

Disi dengan skor 1 – 4

1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik Lampiran 4 (penilaian sikap sosial)

N O

NAMA SISWA

SIKAP Motiva

si

Rasa ingin tahu

Tanggu ng jawab

Jujur Peduli Kerja sama

Sant un

Percay a diri

Disipli n 1

2 3

Disi dengan skor 1 – 4

1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik

Referensi

Dokumen terkait

Bilik Sumber Jabatan Sejarah yang merupakan sebuah bilik yang istimewa dan tertua di Fakulti Sastera dan Sains Sosial telah mendapat tempat dalam buku terbitan Universiti

Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan pantai Tanjung Kelayang adalah dengan program- program yang dimiliki oleh kelompok sadar wisata Gerude Care Belitong, terlibat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan qardhul hasan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tenaga kerja dengan nilai signifikansi sebesar

Dalam hal Pelatihan Penumbuhan Jiwa Kewirausahaan bagi UKM se-Provinsi Riau Tahun 2011, penilaian performance instruktur dilakukan atas tanggapan peserta berkaitan dengan:

Tujuan dalam penelitian ini adalah Melihat tahapan pelaksanaan supervisi akademik strategi bimbingan individual dilaksanakan dan peningkatan aktivitas yang dilakukan

Haѕіl dalam penelіtіan іnі menunjukkan bahwa pengalokaѕіan dana anggaran yang dіdapat darі DPA Kota Wіѕata Batu akan dіgunakan oleh Dіnaѕ Parіwіѕata

Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal anggota yang bersangkutan mengumumkan materi yang telah disepakati dalam rapat tertutup