1
PERANAN PEMBELAJARAN PKn DALAM MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG SISWA DI SMK NEGERI 2 TELUK KUANTAN KABUPATEN
KUANTAN SINGINGI Oleh :
Dwita Pradini1), Hambali2), Zahirman2)
1)Mahasiswa Program Studi PKn Universitas Riau
2) Dosen Program Studi PKn Universitas Riau Email : dwitapradini@rocketmail.com.
Hp. 085272884390
ABSRACT
This research is still there dilatar belakangi by behavioral deviations done by undergraduates in SMKN 2 Teluk Kuantan, such as: Students still have truant during school hours, students are permitted within the school, and the students got into a fight, both within and outside the school environment. Importance of Citizenship Education learning to learn in school is to address deviant behavior by students, so that learners become human faith or fear of Almighty God, virtuous, healthy, Knowledgeable, skilled, creative, independent, and become citizens of a democratic and responsible. Formulation of the problem in this research is the role of learning How Civics in addressing student misbehavior in the Gulf Kuantan SMK N 2. This study aimed to determine the role of learning in dealing with deviant behavior Civics students at SMK N 2 Teluk Kuantan. The authors carried out research in the Gulf of SMK Negeri 2 Regency Kuantan Kuantan Singingi lasted from April 2013 to complete the study. The population in this study were all students 2 Teluk Kuantan SMKN class XI with the number of students 358 students consisting of 10 class class. The sampling technique was purposive sampling, samples in this study were 358 X 15%. So the sample size in this study were 54 students. Data collection techniques used were in the form of observation techniques, interviewing techniques, library research techniques and questionnaire techniques. In analyzing the data using descriptive qualitative method. The hypothesis in this study is Learning civics role in addressing student misbehavior in SMK N 2 Teluk Kuantan district.
These results indicate that the Civics Lessons role in addressing deviant behavior of students in SMK N 2 Teluk Regency Kuantan Kuantan Singingi with the percentage of 66.8%
and included into the benchmark categorized as "Acting" is the benchmark of 66.67% - 100%.
So the hypothesis: Learning Civics role in addressing student misbehavior in SMK N 2 Teluk Kuantan Kuantan District Singingi is received.
Keywords: Learning Civics, Deviant Behavior
2 PENDAHULUAN
Pendidikan kewarganegaraan ( Civic Education ) mata pelajaran yang diajarkan di pendidikan formal, mulai dari sekolah dasar (SD) sampai keperguruan tinggi yang bertujuan membentuk warga negara yang baik yang tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan kemampuan untuk memahami, menghayati dan meyakini nilai-nilai pancasila sebagai pedoman prilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga menjadi warga negara yang bertanggungjawab dan dapat diandalkan serta memberikan bakat dan kemampuan untuk belajar lebih lanjut. (Anggraini, 2007 : 4). Menurut UU tentang sistem pendidikan nasional pasal 39 ayat 2 Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan nilai moral yang berakar pada budaya bangsa indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk prilaku kehidupan sehari-hari peserta didik, baik sebagai individu, anggota masyarakat, warga negara maupun sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Pentingnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dipelajari untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (visi pendidikan tinggi 2010).
Sekolah merupakan sarana yang penting dalam pembinaan pribadi siswa, dimana pendidikan moral yang diberikan oleh siswa-siswi menjadi acuan yang baik agar mereka tidak terjebak kedalam hal-hal yang tidak diinginkan. Pendidikan moral harus dimulai dengan menemukan komponen-komponen atau atribut-atribut yang diperkirakan mampu menopang pembentukan sosok pribadi yang terdidik secara moral. (Cheppy Haricahyono dalam Martita Lina, 2010:19).
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pemberian materi pendidikan moral bagi siswa Walaupun setelah mendapat didikan dari guru masih banyak juga terdapat penyimpangan- penyimpangan perilaku atau larangan-larangan moral yang dilakukan oleh siswa di sekolah tersebut, seperti : Penyalahgunaan narkoba, Perkelahian pelajar, Perilaku seksual di luar nikah, Berkeliaran di luar lingkungan sekolah, Penganiayaan/tindak kekerasan, Siswa yang membolos, Mencuri, Merokok dilingkungan sekolah. (M.Taupan, 2008:166-175).
Begitu juga di SMK N 2 Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi masih terdapat penyimpangan-penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh siswa/i diantaranya seperti : Siswa masih ada yang bolos pada jam pelajaran, Siswa sering merokok dilingkungan sekolah, Siswa terlibat perkelahian baik dalam maupun diluar lingkungan sekolah.
SMK ini juga memiliki sistem pendidikan yang baik, pendidkan moral merupakan yang paling utama dalam menerapkan tata tertib di sekolah, sesuai dengan visi dan misi sekolah dan untuk mencapai ini salah satu cara yang digunakan adalah hendaknya pendidik bisa memberikan pendidikan moral yang cukup yaitu salah satunya melalui pembelajaran PKn. Agar nantinya anak dapat berperilaku dengan baik apalagi pada saat anak terjun kelapangan
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan masalah didalam penelitian ini yaitu : Bagaimana peranan pembelajaran PKn dalam mengatasi perilaku menyimpang siswa di SMKN 2 Teluk Kuantan”.
Adapun tujuan penulis melaksanakan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui peranan pembelajaran PKn dalam mengatasi perilaku menyimpang siswa di SMK N 2 Teluk Kuantan.
3 METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena yang ada di lapangan, maka data yang akan diperoleh akan dianalisa dengan sistem deskriptif kualitatif dengan persentase. (Suharsimi Arikunto 2002:209).
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMKN 2 Teluk Kuantan, kabupaten Kuantan Singingi dan waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 - Juni 2013.
Populasi dan Sampel
Adapun yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi SMKN 2 Teluk Kuantan kelas XI dengan jumlah siswa 358 siswa yang terdiri dari 10 kelas (Data TU SMKN 2 Teluk Kuantan Tahun Ajaran 2012/2013). Dengan mengacu kepada pendapat Suharsimi Arikunto (2006:112) menyatakan jika populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, namun jika populasinya besar maka sampel yang diambil antara 10-15% atau 20-25%. Tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, dana, tenaga, sempit luasnya wilayah pengamatan dari subyek dan besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
(menurut Suharsimi Arikunto, 2006 : 112).
Berdasarkan teori di atas, maka peneliti menetapkan sampel yaitu 15% dari jumlah populasi yaitu 54 orang dengan teknik Purposive Sampling.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data menggunakan data primer dan data sekunder yang berhubungan dengan penelitian ini. Untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan terperinci dalam menguji hipotesis maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data yang meliputu : Angket, Wawancara dan Observasi.
Teknik Analisa Data
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena yang ada dilapangan, maka data yang akan diperoleh akan dianalisa dengan sistem deskriptif kualitatif dengan persentase, (Suharsimi Arikunto, 2002:209).
Setelah data terkumpul, maka data diklasifikasikan menjadi dua kelompok data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Terhadap data kualitatif yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisahkan menurut kategori untuk menarik kesimpulan. Sedangkan data yang bersifat kuantitatif diproses dengan cara dijumlahkan lalu dibandingkan dengan jumlah yang diharrapkan lalu diperoleh persentase. Adapun langkah-langkah adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan semua data yang diinginkan
2. Mengklasifikasikan alternative jawaban responden.
3. menentukan besar persentase alternatif jawaban responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P = F/N X 100% (Sudijono, 2001: 40)
Hasil analisa dikelompokan menurut persentase jawaban responden dan menjadi tolak ukur dalam pengambilan kesimpulan. Adapun tolak ukur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Persentase antara 66,67% - 100% dikatakan “ Berperan”
2. Persentase antara 33,34% - 66,66% dikatakan “ Kurang Berperan“
4
3. Persentase antara 0% - 33,33% dikatakan “ Tidak Berperan” (Sutrisno Hadi, 1990 : 229)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Tentang Peranan Pembelajaran PKn dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Siswa di SMK Negeri 2 Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi.
Setelah peneliti menyebarkan angket dan mengadakan wawancara kepada 54 siswa di SMK N 2 Teluk Kuantan. Peneliti mendapatkan Peranan Pembelajaran Pkn terhadap perilaku menyimpang tersebut yaitu :
Tabel – Tabel yang Mendukung Hipotesis Nomor
Tabel Uraian
1 Pembelajaran PKn membuat siswa aktif mengikuti kegiatan OSIS
2 Pembelajaran PKn membuat siswa aktif terlibat dalam kegiatan demonstrasi 3 Pembelajaran Pkn Membuat Siswa Menghargai Teman Yang Berbeda Keyakinan 4 Pembelajaran PKn membuat siswa aktif mengikuti upacara bendera
5 Siswa cabut pada saat jam pelajaran
6 Pembelajaran PKn membuat siswa sering mengikuti kegiatan Pilkada 7 Siswa sering mengucapkan kata-kata kotor
8 Pembelajaran PKn membuat siswa sering terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti PMR, Pramuka dan lain-lain
9 Siswa sering melawan terhadap guru
10 Siswa sering terlibat dalam penggunaan narkoba 11 Siswa sering berkelahi
12 Siswa sering membaca cerita porno
13 Siswa sering melihat gambar porno diberbagai media massa 14 Siswa sering menonton video porno
15 Siswa sering mencontek pada saat ulangan
5 16 Siswa sering merokok
17 Siswa terlibat dalam tawuran
18 Siswa melakukan tindak kekerasan seperti memukul 19 Siswa membolos pada saat jam sekolah
20 Siswa sering mencuri Sumber: Data Olahan Tahun 2013
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah tabel dari angket yang disebarkan penulis kepada responden yang mendukung hipotesis adalah berjumlah 20 pertanyaan atau setelah dianalisis, yaitu berjumlah 20 tabel.
Untuk mengetahui persentase dari setiap tabel yang mendukung hipotesis, maka dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Rekapitulasi Jawaban Peranan Pembelajaran PKn dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Siswa di SMKN 2 Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi
No. Tabel Jawaban Responden Jumlah
A (%) B (%) C (%)
F Sering F Kadang - kadang
F Tidak Pernah
N %
1 16 29,6 % 26 48,1 % 12 22,2 % 54 100 %
2 - - 4 7,4 % 50 92,6 % 54 100 %
3 45 83,3 % 9 16,7 % - - 54 100 %
4 54 100 % - - - - 54 100 %
5 1 1,9 % 2 3,7 % 51 94,4 % 54 100 %
6 1 1,9 % 4 7,4 % 49 90,7 % 54 100 %
7 1 1,9 % 39 72,2 % 14 25,9 % 54 100 %
8 38 70,4 % 12 22,2 % 4 7,4 % 54 100 %
9 - - 2 3,7 % 52 96,3 % 54 100 %
10 - - - - 54 100 % 54 100 %
6
11 - - 15 27,8 % 39 72,2 % 54 100 %
12 - - 5 9,3 % 49 90,7 % 54 100 %
13 - - 18 33,3 % 36 66,7 % 54 100 %
14 - - 12 22,2 % 42 77,8 % 54 100 %
15 11 20,4 % 28 51,9 % 15 27,8 % 54 100 %
16 - - 8 14,8 % 46 85,2 % 54 100 %
17 - - - - 54 100 % 54 100 %
18 - - 6 11,1 % 48 88,9 % 54 100 %
19 - - 1 1,9 % 53 98,1 % 54 100 %
20 - - - - 54 100 % 54 100 %
Jumlah 167 309,4 191 353,8 722 1336,9 3110
Rata-rata 8,4 9,6 36 54
Persentase 15,5 17,7 66,8 100 %
Sumber: Data Olahan Tahun 2013
Dari tabel di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa dari 54 responden yang menyatakan Sering adalah 15,5 % , yang menyatakan Kadang-kadang adalah 17,7 %, dan yang menyatakan Tidak Pernah adalah 66,8 %.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Dari 20 tabel yang mendukung hipotesis, hanya 15 tabel yang menyatakan Pembelajaran PKn Berperan atau sebesar 66,8 %.
2. Dari 20 tabel yang mendukung Hipotesis, hanya 3 tabel yang menyatakan Pembelajaran PKn Kurang Berperan atau sebesar 17,7 %.
3. Dari 20 tabel yang mendukung Hipotesis, ada 2 tabel yang menyatakan Pembelajaran PKn Tidak Berperan atau Sebesar 15,5 %.
Dari hasil pengujian hipotesis diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah diterima, peranan pembelajaran PKn dalam mengatasi perilaku penyimpang siswa di SMK N 2 Teluk Kuantan, kabupaten Kuantan Singingi Menunjukan Berperan yaitu sebanyak 66,8 %, sedangkan menurut Sutrisno Hadi Peranan Pembelajaran PKn berkisar antara Persentase antara 66,67% - 100% dikatakan “ Berperan”, selain itu hasil penelitian juga menunjukan Kurang Berperan sebanyak 17,7 % serta yang menunjukan Tidak Berperan sebanyak 15,5 %, jadi dari penelitian ini dapat di simpulkan Peranan Pembelajaran PKn dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Siswa di SMKN 2 Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi adalah Berperan.
7 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyimpulkan hal – hal sebagai berikut :
1. Dari 20 tabel yang mendukung hipotesis, 15 tabel yang menyatakan Pembelajaran PKn Berperan sebesar 66,8 %.
2. Dari 20 tabel yang Mendukung Hipotesis, 3 tabel yang menyatakan Pembelajaran PKn Kurang Berperan sebesar 17,7 %. %.
3. Dari 20 tabel yang mendukung Hipotesis, 2 tabel yang menyatakan Pembelajaran PKn Tidak Pernah Sebesar 15,5 %.
Berdasarkan Tolak Ukur menurut pendapat Sutrisno Hadi Peranan Pembelajaran PKn dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Siswa dikatakan Berperan apabila berkisar antara 66,67% - 100%, Kurang Berperan 33,34% - 66,66% dan Tidak Berperan 0% - 33,33%. Jadi Peranan Pembelajaran PKn dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Siswa di SMKN 2 Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi Karena Berperan (66,8%) Berada Pada Tolak Ukur 66,67% - 100%.
Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Peranan Pembelajaran PKn dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Siswa di SMKN 2 Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi adalah Berperan.
Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa pembelajaran PKn berperan dalam mengatasi perilaku penyimpang siswa di SMK Negeri 2 Teluk Kuantan, kabupaten Kuantan Singingi diterima.
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan hal- hal sebagai berikut :
1. Agar pemerintah Kabupaten Khususnya Kabupaten Kuantan Singingi lebih meningkatkan lagi kurikulum pada Mata Pelajaran PKn yang membahas tentang moral ataupun perilaku bagi siswa/I di kabupaten kuantan Singingi agar moral dan tingkah laku siswa sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
2. Hendaknya Pihak sekolah SMK Negeri 2 Teluk Kuantan khususnya guru mata pelajaran PKn lebih meningkatkan lagi dalam penanaman pesan moral disetiap materi yang disampaikan, Sehingga mereka tidak lagi melanggar tata tertib yang telah ditetapkan oleh sekolah.
3. Diharapkan semua siswa/i agar lebih dapat menanamkan nilai-nilai moral yang telah diajarkan oleh guru PKn sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
Damanik, Fritz H.S. 2010. Seribu Pena Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Endang Zaelani Zukaya, dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Padigma.
http://www.pustakasekolah.com
8
Lina, Martita. 2010. Peranan Mata Pelajaran PKn dalam Merubah Perilaku Siswa di SMPN 2 Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singigngi. Pekanbaru: Tidak Ada Penerbit
Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA untuk Kelas X. Edisi 1. Jakarta: Erlangga.
Nurseno. 2011. Sociologi. Edisi 1. Jakarta
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Edisi 1. Jakarta: Kencana
Rosyada, Dede.,dkk. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta.
Sardiman. 2011. Interaksi & mMotivasi Belajar Mengajar, Edisi 1. Jakarta:Raja Wali Pers Taupan, Muhammad. 2008. Sosiologi Bilingual untuk SMA/MA Kelas X. Edisi 1. Bandung:
Yrama Widya.
Wahab, Azis Abdul., dkk. 2011. Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung.
Winarno.2013. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Isi, Strategi, dan Penilaian. Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara.