• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR REKRUTMEN MAHASISWA BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STANDAR REKRUTMEN MAHASISWA BARU"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR

REKRUTMEN

MAHASISWA BARU

(2)

2

STANDAR REKRUTMEN MAHASISWA BARU

Tim Penyusun

1. Imanuel Mbay Landunau, M.Pd.K 2. Krisna Aprilina, M.Th

3. Leo Witjaksono, M.Pd

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL STT SOE

(3)

3

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SOE

STANDAR REKRUTMEN MAHASISWA BARU

Proses Nama Jabatan Tanda

Tangan

Imanuel Mbay Landunau, M.Pd.K Ketua LPMI

Krisna Aprilina, M.Th Sekretaris LPMI

Leo WItjaksono, M.Pd Anggota LPMI

Persetujuan dan

Penetapan Sutanto Jefry Kase, M.Th Ketua STT SOE

Pengendalian Sutanto Jefry Kase, M.Th Ketua STT SOE

Soe, 6 Juni 2020

Sekolah Tinggi Teologi SoE Disahkan Oleh

Ketua STT SOE

Sutanto Jefry Kase, M.Th NIDN. 2304108501 Kode Dokumen SPMI – 01 – SKL

Disusun 2020

Direvisi dan

disahkan 6 Juni 2020

Dikaji dalam Rapat Kerja Senat STT SOE

(4)

4

KATA PENGANTAR

Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. Penjaminan mutu di Sekolah Tinggi Teologi SOE bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang dituangkan didalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT), sebagaimana diperbaharui dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020, tentang SNPT. Buku Sistem Penjaminan Mutu Internal STT SOE disusun kembali dan diperbaharui dari edisi sebelumnya yaitu tahun 2019. Pada edisi sebelumnya Buku Pedoman SPMI dibagi menjadi 4 buku, dimana semua standar dijadikan dalam satu jilid yaitu pada buku III. Pada edisi 2020 ini, selain disempurnakan juga dijilid per standar. Dengan demikian disusunlah Buku Standar Rekrutman Mahasiswa Baru. yang merupakan bagian dari Standar Tambahan yang disusun oleh STT SOE.

Bab I dalam buku ini berisi dokumen kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal ini merupakan buku yang diterbitkan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Internal STT SOE, dan merupakan salah satu dokumen yang disyaratkan oleh pemerintah dalam penjaminan mutu internal Perguruan Tinggi. Dokumen kebijakan SPMI STT SOE memuat tentang bagaimana STT SOE memahami, merancang dan melaksanakan SPMI dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat sehingga terwujud budaya mutu STT SOE.

Bab II dalam buku ini berisi Manual yang berisi tentang petunjuk praktis mengenai cara, langkah atau prosedur tentang bagaimana SPMI di STT SOE dilaksanakan berdasar standar yang akan ditetapkan dan akan dilaksanakan oleh seluruh unit kerja.

Bab III berisi Standar Rekrutmen Mahasiswa Baru. Secara umum dokumen standar mutu memuat tentang kriteria, ukuran, patokan atau spesifikasi dari seluruh kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi di STT SOE untuk mewujudkan Visi dan Misi STT SOE.

Dengan diterbitkannya dokumen ini maka perangkat yang dapat dijadikan rujukan untuk mengimplementasikan sistem penjaminan mutu internal STT SOE telah tersedia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah selesai dan dengan tekun menyelesaikan buku ini hingga selesai. Harapan kami, buku ini mampu memberi informasi kepada semua pihak untuk meningkatkan mutu pelaksanaan Tridarma di STT SOE, sehingga buku ini memberi manfaat untuk mendorong upaya perbaikan dan pengembangan STT SOE.

SOE, 6 juni 2020 Ketua STT SOE

Sutanto Jefry Kase, M.Th NIDN: 2304108501

(5)

5 DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi

Bab I. Kebijakan SPMI STT SOE

A. Visi Misi Tujuan Strategi STT SOE B. Latar Belakang

C. Tujuan SPMI STT SOE

D. Ruang Lingkup dan Keberlakuan Kebijakan SPMI E. Daftar Definisi Istilah

F. Garis Besar Kebijakan SPMI STT SOE G. Manual, Standar, Formulir SPMI

H. Kaitan SPMI dengan Dokumen STT SOE lainnya Bab II. Manual Mutu

A. Tujuan Manual

B. Ruang Lingkup Manual C. Definisi Istilah

D. Prosedur Manual Standar

E. Kualifikasi Pejabat / Petugas yang Bertanggungjawab Bab III. Penetapan Standar Rekrutmen Mahasiswa Baru

A. Latar Belakang B. Daftar Istilah C. Rasional D. Isi Standar

E. Strategi Pencapaian F. Indikator

G. Pihak yang Terkait H. Dokun Terterkait I. Referensi

Bab IV. Formulir Mutu

(6)

6

KEBIJAKAN SPMI STT SOE

A. Visi Misi Tujuan Strategi STT SOE

1.1 VMTS STT SOE

Visi :

Berkualitas, berintegritas dan professional

Misi

1. Melaksanakan pendidikan yang komprehensif dan Alkitabiah dalam bidang Teologi Agama Kristen.

2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan secara kontekstual dalam bidang Teologi Agama Kristen untuk meningkatkan kualitas kerohanian umat.

3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan pelayanan yang holistik.

4. Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berdedikasi tinggi, suci, rendah hati dan berkarakter Kristus

Tujuan

1. Menghasilkan pelayan Tuhan dalam bidang Pendidikan Agama Kristen, pastoral, misiologi, musik gerejawi, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan jemaat.

2. Menghasilkan pelayan Tuhan demipeningkatan kualitas kerohanian jemaat.

3. Menghasilkan pelayan Tuhan yang melayani secara holistik.

4.

Menghasilkan pelayan Tuhan yang memiliki kedewasaan spiritual dan berkarakter Kristus serta memiliki keandalan profesi.

Sasaran dan strategi pencapaiannya Sasaran STT SOE

1. Lulusan STT SOE dapat mengisi dunia kerja dan pelayanan sesuai dengan kompetensi bidang ilmu yang dimilikinya dengan prosentase lulusan 80% lebih.

2. Lulusan memiliki kesetiaan, ketahanan dan komitmen dalam melakukan pelayanan secara holistik di dunia pendidikan, gereja dan di tengah masyarakat;

Strategi Pencapaian STT SOE adalah :

1. Melakukan penelitian kebutuhan pelayanan dan dunia kerja di tengah masyarakat sebagai pemakai lulusan (stakeholder), menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, relevan, serta mengadakan evaluasi secara komperhensif terhadap proses pendidikan secara berkala dan mengikuti perkembangan zaman.

2. Melaksanakan kurikulum pendidikan yang berkualitas dan konsisten, menanamkan nilai-nilai kebenaran Alkitab, sebagai dasar pelayanan holistik untuk mewujudkan visi dan misi, serta meresponi umpan balik dari stakeholder demi menjamin kualitas lulusan.

BAB I

(7)

7 1.2 Visi Prodi S1 PAK STT SOE

Visi :

Menyiapkan tenaga pendidik Agama Kristen yang berkualitas, berintegritas dan profesional

Misi Prodi S1 PAK STT SOE

1.

Melaksanakan pendidikan Agama Kristen yang Alkitabiah.

2.

Melaksanakan penelitian dibidang Pendidikan Kristen.

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat secara holistik.

4. Melatih dan mengutus para lulusan menjadi pendidik yang memiliki komitmen, dedikasi dan kompetensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Kristen.

Tujuan Prodi S1 PAK STT SOE

1. Menyiapkan tenaga pendidik yang memiliki keandalan profesi untuk memenuhi kebutuhan Guru Agama dan guru Injil.

2. Mengembangkan kajian penelitian ilmiah muntuk memperkaya temuan dan ilmu terapan dalam bidang Pendidikan Agama Kristen yang bermanfaat untuk memecahkan permasalahan dalam dunia pendidikan dan gereja.

3. Agar mampu melakukan pelayanan secara holistik untuk menjawab berbagai persoalan yang timbul dalam masyarakat, dalam rangka mewujudkan kehidupan yang damai, penuh kasih kepada Tuhan da sesama.

4. Menghasilkan Pendidik Kristen yang memiliki kerendahan hati, menjaga ksucian hidup, serta memiliki dedikasi terhadap pekerjaan.Menghasilkan Pendidik Kristen yang mempu bersaing dalam dunia kerja dengan memegang nilai-nilai Kristiani.

Sasaran dan strategi Prodi S1 PAK STT SOE

Sasaran Prodi S1 PAK

1. Meghasilkan lulusan yang unggul dan berkualitas dalam mendidik dan mengajar Pendidikan Agama Kristen di dunia pendidikan dan gereja, serta memiliki kemampuan dan kreativitas dalam menanamkan nilai-nilai Kristiani.

2. Menghasilkan lulusan yang mengalami perubahan pola pikir dan tingkah

laku yang baik serta mampu bersaing, sehingga menjadi pribadi yang

dewasadan memiliki kehidupan spirituan yang handal.

(8)

8 Strategi Pencapaian Prodi S1 PAK:

1. Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap keefektifan kurikulum secara berkala ( 2 Tahun )

2. Menciptakan suasana akademik yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kompetensi dalam mendidik dan mengajar dengan jalan mempraktekkan ilmunya kedalam kerja nyata, serta mendorong siswa agar menanamkan nilai-nilai Kristiai dalam kehidupan sehari-hari.

3. Memelihara hubungan antara semua sivitas akademik, memberikan teladan yang baik, serta memberikan dasar pemahaman bahwa proses pembelajaran, bukan saja membentuk pengetahuan akan tetapi berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku.

4. Meningkatkan perhatian dan pelayanan rohani terhadap mahasiswa.

5. Megacu pada renstra dan renop.

6. Melaksanakan pembentukan karakter dan pertumbuhan rohani dalam pendidikan, ibadah dan kehidupan bersama di asrama kepada semua mahasiswa.

B. Latar Belakang

Landasan hukum tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal STT SOE didasarkan atas Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016, tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Sekolah Tinggi Teologi Soe (STT SOE) merupakan kegiatan mandiri yang dirancang, ditetapkan, dijalankan dan dikendalikan sendiri oleh STT SOE tanpa campur tangan dari Pemerintah. SPMI merupakan dokumen standar sebagai pedoman pelaksanaan tridarma perguruan Tinggi yang secara internal diatur oleh STT SOE.

Pedoman SPMI ini bertujuan untuk menjamin kualitas pendidikan yang sesuai dengan standar SN DIKTI, pencapaian Visi Misi STT SOE serta kebutuhan stekholder.

Pentingnya SPMI STT SOE, dapat dikemukakan bahwa dimasa mendatang eksistensi STT SOE tidak tergantung semata-semata pada pemerintah, melainkan terutama tergantung pada penilaian stakeholders (mahasiswa, orangtua, dunia kerja, dosen, tenaga penunjang, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan) tentang mutu STT SOE. Penjaminan mutu di Sekolah Tinggi Teologi Soe bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(9)

9

Landasan Hukum Kebijakan SPMI Sekolah Tinggi Teologi SoE:

Landasan hukum kebijakan pelaksanaan SPMI STT SOE didasarkan atas berbagai peraturan perundangan yang berlaku, diantaranya:

1.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

3.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan Tinggi.

4.

Statuta STT SOE.

5.

Rencana Induk Pengembangan STT SOE.

6.

Rencana Strategis STT SOE.

C. Tujuan SPMI STT SOE

Tujuan Pembentukan SPMI STT adalah untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan, yang dijalankan secara internal untuk mewujudkan Visi, serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi.

Pencapaian tujuan penjaminan mutu ini dilakukan melalui SPMI.

Dokumen tertulis Kebijakan SPMI STT Soe dimaksudkan sebagai:

1)

Menjamin bahwa setiap layanan pendidikan tinggi dari STT kepada mahasiswa sesuai Standar SPMI STT Soe yang telah ditetapkan, sehingga dengan mudah dapat mengontrol semua kegiatan yang dilaksanakan di STT Soe serta dengan segera dapat memperbaiki pelaksanaan yang menyimpang. Dengan demikian peningkatan mutu di STT SOE secara berkelanjutan dapat diwujudkan secara komprehensif melalui SPM- PT.

2)

Mewujudkan transparansi dan akuntanbilitas publik, khususnya kepada orang tua/wali mahasiswa tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi sesuai Standar SPMI STT Soe yang telah ditetapkan

3)

Menjadi acuan bagi semua pihak di STT Soe dalam melaksanakan seluruh kegiatan pendidikan untuk mencapai visi serta memberikan kepuasan kepada stakeholders.

D. Ruang Lingkup dan Keberlakuan Kebijakan SPMI

Kebijakan SPMI STT SOE mencakup semua aspek penyelenggaraan dan pengelolaan Sekolah Tinggi teologi SOE adalah sebagai berikut:

1)

Aspek akademik, yang mencakup Pendidikan, Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

➢ Aspek akademik berdasarkan kelompok standar nasionala pendidikan

yang mencakup kompetensi lulusan, isi pembelajaran, proses

pembelajaran, penilaian pembelajaran, dosen dan tenaga kependidikan,

sarana dan prasarana pembelajaran, pengelolaan pembelajaran,

pembiayaan pembelajaran.

(10)

10

➢ Standar Nasional Penelitian yang meliputi: hasil penelitian, isi penelitian, proses penelitian, penilaian penelitian, peneliti, sarana dan prasarana penelitian, pengelolaan penelitian, pendanaan dan pembiayaan penelitian.

➢ Kelompok standar pengabdian kepada masyarakat yang meliputi: hasil PKM, isi PKM, Proses PKM, penilaian PKM, pelaksana PKM, sarana dan prasarana PKM, pengelolaan PKM, pendanaan dan pembiayaan PKM.

2)

Aspek non-akademik :

Aspek non-akademik mencakup: standar pengelolaan, standar keuangan, standar ketenagaan, standar sarana prasarana,standar kemahasiswaan, standar kerjasama.

Kebijakan SPMI STT SOE berlaku untuk semua unsur di STT SOE, yaitu: Unsur Pimpinan, Kepala Bagian, Tenaga Kependidikan, serta lembaga.

1)

Unsur Pimpinan

Unsur pimpinan teridiri dari Ketua, para Wakil Ketua, yang merupakan pelaksana harian dari STT SOE. Dalam lingkup SPMI selain sebagai pelaksana, juga berperan dalam monitoring dan kendali mutu, juga terlibat dalam penetapan standar dan pelaksanaan evaluasi. Unsur pimpinan memiliki standar mutu yang selanjutnya ditetapkan dalam Buku Standar mutu.

2)

Program Studi

STT SOE menyelenggarakan program studi (S1) PAK dan program studi (S1) Misiologi, dan akan dibuka program studi lainnya yang dibutuhkan oleh dunia pelayanan dan gereja. Standar ditetapkan meliputi ketercapaian visi, misi, tujuan dan sasaran. Penjaminan mutu dalam lingkup prodi mencakup penguasaan dan pemahaman pengetahuan, keterampilan intelektual, praktikal, serta etika dan tata karma yang sesuai dengan nilai-nilai kristiani. Pengembangan kurikulummandiri dalam pendewasaan jemaat, yang pengembangan kurikulumnya didasarkan atas dasar kebenaran Firman Tuhan, Visi, Misi STT SOE, Visi Misi program studi yang berpusat pada ajaran Yesus dan sesuai dengan standar KKNI, yang berlaku.

3)

Lembaga

STT SOE memiliki lembaga dalam lingkup penjaminan mutu, yaitu Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) dan dapat dibuka lembaga-lembaga baru sebagai penunjang pelaksanaan Tridarma PT yang berkualitas. Dalam pelaksanaan tugas di setiap lembaga diatur dalam kebijakan, dan standar mutu sebagaimana yang tertuang dalam buku ini.

4)

Unit Kerja Tingkat Bagian

STT SOE memiliki struktur organisasi yang tertata rapi yang terdiri dari;

Yayasan, Senat STTSOE, Ketua

STT SOE, Waket I Akademik, Waket II Administrasi, Waket III Kemahasiswaan, dibawahnya ada kepala bagian yang terdiri dari bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, bagian akademik. Kepala bagian ini yang melaksanakan tugas- tugas administrasi dan pengelolaan manajemen, yang harus berpedoman kepada buku penjaminan mutu ini.

(11)

11

5)

UPT (Unit Pelayanan Teknis)

STT SOE memiliki beberapa unit pelayanan untuk mendukung proses pembelajaran bagi setiap mahasiswa STT SOE dan untuk membantu dalam pemenuhan dari setiap kebutuhan mahasiswa STT SOE, yakni: Unit Pelayanan Teknis Operator dan Multimedia, Unit Pelayanan

Teknis Perpustakaan, Unit Pelayanan Teknis Asrama, dan Unit Pelayanan Teknis Keamanan dan Kebersihan. Setiap UPT harus ada dalam

Untuk mencapai Visi, Misi, dan Tujuan secara efektif dan efisien maka setiap unit di STT Soe dalam menjalankan tugas, fungsi, dan pelayanan harus berdasarkan standar mutu yang telah di tetapkan dalam SPMI STT Soe dan mewujudkan akuntabilitas kepada para pemangku kepentingan.

E. Daftar Definisi Istilah

Daftar istilah serta definisi berbagai istilah yang terdapat dalam dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal STT Soe disajikan sebagai berikut :

1.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

2.

Sistem Penjaminan Mutu Internal yang selanjutnya disingkat SPMI, adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

3.

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal, yang selanjutnya disingkat SPME, adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutu Program Studi dan Perguruan Tinggi.

4.

Kebijakan SPMI STT Soe adalah pemikiran, sikap, pandangan STT Soe mengenai SPMI yang berlaku di STT Soe.

5.

Manual SPMI STT Soe adalah dokumen yang berisi petunjuk praktis tentang bagaimanan menjalankan atau melaksanakan STT Soe

6.

Standar STT Soe adalah dokumen berisi berbagai kriteria, ukuran, patokan, atau spesifikasi, mengenai sesuatu yang harus dicapai/dipenuhi.

7.

Evaluasi Diri adalah kegiatan setiap unit dalam STT Soe secara periodik, untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai kinerjanya sendiri selama kurun waktu tertentu, guna mengetahui kelemahan dan kekurangannya.

Audit SPMI STT Soe adalah kegiatan rutin setiap akhir tahun akademik yang dilakukan oleh Auditor Internal untuk memeriksa pelaksanaan SPMI STT Soe dan mengevaluasi apakah seluruh Standar SPMI STT Soe telah dicapai/dipenuhi oleh setiap unit pada STT Soe.

F. Garis Besar Kebijakan SPMI STT SOE 1. Tujuan SPMI STT Soe

Tujuan Pembentukan SPMI STT adalah untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan, yang dijalankan secara internal untuk mewujudkan Visi, serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi.

Pencapaian tujuan penjaminan mutu ini dilakukan melalui SPMI.

(12)

12

Dokumen tertulis Kebijakan SPMI STT Soe dimaksudkan sebagai:

4)

Menjamin bahwa setiap layanan pendidikan tinggi dari STT kepada mahasiswa sesuai Standar SPMI STT Soe yang telah ditetapkan, sehingga dengan mudah dapat mengontrol semua kegiatan yang dilaksanakan di STT Soe serta dengan segera dapat memperbaiki pelaksanaan yang menyimpang. Dengan demikian peningkatan mutu di STT SOE secara berkelanjutan dapat diwujudkan secara komprehensif melalui SPM- PT.

5)

Mewujudkan transparansi dan akuntanbilitas publik, khususnya kepada orang tua/wali mahasiswa tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi sesuai Standar SPMI STT Soe yang telah ditetapkan

6)

Menjadi acuan bagi semua pihak di STT Soe dalam melaksanakan seluruh kegiatan pendidikan untuk mencapai visi serta memberikan kepuasan kepada stakeholders.

2. Model Manajemen Implementasi SPMI STT Soe

Pelaksanaan SPMI di STT SOE dapat dikendalikan melalui berbagai model manajemen kendali mutu. Salah satu model manajemen kendali mutu yang dapat digunakan adalah model PDCA (Plan, Do, Chenk, Action), yang menghasilkan pengembangan yang berkelanjutan (continuous improvement) atau kaizen mutu perguruan tinggi.

Beberapa prinsip yang harus melandasi pola pikir dan pola tindak semua pelaku manajemen kendali mutu berbasis PDCA adalah:

a. Quality first

Semua pikiran dan tindakan pengelola pendidikan tinggi harus memprioritaskan mutu;

b. Stakeholder-in

Semua pikiran dan tindakan pengelola pendidikan harus ditujukan kepada kepuasan stakeholders;

c. The next process is our stakeholders

Setiap orang yang melaksanakan tugas dalam proses pendidikan tinggi, harus mengganggap orang lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya sebagai stakeholder-nya yang harus dipuaskan;

d. Speak with data

Setiap orang pelaksana pendidikan tinggi harus melakukan tindakan dan mengambil keputusan berdasarkan analisis data yang telah diperolehnya terlebih dahulu, bukan berdasarkan rekayasa

e. Upstream management

Setiap pengambilan keputusan didalam proses pendidikan tinggi dilakukan secara partisipatif bukan otoritatif.

Di dalam tahap ‘check’ pada manejemen kendali mutu berbasis PDCA, terdapat titik-titik kendali mutu (quality check-points) dimana STT SOE harus mengaudit hasil pelaksanaan tugasnya dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Sebagai contoh tindakan tes formatif yang

(13)

13

dilakukan pada akhir setiap pokok bahasan, merupakan titik kendali mutu (quality check-points) yang mengaudit hasil pelaksanaan tugas dengan standar mutu yang telah ditetapkan.

3. Prinsip SPMI STT Soe

Untuk mencapai Visi, misi, tujuan, sasaran, serta tujuan SPMI STT Soe, maka segenap sivitas akademika STT Soe melaksanakan SPMI STT pada setiap aras dalam STT Soe, dengan beredoman pada prinsip:

1)

Berorientasi kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal

2)

Mengutamakan kebenaran

3)

Tanggungjawab sosial

4)

Pengembangan kompetensi individu

5)

Parsitipatif dan kolegial

6)

Keseragaman metode

7)

Inovasi, pembelajaranam dan perbaikan secara berkelanjutan

4. Strategi SPMI STT SOE

Strategi STT SOE dalam mengimplementasikan SPMI adalah sebagai berikut:

1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menerbitkan buku SPM-PT yang berisi antara lain SPMI;

2. STT SOE menggalang komitmen untuk menjalankan SPMI;

3. STT SOE merencanakan, menerapkan, mengendalikan dan mengembangkan SPMI;

4. STT SOE melakukan benchmarking penjaminan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan, baik ke dalam maupun ke luar negeri.

5. Pelaksanaan SPMI pada Aras Unit dan Aras STT Soe

Pada aras pimpinan dilaksanakan oleh dan di dalam unsur pimpinan STT Soe yaitu dalam lingkup Ketua dan para Wakil Ketua. Selanjutnya STT SOE memiliki 2 Program Studi, 3 Unit kerja tingkat Bagian, Lembaga Penjaminan Mutu Internal, 4 UPT. STT Soe menetapkan bahwa sejak tahun 2019 seluruh unit kerja akademik maupun nonakademik pada setiap kegiatan harus berdasarkan SPMI STT Soe. Agar implementasi SPMI STT Soe pada seluruh aras dapat berjalan lancar serta terkoordinasi secara efektif dan efisien, maka STT Soe membentuk sebuah unit kerja baru yang secara khusus bertugas untuk menyiapkan, merencanakan, menetapkan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan mengembangkan SPMI STT Soe.

G. Daftar Manual SPMI 1. Tahap Penetapan

A-001 Manual Penetapan

Tahap Penetapan Manual SPMI STT SOE adalah:

1.

Merancang standar, yakni menghasilkan standar tentang hal yang dibutuhkan dalam standar

(14)

14

2.

Merumuskan standar, yakni menuliskan setiap isi standar dalam bentuk pernyataan dengan perumusan ABCD (Audience, Behaviour, Competence, dan Degree)

3.

Menetapkan standar untuk pengesahan sehingga dinyatakan berlaku

4.

Studi pelacakan untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh pemangku kepentingan internal dan eksternal sebagai acuan untuk menentukan standar

5.

Uji Publik yakni untuk mensosialisasikan kepada pemangku kepentingan sebelum

ditetapkan standar

2. Tahap Pelaksanaan

B-001 Manual Pelaksanaan Agar SPMI dapat dilaksanakan dengan baik maka perlu dikembangkan sikap positif sebagai berikut:

1.

Komitmen

Para pelaku proses pendidikan baik memimpin maupun yang dipimpin, harus memiliki komitmen yang tinggi untuk senantiasa menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan. Tanpa komitmen STT SOE tidak akan berjalan baik. Ragam cara yang dapat dipilih untuk menggalang komitmen tergantung dari sejarah, visi dan misi, budaya organisasi, ukuran organisasi (jumlah program studi, jumlah dosen, jumlah mahasiswa), struktur organisasi, sumber daya, dan pola kepemimpinan.

2.

Perubahan paradigma

STT Soe memiliki paradigma baru, penjaminan mutu adalah inisiatif sendiri (internally driven) untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan yang diselenggarakan agar visi dan misi dapat diwujudka agar stakeholders dapat dipuaskan. Dengan adanya paradigma baru, akuntabilitas STT Soe meningkat.

3.

Sikap Mental

Dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi, STT Soe melakukan perencanaan terlebih dahulu yang selalu merujuk pada Visi, Misi serta kebutuhan Stakeholders.

Sikap mental seperti ini terus dipertahankan dan ditingkatkan demi kemajuan STT Soe.

4.

Pengorganisasian

Organisasi dan mekanisme kerja SPMI di STT SOE sangat tergantung pada sejarah, visi dan misi, budaya organisasi, ukuran organisasi (jumlah program studi, jumlah dosen, jumlah mahasiswa), struktur organisasi, sumber daya, dan pola kepemimpinan. Faktor terpenting yang harus mendapat perhatian dalam organisasi SPMI, adalah bahwa organisasi itu mampu menumbuhkan kesepahaman tentang SPMI di STT SOE yang akan menumbuhan sikap suportif dari seluruh komponen terhadap upaya penjaminan mutu pelaksanaan STT SOE.

3. Tahap Evaluasi

C-001 Manual Evaluasi

Setelah perumus standar mutu dalam SPIM STT Soe menetapkan komponen atau unsur-unsur apa saja yang ditetapkan dalam standar mutu tentang perencanaan,

(15)

15

pelaksanaan dan pengawasan proses pembelajaran sesuai peraturan perundangan sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka langkah berikutnya adalah melakukan analisis SWOT ( Strengths,

Weaknesses, Opportunities and Threats).

Untuk aspek Strengths, yang harus menjadi focus analisis adalah berbagai hal yang menjadi kekuatan/keunggulan dari STT Soe, sedang untuk aspek Weaknesses yang harus dianalisis adalah berbagai hal yang menjadi kelemahan/kekurangan STT Soe.

Jadi, analisis terhadap kedua aspek ini lebih berupa analisis terhadap faktor internal STT Soe seperti jumlah dosen, kualifikasi dosen, ketersediaan ruangan, dll.

Sedangkan untuk aspek Opportunities dan Threats yang harus menjadi fokus analisis adalah berbagai hal yang merupakan peluang dan ancaman bagi STT Soe. Dengan demikian, analisis terhadap kedua aspek terakhir harus diarahkan pada faktor eksternal STT Soe misalnya perkembangan teknologi informasi, peraturan perundangan dll. Dengan demikian, untuk merumuskan sustansi standar perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran harus mengetahui lebih dahulu kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dihadapi STT Soe melalui analisis SWOT. Jika dilakukan secara cermat, terarah sesuai cita-cita bersama, dan melibatkan segenap potensi yang ada, maka analisis SWOT dapat mengidentifikasi arah pengembangan STT Soe yang optimal dengan tingkat akurasi yang sangat baik.

Hasil analisis SWOT yang didukung dengan hasil kajian normatif peraturan perundangan yang relevan, kemudian diramu dengan visi dan misi STT Soe sehingga menghasilkan rumusan substansi proses dari STT Soe.

4. Tahap Pengendalian

Pengendalian standar SPMI dilakukan dengan cara berikut :

1.

Melakukan pemantauan secara periodik sesuai dengan program kerja dan standar yang telah di tetapkan.

2.

Melakukan pencatatan atas semua yang berupa kekurangan, kelalaian agar tetap sesuai dengan standar yang berlaku.

3.

Membuat laporan tertulis yang disertai dengan tindakan koreksi dan rekomendasi.

5. Tahap Peningkatan

Untuk meningkatkan mutu dari SPMI STT Soe maka akan dilakukan:

1.

Evaluasi

Hal ini dilakukan untuk menjaga mutu dari SPMI STT Soe sehingga melalui evaluasi ini dapat diketahui kekurangan serta kelebihan standar yang dimplementasikan dalam STT Soe.

2.

Menyelenggarakan Rapat

Menyelenggarakan rapat serta mendiskusikan laporan hasil evaluasi atau monitoring yang sebelumnya sudah dilakukan serta hasil audit internal yang terkait dengan standar SPMI.

3.

Melaksanakan

(16)

16

Melaksanakan tindakan kaji ulang untuk memperbaiki setiap kekurangan untuk peningkatan mutu, sehingga sesuai dengan standar SPMI

H. Kaitan SPMI dengan Dokumen STT SOE lainnya

Kebijakan SPMI memiliki hubungan erat dengan berbagai dokumen lainnya yang sudah ditetapkan maupun yang akan disusun dan ditetapkan.

(17)

17

MANUAL MUTU

A. Macam-Macam Manual

1. Manual Penetapan Standar SPMI 2. Manual Pelaksanaan Standar SPMI 3. Manual Evaluasi Standar SPMI 4. Manual Pengendalian Standar SPMI 5. Manual Peningkatan Standar SPMI B. Manual Penetapan Standar

1.

Tujuan Manual Penetapan Standar SPMI

Tujuan manual penetapan standar SPMI Sekolah Tinggi Teologi SoE, sebagai pedoman untuk mernacang, merumuskan dan menetapkan berbagai standar institusi dan Program Studi, yang berlaku di STT SoE.

2. Luas Lingkup Manual Penetapan Standar SPMI

Luas Lingkup Manual Penetapan Standar SPMI STT SOE dilakukan saat awal dirancang, dirumuskan, ditetapkan serta saat akan dilakukan peningkatan standar baru.

3.

Langkah-langkah Penetapan Standar SPMI

1.

Ketua STT SOE Menugaskan kepada Ketua LPMI untuk membentuk anggota yang akan dilibatkan dalam penetapan standar SPMI

2.

Ketua LPMI bersama anggota menyiapkan dan menuliskan dokumen tertulis sesuai dengan isi standar SPMI.

3.

Menjadikan Visi dan Misi STT SOE sebagai titik tolak dan tujuan akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar.

4.

Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan dengan aspek lingkup standar SPMI.

5.

Mencatat norma-norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.

6.

Melakukan evaluasi diri dengan menerapkan SWOT analysis.

7.

Melaksanakan studi pelacakan atau survey tentang aspek yang hendak dibuat standarnya terhadap kepentingan penyelenggaraan pendidikan di STT SOE

8.

Melakukan analisis hasil dari langkah no.2 hingga 4 dengan mengujinya terhadap

Visi dan Misi STT SOE.

9.

LPMI bersama anggota mensosialisasikan dokumen SPMI yang tertulis kepada civitas akademika STT SoE

10.

Merumuskan draf awal standar dengan menggunakan rumus ABCD.

11.

Merumuskan kembali pernyataan standar dengan memerhatikan hasil dari no. 8

12.

Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar untuk memastikan tidak

ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.

13.

Mensahkan dalam bentuk surat keputusan.

BAB II

(18)

18

4. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang Melaksanakan Penetapan Standar SPMI Pihak-pihak yang harus menjalankan penetapan Standar SPMI adalah :

1. Ketua SPMI 2. Sekretaris SPMI 3. Anggota

Pengurus SPMI ini dipilih diantara dosen tetap STT SOE dan dalam penetapannya diberikan SK Pengangkatan oleh Ketua STT SOE

C. Manual Pelaksanaan Standar

1.

Tujuan Manual Pelaksanaan Standar SPMI

Manual pelaksanaan standar dibuat dengan tujuan untuk melaksanakan dan memenuhi standar SPMI yang berlaku di STT SOE. Manual pelaksanaan standar ini berfungsi sebagai tolok ukur pelaksanaan standar SPMI di STT SOE.

2.

Luas Lingkup Pelaksanaan Standar SPMI Manual ini berlaku:

a. Ketika sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan oleh semua unit kerja pada semua aras di STT SOE.

b. Untuk semua standar STT SOE.

3.

Langkah-langkah Pelaksanaan Standar SPMI

Langkah-langkah pelaksanaan standar STT SOE, antara lain:

1. Lembaga/Unit kerja/Program studi yang terkait standar menyiapkan segala hal teknis dan administratif sesuai dengan isi Standar STT SOE.

2. Pimpinan STT dan LPMI melakukan sosialisasi standar STT SOE kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa secara periodik dan konsisten.

3. Unit terkait menyiapkan dan menuliskan dokumen tertulis sesuai dengan isi standar STT SOE seperti Manual/Prosedur kerja, Intruksi Kerja dan Formulir kerja atau sejenisnya

4. Sosialisasikan manual/prosedur kerja yang telah dibuat kepada seluruh civitas akademika.

5. Laksanakan kegiatan penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan Standar STT SOE sebagai tolok ukur pencapaian.

4.

Kualifikasi Pejabat/Petugas yang Melaksanakan Standar SPMI

Pihak-pihak yang harus melaksanakan penetapan standar SPMI adalah:

1.

Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

2.

Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang bersangkutan, dan/atau fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

3.

Karyawan akademik (dosen dan tenaga kependidikan) dan karyawan non akademik (karyawan administrasi,) berdasarkan tugas dan fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

4.

Mahasiswa dan alumni berdasarkan tugas dan fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

5.

Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar yang bersangkutan.

(19)

19

D. Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar

1. Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Standar SPMI

Untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Standar STT SOE sehingga pelaksanaan isi Standar STT SOE dapat dikendalikan

2. Luas Lingkup Evaluasi Pelaksanaan Standar SPMI Manual ini berlaku:

1. Ketika pelaksanaan isi standar memerlukan pemantauan atau pengawasan, pengecekan atau pemeriksaan, dan evaluasi secara rutin dan berkelanjutan, sehingga dapat diketahui standar STT SOE telah tercapai atau terpenuhi.

2. Untuk semua standar system penjaminan mutu internal.

3. Langkah-langkah Evaluasi Pelaksanaan Standar SPMI

Cara melakukan evaluasi yaitu dengan membandingkan antara isi standar STT SOE dengan apa yang secara faktual sedang atau telah dilakukan untuk dinilai apakah sudah sesuai dan/atau memenuhi standar STT SOE Langkah-langkahnya yaitu:

1. Unit kerja melakukan pengukuran secara periodik, misalnya harian, mingguan, bulanan, atau semesteran terhadap ketercapaian isi semua Standar STT SOE.

2. Catat atau rekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan pendidikan yang tidak sesuai dengan isi standar STT SOE.

3. Catat pula semua ketidaklengkapan dokumen seperti prosedur kerja, intruksi kerja, formulir, dan sebagainya dari setiap standar yang telah dilaksanakan.

4. Periksa dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar, atau bila isi standar gagal dicapai.

5. Buat laporan tertulis secara periodik tentang semua hasil pengukuran di atas.

6. Laporkan hasil pengukuran ketercapaian isi semua standar STT SOE kepada Unit kerja/lembaga/Ketua STT SOE, disertai saran

Evaluasi Pelaksanaan Standar SPMI yang dilakukan dengan cara Audit Mutu Internal, melalui suatu langkah-langkah atau prosedur sebagai berikut :

1.

Melakukan Audit Mutu Internal terhadap dokumen SPMI dengan mengacu pada Prosedur Audit Mutu Internal dan Formulir (Borang) yang telah ditetapkan secara berkala dan disahkan oleh surat keputusan, dan unit kerja.

2.

Mengkomunikasikan jadwal visitasi kegiatan audit internal kepada unit kerja sebagai Audite

3.

Melakukan pencatatan atau rekaman atas semua pertemuan melalui wawancara, pemeriksaan dokumen, rekaman aktivitas dan keadaan lokasi secara komprehensif

4.

Melakukan diskusi hasil temuan audit internal dengan Auditi untuk mendapatkan

persetujuan atas hasil temuan. Temuan penyimpangan dan atau ketidaklengkapan dokumen harus segera diperbaiki dalam jangka waktu yang disepakati antara Tim Audit Mutu Internal dengan Audite

5.

Membuat laporan kepada Unit Penjaminan Mutu untuk diteruskan kepada pimpinan STT STT SOE disertai dengan tindakan koreksi dan rekomendasi.

(20)

20

4. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang Melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Standar SPMI Pelaksanaan Standar SPMI adalah Tim SPMI yang terdiri dari :

1. Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang bersangkutan, dan/atau fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

3. Karyawan akademik (dosen dan tenaga kependidikan) dan karyawan non akademik (karyawan administrasi,) berdasarkan tugas dan fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

4. Mahasiswa dan alumni berdasarkan tugas dan fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

5. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar yang bersangkutan.

E. Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar

1. Tujuan Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar

Pengendalian Standar SPMI bertujuan mengukur kesesuaian dan ketercapaian pelaksanaan standar, dibandingkan dengan standar SPMI yang telah ditetapkan sehingga standar SPMI yang ditetapkan tercapai atau terpenuhi.

Pengendalian standar SPMI bertujuan sebagai sarana dalam upaya peningkatan mutu dalam penyelenggaraan pendidikan bagi setiap mahasiswa di STT SOE secara terus menerus dan berkelanjutan.

2. Luas Lingkup Pengendalian Pelaksanaan Standar

Manual Pengenalian Pelaksanaan ini berlaku:

1.

Ketika diperlukan tindakan atas tercapai, melampaui, belum melampaui ataupun terjadi penyimpangan dari pelaksanaan isi setiap standar

2.

Ketika melakukan tindakan pengecekan untuk semua aspek penyelenggaraan pendidikan telah sesuai standar atau tidak

3.

Langkah-langkah Pengendalian Pelaksanaan Standar

1.

Melakukan pemeriksaan dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar, atau bila isi standar gagal dicapai

2.

Memeriksa dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar (akar masalah), atau bila isi standar gagal dicapai

3.

Melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak untuk menentukan rencana tindakan korektif terhadap ketidaksesuaian pelaksanaan standar pada standar yang menjadi tanggung jawabnya

4.

Menuliskan rencana tindakan korektif terhadap ketidaksesuaian pelaksanaan standar untuk standar yang menjadi tanggung jawabnya

5.

Melakukan tindakan korektif untuk memperbaiki pelaksanaan standar yang relevan, apabila hasil evaluasi diri dan hasil audit internal memperlihatkan ada temuan negatif seperti kelemahan, kesalahan, ketidakpatuhan terhadap asas dan prosedur baku, penyimpangan, dan sejenisnya

6.

Mencatat semua tindakan korektif yang diambil

(21)

21

7.

Memantau terus menerus efek dari tindakan korektif terhadap standar, misal:

apakah kemudian pelaksanaan standar sesuai dengan isi standar

8.

Membuat laporan secara tertulis secara periodic dan melaporkan kepada Pimpinan, disertai saran dan rekomendasi.

4. Kualifikasi Pejabat/Petugas Pengendalian Pelaksanaan Standar

Pelaksanaan Standar SPMI adalah Tim SPMI yang terdiri dari :

1. Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang bersangkutan, dan/atau fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

3. Karyawan akademik (dosen dan tenaga kependidikan) dan karyawan non akademik (karyawan administrasi,) berdasarkan tugas dan fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

4. Mahasiswa dan alumni berdasarkan tugas dan fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar yang bersangkutan.

F. Manual Peningkatan Standar

1. Tujuan Manual Peningkatan Standar

Tujuan manual Peningkatan Standar adalah untuk memantau keberkelanjutan dan peningkatan mutu setiap standar SPMI yang telah ditetapkan sekaligus sebagai alat kontrol bagi implementasi standar di STT SOE.

2. Luas Lingkup Peningkatan Standar

Peningkatan standar SPMI diperlukan ketika pelaksanaan isi dari setiap standar SPMI STT SOE dapat ditingkatkan, berdasarkan hasil evaluasi dalam upaya pemenuhan Standar SPMI antar Pogram Studi, Lembaga, Kepala Bagian, dan Unit Pelayanan Teknis.

3. Langkah-langkah Peningkatan Standar

1.

Mempelajari laporan hasil pengendalian standar

2.

Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut, dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.

3.

Mengevaluasi isi standar

4.

Melakukan revisi isi standar sehingga menjadi standar baru

5.

Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar untuk peningkatan mutu.

4. Kualifikasi Pejabat/Petugas Peningkatan Standar

Pelaksanaan Standar SPMI adalah Tim SPMI yang terdiri dari :

1

Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

2

Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang bersangkutan, dan/atau fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

(22)

22

3

Karyawan akademik (dosen dan tenaga kependidikan) dan karyawan non akademik (karyawan administrasi,) berdasarkan tugas dan fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

4

Mahasiswa dan alumni berdasarkan tugas dan fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

5

Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar yang bersangkutan.

(23)

23

PENETAPAN STANDAR REKRUTMEN MASISWA BARU

A. LATAR BELAKANG 1. Rasionale Standar SPMI

Untuk dijadikan pedoman dalam penerimaan dan seleksi mahasiswa baru yang sesuai dengan jumlah yang ditergetkan dan memiliki mutu yang unggul. Untuk menjamin tata cara penerimaan mahasiswa baru bagi panitia penerimaan mahasiswa baru, berdasarkan ketentuan yang berlaku.

2. Subjek/pihak yang wajib memenuhi Standar 1. Ketua STT Soe

2. Waket I Akademik

3. Waket III Kemahasiswaan 4. Ka. Program studi

5. Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru 6. Calon mahasiswa baru

3. Definisi istilah

1) Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) adalah personalia yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor untuk melaksanakan tugas penerimaan mahasiswa baru.

2) Seleksi penerimaan mahasiswa baru adalah adalah proses penerimaan calon mahasiswa STT SOE yang dikelola secara terpadu oleh suatu kepanitiaan atau unit khusus.

3) Materi seleksi meliputi pengetahuan umum, pengetahuan Alkitab,

4) Jalur Reguler adalah penerimaan mahasiswa baru melalui tes seleksi tertulis dengan materi seleksi yang disesuaikan dengan bidang keilmuan yang akan dipilih.

BAB III

(24)

24

5) Jalur Transfer atau Pindahan adalah penerimaan mahasiswa baru yang transfer dari prodi perguruan tinggi lain ke prodi yang ada di STT SOE.

4. Pernyataan isi Standar

a. Ketua menetapkan PPMB melalui Surat Keputusan (SK) paling lambat 3 bulan sebelum pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru

b. PPMB bertugas merencanakan dan mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan pmb, mengkoordinasikan pengadaan soal ujian tulis dan kunci jawaban, mengkoordinasikan pelaksanaan seleksi pmb, mengkoordinasikan pelaksanaan registrasi dan pengunduran diri mahasiswa baru, mengevaluasi kegiatan penerimaan mahasiswa baru dan melaporkan secara tertulis kepada ketua pada saat SK sudah ditetapkan

c. PPMB berkoordinasi dengan Ketua dan Waket untuk menentukan syarat nilai minimum (passing grade) kelulusan untuk dapat diterima di Prodi serta kuota yang tersedia pada saat SK sudah ditetapkan

d. PPMB wajib memperhatikan persyaratan khusus bagi mahasiswa baru yang disampaikan oleh Prodi tertentu pada saat pelaksanaan SK

e. Calon mahasiswa datang ke sekretariat STT SOE untuk mengisi formulir dengan melampirkan pas foto Warna 2x3 sebanyak 4 lbr, 3x4 sebanyak 6 lbr, 4x6 sebanyak 4 lbr, fotocopy Ijazah dan SKHU atau Surat Keterangan Lulus yang dilegalisir, fotocopy surat babtis atau surat sidi, keterangan sehat dari dokter, fotocopy KTP, bagi mahasiswa yang tinggal di asrama menyerahkan surat keterangan tinggal di asrama. pada saat pendaftaran

f. Petugas pendaftaran memeriksa kelengkapan berkas persyaratan calon mahasiswa baru pada saat evaluasi hasil pemeriksanaan.

g. Calon mahasiswa yang dinyatakan lulus wajib mendaftar ulang ke petugas pendaftaran yang diumumkan

h. Calon mahasiswa membayar uang pendaftaran sesuai ketentuan dengan mengisi

formulir dengan lengkap dan menyerahkan pas foto Warna 2x3 sebanyak 4 lbr, 3x4

sebanyak 6 lbr, 4x6 sebanyak 4 lbr, fotocopy Ijazah dan SKHU atau Surat

(25)

25

Keterangan Lulus yang dilegalisir, fotocopy surat babtis atau surat sidi, keterangan sehat dari dokter, fotocopy KTP, bagi mahasiswa yang tinggal di asrama menyerahkan surat keterangan tinggal di asrama. dan bukti kwitansi pembayaran uang kuliah yang diumumkan secara lisan di STT SOE

i. Petugas registrasi ulang menerbitkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) pada saat administrasi sudah selesai yang dinyatakan lulus

5. Strategi pencapaian Standar SPMI

1. Mencetak brosur penerimaan mahasiswa baru dan membegikan kepada gereja-gereja, SMA/SMK/SMTK, persekutuan doa dan masyarakat pada umumnya.

2. Mengumumkan penerimaan mahasiswa baru melalui radio yaitu dengan membacakan pengumuman dan dalam bentuk iklan

3. Mengumumkan pendaftaran melalui Website : www.sttsoe.org, Facebook, instagram dan media social lainnya.

4. Mengadakan Ibadah dan sosialisasi STT SOE dalam rangka menyampaikan informasi penerimaan mahasiswa baru di Gereja, sekolah dan persekutuan doa.

5. Menyampaikan informasi penerimaan mahasiswa baru kepada seluruh mahasiswa STT SOE. Untuk disebarluaskan ketika melakukan pelayanan Week-End, pelayanan antar semester dan pada saat melakukan Praktek pelayanan Lapangan.

6. Menyampaikan informasi pembukaan pendaftaran kepada seluruh alumni, sehingga mereka turut serta dalam menyebarluaskannya.

6. Indikator pencapaian Standar SPMI

1. Tersedianya laporan pelaksanaaan penerimaan mahasiswa baru dari panitia penerimaan mahasiswa baru

2. Dokumen mahasiswa terlihat rapi dan terkendali.

3. Menghasilkan data base untuk menjadi arsip dan untuk dilaporkan ke PD DIKTI.

7. Dokumen Terkait

(26)

26

1. Kalender Akademik

2. Statuta Sekolah Tinggi Teologi SoE

8. Refrensi

1.

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2.

UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3.

UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

4.

Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang SN-Dikti

5.

Permenristekdikti Nomor 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan,

Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.

6.

Permenristekdikti No. 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Prodi & PT.

7.

Permenristekdikti No. 61 Tahun 2015 tentang PD-Dikti.

8.

Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 tentang SPM – Dikti.

9.

Statuta STT SOE 2016.

10.

Renop 2022.

11.

Renstra Tahun 2018-2023.

(27)

27

FORMULIR MUTU

Formulir Mutu yang berkaitan dengan Standar Visi Misi Tujuan Strategi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Formulir pendaftaran mahasiswa baru 2. Daftar mahasiswa baru

BAB IV

Referensi

Dokumen terkait

Lembaga Pendidikan Islam Dayah Darul Aman Gp.. Tanjong Dalam

Berdasarkan hasil pengujian modul pada parameter tekanan darah dengan 5 responden, maka didapatkan persentase error dan kesalahan absolut terendah sebesar 4,2 mmHg

Tujuan dari peneliti- an ini untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang sehat dan sakit, penyakit-penyakit yang diobati dengan obat tradisional, dan bahan-bahan yang

Karaktersitik dari 30 responden, meliputi rata-rata usia responden 8,77 tahun, sebagian besar berjenis kelamin perempuan (60%) dan memiliki riwayat pengalaman mual

Berdasarkan perhitungan dan analisis diperoleh hasil prediksi untuk satu tahun pertama prediksi memiliki tingkat perbedaan yang sangat signifikan dengan prediksi tiga

Hasil dari pembuatan sistem ini adalah halaman-halaman informasi yang nantinya dijalankan dengan web browser. Adapun sub-menu yang terdapat di dalam sistem pada

Nilai estetis tata busana pada pertunjukan drama tradisional Cupak GurantangSanggar Dewi Anjani Klotok Desa Wakan Kecamatan Jerowaru nampak pada variasi busana yang

adalah: Percepatan getaran tanah maksimum yang terjadi pada suatu titik pada posisi tertentu dalam suatu kawasan yang dihitung dari akibat semua gempabumi yang