• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sholat Jama artinya adalah penggabungan sedangkan sholat Qasar artinya ringkasan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sholat Jama artinya adalah penggabungan sedangkan sholat Qasar artinya ringkasan."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat

Sholat menurut bahasa berasal dari kata ‘Assolatu’ berarti addu’a (doa). Sedangkan sholat merut istilah berarti beribadah kepada Allah dengan bacaan tertentu, perbuatan tertentu yang telah maklum diketahui, dibuka dan dimulai dengan takbir lalu ditutup dengan salam serta diiri dengan niat dan syarat tertentu.1

Sholat sendiri terdiri dari lima waktu wajib dan beberapa sholat sunnah. Yang termasuk ke dalam sholat wajib adalah Isya, Subuh, Dzuhur, Asar, Maghrib.2

B. Sholat Jama’ Qasar

Sholat Jama’ artinya adalah penggabungan sedangkan sholat Qasar artinya ringkasan.

1) Sholat Jama’

1. Pengertian Sholat Jama’

Sholat jama’ (penggabungan) yaitu menggabungkan dua sholat fardhu yang dilaksanakna dalam satu waktu. Sholat yang boleh di Jama’ adalah Dzuhur dengan Ashar serta Maghrib dengan Isya. Sedangkan Subuh tidak diperbolehkan untuk digabungkan dengan sholat yang lain.

2. Alasan diperbolehkannya sholat Jama’3

 Dalam perjalanan bukan untuk maksiat

 Apabila turun hujan yang sangat lebat dan lama

 Sedang dalam keadaan sakit dan ketakutan

 Jarak yang ditempuh cukup jauh,yakni kurang lebih 81Km. Jarak ini sudah disepakati oleh Imam Madzhab (Maliki, Syafi’i, Hambali) yang disebutkan dalam Ala al-Madzhabhib al Arba’ah.

Namun ada perbedaan pendapat pula tentang sholat, perbedaan ini dikarenakan penafsiran yang berbeda terhadap hadits-hadits lalu ada pula yang

1Nur Sillaturohmah dan Budiman Mustofa, FIKIH MUSLIMAH TERLENGKAP, Surakarta:al-Qudwah, 2014, Hal.106

2Nur Sillaturohmah dan Budiman Mustofa, FIKIH MUSLIMAH TERLENGKAP, Surakarta:al-Qudwah, 2014, Hal.108-109

3Nur Sillaturohmah dan Budiman Mustofa, FIKIH MUSLIMAH TERLENGKAP, Surakarta:al-Qudwah, 2014, Hal.112

(2)

2

mempermasalahkan tentang ke shohihan hadits tersebut, dan yang terakhir adalah beda pendapat mengenai penggunaan qiyas dalam sholat jama’4

3. Dalil tentang sholat Jama’

ﷲ ُلْﻮُﺳَر َنﺎﻛ ِﺮْﻬُﻇ ﻰَﻠَﻋ َنﺎَﻛ اَذِإ ِﺮْﺼَﻌْﻟا َو ِﺮْﻬﱡﻈﻟا ِةَﻼَﺻ َْﲔَـﺑ ُﻊَﻤَْﳚ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﷲ ﻰﱠﻠَﺻ

ٌﺮْـﻴَﺳ ِءﺎَﺸِﻌﻟاَو ِبِﺮْﻐَﳌا َْﲔَـﺑ ُﻊَﻤَْﳚ َو , )

يرﺎﺨﺒﻟا ﻩاور (

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama menjama’ shalatnya antara dhuhur dan ashar ketika sedang dalam perjalanan, dan menjama’ shalat maghrib dan isya’. (HR. Bukhari).

4. Macam sholat Jama’ dan Tata Caranya5.

Sholat Jama’ dibagi menjadi dua, yaitu Jama’ Taqdim dan Jama’ Takhir.

Jama’ Taqdim adalah sholat yang dilaksanakan pada sholat yang pertama. Misalnya Sholat Dzuhur di Jama’ dengan Sholat Ashar maka dilaksanakan Sholat Dzuhur terlebih dahulu kemudian Sholat Maghrib dengan Isya maka yang dilaksanakan adalah Maghrib terlebih dahulu. Jama’ Taqdim dilakukan dengan cara :

 Niat menjama’ sholat kedua pada sholat pertama

 Mendahulukan sholat pertama kemudian sholat kedua

 Niat jama’ yang dibarengkan dengan takbirotul Ihram sholat pertama (Dzuhur atau Maghrib)

 Berurutan, artinya tidak diselingi dengan perbuatan atau perkataan lain, kecuali duduk, iqomat atau sesuatu yang sangat penting.

Jama’ Takhir adalah sholat yang dilaksanakan pada sholat yang kedua. Misalnya Sholat Dzuhur di Jama’ dengan Sholat Ashar maka dilaksanakan Sholat Ashar terlebih dahulu kemudian Sholat Maghrib dengan Isya maka yang dilaksanakan adalah Isya terlebih dahulu. Jama’ Takhir dilakukan dengan cara :

 Niat : “Aku ta’khirkan sholat Dzuhurku di waktu Ashar

 Berurutan, artinya tidak diselingi dengan perbuatan atau perkataan lain, kecuali duduk, iqomat atau sesuatu yang sangat penting.

4Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid (terj. Abdul Rasyad Shiddiq), Jakarta Timur : Akbar Media, 2013, Hal.236

5Nur Sillaturohmah dan Budiman Mustofa, FIKIH MUSLIMAH TERLENGKAP, Surakarta:al-Qudwah, 2014, Hal.138

(3)

3

Catatan : Dalam Jama’ Takhir tidak diisyaratkan mendahulukan sholat pertama atau sholat kedua. Misalnya sholat Dzuhur dan Ashar boleh mendahulukan Ashar lalu Dzuhur atau sebaliknya.

Dalam tata cara pelaksanaan sholat jama’ ada beberapa pendapat.

a) Diantara perndapat tersebut adalah dari Imam Malik, beliau berpendapat bahwa sholat pertama yang dilakukan pada sholat kedua lebih baik dari pada sebaliknya.

b) Menurut Imam Syafi’i.

Sholat yang dilaksanakan dulu itu sholat yang pertama atau yang kedua itu sama saja.

5. Perihal Menjama’ Sholat bagi orang yang tidak dalam berpergian.

a) Dalam hal orang sakit6

Imam Malik berpendapat berpendapat bahwa orang yang sedang sakit itu boleh, karena dikhawatirkan akan pingsan atau sakit perut. Namun Imam Syafi’i tidak memperbolehkan. Imam Malik memperbolehkan bagi orang sakit menjama’

sholat adalah karena pemahamannya tentang musafir yang diperbolehkan menjama’ sholat karena merasa keberatan padahal keadaan orang yang sedang sakit juga lebih berat daripada musafir. Sedangkan Imam Syafi’i berpendapat bahwa alasan menjama’ sholat itu karena bepergian bukan karena yang lain.

b) Dalam uzur7

Imam Syafi’i berpendapat bahwa orang yan tidak dalam perjalanan jauh namun sedang dalam uzur hujan misalnya, maka orang tersebut diperbolehkan menjama’

sholatnya baik siang maupun malam. Namun dalam hal ini Imam malik hanya memperbolehkan pada malam hari.Dengan pendapat Imam Malik tersebut, Imam Syafi’i tidak setuju, karena ia meriwayatkan dan menakwilkan hadits Ibnu Abbbas, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menjama’ sholat zhuhur dengan Ashar, dan menjama’ sholat magrib dengan Isya tanpa alasan rasa takut dan tanpa berpergian.

6Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid (terj. Abdul Rasyad Shiddiq), Jakarta Timur : Akbar Media, 2013, Hal.239-240

7Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid (terj. Abdul Rasyad Shiddiq), Jakarta Timur : Akbar Media, 2013, Hal.239

(4)

4 2) Sholat Qasar

1. Pengertian.

Sholat Qasar artinya meringkas shalat fardhu yang 4 (empat) rakat (Dzuhur, Ashar dan Isya’) dijadikan 2 (dua) rakaat, masing-masingdilaksanakantetappadawaktunya.

Sebagaimana menjama kshalat.

2. Dalil Mengqasar sholat.

ِﰲ ْﻢُﺘْـﺑَﺮَﺿ اَذِإَو ُﻢُﻜَﻨِﺘْﻔَـﻳ ْنَأ ْﻢُﺘْﻔ ِﺧ ْنِإ ِة َﻼﱠﺼﻟا َﻦِﻣ اوُﺮُﺼْﻘَـﺗ ْنَأ ٌحﺎَﻨُﺟ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ َﺲْﻴَﻠَـﻓ ِضْرَْﻷا

ﺎًﻨﻴِﺒُﻣ اوُﺪَﻋ ْﻢُﻜَﻟ اﻮُﻧﺎَﻛ َﻦﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻟا ﱠنِإ ۚ اوُﺮَﻔَﻛ َﻦﻳِﺬﱠﻟا

“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapakamu men- qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Q.S An Nisa’ ayat 100) 3. Hukum Mengqashar Sholat8.

Imam Abu Hanifa berpendapat bahwa sholat qasar hukumnya fardhu ain

Imam Syafi’i dan pengikutnya berpendapat bahwa mengqasar sholat fardhu dengan sempurna maka hukumnya fardhu

Imam Malik berpendapat bahwa seorang musafir boleh memilih sebagaimana membayar kufarat sehingga hukumnya sunnah

Perbedaan pendapat ini dikarenakan tentang lafal nash yang eksplisit dan juga mengenai dalil fi’il. Qasar dianggap sebagai kemurahan dari Allah SWT untuk hambanya yang sedang dalam perjalanan. Hal ini diperkuat dengan adanya hadits Yala bin Umayyah, ia berkata, “Aku bertanya kepada Umar, bukankah yang dimaksud oleh Allah dalam firman-Nya, “Jika kamu takut diserang oleh orang-orang kafir” ialah tentang mengqasar sholat ? Umar menjawab, “Aku juga merasa heran seperti kamu. Dan apa yang kamu tanyakan ini sudah pernah aku tanyakan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dan belai bersabda, “Itu adalah sedekah yang dianugrahkan oleh Allah kepada kalian. Oleh karena itu terimalah sedekah-Nya.”

8Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid (terj. Abdul Rasyad Shiddiq), Jakarta Timur : Akbar Media, 2013, Hal.230

(5)

5

Hadits tersebut ada di dalam riwayat Bukhari yang menunjukan bahwa qasar adalah murni merupakan keringanan, kemurahan dan penghilang kesulitan, jadi tidak wajib dan juga tidak sunnah.

4. Cara melaksanakan Sholat Qasar.

a) Niat shalat qashar ketika takbiratul ihram.

b) Mengerjakan shalat yang empat rakaat dilaksanakan dua rakaat kemudian salam.

Nabi SAW bersabda :

”Dari Ibnu Abbas R.A. ia berkata : ”Shalat itu difardhu-kan atau diwajibkan atas lidah Nabimu di dalam hadlar (mukim) empat rakaat, di dalam safar

(perjalanan) dua rakaat dan di dalam khauf (keadaan takut/perang) satu rakaat.”

(HR. Muslim)

C. Sholat di dalam kendaraan.

Saat seseorang sedang melaksanakan perjalanan di mana keadaannya tidak memungkinkan untuk melaksanakan sholat di tempat dan waktu yang semestinya, maka orang tersebut diperbolehkan untuk melaksanakan sholat di atas kendaraan.

1. Yang Harus diperhatikan dalam Sholat di atas Kendaraan

a) Shalat wajib harus dilakukan dengan cara sempurna, yaitu dengan berdiri, bisa rukuk, bisa sujud, dan menghadap kiblat. Jika di atas sebuah kendaraan seseorang bisa shalat sambil berdiri, bisa rukuk, bisa sujud, dan menghadap kiblat maka dia boleh shalat wajib di atas kendaraan tersebut. Seperti orang yang shalat di kapal.

b) jika di atas sebuah kendaraan seseorang tidak mungkin shalat sambil berdiri dan menghadap kiblat, maka dia tidak boleh melaksanakan shalat wajib, KECUALI dengan dua syarat : Khawatir keluar waktu shalat sebelum sampai di tujuan dan tidak memungkinkan baginya untuk menghentikan kendaraan sejenak untuk shalat. Semacam orang yang naik pesawat, kereta api, dst.

Dari Ya’la bin Murrah radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

(6)

6

ﻞﻔﺳأ ﻦﻣ ﺔﻠﺒﻟاو ﻢﻬﻗﻮﻓ ﻦﻣ ءﺎﻤﺴﻟاو ، ﻪﺘﻠﺣار ﻰﻠﻋ ﻮﻫو ﻪﺑﺎﺤﺻأو ﻮﻫ ﻖﻴﻀﻣ ﱃإ ﻰﻬﺘﻧا ﷺ ﱯﻨﻟا نأ ﺊﻣﻮﻳ ﻢ ﻰﻠﺼﻓ ﻪﺘﻠﺣار ﻰﻠﻋ ﷺ ﷲ لﻮﺳر مﺪﻘﺗ ﰒ مﺎﻗأو نذﺄﻓ نذﺆﳌا ﺮﻣﺄﻓ ةﻼﺼﻟا تﺮﻀﺤﻓ ﻢﻬﻨﻣ ءﺎﳝإ عﻮﻛﺮﻟا ﻦﻣ ﺾﻔﺧأ دﻮﺠﺴﻟا ﻞﻌﳚ

Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para sahabat berada di sebuah daerah yang sempit ketika safar dan beliau di atas kendaraan. Ketika itu turun hujan, dan suasana tanah becek di bawah mereka. Kemudian datanglah waktu shalat. Beliau memerintahkan muadzin untuk adzan dan iqamah. Kemudian Nabi shallallahu‘alaihiwasallam maju dengan hewan tunggangannya dan mengimami mereka. Beliau shalat dengan isyarat kepala, dimana sujudnya lebih rendah dari pada rukuknya. (HR. Ahmad, danTurmudzi).

c) Jika tidak bisa shalat sambil berdiri, cara shalat yang dibolehkan adalah duduk semampunya. Dari Imran bin Husain radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu

‘alaihiwasallam bersabda,

ﺐﻨﺟ ﻰﻠﻌﻓ ﻊﻄﺘﺴﺗ ﱂ نﺈﻓ ، ًاﺪﻋﺎﻘﻓ ﻊﻄﺘﺴﺗ ﱂ نﺈﻓ ًﺎﻤﺋﺎﻗ ِّﻞﺻ

“Shalatlah sambil berdiri, jika tidak mampu, sambil duduk, dan jika tidak mampu shalatlah sambil tiduran.” (HR. Bukhari 1117)

d) jika di atas kendaraan mampu shalat samba lmenghadap kiblat maka wajib shalat dengan menghadap kiblat, meskipun sambil duduk. Namun jika tidak memungkinkan menghadap kiblat, dia bias shalat dengan menghadap sesuai arah kendaraan. Allah berfirman,

ﺎﻬﻌﺳو ﻻإ ًﺎﺴﻔﻧ ﷲ ﻒﻠﻜُﻳ ﻻ

“Allah tidak membebani satu jiwa kecuali sebatas kemampuannya.” (QS. Al- Baqarah: 286).

(7)

7

e)

ketentuan di atas hanya berlaku untuks halat wajib. Adapun shalat sunah, boleh dilakukan dengan duduk dan tidak menghadap kiblat, meskipun dua hal itu bias dilakukan. Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma mengatakan,

ﷺ ﱯﻨﻟا نأ

ﲑﻏ ﰲ ﺐﻛار ﻮﻫو عﻮﻄﺘﻟا ﻲﻠﺼﻳ نﺎﻛ ﺔﻠﺒﻘﻟا

Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam melaksanakan shalat sunah di atas kendaraan tanpa menghadap kiblat. (HR. Bukhari 1094)

2. Cara melaksanakan sholat diatas kendaraan

a) Duduk sesuai posisi normal orang naik kendaraan, punggung disandarkan di jok kursi, pandangan mengarah ke depan bawah.

b) Takbiratul ihram, membaca suratdengan posisi seperti di atas.

c) Rukuk dengan sedikit menundukkan badan.

d) Bangkit i’tidal kembali ke posisi semula.

e) Sujud dengan menundukkan badan yang lebih rendah daripada keti karukuk.

f) Duduk diantara dua sujud dengan posisi duduk sempurna, seperti ketika takbiratul ihram.

g) Gerakan yang lainnya sama seperti di atas

h) Ketika tasyahud mengacungkan isyarat jari telunjuk dan pandangan tertuju kearah telunjuk.

i) Salam, menoleh kekanan kekiri dalam posisi duduk.

(8)

8 D. Qunut dalam sholat subuh

Para ulama berselisih pendapat tentang qunut. Menurut Imam Malik, qunut shalat subuh hukumnya mustahab atau anjuran. Menurut Imam Syafi’i, hukumnya sunat. Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah, qunut dalam sholat subuh dilarang. Sesungguhnya letak qunut hanya dalam shalat witir. Menurut sebagian Ulama yang lain, qunut hanya untuk shalat di bulan Ramadhan. Menurut sebagian ulama yang lain lagi, qunut hanya dibaca pada paruh terakhir bulan Ramadhan. Dan pada pendapat ulama yang lain lagi, qunut dibaca pada paruh pertama di bulan Ramadhan.9

Yang menjadi penyebab perbadaan pendapat ini adalah karena banyaknya hadist yang diriwayatkan dari Nabi SAW tentang masalah qunut, dan karena adanya qiyas antara shalat yang menggunakan qunut dengan shalat yang tidak menggunakan qunut.

Bukan hanya itu para ulama juga memiliki perbedaan pendapat dalam hal lafal qunut tersebut. Imam Maliki menganjurkan untuk membaca lafal qunut dengan lafal:

َـﺘْﺴَﻧ َو َكُﺮِﻔْﻐَـﺘْﺴَﻧ َو ُﲔﻌَﺘْﺴَﻧ ﱠنإ ﻢﻬﻠﻟا ْﱰَـﻧ َو ُﻊِّﻠَُﳔ َو َﻚَﻟ ُﻊَﻨَْﳔ َو َﻚِﺑ ُﻦِﻣْﺆُـﻧ َو َﻚﻳِﺪْﻬ

َكُﺮُﻔْﻜَﻳ ْﻦَﻣ ُك َكﱠإ ﱠﻢﻬﻠﻟا ,

َو َﻚَﺘَْﲪَر ﻮُﺟﺮَﻧ ،ُﺪُﻔَْﳔ َو ﻰَﻌْﺴَﻧ َﻚْﻴﻟِإ َو ُﺪُﺠْﺴﻧ َو ﻰِّﻠﺼُﻧ َﻚَﻟَو ُﺪُﺒْﻌَـﻧ َﻦﻳﺮﻓﺎﻜﻟاِ َﻚَﺑاَﺬَﻋ ﱠنِإ َﻚَﺑاَﺬَﻋ ُفﺎ َﳔ

ٌﻖَﺤْﻠُﻣ

“ Ya Allah, sesungguhnya kami memohon ampun kepada-Mu, memohon pertolongan kepada-Mu, memohon ampun kepada-Mu, memohon petunjuk kepada-Mu, beriman kepada-Mu, dan tunduk kepada-Mu. Kami campakkan dan kami tinggalakan orang yang kufur kepada-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mu lah kami menyembah, kepada-Mu kami bershalat, kepada-Mu kami bersujud, kepada-Mu kami merunduk. Kami selalu mengharapkan rahmat-Mu dan kami takut akan siksa-Mu. Sesungguhnya siksa-Mu akan selalu ditimpakan kepada orang-orang kafir.”

9 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid (ter. Abdul Rasyad Shidiq), Jakarta Timur: Akbar Media, 2013, hal.179-180

(9)

9

Ulama-ulama Iraq menamakan versi qunut Imam Malik tesebut dengan istilah As- Suratain, dan konon terdapat dalam mushaf Ubai bin Ka’ab.10

Kata Imam Syafi’i dan Ishaq, bacaan qunut ialah:

ﱠﻢُﻬﻠﻟا َﺖﺘْﻴَـﻓﺎَﻋ ْﻦَﻤْﻴِﻓ َﺎﻨْﻴِﻓﺎَﻋَو َﺖْﻳَﺪَﻫ ْﻦَﻤْﻴﻓ َِﺪْﻫا َﺷ َﺎﻨِﻗَو ,

َﺖْﻴﻀَﻗﺎَﻣ ﱠﺮ ْﻘَـﺗ ّنِإ ,

َﻚْﻴَﻠَﻋ ﻰَﻀْﻘُـﻳ َﻻَو ﻰِﻀ َﺖْﻛَرﺎَﺒَـﺗ ,

َﺖْﻴَﻟﺎَﻌَـﺗَو َﺎﻨﱠﺑَر

“Ya Allah, tolong tunjukan kami di antara orang-orang yang Engkau tunjukan, selamatkan kami di antara orang-orang yang Engkau selamatkan, dan lindungilah kami dari keburukan yang Engkau lah yang kau putuskan. Sesungguhnya Engkau lah yang memutusi, bukan yang diputusi. Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau, ya Tuhan kami.”

Doa qunut di atas juga diriwayatkan dari Hasan bin Ali dengan beberapa jalur sanad yang shahih, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW biasa membaca qunut ini dalam shalatnya. Kata Abdullah bin Dawud, barangsiapa yang qunut tidak membaca as- Suratain, sebaiknya jangan shalat di belakangnya. Dan kata sebagian ulama, dalam bacaan qunut tidak ada lafal tertentu yang di tetapkan.11

10 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid (ter. Abdul Rasyad Shidiq), Jakarta Timur: Akbar Media, 2013, hal.181

11 Ibid, hal. 181-182

(10)

10 KESIMPULAN

Seorang muslim yang cerdas dapat menghayati bahwa shalat adalah kebutuhan kita bukan kebutuhan Allah SWT. Karena dengan shalat kita pula sendiri yang akan mendapatkan syafaat baik untuk kehidupan kita di dunia maupun akhirat kelak. Sholat juga bukan hanya berdiri dan gerakan-gerakan biasa, dalam shalat terdapat gerakan- gerakan khusus yang di mana setiap gerakan itu ada doa-doa.

Sholat bukan hanya terdiri dari sholat wajib, namun juga ada sholat sunnah dan sholat sebagai pengganti sholat wajib yang tidak sempat dilaksanakan (jama’ qashar).

Tetap dirikanlah sholat agar kehidupan dunia dan akhirat menjadi tenang , dan laksankanlah sholat dengan cara yang sudah ditentukan bukan hanya sekedar melaksanakan gerakan.

(11)

11

DAFTAR PUSTAKA

Sillaturohmah, Nur dan Budiman Mustofa. 2014. FIKIH MUSLIMAH TERLENGKAP.

Surakarta:al-Qudwah Publishing

Rusyd, Ibnu. 2013. BIDAYATUL MUJTAHID(ter. Abdur Rosyad Shidiq). Jakarta Timur:Akbar Media

Referensi

Dokumen terkait

So in this work we study BSDEs with two reflecting barriers driven by a Brownian motion and an independent Poisson measure.. This is the natural extension of Hamad`ene &

Terutama respoden yang berkaitan langsung dengan objek penelitian; (4) Penelitian ini dapat dikembangkan dengan algoritma klasifikasi yang lain yang terdapat dalam

Dalam pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter, sesuai dengan sifat materi afektif maka nilai- nilai karakter tersebut tidak diajarkan atau ditransfer melainkan

Bisnis kreatif dan inovatif yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang paling menonjol saat ini adalah Gojek dan Grabbike. Keduanya merupakan industri baru

Berdasarkan analisa dan hasil pengujian sistem pendeteksi kesegaran ikan Bandeng menggunakan citra, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. a) Bahwa dari hasil

Melbourne terkenal akan cuacanya yang berubah-ubah, tetapi secara umum kota ini menikmati iklim sedang dengan musim panas yang hangat hingga terik; musim semi dan gugur yang

Jika pada saat itu tingkat suku bunga cenderung mengalami kenaikan, maka akan terjadi kenaikan pendapatan bunga lebih besar dibanding kenaikan biaya bunga

Perangkat komputer pada sistem ini ber- fungsi untuk mengolah data hasil konversi sinyal analog parameter operasi mesin implantor ion menjadi besaran parameter yang