• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kumpulan Informasi Terkini Program Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kumpulan Informasi Terkini Program Kesehatan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1.   USULAN INDONESIA DITERIMA DAN DISAHKAN s セebagai@ 1   RESOLUSI SIDANG  DEWAN KESEHATAN DUNIA KE­40  

2.   MENTERI  KESEHATAN TETAPKAN 100 RUMAH SAKIT RUJUKAN  4   FLU  BURUNG  

3.   DAFTAR NAMA 100 RUMAH  SAKIT RUJUKAN  6  

PENANGGULANGAN  FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)  

4.   PROSEDUR KLAIM RUMAH  SAKIT PENGGANTIAN  BIAY A  13   PENANGANAN  PASIEN  FLU BURUNG  

5.   OBAT RAKYAT, MURAH  DAN  BERKUALITAS  16  

6.   APOTEK RAKYAT, AKSES MUDAH MENDAPATKAN OBAT  18  

7.   INTERNATIONAL HEALTH REGULATION 2005 (IHR 2005)  21   BERLAKU EFEKTIF 15 JUNI 2007  

8.   KUMULATIF PENDERITA FLU BURUNG DAR12005­2007  23   MENCAPAI100 ORANG  

Release Departemen Kesehatan RI, Pusat Komunikasi Publik

(3)

­ ­ ­­ ­ ­ ­ ­­ ­­ ­ ­ ­ ­ ­­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­

Al': 

I

KATA PENGANTAR

Puji  syukur  kami  panjatkan  ke  hadirat  Tuhan  Yang  Maha  Esa  dengan  telah  diterbitkannya  Buku  Kumpulan  Informasi Terkini  Program  Kesehatan. 

Penyusunan  buku  Kumpulan  Informasi  Terkini  Program  Kesehatan  dalam  rangka  penyebarluasan  informasi  melalui  berbagai  release  berita  tentang  pelaksanaan  program­program  kesehatan  terkini  disampaikan  kepada  para  pengelola  program  bidang  kesehatan  baik di  pusat maupun daerah. 

Dalam  buku  ini  dilampirkan  lembar  isian  penyebaran  informasi  kesehatan ,  sebagai  sarana  untuk  mendapatkan  release  berita  kesehatan  terkini  secara  berkala  dan  informasi  lain  dari  Pusat  komunikasi  Publik,  Setjen  Departemen  Kesehatan  RI. 

Harapan  kami  semoga  buku  kumpulan  informasi  ini  bermanfaat  bagi  semua  pihak,  kami  menerima kritik dan saran yang  bersifat membangun. 

セM N

t. •  • 

:  r  I  . 

..  'w  ••• •• ­ .. . . .. . ... 

'i  : ... .. .. .... ... .... . 

. .. ... ... ... ... ... ... ... ... .. .. ... .  

(4)

USULAN I'NDONESIA DITERIMA DAN DISAHKAN

SEBAGAI ROSOLUSI s セidang@ DEWAN KESEHATAN DUNIA KE-60

Usulan  Indonesia  tentang  "Mekanisme  Pertukaran  Virus  yang<  Transparan  dan  Adil  agar  Memberikan  Manfaat  bagi  Negara­negara  Berkembang"  atau  Pandemic  Influenza  Preparedness:  Sharing  of  Influenza  Viruses  and  Access  to  Vaccine  and  Other Benefits"  akhirnya  secara  aklamasi  diterima  dan  disahkan  sebagai  Resolusi  Sidang  Dewan  Kesehatan  Dunia  (  World  Health  Assembly 

=

WHA  )  ke­ 60  dalam  Sidang  Pleno  tanggal  23  Mei  2007  di  Jenewa  Swiss.  WHA  merupakan  badan  pengambil  kebijakan  tertingw  Badan  Kesehatan  Dun,ia  (WHO)  yang  mengikat  dan  dipatuhi oleh  seluruh  negara anggota WHO. 

Menurut  Menkes  Dr.  dr.  Siti  Fadilah  Supari ,  Sp.  JP  (K) ,  dalam  jumpa  pers  Sabtu  (26/5)  sore  di  Gedung  Depkes ,  Jakarta ,  resolusi  ini  diharapkan  dapat  mendorong  dunia  internasional  untuk  membang'un  mekanisme  sharing  sampel  yang  transparan  dan  adil  serta  memberikan  manfaat  (benefit sharing) bagi  negara­negara  berkembang.  Upaya  yang  sebelumnya  telah  dirintis  Indonesia  pada  High-Level

Meeting on Responsible Practices for Sharing A vian Influenza Viruses and Resulting Benefitz yang  diselenggarakan  di  Jakarta  tanggal  26­28  Maret  2007  akhirnya 

mendapatkan  dukungan  luas  pada  Sidang  WHA  ke­60  yang  dihadiri  193  negara  anggota. 

Selain  itu ,  Menkes  anggota  Dewan  Board)  WHO.  merupakan 

Indonesia  untuk  berperan  secara  aktif  untuk  memastikan  terlaksananya 

diinginkan  Indonesia  berkembang  lainnya , 

Keberhasilan  ini  tak  Pemerintah 

Departemen  menggalang 

negara­negara  lain .  menyatakan  bahwa  Usulan Indonesia tentang "Mekanisme  Pertukaran Virus yang Transparan dan  Adil agar Memberikan Manfaat bagi  Negara­negara Berkembang" secara  aklamasi diterima dan disahkan  sebagai  Resolusi Sidang  WHA  ke­ 60. 

Selain itu, Menkes RI  ditunjuk menjadi  anggota Dewan Eksekutif (Executive 

Board)  WHO.  Hal ini merupakan  kesempatan bagi Indonesia untuk  bersuara dan berperan secara aktif di  dunia internasional untuk memastikan  terwujud dan terlaksananya mekanisme yang diinginkan Indonesia  dan negara berkembang lainnya. 

karena  dukungan  banyak  pihak .  Dukungan  penuh  tidak 

R'I  ditunjuk  menjadi  Eksekutif  (Executive  Penunjukan  ini  kesempatan  bagi  I  bersuara  dan  di  dun,ia  internasional  terwujud  dan  mekanisme  yang  dan  negara  ujar Menkes. 

lepas  dari  kerja  keras  Indonesia  dan  jajaran  Kesehatan  dalam  dukungan  dari  Menkes  juga  resolusi  ini  berhasi'l  saja  diperoleh  dari  23  negara yang  menandatangani pernyataan tertulis mendukung draft resolusi  Republik  Indonesia  yang  umumnya  berasal  dari  negara­negara  berkembang,  tetapi juga  dari  negara­negara  maju  dari  Uni  Eropa ,  Jepang ,  serta  Australia,  kata  Siti  Fadilah  menambahkan. 

(5)

Dengan  disahkannya  resolusi  tersebut,  kata  Menkes,  diharapkan  di  masa  mendatang  terdapat  jami nan  bahwa  kerja  sama  sharing  sampel  virus  dapat  memberikan  manfaat  yang  sebesar­besarnya  kepada  negara­negara  berkembang  serta  dihormatinya  kedau latan  dan  harga  diri  negara  asa l  virus  yang  telah  memberikan  sumbang an  besar  terhadap  upaya  global  menangani  ancaman  pandemi  influenza .  "  Jangan  sal11pai  nantinya  negara  asal  vi rus  malah  kesulitan  mengakses obat dan  vaksin ", uj ar Menkes. 

Melalui  Resolusi  yang,  telah  dibahas  dalam  12  sesi  sidang  working group dan  Komite  A  yang  sangat  sulit  dan  se ringkal i  men emukan  j alan  buntu,  negara­negara  anggota  WHO  sepakat  untuk  melakukan  perubahan  mendasar  terhadap  Global

Influenza Surveillance Network (GI SN)  yang  sela ma  50  tahun  din ilai  Menkes  tidak 

transparan dan tidak adil.  Negara­negara  angg ota W HO  sepakat mengenai perlunya  upaya  penyempurnaan  standar  dan  persyaratan  pertukaran  be rbagai  jenis  virus  antara  negara  asal  virus  dengan  Collaborating Centers WHO  dan  pihak  lain,  memperbaiki  Kerangka  Acuan  atau  Terms of Reference W HO  Collaborating

Centers serta  mengkaji  ulang  semua dokumen terkait  atas dasar saling  percaya  dan 

transparansi,  Menkes menambahkan. 

Negara­negara 

sepakat  untuk  kerangka  kerja  dan  atau  keuntungan  yang  secara  adil  dan  setara,  terhadap  vaksin ,  harga  terjangkau, 

kapasitas  negara-khususnya  penelitian,  produksi  vaksin ,  serta  distribusi  vaksin  yang  negara­negara 

Menkes. 

Menurut  Menkes,  menyusun  kerangka  tersebut,  negara­

Anggota W H O sepakat me/akukan  perubahan mendasar terhadap 

Global Influenza Sur veIllan ce Network yang sudah berja/an 50  tahun dinilai tidak transparan dan  tidak adi/'  juga sepakat  membangun kerja sama dan  pengaturan manfaat  yang adi/ dan  setara, termasuk akses terhadap  vaksin,  harga vaksin yang  terj angkau, pembangunan  kapasitas  negara­negara  berkembang khususnya pene/itian,  teknologi dan produks i vaksin, serra 

stockpiling dan distribusi vaksin  yang 

mengutamakan negara-negara berkembang. 

anggota  W HO  juga  membangun  pengatu ran  manfaat  bisa  didapatkan  terma suk  akses  vaksin  yang  pembang unan  negara  berkem bang  teknologi  dan 

stockpiling dan 

mengutamakan  berkemban g ,  ujar 

dalam  upaya  kerja  dan  mekanisme  nega ra  anggota  WHO  sepakat  untuk  menye lenggarakan  Inter-Governmental Meeting yang  akan  dihadiri  oleh  seluruh  neg ara­negara  anggota  WHO  pada  bulan  Oktobe r  2007di  Indonesia .  Pertemuan  tersebut  akan  didahului  dengan  Inter-Disciplinary Working

Group para  ahli  dan  pengambil  kebijakan  dari  sejumlah  negara  (4  negara  setiap 

kawasan)  untuk  me mba has  mekan isme sharing sample  virus  dan  perubahan  TOR 

WHO Collaborating Centers, serta  Dirj en  W HO  akan  membu at  kajian  mengenai 

mekanisme  benefit sharing, sebagai  bahan  masukan  untuk  Inter-Governmental Meeting.

Release Deparlemen Kesehatan RI Pusat Komu nikasi Pub lik

(6)

Resolusi  tentang pertukaran  virus  ini juga  memberikan  pengakuan  terhadap  prinsip-prinsip hak kedaulatan negara terhadap sumber daya hayati, prinsip-prinsip permintaan ijin kepada negara asa l virus , dan penghormatan terhadap hukum nasional, kata Menkes .

Menkes menegaskan, dalam pembahasan resolusi yang diusulkan Indonesia telah mendapatkan dukungan luas dari 23 negara co-sponsor ya itu : Malaysia , Timor-Leste, Iran , Irak, Kuba, Sudan, Korea Utara, Myanmar, Saudi Arabia , Maldives, Peru , Brunei Darussalam, Algeria, Qatar, Laos, Solomon Islands, Kamboja, Vietnam , Bhutan, Kuwait, Bolivia, Pakistan dan Palestina.

Pad a pemba hasan di working group, usulan Indonesia juga telah mendapatkan dukungan luas dari negara-negara-negara berkembang lain nya, seperti Brazil , Thailand , Kenya, China serta beberapa negara maju, khususnya negara-negara Uni Eropa dan Australia . Pembahasan isu ini juga mendapatkan perhatian khusus Direktur Jenderal WHO, Dr. Margaret Chan dan Presiden W HA ke-60, Jane Halton , serta sej umlah Menteri Kesehatan yang terlibat langsung dalam diskusi, tam bah dr. Siti Fadilah Supari.

Keberhasilan Indonesia dalam mengupayakan mekanisme peng irima n virus yang adil dan transparan juga tidak terlepas dari besarnya dukungan dan simpati negara-negara anggota WHO terhadap kepemimpinan Menkes RI yang sej ak lama mengangkat isu ketidakadila n mekanisme GISN selama ini pada berbagai forum di dalam negeri mau pun di dunia internasional.

Dalam WHA tahun ini dihasilkan dua resolusi utama, ya itu Kesiap-siagaan Pandemi Influenza dan Kesehata n Masyarakat, Inovasi dan Hak Kekayaan Intelektual. Jumlah resolusi yang dihasilkan WHA tahun ini merupakan jumlah terbanyak sepanjang dilaksanakannya W HA. Pada sidang W HA ke-60 tahun ini , telah disahkan 16 resolusi, di antaranya tentang manajemen WHO.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Setjen Depkes. Untuk informasi lebih lanjut dapat me ngh ubungi tel. 021-52907416-9 /faks: 021-5223002 dan

52960661 , atau e-mail puskom.depkes@gmail.com dan puskom .publik@yahoo .co.id .

3

Release Oepartemen Kesehatan RI Pusat Komunikasl PubJik

(7)

MENKES TET APKAN 100 RUMAH SAKIT RUJUKAN FLU BURUNG

Mengingat kasus flu burung meningkat dengan cepat selama periode akhir tahun

2005 hingga tahun 2007, Departemen Kesehatan memandang perlu untuk menambah jumlah rumah sakit rujukan flu burung. Hal itu berkait dengan perkembangan isu internasional dan nasional mengenai penyakit flu burung yang dikhawatirkan menjadi pandemi (penulara n yang sangat cepat). Menteri Kesehatan melalui Keputusan No : 414/Menkes/SKJIV/2007 tanggal 10 April 2007 menetapkan

100 rumah sakit rujukan penanggulangan flu burung (Avian Influenza) . Ke -100 RS rujukan dimaksud terdiri dari 44 rumah sakit rujukan lama dan 56 rumah sakit baru sebagai tambahan (daftar selengkapnya dapat dilihat pada sisipan).

Sebelumnya Menteri Kesehatan melalui Keputusan Nomor

1371/Menkes/SKJIXl2005 menetapkan 44 rum ah sakit sebagai rujukan dalam menangani kasus flu burung . Data flu burung pada manusia sampai dengan 14 Juni 2007 telah menyebar ke 39 kabupaten/kota di 11 Propinsi dengan ;umlah kasus

secara kumulatif sejak 2005 - 2007 mencapai 100 positif, 80 orang diantaranya meninggal dunia.

Rumah sakit rujukan berfungsi untuk memberikan pelayanan rujukan pasien dan rujukan spesimen yang berkualitas sejak tahap promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Juga mengembangkan program pendidi'kan dan pelatihan mengenai penanggulangan flu burung. Sel'ain itu , rumah sakit diminta menyempurnakan pencatatan dan pelaporan sebagai dasar epidemiologi flu burung.

Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Flu Burung dimaksud, diharuskan melengkapi sarana, prasarana , dan Sumber Daya Manusia sesuai dengan standar nasional dan internasional. Seluruh biaya yang berkaitan dengan permasalahan tersebut dibebankan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan sumber _ sumber dana lain yang tidak terikat.

Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Flu Burung juga diminta agar memberikan laporan secara periodik kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Release Oepartemen Kesehata n RI Pusat Komunikasi Publik

/

(8)

DAFTAR NAMA 100 RUMAH SAKIT RUJU KAN PENANGGULANGAN FLU BURUNG (AV IAN INFLUENZA)

NO NAMA RS ALAMAT

I

1 Nanggroe Aceh Darussalam

1 RS U Dr. Za inoel

A bidin Banda Aceh

Jln . Tgk . Oaud Beureueh No . 1 08

Banda Ace h Telp. : 0651 - 22077/28148

2 RSU Cut Meutia .

Lhokseumawe

JI. Banda Aceh -Medan Km .6 Buket

Lhokseumawe Telp . 0645-4301 2

Rata

Sumatera Utara

3 RSU H. Adam

Ma lik Medan

Jln . Bunga Lau No. 17

Telp . 061 - 836038 1 ; Fax : 061 - 8360255

4 RSU Kab anjahe

..

JI. KS Ketaren 20 Kabanjahe

Telp. 0628-20012/20550

5 RSU Pematang

Sianta r

JI. Sutomo No . 230 P. Siantar

Telp 0634-21780

6 RSU Tarutung JI. Bin Harun Said Tarutun g

Telp . 0633-21303

7 RSU Padang

Sidemp uan

JI. Dr FL Tobing Pd Sidempuan

Telp . 0634- 21251/2 1780/21780

Sumatera Ba rat

8 RSU Dr. M. Jamil

Pada ng

JI. Perintis Kemerdekaan , Pada ng

Telp . 0751 - 32372

9  RSU Dr. Achmad Mochtar

J I. Dr A Rivai Bukittinggi

Telp . 0752-21720

4 Riau

10 RSU A rifi n Ahmad

Pekan Baru

J I. Diponegoro No. 2, Peka n Baru

Telp. 0761 -21648 /21657 /2341 8/855702. Faks :

20253

11 RS U Kab Karimun JI. Poras No. 1 Tg .Balai Kari m un

Te lp. 0771 -327808

Release Departemen Kesehatan RI PUSBt Komunikasi Pubfik

(9)

NO NAMA RS ALAMAT

12 RSU Tanjung JI. Sud irman No. 795, Tanjung Pinang Pinang Telp. 0771 - 21 163

13 RSU Puri Husada ! JI. Veteran No. 52, Hilir Tembilahan

I

I

Telp. 0768-221 18/2212 1 14 RSU Dumai

I

JI. Tanj ung Jati No.4 Dumai

I

Tel p. 0762 - 38368

Kepulauan Riau

15 RS Otorita Batam JI. Dr. Cip toma ngunkusumo, Sekupang Batam Telp. 0778- 322046, Faks: 327629

Jambi

16 RSU Raden JI. Letjend . Soeprapto No. 31 Telanaipura Jambi

Mattaher Jambi Telp. 0741 - 61 692 7 Sumatera Selatan

17 RS U Dr. M. Hoesin JI. Jendra l Sud irman Palembang 3012 Km . 3,5 Palembang Telp. 0711-3540 88 ext. 801, Faks: 351318

18 RSU Lubuk JI. Yos Sudarso Lubuk Linggau Linggau Te lp. 0733 - 321013

19 RSU Kayu A9un9 JI. Raya Lintas Timur Kec. Kota Kayuagung Telp . 0712 - 323889

20 RSD Kab. Lahat

I

JI .Mayor Ruslan I No 28 Lahat Telp. 07 31 - 321785

Bangka Belitung

21 RSU Tanjungl JI. Melati Tanjung Pandan Pandan Telp. 07 19 - 21 071, Fax: 22190

22 RSU Pangkal JI. M. Syafrie Rachman I Pinang Telp. 07 17 - 421324

Bengkulu

23 RS U Dr.M. Yunus JI. Bh aya ngkara Sidomulyo Bengkulu Bengkulu Telp. 0736 - 52004/52008

6

Release Oepartemen Kesehatan RI Pusat Komunikasi Publlk

(10)

NO NAMA RS ALAMAT

24 RSU Arg a Makmur JI. Siti Khadija h Arga Makmur,

Bengkulu Utara Telp. 0737 - 521118 25 RSU Manna JI Fatmawati Soekarno 31 Manna

Telp. 0739 - 21118

10 Lampung

26 RSU Abdul JI. Dr. Rivai NO . 6 Tj. Karang, Lampung 35112 Moeloek Telp. 0721 -703312 , Faks: 5028735

27 RSU Kaliand a JI. Lettu Rohani No.14B Kalianda Telp. 0727 - 322160

28 RSU Mayjend HM JI. Jend Su dirman No.2 Kotabumi Ryacudu Telp. 0724-22095

29 RS U Ahm ad Yani JI. Jend A Yani Metro Telp. 0725 - 41820

11 OKI Jakarta

30 RSPI Dr. Sulianti JI. Baru Sunter Perma i Raya - Jakarta 14340 Saroso Phone 021 -6506559 Fax 021-6401411

31 RSU Persahabatan Jln. Persahabatan Raya No.1 Jakarta 13320 Telp . 021 -4891708/4891 74 5, Faks : 471 1222 32 I RSPAD Gatot

I

Sobroto

JI. Dr A Rah man Saleh No 24 Jakarta Pusat Telp . 021 - 37100 8

12 Jawa Barat

33 RSU Dr. Hasan JI. Pasteur No. 38 Bandung Sadikin Bandung Telp . 022-2032533 /203 2216

34 RSU Dr. Siamet JI. Rumah Sakit No. 1 0 Garut

Garut Telp. 0262 - 232720

35 RSU Gunung Jati JI. Kosamabi No 56 Cirebon Cirebon Telp . 023 1 - 206330

36 RSTP Dr. H.A. JI. Bukit Jarian No 40 .Band ung Rotinsulu Bandung Telp. 022 - 231427

37 RSU RSyamsudin, JI. Rumah Sakit No.1 K Sukabumi SH Sukabumi Telp . 0266 - 225180

.

(11)

NO NAMA RS ALAMAT

. .

38 RSU Indramayu JI. Rumah Sa kit No.1 Indramayu

Telp.

0234-272655/2 2655

39 RSU Subang JI. Brigjen Katamso No.37 Subang

Tel p. 0260 - 411421 13 Santen

·40 RSU Serang JI. Ru mah Sakit No.1, Serang Telp . 0254-200829 Faks: 200724 41 RSU Tangerang JI. Ahmad Yani No. 9 Tangerang

Te lp. 021 - 5523507, Fax: 5527104 14 Jawa Tengah

42 RSU Dr. Kariadi

I

Jln . Dr. Sutomo No. 16 Semarang 50231 Semarang Tel p : 024 - 84 13993 ,84 13476

43 RSU Dr. H. JI. Laut 21 , Kendal

,

Soewondo Te lp. 0294-81433 18

44 RSU Dr. Moewardi JI. Kol Sutarto 132, Surakarta 57126 Telp. 0271-634634 , Faks: 637412

45 RSU Banyumas JI. Ruma h Sakit No.1, Banyumas Telp. 028 1-96031 , Faks: 96182 46 RSU Kudus JI. Dr. Lukmonohadi No 19 Kudus

Telp. 0291 - 43 183 1

47 RSU Dr. H RM JI. Dr. Sutomo No 63 Slawi Soeselo W Telp. 0283 -4910 16

48 RSU Pekalongan JI. Veteran 31 Pekalongan Telp . 0285 - 421621

49 RSU Tidar JI Tidar No 30 A Magelang Telp . 02 93-3622 60

50 RSU Prof. Dr. JI Dr Gumbreg No 1 Purwokerto Margono Soekarjo Telp . 028 1-632708

51 RSU Dr Suraji JI Dr Soeradj i T No. 1 Klaten Tirtonegoro Tel p. 0272-32 1041

(12)

NO NAMA RS ALAMAT

15 DIYogyakarta

52 RSU Dr. Sardjito JI. Kesehatan 1 Sekip)ogjakarta

Telp . 0274-587383/515408 53 RSU Panembahan JI Dr Wahidin S H Bantul

Senopati Bantul Telp . 0274-367381/367506

16 Jawa Timur

54 RSU Dr. Soetomo Jln. Prof. Dr. Moestopo No.6 - 8 Surabaya

Tel p. 031-5501006/5501078/5501149 55 RSU Dr. Saiful JI. Jaksa Agung Suprapto No. 2 M a I a n 9

Anwar Telp. 0341-35210, Faks : 359384 56 RSU Dr. Soebandi JI. Dr. Soebandi No.1 Jember 68111

Telp. 0331-487441

57 RS Dr R Koesma JI Dr W S Husodo Tuban No.800

Tuban Telp. 0356-321010/32109, Faks: 324419 58 RS Dr S JI Dr Wahidin 38 Bojonegoro

Ojatikoesoemo Telp . 0353-881193

59 RS Pare JI Pahlawan Kusuma B I Pare Telp. 0354-391718

60 RS Blambangan JI Istiqlah No 49 Banyuwangi Telp . 0333-421118

61 RS Dr Soedono JI Sumbawa No 6, Madiun 63116

Telp.0351-20324325

17 Bali

62 RSU Sanglah JL. Oiponegoro Oenpasar, Bali

Telp . 0361-227911 , Faks: 224206 63 . RSU Tabanan JI Pahlawan No 14 Tabanan

Telp . 0361-811027

64 RSU Sanjiwani

I

JI Ciung Wenara No 2 Gianyar Gianyar Telp.0361-943020
(13)

NO NAMA RS A LAMAT

18

Nusa Tenggara Barat

65 RSU Mataram JI. Pejanggik No.6 Mataram 83121 Telp. 0370-623796

66 RSU Raba JI Langsat No 1 Raba Ka b Bima Telp. 0374-43142

67 RSU Dr R Sudjono JI Prof M Yamin SHNo.55 Selong Telp . 0376-21118

68 RSU Praya JI Basuki Rahmat No 11 Praya Telp . 0370-654007

19

Nusa Tenggara Tim ur

69 RSU Prof. Dr. WZ JI. DR . Moch. Hatta No. 19 Kupang Johanes Telp. 0380-832892

70 RSU Dr TC Hillers JI Kesehatan Maumere Telp.0382-21617 Fax. 21 314

20

Kalimantan Barat

71 RSU Dr. Sudarso JI. Adi Sucipto Pontia nak

Telp. 0561 -732077 Fax : 732077 72 RSU Dr Abdul Aziz JI Dr Soetomo No 28 Singkawang

Tel p. 0562-631748 73 RSU Sintang JI. Pattimura Sintan

Telp. 0565-22022 , Faks: 23691

21

Kalimantan Tengah

74 RSU Dr. Doris JI. Tambun Bungai No.4 Palangkaraya Sylvanus Tel p. 0536-21717 ; Fax. 29194

75 RSU Dr Murjani JI H M Arsyad No 65 Sampit

Sampit Telp.0531-21010

22

Kalimantan Selatan

76 RSU Ulin Jl. Jend . A.Yani 79 Banjarmasin Telp. 0511 -2180 ; Fax. 252229 77 RSU H Boejasin JI. A.Syahrani Pelaihari

Pelaihari Telp. 0512-21082

(14)

NO NAMA RS ALAMAT

23

Kalimantan Timur

78 RSU Tarakan JI. Merapi I Ta rakan

Telp. 0551-21720 ; Fax. 21116 79 RSU Dr. Kanujoso

Djatiwibowo

JI. MT Haryono Ring Road Balikpapan Telp. 0542-873901 -874 156

80 RSU H A Wahab Sjahranie

JI Dr Soetomo Samarinda Telp. 0541 -738 118

81 RSU Kota Bontang JI A Ya ni Rt 11 Bontang Telp. 0548-2 1256 82 RSU Pang lima

Sebaya

JI Ci ptomang unkusumo No.2 T Grogot

054 3-211 18/2136 3

83 RSU Tanjung Selor JI Cendrawasih Tanjung .Selor

Telp. 0552-22782/2 1292, Fax: 22667

24

Sulawesi Utara

84 RSU Prof. DR. RD Kandou

JI . Raya Tanawangko Telp . 04 3 1-85 3 191 /853 193

85 RSU Dr Sam Ratulangi

Kel. Luaan, Kec. Tondano Timur, Minahasa Telp. 043 1-321 172

25

Gorontalo

86 RSU

Prof.Or.H.Aloei Saboe

JI. S. Batutihe No. 7 Gorontalo Telp. 04 35-821019,

Fax. 821019

26

Sulawesi Tengah

87 RSU Undata JI. Dr. Suharso 14 Palu 94111 Te lp. 0450-2 1270-21370 88 RSU Luwuk Jllmam Bonjol No 14 Luwuk

Telp. 046 1-21820-21470 89 RS

MokopidoToli-Toli

JI La noni Toli-Toli Telp . 0453-21300

90 RSU Kolonedale JI W Mong insidi 2 Kolonedale Telp. 0465-2 1010

(15)

NO NAMA RS ALAMAT

27 

I Sulawesi Selatan

91 RSU Dr. Wahidin JI. Peri ntis Kemerdekaan Km . 11, Makassar

Sudirohusodo 90245 . Telp . 04 11 -510675; Fax. 510676

92 RSU Andi JI. Nurussamawati 3 Pare-pare Makassar Pare- Telp. 042 1-2 1823

pare

93 RSU Lakipadada JI Pongtiku Mandetek Tn Toraja

t Tana Toraja Telp . 0423-22264

94 RS Islam Faisal JI AP Pettarani Makassar Telp .04 11-871942

95 RS Akademis JI Bulusaraung No 57 Makassar Jaury Telp . 0411 -31734 3

96 RSU Sinjai JI Jend Sudirman No 47 Sinjai Telp . 0482-21132

28 

Sulawesi Tenggara

97 RSU Kendari JI. Dr. Sam Ratulangi No. 151 Kendari Telp.040 1··32 1733

29 

Maluku

98 RSU Dr. M JI. Dr. Kayadoe Ambon 97116 Haulussy Ambon Telp. 09 11 -344871

30 

Maltuku Utara

99 RSU Chasan JI. Tanah Tinggi Ternate

Basoeri T ernate Telp . 092 1-21 281, Fax; 217777

31 

Papua

100 RSU Jayapura JI. Kesehatan lOok II Jayapura 99112 Telp . 0967-33516/33616

(16)

PROSEDUR KLAIM RUMAH SAKIT

PENGGANTIAN BIAYA PENANGANAN PASIEN FLU BURUNG

Saat ini salah satu penyakit yang mengancam hak fundamental masyarakat untuk hidup sehat adalah penyakit Flu Burung. Penyakit ini menyerang sistem pernafasan dengan angka kematian yang sangat ti ngg i, penyebabnya adalah virus influenza A subtipe H5N 1 (H= hemagglutinin; N= neu raminidase) yang pada umumnya menyerang unggas (burung dan ayam), nam un pada tahun 1997 infeksi Flu Burung tidak hanya menyerang ungg as tetapi juga menginfeksi manusia .

Flu Burung pada manusia pertam a ka li ditemukan di Hongkong pad a tahun 1997 dimana dari 18 orang penderita 6 orang meninggal dunia. Menurut data Oitjen P2PL Oepkes per tanggal 14 Juni 2007, jumlah kasus konfirm (positif) flu burung secara kumulatif sejak tahun 2005 - 2007 mencapai 100 orang , 80 orang diantaranya meninggal dunia (angka kemati anl CFR : 80%).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas , Menteri Kesehatan RI melalui Keputusan Nomor: 1371/Menkes/SK/IXl2005 telah menetapkan 44 Rumah Sa kit sebagai rujukan dalam menangani pasien-pasien flu Burung dan menetapkan pe nyakit ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Seiring perkembangan kasus flu burung yang semakin mengkawatirkan, melalui Keputusan Menkes No. 414/Menkes/SKlIV/2007 telah ditetapkan 100 rumah sa kit sebagai rumah sakit rujukan flu burung ( daftar 100

rumah sakit rujukan dapat dilihat pad a sisipan).

Sehubungan dengan hal tersebut Oepartemen Kesehatan telah mempersiapkan secara bertahap Rumah Sakit Rujukan Flu Burung baik dari segi sarana (peralatan medis, bahan habis pakai dan obat-obatan), prasarana (ruang isolasi), maupun peningkatan SOM yang terampil. Pembiayaan perawatan pasien terma suk biaya rujukan dan pemulasaran jenazah merupakan hal yang sangat penting untuk ditata secara baik, mengingat tingginya biaya yang dibutuhkan selama pasien dirawat di rumah sa kit.

Untuk meringankan beban biaya masyarakat penderita flu burung diperlukan langkah-Iangkah kebijakan pembebasan biaya pasien flu burung. Oal'am Keputusan Menkes No . 756/Menkes/SKlIX/2006 tersebut, pembebasan biaya dimaksud berlaku bagi pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan flu burung. dan rumah sakit non rujukan flu burung (pemerintah maupun swasta) yang menerima pasien sebelum dirujuk ke rumah sakit rujukan flu burung.

(17)

Pembebasan biaya meliputi : l.   Biaya administrasi

2. Biaya pelayanan dan perawatan di UGD, Ruang isolasi, Ruang leu dan jasa dokter

3. Pemeriksaan penunjang ( pemeriksaan

laboratorium dan radiologi)

4.   Obat-obatan dan bahan habis pakai 5. Biaya rujukan dan

6.   Pemulasaran Jenazah (peti jenazah ,

"transportasi dan penguburan)

Pembebasan biaya berlaku untuk:

1. Pasien suspek flu burung sam poi hasil

pemeriksaan Lab peR negatif (-)

2. Pasien suspek flu burung dengan hasil

pemeriksaan Lab peR positif (+) sampai dinyatakan sembuh atau peR (-)

3. Pemulasaran jenazah

Rumah sakit yang menangani pasien flu burung dapat mengajukan penggantian biaya ( klaim biaya) kepada Departemen Kesehatan dengan mengacu pada prosedur sebagai berikut :

1. Direktur Utamal Direktur Rum ah Sakit yang merawat penderita membuat permohonan penggantian biaya pengobatan bagi pasien Flu Burung kepada Departemen Kesehatan, Cq : Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar Gedung Departemen Kesehata n Lt. V Blok B ruang 508 Jln. HR. Rasuna Said X5 Kav. 5-9 Jakarta Selatan 12950 Telp: 021-5222430 Faks : 021-5222430, 021-52902046 .  Dengan  melampirkan  bUlkti-bukti  lengkap  dan  asli  sesuai  prosedur  administrasi  yang  berlaku  bagi  pengelola  keuangan  negara. 

2.   Mengisi  Formulir  Pasien  penderita  Flu  Burung  yang  diketahui  oleh  Kepala  Dinas  Kesehatan  setempat  dalam  rangkap  3  (tiga) asli  (contoh terlampir). 

3.   Penulisan  kuitansi  dalam  rangkap  3  asli  (contoh terlampir) . 

4 .   Melampirkan  fotokopi  medical  record  paslen. 

5.   Melampirkan  obat  dan  bahan  habis  pakai  yang digunakan. 

6 .   Pemeriksaan  Laboratorium  dan  radiologi  didasarkan atas indikasi medis semata dan  atas permintaan dolkter yang  merawat.  7.   Biaya  rujukan  disesuaikan  oleh  jarak  asal 

rujukan  ke  Rumah  Sakit  rujukan  dengan  memperhatikan azas kewajaran. 

8.   Penggunaan  obat­obatan  dan  bahan  habis  pakai  mengacu  pad a  pedoman  penatalaksanaan  Flu  Burung  di  Sarana  Pelayanan  Kesehatan  yang  dikeluarkan  Departemen  Kesehatan. 

9.   Seluruh  berkas  akan  diverivikasi  dan  selanjutnya  bila  sudah  sesuai  dengan  prosedur  administrasi  yang  berlaku  akan  dibayarkan  kepada  Rumah  Sakit  yang  mengajukan  klaim  tersebut. 

10. Bagi  RS  non  Rujukan  yang  menerima pasien  suspek  Flu  Burung,  agar sesegera  mung kin  merujuk ke  RS  Rujukan  Flu  Bmung setempat. 

Dengan  terbitnya  pedoman  ini  diharapkan  pengajuan  klaim  biaya  ke  Departemen  Kesehatan  tidak mengalami hambatan . 

(18)

CONTOH FORM

FORM 1:

RE KAPITU LASI PASIEN PENDERITA f LU BURUNG

Propinsi

Kabupaten/ Ko ta Rumah Sakit

No_ 

!

frIIIMII,..,....

..::.

-Tow.

u....

...

l.f' 

-

.... 

­

J_ 

-

LA 

- -

... 

-

­-

­-

­

­

...

­

I<£T

... .. .. ... .... .. ... ,  ... ... .. 200 ... .  

Mengetahui  Direktur RS  ... ... ...  

Kepala  Dinas Kesehatan .... ... .... ... .  

(. .. .... .... .. .. .... .. ... .... ... ... ....)  (

... .... ... .. .. ... 

)  

FORM  2  CONTOH 

SUDAH TERIMA DARI  : ( kosongkan saja )  BANYAKNYA UANG 

UNTUK PEMBA YARAN  : Penggantian biaya  perawatan pasien  penderita flu  burung di  RS . .. ... .. .... .. 

Jumlah  : Rp  ... .. .. .. . 

Direktur Ru mah Sakit .. .... .  Materai  Rp 6.000,­

Tand a tangan I Stempel  Nama jelas I NIP 

Berita  ini  disiarkan  oleh  Pu sat Komunikasi  Publik,  Setjen  Depkes. Untuk informasi  lebih  lanjut dapat menghubungi tel/faks : 021 ­5223002 dan  52960661 , atau e­mail 

puskom.depkes@gm ail. com dan puskom.publik@yahoo.co.id . 

(19)

OBAT RAKYAT, MURAH DAN BERKUALITAS

Untuk mencapai vi si " Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat ", Departemen Kesehatan berpega ng pada lima nilai yaitu Berpihak pada rakyat, Bertindak cepat dan tepat, Kerj a sama tim , Integritas yang tinggi serta Transparan dan aku ntabel. Implementasi dari nilai "Berpihak pada rakyat" diantaranya adalah program pelayanan kesehatan masyarakat miskin atau Askeskin , penurunan harga obat generik, Apotek Rakyat dan Obat Rakyat, Murah dan Berkualitas

Obat merupakan unsur penting dalam pelayanan kesehatan . Diperkirakan biaya obat da lam pelayanan kesehatan mencapai kisaran 30% dari keseluruhan biaya pengobatan . Karena itu, setiap terjadi kenaikan harga obat, maka biaya pelayanan kesehata n akan semakin meningkat pula, begitu pula sebaliknya kalau harga obat turun maka akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan semakin mudah dan terja ngkau.

Dalam Kebijakan Obat Nasional disebutkan antara lain bahwa pemerintah bertanggu ng jawab atas ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan obat esen sial. Oleh karena itu pemerintah melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian obat. Pelaku usaha (perusahaan farmasi) bertanggung jawa b atas mutu obat, sedangkan masyarakat berhak mendapatkan informasi yang be nar tentang obat

Mengapa diluncurkan obat rakyat, murah dan berkualitas

Walaupu n obat generik harganya murah, tetapi dijual dalam kemasan yang besa r. Obat ini hanya bisa diperoleh mela l i sarana kesehatan seperti Puskesmas dan apotek rumah sakit. Pad ahal masyarakat yang menderita sa kit rin gan tentu tidak harus pergi ke dokter ata u sarana kesehata untuk mengobati penyakitnya. Masyarakat dapat juga mengobati sendiri (self medication) penyakitnya dengan obat yan g murah dan terjangkau harganya. Karena itu pemerintah dalam hal in i Menteri Kesehatan telah menginisiasi obat generik tak berlogo dalam kemasan ya ng keci l dengan nama "Obat Rakyat, Murah dan Berkualitas" . Dalam setiap kemasa n (strip) berisi 2 hingg a 10 tablet tergantung dosisnya. Harganya setiap strip sama yaitu Rp 1.000 ,- (seribu rupiah).

Harga tersebut sudah termasuk pajak pertambahan nilai (PPN). Ini merupaka n harg a eceran tertinggi untuk seluruh wilayah Indonesia. Untuk tingkat pengecer akan diberikan ma rgin (keuntungan) sebesar 20% dan pihak distributo r/sub distributor diberikan margin 10%.

Obat Rakyat, Mu rah dan Berkualitas diluncurkan oleh Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K) dengan didampingi Direktur Utama PT Indonesia Farma Drs. Syamsul Arifin , dan Ketua GP Farmasi Drs . Anthony Sunarjo, MBA pada tang gal 8 Mei 2007 ya ng laiu di Kantor Departemen Kesehatan . Untuk perta ma kali obat ini diprod uks i oleh BUMN PT Indonesia Farma Tbk (PT Indofarma).

(20)

Saat ini pendistribusian obat dilakukan oleh PT Indo Global Medika (anak perusahaan PT Indofarma) untuk daerah perkotaan dan PT Dosni Roha untuk pengecer di pelosok-pelosok tanah air.

PT Indofarma akan memproduksi 20 jenis obat untuk rakyat. murah dan berkua litas, tetapi pada awal baru 12 jenis. Obat ini merupakan obat generik tak berlogo , yang sifatnya hanya obat simptomatik yaitu mengatasi gejala penyakit. Obat tersebut menggunakan merek sesuai dengan gej ala penyakit yang bakal disembuhkan.

Ketersediaan obet.

Pada tahap awol , baru 12 je nis obat yang sudah siap didistribusikan adalah:

•  

Indo Obat batuk dan flu

•  

Indo Obat batuk c a ir

•  

Indo Obat batuk berdahak

•  

Indo Obat sakit kepala

•  

Indo Obat Flu

•  

Indo Obat penurun panas anak

•  

Indo Obat penurun panas

•  

Indo Obat asma

•  

Indo Obat Cacing anak

•  

Indo Obat Cacing

Indo Obat Mag

•  

Indo Obat Tambah darah memperoleh ijin edar dari Badan POM .

Distribusi :

Obat ini dapat dibeli atau diperoleh selain di apotek-a potek di rumah sakit ma upun apotek umum juga d i pasar non panel ( warung , toko obat dan melalui dokter yan g menjalankan praktek dispensing ). Dispensi ng adalah pembe rian obat la ngsung oleh dokter kepada pasien saat berkonsultasi .

Kualitas.

Aspek khasi at, keamanan dan kualitas obat diawasi dengan ketat. Depkes dan Bad an POM seca ra ketat mengawasi industri farmasi yang memproduksi obat

In! sesuai pengaturan yang lazim

diterap kan secara internasional dan mengacu pada standar "good regulatory pra cti ces" . Ke-12 jenis obat ini telah

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Setjen Depkes. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghu bungi tel: 0252907416-9/faks: 02

1-5223002 dan 52960661, atau e­mail puskom.depkes@gmail,com dan  puskom.publik@yahoo.co.id. 

(21)

APOTEK

RAKYAT, 

AKSES MUDAH MENDAPATKAN OBAT

Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari Sp .JP(K), Selasa (3/3/2007), meresmikan Apotek Rakyat di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat yang selama ini

、ゥォ・セ。ャ@

ュ。ウケセイ。ォ。エ@

sebagai tempat jua\ beli obat dengan harga yang murah. Namun dl pasar Inl , alur pendistribusian obat tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah . 8 anyak toko obat di pasar ini yang menjual obat keras yang seharusnya hanya dijual di apotek.

SYARAT PENDIRIAN ApOTEK RAKYAT

• Melengl?api syarat administrasi

• Mendapat ijin dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. Dalam pengurusan ijin, tidal?

dil?enal?an biaya

• memilil?i apotel?er sebagai penanggung jawab dan dapat dibantu oleh asisten apotel?er

• Dalam memberil?an pelayanan I?efarmasian, Apotel? Ral?yat harus mengutamal?an obat generil?

• tidal? boleh melal?ul?an peracil?an

• dilarang menjual obat-obatan narl?otil?a dan psil?otropil?a

• dilarang menyerahl?an obat dalam jumlah besar

• memilil?i sarana dan prasarana berupa I?omoditi, lemari obat, lingl?ungan yang terjaga I?ebersihannya

• harus mudah dial?ses masyaral?at serta memilil?i bangunan yang dapat menjamin obat atau perbel?alan I?esehatan lainnya bebas dari

pencemaran atau rusal? al?ibat debu, I?elembaban dan cuaca.

.

Oalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 284/Menkes/Per/lll/2007 tanggal 8 Maret 2007 tentang Apotek Rakyat , disebutkan bahwa Apotek Rakyat adalah sarana kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan kefarmasian yaitu penyerahan obat dan perbekalan kesehatan tetapi tidak boleh mela kukan peracikan .

Apotek Rakyat didirikan untuk melindungi masya rakat dari penggunaan obat-obat palsu, obat kadaluarsa, dan obat yang tidak jelas asal-usulnya serta mencegah penyalahgunaan obat. Oi samping itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan penertiban peredaran obat-obatan di sentra-sentra  perd agangan  yang  selama  ini  telah  dilakukan  oleh  Badan  Pengawasan  Obat  dan  Makanan (PaM) . 

Penerapan  kebijakan  pemerintah  mengenai  Apotek  Rakyat  disambut  baik  sejumlah  pemilik  toko  obat  di  Pasar  Pramuka ,  pasar  obat  yang  selama  ini  disebut­sebut  sebagai  pasar obat gelap terbesar di  Asia Tenggara . 

"Lebih  enak  jadi  apotek  seperti  In!.  Sekarang  kita  bisa  berdagang  dengan  tenang,  tidak  khawatir  ada  sidak  dan  penggerebekan  lagi,"  kata  Mahizal,  salah  satu  pemilik Apotek  Rakyat Mutiara di  Pasar  Pramuka. 

Meski  harus  mengeluarkan  biaya  tambahan  untuk  membayar  apoteker  dan  pajak,  laki-lakl  asal  Pad.ang,  Sumatera  Barat  itu  mengaku  senang  karena  setelah  status  toko  obatnya  men!ngkat menjadi Apotek Rakyat dia bisa menjual obat­obatan daftar G. 

(22)

"Kalau hanya jual obat bebas saja omzetnya sedikit, tapi kalau obat yang diresepkan dan obat daftar G, lebih besar," kata Fitri , Asisten Apoteker yang bekerja di Apotek Rakyat Mutiara .

Seperti Mahizal, pemilik Apotek Rakyat New Doisin di Pasar Pramuka, Hj . Rusdiana juga menyatakan senang dengan penerapan kebijakan baru tersebut.

"Dulu kami sering didatangi polisi dan petugas yang ujung-ujungnya mereka minta uang. Sekarang kita jadi lebih tenang karena mereka tidak akan punya alasan untuk memberikan sanksi atau denda lagi," kata Hj . Rusdiana yang membuka toko

obatnya 15 tahun lalu itu.

Dalam sambutannya, Menkes berharap dengan adanya Apotek Rakyat tidak terjadi lagi praktik pungli. "Sekarang jangan takut lagi dengan pungli, kalau ad a pungli ditolak saja, difoto orangnya, nanti dilaporkan . Dengan adanya apotek rakyat bapak-bapak bebas dari pungli, nggak ada pungli dari BPOM, tidak ada pungli dari Dinkes, tidak ada pungli dari polisi, ini dicatat, kalau masih ada laporkan saja", tegas . Menkes.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta Dr. Wibowo, saat ini di Pasar Pramuka terdapat 26 Apotek Rakyat yang masing-masing terdiri atas tiga hingga empat toko obat. "Yang belum menjadi Apotek Rakyat sekitar 115. Nanti akan menyusul," . Sebelumnya di pasar itu terdapat 103 toko obat berizin dan 107 toko obat tak berizin , kata dr. Wibowo .

Dr. Wibowo menambahkan bahwa selain toko-toko obat di Pasar Pramuka, di sentra perdagangan obat yang lain di DKI Jakarta juga akan ditingkatkan statusnya menjadi Apotek Rakyat.

Menurut data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pada 2006 terdapat 1.385 apotek di DKI Jakarta yang terdiri atas 1.309 apotek umum dan 76 apotek sederhana yang akan dijadikan apotek rakyat.

Sedangkan jumlah toko obat di DKI Jakarta sebanyak 1.233 yang terdiri atas 837 toko obat berijin dan 396 toko obat tidak berijin.

Menkes membantah apotek rakyat akan menjatuhkan apotek besar yang sudah berdiri . la mempersilahkan semua apotek bersaing dengan sehat. Selama ini, apotek besar menarik keuntungan sekitar 30 % dengan fasilitas pelayanan lebih baik seperti ruangan ber-AC. Sedangkan apotek rakyat dan apotek yang ada di pasar hanya mengambil keuntungan 5%. "Biarkan rakyat yang memilih, kalau ingin membeli yang murah berarti ke pasar. Kalau mau membeli di tempat ber-AC maka silahkan ke toko obat besar," katanya menjelaskan .

(23)

Dalam Apotek Rakyat, pengelolaan persediaan obat dan perbekalan kesehatan perlu dilakukan sesuai dengan pengaturan pemerintah terhadap perencanaan, pengadaan dan penyimpanan yang ditetapkan. Pengeluaran obat perlu memakai sistem FIFO (First In First Out). Maksudnya obat yang lebih dulu dibeli atau disimpan pengelola juga harus lebih dahulu dijual atau dilekuarkan . Aturan lain adalah FEFO (First Expire First Out), maksudnya obat yang tanggal kadal uarsanya lebih awal harus lebih dulu dikelu arkan ata u dij ual.

Pembinaan dan pengawasan terhadap Apotek Rakyat dilakukan oleh Depkes, Badan POM, Oinkes Kabupaten/kota dengan mengikutsertakan organisasi profesi. Bila dalam pelaksanaannya ditemukan bahwa suatu Apotek Rakyat melakukan pelanggaran , maka dapat dikenakan sanksi berupa teguran lisan, tertulis sampai dengan pencabutan ijin .

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komu nikasi Publik, Setjen Oepkes. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi tel/faks: 02 1-5223002 dan 52960661 , ata u e-mail puskom.depkes@gmail.com dan puskom .publik@yahoo.co.id.

(24)

INTERNATIONAL HEALTH REGULATION 2005 BERLAKU EFEKTIF 15 JUNI 2007

International Health Regulations (I HR) 2005 berlaku efe ktif m ulai hari ini, 15 Juni 2007. Peraturan yang mengikat negara yang me nyepakatinya ini, termasuk Indonesia, mewajibkan setiap negara membangun kapasitas untuk m e respon ancaman kesehatan global, tid ak hanya untuk penyakit menular tapi juga berbagai ancaman kesehatan yang diakibatkan bah an kimia, biologis, pencemaran, hingga bioterorisme dan radiasi nuklir. Mel Li asnya definisi ancaman kesehata n global menuntut kerjasama berbagai sektor dalam penerapan IHR 200 5.

Selama ini, Organisasi Kesehatan Dunia atau WH O menerapkan IHR 1969 untuk mengatur karantina dan mem astikan keama nan internasional terhadap penyebaran penyakit pes, cacar, demam kuning , kolera, tipus bercak wabahi (epidem ic louse borne typhus) dan demam balik-balik (relaps ing fever) antar negara . Namun, meningkatnya pe rhatian terh adap masalah kesehatan global berjal an seiring dengan kemajuan ilmu dan te knologi , makin derasnya arus globalisasi perdagangan, komunikasi dan transportasi, menyebabkan tidak satu pu n risiko kesehatan yang imbasnya terbatas hanya pad a satu negara saja. T erle bih lagi , perkembangan teknologi di era 1980-an dan 1990-an telah mengubah gaya hidup dan perilaku kesehatan masyarakat dunia hingga berakibat pada perubahan epidemiologi dan faktor risiko kesehatan.

Pada tahun 1995, WHO mulai merancang peraturan ba ru yang mengakomodir keadaan masyarakat internas ional yang makin terikat satu dengan yang lainnya. Peraturan kesehatan inte rn asional ya ng baru pun akh irnya ditetapkan pada tanggal 23 Mei 2005. Hingga 15 Desember 2006 , negara-negara anggota WHO diberi waktu untuk menyatakan keberatan atau usulan, sebelum akhirnya IHR 2005 selesai disosialisasikan dan secara efektif diberlaku kan

Salah satu perubahan utama dal am IHR 2005 adalah pe ngu atan kapasitas setiap negara untuk mendeteksi, melaporkan dan merespon terhadap risiko kesehatan masyarakat dan kegawat-daruratan kesehatan masyarakat yang harus ditanggulangi di tinglkat dunia. Karantina dan pe ngendalian penyebaran masalah kesehatan pada point of entry atau pos lintas batas antar negara menjadi fokus pengembangan kapasita s di setiap negara .

Setiap negara harus melaporkan suatu keadaan yang dianggap oleh negara tersebut berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang mengancam masyarakat internasional (Public Health Risk of Internation al Concern) selhingg a tidak menimbulkan kegawat-d aruratan keseh atan internasional (Public Health Emergency of International Concern). Demi kelancara n komunikasi antara negara da n WHO, setiap negara harus menunjuk satu Pe nangg ungjawab (focal points) Nasional IHR. Penanggungjawab bertugas melaporka n da n menerimalaporan dari WHO tentang

(25)

ancaman kesehatan yang terjadi , selama 24 jam penuh setiap hari, 7 hari dalam seminggu.

WHO kemudian akan merekomendasikan tindakan yang sebaiknya dilakukan negara terkait, berdasarkan analisa mendalam terhadap masalah kesehatan negara tersebut. IHR 200 5 juga menetapkan prosedur penunjukan lembaga independen untuk memberikan rekomendasi . Selain itu WHO membentuk Komite Gawat Oarurat untuk memberi masukan bagi Oirektur Jendera l WHO dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan.

Masih banyak lagi butir-butir peraturan ata u prosedur dalam IHR 2005 yang terdiri dari 10 pasal dan 66 ayat. Selain hal di atas, penerapan IHR 2005 mewajibkan negara untuk membangun kapasitas surveilans, melakukan inspeksi rutin pos lintas batas, dan memberikan justifikasi ilmiah bagi peringatan agar seseorang lidak melakukan perjalanan ke tempat tertentu.

Kapasitas utama yang harus dibangun adalah kemampuan surveilans atau pemantauan penyebaran penyakit lewat kemampuan mendeteksi penyakit atau kematian yang berbeda dari keadaan normal, kem udian meningkatkan kemampuan propinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan kemampuan Puskesmas melaporkan suatu hal yang dianggap berpotensi menimbulkan wabah ata u masalah kesehatan publik.

Untuk kesiap-siagaan, Oepartemen Kesehatan telah memulainya lewat pelaksanaan Oesa Siaga. Setiap Oesa Siaga harus memiliki Pos Kesehatan Oesa sebag ai wadah memberdayakan warga untuk melaporkan dan bertindak cepat terhadap ancaman kesehatan masyarakat. Oi tingkat nasional, pemerintah juga harus menginisiasi mekanisme komunikasi cepat dan koordinasi denga n berbagai pihak untuk surveilans dan tindakan tanggap masa lah. Selain itu, Oepkes perlu membuat dan mengoperasikan Rencana Nasional Penanggulangan Kedaruratan Nasional.

WHO secara tegas menyatakan bahwa pe nerapan IHR tidak mungkin di'lakukan oleh sektor kesehatan saja, namun memerlukan kerjasama yang baik dengan institusli I'ain, seperti departemen pertanian, kesehatan hewan, sektor pendidikan, komunikasi, transportasi, perdag angan , keamanan , dan TNI/POLRI. Serta, yang terpenting lagi, upaya kesehatan dunia terbaru ini sangat-sangat memerlukan dukungan seluruh masyarakat.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Kom unikasi Publik, Sekretariat Jenderal Oepartemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon : 021-52907416-9 Ifaks: 02 1-5223002 dan 52960661, atau alamat e-maill

puskom. publik@yahoo. co .id .

(26)

I

J LII' DE

MMセ@

KUMULATIF PEN DERITA FL U BURUNG DARI 2005 ·2007 MENCA PAI 100 ORANG

Secara kum ulatif jumlah penderita positif flu burung di Indonesia dari ta hun 2005-2007 sarnpai dengan tanggal 18 Juni , mencapa i 100 orang, 80 orang diantaranya meninggal dunia (CFR : 80%) tersebar di 39 Ka bu paten/kota pada 11 propinsi. Tahun 2005, flu burung menginfeksi manusia di 5 propinsi (Banten , DKI Jakarta, Lampung , Jawa Barat dan Jawa Tengah) sebanyak 20 kasus, 13 orang diantaranya meninggal dunia (CFR : 65 %). Tahun 2006 , tambahan kasus di 4 propinsi (Sumatera Utara, Jawa T imur, Sumatera Sarat dan Sulawesi Selatan) sebanyak 55 kasus, 45 diantaranya meninggal dunia (CFR : 81,8 %). Tahun 2007 , tambahan kasus di 2 propinsi (Sumatera Selatan dan Riau) sebanyak 25 kasus, 22 orang meninggal (C FR : 88 %).

Flu Burung sampai saat ini be lum DATA KASUS FLU BURUNG 01 ada obatnya. Oseltamivir (obat Flu INDONESIA

Burung) hanya menekan 18 Juni 2007 perkem banga n virus dan efektif

diberikan 2x 24 jam sejak pasien No menderita sakit.

Oleh karena itu masyarakat diminta waspada agar te rhindar dari Flu

Burung dengan melakukan perilaku 2

bersih diantaranya : 3 

Jangan sentuh unggas yang sakit atau mati. Jika terlanjur cepat-cepat 5 cuci tangan pakai sabun dan 6 laporkan ke kepala desa. 7 Cuci pakai sabun tangan dan 8 peralatan masak sebelum masak atau memasak. Masak ayam dan 9 telur ayam sampa i masak sebelum

dikonsumsi . 10

Pisahkan unggas dari manu sia . Dan juga pisahkan unggas baru deng an 11

Propinsi

Jawa Barat OKI Jaka rta Banten Sumatera Utara

Jawa T imur Jawa Tengah Lampung Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Selatan Riau

Positif Fl u Burung Jumlah Kasus 29 25 12 8 Meninggal 23 22 10 7 7 9 3 1 5 8 0 1

3 1

1 1

2 2

ungas lama sela ma 2 mingg u. TOTAL 1100 180

]]]]]] ]]]]]] ]]]]]]セ]]]]セ]]]]]]]]]@

Periksakan ke Puskesmas ata u Rumah Sakit jika mengalami gejala flu dan demam setelah kontak dengan unggas/aya m.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Setjen Depkes. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengh ubungi tellfaks: 021-5223002 dan 52960661, atau e-mail puskom .depkes@g mail.com dan puskom .publik@ya hoo .co .id .

(27)

Referensi

Dokumen terkait

hasil pekerjaan Pipa Transmisi Kolong Merawang (Lanjutan) Di Kabupaten Bangka Tahun 2013 yang dikerjakan PT Daya Hasta Multi Perkasa itu   belum dipakai sama

dalam penelitian ini adalah cluster random sampling, dengan desain penelitian Regresi Sederhana. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan tes uraian

Pemilihan warna orange pada logo sebagai warna utama,dipilih karena merupakan refresentasi dari warna kompresor pada umumnya, serta masyarakat sudah akrab dengan

Syukur alhamulillah penulis sampaikan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Dengan melakukan Monitoring dan penghitungan Ambang Ekonomi, kita bisa menentukan  populasi hama dilapangan yang dapat menimbulkan kerusakan yang lebih besar daripada

ramah lingkungan untuk pemanfaatan BAIK Auditee tidak membuat prosedur khusus pemanfaatan hutan ramah lingkungan, tetapi auditee memiliki 4 (empat) jenis SOP yang dapat

Penelitian ini menggunakan Model Mekanisme Sukses untuk mengindentifikasi keberhasilan usaha dengan studi kasus industri kecil logam.Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa

Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the