HASIL ANALISIS STATISTIK
A. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN 1. Jenis kelamin
Responden pada kelompok perlakuan mayoritas adalah perempuan yaitu sebanyak 13 orang (61.9%), dan sisanya laki-laki 8 orang (38,1%).
Responden pada kelompok kontrol mayoritas adalah perempuan yaitu sebanyak 12 orang (57.1%), dan sisanya laki-laki 9 orang (42,9%).
2. pekerjaan
Responden pada kelompok perlakuan mayoritas bekerja sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 13 orang (61.9%) dan minoritas sebagai pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 1 orang (4,8%).
Responden pada kelompok kontrol sebagian besar bekerja wiraswasta yaitu sebanyak 10 orang (47.6%), sebagian kecil bekerja PNS dan Pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 1 orang (4,8%).
3. Agama
Responden pada kelompok perlakuan mayoritas beragama Islam yaitu sebanyak 20 orang (95.2%) dan minoritas beragama protestan yaitu sebanyak 1 orang (4,8%).
Responden pada kelompok kontrol seluruhnya beragama Islam yaitu sebanyak 21 orang (100%).
4. status perkawinan
Responden pada kelompok perlakuan mayoritas kawin yaitu sebanyak
Responden pada kelompok kontrol mayoritas kawin yaitu sebanyak 13 orang (61.9%) dan minoritas belum kawin yaitu sebanyak 2 orang (9,5%).
5. pendidikan
Responden pada kelompok perlakuan mayoritas berpendidikan tamat SLTA yaitu sebanyak 11 orang (52.4%) dan minoritas tidak tamat SD yaitu sebanyak 1 orang (4,8%).
Responden pada kelompok kontrol sebagian besar berpendidikan tamat SLTA yaitu sebanyak 8 orang (38.1%) namun ada yang tidak pernah sekolah sebanyak 5 responden (23.8 %)
6. umur
Responden pada kelompok perlakuan sebagian besar berumur 15-45 tahun yaitu sebanyak 12 orang (57.1%) dan sebagian kecil berumur 46- 70 tahun yaitu sebanyak 9 orang (42,9%).
Responden pada kelompok kontrol sebagian besar berumur 46-70 tahun yaitu sebanyak 13 orang (61.9%) dan sebagian kecil berumur 15- 45 tahun yaitu sebanyak 6 orang (28,6%).
B. DATA VARIABEL YANG DITELITI (ANALISIS DESKRIPTIF)
KELOMPOK PERLAKUAN
SEBELUM PERLAKUAN
1. Efikasi Diri (Self Efficacy) Pengelolaan TB Paru
Rerata self efficacy pada kelompok perlakuan sebelum perlakuan 76.38, stres 15,19, Respon sosial (emosi, 13,76, cemas 10,76, sosial 9,38), respon psikologis 50,62, dan kortisol 20,699
Self efficacy pada kelompok perlakuan sebelum perlakuan sebanyak 17 orang memiliki self efficacy cukup (81%).
2. RESPON PSIKOLOGIS
Psikologis pada kelompok perlakuan sebelum perlakuan sebanyak 15 orang kurang (71.4%)
3. RESPON SOSIAL
Emosi pada kelompok perlakuan sebelum perlakuan seluruhnya insecure (100%)
Cemas pada kelompok perlakuan sebelum perlakuan seluruhnya cemas (100%)
Intereaksi sosial pada kelompok perlakuan sebelum perlakuan separuhnya atau sebanyak 11 orang asosial (52.4%).
4. RESPON STRESS
Stres pada kelompok perlakuan sebelum perlakuan sebanyak 14 orang tidak stres/stres ringan (66.7%).
SESUDAH PERLAKUAN
1. Efikasi Diri (Self Efficacy) Pengelolaan TB Paru
Rerata Self efficacy pada kelompok perlakuan setelah perlakuan 112.48, stres 7,00, Respon sosial (emosi, 6,14, cemas 4,81, sosial 5,05), respon psikologis 78,10, dan kortisol 12,62
Self efficacy pada kelompok perlakuan setelah perlakuan sebanyak 19 orang baik (90.5%)
2. RESPON PSIKOLOGIS
Respon psikologis pada kelompok perlakuan setelah perlakuan mayoritas berada pada kategori baik yaitu sebanyak 15 orang (71.4%)
3. RESPON SOSIAL
Emosi pada kelompok perlakuan setelah perlakuan seluruhnya berada pada kategori secure (100%)
Cemas pada kelompok perlakuan setelah perlakuan seluruhnya berada pada kategori tidak cemas (100%)
Intereaksi sosial pada kelompok perlakuan setelah perlakuan seluruhnya berada pada kategori sosial (100%)
4. RESPON STRESS
Stress pada kelompok perlakuan setelah perlakuan seluruhnya berada pada kategori tidak stres/stres ringan (100%).
PEMERIKSAAN BTA PERLAKUAN
1. BTA AWAL PENGOBATAN
BTA pada kelompok perlakuan sebelum perlakuan sebagian berada pada kategori positif 3 (47.6%).
2. BTA 1 BULAN PENGOBATAN
BTA pada kelompok perlakuan setelah 1 bulan perlakuan sebagian besar berada pada kategori negatif yaitu 19 orang (90.5%).
3. BTA 2 BULAN AKHIR FASE INTENSIF
BTA pada kelompok perlakuan setelah 2 bulan perlakuan seluruhnya berada pada kategori negatif (100%).
KELOMPOK KONTROL
SEBELUM PERLAKUAN
1. Efikasi Diri (Self Efficacy) Pengelolaan TB Paru
Rerata self efficacy pada kelompok kontrol sebelum perlakuan 64.48, stres 20,67, Respon sosial (emosi, 13,86, cemas 11,19, sosial 10,90), respon psikologis 52,19, dan kortisol 13,986
Self efficacy pada kelompok kontrol sebelum perlakuan sebanyak 11 orang memiliki self efficacy cukup (52.4%).
2. RESPON PSIKOLOGIS
Psikologis pada kelompok kontrol sebelum perlakuan mayoritas kurang yaitu sebanyak 13 orang (61.9%)
3. RESPON SOSIAL
Emosi pada kelompok kontrol sebelum perlakuan seluruhnya (100%) insecure
Cemas pada kelompok kontrol sebelum perlakuan mayoritas cemas yaitu sebanyak 19 orang (90.5%)
Intereaksi sosial pada kelompok kontrol sebelum perlakuan mayoritas asosial yaitu sebanyak 16 orang (76.2%).
4. RESPON STRESS
Stres pada kelompok kontrol sebelum perlakuan sebanyak 12 orang berada pada stres ringan/tidak stres (57.1%).
SETELAH PERLAKUAN
1. Efikasi Diri (Self Efficacy) Pengelolaan TB Paru
Rerata self efficacy pada kelompok kontrol setelah perlakuan 79.24 stres 14,19, Respon sosial (emosi, 9,76, cemas 8,29, sosial 8,76), respon psikologis 64,14, dan kortisol 21,585
Self efficacy pada kelompok kontrol setelah perlakuan hampir semuanya cukup yaitu sebanyak 20 orang (95.2%).
2. RESPON PSIKOLOGIS
Psikologis pada kelompok kontrol setelah perlakuan sebagian besar cukup yaitu sebanyak 15 orang (71.4%)
3. RESPON SOSIAL
Emosi pada kelompok kontrol setelah perlakuan seluruhnya insecure (100%)
Cemas pada kelompok kontrol setelah perlakuan sebagian besar cemas yaitu sebanyak 15 orang (71.4%)
Intereaksi sosial pada kelompok kontrol setelah perlakuan separuhnya adalah asosial yaitu sebanyak 11 orang (52.4%).
4. RESPON STRESS
Stres pada kelompok kontrol setelah perlakuan sebagian besar ringan/tidak stres yaitu sebanyak 14 orang (66.7%).
PEMERIKSAAN BTA KONTROL
1. BTA AWAL PENGOBATAN
BTA pada kelompok kontrol sebelum perlakuan sebagian besar positif 1 yaitu sebanyak 10 orang (47.6%).
2. BTA 1 BULAN PENGOBATAN
BTA pada kelompok kontrol setelah 1 bulan sebagian besar negatif yaitu sebanyak 11 orang (52.4%).
3. BTA 2 BULAN PENGOBATAN AKHIR INTENSIF
BTA pada kelompok kontrol setelah 2 bulan sebagian besar negatif yaitu sebanyak 15 orang (71.4%)
C. PENGARUH MODIFIKASI MODEL ASUHAN KEPERAWATAN ADAPTASI ROY TERHADAP VARIABEL PENELITIAN
1. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji, hampir seluruhnya data berdistribusi normal, kecuali cemas, intereaksi sosial dan kortisol setelah perlakuan (p<0.05)
2. Uji Kesetaraan
Tidak ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum perlakuan pada variabel Respon Stres, Respon Psikososial (Emosi, Cemas, Intereaksi sosial) dan Respon Psikologis (p>0.05)
NAMUN Terdapat perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum perlakuan pada variabel Self Eficacy dan
Tidak ada perbedaan JENIS KELAMIN antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.752)
Tidak ada perbedaan UMUR antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.054)
Tidak ada perbedaan PEKERJAAN antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.521)
Tidak ada perbedaan AGAMA antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.311)
TERDAPAT perbedaan status perkawinan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.005)
TERDAPAT perbedaan TINGKAT PENDIDIKAN antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.039)
TERDAPAT perbedaan BTA awal antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.044)
Pendidikan mempengaruhi psikologis (p=0.07) BTA mempengaruhi psikologis (p=0.42)
3. Uji Sebelum dan Setelah Perlakuan
(paired t test)
3.1 Kelompok Perlakuan
Terdapat perbedaan Self Efficacy, Stres, Respon Psikososial (emosi, cemas, intereaksi sosial) dan Respon psikologis dan kadar kortisol pada kelompok perlakuan sebelum dan setelah perlakuan. (p<0.05)
Terdapat perbedaan BTA pada kelompok perlakuan sebelum dan setelah 1 bulan perlakuan, sebelum dan setelah 2 bulan perlakuan . (p<0.05)
3.2 Kelompok Kontrol
Terdapat perbedaan Self Efficacy, Respon Stres, Respon Psikososial (emosi, cemas, intereaksi sosial) dan Respon Psikologis pada kelompok kontrol sebelum dan setelah perlakuan. (p<0.05)
Tidak terdapat perbedaan Kortisol pada kelompok kontrol sebelum dan setelah perlakuan.
Terdapat perbedaan BTA pada kelompok kontrol sebelum dan setelah 1 bulan perlakuan, sebelum dan setelah 2 bulan perlakuan . (p<0.05)
4. Uji Beda 2 Kelompok/ Beda Kelompok Perlakuan-Kontrol
(independent t-test)
Tidak ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum perlakuan pada variabel Respon Stres, Respon psikososial (emosi, cemas, intereaksi sosial) dan Respon Psikologis (p>0.05)
NAMUN
Terdapat perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum perlakuan pada variabel Self Efficacy dan Kadar Kortisol
Terdapat perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah perlakuan pada variabel Self Efficacy, Respon Stres, Respon Psikososial (emosi, cemas, respon sosial) dan Respon Psikologis (p<0.05)
NAMUN
Tidak ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah perlakuan pada variabel Kadar Kortisol
Terdapat perbedaan DELTA (selisih pre dan pos) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah perlakuan pada variabel Self Efficacy, Respon Psikososial (emosi, cemas, intereaksi sosial), Respon Psikologis dan Kadar Kortisol (p<0.05)
NAMUN
Tidak terdapat perbedaan DELTA (selisih pre dan pos) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada variabel Respon Stres (p>0.05)
TERDAPAT perbedaan BTA awal antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.044)
TERDAPAT perbedaan BTA setelah 1 bulan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.023)
TERDAPAT perbedaan BTA setelah 1 bulan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.021)
5. Uji Manova
Secara umum terdapat perbedaan nilai delta pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.00) dengan pengaruh sebesar 94.7%.
Terdapat perbedaan DELTA (selisih pre dan pos) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah perlakuan pada variabel Self Efficacy, Respon Psikososial (emosi, cemas, dan intereaksi sosial), Respon Psikologis dan Kadar kortisol (p<0.05)
NAMUN
Tidak terdapat perbedaan DELTA (selisih pre dan pos) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada variabel Respon Stres (p>0.05)
KESIMPULAN
Terdapat perbedaan DELTA (selisih pre dan pos) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah perlakuan pada variabel Self efficacy, Respon Psikososial (emosi, cemas, dan intereaksi sosial), Respon Psikologis dan Kadar Kortisol (p<0.05) dengan kekuatan perbedaan/pengaruh sebesar 94.7%.