• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTALASI DAN INTEGRASI SISTEM PEMANTAUAN KONTAMINASI UDARA CEROBONG IPLR BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INSTALASI DAN INTEGRASI SISTEM PEMANTAUAN KONTAMINASI UDARA CEROBONG IPLR BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

197

INSTALASI DAN INTEGRASI SISTEM PEMANTAUAN KONTAMINASI UDARA CEROBONG IPLR BERBASIS IOT

(INTERNET OF THINGS)

Adi Wijayanto1, Mahmudin1, Arie Budianti1, Jati Eka1, I Putu Susila2 1. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif 2. Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir

email: [email protected]

ABSTRAK

INSTALASI DAN INTEGRASI SISTEM PEMANTAUAN KONTAMINASI UDARA CEROBONG IPLR BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS). Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Badan Tenaga Nuklir Nasional (PTLR–BATAN) memiliki fasilitas radiasi dan instalasi nuklir yaitu Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR), Kanal Hubung-Instalasi Penyimpanan Bahan Bakar Bekas (KH-IPSB3) dan instalasi penyimpanan sementara untuk limbah radioaktif baik yang beraktivitas rendah, sedang maupun tinggi dari berbagai jenis radionuklida. PTLR-BATAN telah mengolah limbah radioaktif dari seluruh Indonesia, baik dari internal BATAN maupun dari instansi luar BATAN. PTLR-BATAN juga menyimpan Bahan Bakar Nuklir Bekas (BBNB) dari Reactor Serbaguna G.A. Siwabessy. Untuk memenuhi tantangan revolusi industri 4.0, pemantauan laju dosis radiasi dan tingkat kontaminasi udara pada daerah kerja dibutuhkan sebuah sistem pemantauan radiasi terpusat berbasis IoT (Internet of Things). Sistem pemantau tingkat kontaminasi udara meliputi tingkat kontaminasi cerobong. Sistem pemantau tingkat kontaminasi udara cerobong ini menggunakan perangkat iCAM yang masih konvensional dan keberadaannya belum terintegrasi dengan sistem pemantau radiasi terpusat di IPLR dan KH-IPSB3. Dengan integrasi ini data dari iCAM cerobong ini diterima dan diolah menggunakan komputer server, kemudian data tersebut dintegrasikan dalam sistem pemantau radiasi terpusat, sehingga data tersebut dapat ditampilkan dalam display secara realtime dan dapat diakses secara langsung oleh pekerja radiasi. Data dari tingkat kontaminasi udara cerobong IPLR ini dapat menjadi informasi dini (Early Warning System) kepada pekerja radiasi.

Kata Kunci : Pemantau Radiasi, Kontaminasi Udara, Cerobong, IPLR, Early Warning System

ABSTRACT

INSTALATION AND INTEGRATION OF AIR CONTAMINATION MONITORING SYSTEM AT RWI BASED ON IOT (INTERNET OF THINGS). Center for Radioactive Waste Technology, National Nuclear Energy Agency (CRWT-BATAN) has radiation facility and nuclear installations i.e. Radioactive Waste Installation (RWI), Transfer Channel Interim Storage for Spent Fuel (TC-ISSF) and Interim Storage for low, medium or high level radioactive waste from various types of radionuclides. CRWT-BATAN has been processing radioactive waste from all over Indonesia, both internally and from outside of BATAN. In addition, the CRWT-BATAN store Spent Fuel (SF) of internal BATAN. CRWT-BATAN also store SF from G.A. Siwabessy Reactor, to meet the challenges of the industrial revolution 4.0, monitoring the radiation dose rate and the level of air contamination in the work area requires a centralized radiation monitoring system based on IoT (Internet of Things). Air contamination level monitoring system includes the level of stack contamination. This air contamination level monitoring system of stack uses iCAM or conventional equipment and its presence has not been integrated with the radiation monitoring system centralized in the RWI and TC-ISSF. Data from stack is received by iCAM and processed using a server computer, then the data is integrated into a centralized radiation monitoring system, so that the data can be displayed in a realtime display and can be accessed directly by radiation workers. Data from the IPLR stack air contamination level can be an early information (Early Warning System) to radiation workers.

Keywords: Radiation Monitor, Air Contamination, Stack, RWI, Early Warning System

PENDAHULUAN

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) adalah salah satu unit kerja di lingkungan Deputi Bidang Tenaga Energi Nuklir – BATAN yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pengelolaan limbah radioaktif sesuai dengan Perka BATAN Nomor 14 Tahun 2013 [1,2]. Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif merupakan fasilitas radiasi yang mempunyai potensi bahaya yang cukup tinggi, sehingga diperlukan pengelolaan limbah radioaktif yang tepat dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku [3].

(2)

Pengendalian keselamatan dalam pengelolaan limbah radioaktif dilakukan melalui pemantauan parameter operasi dengan peralatan yang terpasang di IPLR salah satunya dengan monitor tingkat kontaminasi udara cerobong [4].

Sistem pemantau tingkat kontaminasi udara cerobong ini menggunakan pencuplik udara yang masih konvensional, dan keberadaannya belum terintegrasi dengan system pemantau radiasi terpusat di IPLR dan KH-IPSB3. Untuk memenuhi tantangan revolusi industri 4.0, pemantauan laju dosis radiasi dan tingkat kontaminasi udara pada daerah kerja dibutuhkan sebuah sistem pemantauan radiasi terpusat berbasis IoT (Internet of Things). Data laju dosis dan tingkat kontaminasi udara secara raltime dapat diakses melalui internet [5].

Sistem pencuplik udara cerobong IPLR keberadaannya masih terpisah dengan sistem pencacah tingkat kontaminasi udara, sehingga dalam hal ini perlu direvitalisasi. Sistem pencuplik udara cerobong IPLR keberadaannya berada di ruang mixer sementasi. Kondisi pencuplik udara cerobong sebelum revitalisasi dan integrasi dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kondisi Pencuplik Udara Cerobong Sebelum Revitalisasi dan Integrasi Pencuplik dan pemantau tingkat kontaminasi udara cerobong menggunakan perangkat iCAM [6]. Data dari iCAM cerobong ini diterima dan diolah menggunakan komputer server, kemudian data tersebut dintegrasikan dalam sistem pemantau radiasi terpusat, sehingga data tersebut dapat ditampilkan dalam display secara realtime dan dapat diakses secara langsung oleh pekerja radiasi dan Petugas Proteksi Radiasi di Ruang Health Physic [6]. Data dari tingkat kontaminasi udara cerobong IPLR ini dapat menjadi informasi dini (Early Warning System) kepada pekerja radiasi.

(3)

199 METODOLOGI

1. Bahan dan Peralatan

 Cerobong IPLR;

 iCAM Canberra;

 Konektor Lemo;

 Konektor DB-9.

2. Metode

 Mempelajari sistem kerja pencuplik dan pemantau tingkat kontaminasi udara (iCAM), selain berfungsi sebagai penculik data juga sebagai pencacah tingkat kontaminasi secara realtime;

 Merancang komunikasi serial antar muka, pengiriman datanya per-bit secara berurutan dan bergantian. Komunikasi ini mempunyai suatu kelebihan yaitu hanya membutuhkan satu jalur dan kabel yang sedikit;

 Membuat koneksi ke database, data secara realtime akan disimpan dalan database dengan tabel-tabel tertentu, sehingga akan mudah dalam pengelolaan data;

Uji coba, dilakukan dengan cara peer to peer terlebih dahulu, kemudian dilakukan pengujian secara sistem client server sehingga dapat dipastikan sistem pencuplik dan pemantau tingkat kontaminasi udara cerobong terintegrasi dapat berfungsi dengan baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Cerobong IPLR terdiri dari cerobong unit Insenerasi IPLR dan cerobong selain unit Insenerasi IPLR. Lepasan efluen gas dari cerobong perlu dipantau secara rutin baik setiap proses pengolahan limbah radioaktif maupun kondisi tanpa proses pengolahan limbah radioaktif. Cerobong IPLR dapat ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Cerobong Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif

Pencuplik dan pemantau tingkat kontaminasi udara cerobong menjadi satu dalam sebuah perangkat iCAM. Perangkat iCAM beserta kabel data dan komputer server berada di Ruang Health Physics diinstall dengan webserver (Apache, PHP dan MySQL Server) serta terhubung ke komputer server sistem pemantau radiasi terpusat IPLR dan KH-IPSB3. Pencuplik dan Pemantau Tingkat Kontaminasi Udara Cerobong (iCAM) ditunjukkan pada Gambar 3 [7].

I II

(4)

Tabel I. Spesifikasi Cerobong I dan II:

Spesifikasi Cerobong I: Cerobong selain Unit Insenerasi IPLR

Parameter Spesifikasi

Tinggi 8 m

Diameter 1,40 m

LajuAlir 9,28 m/detik

Debit 51,391 m3/h

Data yang dibutuhkan Konsentrasi radioaktivitas, gross alpha dan gross beta (Bq/m3)

Spesifikasi Cerobong II: Cerobong Unit Insenerasi IPLR

Parameter Spesifikasi

Tinggi 8 m

Diameter 0.50 m

LajuAlir 7.3 m/detik

Debit 5000 m3/jam

Data yang dibutuhkan Konsentrasi radioaktivitas, gross alpha dan gross beta (Bq/m3)

Gambar 3. Pencuplik dan Pemantau Tingkat Kontaminasi Udara Cerobong [7].

Kabel data untuk pengambilan data dari iCAM ke Komputer dapat dibuat sendiri menggunakan konektor DB-9 (9-Pole ’D’-Socket Pin Number). Konfigurasi ini menggunakan konfigurasi RS-232. Konfigurasi kabel data RS-232 to iCAM dapat dilihat pada Tabel 2. [7].

Tabel 2. Konfigurasi kabel data RS-232 to iCAM

Konfigurasi kabel data RS-232 to iCAM dapat juga menggunakan kabel standar dengan konektor Lemo dan konektor DB-9. Adapun jarak maksimal kabel yang dapat digunakan 15 meter.

Untuk jarak lebih dari 15 meter dapat menggunakan RS-485 ataupun menggunakan TCP/IP dengan Raspberry PI sebagai PC interface pengambil data. Kabel data iCAM dengan Konektor Lemo dan Konektor DB-9 dapat dilihat pada Gambar 4 [7].

(5)

201 Gambar 4. Kabel Data ICAM dengan Konektor Lemo dan Konektor DB-9 [7].

Kondisi pencuplik udara cerobong setelah revitalisasi dan integrasi diharapkan dapat terintegrasi dengan sistem pemantau radiasi laju dosis dan tingkat kontaminasi udara terpusat yang sudah terpasang. Kondisi pencuplik udara cerobong setelah revitalisasi dan integrasi dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Kondisi Pencuplik Udara Cerobong Setelah Revitalisasi dan Integrasi

Setelah revitalisasi dan integrasi, pencuplik dan pemantauan udara cerobong dapat difungsikan untuk memantau cerobong IPLR ataupun cerobong unit insenerator dengan menggunakan jaringan peer to peer terlebih dahulu sebelum diintegrasikan dengan system yang ada.

(6)

Desain Jaringan Peer to Peer Sistem Pemantauan Kontaminasi Udara Cerobong IPLR dapat dilihat pada Gambar 6 [8].

PC INTERFACE Raspberry PI Icam Canberra

Alpha Betha

192.168.1.150 PC SERVER IPLR GD. 50 Debian 7 192.168.1.16

Gambar 6. Desain Jaringan Peer to Peer Sistem Pemantauan Kontaminasi Udara Cerobong IPLR Setelah instalasi dari desain jaringan peer to peer sistem pemantauan kontaminasi udara cerobong IPLR selesai, dilakukan juga integrasi dengan sistem pemantau radiasi laju dosis dan tingkat kontaminasi udara secara terpusat dan terintegrasi berbasis IoT. Desain infrastruktur jaringan sistem pemantauan kontaminasi udara cerobong IPLR terintegrasi dengan infrastruktur jaringan sistem pemantau radiasi yang berada di gedung IPLR dan KH-IPSB3. Infrastruktur jaringan menggunakan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Jaringan LAN menggunakan kabel UTP) dan konektor RJ-45 sedangkan jaringan WAN menggunakan wireless dengan perangkat Acces Point dan Antena Grid [9,10].

Internet

10.1.17.2

192.168.1.5

EVAPORASI

PSLAT 3002-COM 11

3003-COM 14

3004-COM 12

151-COM 9

152-COM 10

3001-COM 13

5501-COM 1 3801-COM 6

3802-COM 5

3803-COM 9

3804-COM 7

3805-COM 4

192.168.1.150 192.168.1.15 PC MINI 4

LOBBY 50 HP 50 HP 50

RKU 38

HP 50

192.168.1.30 192.168.1.251

192.168.1.252

GEDUNG 52 (OFFICE IS1)

PC MINI 4 MONITOR TV 60"

KOLAM 38 SHB HP50

AP2 AP1

AP3 AP4

PC MINI 5+SMS GATEWAY 192.168.1.25

HP 50 HP 50

RKU 38 ATAP 38

ATAP 50

ATAP 50

ATAP 52

BATANnet

223.25.97.92 TX

TX

TX

TX

TX

RX RX

RX

TX

TX

TX

TX

TX

TX

TX

TV LOBBY 38

192.168.1.38

ALARM LOBBY 50 192.168.1.3 PC MINI 3

IPLR 50 STACK 192.168.1.16

PC SERVER 4

PC SERVER 5

http://radmon- ptlr.batan.go.id:8081/

login.html

Gambar 7. Desain Sistem Pemantauan Kontaminasi Udara Cerobong IPLR Terintegrasi [9,10].

IP Addres yang digunakan adalah kelas C, dan setiap perangkat jaringan harus berbeda dengan IP Address lainnya agar tidak terjadi IP Address yang konflik.

(7)

203 Tabel 3. IP Address Komputer dan Perangkat Jaringan Sistem Pemantau Radiasi Terpusat

IPLR dan KH-IPSB3.

Nama Komputer/

Perangkat Jaringan

IP Address Fungsi

iCAM IPLR 50 Stack dan PC Mini

(Raspberry PI) 4

192.168.1.16 Sebagai perangkat interface pengambilan data dari iCAM

PC Server 4 192.168.1.150 Sebagai komputer server sistem pemantauan kontaminasi udara cerobong IPLR

PC Server 5 192.168.1.5 Sebagai komputer server integrasi pengolah data laju dosis IPLR dan KH-IPSB3 serta sistem pemantauan kontaminasi udara cerobong IPLR dan hasil belah KH-IPSB3 agar dapat dipantau online

Integrasi system pemantau radiasi terpusat IPLR dan KH-IPSB3 menggunakan server local dengan system operasi linux Debian versi 8. Program dibuat dengan pemograman Golang (Go Language) dan menggunakan database MySQL Server, sehingga program system pemantau radiasi laju dosis dan tingkat kontaminasi udara IPLR dan KH-IPSB3 ini dapat diakses online dengan mudah melalui http://radmon-ptlr.batan.go.id [9,10].

Sebelum dilakukan pengukuran dengan durasi yang lama, pengujian dilakukan dengan membandingkan data dari display perangkat iCAM dan database perangkat lunak sistem pencuplik dan pemantau radiasi terpusat ini dengan hasil sama. Pengujian juga dilakukan dengan pengukuran data tingkat kontaminasi udara pada tanggal 01 Februari 2019 selama Pukul 00.00 sampai dengan pukul 16.00 dengan rerata data yang dihasilkan berjumlah 17 data. Hasil pengukuran ini diuji dengan menghitung standar deviasi pada setiap pengukuran, sehingga data yang dihasilkan akan lebih valid dan mudah untuk dianalisis. Hasil pengukuran tingkat kontaminasi udara radon cerobong IPLR tanggal 01 Februari 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Radon Cerobong IPLR.

Sensor Time Measurement

Value

Std.

dev

Unit [2025] TKU. Radon Cerobong 00:00:00 21.1500 0.7175 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 01:00:00 22.8180 0.4892 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 02:00:00 24.6691 0.7434 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 03:00:00 26.1543 0.5850 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 04:00:00 27.6283 0.5017 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 05:00:00 28.4652 0.5464 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 06:00:00 29.5800 0.4392 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 07:00:00 29.4474 1.3615 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 08:00:00 16.7188 4.5535 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 09:00:00 5.8101 2.0319 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 10:00:00 1.8715 0.6296 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 11:00:00 0.6446 0.2110 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 12:00:00 0.3004 0.1646 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 13:00:00 0.4330 0.2270 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 14:00:00 0.6478 0.1252 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 15:00:00 0.7748 0.1638 Bq/m3 [2025] TKU. Radon Cerobong 16:00:00 1.0564 0.2061 Bq/m3

(8)

Sedangkan grafik Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Radon Cerobong IPLR dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Hasil Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Radon Cerobong IPLR Selain pengukuran tingkat kontaminasi udara radon, pengukuran tingkat kontaminasi udara thoron juga dilakukan dengan perangkat pencuplik dan pemantau radiasi (iCAM). Hasil pengukuran tingkat kontaminasi udara thoron dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Thoron Cerobong IPLR

Sensor Time Measurement

Value

Std. dev Unit [2026] TKU. Thoron Cerobong 00:00:00 0.1262 0.0132 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 01:00:00 0.1420 0.0126 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 02:00:00 0.1612 0.0118 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 03:00:00 0.1748 0.0174 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 04:00:00 0.1942 0.0185 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 05:00:00 0.2034 0.0130 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 06:00:00 0.2143 0.0153 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 07:00:00 0.2249 0.0142 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 08:00:00 0.2193 0.0184 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 09:00:00 0.2132 0.0169 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 10:00:00 0.2012 0.0157 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 11:00:00 0.2024 0.0128 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 12:00:00 0.1959 0.0214 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 13:00:00 0.1730 0.0187 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 14:00:00 0.1641 0.0141 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 15:00:00 0.1526 0.0127 Bq/m3 [2026] TKU. Thoron Cerobong 16:00:00 0.1484 0.0156 Bq/m3

Sedangkan grafik Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Thoron Cerobong IPLR dapat dilihat pada Gambar 9.

(9)

205 Gambar 9. Hasil Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Thoron Cerobong IPLR

Tabel 6. Hasil Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Alpha Cerobong IPLR.

Sensor Time Measurement

Value

Std. dev Unit [2015] TKU. Alpha Cerobong 00:00:00 0.0408 0.1644 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 01:00:00 -0.0135 0.1852 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 02:00:00 -0.0108 0.2012 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 03:00:00 -0.0344 0.1922 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 04:00:00 0.0045 0.1829 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 05:00:00 0.0698 0.2340 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 06:00:00 0.0831 0.2262 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 07:00:00 -0.0367 0.2581 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 08:00:00 -0.1167 0.2040 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 09:00:00 -0.0532 0.1630 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 10:00:00 0.0232 0.1828 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 11:00:00 -0.0423 0.1139 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 12:00:00 -0.0448 0.1693 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 13:00:00 0.0148 0.1408 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 14:00:00 0.0501 0.1810 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 15:00:00 0.0719 0.1852 Bq/m3 [2015] TKU. Alpha Cerobong 16:00:00 -0.0704 0.1588 Bq/m3

Sedangkan grafik Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Alpha Cerobong IPLR dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Hasil Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Alpha Cerobong IPLR

(10)

Tabel 7. Hasil Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Beta Cerobong IPLR.

Sensor Time Measurement Value Std. dev Unit

[2016] TKU. Beta Cerobong 00:00:00 0.5079 1.7096 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 01:00:00 0.8334 1.9805 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 02:00:00 -0.6197 1.5902 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 03:00:00 0.4102 2.0410 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 04:00:00 -0.8841 1.9801 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 05:00:00 1.0863 1.7472 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 06:00:00 -0.4257 1.4300 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 07:00:00 -0.3993 1.9637 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 08:00:00 -2.4078 1.9312 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 09:00:00 -0.0909 1.4881 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 10:00:00 0.9105 0.9756 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 11:00:00 0.2609 0.7527 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 12:00:00 0.0860 0.6185 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 13:00:00 0.3801 0.9939 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 14:00:00 0.0684 1.0419 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 15:00:00 0.1472 0.8010 Bq/m3

[2016] TKU. Beta Cerobong 16:00:00 -0.0038 0.7975 Bq/m3

Sedangkan grafik Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Beta Cerobong IPLR dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 11. Hasil Pengukuran Tingkat Kontaminasi Udara (TKU) Beta Cerobong IPLR Dari semua grafik di atas dapat dilihat bahwa pemantauan kontaminasi udara cerobong IPLR dapat dilakukan secara realtime. Data tersebut dalam kondisi normal, sehingga tingkat konntaminasi udara cerobong di IPLR cenderung berkisar rata-rata atau normal. Radon dan Thoron akan cenderung turun dan mendekati nol jika VAC off gas dioperasikan. Hasil pemantauan tingkat kontaminasi cerobong sangat jauh dari batasan, hasil pemantauan tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil Pemantauan Tingkat Kontaminasi Cerobong dibandingkan dengan Batasan Stasiun Pemantauan

Batasan Alert (Bq/m3)

Batasan Alarm (Bq/m3)

Hasil Pemantauan Tingkat Kontaminasi Udara Cerobong (Bq/m3) periode 01 Februari 2019 Minimal Maksimal Rata-rata

TKU. Radon Cerobong 400 600 0.3004 29.58 14.01

TKU.Thoron Cerobong 400 600 0.1262 0.2249 0.183

TKU. Alpha Cerobong 6 7 -0.1167 0.0831 -0.0038

TKU. Beta Cerobong 60 70 -2.4078 1.0803 -0.0083

(11)

207 Instalasi nuklir yang belum menggunakan sistem pemantau radiasi tingkat kontaminasi udara cerobong IPLR secara terpusat, dapat mengadopsi sistem ini, sehingga keselamatan kerja pekerja radiasi dapat terjamin. Untuk itu sistem pemantau radiasi tingkat kontaminasi udara cerobong IPLR terpusat secara komputerisasi dapat diaplikasikan untuk semua instalasi nuklir.

Secara umum sistem ini berguna untuk mempermudah dalam penyampaian informasi data dari tingkat kontaminasi udara cerobong IPLR tanpa perlu mengukur secara langsung dari dalam area tersebut (in situ) sehingga baik pekerja radiasi maupun petugas proteksi radiasi tetap dapat terjamin keselamatan dan kesehatannya. Tingkat kontaminasi udara cerobong IPLR yang dihasilkan berupa database sehingga untuk mempermudah analisa keselamatan daerah kerjanya. Dampak ekonomis, meliputi safety (keselamatan), yaitu aspek keselamatan pekerja radiasi dapat tercapai dengan mengetahui lebih cepat, sehingga dapat meminimisasi penerimaan dosis radiasi yang diterima pekerja. Time (waktu) menjadi lebih efisien karena pemantauan dilakukan dengan terpusat pada satu ruangan. Cost (biaya) akan lebih besar jika terjadi kecelakaan radiasi, karena penanganan kedaruratan lebih kompleks.

KESIMPULAN

Dalam system pemantauan kontaminasi udara cerobong di IPLR berbasis IoT dapat mengetahui lebih awal informasi data tingkat kontaminasi udara cerobong IPLR tanpa perlu mengukur secara langsung dari dalam area tersebut (in situ) sehingga baik pekerja radiasi maupun petugas proteksi radiasi tetap dapat terjamin keselamatan dan kesehatannya. Sistem pemantau radiasi terpusat tingkat kontaminasi udara cerobong IPLR ini dapat diadopsi untuk sistem pemantau radiasi terpusat pada semua instalasi nuklir.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Anonim, Peraturan Kepala BATAN No. 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN.

2.

Anonim, Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran.

3.

Anonim, Peraturan Pemerintah No 27 tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif.

4.

Anonim, Peraturan Pemerintah No 33 tahun 2007 tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion.

5.

IP Susila., dkk. Development of IoT based meteorological and environmental gamma radiation monitoring system. Human-Dedicated Sustainable Product and Process Design: Materials, Resources, and Energy: Proceedings of the 4th International Conference on Engineering, Technology, and Industrial Application (ICETIA) 2017.

6.

Chamber, Herman, Introduction to Health Physics, United States of America: Pergamon Press, 1983.

7.

Instruction Manual iCAM Alpha Beta Air Monitor, Canberra.

8.

Tocci, Ronald J, Digital Systems Principles and Application. United States of America: Prentise Hall International, Inc, 1980.

9.

Wijayanto, A., IP Susila. Perancangan Integrasi Sistem Pemantauan Kontaminasi Udara Hasil Belah Dalam Pengelolaan Bahan Bakar Nuklir Bekas (BBNB) di KH-IPSB3. Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR - BATAN Tahun 2015, ISSN 0852-2979, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif – BATAN.

10.

Wijayanto, A., IP Susila., dkk. Integrasi Sistem Pemantau Radiasi Terpusat IPLR dan KH- IPSB3 Berbasis Komputer. Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR - BATAN Tahun 2013 ISSN 0852-2979, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif – BATAN.

Gambar

Gambar 1. Kondisi Pencuplik Udara Cerobong Sebelum Revitalisasi dan Integrasi  Pencuplik  dan  pemantau  tingkat  kontaminasi  udara  cerobong  menggunakan  perangkat  iCAM  [6]
Gambar 2. Cerobong Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif
Tabel I. Spesifikasi Cerobong I dan II:
Gambar 5. Kondisi Pencuplik Udara Cerobong Setelah Revitalisasi dan Integrasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Bayi asfiksia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantara ada faktor yang berasal dari ibu seperti hipoksia ibu saat proses persalinan, usia ibu kurang

Proses evaluasi diselesaikan menggunakan teknik KBMS yaitu transfer knowledge seorang atau lebih knowledge expert melalui diskursus dengan menggunakan sistem

dimengerti bahwa aspirasi bersekolah adalah kehendak untuk menjalani program belajar atau berpartisipasi dalam pendidikan formal. Aspirasi- aspirasi itulah yang

• Pemanfaatan limbah padat berserat industri kertas untuk pembuatan partisi ini dapat dipandang sebagai salah satu upaya pemecahan masalah limbah padat yang hingga saat ini belum

Islamic Social Reporting (ISR) diyakini dapat menjadi langkah awal dalam hal standar pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang sesuai dengan

VXGDK GLWHQWXNDQ ROHK PDVLQJ PDVLQJ NDU\DZDQ PDQDMHU GDQ VWDI MXJD GLERERWL GHQJDQ VNDOD VDPSDL GHQJDQ 6HPXD SHPERERWDQ LQL GLODNXNDQ ROHK PDVLQJ PDVLQJ SHUVRQDO GHQJDQ PHQJDFX

Ciri air limbah domestik dan industri diwakili oleh laju oksidasi karbon terdegradasi (degradable) (k) dari contoh air sungai, influen sungai (masukan aliran air ke

Evaluasi itu sendiri yaitu suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu