• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PROFESI: PROFESI KEGURUAN UNTUK KEMAJUAN PENDIDIKAN BANGSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KONSEP PROFESI: PROFESI KEGURUAN UNTUK KEMAJUAN PENDIDIKAN BANGSA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP PROFESI: PROFESI KEGURUAN UNTUK KEMAJUAN PENDIDIKAN BANGSA

Muhammad Risalan Uzhma Email: mrisalanuzhma012@gmail.com

Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin

Abstrak

Tidak semua pekerjaan dapat dikatakan profesi, karena profesi memerlukan adanya keahliaan yang dimiliki yang didapatkan dalam jangka waktu yang relatif lama dengan adanya proses pendidikan atau latihan yang telah dilakukan. Guru dapat dikatakan profesi karena telah mencapai kriteria sehingga dapat dikatakan profesi keguruan. Dalam profesi memiliki atribut kode etik dan organisasi keguruan yang memiliki tujuan dan peran masing- masing. Guru memiliki peran untuk mencerdaskan bangsa baik yang ada di sekolah maupun masyarakat, serta memiliki misi utama dengan tujuan yang nantinya dapat berguna di masa yang akan datang. Hal tersebut tidak lupa juga berdasarkan filosofi pendidikan di Indonesia yang hingga sekarang masih banyak di gunakan.

Kata Kunci: Profesi, Keguruan, Pendidikan

PENDAHULUAN

Tidak semua pekerjaan dapat disebut profesi, karena profesi adalah pekerjaan yang diperlukan dengan adanya keahliaan yang dimiliki yang didapatkan melalui proses pendidikan atau latihan dalam jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini profesi dapat diartikan pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang didapatkan dari pendidikan yang akademis. Dalam profesi ada syarat umum agar suatu pekerjaan digolongkan profesi yaitu mempunyai spesialisasi ilmu yang dimiliki, memiliki kode etik, memiliki organisasi profesi, diakui oleh masyarakat, sebagai panggilan hidup yang akan mendarah daging bagi orang yang melakukannya, terdapat kecakapan diagnostik, dan mempunyai klien yang pasti dan jelas.

Guru dapat digolongkan profesi, karena guru telah memenuhi kriteria dalam profesi, kriteria tersebut yaitu adanya kegiatan intelektual, memfokuskan pada suatu batang tubuh ilmu, diperlukan adanya persiapan yang lama contoh melalui pendidikan yang lama, adanya latihan yang berkesinambungan, terdapat kepastian dalam karier hidup, terdapat standar sendiri, lebih mementingkan khalayak ramai dibandingkan pribadi, dan adanya organisasi yang kuat dan erat dalam profesi guru.

Guru sangat penting bagi sebuah bangsa karena guru memberikan dan mengajari ilmu, menghibur, dan memberikan nasehat saat ada yang salah. Selain itu, guru

(2)

menciptakan generasi yang unggul, cerdas, kreatif dan juga berakhlak yang mulia yang mereka berikan. Guru dijadikan teladan bagi peserta didiknya, yang akan ditiru oleh peserta didiknya yang nantinya juga sebagai calon penerus dari suatu negara. Maka dari itu guru sangatlah penting bagi suatu negara untuk melahirkan dan mencerdaskan generasi bangsa.

ATRIBUT PROFESI GURU

Atribut profesi guru dapat kita lihat dari adanya kode etik dan organisasi dari guru.

Kode etik yang dimiliki oleh setiap profesi memiliki peran yang sangat penting terutama untuk seorang guru alasannya karena untuk melindungi pekerjaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk mengontrol atas terjadinya ketidakpuasan dan persengketaan serta perselisihan dari para pelaksana, untuk menjaga dan meningkatkan keseimbangan internal dan eksternal dari pekerjaan yang mereka lakukan, untuk melindungi para pelaku profesi di masyarakat, terutama dalam kasu penyimpangan yang merugikan, dan untuk melindungi anggota masyarakat dari kegiatan-kegiatan yang menyimpang dari ketentuan yang ada.

Kode etik profesi terutama keguruan memiliki fungsi perlindungan dan pengembangan profesi sebagai pedoman pelaksanaan tugas professional dan bagi masyarakat sebagai seorang profesional. Selain hal tersebut, kode etik memiliki fungsi perlindungan dan pengembangan profesi sebagai melindungi dari keterlibatan pemerintah, mencegah terjadinya pertentangan internal, dan melindungi para praktisi dari kesalahan praktek profesi. Kemudian, terdapat adanya hubungan yang saling mendukung untuk mensukseskan dalam mendidik peserta didik terutama dalam profesi guru. Ketaatan dari yang melakukan profesi akan mendorong mereka melakukan hal yang kearah kebaikan dan menghindari hal yang mengarah ke keburukan dalam profesi yang mereka jalani.

Selain kode etik, juga terdapat organisasi profesi. Dalam profesi perlu memiliki organisasi profesi karena mereka perlu menetapkan diri mereka sebagai profesi dan untuk melaksanakan yang tidak dapat mereka laksanakan dalam batas yang mereka miliki sebagai individu. Kemudian, organisasi penting dalam penyaluran aspirasi dari para anggotanya untuk kemajuan bersama. Selain itu, organisasi profesi perlu untuk menjadi perkumpulan orang-orang yang memiliki keahlian khusus dari para individu tersebut yang didapatkan melalui jalur khusus. Dalam pekerjaan profesional yang melayani masyarakat perlu adanya satu wadah organisasi yang angotanya orang-orang yang memiliki pekerjaan dan kealian khusus, seperti organisasi profesi keguruan.

Keuntungan dari adanya profesi guru bagi Indonesia adalah sebagai pemersatu seluruh anggota profesi dalam menjalankan tugasnya, dan untuk meningkatkan kemampuan profesional seperti dalam hal keguruan. Pemersatu anggota dari organisasi keprofesian yang mana suatu organisasi tidak terlepas dari motif yang mendasarinya yaitu dorongan yang menggerakkan untuk membentuk suatu organisasi profesi. Keuntungan selanjutnya

(3)

yaitu peningkatan kemampuan profesional guru untuk kemajuan Indonesia. Hal ini tercantum dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61 yang berbunyi “Tenaga kependidikan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan profesional, martabat, dan kesejahteraan tenaga kependidikan. Serta dalam UUSPN tahun 1989 pasal 31 ayat 4 “Tenaga kependidikan berkewajiban untuk berusaha mengembangkan kemampuan profesionalnya sesuai dengan perkembangan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara. Jadi dapat disimpulkan bahwa organisasi profesi guru memiliki keuntungan untuk pemersatu dan pembangunan bagi negara Indonesia.

Adapun organisasi profesi yang ada di Indonesia seperti PGRI, MGMP, ISPI, dan IPBI. PGRI atau yang dikenal dengan organisasi persatuan guru seluruh Indonesia yang lahir pada 25 November 1945, yang awalnya bernama PGHB (Persatuan Guru Hindia Belanda) tahun 1912, dan berubah nama menjadi PGI (Persatuan Guru Indonesia), dan akhirnya menjadi PGRI. PGRI memiliki tujuan untuk memajukan pendidikan di seluruh Indonesia, dan membela dan memperjuangkan nasib guru untuk membela dan mempertahankan Indonesia terutama dalam bidang pendidikan. PGRI memiliki makna sebagai tempat peningkatan kualitas dan kompetensi dari guru, mempertinggi kesadaran dan sikap guru dalam mutu profesi dan pelayanan kepada masyarakat, menegakkan serta melaksanakan kode etik dan ikrar guru di Indonesia, pembinaan kepada yang bekerjasama dengan PGRI, mempersatukan guru dan tenaga kependidikan, pengabdian, dan mengadakan hubungan dengan lembaga-lembaga pendidikan.

MGMP adalah wadah dari guru mata pelajaran yang berada di kabupaten/kota untuk saling bertukar pikiran, berkomunikasi, dan belajar serta pengalaman untuk meningkatkan kinerja seorang guru atau reorientasi pembelajaran di kelas. Secara umum, MGMP memiliki tujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru. Tujuan secara khusus, memperluas wawasan dan pengetahuan guru mata pelajaran untuk pembelajaran yang efektif dan efesien. Mengembangkan suasana kelas yang kondusif dalam pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerdaskan peserta didik. Membangun kerjasama dengan masyarakat sebagai mitra guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

ISPI adalah perkumpulan dari orang-orang yang telah melaksanakan studi di perguruan tinggi. ISPI memiliki tujuan dalam organisasinya sebagai berikut:

a. Mengimpun para sarjana pendidikan dari berbagai daerah Indonesia b. Meningkatkan sikap dan kemampuan profesional para anggotanya.

c. Membina serta mengembangkan ilmu, seni, dan teknologi pendidikan untuk pembangunan bangsa dan negara.

d. Mengembangkan dan menyebarkan gagasan-gagasan baru dalam bidang ilmu, seni, dan teknologi.

e. Melindungi dan memperjuangkan kepentingan profesional dari anggota.

(4)

f. Meningkatkan komunikasi antaranggota dari berbagai spesialisasi pendidikan.

g. Menyelenggarakan komunikasi antarorganisasi yang relevan.

IPBI adalah wadah atau perkumpulan dari guru pembimbing untuk menunaikan tanggung jawabnya secara lebih nyata dan positif. IPBI bertujuan untuk mengembangkan serta memajukan bimbingan dalam mutu layanannya. Secara jelas tujuan didirikannya IPBI sebagai berikut:

a. Menghimpun para pembimbing dari seluruh Indonesia

b. Mengidentifikasi dan menginventarisasi tenaga ahli, keahlian dan keterampilan, teknik, alat, dan fasilitas untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

c. Meningkatkan mutu profesi bimbingan.

GURU DAN INSPIRASI KEMAJUAN PENDIDIKAN INDONESIA

Guru adalah penggerak bagi kemajuan suatu bangsa. Misi utama seorang guru adalah untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi untuk siswa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dari berbagai aspek seperti spiritual, emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya yang nantinya akan berguna bagi siswa di masa yang akan datang. Kita lihat kebelakang mengenai filosofi pendidikan Indonesia dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara tentang peran guru sebagai berikut:

a. Role Model (ing ngarso sung tuludo), guru berperan sebagai teladan bagi siswanya dalam kehidupan. Guru mempunyai peranan untuk memberikan contoh berupa perilaku atau sikap yang baik walaupun guru tersebut di cemooh ataupun disakiti. Guru menjadi pemimpin dalam pembelajaran dengan memberikan contoh atau teladan yang baik untuk siswanya.

b. Motor Penggerak (ing madya mangun karso), guru berperan sebagai penggerak bagi siswanya untuk terus melakukan inovasi dan peradaban untuk kemajuan nantinya. Cara yang dapat dilakukan seorang guru untuk melakukan hal tersebut adalah dengan memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan sesuatu hal yang baik dan benar.

c. Motivator (tutwuri handayani), guru berperan sebagai pemberi motivasi berupa dorongan semangat yang dilakukan oleh guru untuk siswanya. Pemberian motivasi yang dilakukan guru tersebut untuk menghadapi permasalahan yang dialami oleh siswa, dengan harapan permasalahan yang dihadapi oleh siswa dapat diatasi dengan baik dan benar. Selain itu, pemberian motivasi yang dilakukan oleh guru juga sebagai pelajaran dalam kehidupan untuk siswanya, yang dapat diambil pelajaran untuk nantinya.

Guru sebagai salah satu yang berperan dalam suatu bangsa tidak dapat mengabaikan dengan tugas kemanusiaan tersebut. Guru harus terlibat dalam kehidupan di masyarakat, dengan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada peserta didik. Dalam bidang

(5)

kemasyarakatan, guru mempunyai tugas untuk mendidik dan mengajarkan masyarakat untuk menjadi warga negara Indonesia yang bermoral sesuai dengan negaranya seperti di Indonesia yaitu Pancasila. Maka dari itu tugas seorang guru tidak hanya sebatas di sekolah, namun juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.

SIMPULAN

Tidak semua pekerjaan dapat disebut profesi, karena profesi adalah pekerjaan yang diperlukan dengan adanya keahliaan yang dimiliki yang didapatkan melalui proses pendidikan atau latihan dalam jangka waktu yang panjang. Guru dapat digolongkan profesi, karena guru telah memenuhi kriteria dalam profesi, kriteria tersebut yaitu adanya kegiatan intelektual, memfokuskan pada suatu batang tubuh ilmu, diperlukan adanya persiapan yang lama contoh melalui pendidikan yang lama, adanya latihan yang berkesinambungan, terdapat kepastian dalam karier hidup, terdapat standar sendiri, lebih mementingkan khalayak ramai dibandingkan pribadi, dan adanya organisasi yang kuat dan erat dalam profesi guru.

Dalam Profesi Guru terdapat atribut yaitu kode etik profesi dan organisasi profesi.

Kode etik profesi terutama keguruan memiliki fungsi perlindungan dan pengembangan profesi sebagai pedoman pelaksanaan tugas professional dan bagi masyarakat sebagai seorang profesional. Dalam profesi perlu memiliki organisasi profesi karena mereka perlu menetapkan diri mereka sebagai profesi dan untuk melaksanakan yang tidak dapat mereka laksanakan dalam batas yang mereka miliki sebagai individu. Organisasi Profesi di Indonesia seperti PGRI, MGMP, ISPI, dan IPBI.

Guru adalah penggerak bagi kemajuan suatu bangsa dengan misi utama seorang guru adalah untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi untuk siswa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dari berbagai aspek seperti spiritual, emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya yang nantinya akan berguna bagi siswa di masa yang akan datang. Kita lihat kebelakang mengenai filosofi pendidikan Indonesia dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara tentang peran guru yaitu role model (ing ngarso sung tuludo), motor penggerak (ing madya maungun karso), dan motivator (tutwuri handayani). Pada saat sekarang hal tersebut banyak digunakan di sekolah-sekolah di Indonesia.

REFERENSI

Afrina, A., Abbas, E. W., & Susanto, H. (2021). The Role of Historical Science in Social Studies Learning Materials for Increasing Values of Student's Nationalism. The Innovation of Social Studies Journal, 3(1), 1-8.

Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Mardiani, F. (2021, February). Analysis of the Effectiveness of MPBH: The Mains of Mandai as a Saving Food in Banjarmasin Community. In

(6)

The 2nd International Conference on Social Sciences Education (ICSSE 2020) (pp.

89-94). Atlantis Press.

Anis, M. Z. A., Putro, H. P. N., Susanto, H., & Hastuti, K. P. (2020). Historical Thinking Model in Achieving Cognitive Dimension of Indonesian History Learning. PalArch's Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, 17(7), 7894-7906.

Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Fathurrahman, F. (2021). Studi Evaluatif Pembelajaran Sejarah Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan, 5(1), 60-69.

Efendi, I., Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). Implementasi Penilaian Pembelajaran Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Sejarah. Prabayaksa: Journal of History Education, 1(1), 21-25.

Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). RETROGRESI PENGGUNAAN MEDIA DARING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal Education and Development, 9(4), 173-177.

Susanto, H., Irmawati, I., Akmal, H., & Abbas, E. W. (2021). Media Film Dokumenter dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 9(1), 65-78.

Referensi

Dokumen terkait

penulis dalam mengumpulkan sumber baik berupa fakta maupun data yang memiliki keterkaitan dengan kajian mengenai “ Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa

ANALISIS D ESKRIPTIF MULTIMED IA INTERAKTIF FRENCH CITY, PLAY & LEARN FRENCH D ALAM PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Prosedur (Procedures) memiliki struktur yang sama dengan struktur program, yaitu terdiri dari nama prosedur, pengumuman-pengumuman atau deklarasi (kecuali pengumuman uses),

Hasil Pengujian yang dibuat berdasarkan kuesioner menunjukkan bahwa, program mudah digunakan, bermanfaat dalam memberikan informasi tentang kerusakan mesin pendingin

Kesimpulan : Pelaksanaan program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) kemungkinan memiliki kontribusi dalam membantu ibu hamil mempersiapkan

pencucian mobil modern dengan menggunakan teknologi robot otomatis. 50.000 saja mobil yang di cuci lebih cepat dan tidak memerlukan waktu yang lama secara efisien

Tujuan pembelajaran akan berhasil dengan baik, jika pendidik dapat menerapkan suatu kecerdasan baik IQ, EQ, SQ ini yang dari Allah SWT sebagai potensi untuk manusia yang

Pengolahan data dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Range Test menunjukkan bahwa sebagian besar anak yaitu sebanyak 24 anak (77,42%) mengalami perubahan