VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
Goodness
Reliabilitas
Validitas
Stabilitas
Konsistensi
Test-retest reliability
Pararel Form reliability
Interitem consis Tency reliability
Split half
Validitas Isi
Validitas muka
Validitas Dg kriteria
Validitas
Prediktif Validitas Concurent
Validitas Konstruk
Validitas
Convergen Validitas Diskriminan Validitas
Internal
Validitas Eksternal
VALIDITAS
n
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti ketepatan & kecermatan
n
Valid atau sahih bila alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang hendak diukur.
n
Contoh meteran digunakan untuk mengukur panjang, timbangan digunakan untuk
mengukur berat, literan digunakan untuk
mengukur volumen
MACAM VALIDITAS
n
Menurut sugiyono, validitas terbagi 2:
Validitas Dalam
Ada 2 validitas isi & konstruksi
Validitas Luar
n
Pratiknya membagi 3
Validitas isi
Validitas konstruksi
Validitas kriterium
VALIDITAS ISI
n
Tingkat representativitas isi/substansi pengukuran terhadap konsep variabel sebagaimana dirumuskan dalam definisi operasional.
n
Artinya kalo alat ukur berupa pertanyaan (kuesioner) maka kalimat pertanyaan itu mewakili subtansi apa yang hendak diukur.
n
Contohnya Mengukur tingkat pengetahuan
ibu mengenai gizi balita, bukan gizi orang
dewasa
VALIDITAS KRITERIUM
n
Contohnya Bila seorang mahasiswa ketika test masuk mendapat nilai tinggi kemudian selama mengikuti kuliah sampai dengan
tamat, ternyata lancar & mudah dengan nilai- nilai yang bagus, maka alat ukur berupa test ujian masuk PT memiliki validitas prediksi
yang handal.
n
Bila analisis test korelasi kuat berarti validitas
kriterium tinggi dan sebaliknya.
VALIDITAS MUKA
n
Berkaitan dengan pengukuran atribut yang konkrit, tanpa membuat suatu inferensi atau suatu kesimpulan.
n
Bila berkaitan dengan para ahli seorang
peneliti membuat alat ukur untuk mengukur skala contohnya perilaku membuang sampah padat yang sehat kemudian dikonsulkan
pada ahli perilaku sehat berkaitan dengan
kesehatan lingkungan.
VALIDITAS INTERNAL
n
Alat ukur yang telah memiliki validitas
konstruksi yang tinggi dan validitas isi yang tinggi
n
Bahwa untuk instrumen yang nontest
digunakan untuk mengukur sikap cukup
memenuhi validitas konstruksi
VALIDITAS EKSTERNAL
n
Bahwa bila kriteria dalam instrumen terdapat
kesamaan dengan kriteria dilapangan atau fakta- fakta empiris, maka alat ukur itu memiliki validitas eksternal yang tinggi
n
Contohnya utk mengukur kinerja paramedis di RS ttt, bila pd instrumen dibandingkan dengan catatan2 RS tentang kinerja paramedis maka bila terdapat
kesamaan antara kriteria dlm instrumen dgn fakta
dilapangan maka validitas eksternal yang tinggi
VALIDITAS
KONSTRUK/KONSTRUKSI
n
Validitas konstruk ditekankan pada konstruksi
pertanyaan satu dengan lainnya memiliki hubungan yang erat satu sama lainnya
n
Pertanyaan satu dengan lainnya atau pokok2 yang dicantumkan dalam instrumen satu sama lainnya bergayut atau relevan
n
Contoh: Pengetahuan tentang gizi balita ibu2 hamil yang datang ke RS maka pokok masalah yakni
pengetahuan tentang gizi balita
UJI VALIDITAS
n
Paling sedikit 30 responden, dgn ciri responden uji coba harus mirip ciri-cirinya dengan responden
penelitian.
n
Alasan 30 responden adalah batas jumlah antara sedikit & banyak, dgn pengertian bahwa data diatas 30 kurva akan mendekati kurva normal.
n
Hasil uji coba dilakukan uji korelasi antara skor item
dengan skor total. Bila korelasinya rendah berarti
pertanyaan itu tidak bergayut & harus didrop
Contoh
n
Obat-obat generik buatan dalam negeri khasiatnya sama dengan obat luar negeri
n
Warga negara yg baik & pengertian selalu
menggunakan obat generik buatan dalam negeri
n
Guna mendorong majunya produksi dalam negeri warga negara harus menggunakan obat generik
n
Saya menyukai obat-obatan buatan bangsa sendiri
n
Kalau sanak keluarga & tetangga/ handai taulan
sakit, saya menganjurkan menggunakan obat
generik
n
Saya merasa rendah kalau menggunakan obat generik
n
Saya tidak senang pada orang indonesia yg menggunakan obat generik
n
Orang modern harus menggunakan obat buatan luar negeri
n
Saya merasa bangga menggunakan obat luar negeri daripada obat generik buatan dalam negeri
n
Agar gengsi itu bertambah tinggi kalau sakit
menggunakan obat luar negeri
Responden diminta memilih salah satu dari pilihan jawaban
n
A =Sangat setuju
n
B =Setuju
n
C = Entah, ragu
n
D = Tidak setuju
n
E = Sangat tidak setuju
n
Untuk pernyataan no 1,2,3,4,5 scorenya A=5,B=4,C=3,D=2, E=1
n
Sebaliknya jawaban atas pernyataan 6-10 scorenya
adalah A=1,B=2,C=3,D=4, E=5
Contoh Perhitungan
Responden
No item Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a 4 4 4 5 5 2 2 3 3 2 34
b 5 5 4 4 5 3 3 4 4 3 40
c 2 2 3 3 3 5 4 5 5 5 37
d 4 4 5 5 4 1 3 3 2 3 34
e 4 5 5 4 3 1 3 2 4 4 37
f 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 45
g 5 5 5 5 5 3 3 4 1 2 40
h 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 21
i 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 35
j 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 45
Teknik Hitungan dengan korelasi product moment
N (ΣX Y) – (ΣX ΣY)
R = ---
[NΣX
2– (ΣX)
2] [NΣY
2– (ΣY)
2]
Koreksi item 1 dengan score total
Responden X Y X2 Y2 XY
a 4 34 16 1156 136
b 5 40 25 1600 200
c 2 32 4 1024 64
d 4 34 16 1156 136
e 4 37 16 1369 148
f 5 45 25 2025 225
g 5 40 25 1600 200
h 2 28 4 784 56
i 5 35 25 1225 175
j 5 45 25 2025 225
N=10 41 370 181 13964 1565
Hasil Perhitungan
N (ΣXY) – (ΣX ΣY)
r = ---
[NΣX
2– (ΣX)
2] [NΣY
2– (ΣY)
2] (10 x 1565) – (41 x 370)
r = --- [(10x181)-(41x41)] [10x13964 – (370 x 370)]
r = 0,806
Apakah nilai korelasi signifikan atau tidak?
n
Dengan tabel r product moment responden 10 taraf signifikansi 0,632
n
Cara koreksi menggunakan rumus (r.tp) (SD.y)-(SD.x)
rpq = --- (SD.y
2)+(SD.x
2)-2(r.tp)(SD.x)(SD.y) r.pq = angka korelasi setelah dikoreksi
r.tp = angka korelasi sebelum dikoreksi SDy = standar deviasi skor total
SDx = standar deviasi item
n Rumus SD Σ(x-x)2 SD =--- N
SDx = 1,220 SDy = 6,508 rtp = 0,806
(r.tp) (SD.y)-(SD.x)
rpq = --- (SD.y2)+(SD.x2)-2(r.tp)(SD.x)(SD.y)
(0,806) (6,508) -(1,220)
rpq = ---
(6,5082)+(1,2202)-2(0,806)(1,220)(6,508) = 0,722
n
Angka korelasi setelah dikoreksi adalah 0,722
n
Angka taraf signifikan 0,05 adalah 0,632
n
Jadi angka korelasi masih tetap signifikan
n
Angka yang jatuh dibawah angka kritik dalam
taraf signifikan 0,05 yakni 0,632 berarti tidak
signifikan sehingga pernyataan pada item itu
harus didrop
RELIABILITAS
Uji reliabilitas ada tiga cara yaitu
n
Teknik test-retest
n
Teknik Belah Dua
n
Teknik Bentuk Paralel
TEKNIK TEST RETEST
n
Instrumen diujikan pada responden yang sama, dalam selang waktu antara kira-kira antara 15-30 hari
n
Bila terlalu dekat kurang baik sebab masih ingat betul jawaban pertama, bila terlalu lama kurang bagus karena mungkin sudah terjadi perubahan
pada diri responden dalam hal variabel yang hendak diukur
n
Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan
hasil pengukuran yang kedua menggunakan rumus
product momen, bila signifikan berarti reliabel, bila
tidak signifikan tidak reliabel.
TEKNIK BELAH DUA
n
Melakukan uji coba alat ukur pada sejumlah
responden kemudian dihitung validitasnya. Item2 yang valid dikumpulkan yang tidak valid dibuang
n
Item2 yang valid tersebut dibagi dua
n
Skor masing2 item tiap belahan dijumlahkan,
sehingga menghasilkan dua skor total dari belahan kedua dengan menggunakan teknik product moment
n
Oleh karena hasil korelasi berasal dari angka2 item yang dibelah maka angka korelasinya akan lebih rendah daripada tidak dibelah.
n
Oleh karena itu harus dicari angka korelasi untuk
seluruh item. Dengan menggunakan rumus
2 x (r.tt)
n
R.tot = --- 1 + r.tt
r.tot = angka reliabilitas seluruh item
r.tt = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua
Contoh bila rtt =0,7 2 x 0,7
r tot = --- = 1,4/1,70 = 0,82
1 + 0,70
TEKNIK BENTUK PARALEL
n
Equivalent atau alternative form
n
Penghitungan reliabilitas dilakukan dgn cara
membuat dua alat ukur yg mengukur aspek yang sama
n
Diujicobakan pada responden yang sama
n
Setelah dikumpulkan item2 yg valid dari masing alat ukur kemudian skor totalnya masing2 dijumlah
n
Kedua skor total dari alat ukur pertama dikorelasikan dgn skor total dgn product moment
n
Hasilnya adalah angka korelasi dari alat ukur
tersebut
Reliable
Not Valid Valid
Not Reliable Neither Reliable Not
Valid
Both
Reliable and Valid
Jawaban tiap responden yang ditanya menggunakan kuesioner adalah menembak pada sasarannya.
Jika pertanyaannya baik dan responden menjawab dengan baik pula maka kita sudah menembak tepat pada sasaran.
Jika tidak demikian maka tembakan kita meleset.
Makin banyak responden menjawab salah (karena pertanyaan tidak jelas atau bias) maka sasaran kita makin jauh.
n Pertama : menembak sasaran secara konsisten tetapi jauh dari sasaran sebenarnya.
Hal ini disebut konsisten dan sistematis mengukur pendapat responden dengan nilai yang salah untuk semua responden reliable tetapi tidak valid (konsisten tetapi salah sasaran).
n Kedua, menebak secara acak, merata di segala tempat.
n Kadang-kadang tembakannya kena sasaran, tetapi secara rata-rata diperoleh jawaban yang benar secara kelompok (tetapi tidak terlalu baik untuk individu).
n Dalam hal ini, kita memperoleh estimasi yang benar secara kelompok, tetapi tidak konsisten. Sekarang jelas bahwa reliabilitas berkaitan langsung dengan validitas dari apa yang diukur.
n Ketiga, menunjukkan tembakan yang menyebar dan secara konsisten menyimpang dari sasaran tidak reliable dan tidak valid
n Terakhir, menunjukkan menembak sasaran secara konsisten
reliable dan valid.
n Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang t e r k u m p u l d e n g a n d a t a y a n g sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
n Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
n Instrumen yang valid : alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
n Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
n Meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti karena meteran memang alat untuk mengukur panjang.
n Instrumen yang reliabel : instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
n Alat ukur panjang dari karet contoh instrumen yang tidak reliabel/konsisten.
n Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
n Instrumen yang berbentuk test untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen yang nontest untuk mengukur sikap.
n R & V umumnya digunakan untuk penelitian yg variabelnya dirumuskan sbg sebuah variabel latent/un-observed(konstruk) -> variabel yg tdk dpt diukur secara langsung -> dimensi atau indikator yang diamati.
n Skala yg sering dipakai -> skala ordinal -> skala LIKERT
Uji Reliabilitas
n Suatu questionare disebut reliabel/handal jika jawaban-jawaban seseorang konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
n Contoh pertanyaan:
n Apakah gaji/upah yang diterima memuaskan?
Jawab: memuaskan
n Apakah yang krusial untuk diatasi?
Jawab: Kenaikan upah.
n I n i m e n u n j u k k a n k e t i d a k k o n s i s t e n a n pertanyaan dalam mengungkap sikap atau pendapat responden.
n Reliabilitas dapat diukur dengan jalan mengulang pertanyaan yang mirip pada nomor-nomor b e r i k u t n y a , a t a u d e n g a n j a l a n m e l i h a t konsistensinya (diukur dengan korelasi) dengan pertanyaan lain.
n Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dgn dua cara, yaitu :
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang
2. One shot atau pengukuran sekali saja :
hasi l p e n g u k u r a n d i b a n d i n g k a n d e n g a n pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
n Suatu konstruk /variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70
Langkah uji Reliabilitas dengan menggunakan SPSS.
Misal: PENGARUH FISIK PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
n Buka file “Latihan Reliabilitas dan Validitas”
n K l i k A n a l y z e S c a l e d a n p i l i h Reliability Analysis
n Masukkan pertanyaan/indikator masing-masing variabel (satu uji reliabilitas utk satu variabel)
n Pilih pada box model Alpha
n Klik Statistics dan Descriptive for : pilih item, scale, scale if item deleted & Inter-item pilih correlations
n Continue dan OK
VARIABEL HASIL CRONBACH ‘S
ALPHA KETERANGAN
X1 0.673 TIDAK RELIABEL
X2 0.754 RELIABEL
Y 0.819 RELIABEL
Pengujian Validitas Instrumen
n Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
n Pada setiap instrumen baik test maupun non test terdapat butir-butir (item) pertanyaan atau pernyataan.
n Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tsb.
Pengujian Validitas Instrumen
Mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara :
1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan (indikator) dengan total skor konstruk atau variable.
uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r hitung (hasil kolom Correlated Item-Total Correlation) dengan hasil perhitungan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah sampel.
Kriteria :
butir pertanyaan/indikator dinyatakan valid jika nilai r hitung > r tabel
r hitung
Melihat hasil r table -> tergantung hipotesis yang diajukan (satu arah /one-tailed atau dua arah / two-tailed) :
Dengan n = 24 , diperoleh df = 24 – 2 = 22 -> r table sebesar 0.3438
VARIABEL HASIL R HITUNG HASIL R TABEL KETERANGAN
X1.1 0.328 0.3438 TIDAK VALID
X1.2 0.765 0.3438 VALID
X1.3 0.425 0.3438 VALID
Pengujian Validitas Instrumen
2. Melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk/variabel
Langkah Analisis :
n Analyze -> Correlate -> Bivariate
n Isikan dalam kotak variables semua indikator konstruk X1 dan skor total X1
n Pilih Correaltion Coefficients Pearson
n Test of Significance tergantung hipotesis Two-tailed atau One- tailed-> OK
n Kriteria :
Sig. < = 0.05 masing-masing indikator pertanyaan dinyatakan VALID