• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 3.2. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Tabel 3.2. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Tabel 3.2. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting

yang Dipantau Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang Dipantau

Tujuan Rencana Pemantauan

Metoda dan Analisis

Data Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

I Tahap Persiapan

A. Sosialisasi kegiatan pertambangan dan rencana kerjasama dengan PT. Arutmin

1. Persepsi masyarakat Persepsi positif ataupun negatif dari terutama terkait masalah lingkungan fisik kimia dan sosial ekonomi masyarakat dalam hal pelaksanaan program Comdev.

Sosialisasi rencana penambangan batubara akan menjelaskan kegiatan pertambangan dan

dampaknya.

Pemantauan terhadap respon positif dan negatif masyarakat yang diakibatkan oleh

kegiatan penambangan dan dampaknya.

Memantau upaya untuk mengurangi terjadinya keluhan dan keresahan masyarakat yang dapat berkembang menjadi persepsi negatif dan bersikap kontra produktif terhadap kegiatan pertambangan batubara.

Wawancara dan mencatat persepsi penduduk menurut stratanya (pendidikan, penghasilan dll).

Data dianalisis statistik untuk mengetahui kecenderungan persepsi penduduk

Pemukiman penduduk sekitar kegiatan tambang .

Sekali selama

tahap persiapan. PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

II Tahap Konstruksi

A. Penerimaaan tenaga kerja

1 Persepsi masyarakat Adanya kebijakan dari PT. WBM yang sejak tahun 2007 lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal, serta adanya pembekalan ketrampilan teknis melalui program training dari PT. WBM akan menumbuhkan persepsi positif masyarakat.

Penerimaan tenaga kerja lokal.

Seberapa besar jumlah masyarakat yang dapat menerima hadirnya kegiatan pertambangan batubara di lokasi tapak proyek .

Memantau suasana kondusif yang mendukung kegiatan pertambangan, sehingga tenaga kerja lokal yang bekerja di PT. WBM terasa tentram, aman dan nyaman.

Pendataan atas permasalahan yang berkaitan dengan penerimaan tenaga kerja dan melakukan evaluasi terhadap tingkat kepuasan penduduk setempat terhadap kebijakan perusahaan selama ini.

desa sekitar lokasi tambang yaitu Desa Bukit Baru, Desa Sungai Cuka dan Desa Sungai Danau.

1 kali selama tahap konstruksi.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

B. Pembersihan lahan

1. Bentang Alam Terjadinya perubahan bentang lahan (morfologi lahan) dengan adanya pembersihan lahan untuk pembuatan jalan dari tambang ke dermaga Muara Sungai Cuka sepanjang 18 km serta sarana penunjang tambang seluas 560,74 hektar.

Pembukaan lahan untuk pembangunan sarana prasarana dan pembuatan jalan.

1. Perubahan tinggi permukaan tanah (topografi) sebelum dan sesudah pekerjaan pembersihan dan penataan lahan di areal tapak proyek.

2. Terjadinya longsoran di sekitar areal

penimbunan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan tinggi dan kemiringan lereng timbunan.

Mengetahui perubahan perubahan bentang alam yang berkaitan dengan peningkatan air limpasan dan intensitas erosi serta timbulnya kelongsoran pada lereng timbunan.

Pemantauan perbedaan ketinggian

menggunakan alat ukur theodolit dan topcon.

Hasil pengukuran digambar pada peta topografi dan potongan yang kemudian dibandingkan kondisi pada rona awal.

Lokasi bukaan tambang, Waste dump area.

Selama masa

konstruksi sekali PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

(2)

2. Air limpasan Terganggunya pola aliran permukaan (hidrologi) karena berubahnya bentang alam dan kemiringan (gradien) aliran.

Pembukaan lahan untuk pembangunan sarana prasarana dan pembuatan jalan.

Menurunnya intensitas erosi tanah dan berkurangnya kekeruhan air permukaan yang mengalir di saluran air di sekitarnya.

Mengetahui intensitas erosi yang diakibatkan meningkatnya air limpasan oleh adanya kegiatan pembersihan lahan bagi penyiapan sarana prasarana tambang dan pembuatan jalan.

Melakukan pendataan luas lahan terbuka, perbedaan ketinggian topografi, kemiringan dan kecuraman bukaan, sifat permukaan dan jenis tanah, intensitas hujan, pengukuran koefisien runoff.

lokasi tambang, sepanjang jalan angkut dan dermaga.

dilaksanakan lokasi tambang,

sepanjang jalan angkut dan dermaga dilakukan 1 kali selama konstruksi.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov 3. Peningkatan

pendapatan masyarakat

Peningkatan

kesempatan kerja yang terkait dengan kegiatan penambangan PT.

Wahana Baratama Mining, juga terbuka kesempatan berusaha di sektor informal lainnya

Perekrutan tenaga kerja oleh adanya kegiatan penambangan batubara mengakibatkan efek ganda berupa peningkatan pendapatan karyawan dan membuka peluang berusaha bagi penduduk

Kesempatan kerja yang terbuka oleh adanya kegiatan penambangan PT. Wahana Baratama Mining dan jumlah serta jenis kesempatan berusaha yang tumbuh di lokasi tapak proyek.

Memantau seberapa besar penyerapan tenaga kerja serta jumlah dan jenis kesempatan berusaha masyarakat dengan adanya pertambangan.

Mencatat data

penduduk yang terlibat langsung sebagai tenaga kerja maupun yang tidak langsung mendapatkan kesempatan berusaha

Desa–desa yang terdekat dengan kegiatan pertambangan batubara.

Selama kegiatan konstruksi berlangsung dilakukan 1 kali selama konstruksi.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov 4. Persepsi

masyarakat

Kegiatan pembersihan lahan menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan sehingga menimbulkan persepsi negatif masyarakat.

Kegiatan pembersihan lahan.

Persepsi masyarakat dapat dipantau dari keluhan masyarakat sekitar tapak proyek pada saat pembersihan lahan.

Memantau upaya mengurangi terjadinya keluhan dan keresahan masyarakat yang dapat berkembang menjadi persepsi negatif dan bersikap kontra produktif terhadap kegiatan perusahaan.

Memantau keluhan penduduk berkaitan dengan kegiatan pembersihan lahan.

Lokasi tambang dan desa-desa terdekat

1 kali selama tahap konstruksi.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

III TAHAP OPERASI

A. Pengupasan lapisan penutup (overburden removal)

1 Iklim mikro Terjadinya perubahan iklim mikro yang ditandai dengan kenaikan temperatur udara yang akan berpengaruh terhadap kelembapan, arah angin dll.

Kegiatan pembersihan lahan, pengupasan tanah pucuk, penggalian tanah penutup secara mekanis dan pembongkaran batuan penutup dengan

peledakan,

Perubahan iklim mikro, yaitu temperatur dan kelembapan relatif.

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pembukaan lahan tambang terhadap iklim mikro

Pengukuran parameter iklim seperti

temperatur basah dan kering, kelembapan, arah dan kecepatan angin.

Lokasi tambang dan daerah sekitarnya

Selama

penambangan 6 bulan sekali

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

1 Perubahan bentang

alam Perubahan bentang

alam akibat kegiatan pengupasan tanah pucuk dan lapisan tanah penutup.

Kegiatan pengupasan dan pemindahan (penimbunan) tanah pucuk/penutup, penambangan batubara secara open pit, penggunaan lahan untuk areal penempatan tanah penutup dan tanah pucuk.

Perubahan topografi berupa perbedaan tinggi permukaan tanah dari permukaan air laut (dpl) sebelum dan sesudah penambangan.

Memantau pengelolaan bentang alam melalui penataan lahan bekas tambang serta penerapan teknologi penambangan terbuka secara benar dan aman.

Pemantauan perbedaan ketinggian

menggunakan alat ukur theodolit dan topcon.

Hasil pengukuran digambar pada peta topografi dan potongan yang kemudian

dibandingkan kondisi pada rona awal.

Lokasi

penambangan, sekitar jalan angkut batubara dan timbunan tanah penutup

Selama umur kegiatan penambangan.

Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

2 Air limpasan dan erosi

Intensitas terjadinya air limpasan yang

mengerosi permukaan tanah baik pada lahan terbuka maupun pada daerah timbunan lapisan penutup yang miring.

Terjadinya kegiatan pengupasan tanah pucuk dan lapisan penutup pada tahap operasi yang mengakibatkan

peningkatan nilai koefisien run off, sehingga intensitas air limpasan meningkat dan mampu mengerosi tanah

Seberapa banyak alur erosi yang terbentuk pada

permukaan tanah (pada lereng timbunan jalan, lahan

terbuka) serta tingkat sedimentasi pada saluran pembuangan air dan sungai.

Mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan lingkungan yang diterapkan untuk mengatasi erosi dan meningkatkan laju infiltrasi.

Melakukan pendataan luas lahan terbuka, perbedaan ketinggian topografi, kemiringan dan kecuraman bukaan, sifat permukaan dan jenis tanah, intensitas hujan, pengukuran koefisien runoff.

Lokasi kegiatan penambangan dan timbunan tanah penutup

dilakukan setiap 6 bulan sekali, bergantung pada intensitas hujan .

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

(3)

No. Aspek

Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang Dipantau

Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang Dipantau

Tujuan Rencana Pemantauan

Metoda dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

3. Kualitas air sungai Pengupasan lapisan penutup menyebabkan penurunan kualitas air sungai di sekitar daerah penambangan yang menimbulkan perubahan terhadap beberapa parameter kualitas air seperti kekeruhan air, muatan padatan tersuspensi, pH, sulfat, besi, COD dan BOD di sungai

Kegiatan pengupasan tanah pucuk dan lapisan penutup

Aspek kualitas air dengan tolok ukur dampak yang digunakan untuk peningkatan kadar parameter zat padat tersuspensi (TSS), kekeruhan, sulfat, pH, COD, BOD, Fe dan Mn.

1. Memonitor kualitas air permukaan sehingga dapat mengetahui efektivitas upaya pengelolaan yang telah dilakukan.

2. Mengetahui dampak terhadap kualitas air sungai dan luas persebarannya.

3. Mengetahui dampak air asam tambang yang ditimbulkan oleh kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup.

Pengambilan contoh air dilakukan menggunakan water sampler di lokasi pemantauan

pH diukur langsung di tempat pengambilan contoh.

Kekeruhan dengan metode formazin turbidimetrik dengan alat spektrofotometrik atau alat turbidimeter (FTU),

Di lokasi sungai terdekat tambang S. Karang, S.

Taras. S. Kintap Kecil.

Pada tahap operasi sampai selesai dan dilakukan setiap 3 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

4. Kualitas air limbah dan AAT

Pengupasan lapisan penutup menyebabkan air limbah tambang di sekitar daerah penambangan yang menimbulkan perubahan terhadap beberapa parameter kualitas air seperti kekeruhan air, muatan padatan tersuspensi, pH, sulfat, besi dll

Kegiatan pengupasan tanah pucuk dan lapisan penutup serta penambangan batubara

Kualitas air limbah mengacu pada Kep MenLH No.113 tahun 2003 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan atau kegiatan pertambangan batubara, yaitu TSS, Fe, Mn dan pH.

Pergub Kalsel No. 36/2007 tentang limbah cair

1. Memonitor kualitas air limbah yang keluar dari SPA.

2. Mengetahui dampak air asam tambang yang ditimbulkan oleh kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup.

Pengambilan contoh air dilakukan menggunakan water sampler di lokasi pemantauan

pH diukur langsung di tempat pengambilan contoh.

Kekeruhan dengan metode formazin turbidimetrik dengan alat spektrofotometrik atau alat turbidimeter (FTU),

Di lokasi settling pond, outlet settling pond di dekat waste dump area, top soil area dan bukaan tambang.

Pada tahap operasi sampai selesai dan dilakukan setiap 3 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

4 Kesuburan tanah Penurunan tingkat

kesuburan tanah. Kegiatan pengupasan tanah pucuk dan lapisan penutup.

Tingkat kesuburan tanah dibandingkan dengan kondisi rona awal.

Mengetahui keberhasilan pelaksanaan pengelolaan lingkungan terhadap kondisi tanah dan tingkat kesuburannya.

Pengumpulan sifat fisik tanah (tekstur &

struktur) , sifat kimia (unsur hara, kejenuhan basa, kejenuhan Al dll) dan analisis data dengan

membandingkan kriteria penilaian tingkat kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah Bogor (1983) dan kondisi rona awal.

Daerah penimbunan (waste dump area), daerah terbuka seperti kedua sisi jalan serta lereng yang terpotong jalan.

Dilaksanakan selama masa pengupasan tanah berlangsung dengan periode pemantauan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

5 Vegetasi darat Penurunan keanekaragaman vegetasi darat terutama di lokasi penambangan.

Pengupasan tanah pucuk dan lapisan penutup.

Nilai indeks penting dan kondisi keanekaragaman tumbuhan dan hasilnya akan dibandingkan dengan kondisi rona awal.

Mengetahui efektifitas pengelolaan lingkungan yang diterapkan dalam mengatasi

kerusakan vegetasi di lahan yang akan ditambang.

Mengukur perubahan komposisi jenis tanaman baik yang dilindungi maupun tidak dilindungi dan indeks nilai penting vegetasi, penurunan populasi vegetasi alami dan budidaya di bekas areal penambangan dibandingkan dengan kondisi rona awal.

Lokasi penimbunan tanah penutup.

Dilakukan 6 bulan sekali selama kegiatan tambang berlangsung.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

(4)

No. Aspek

Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang Dipantau

Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang Dipantau

Tujuan Rencana Pemantauan

Metoda dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

6 Satwa Liar Dampak yang terjadi merupakan dampak turunan akibat rusaknya vegetasi sehingga

menyebabkan hilangnya habitat satwa liar

Pengupasan tanah pucuk dan lapisan penutup.

Perubahan

keanekaragaman jenis dan satwa yang dilindungi pada saat dan sesudah kegiatan berlangsung dibandingkan dengan kondisi rona awal.

Pemulihan kondisi vegetasi akan memulihkan habitat satwa liar sehingga satwa dapat kembali menghuni habitatnya.

Pengumpulan dan analisis data jenis dan jumlah satwa liar, kondisi habitat satwa liar pada kawasan hutan serta memantau pelaksanaan peraturan perlindungan satwa liar (Undang-undang No. 5 tahun 1990 dan Undang-undang No. 23 tahun 1997).

Kawasan yang diduga sebagai habitat utama satwa liar.

Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama kegiatan tambang berlangsung.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben , Dishut Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben, Dishut Kab dan Prov

7 Biota air Perubahan indeks keragaman jenis biota air yang diakibatkan perubahan kualitas air sebagai dampak turunan dari erosi tanah.

Perubahan kualitas air akibat kegiatan

pengupasan tanah pucuk dan penimbunan lapisan penutup.

Indeks keragaman jenis plankton dan benthos sebelum dan sesudah kegiatan.

Mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan laju erosi dan pelumpuran

terhadap kualitas air sungai

Pengumpulan dan analisis data

keanekaragaman biota air untuk dibandingkan IK Simpson dan Shannon untuk mengetahui tingkat pencemaran sungai.

Anak sungai Pabilahan seperti S. Taras, S. Karang yang berada di lokasi tambang dan sungai Anglai pada dermaga.

Periode

pemantauan biota perairan adalah 6 bulan sekali sama dengan

pemantauan kualitas air.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben , Dis

Perikanan Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben, Dis Perikanan Kab dan Prov

B. Penambangan

1 Getaran peledakan Adanya getaran peledakan yang menjalar di permukaan tanah akibat dari kegiatan blasting pada overburden dan interburden.

Pembongkaran batuan

dengan peledakan. Parameter lingkungan yang dipantau adalah intensitas getaran mengacu pada Keputusan MenLH No. Kep- 49/MENLH/11/1996 serta penentuan jarak aman berdasarkan perhitungan Scaled Distance, US Bureau of Mines, 1996. Hasil mengacu ke SNI 7571:2010

Mengetahui

keberhasilan operasi peledakan dan upaya mengurangi getaran.

pengukuran getaran dengan vibration monitor dengan merekam kecepatan getaran (peak particle velocity). Data pengukuran ini diolah dengan software blastmate.

lokasi tambang dan pemukiman terdekat.

Selama masa penambangan berlangsung.

Periode

pemantauan adalah setiap 3 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

2 Debu dan kebisingan

Peningkatan konsentrasi debu tambang dapat

menyebabkan gangguan kesehatan

Kegiatan penambangan dan pengangkutan batubara.

Kualitas udara untuk baku mutu ambien mengacu Keputusan Gubernur

Kalimantan Selatan Nomor 053 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Mutu Tingkat Kebisingan dan Peraturan Pemerintah RI No.

41 Tahun 1999 dan SNI 7570- 2010.

Mengetahui efektifitas pelaksanaan

pengelolaan terhadap kualitas udara (konsentrasi debu dan kebisingan) sesuai baku mutu lingkungan.

Pengukuran debu menggunakan peralatan high volume meter dengan metode gravimetrik atau dust sampler

Kecepatan angin sesaat yang diukur

menggunakan Hand Anemometer

Pengukuran kebisingan dilakukan dengan peralatan soundlevel meter

Jalan angkut (hauling road) batubara, lokasi tambang, lokasi pengolahan.

Selama masa operasi berlangsung.

Periode pemantauan kualitas udara dan kadar debu dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov, Diskes Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov Diskes Kab dan Prov

(5)

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang Dipantau

Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang Dipantau

Tujuan Rencana Pemantauan

Metoda dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

3 Bentang alam Terjadinya perubahan bentang alam oleh penambangan terbuka berupa sumuran (pit) dengan kedalaman mencapai 80 meter

Kegiatan penambangan

batubara secara open pit. Perubahan topografi berupa perbedaan tinggi permukaan tanah dari permukaan air laut (dpl) sebelum dan sesudah penambangan.

Mengetahui tingkat keberhasilan pengelolaan bentang alam melalui penataan lahan bekas tambang.

Pemantauan perbedaan ketinggian dengan menggunakan alat ukur theodolit dan topcon.

Hasil pengukuran digambarkan pada peta topografi dan potongan melintang &

dibandingkan dengan peta topografi rona awal.

Lokasi

penambangan, jalan angkut batubara dan timbunan tanah penutup.

Selama umur kegiatan penambangan.

Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

4 Erosi dan

sedimentasi Peningkatan debit air limpasan (surface run off) sehingga partikel tanah yang subur akan tererosi, dihanyutkan dan diendapkan ke perairan sekitarnya yang menimbulkan sedimentasi.

Terbukanya permukaan tanah akibat kegiatan pengupasan lapisan penutup dan penambangan batubara.

Kondisi penutupan lahan oleh vegetasi pelindung, intensitas erosi pada permukaan tanah, kondisi sedimentasi di badan air penerima yakni di saluran penyaliran dan anak sungai Pabilahan.

Untuk menekan laju

erosi dan sedimentasi. Mengamati jenis erosi yang terjadi (lembar, alur, parit) dan mengukur lebar alur erosi.

Memantau cara penambangan dan pengaruh jenis material, luas tangkapan hujan, dll terhadap tingkat erosi.

Memantau kegiatan reklamasi lahan bekas tambang serta

kecepatan air limpasan.

Mengamati sedimentasi yang terjadi di saluran penirisan, kolam pengendap dan sungai.

Lokasi

penambangan, jalan angkut batubara dan timbunan tanah penutup.

periode

pemantauan pada saat penambangan 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

5 Kualitas air dan AAT Erosi yang terjadi pada saat penambangan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air sungai di sekitar daerah penambangan.

Penambangan terbuka batubara dan berada pada daerah yang mengandung mineral sulfida.

Aspek kualitas air dengan tolok ukur dampak yang digunakan untuk peningkatan kadar parameter zat padat tersuspensi (TSS), kekeruhan, sulfat, pH, COD, BOD, Fe dan Mn.

Kualitas air limbah mengacu pada Kep MenLH No.113 tahun 2003

1. Mengetahui dampak terhadap kualitas air sungai dan luas persebarannya.

2. Mengetahui dampak air asam tambang yang ditimbulkan oleh kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup.

Contoh air ini dianalisis di laboratorium yang telah ditunjuk. Hasil analisis kualitas air kemudian dibandingkan dengan kriteria baku mutu kualitas air sungai atau mengacu pada Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001

Di lokasi settling pond, outlet settling pond di dekat waste dump area, top soil area dan bukaan tambang.

Pada tahap operasi sampai selesai dan dilakukan setiap 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

6 Biota air Perubahan indeks keragaman jenis biota air yang diakibatkan perubahan kualitas air sebagai dampak turunan dari erosi tanah.

Perubahan kualitas air akibat kegiatan

pengupasan lapisan tanah penutup dan penambangan batubara.

Indeks keragaman jenis plankton dan benthos sebelum dan sesudah kegiatan.

Mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan laju erosi dan pelumpuran terhadap kualitas air sungai

Pengumpulan dan analisis data

keanekaragaman biota air untuk dibandingkan IK Simpson dan Shannon untuk mengetahui tingkat pencemaran sungai.

Anak sungai Pabilahan seperti S. Taras, S. Karang yang berada di lokasi tambang dan sungai Anglai pada dermaga.

Periode

pemantauan biota perairan adalah 6 bulan sekali sama dengan

pemantauan kualitas air.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben , Dis

Perikanan Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben, Dis perikanan Kab dan Prov

(6)

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang Dipantau

Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang Dipantau

Tujuan Rencana Pemantauan

Metoda dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

7 Kesempatan kerja Peningkatan

kesempatan kerja yang terkait dengan kegiatan penambangan PT.

Wahana Baratama Mining, juga terbuka kesempatan berusaha di sektor informal lainnya

Kegiatan penambangan batubara yang membuka lapangan kerja

Kesempatan kerja yang terbuka oleh adanya kegiatan penambangan PT. Wahana Baratama Mining dan jumlah serta jenis kesempatan berusaha yang tumbuh di lokasi tapak proyek.

Memantau seberapa besar penyerapan tenaga kerja lokal yang diprioritaskan

dibandingkan tenaga kerja pendatang yang direkrut

Jumlah dan jenis kesempatan berusaha masyarakat dengan adanya pertambangan PT. Wahana Baratama Mining.

Mencatat data

penduduk yang terlibat langsung sebagai tenaga kerja maupun yang tidak langsung namun mendapatkan kesempatan berusaha

Desa–desa yang terdekat dengan kegiatan pertambangan batubara yaitu Desa Bukit Baru, Desa Sungai Cuka dan Desa Sungai Danau.

Setahun sekali selama kegiatan operasi

berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

8. Persepsi Masyarakat Persepsi masyarakat dapat bersifat negatif bila penambangan menimbulkan pencemaran lingkungan.

Kegiatan penambangan batubara

Persepsi negatif dari masyarakat dijaring melalui wawancara dengan materi antara lain : luasan lahan yang terbuka, luas areal vegetasi yang terganggu dll

Untuk mengetahui seberapa besar dan seberapa luas persepsi negatif masyarakat yang berpotensi mengganggu kegiatan pertambangan.

Observasi dan wawancara dengan masyarakat Analisis statistik (analisis varians) untuk mengukur faktor dominan

Desa-desa di sekitar lokasi tapak proyek yang terkena dampak kegiatan penambangan batubara.

6 bulan sekali selama kegiatan operasi

berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

C. Pengangkutan batubara

1 Kualitas udara (debu dan kebisingan)

Debu dan kebisingan yang dari pengangkutan batubara yang

menimbulkan

ketidaknyamanan bagi permukiman.

Kegiatan pengangkutan batubara

Kualitas udara untuk baku mutu ambien mengacu pada Peraturan Pemerintah RI No.

41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Ambien, yaitu 230 g/m3 dan baku mutu kebisingan pada Kep MenLH No Kep- 48/MENLH/11/1996 serta Peraturan Gubernur

Kalimantan Selatan Nomor 053 Tahun 2007

Mengetahui konsentrasi gas dan debu di jalur pengangkutan batubara serta untuk mengukur intensitas kebisingan.

Data konsentrasi debu diambil dengan dust sampler. Data kebisingan diukur dengan soundlevel meter dan kecepatan angin dengan anemometer

sepanjang jalan angkut.

6 bulan sekali selama kegiatan operasi

berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

2 Kepadatan lalu lintas

Kepadatan lalu lintas pengangkutan batubara dari tambang ke pengolahan/dermaga terutama pada underpass dan perlintasan dengan jalan negara.

Pengangkutan batubara Frekuensi lalu lintas per satuan waktu yang melintas melalui hauling road, underpass dan persimpangan dengan jalan lalu lintas umum.

Memantau upaya mengurangi terjadinya kecelakaan pada perlintasan jalan umum.

Mengumpulkan data jumlah truk per satuan waktu yang melintas pada titik pantau tertentu,

Kondisi kelaikan truk angkut,

Angka kecelakaan pada perlintasan dengan jalan umum.

Sepanjang jalan angkut dan desa- desa terdekat.

6 bulan sekali selama kegiatan operasi

berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

(7)

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang Dipantau

Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang Dipantau

Tujuan Rencana Pemantauan

Metoda dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

3 Vegetasi darat dan satwa liar

peningkatan kadar debu yang berdampak pada terganggunya vegetasi hutan dan habitat satwa liar pada jalur pengangkutan WBM yang melewati hutan produksi.

Pengangkutan batubara Konsentrasi debu dan tingkat kebisingan yang terjadi sepanjang jalur pengangkutan batubara. Pertumbuhan vegetasi hutan di sepanjang hauling road serta keberadaan satwa liar pada lokasi

tersebut.

Untuk mengetahui memantau sejauh mana pengaruh konsentrasi debu di jalur

pengangkutan batubara terhadap pertumbuhan tanaman.

Pengamatan terhadap sebaran debu, pengamatan

pertumbuhan vegetasi di sepanjang jalur angkutan, pengamatan terhadap jumlah, jenis satwa liar.

Di jalur pengangkutan batubara.

Setiap 6 bulan sekali selama kegiatan tambang berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov 4 Kesempatan kerja Peningkatan

kesempatan kerja yang terkait dengan kegiatan pengangkutan batubara

Kegiatan pengangkutan batubara yang membuka lapangan kerja

Kesempatan kerja yang terbuka oleh adanya kegiatan pengangkutan, disamping kesempatan berusaha yang tumbuh di lokasi tapak proyek.

Memantau seberapa besar penyerapan tenaga kerja.

Memantau jenis kesempatan berusaha masyarakat yang terbuka.

Mencatat data

penduduk yang terlibat langsung sebagai tenaga kerja maupun yang tidak langsung namun mendapatkan kesempatan berusaha

Desa–desa yang terdekat dengan kegiatan pertambangan batubara yaitu Desa Bukit Baru, Desa Sungai Cuka dan Desa Sungai Danau.

Setahun sekali selama kegiatan pengangkutan berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

5 Persepsi Masyarakat Persepsi masyarakat dapat bersifat negatif bila pengangkutan menimbulkan debu dan bising.

Kegiatan pengangkutan

batubara Persepsi negatif dari masyarakat dijaring melalui wawancara .

Untuk mengetahui seberapa besar persepsi negatif masyarakat yang berpotensi mengganggu kegiatan pertambangan.

Observasi dan wawancara dengan masyarakat Analisis statistik (analisis varians) untuk mengukur faktor dominan

Desa-desa di sekitar lokasi tapak proyek yang terkena dampak kegiatan pengangkutan batubara.

6 bulan sekali selama kegiatan operasi

berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab.

Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang

Dipantau Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang

Dipantau Tujuan Rencana

Pemantauan Metoda dan Analisis Data Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

6 Gangguan

kesehatan Penurunan kualitas udara oleh adanya sebaran debu di jalur angkutan yang berdekatan dengan pemukiman penduduk.

Pengangkutan batubara. Meningkatnya angka kesakitan yang disebabkan oleh debu seperti ISPA, sakit mata, alergi dll.

Memantau upaya pengurangan sebaran debu yang

menimbulkan beberapa gejala penyakit terhadap masyarakat.

wawancara dengan masyarakat pengaruh debu terhadap kesehatan.

Analisis terhadap data dilakukan dengan analisis stastistik.

Desa-desa di sekitar lokasi tapak proyek yang terkena dampak kegiatan pengangkutan batubara.

6 bulan sekali selama kegiatan operasi

berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben , Diskes Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben, Diskes Kab dan Prov

D. Pengolahan dan penimbunan batubara

1 Kualitas udara Peningkatan debu akibat proses peremukan dan penimbunan batubara di lokasi dermaga menyebabkan gangguan kesehatan.

Kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara.

Kualitas udara untuk baku mutu ambien mengacu pada Peraturan Pemerintah RI No.

41 Tahun 1999 dan baku mutu kebisingan pada Kep MenLH No Kep-48/MENLH/11/1996 serta Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 053 Tahun 2007

Mengetahui efektifitas pelaksanaan

pengelolaan lingkungan terhadap kualitas udara (konsentrasi debu dan kebisingan) sesuai baku mutu lingkungan.

Data konsentrasi debu diambil dengan dust sampler. Data kebisingan diukur dengan soundlevel meter dan kecepatan angin dengan anemometer.

Desa Muara S.Cuka yang terkena dampak kegiatan pengolahan batubara.

6 bulan sekali selama kegiatan operasi

berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben , Diskes Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben, Diskes Kab dan Prov

(8)

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang

Dipantau Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang

Dipantau Tujuan Rencana

Pemantauan Metoda dan Analisis Data Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

2 Kualitas air laut Pengaruh pengolahan, penimbunan batubara di stockpile dan pemuatan batubara ke tongkang terhadap kualitas airlaut.

Kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara.

Perubahan kualitas air laut akibat penimbunan batubara di stockpile dan pemuatan batubara ke tongkang.

Paarameter yang dipantau:

kekeruhan, TSS, salinitas, pH, COD, BOD, minyak/lemak

Mengetahui tingkat pengelolaan limbah pengolahan terhadap kualitas air laut.

Metode dan analisis data yang dilakukan sama dengan metode

pemantauan kualitas air pada kegiatan

penambangan batubara.

Hasil pemantauan mengacu ke PerGub Kalsel No.043/2007 ttg BM Air Laut Daerah

Lokasi pengolahan batubara.

Dilakukan 3 bulan sekali selama kegiatan pengolahan berlangsung.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

3 Biota air Perubahan indeks keragaman jenis biota air yang diakibatkan perubahan kualitas air sebagai dampak ceceran batubara pada saat pemuatan ke tongkang.

Kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara.

Indeks keragaman jenis plankton, benthos dan ikan sebelum dan sesudah kegiatan.

Mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan limbah pengolahan batubara terhadap kualitas air laut yang

mempengaruhi keanekaan jenis plankton dan benthos.

Sama dengan metode pengumpulan dan analisis data pada kegiatan penambangan.

Lokasi dermaga batubara.

Dilakukan 6 bulan sekali selama kegiatan pengolahan berlangsung.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang

Dipantau Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang

Dipantau Tujuan Rencana

Pemantauan Metoda dan Analisis

Data Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

4 Persepsi masyarakat Dampak debu,bising dan cemaran limbah pengolahan batubara di lokasi dermaga yag berdekatan dengan pemukiman di Muara S.

Cuka.

Kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara.

Persepsi masyarakat terhadap dampak debu, bising dan cemaran limbah di sekitar dermaga pada saat

peremukan, penimbunan dan pemuatan batubara berjalan.

Memantau upaya mengurangi terjadinya keluhan dan keresahan masyarakat yang dapat berkembang menjadi persepsi negatif

Wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi pengolahan batubara.

Lokasi dermaga batubara dan desa sekitarnya

Dilakukan 6 bulan sekali selama kegiatan pengolahan berlangsung.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

E. Reklamasi dan revegetasi

1 Bentang alam Terjadinya perubahan bentang alam akibat kegiatan reklamasi dan revegetasi pasca operasi.

Kegiatan reklamasi dan

revegetasi pasca operasi. Perubahan topografi berupa perbedaan tinggi permukaan tanah dari permukaan air laut (dpl) sebelum dan sesudah penambangan.

Mengetahui tingkat keberhasilan pengelolaan aspek bentang alam melalui penataan lahan bekas tambang serta penerapan teknologi penambangan terbuka secara benar dan aman.

Mengukur ketinggian tanah untuk membuat garis kontur di lokasi bekas bukaan tambang dan daerah penimbunan tanah penutup (waste dump area) dengan menggunakan alat ukur theodolit dan topcon.

Hasil pengukuran digambarkan pada peta topografi

Di lokasi bukaan tambang, waste dump area, tempat-tempat terbuka, kanan- kiri jalan tambang.

Selama umur kegiatan penambangan hingga pasca tambang. Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

(9)

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang

Dipantau Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang

Dipantau Tujuan Rencana

Pemantauan Metoda dan Analisis

Data Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

2 Flora dan fauna darat

Peningkatan keanekaragaman vegetasi darat dan munculnya kembali habitat satwa di lokasi bekas penambangan.

Kegiatan reklamasi dan revegetasi pasca operasi.

Keberhasilan reklamasi dan revegetasi.

Nilai indeks penting dan kondisi

keanekaragaman tumbuhan Perubahan

keanekaragaman jenis dan satwa yang dilindungi pada saat dan sesudah kegiatan berlangsung

dibandingkan dengan kondisi rona awal.

Mengetahui efektifitas pengelolaan lingkungan yang diterapkan dalam mengatasi kerusakan vegetasi

Di lokasi bukaan tambang, waste dump area, tempat-tempat terbuka, kanan-kiri jalan tambang.

Selama umur kegiatan penambangan hingga pasca tambang. Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

3 Persepsi masyarakat Pemulihan lingkungan pada saat reklamasi menimbulkan persepsi positif masyarakat.

Kegiatan reklamasi dan revegetasi pasca operasi.

Persepsi masyarakat terhadap pemulihan lingkungan lahan bekas tambang.

Memantau sikap dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan reklamasi dan revegetasi pada lahan bekas tambang.

Wawancara dengan masyarakat.

Desa terdekat tambang

Selama umur kegiatan penambangan hingga pasca tambang. Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

F. Perbengkelan

1 Kualitas air Menurunnya kualitas air akibat kegiatan

perbengkelan yang menghasilkan limbah cair seperti oli/pelumas bekas dan ceceran BBM (solar).

Aktifitas perbengkelan. Tolok ukur dampak yang digunakan untuk peningkatan kadar parameter zat padat tersuspensi (TSS), kekeruhan, sulfat, pH, COD, BOD, Fe dan Mn dan cemaran oli/pelumas.

Memantau kualitas air permukaan sehingga dapat mengetahui efektivitas upaya pengelolaan limbah perbengkelan.

Sama dengan metode pengumpulan dan analisis kualitas air pada kegiatan penambangan.

Lokasi tambang dan dermaga

Dilakukan sejak dimulainya kegiatan pada tahap operasi sampai selesai dan dilakukan setiap 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

G. Pemberdayaan masyarakat

1 Persepsi masyarakat Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (comdev) meliputi aspek

pendidikan, kesehatan, infra struktur,

pemberdayaan ekonomi

Kegiatan pemberdayaan masyarakat (community development).

Persepsi masyarakat terhadap

pelaksanaan program comdev. Memantau sikap dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Wawancara dengan

masyarakat. Desa-desa sekitar

tambang. Setiap 6 bulan sekali selama kegiatan reklamasi berlangsung.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

(10)

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang Dipantau

Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang Dipantau

Tujuan Rencana Pemantauan

Metoda dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

2 Peningkatan kualitas kesehatan

Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat berupa bantuan biaya operasional puskesmas, penyuluhan kesehatan, program vaksinasi dll yang dilaksanakan sebagai salah satu program comdev.

Pelaksanaan kegiatan community development.

Menurunnya angka kesakitan yang ditularkan melalui udara dan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

 Meminimalkan potensi terjadinya penularan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat.

 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan obat- obatan di Puskesmas dan Pustu agar dapat melayani kesehatan masyarakat dengan lebih baik.

Wawancara dengan masyarakat.

Desa-desa sekitar tambang.

Setiap 6 bulan sekali selama kegiatan reklamasi berlangsung.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov, Diskes Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov, Diskes Kab dan Prov

IV TAHAP PASCA OPERASI

Reklamasi dan revegetasi lanjutan

1 Bentang alam Terjadinya perubahan bentang alam akibat kegiatan reklamasi dan revegetasi pasca operasi.

Kegiatan reklamasi dan revegetasi lanjutan.

Perubahan topografi pada pasca operasi.

Memantau pengelolaan bentang alam melalui penataan lahan bekas tambang serta penerapan teknologi penambangan terbuka secara benar dan aman.

Mengukur ketinggian tanah untuk membuat garis kontur di lokasi bekas bukaan tambang dan daerah

penimbunan tanah penutup (waste dump area) dengan

menggunakan alat ukur theodolit dan topcon.

Di lokasi bukaan tambang, waste dump area, tempat-tempat terbuka, kanan-kiri jalan tambang.

Selama umur kegiatan penambangan hingga pasca tambang. Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

2 Kesuburan tanah Kesuburan tanah Penurunan tingkat kesuburan tanah.

Kegiatan pengupasan tanah pucuk dan lapisan penutup.

Tingkat kesuburan tanah dibandingkan dengan kondisi rona awal.

Mengetahui keberhasilan pelaksanaan

pengelolaan lingkungan terhadap kondisi tanah

dan tingkat

kesuburannya.

Pengumpulan sifat fisik tanah (tekstur

& struktur) , sifat kimia (unsur hara, kejenuhan basa, kejenuhan Al dll) dan analisis data dengan

membandingkan kriteria penilaian tingkat kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah Bogor (1983) dan kondisi rona awal.

Daerah penimbunan (waste dump area), daerah terbuka seperti kedua sisi jalan serta lereng yang terpotong jalan.

Dilaksanakan selama masa pengupasan tanah berlangsung dengan periode pemantauan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

3 Air limpasan dan erosi

Intensitas terjadinya air limpasan dan erosi permukaan tanah pada pasca operasi

Terjadinya reklamasi lanjutan pada tahap pasca operasi yang

mengakibatkan penurunan nilai koefisien run off, sehingga intensitas air limpasan cenderung menurun

Seberapa banyak alur erosi yang terbentuk pada

permukaan tanah (pada lereng timbunan jalan, lahan

terbuka) serta tingkat sedimentasi pada saluran pembuangan air dan sungai.

Mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan lingkungan yang diterapkan untuk mengatasi erosi.

Melakukan pendataan luas lahan yang di reklamasi, luas tanah yang tertutup vegetasi, intensitas hujan, pengukuran koefisien runoff.

Lokasi

penambangan dan timbunan tanah penutup

dilakukan setiap 6 bulan sekali, bergantung pada intensitas hujan .

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

(11)

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang Dipantau

Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang Dipantau

Tujuan Rencana Pemantauan

Metoda dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

4 Kualitas air Kegiatan reklamasi akan memulihkan kualitas air sungai di sekitar daerah penambangan.

Kegiatan reklamasi dan

revegetasi lanjutan Aspek kualitas air dengan tolok ukur dampak yang digunakan untuk peningkatan kadar parameter zat padat tersuspensi (TSS), kekeruhan, sulfat, pH, COD, BOD, Fe dan Mn.

Kualitas air limbah mengacu pada Kep MenLH No.113 tahun 2003 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan atau kegiatan pertambangan batubara, yaitu TSS, Fe, Mn dan pH.

Memonitor kualitas air permukaan sehingga dapat mengetahui efektivitas upaya pengelolaan yang telah dilakukan.

Mengetahui dampak terhadap kualitas air sungai.

Mengetahui kondisi air asam tambang pada pasca operasi.

Pengambilan contoh air dilakukan menggunakan water sampler di lokasi pemantauan

pH diukur langsung di tempat pengambilan contoh.

Kekeruhan dengan metode formazin turbidimetrik dengan alat spektrofotometrik atau alat turbidimeter (FTU),

Di lokasi settling pond, outlet settling pond di dekat waste dump area, top soil area dan bukaan tambang.

Pada tahap pasca operasi dilakukan setiap 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

5 Flora dan fauna

darat Peningkatan

keanekaragaman vegetasi darat dan munculnya kembali habitat satwa di lokasi bekas penambangan.

Kegiatan reklamasi dan

revegetasi pasca operasi. Keberhasilan reklamasi dan

revegetasi. Nilai indeks penting dan kondisi

keanekaragaman tumbuhan Perubahan

keanekaragaman jenis dan satwa yang dilindungi pada saat dan sesudah kegiatan berlangsung

dibandingkan dengan kondisi rona awal.

Mengetahui efektifitas pengelolaan lingkungan yang diterapkan dalam mengatasi kerusakan vegetasi

Di lokasi bukaan tambang, waste dump area, tempat-tempat terbuka, kanan-kiri jalan tambang.

Selama pasca tambang.

Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

6 Kesempatan kerja Adanya kesempatan kerja yang terkait dengan kegiatan reklamasi lanjutan

Kegiatan reklamasi dan

revegetasi pasca operasi. Kesempatan kerja yang terbuka oleh adanya kegiatan reklamasi dan revegetasi

Memantau seberapa besar penyerapan tenaga kerja.

Mencatat data

penduduk yang terlibat langsung sebagai tenaga kerja

Desa–desa yang terdekat dengan kegiatan pertambangan.

Sekali selama kegiatan reklamasi berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov 7 Persepsi masyarakat Pelaksanaan reklamasi

lanjutan pasca tambang akan mendapat respon positif.

Kegiatan reklamasi dan revegetasi pasca operasi.

Persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan reklamasi lanjutan pasca tambang

Memantau sikap dan persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan reklamasi.

Wawancara dengan masyarakat.

Desa-desa sekitar tambang.

Setiap 6 bulan sekali selama kegiatan reklamasi berlangsung.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

(12)

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang Dipantau

Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang Dipantau

Tujuan Rencana Pemantauan

Metoda dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

8 Kesejahteraan masyarakat

Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (comdev) meliputi aspek

pendidikan, kesehatan, infra struktur,

pemberdayaan ekonomi

Kegiatan pemberdayaan masyarakat (community development).

Persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan program comdev.

Sampai berapa besar peran comdev dalam memberdayakan masyarakat pasca penambangan, sehingga masyarakat dapat mandiri tanpa menggantungkan dari hasil pertambangan.

Wawancara dengan masyarakat.

Desa-desa sekitar tambang.

Setiap 6 bulan sekali selama kegiatan reklamasi berlangsung.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov 9 Persepsi masyarakat Pelaksanaan program

pemberdayaan masyarakat (comdev) meliputi aspek

pendidikan, kesehatan, infra struktur,

pemberdayaan ekonomi

Kegiatan pemberdayaan masyarakat (community development).

Persepsi masyarakat terhadap

pelaksanaan program comdev. Memantau sikap dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Wawancara dengan

masyarakat. Desa-desa sekitar

tambang. Setiap 6 bulan sekali selama kegiatan reklamasi berlangsung.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

Demobilisasi peralatan

1 Kualitas udara Peningkatan debu akibat proses

demobilisasi peralatan yang mengganggu kenyamanan penduduk.

Kegiatan demobilisasi peralatan.

Kualitas udara untuk baku mutu ambien mengacu pada Peraturan Pemerintah RI No.

41 Tahun 1999 dan baku mutu kebisingan pada Kep MenLH No Kep-48/MENLH/11/1996 serta Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 053 Tahun 2007

Mengetahui efektifitas pengelolaan kualitas udara (konsentrasi debu dan kebisingan) pada saat demobilisasi.

Data konsentrasi debu diambil dengan dust sampler. Data kebisingan diukur dengan soundlevel meter dan kecepatan angin dengan anemometer.

Desa yang terkena dampak kegiatan demobilisasi.

Sekali selama kegiatan demobilisasi berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov.

Diskes Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov, Diskes Kab dan Prov

2 Kesejahteraan masyarakat

Pelaksanaan demobilisasi akan melibatkan masy pada pasca tambang

Kegiatan demobilisasi peralatan.

Persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan tsb.

Sampai berapa besar masyaarakat terbantu dengan adanya

kesempatan kerja pada pasca tambang tsb.

Wawancara dengan masyarakat.

Desa-desa sekitar tambang.

Sekali selama kegiatan demobilisasi berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

Rasionalisasi tenaga kerja

1 Kesempatan kerja Penurunan peluang kerja yang terkait dengan berakhirnya kegiatan tambang

Berakhirnya kegiatan tambang

Menurunnya peluang kerja akibat adanya pengurangan tenaga kerja dalam jumlah yang besar seiring kegiatan tambang berakhir.

Memantau seberapa besar tenaga kerja yang diberhentikan.

Memantau peluang usaha yang masih terbuka.

Mencatat data jumlah tenaga kerja yang terkena rasionalisasi, mendata kegiatan mereka pasca tambang.

Desa–desa yang terdekat dengan kegiatan pertambangan batubara yaitu Desa Bukit Baru, Desa Sungai Cuka dan Desa Sungai Danau.

Sekali selama kegiatan rasionalisasi berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

(13)

No. Aspek Lingkungan yang Terkena Dampak

Dampak Penting yang Dipantau

Sumber Dampak Parameter Lingkungan yang Dipantau

Tujuan Rencana Pemantauan

Metoda dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu Pelaksana Pengawas Pelaporan

2 Persepsi masyarakat Penurunan peluang kerja yang terkait dengan berakhirnya kegiatan tambang menimbulkan persepsi negatif maasyarakat

Kegiatan rasionalisasi

pasca tambang Persepsi masyarakat terhadap

pelaksanaan rasionalisasi. Memantau sikap dan

persepsi masyarakat. Wawancara dengan

masyarakat. Desa-desa sekitar

tambang. Sekali selama kegiatan rasionalisasi berlangsung.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

Penutupan tambang

1 Kesempatan kerja Penurunan peluang kerja yang terkait dengan berakhirnya kegiatan tambang menimbulkan persepsi negatif maasyarakat

Penutupan tambang Menurunnya peluang kerja akibat adanya pengurangan tenaga kerja dalam jumlah yang besar seiring kegiatan tambang berakhir.

Memantau seberapa besar tenaga kerja yang diberhentikan.

Memantau peluang usaha yang masih terbuka.

Mencatat data jumlah tenaga kerja yang terkena rasionalisasi, mendata kegiatan mereka pasca tambang.

Desa–desa yang terdekat dengan kegiatan pertambangan batubara yaitu Desa Bukit Baru, Desa Sungai Cuka dan Desa Sungai Danau.

Sekali selama kegiatan penutupan tambang berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

2 Persepsi masyarakat Penurunan peluang kerja yang terkait dengan berakhirnya kegiatan tambang menimbulkan persepsi negatif maasyarakat

Penutupan tambang Persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan rasionalisasi.

Memantau sikap dan persepsi masyarakat.

Wawancara dengan masyarakat.

Desa-desa sekitar tambang.

Sekali selama kegiatan penutupan tambang berlangsung

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov 3 Peningkatan kualitas

kesehatan

Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat berupa bantuan biaya operasional puskesmas, penyuluhan kesehatan, program vaksinasi dll yang dilaksanakan sebagai salah satu program comdev.

Pelaksanaan kegiatan community development pada saat penutupan tambang berjalan.

Menurunnya angka kesakitan yang ditularkan melalui udara dan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

 Meminimalkan potensi terjadinya penularan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat.

 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan obat- obatan di Puskesmas dan Pustu agar dapat melayani kesehatan masyarakat dengan lebih baik.

Wawancara dengan masyarakat.

Desa-desa sekitar tambang.

6 bulan sekali selama penutupan tambang berjalan.

PT.WBM BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov, Diskes Kab dan Prov

BLHD Prov Kalsel, BLH Kab. Tanah Laut, Bapedalda Kab Tanah Bumbu , Distamben Kab dan Prov, Diskes Kab dan Prov

Gambar

Tabel 3.2. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dalam pembelajaran matematika, ketika sebuah konsep informasi matematikadiberikan oleh seorang guru kepada siswa ataupun siswa dilibatkan secara aktif

Majelis : Pada hari minggu ini kita diberikan waktu dan kesempatan yang indah untuk beribadah dan menyembah Tuhan yang menjadikan kita, sebab Dialah Allah kita. Kita percaya bahwa:

1. Faktor penghambat produksi dalam operasi pengupasan tanah pucuk sangat berpengaruh dalam pencapaian target waktu pengupasan tanah pucuk yang telah ditetapkan

Merupakan basic tools yang digunakan khusus untuk mengarahkan perkembangan potensi siswa sesuai dengan minat dan bakat yang siswa/ mahasiswa

Pertumbuhan dan perkembangan adalah ciri khas anak-anak. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses yang kontinu dan berkelanjutan. Karena itu setiap anak

Burden (beban) berfungsi untuk menentukan beban yang akan dipakai pada trafo arus atau dengan kata lain pemakaian maksimun beban luar (VA) pada kelas tertentu yang diijinkan..

Sejalan dengan kebijakan program pembangunan Pemerintah Kota Mataram, maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui rencana strategisnya Tahun 2011-2015 telah menetapkan

Jika seorang hamba mengetahui bahwa Rabbnya Allah Ta‟ala memiliki semua sifat mulia dan sempurna, Dia maha perkasa dan tidak ada sesuatupun yang bisa