PUTUSAN Nomor 223/C/PK/Pjk/2011
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG
memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:
PT. ACD, tempat kedudukan Jalan Raya DEF RT. 006, RW. 01, DFG-HGJ, Jakarta Barat;
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Banding;
melawan: DIREKTUR JENDERAL PAJAK, berkedudukan di Jl. HIJ, No. 40-42, Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada:
1. JKL, Pj. Direktur Keberatan dan Banding;
2. KLM, Kasubdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan Banding;
3. LMN, Kepala Seksi Peninjauan Kembali, Direktorat Keberatan dan Banding;
4. MNO, Penelaah Keberatan, Direktorat Keberatan dan Banding;
Kesemuanya berkantor di Jl. HIJ, No. 40-42, Jakarta berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-709/PJ./2010 tanggal 30 Juli 2010;
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Terbanding;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon Banding telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak Jakarta Nomor Putusan 13466/PP/M.X/15/2008 tanggal 29 Februari 2008 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Terbanding, dengan posita perkara sebagai berikut:
Bahwa Pemohon Banding menyampaikan banding dan permohonan pembetulan atas Surat Keputusan nomor: KEP- 429/WPJ.05/BD.06/2007 tanggal 9 Oktober 2007, karena menurut hasil pemeriksaan Terbanding pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Barat, Pemohon Banding terdapat kurang bayar karena di Laporan Pajak Pertambahan Nilai terdapat pajak masukan yang tidak tersedia atau datanya tidak sesuai dengan Pajak Keluaran dari Pengusaha Kena Pajak Penjual sedangkan menurut perhitungan Pemohon Banding semua pajak masukan tersebut benar sesuai yang telah Pemohon Banding laporkan dengan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2002;
Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Jakarta Nomor Putusan 13466/PP/M.X/15/2008 tanggal 29 Februari 2008 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut:
Menyatakan permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-
429/WPJ.05/BD.06/2007 tanggal 9 Oktober 2007 mengenai Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2002 Nomor : 00137/206/02/034/06 tanggal 17 Juli 2006, atas nama: PT. ACD, NPWP:
0X.XXX.XXX.X.0XX.000 alamat: Jl. Raya DEF RT 006/001, DFG-HGJ, Jakarta Barat 11830, tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum te tap yaitu Putusan Pengadilan Pajak Jakarta Putusan 13466/PP/M.X/15/2008 tanggal 29 Februari 2008 diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 12 Maret 2008, kemudian terhadapnya oleh Pemohon Peninjauan Kembali diajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Pajak pada tanggal 21 Juni 2010, dengan disertai alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 21 Juni 2010;
Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama pada tanggal 6 Juli 2010, kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya diajukan jawaban yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 3 Agustus 2010;
Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali a quo beserta a lasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;
ALASAN PENINJAUAN KEMBALI
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan- a lasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut: Judex Factie Pengadilan Tingkat Banding Hanya Mempertimbangkan Bukti Pengiriman Dari Termohon PK.
1. Bahwa Judex factie Pengadilan tingkat Banding dalam pertimbangannya pada pemenuhan ketentuan formal pengajuan Banding hanya mempertimbangkan bukti pengiriman Surat Keputusan No. Kep-429/WPJ.05/BD.06/2007 tanggal 9 Oktober 2007 melalui PT. Pos NOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta tertanggal 10 Oktober 2007 yang diajukan Termohon PK;
2. Bahwa dalam pertimbangan Judex Factie tingkat Banding dengan jelas mengatakan dari bukti pengiriman yang diajukan Termohon PK tersebut pada kolom keterangan return dicoret pada kotak alamat tidak jelas sedangkan kuasa Pemohon PK menjelaskan oleh karena alamat yang dituju tidak jelas mengakibatkan Surat Keputusan No. Kep- 429/WPJ.05/BD.06/ 2007 tanggal 9 Oktober 2007 baru diterima oleh Pemohon PK pada tanggal 10 Nopember 2007 dengan diambil langsung;
3. Bahwa berdasarkan bukti tertulis yang baru ditemukan sesuai novum 1 sampai dengan novum 3 terbukti bahwa Surat Keputusan No. Kep-429/ WPJ.05/ BD.06/2007 tanggal 9 Oktober 2007 pada tanggal 10 Nopember 2007 telah dikembalikan oleh PT. Pos NOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta dan diterima kembali oleh petugas Dirjen Pajak lengkap dengan bukti paraf dan stempel Dirjen Pajak Departemen Keuangan RI ;
4. Bahwa dengan dikembalikannya Surat Keputusan No. Kep-429/WPJ.05/ BD.06/2007 tanggal 9 Oktober 2007 kepada Dirjen Pajak maka terbukti dengan jelas dan sesuai fakta hukum , pada tanggal 10 Oktober 2007 surat keputusan a quo belum diterima Pemohon PK;
5. Bahwa berdasarkan uraian diatas maka pertimbangan yang berpendapat bahwa Surat Keputusan Surat Keputusan No.
Kep-429/WPJ.05/BD.06/2007 tanggal 9 Oktober 2007 telah diterima/dikirim kepada Pemohon PK pada tanggal 10 Oktober 2007 tidak relevan lagi untuk dipertahankan. Surat Keputusan No. Kep- 429/WPJ.05/BD.06/2007 Diterima Oleh Pemohon PK Pada Tanggal 10 Nopember 2007.
6. Bahwa dengan adanya novum 1 sampai dengan novum 3 sebagai bukti-bukti baru tertulis atas perkara
No.13466/PP/M.X/15/2008, maka jelas segala dalil-dalil yang telah disampaikan dalam proses pemeriksaan perkara pada Tingkat Pengadilan Pajak menjadi tidak seluruhnya relevan lagi untuk dipertahankan;
7. Bahwa sesuai ketentuan dalam pasal 1 butir (12) UU No. 14 Tahun 2002 mengatakan tanggal diterima adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal facsimile atau dalam hal disampaikan secara langsung adalah tanggal pada saat surat keputusan atau putusan diterima secara langsung;
8. Bahwa dalam pengiriman surat Keputusan No. Kep-429/WPJ.05/BD.06/ 2007 tertanggal 9 Oktober 2007 yang adalah dilakukan Termohon PK dengan menggunakan jasa pihak PT. Pos NOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta maka segala resiko atas surat - surat, keputusan atau putusan yang dikirim Termohon PK kepada Pemohon PK adalah tanggung jawab dari pada pihak PT. Pos NOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta;
9. Bahwa terhadap keterlambatan pengiriman surat Keputusan No. Kep429/ WPJ.05/BD.06/2007 tertanggal 9 Oktober 2007 yang dikirim Termohon PK kepada Pemohon PK melalui PT. Pos NOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta terbukti sesuai fakta hukum yang terjadi dan novum yang diajukan oleh Pemohon PK adalah disebabkan ketidak-lengkapan dan kurang jelasnya alamat pengiriman dan hal itu telah dibuktikan dengan adanya novum 1 sampai dengan novum 3 tersebut;
10. Bahwa surat Keputusan No. Kep-429/WPJ.05/BD.06/2007 tertanggal 9 Oktober 2007 sesuai bukti tertulis baru (novum baru) yang diajukan oleh Pemohon PK telah terbukti adanya keterlambatan dimaksud diluar kekuasaan Pemohon PK;
11. Bahwa dalam pemeriksaan terdahulu Judex Factie Tingkat Banding berpendapat bahwa Surat Keputusan No. Kep- 429/WPJ.05/BD.06/2007 tanggal 9 Oktober 2007 telah diterima/dikirim kepada Pemohon PK pada tanggal 10 Oktober 2007, jelas tidak terbukti karena senyatanya pada tanggal 10 Nopember 2007 surat keputusan tersebut baru
dikembalikan oleh pihak PT. Pos NOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta kepada Direktorat Jenderal Pajak dan baru pada saat yang sama diterima oleh Pemohon PK hal ini sesuai Laporan Kiriman Retour DepKeu tanggal 27 Oktober 2007 (Novum 2);
12. Bahwa dengan demikian Surat Keputusan No.Kep-429/WPJ.05/BD.06/2007 tanggal 9 Oktober 2007 diterima oleh Pemohon PK pada tanggal 10 Nopember 2007 yaitu pada saat pihak PT. Pos NOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta kepada Dirjen Pajak dan untuk selanjutnya diserahkan kepada Pemohon PK; Permohonan Banding Diajukan Tidak
Melampaui Jangka Waktu Yang Ditentukan Undang-Undang.
13. Bahwa pengajuan Surat Banding No. 009/MPS/I/2008 tanggal 8 Januari 2008 oleh Pemohon PK telah sesuai dengan pasal 1 angka (12) dan pasal 35 ayat (3) UU No.14 Tahun 2002 dan belum melampaui jangka waktu 3 (tiga) bulan karena sesuai fakta hukum dan bukti tertulis yang baru ditemukan ternyata surat Keputusan No. Kep-
429/WPJ.05/BD.06/2007 tertanggal 9 Oktober 2007 baru diterima Pemohon PK pada tanggal 27 Oktober 2007 dengan cara mengambil dan menerima langsung dari pihak PT. Pos NOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta;
14. Bahwa dengan terbuktinya tanggal penerimaan surat Keputusan No. Kep429/ WPJ.05/BD.06/2007 tertanggal 9 Oktober 2007 tersebut kepada Pemohon PK adalah pada tanggal 10 Nopember 2007 maka jangka waktu 3 (tiga) bulan untuk mengajukan Banding haruslah jatuh pada tanggal 10 Pebruari 2008;
15. Bahwa Permohonan Banding yang diajukan Pemohon PK kepada Pengadilan Pajak dan terbukti diterima Sektretariat Pengadilan Pajak pada tanggal 14 Januari 2008 maka jelas pula tanggal penerimaan permohonan Banding a quo masih dalam tenggang waktu 3(tiga) bulan sesuai ketentuan dalam UU No. 14 Tahun 2002; Permohonan Banding Dari Pemohon PK Telah Sesuai Dengan Ketentuan UU No. 14 Tahun 2002.
16. Bahwa Surat Banding No. 009/MPS/I/2008 tanggal 8 Januari 2008 yang diajukan Pemohon PK dengan diantar langsung dan diterima oleh Sekretariat Pengadilan Pajak pada hari Senin tanggal 14 Januari 2008;
17. Bahwa Termohon PK dalam persidangan Tingkat Banding menyampaikan bukti pengiriman Keputusan No. Kep- 429/WPJ.05/BD.06/2007 tertanggal 9 Oktober 2007 melalui PT. Pos NOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta adalah pada tanggal 10 Oktober 2007 yang ditujukan kepada Pemohon PK dengan alamat Jl. Raya DEF Rt 006/001 DFG-HGJ, Jakarta – 11830;
18. Bahwa dari bukti pengiriman tersebut pada kolom keterangan return diberi tanda/dicoret pada kotak alamat tidak jelas.
Pemohon PK telah menjelaskan oleh karena alamat yang dituju tidak jelas sehingga surat Keputusan No. Kep-429/
WPJ.05/BD.06/2007 tertanggal 9 Oktober 2007 baru diterima oleh Pemohon PK pada tanggal 10 Nopember 2007 dengan cara diambil langsung disaat PT. Pos NOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta tersebut mengembalikan surat keputusan tersebut kepada Dirjen Pajak;
19. Bahwa Judex Factie pada tingkat Banding yang mempertimbangkan dan menghitung waktu sejak tanggal 10 Oktober 2007 sampai dengan 14 Januari 2007 maka pengajuan Banding yang disampaikan Pemohon PK telah melampaui jangka waktu 3 (tiga) bulan, sehingga tidak memenuhi pasal 35 ayat (2) UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
20. Bahwa dalam pasal 35 ayat (3) UU No. 14 tahun 2002, jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam dalam ayat (2) yaitu jangka waktu 3 (tiga) bulan tidaklah mengikat apabila jangka waktu dimaksud tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaan pemohon banding;
21. Bahwa sesuai pasal 1 butir (12) UU No. 14 Tahun 2002 mengatakan tanggal diterima adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal facsimile atau dalam hal disampaikan secara langsung adalah tanggal pada saat surat keputusan atau putusan diterima secara langsung;
22. Bahwa pengiriman surat Keputusan No. Kep-429/WPJ.05/BD.06/2007 tertanggal 9 Oktober 2007 yang adalah
dilakukan Termohon PK dengan menggunakan jasa PT. PosNOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta maka segala resiko atas surat - surat, keputusan atau putusan yang dikirim Termohon PK kepada Pemohon PK adalah diluar kekuasaan Pemohon PK ;
23. Bahwa terhadap keterlambatan pengiriman surat Keputusan No. Kep-429/ WPJ.05/ BD.06/2007 tertanggal 9 Oktober 2007 yang dikirim Termohon PK kepada Pemohon PK melalui PT. PosNOQ Unit Bisnis Express PLB Jakarta terbukti sesuai fakta hukum yang terjadi dan novum yang diajukan oleh Pemohon PK adalah disebabkan ketidak-lengkapan dan kurang jelasnya alamat pengiriman dan hal itu telah dibuktikan dengan adanya novum 1 dan novum 3 tersebut;
24. Bahwa surat Keputusan No. Kep-429/WPJ.05/BD.06/2007 tertanggal 9 Oktober 2007 sesuai bukti tertulis baru/novum baru yang diajukan oleh Pemohon PK telah terbukti adanya keterlambatan dimaksud diluar kekuasaan Pemohon PK;
25. Bahwa permohonan Banding telah diajukan Pemohon PK melalui suratnya No. 009/MPS/I/2008 tanggal 8 Januari 2008 dan telah diterima dengan baik oleh Sektretariat Pengadilan Pajak pada tanggal 14 Januari 2008;
26. Bahwa permohonan Banding yang diajukan oleh Pemohon PK tersebut telah sesuai dan memenuhi persyaratan yang diatur dalam pasal 35 dan pasal 36 UU No. 14 Tahun 2002; Pemeriksaan Keberatan Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPh Badan No. 00137/206/02/034/06 Tanggal 17 Juli 2006 Dan Pemeriksaan Banding Atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. Kep — 429/WPJ.05/BD.06/2007 Tanggal 09 Oktober 2007 Belum Memeriksa Materi Pokok Perkara.
27. Bahwa atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan No. 00137/206/02/034/06 tanggal 17 Juli 2006, Pemohon PK telah mengajukan Surat Keberatan melalui surat tanpa nomor tertanggal 10 Oktober 2006 dan telah ditolak oleh Dirjen Pajak sesuai Keputusan No. Kep— 429/WPJ.05/BD.06/2007 tanggal 09 Oktober 2007 dengan dasar pertimbangan "tidak terdapat cukup alasan/bukti/data pendukung yang dapat menjadi dasar untuk menerima
permohonan wajib pajak";
28. Bahwa terhadap terhadap Keputusan Dirjen Pajak No. Kep 429/WPJ.05/ BD.06/2007 tanggal 09 Oktober 2007, Pemohon Pajak telah mengajukan permohonan Banding dan Judex Factie Tingkat Banding telah memutus perkara a quo dengan putusan menyatakan permohonan banding tidak dapat diterima dan dalam memutus perkara a quo ternyata
bertentangan dengan ketentuan pasal 82 ayat (1) Undang-Undang No. 14 Tahun 2002 karena diputus lebih dari jangka waktu 30 (tiga puluh) hari;
29. Bahwa tuntutan yang kami ajukan dalam pokok perkara pada Surat Permohonan Banding atas Keputusan Dirjen Pajak No. Kep-429/WPJ.05/ BD.06/2007 tanggal 09 Oktober 2007 dan Surat Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan No. 00137/206/02/034/ 06 tanggal 17 Juli 2006 Tahun Pajak 2002 adalah menyangkut penetapan jumlah pajak yang diperhitungkan dengan salah dan secara sepihak oleh pemeriksa dari Termohon PK dan tidak berdasarkan pada data-data yang rill pada perusahaan Pemohon PK. Hal itu dapat kami jelaskan sebagai berikut ; Menurut pemeriksa Termohon PK
• Peredaran Usaha
• Harga Pokok Penjualan
• Laba Bruto (1-2)
Menurut perhitungan Pemohon PK
• Peredaran Usaha
• Harga Pokok Penjualan
• Laba Bruto (1-2)
Rp 3.715.085.860.- Rp 0,- Rp 780.168.031.- Rp 3.715.085.860.- Rp 4.472.039.264.- Rp -756.953.404.-
Bahwa atas penjualan yang Pemohon PK jelaskan tersebut sudah disampaikan kepada Termohon PK melalui Kantor Wilayah DJP Jakarta Barat yaitu Daftar Anus Kas Dan Arus Barang PPN Masa Pajak Januari —Desember 2002 Dan 2003 berikut konfirmasi PPN Penjualannya dari PT. FGH - Tangerang dan PT. GPQ — Bekasi serta perusahaan lainnya. Oleh karena itu tidak beralasan untuk mengatakan penjualan pada perusahaan Pemohon PK untuk Tahun Pajak 2002 dan Tahun Pajak 2003 bernilai Rp 0.- (nol rupiah).
30. Bahwa agar tidak merugikan hak-hak Pemohon PK sebagai Wajib Pajak untuk memperoleh pelayanan pajak dan perhitungan pajak secara benar serta demi keadilan karena materi yang merupakan isi tuntutan kami tidak pernah diperiksa maka sesuai ketentuan pasal 91 huruf (b) Undang-Undang No. 14 Tahun 2002 dengan ini kami mohon Majelis Hakim Peninjauan Kembali Yang Terhormat berkenan melakukan Peninjauan Kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak No. 13466/PP/M.X/15/2008 tanggal 29 Pebruari 2008 jo Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.
KEP-429/WPJ.05/BD.06/2007 tanggal 9 Oktober 2007;
Dengan demikian, karena permohonan Banding a quo masih dalam ketentuan undang- undang yang berlaku maka sangat berdasar hukum jika Majelis Hakim Peninjauan Kembali Yang Terhormat menerima permohonan Banding a quo dan selanjutnya memeriksa dan mengadili perkara Banding a quo; Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka oleh karena terdapat adanya bukti-bukti baru yang baru ditemukan yang bersifat menentukan dan yang apabila dipertimbangkan akan menghasilkan putusan yang berbeda maka sangat berdasar hukum apabila Majelis Hakim Peninjauan Kembali Yang Terhormat membatalkan putusan-putusan tersebut;
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut, Mahkamah Agung berpendapat:
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali tersebut tidak dapat dibenarkan, karena Putusan Pengadilan Pajak sudah tepat dan benar dengan pertimbangan:
Bahwa pengajuan banding oleh Pemohon Banding telah lewat waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) Undang-Undang Pengadilan Pajak;
Alasan Peninjauan Kembali tidak dapat dibenarkan karena bukti-bkti yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali tidak dapat diyakini kebenarannya sebab Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan novum laporan pengiriman Retour Departemen Keuangan RI-DJP tertanggal 10 November 2007, sementara tidak diikuti dengan BA sumpah dihadapan Majelis dan disahkan pejabat (vide Pasal 67 huruf b Undang-Undang Mahkamah Agung) oleh karenanya novum tidak dapat menggugurkan dalil Pengadilan Pajak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali: PT. ACD tersebut adalah tidak beralasan sehingga harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali ditolak, maka Pemohon
Peninjauan Kembali harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang- Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009, Undang- Undang No.14 Tahun 2002 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I :
Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali: PT. ACD tersebut;
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/ Pemohon Banding untuk membayar biaya perkara dalam peninjauan kembali ini ditetapkan sebesar Rp2.500.000,- (dua juta l ima ratus ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Kamis tanggal 7 Februari 2013 oleh Prof.
Dr. SDF E. S.H., Hakim Agung, yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. H. M. CDE, S.H., M.S., dan DJK, S.H. M.Sc., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh RDT, S.H. M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;
Hakim-Hakim Anggota : ttd/
Dr. H. CDE, SH. MH ttd/
DJK, S.H. M.Sc.,
K e t u a :
Biaya-biaya:
1.
2.
3.
Meterai ... Rp 6.000,00 Readaksi ... Rp 5.000,00 Administrasi Peninjauan Kembali Rp 2.489.000,00 Jumlah ... Rp 2.500.000,00
Panitera Pengganti ttd/
RDT, S.H.,M.H.
Oleh karena Hakim Agung Prof. Dr. SDF E., S.H. sebagai Ketua ini ditandatangani oleh Hakim Agung/Pembaca I : Dr.H.M.
CDE, S.H.,M.S., dan Hakim Agung/Pembaca II : DJK, S.H. M.Sc
Ketua Mahkamah Agung RI, Jakarta, 22 Mei 2014
ttd./
Dr. H.M. GJK, S.H.,M.H.
Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara
(RTY, SH.) Nip. XX0000XXX.