• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Ajar SMKN 34 JAKARTA. Jln. Kramat Raya No. 93 Jakarta Pusat Telp Fax

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Modul Ajar SMKN 34 JAKARTA. Jln. Kramat Raya No. 93 Jakarta Pusat Telp Fax"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Modul Ajar

SMKN 34 JAKARTA

Jln. Kramat Raya No. 93 Jakarta Pusat 10440

(2)

Nama Guru Muhamad Arief Suherman Sekolah SMK Negeri 34

Tahun Ajaran 2021 - 2022 Jenjang / Fase SMK / E

Elemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri

Kelas X (Sepuluh)

Alokasi Waktu 2 Pertemuan (2 minggu x 6 JP x 30 Menit)

1. Peserta didik mampu menerapkan K3LH

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia 2. Mandiri

3. Gotong royong 4. Bernalar kritis

Model pembelajaran : Blended learning Kegiatan Pembelajaran : Individu dan Kelompok Metode Pembelajaran : Direct Instruction

Asesmen : Kognitif dan Non Kognitif Target peserta didik : Reguler/umum

Sarana dan Prasarana : Laptop/komputer, bahan ajar digital, dan HP,jaringan internet INFORMASI UMUM

KOMPETENSI AWAL

PROFIL PELAJAR PANCASILA

(3)

Setelah mengikuti proses pembelajaran online peserta didik dapat :

1. Mampu memahami materi K3 (Keselamatan dan Kesehatan kerja) di bidang pekerjaan listrik

2. Mampu memahami berbagai macam jenis-jenis kecelakaan kerja

1. K3 2. OHAS

3. Electric shock 4. Electrical burns

5. Loss of muscle control 6. APD

1. Sebutkan peralatan yang menggunakan motor listrik 2. Apa yang anda ketahui tentang motor listrik

3. Pernahkan kalian menggunakan motor listrik A. TUJUAN PEMBELAJARAN

B. PEMAHAMAN BERMAKNA CAPAIAN PEMBELAJARAN

Peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain:

praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)

C. PERTANYAAN PEMANTIK

(4)

Pertemuan ke 1 dan 2 (6 x 30 menit) D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan (20 menit)

Guru mengucapkan salam, mengkondusifkan suasana kelas online, kemudian mengajak berdo’a sebelum memulai pelajaran. Dilanjutkan dengan

melakukan presensi kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan uraian

B. KegiatanInti (140 menit)

1. Guru menyajikan power point mengenai materi. Peserta didik mengamati materi yang telah guru sajikan (lewat GCR atau Platform yg lain)

2. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk

3. mendapatkan kejelasan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Siswa dituntut untuk menjadi penyidik yang aktif, dengan memberi

kesempatan peserta didik bertanya tentang materi yang telah disampaikan.

C. Penutup(20 menit)

1. Guru menanyakan kepada siswa kesulitan selama proses pembelajaran ? 2. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan. Peserta didik kemudian

diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami tentang materi yang telah di sajikan.

3. Guru menjelaskan kegiatan tindak lanjut serta menyampaikan topik pembelajaran

4. pertemuan selanjutnya

5. Memberikan motivasi bahwa selama kita berusaha dan berdo’a Allah pasti melihat usaha kita

(5)

SIKAP

Mengamati sikap kedisiplinan, aktif dan toleransi dalam kegiatan pembelajaran.

PENGETAHUAN

Melalui test tertulis dan penugasan KETERAMPILAN

Melalui observasi dan mengamati kinerja peserta didik dilihat dari hasil pekerjaan dan kelengkapannya.

1. Bagi peserta didik yang masuk kategori belum bisa medefinisikan dan menjelaskan dan menentukan komponen dilakukan intervensi dan pendampingan oleh guru dan orang tua/wali

2. Bagi pesert didik yang masuk kategori bisa sebagian akan dilakukan pendampingan oleh teman sejawatnya

3. Bagi peserta didiki yang masuk kategori bisa mendefinisikan dan menjelaskan dan menentukan komponen K3 akan melanjutkan ke tujuan pembelajaran selanjutnya.

E. ASESMEN

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

(6)

1. Bagi siswa

a. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?

b. Bagian mana yang anda rasa paling sulit mempelajari kompetensi ini

c. Kesulitan apa yang anda alami ketika mempelajari kompetensi ini d. Setelah anda mengetahui kesulitan yang dialami, apa yang anda

akan lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?

2. Bagi guru

a. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?

b. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?

c. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

d. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?

e. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?

f. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?

g. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?

h. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan karakteristik siswa saya?

i. Apakah saya hadir tepat waktu j. Apakah saya menguasai materi

k. Apakah pembelajaran menyenangkan

Jakarta, 18 Agustus 2021 G. REFLEKSI

Guru Mata Pelajaran

MUHAMAD ARIEF S, S.Pd NIKKI . 1003903

Mengetahui, Kepala Sekolah

HERI SUBAGIJO, S.Pd, MM NIP. 196308271989031009

(7)

1. Asesmen Penilaian Sikap a. Individu dan Kelompok

NO NAMA SISWA K3 (Individu)

Sangat baik jika menunjukkan sudah bersikap disiplin dan konsisten (SKOR 4)

Baik jika menunjukkan sudah ada bersikap disiplin dalam

pembelajaran tetapi belum konsisten (SKOR 2-3)

Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap disiplin dalam

pembelajaran (SKOR 1)

NO NAMA SISWA K3 (Kelompok)

Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten (SKOR 4)

Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam

pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten (SKOR 2-3)

Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam

pembelajaran (SKOR 1)

LAMPIRAN

ASESMEN PENILAIAN

(8)

b. Asesmen Formatif

NO NAMA SISWA K3 (Diskusi, Pemecahan masalah dan kreatif) Kurang baik jika

sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses

pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

(SKOR 4)

Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses

pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg /konsisten.

(SKOR 2-3)

Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

(SKOR 1)

(9)

2. Asesmen Penilaian Pengetahuan

Instrumen Penilaian Formatif

No Indikator Teknik

Penilaian Bentuk

Penilaian Soal

1 Menjelaskan

pengertian K3 umum dan kelistrikan

Tes

Tertulis Essay Jelaskan pengertian K3 dan K3 kelistrikan!

2

Menyebutkan dan menjelaskan berbagai jenis kecelakaan kerja

Tes

Tertulis Essay

- Berikan contoh kecelakaan kerja dengan listrik jika mengabaikan K3!

(Minimal 2 kecelakaan) - Dari contoh kecelakaan yang kalian sebutkan di nomor 3, lalu berikan langkah pencegahaan agar tidak terjadi kecelakaan!

3

Memahanmi dan dapat menjelaskan landasar dasar dari K3

Tes

Tertulis Essay

Apa yang di maksud dengan OHSAS?

(10)

Kunci Jawaban Instrumen Penilaian Formatif

Pengertian (defiisi) K3 terbagi menjadi 3 versi di antaranya ialah pengertian K3 menurut filosofi, keilmuan, serta menurut standar OHSAS 18001:2007

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

2. semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan

pencemaran lingkungan.

3. semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang berkaitan dengan alat, bahan, proses, tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugastugas atau adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan.

Contoh Kecalakaan kerja :

1. Dapat terkena tegangan yang sangat tinggi hingga berujung kematian

2. Kecelakaan kerja listrik bisa mengakibatkan kebakaran

Cara pncegahan :

1. Menggunakan APD (alat perlindungan diri) yang sesuai standar

2. Mengecek setiap peralatan apakah masih layak pakai ata tidak

Occupational Health and Safety Assesment Series (OHSAS) adalah standar international yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan K3 pada suatu organisasi.

1. Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau di atas warna dasar putih.

2. Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :

o Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).

o Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.

o Warna Putih : bersih dan suci.

o Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.

o Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

(11)

Rubrik Instrumen Penilaian Formatif NO NAMA

SISWA K3 (Diskusi, Pemecahan masalah dan kreatif) jika sesuai kunci

jawaban dan ada

pengembangan jawaban (SKOR 4)

jika jawaban sesuai kunci jawaban (SKOR 3)

jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban (SKOR 2)

jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban (SKOR 1)

Konversi Nilai

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 = Jumlah x 100

12

(12)

3. Asesmen Penilaian Keterampilan

Instrumen Pengamatan Penilaian Keterampilan

No. Nilai Karakter Kriteria Skor

1 Kreatif - Kreatif

- Menunjukan usaha kreatif - Dibimbing untuk kreatif

- Tidak ada kemauan untuk kreatif

A B C D 2 Tanggung

jawab - Bertanggung jawab

- Menunjukan usaha bertanggung jawab - Dibimbing untuk bertanggung jawab - Tidak ada kemauan untuk bertanggung Jawab

A B C D

3 Kerja keras - Bekerja keras

- Menunjukan usaha bekerja keras - Dibimbing untuk bekerja keras

- Tidak ada kemauan untuk bekerja keras

A B C D

Keterangan :

1. Baik sekali, dapat melanjutkan materi berikutnya = 90% - 100%; (A) 2. Baik, dapat melanjutkan materi berikutnya = 80% - 89%; (B) 3. Cukup, dapat melanjutkan materi berikutnya = 70% - 79%; (C) 4. Kurang, tidak dapat melanjutkan materi berikutnya = 69% - <; (D)

(13)

1. Alat perlindungan diri (APD)

2. Occupational Health and Safety Assesment Series (OHSAS) 3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Ismara, K., & Prianto, E. (2016). Keselamatan dan Kesahatan Kerja di Bidang Kelistrikan (Electrical Safety). Solo: adimeka.

2. Buku Standar Elektronik

3. Kamus Besar Bahasa Indonesia GLOSARIUM

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Pengertian (defiisi) K3 terbagi menjadi 3 versi di antaranya ialah pengertian K3 menurut filosofi, keilmuan, serta menurut standar OHSAS 18001:2007

Pengertian Menurut Filosofi (Mangkunegara)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

K3 Menurut Keilmuan semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan

pencemaran lingkungan. K3 Menurut OHSAS 18001:2007 semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

Dasar Hukum Penerapan K3 di Tempat Kerja

 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

 Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

 Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Tujuan dari K3

 Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.

 Membantu para pekerja agar optimal dalam bekerja.

 Menciptakan sistem kerja yang aman.

 Mencegah kerugian akibat terjadinya kecelakaan kerja.

 Melakukan pengendalian terhadap resiko-resiko yang ada di lingkungan kerja.

 Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban lingkungan kerja dan lingkungan disekitarnya.

Jenis Bahaya Dalam K3 Bahaya Jenis Kimia bahaya yang timbul akibat menghirup atau terjadi kontak dengan bahan kimia berbahaya, seperti abu sisa pembakaran kimia, uap bahan kimia, dan gas bahan kimia. Bahaya Jenis Fisika bahaya yang timbul akibat kondisi fisik lingkungan kerja, misalnya temperatur udara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, ruangan yang sangat bising, atau kondisi udara yang tidak normal Bahaya Jenis Pekerjaan

Bahaya yang terkait dengan proyek atau pekerjaan dapat ditimbulkan dari kurangnya pencahayaan, aktivitas pengangkutan barang, dan bahaya yang bisa ditimbulkan dari penggunaan peralatan

MATERI K3

(15)

K3 Kelistrikan

Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang berkaitan dengan alat, bahan, proses, tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan.

Tujuan K3 Listrik

Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya.

Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik

• bahaya sentuhan langsung

• bahaya sentuhan tidak langsung

• bahaya kebakaran

Contoh bahaya pada pekerjaan listrik

• Electric shock

• Electrical burns

• Loss of muscle control

Pencegahan terjadinya kecelakaan dalam kerja listrik

1. Identifikasi sengatan listrik dan bahaya percikan api, serta bahaya lain yang mungkin terjadi.

2. Gunakan alat yang tepat untuk setiap pekerjaan.

3. Isolasi peralatan dari sumber energi.

4. Uji setiap sirkuit dan setiap konduktor setiap sebelum Anda menyentuhnya.

5. LOTO dan gunakan alas sebelum bekerja pada peralatan.

6. Matikan alat listrik ketika sedang diperbaiki dan baru boleh dinyalakan setelah LOTO dilepas serta terapkan prosedur penempatan kabel listrik didalam tanah 7. Gunakan APD yang tepat dan gunakan alas yang sudah diisolasi untuk

mengurangi risiko cedera akibat listrik.

Alat Perlindungan Diri (APD)

1. Dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan industri

tertutama pekerjaan dengan listrik, mengingat bahaya yang dapat berakibat fatal, maka dalam kondisi tertentu sangat di anjurkan atau diharuskan menggunakan alat-alat perlindungan diri.

2. Alat perlindungan diri berfungsi sebagai isolator.

3. Alat perlindungan diri tersebut pada waktu-waktu tertentu harus di uji kemampuannya

Referensi

Dokumen terkait