• Tidak ada hasil yang ditemukan

Overdispersi dan Underdispersi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Overdispersi dan Underdispersi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 Dispersi adalah ketidaksesuaian antara

ragam pengamatan dengan ragam dari model binomial yang diduga

 Dalam regresi logistik, diasumsikan

bahwa peubah respon (Yi ) berdistribusi

(3)

 Overdispersi adalah ragam pengamatan lebih besar

dari ragam harapan

 Underdispersi adalah ragam pengamatan lebih

kecil dari ragam harapan

 beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya

overdispersi dan underdispersi adalah: 1. Menghilangkan kovariat yang penting.

2. Kesalahan dalam penentuan link function. 3. Adanya korelasi antar pengamatan.

(4)

 Parameter dispersi disimbolkan dengan 

, dan pemodelan dispersi dirumuskan

melalui model berikut (Williams, 1982):

 Jika  bernilai 0 maka tidak terjadi

dispersi dan respon mengikuti sebaran binomial

 Selain itu maka terjadi overdispersi atau

underdispersi

 

Yinii

1 i

1

ni  1

(5)

 Pemeriksaan terjadinya overdispersi dan

underdispersi dapat dideteksi dengan

menggunakan nilai statistik 2

Pearson

 Statistik 2

Pearson

merupakan fungsi

(6)

 overdispersi terjadi jika:

 Sedangkan underdispersi terjadi apabila:

 dengan db = m-k, dimana m adalah

banyaknya pengamatan dan k adalah banyaknya parameter yang diduga

(7)

William Method

 Parameter estimate of  denoted by is

obtained by equating 2 statistic of the

model to its approximate expected value, written as :

and

(8)

Where

wi is the weight and vi is diagonal element of the

variance-covariance matrix of the linear predictor,

 The value of 2 statistic depends on , so iteration

process is needed to find optimum value.

 This procedure was firstly introduced by William

(1982), and then called William method

(9)

The algorithm of William method is described as follow:

1. Assumed  = 0 , calculate parameter

estimate of logistic regression model, , using maximum likelihood method.

Calculate the 2 statistics of fitted

model.

2. Compared 2 statistics to distribution. If

2 statistic is too large, conclude that 

> 0 and calculated initial estimates of  using following formula :

(10)

3. Using initial weight re calculate the value of and 2 statistic.

4. If 2 statistic closes to its number of degree of freedom, k − p,

estimated value of is sufficient. If not, re-estimate  using following expression:

 If 2 statistic remain large, return to step 3 until optimum value

of estimated  obtained. Once  has been estimated by ,

could be used as weights in fitting new model

(11)
(12)
(13)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial maupun simultan, budaya organisasi, konflik peran dan kompleksitas tugas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa untuk kompleksitas pekerjaan rendah, baik aspek akuntabilitas dan interaksi akuntabilitas dengan pengetahuan memiliki pengaruh

Berdasarkan hasil penelitian dari variabel motivasi auditor dan kompleksitas tugas membenarkan hipotesis yang menyatakan baik masing-masing maupun secara bersama-

Dari hasil wawancara dengan ketiga para informan, dan sesuai juga dengan hasil pengamatan secara langsung di lokasi penelitian, dapat dipahami bahwa komunikasi

• Akibatnya pembelajaran dan pengetahuan soal pemberantasan korupsi, terutama pemahaman secara sederhana tidak menjadi diskursus yang juga dipahami dengan baik oleh

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah pengalaman auditor, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, dan letak kendali diri, baik secara parsial maupun

Hal ini berbeda dengan temuan Prasinta (2010) yang menunjukkan bahwa gender, tekanaan, ketaatan, dan kompleksitas tugas tidak berpengaruh secara signifikan

In this study, in selecting the maturity level of oil palm fruit using the Deep Learning method with the Convolutional Neural Network Algorithm with the research flow as described in