• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH RENCANA ANGGARAN & BIAYA PEMBANGUNAN PADA DESAIN ARSITEKTUR KANTOR KECAMATAN KARTASURA. Djoko Pratikto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH RENCANA ANGGARAN & BIAYA PEMBANGUNAN PADA DESAIN ARSITEKTUR KANTOR KECAMATAN KARTASURA. Djoko Pratikto"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RENCANA ANGGARAN & BIAYA PEMBANGUNAN PADA DESAIN ARSITEKTUR KANTOR KECAMATAN KARTASURA

Djoko Pratikto

Abstrak

Suatu karya desain Arsitektur akan menjadi khayalan belaka dalam bentuk gambar rencana apabila desain tersebut tidak direalisasikan dalam suatu pelaksanaan pembangunan. Realisasi pelaksanaan pembangunan akan dapat diwujudkan apabila desain Arsitektur ini dilengkapi dengan Rencana Teknis Pelaksanaan (Detail Engineriing Desaign/DED), yang meliputi, gambar rencana detail arsitektur, rencana struktur/konstrusi dan perhitungannya,rencana jaringan utilitas (ME), rencana kerja dan syarat-syarat(RKS), , rencana dan anggaran biaya pelaksanaan (RAB) yang secara keseluruhan diatur dalam suatu kontrak kerja.

Dalam proses pelaksanaan pembangunan gedung faktor utama untuk dapat menyelesaikannya adalah tersedia dana atau biaya pelaksanaan pembangunan. Biaya yang diperlukan untuk mewujudkan bangunan sampai pada bangunan ini berfungsi yaitu melalui proses perhitungan anggaran yang disebut Rencana Anggaran dan Biaya pelaksanaan pembangunan (RAB). Perhitungan RAB diperlukan ontuk mengetahui besarnya biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu bangunan, begitu pula RAB berfungsi untuk mengatur aliran dana atau cash flow dalam proses kegiatan pelaksanaan pembangunan. Dasar untuk menhitung RAB adalah, macam dan jenis pekerjaan, besarnya volume pekerjaan dan bahan yang mengacu pada desain bangunan yang terkait dengan luas bangunan dan keinnginan pemilik bangunan. Namun keinginan pemilik bangunan ini kadang-kadang tidak sejalan dengan dana yang disediakan Keterbatasan dana ini yang sering mempengaruhi desain arsitektur yang dalam prosesnya selalu mengalami perubahan karena harus menyesuaikan dana yang ada.

Rencana pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Kartosuro diambil sebagai sample kajian dalam pembahasan ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perhitungan RAB dalam desain Arsitektur Grdung Kantor Kecematan Kartosuro.

Kata kunci : Desain Arsitektur – R A B

1. LATAR BELAKANG MASALAH Karya Desain Arsitektur adalah sebuan hasil dari buah tangan dan pikiran seorang arsitek. Wujud dari karya desain adalah sebuah bangunan baik itu bangunan gedung,

suatu kawasan atau lingkungan binaan yang langsung dapat dinikmati oleh masyarakat luas baik masyarakat sebagai pengguna bangunan ataupun sekedar melihat saja,Untuk merealisir wujud bangunan itu supaya dapat

(2)

berdiri pada suatu tapak, maka perwujudtannya melalui proses pentahapan studi, proses perencanaan dan proses pelaksanaan. Dengan demikian ada tiga unsur yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu unsur pemilik proyek/kegiatan atau pengguna jasa, unsur perencana/arsitek sebagai penyedia jasa konsultan perencana dan unsur pelaksana kegiatan/kontraktar sebagai penyedia jasa pelaksana.Ketiga unsur ini akan melaksanakan tugas melaksanakan kegiatan/proyek pembangunan sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing unsur. Sesuai dengan materi judul tulisan ini maka kajian difokuskan pada proses desain sejak dari awal perencanaan sampai menghasilkan dokumen yang siap untuk ditenderkan yang termasuk didalam pembahasan tentang proses desain dan Rencana Anggaran Biayanya. Dalam kegiatan perencanaan dan perancangan dari suatu pembangunan gedung tidak lepas dari keahlian seorang arsitek, karena arsiteklah yang akan merencanakan dan merancang bangunan tersebut dalam proses desain arsitektur.

Hasil akhir dari proses desain ini adalah berdirinya sebuan bangunan. Bangunan yang berdiri inilah merupakan Karya Desain seorang Arsitek. Dalam mewujudkan Karya Desain ini, arsitek tidak hanya mengandalkan keahlian dalam bidang arsitektur saja tapi bidang keahlian lain juga dipertimbangkan dalam menyelesaikan kegiatan pembangunan ini. Bidang yang dipertimbangkan tersebut yaitu, bidang Struktur dan Konstruksi, bidang mekanika tanah, bidang mekanikal dan elektrikal termasuk perhitungan anggaran dan biaya..

Perhitungan rencana dan anggaran biaya inilah sangat berpengaruh terhadap terciptanya bangunan ini, karena masalah biaya yang akan membatasi penampilan bangunan

nantinya. Melalui kajian seberapa jauh anggaran ini berpengaruh pada karya desain arsitektur maka tulisan ini disampaikan. Untuk mendapatkan hasil kajian/bahasan yang maksimal maka permsalahan – permasalahan yang perlu dikaji adalah :

a. Permsalahan yang timbul dalam proses kegiatan perencanaan dan perancangan, yaitu proses kegiatan yang diawali dari penyusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman untuk melaksanakan desain proses, kegiatan survei investigasi desain (SID) kemudian proses Pra Desain sampai pada proses Detail Engineering Design (DED).

b. Permasalahan yang timbul dalam proses perhitungan anggaran dan biaya yang menyangkut biaya pelaksanaan pembangunan apakah sudah memadai terkait dengan besarnya dana untuk dapat mewujudkan pembangunan gedung ini.

Dari dua hal permasalahan tersebut diharapkan akan diketahui sejauh mana pengaruh Rencana Anggaran dan Biaya Pelaksanaan Pembangunan terhadap terwujudnnya Karya Desain Arsitektur.

Sebagai contoh yang dapat mengungkap masalah ini adalah dengan mengambil kasus pada proses perencanaan dan perancangan Gedung Kantor Kecamatan Kartosura Kabupaten Sukoharjo.

2. LANDASAN TEORI.

Bangunan gedung yang berdiri dengan megah diatas suatu tapak ini

(3)

adalah salah satu hasil karya Arsitek yang disebut dengan Karya Desain Arsitektur.

Karya Desain Arsitektur dihasilkan dari kegiatan perencanaan dan perancangan yang dilakukan oleh Arsitek Profesional dengan melibatkan ahli diluar bidang arsitektur yang menunjang terciptanya dan terlaksananya Karya Desain Arsitektur ini.

Kenapa harus didesain oleh seorang arsitek karena, Arsitek adalah seorang ahli yang mampu melakukan peran dalam proses kreatif menuju terwujudnya tata-ruang dan tata-masa guna memenuhi tata kehidupan masyarakat dan lingkungannya,yang mempunyai latar belakang atau dasar pendidikan tinggi arsitektur dan/atau yang setara ,mempunyai kompetensi yang diakui sesuai dengan ketentuan Ikatan Arsitek Indonesia ,serta melakukan praktek profesi arsitek..Sedangkan Profesi Arsitek adalah keahlian dan kemampuan penerapan di bidang rancangan arsitektur dan pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan yang diperoleh melalui pendidikan tinggi arsitektur dan/atau yang diakui oleh organisasi serta dari pengalaman penerapan pengetahuan ilmu dan seni tersebut,yang menjadi nafkah dan ditekuni secara terus-menerus dan ber- kesinambungan ( Kode Etik Profesi IAI).

Untuk mewujudkan Karya Desain Arsitektur harus melalui suatu proses desain. Proses Desain ini meliputi tahapan kegiatan seperti : Penyusunan K A K ( Kerangka Acuan Kegiatan) adalah suatu acuan yang dibuat oleh pengguna jasa sebagai pedoman bagi arsitek/konsultan untuk menjalankan tugas profesinya dalam kegiatan perencanaan dan perancangan ini.Tahapan berikutnya adalah melaksanakan Survey Investigasi Desain (S I D) untuk mencari data pendukung dalam menyusun desain.Kemudian setelah S I D ini dimulailah proses perencanaan dan

perancangan yang diawali dengan pembuatan Pra Desain. Pra Desain adalah suatu gambaran secara umum tentang penampilan bentuk bangunan yang diungkapkan dalam desain grafis berupa paparan yang menampilkan kondisi existing tapak,analisa tapak, konsep desain, gambar rencana tapak, gambar rencana denah ruang, gambar tampak dan gambar perspektif. Dalam

pra desain ini belum

mempertimbangkan tentang sistem struktur dan konstruksinya, mechanical

& electrical equipment-nya serta anggaran biayanya.Hasil pra desain ini dipresentasikan kepada pengguna jasa atau pihak yang berkepentingan untuk dimintakan masukannya, setelah pra desain disepakati maka yang dilakukan oleh arsitek/konsultan perencana adalah menyusun Detail Engineering Design (D E D). Detail Engineering Design ini merupakan suatu kelengkapan dokumen berupa gambar kerja merupakan rencana gambar secara detail yang dilengkapi dengan gambar rencana struktur, rencana jaringan listrik, jaringan air bersih dan air kotor kemudian gambar kerja ini dilengkapi dengan perhitungan struktur dan perhitungan anggaran dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS). Proses Perencanan tersebut diatas merupakan tugas dan kewajiban seorang arsitek yang dalam penyelesaiannya dibantu oleh ahli lain yang terkait.

Kewajiban dan Tanggung Jawab Arsitek ( Sutomo,Ir,MT,IAI, 2009) Dalam melakukan tugas profesi ,arsitek mempunyai kewajiban antara lain sebagai berikut.

(4)

a. Memberikan keahlian dan ke- mampuannya sesuai dengan standar kinerja keahlian arsitek ber-sertifikat.

b. Tunduk pada Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi arsitek IAI.

c. Memahami serta menjunjung tinggi hak kekayaan intelektual seperti diuraikan dalam Pasal 31 buku pedoman IAI dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya UU No.19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

d. Memenuhi syarat-syarat Kerangka Acuan Kerja (KAK) perancangan yang ditentukan oleh pengguna jasa pada setiap tahap pekerjaan.Apabila ada syarat-syarat yang tidak dapat dipenuhi secara teknis maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku,maka arsitek wajib memberitahu dan menjelaskan kepada pengguna jasa sebelum atau pada waktu pelaksanaan pekerjaan , supaya dilakukan perubahan atau penyesuaian.

e. Mengindahkan.menguasai,dan menerapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi terlaksananya penyelenggaraan konstruksi.

f. Melakukan tugas koordinasi pekerjaan perancangan dengan ahli,sekelompok ahli,atau konsultan lainnya,baik yang ditunjuk langsung oleh pengguna jasa ataupun oleh arsitek,agar proses perancangan dapat memenuhi sasaran mutu,waktu,dan biaya.Ketidaksempurnaan maupun kesalahan pekerjaan dalam bidang perancangan menjadi tanggung jawab masing-masing ahli atau konsultan bidang yang bersangkutan.

g. Dalam hal Arsitek mendapat penugasan penuh untuk seluruh tahapan ,wajib

melakukan pengawasan berkala atau pemeriksaan konstruksi ,agar konstruksi dilaksanakan sesuai dengan gambar-gambar rancangan,Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), serta ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.

Salah satu faktor yang berpengaruh dalam desain arsitektur adalah perhitungan Anggaran dan Biaya pelaksanaan pembangunan, Rencana Angggaran dan Biaya adalah suatu kegiatan dalam proyek untuk menghitung besarnya dana/biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek yang didasarkan pada jenis pekerjaan, volume, satuan bahan dan upah termasuk jasa pelaksana dan pajak- pajak yang terjadi yang dihitung berdasarkan analisa pekerjaan.(Djoko Pratikto,2009).

Penyusunan Rencana Anggaran dan Biaya didasarkan gambar kerja untuk mendapatkan volume dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Perhitungan Rencana Anggaran dan Biaya bangunan gedung menyangkut perhitungan volume untuk masing-masing pekerjaan yang didasarkan pada gambar kerja yang ada, kemudian harga satuan pekerjaan yang diperoleh dari analisa harga dari harga satuan bahan bangunan dan analisa tenaga dari harga satuan tenaga kerja.

Harga bahan ditentukan oleh harga pasar yang berlaku namun juga kualitas bahan yang dinginkan begitu juga harga satuan tenaga kerja tergantung dari kemampuan tenaga kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Dari perhitungan RAB ini akan didapatkan biaya pelaksanaan pembangunan dengan memperhitungkan pajak-pajak yang berlaku. Sunarto,Ir,Mt, 2009

(5)

Kerena perhitungan anggaran ini menyangkut kualitas dan biaya maka dengan melihat desain arsitektur yang sudah ada apakah hasil perhitungan sudah menysuaikan biaya yang tersedia. Apabila karena keterbatasan dana yang ada sehingga biaya pelaksanaan pembangunan tidak cukup maka desain arsitekturnya harus ditinjau lagi dari semua segi, mulai dari penampilan bentuk, sistem kostruksinya, sistem jaringan utilitasnya sampai pada luasan ruang dan kualitas bahan yang digunakan. Dengan demikian kemungkinan adanya perubahan desain arsitektur dapat berubah karena menyesuaikan dana yang tersedia, Keterbatasan – keterbatasan yang membatasi hasil desain arsitektur mengakibatkan keinginan- keinginan baik dari pihak pengguna jasa dan pihak arsitek sebagai perencana tidak dapat secara maksimal terpenuhi.

Pembahasan tentang Pengaruh Rencana Anggaran dan Biaya Pelaksanaan Pembangunan terhadap Karya Desain Arsitektur ini akan mengungkapkan:

bagaimana proses desain suatu kegiatan proyek pembangunan gedung dilakukan. Didalam proses desain terdapat suatu tahapan perhitungan Rencana Anggaran dan Biaya.

RAB ini menyangkut masalah biaya. Masalah biaya adalah hal yang paling utama untuk bisa terlaksananya proyek pembangunan tersebut yang secara logis akan berpengaruh terhadap Desain Arsitektur. Kajian dalam tulisan inilah yang akan mengungkap sejauh mana masalah biaya ini akan berpengaruh dalam desain arsitektur. Studi kasus dari rencana pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Kartosuro inilah sebagai sample untuk mengkaji sejaun mana Pengaruh Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) terhadap Desain Arsitektur.

3. RENCANA PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

KECAMATAN KARTASURA.

3.1 Latar Belakang, .

Latar belakang dari rencana akan dibangunnya gedung Kecamatan Kartasura adalah dengan melihat bangunan lama yang dianggap sudah tidak dapat menampung untuk suatu kegiatan kantor kecamatan yang penuh dengan pelayanan masyrakat.

Kegiatan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat tidak maximal dengan kondisi seperti ini (jumlah dan penataan ruang yang tidak memadai dengan jumlah dan aktivitas karyawan), Disamping itu kondisi penampilan bangunan yang sudah rusak dan represerntatif yang tidak layak untuk sebuah penampilan sebuah kantor Kecamatan.

Untuk itulah Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sebagai induk dari institusi dari kantor Kecamatan Kartasura ini telah memutuskan yang tercantum dalam Rencana Anggaran dan Pendapatan Daerah (RAPBD) yang besar dananya senilai 1,2 milyar rupiah (nilai konstruksi 900 juta rupiah). Dengan adanya putusan tersebut, atas perintah Bupati Sukoharjo Camat Kartasura segera akan melaksanakan rencana pem- bangunan yang pada tahap awal adalah kegiatan perencanaan dan perancangan.

Untuk itu dalam kegiatan perencanan ini Camat telah menunjuk Konsultan Perencana untuk melaksankan kegiatan perencanaan ini.

3.2 Proses Desain

Dengan dasar SPMK( Surat Perintah Melaksanakan Kerja) dari Pemberi

(6)

Tugas, Konsultan Perencana segera melaksanakan tugas perencanaa berupa proses desain yang tahapannya meliputi, penyusunan KAK, Survey Investigasi Desain (SID), Pra Desain, dan Detailing Engineering Design (DED).

3.2.1.Kerangka Acuan Kegiatan ( KAK) Kerangka Acuan Kegiatan me-rupakan acuan yang digunakan oleh perencana untuk melaksanakan tugas perencanaan yang mencakup masalah,penjelasan tentang organisasi proyek, letak dan lokasi proyek, jenis pekerjaan yang dilaksanakan oleh konsultan, tentang tatacara administrasi pengelolaan proyek serta anggaran biaya yang tersedia dan batasan & peraturan yang berlaku.

Untuk proyek pembangunan gedung Kantor Kecamatan Kartasura ini sebagai melik proyek adalah Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Selaku penanggung jawab proyek adalah Camat Kartasura yang mengankat Pejabat Pembuat Komitmen dan membentuk Panitia Leleng. Letak dan lokasi proyek yaitu berada di lokasi kantor yang ada sekarang dengan membonhgkar kantor lam dan membangun kantor baru.

Sumber dana dari APBD Kabupaten Sukoharjo senilai Rp, 1.300.000.000, yang meliputi biaya administrasi proyek, jasa konsultan perencana, biaya pembongkaran kantor lama, biaya pengurugan serta biaya pelaksaan kostruksi, Tugas konsultan perencana adalah mulai dari survey investigasi desain, membuat pra desain dan detailing engineering design yang mencakup rencana gambar kerja, Perhitungan struktur ,RKS dan RAB.

Sedangkan peraturan yang diacu adalah Undang-Undang Jasa Konstruksi, Undang- undang /peraturan bangunan gedung serta

peraturan daerah KabSukoharjo yang terkait dengan pembangunan gedung.

3.2.2.Survey Investigasi Desain ( SID) Survey Investigasi Desain dilakukan oleh konsultan perencana untuk mengambil data-data proyek terkait dengan kondisi letak proyek yang ternyata adalah dilokasi bangunan kantor lama yang kebetulan juga satu tapak dengan Rumah Dinas Camat, sehingga ada bangunan yang dibongkar dan ada bangunan yang dipertahankan yaitu rumah dinas Camat. Dari pengukuran tapak diperoleh luas tanah sebesar 1600 m2 sedang peil tanah berada pada 1,00 m dibawah peil jalan raya di depannya. Disamping survey fisik dilakukan juga wawancara pada camat sebagai pejabat yang bertanggung jawab sehingga beliau menginginkan bangunannya adalah bangunan yang berciri khas Bangunan Moderen Tradisional Jawa dan karena luas tapak yang terbatas bangunan kantor kecamatan merupakan bangunan yang berlantai dua, yang dapat menampung kurang lebih 30 pegawai kecamatan, yang meliputi kegiatan pelayanan umum, urusan pembangunan, urusan pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat. Di kantor ini juga ada aktivitas organisasi antara lain organisasi PKK, dan lembaga kemasyarakatan yang lain.

3.2.3.Proses Pra Desain,

Dengan mengacu pada KAK dan hasil SID, konsultan perencana memulai pembuatan pra desain secara grafis dan diskriptis yaitu :

Konsep Desain bangunan gedung Kantor Kecamatan Kartasura ini adalah

(7)

Menciptakan sebuah bangunan gedung yang ber-penampilan Moderen Tradisional, yang bermaksud bahwa bangunan berpnapilan moderen adalah menggunakan sistem struktur dengan teknologi serta bahan bangunan yang modern tapi tetap tidak meninggalkan unsur bangunan tradisonal jawa.

Dari data yang diperoleh bahwa kondisi existing tapak dan bangunan diperoleh bahwa peil tanah yang lebih rendah dari peil jalan raya memerlukan pengurugan tanah agar tidak terjadi banjir dan dari segi penampilan bangunan akan lebih agung dan berwibawa. Dari kondisi bangunan yang ada semua bangunan kantor lama dibongkar, sedang bagunan rumah dinas tetap karena tidak termasuk dalam perencanaan.

Dari analisa tapak dan lingkungan, tapak yang terletak dipinggir jalan Adisumarmo yang cukup pada dan ramai lalu lintasnya maka penataan lay outnya bangunan diposisikan dibagian belakang tapak sedang bagian depan untuk area parkir dan lapangan upacara. Adanya jalan samping dibagian selatan tapak dimanfaatkan untuk axes site entrance untuk jalan masuk pengunjung dari arah lingkungan belakang tapak.

Dari analisa aktivitas dan kegiatan kantor Kecamatan Kartasuro maka kelompok kegiatannya meliputi, kegiatan kepemimpinan kecamatan dan administrasinya (Camat,Sekcam dan administrasi perkantoran) kegiatan urusan pemerintahan, urusan pembangunan, kesejahteraan rakyat, kegiatan pelayanan umum, serta kegiatan organisasi PKK dan lembaga swadaya masyrakat lainnya.

Program aktivitas kegiatan ini yang dipakai dasar untuk menyusun program ruang untuk diterapkan pada penyusunan tata /letak ruang dalam bangunan dengan ukuran/demensi

yang diperhitungkan sehingga dapat menampung aktivitas kegiatan tersebut.

Proses desain grafis pada tahapan pra desain didasrkan pada apa yang telah dijelaskan diatas yaitu didasarkan pada konsep desain analisa tapak, analisa kegiatan dan program ruang. Gambar Pra Desain terdiri dari diskripsi tentang konsep desain, analisa tapak, tanpilan bangunan berupa gambar site plan, denah, tampak dan potongan yang ditampilkan secara dua demensi dan gambar penampilan seluruh bangunan secara tiga demensi (perspektif). Pra desain ini harus ditampilkan dalan presentasi yang baik, bagus indah dan tata warna yang lengkap agar pemilik bangunan menjadi tertarik dan dapat menyetujuinya. Presentasi dilakukan oleh pihak konsultan perencana melalui paparan dihadapan para pemilik bangunan dan para pengguna bangunan atau intansi yang terkait dalam masalah pembangunan gedung Kecamatan Kartasura ini. Gambar pra desain Gedung Kantor Kecamatan Kartasura dipaparkan oleh konsultan perencana sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan dengan pihak pemberi tugas dan setiap paparan menampilkan gambar pra desain alternatif yang berbeda, karena konsultan mencoba untuk mengkoordinasikan serta men- terjemahkan dari masukan yang didapatkan pada setiap paparan tersebut.

Pada proses pra desain ini faktor anggaran belum dibicarakan secara detail, anggaran diperhitungkan baru secara global dulu didasarakan pada luas bangunan dan kualitas bahan bangunan yang digunakan

(8)

`Pra Desain pada Paparan I

Gambar 1: Pra Rencana Gedung Kantor Kecamatan Kartasuro

Pada paparan pertama (gambar 1) merupakan ide murni dari

konsultan dari hasil penganalisaan yang dilakukan mendapatkan desain dimana unsur tradisional jawanya menonjol dengan penampilan bangunan joglo sebagai pendopo yang sekaligus sebagai tempat pertemuan atau ruang serba guna. Pada paparan I ini pemilik proyek secara umum dapat menyetujuinya, masukan perubahan yang ada yaitu dalam penataan ruang yang menyangkut lay out dan demensinya.

Permasalhan timbul yang terkait dengan pembiayaan (RAB)nya yang melebini dari dana yang tersedia karena luasan bangunan yang melebihi harga standart yg berlaku. Jalan keluarnya adalah pembangunan gedung

dilaksanakan 2 tahap, tahap 1 dibangun kantor yg 2 lantai dulu, tahap berikutnya bangunan pendopo

(9)

Pra Desain Paparan II

Pra Desain Paparan III

Gambar 2: Pra Rencana Gedung Kantor Kec.Kartasura ke 2

Pada paparan ke II (gambar 2) terjadi pergantian pimpinan (camat)di Kecamatan Kartasura, camat yang baru tidak setuju dengan adanya bangunan pendopo/joglo didepan kantor, dengan alasan mempersempit halaman sehingga tidak ada lahan untuk upacara, begitu juga mengurangi lahan parkir, sehingga gambar pra desain pada paparan kedua ini berubah dengan menempatkan ruang

pertemuan didalam kantor. Tampilan gambar pra desain pada paparan ke 2 ini belum mendapat persetujuan dari camat karena desainnya dianggap sama dengan kantor-kantor atau bangunan yang sudah, Camat menginginkan desain kantor kecamatan yang berpenampilan lain dari yang lain namun tetap pada konsep desain Moderen tradisional jawa

Gambar 3: Pra renc.Gd Kant.Kec.Kartasura

(10)

Paparan Pra Desain yang ke iii ini merupakan hasil akhir dari proses pra desain yang telah disepakati oleh semua pihak. Namun proses untuk mendapatkan hasil ini dilakukan melalui beberapa kali konsultasi antara konsultan perencana dengan beberapa pihak yang terkait dalam pelaksanaan pembangunan ini diantara dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum Kab.Sukoharjo dengan bagian Pembangunan serta Camat Kartasura. Stelah disepakatinya hasil pra desain ini Konsultan Perencana melanjutkan proses berikutnya yaitu membuat Deatil Engineering Design (DED).

3.2.4.Proses Detail Engineering Design (DED),

Proses DED dilakukan sebagai persyaratan penyusunan dokumen lelang, yang meliputi Rencana Gambar Kerja, Perhitungan struktur, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Pembangunan (RAB).

Rencana gambar kerja meliputi gambar arsitektur, gambar struktur. Gambar detail mulai dari pondasi lantai, dinding, plafond sampai atap, kemudian dilengkapi dengan rencana jaringan listrik dan drainase. Pada proses gambar kerja tidak persalahan yang berarti.

Rencana gambar struktur dibuat didasarkan dari hasil perhitungan struktur, baik untuk struktur beton dengan gambar penulangannya dan struktur atap baja.

Rencana Kerja dan Starat-Syarat untuk Kantor Kecamatan Kartasura ini disamping berisi tentang syarat – umum dan administrasi yang berlaku pada

umumnya suatu bangunan

gedung.Disampin syarat-syarat umum dan administrasi secara khusus RKS ini menjelaskan teknis pelaksanaan

pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Kartasura yang mengacu pada rencana gambar kerja terkait dengan volume pekerjaan. Juga ditentukan tentang bahan bangunan yang digunakan, dengan jenis, kualitas dan warna yang sudah ditentukan. Jenis dan kualitas bahan bangunan inilah yang sangat mendominasi dalam menghitung anggaran niaya pelaksanaan pembangunan.RKS ini mengikat secara hukum bagi pelaksana bangunan, karena dengan menyimpang dari RKS yang syah maka pelaksana bangunan dianggap melakukan penyimpangan.

Perhitungan rencana anggaran dan biaya pembangunan untuk Gedung Kantor Kecamatan yang pra desainnya sudah disetujui oleh pemilik kegiatan terkait dengan penetuan tampilan bangunan, jenis struktur yang digunakan serta jenis dan kualitas bahan ada bangunan sesuai keinginan pemilik bangunan, ternyata didapatkan anggaran yang melebihi dari anggaran yang sudah disediakan. Anggaran yang tersedia 900 juta rupiah biaya dari hasil perhitungan RAB 1,8 milyar rupiah sehingga ada kekurangan dana sebesar 9000 juta rupiah. Dengan kondisi seperti timbul permasalahan bahwa apabila bangunan dengan desain yang sudah disetujui dipaksakan untuk dilaksanakan pembangunannya maka kekurangan dana. Dari pihak pemilik bangunan tidak dapat mengusahakan tambahan dana karena dana ini sudah merupakan keputusan Pemerintah Kabupaten Sukohrjo tidak dapat berubah.Untuk solosi pemecahan konsultan mengusulkan:

(11)

1. Kembali pada pra desain ke 2 dengan tampilan bangunan yang lain 2. Merubah jenis struktur dan

menurunkan kualitas bangunan 3. Pembangunan dilakukan secara

bertahap (2 tahap), tahap I pembangunan lantai 1 dengan anggaran yang tersedia. Tahap II bangunan lantai 2 dan finishing bangunan dengan anggaran tahun berikutnya.

Dari tiga alaternatif usulan yang disetujui adalah alternatif ke 3, karena pemilik proyek menginkan bahwa tampilan akhir bangunan adalah desai arsitektur yang telah disetujui bersama, dengan demikian tampilan bangunan pada tahap pertama ini seperti gambar yang ditampilan dibawah ini.

Tanpilan bangunan keseluruhan

Tampilan bangunan tahap 1

Gambar 4 : Pentahapan Pembangunan

4. PENGARUH RAB PADA

PEMBANGUNAN GEDUNG

KANTOR KECAMATAN

KARTASURA.

Proses desain Gedung Kantor Kecamatan Kartasura yang dimulai dari

kegiatan survey (SID), pra desain sampai penyusunan DED melalui suatu proses pentahapan yang cukup rumit, terutama pada proses pra desain yang menampilkan 3 alternatif dengan pertimbangan pemilihan diutamakan pada penampilan bangunan dan keinginan dari pengguna dan pemilik bangunan, walau unsur anggaran secara umum dipertimbangkan.

Pembangunan Gedung Kantor Kec.Kartasura pada tahap pertama hanya satu lantai, secara tampilan arsitektur belum dapat menunjukkan suatu karya arsitektur yang wutuh, ada kesan bahwa bangunan tersebut merupakan belum seperti yang diperlihatkan pada gambar 4. Karya desain arsitektur akan dapat dinikmati apabila bangunan sudah terbangun secara wutuh. Tampilan bangunan yang dilaksanakan secara bertahap ini akibat dari perhitungan anggaran yang menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia, ini menunjukan bahwa perhitungan anggaran mempengaruhi dai tampilan bangunan dengan

perkataan lain akan berpengaruh pada desain arsitekturnya.

(12)

Pengaruh anggaran pada desain pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Kartasura yaitu pada proses penyusunan DED, dimana pada tahapan proses ini perhitungan sudah dilakukan.

Perhitungan anggaran didasarkan pada gambar kerja yang ada menyangkut volume pekerjaan, serta persyaratan teknis dalam RKS yang menyangkut kualitas bahan bangunan. Dari perhitungan yang dilakukan ternyata terjadi kelebihan anggaran dari anggran yang tersedia. Dengan demikian dengan kelbihan anggaran ini dilakukan pembangunan secara bertahap. Jelas bahwa tampilan pada tahap pertama nilai desain arsitekturnya belum kelihatan. Desain ini akan dapat dikatakan merupakan Karya Desain Arsitektur apabila tampilan banguna yang sudah bisa tampil secara wutuh.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan,

1. Tersedianya dana pembangunan yang sudah ditetapkan membatasi proses desain arsitektur (tampilan bangunan)

2. Perhitungan anggaran biaya pembangunan sebuah gedung tergantung dari besar kecilnya luasan bangunan, volume pekerjaa, jenis dan macam struktur yang digunakan, dan tinggi rendahnya kualitas bahan bangunan.

3. Perhitungan Rencana Anggarandan Biaya (RAB) pembangunan gedung dapat menetapkan bahwa Karya Desain Arsitektur yang dibuat oleh Konsultan Perencana/Arsitek dapat dilaksanakan atau tidak.

5.2.Saran

1. Dalam menyusun Daftar Usulan (DUP) Pembangunan pemberi tugas harus dapat mem-perhitungkan apakah rencana pembangunan ini

dapat dilaksanakan apa tidak, untuk itu penyusunan DUP harus didasrkan pada Peraturan dan Standarisasi Pembangunan Gedung-Gedung Negara yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum.

2. Pemilik proyek terutama pejabat pimpinan instansi yang mempunyai proyek agar mengetahui tentang standart bangunan yang sudah ditentukan baik yang menyangkut tampilan bangunan ataupun kualitas bahan bangunan yang harus digunakan yang menyesuaikan dengan anggran yang sudah ditetapkan.

Daftar Pustaka

Arsitra Konsulta,CV, Dokumen Perencanaan Gedung Kantor Kecamatan Kartasura,Pemkab.Sukoharjo , 2011

Djoko Pratikto,IAI, Bahan Kuliah Manajemen

Konstruksi,Jurusan

Arsitektur FT UTP Syrakarta, 2010.

Djoko Pratikto,IAI, Materi Kuliah Etika Keprofesian Arsitektur, Jurs.Ars,FT UTP Surakarta, 2010

Eko Budiharjo, Menuju Arsitektur Indonesia, Alumni, Bandung, 1996.

Edward,T,White, Analisa Tapak, Intermatra Bandung 1985.

Edward, T White, Pengantar Penyusunan Program Arsitektur, Intermatra, Bandung,

Jur.Ars.FT Undip, I.M.A.J.I, Majalah Mahasiswa JUTA FT UNDIP, Semarang,

(13)

Ronald Green, Pedoman Arsitek Dalam Menjalankan Tugas. Intermatra, Bandung 1994.

Sutomo,IAI, Arsitek dan Profesi Arsitek, Pelatihan Peningkatan SDM Konsultan Anggota Inkindo, Semarang 2009.

Sunarto, Rencana Anggaran dan Biaya Pembangunan, Pelatihan Peningkatan SDM Konsultan Anggota Inkindo, Semarang, 2009

Biodata Penulis :

Djoko Pratikto, Alumni S1 Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang (1983), Pasca Sarjana (S2) Program Magister Teknik, Program Studi Manajemen Konstruksi, Universitas Atmajaya Yogyakarta (1999). Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

Gambar

Gambar 1: Pra Rencana Gedung  Kantor Kecamatan Kartasuro
Gambar 2: Pra Rencana Gedung  Kantor Kec.Kartasura ke 2
Gambar 4 : Pentahapan Pembangunan

Referensi

Dokumen terkait

Pembagian harta waris berdasar hokum Islam masih sering menimbulkan polemik tersendiri di kalangan keluarga muslim, apalagi saat ini di masa-masa ekonomi yang

Abstrak: Tujuan dalam penelitian adalah mendeskripsikan konflik internal pada tokoh utama, konflik eksternal pada tokoh utama dan mendeskripsikan implementasi dalam

Berdasarkan hasil observasi perkembangan bahasa anak kelompok A Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cekel Karangturi Gondangrejo Karanganyar belum berkembang secara baik,

Sumak tohumlarına uygulanan farklı örtüleme ş ekli ve ekim tarihlerinin çimlenme oranına olan etkileri etkileri (S: Serada ekim; S+ÇT: Serada ekim+Çift kat telisle örtüleme;

Kegiatan praktik pangalaman lapangan (PPL) memberi nliai positif pada mahasiswa UNNES yang memilih program kependidikan dikarenakan sesuai profesi yang akan

Interaksi antar siswa juga sudah terlaksana sebagaimana yang telah diharapkan, interaksi ini terjadi ketika mereka mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan juga

Perusahaan memiliki lima (5) buah mesin Hot Binding/ Guing sehingga dapat merealisasi hasil produk dengan cepat dan kuat, dengan kualitas yang menjadi prioritas. Macanan

(2) Dalam hal Laporan Realisasi Triwulan Keempat terdapat selisih kurang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a ataupun selisih lebih sebagaimana