• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat dan Ciri Tanah Ultisol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sifat dan Ciri Tanah Ultisol"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

` TINJAUAN PUSTAKA

Sifat dan Ciri Tanah Ultisol

Konsepsi pokok dari Ultisol adalah tanah-tanah berwarna merah kuning, yang sudah mengalami proses hancuran iklim lanjut sehingga merupakan tanah yang berpenampang dalam sampai sangat dalam (> 2 m), menunjukkan adanya kenaikan kandungan liat dengan bertambahnya kedalaman yaitu terbentuknya horizon bawah akumulasi liat (Musa,dkk, 2006)

Tanah Ultisol mempunyai tingkat perkembangan yang cukup lanjut, dicirikan oleh penampang tanah yang dalam, kenaikan fraksi liat seiring dengan kedalaman tanah, reaksi tanah masam, dan kejenuhan basa rendah. Pada umunya tanah ini mempunyai potensi keracunan Al dan miskin kandungan hara terutama P dan kation- kation dapat ditukar seperti Ca, Mg, Na dan K, kadar Al tinggi, kapasitas tukar kation rendah, dan peka terhadap erosi (Foth, 1994).

Ultisol adalah tanah dengan horizon argilik bersifat masam dengan kejenuhan basa rendah. Kejenuhan basa pada kedalaman kurang dari 1.8 m dari permukaan tanah adalah < 35%. Tekstur tanah ini adalah liat hingga liat berpasir, bulk density antara 1.3-1.5, dan permeabilitas lambat hingga sedang (Hardjowigeno, 1993).

Sedangkan menurut Prasetyo et al. (2005) yaitu bahwa reaksi tanah Ultisol pada umumnya masam hingga sangat masam (pH 3.1−5.0).

(2)

Pelapukan yang lanjut pada tanah Ultisol dapat membentuk liat oksida hidrous Fe dan Al dalam jumlah yang tinggi dan dapat bereaksi dengan P membentuk sederetan hidroksid yang sukar larut sehingga kurang tersedia bagi tanaman (Tan, 1992).

Unsur Hara

Nitrogen (N)

Nitrogen dalam tanaman dijumpai baik dalam bentuk anorganik maupun organik, yang berkombinasi dengna C, H, O dan kadang-kadang dengan S membentuk asam amino, enzim, asam nukleat, klorofil dan alkaloid. Walaupun N organik dapat terakumulasi dalam bentuk nitrat, akan tetapi bentuk N organik tetap dominant sebagai senyawa protein yang mempunyai berat molekul tinggi (Winarso, 2005).

Nitrogen berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.

Menurut Vest et al (1973) sekitar 75 % dari seluruh N yang dibutuhkan tanaman diperoleh dari fiksasi N, tanaman yang kahat N terlihat kerdil, daun hijau kekunuingan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat mati (Anonimous, 2007).

Urea merupakan pengandung nitrogen sintesis lain yang mempunyai harapan, ia mengandung hampir tiga kali nitrogen yang dikandung natrium nitrat. Ia mengalami hidrolis dalam tanah menghasilkan ammonium karbonat. Jadi, efek segera pupuk ini kearah basa walaupun pengaruh sisanya cenderung merendahkan pH tanah

(3)

Fosfor (P)

Sebagian besar fosfor dalam batuan beku dan bahan induk tanah terjadi sebagai apatit. Fluorapatit (Ca10(PO4)6F2) merupakan sebagian besar mineral apatit yang dikenal. Fluorapatit mengandung Fluor (F) yang mendukung struktur kristal yang sangat stabil dan tanah terhadap pelapukan. Apatit menahan perlahan-lahan dan fosfor trejadi sebagian besar sebagai H2PO4-

dalam larutan tanah (Foth, 1994).

Fosfor terdapat dalam bentuk phtin, nuklein dan fosfathe merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sebagian bagian dari inti sel sangat penting dalam pembelahan sel, demikian pula bagi perkembangan jaringan meristem. Fosfor diambil tanaman dalam bentuk H2PO4- dan HPO4=. Secara umum, fungsi dari P (fosfor) dalam tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Dapat mempercepat pertumbuhan akar semai.

2. Dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa pada umumnya.

3. Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.

4. Dapat meningkatkan produksi iji-bijian.

(Sutedjo dan Kartasepoetra, 1994).

Secara umum P di dalam tanah dapat dikelompokkan menjadi P-organik dan P-anorganik. Perbandingan bentuk-bentuk P pada tanah tropika sangat terlapuk (tua)

(4)

adalah: bentuk P aktif 10-20 %; bentuk P orrganik 10-20 % dan bentuk occlude 50- 80% dari P total (Winarso, 2005).

Kalium (K)

Kalium bukan merupakan komponen dari bahan organic yang membentuk tanaman. Ia khusus terdapat di dalam cairan sel di dalam bentuk ion-ion. Namun, ini mempunyai fungsi yang mutlak harus ada di dalam proses metabolisme tanaman.

Kalium mempunyai engaruh positif terhadap hasil dan kualitas tanaman (Risema, 1993).

Walaupun K di dalam tanah cukup besar (ribuan kg hingga 20.000 kg.ha-1 atau 0,5 hingga 2,5 %), akan tetapi persentase yang tersedia bagi tanaman selama musim pertumbuhan tanaman rendah, yaitu kurang dari 2 %. Pada tanah-tanah tropik kadar K tanah bisa sangat rendah karena bahan induknya miskin K, crah hujan tinggi dan temperatur tinggi. Kedua factor terakhir mempercepat pelepasan / pelapukan mineral dan pencucian K tanah (Winarso, 2005).

Kalsium (Ca)

Pelikan penting pemasok kalsium adalah silikat: anortit, hornblende, termolit, aktinolit dan augit; karbonat: hablur kalsit, batu kapur, kalk, marl, kaliche, kapur- terhidrat dan kapur tembok; sulfat: hablur kalsium sulfat, plester Paris, gypsum asli, fluorida: kalsium fluorida dan fosfat; kalsium fosfat (Poerwowidodo, 1992).

Kalsium merupakan unsure yang paling berperan dalam pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan dan mengatur daya tembus serta merawat dinding sel.

Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar (Anonimous, 2007).

(5)

Kalsium diambil tanaman dalam bentuk ion Ca2+, berperan sebagai komponen dinding sel, dalam pembentukkan struktur dan permeabilitas membrane sel. Kalsium rata-rata menyusun 6,5% tubuh tanaman, banyak terdapat dalam daun dan pada beberapa tanaman mengendap sebagai oksalat dalam sel-sel (Hanafiah, 2005).

Magnesium (Mg)

Magnesium adalah activator yang berperan dalam transfomasi energi bebrapa enzim di dalam tanaman. Unsure ini sangat dominant keberadaannya di daun, terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsure ini juga merupakan komponen inti pembentukkan klorofil dan enzim diberbagai proses sintesis protein (Anonimous, 2007).

Unsur magnesium mempunyai fungsi dalam system enzim dan merupakan penyusun klorofil. Ia juga berfungsi membantu traslokasi fosfor dalam tanaman (Hakim, dkk, 1986).

Magnesium diambil tanaman dalam bentuk ion Mg+, terutama berperan sebagai penyusun klorofil (satu-satunya mineral), tanpa kolrofil fotosintesis tanaman tidak akan berlangsung dan sebagai activator enzim. Secara umum rata- rata menyusun 0,2% bagian tanaman, sebagian besar terdapat di daun tetapi seringkali dijumpai dalam proporsi cukup banyak pada bebijian padi, jagung, sorghum, kedelai da kacang tanah (Hanafiah, 2005).

Rumput Laut

(6)

Rumput laut yang hidup didasar laut perairan Indonesia jumlahnya cukup besar, wajar dicatat sebagi tumbuhan yang berfaedah, sebagai bahan makanan atau bahan penyegar. Pada tahun 1292 ketika orang eropa pertama kali menjelajah perairan Indonesia telah mengumpulkan rumput laut dan digunakan untuk sayuran, dan biasanya terbatas hanya pada keluarga nelayan saja (Heyne. 1998).

Rumput laut mengandung karbohidrat dalam jumlah yang besar, sedikit protein dan berbagai vitamin.Enzim di dalam sistem pencernaan manusia tidak mampu menguraikan karbohidrat yang terkandung di dalam rumput laut, oleh karena itu rumput laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dan bahan tambahan industri makananan ,indusri obat-obatan dan kosmetik (Sugiarto, 1978).

Rumput laut dapat juga digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan mineral antara lain kalium dan hormon seperti auksin dan sitokinin yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemanfaatan rumput laut sebagai pupuk organik ditunjang pula oleh adanya sifat hidrokoloid (daya serap air) yang tinggi pada rumput laut yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya serap air dan dapat menjadi substrat yang baik untuk mikroorganisme tanah (Soerawijadja, 2005).

Kandungan kimia yang umum terdapat dalam rumput laut adalah pigmen fotosintetik seperti klorofil dan karotenoid, steroid dan triterpen, terpenoid lain seperti monoterpen, sesquiterpen, diterpen, asam lemak, lipid, hidrokarbon dan asetilena, fenol, tirosin, floroglusinol, resorsinol, dan vitamin seperti vitamin C, vitamin B12, biotin, miasin, tokoferol dan vitamin lainnya, polisulfida, polisulfat, mineral-mineral.

(7)

Selain itu rumput laut mengandung polisakarida yaitu agar-agar, karaginan dan alginat. Bahan baku pembuatan agar-agar dan karaginan adalah alga (ganggang) merah, sedangkan bahan baku untuk pembuatan alginat adalah ganggang coklat (Lobban, 1981).

Salah satu jenis rumput laut yang tumbuh hampir di seluruh perairan Indonesia adalah Sargassum. Jenis ini termasuk dalam divisi Thallophyta, kelas Phaeophyceae, bangsa Vocales, suku Sargassaceae, marga Sargassum, jenis Sargassumsp. Bentuk luar tumbuhan ini telah terlihat adanya akar, batang, buah yang

mana bagian-bagian ini bukanlah merupakn organ tumbuhan sebenarnya tetapi hanya berupa talus. Percabangan talusnya juga beragam ,diantaranya ditokom, pinat, pektinat dan ada juga yang sederhana tidak bercabang. Kekerasan talus juga beraneka ragam ada yang lunak atau seperti tulang rawan ada yang keras karena mengandung kapur. Pigmen yang terkandung dalam rumput laut dapat digunakan untuk membedakannya sehingga dikenal adanya rumput laut (alga) bewarna coklat, merah, hijau dan biru. Warna ini yang mengkelompokkan adanya alga coklat, merah, hijau dan biru. Sebagian besar rumput laut menempel pada berbagai struktur kokoh seperti batu, atau pecahan karang dengan akar yaitu bagian tumbuhan yang termodifikasi secara sederhana (Sugiarto, 1978).

Rumput laut mempunyai prospek yang baik untuk bahan pupuk organik karena keistimewaanya yang kaya hara mikro dan teristimewa zat pengatur tumbuh.

Zat pengatur tumbuh yang dikandungnya antara lain auksin, sitokinin, giberilin, asam absisat dan etilen. ZPT tidak hanya dapat meningkatkan produksi ,tetapi juga meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan serangan

(8)

serangga, serta memperbaiki struktur tanah ( http:// tentang rumput laut.blogspot.com/2011/03).

Pembuatan pupuk organik dengan menggunakan bahan rumput laut dalam bentuk padat diawali dengan menghancurkan rumput laut sampai halus. Tujuannya, agar bakteri penghancur dalam proses fermentasi dapat bekerja maksimal. Selain itu, senyawa laktosan (senyawa gula) dapat mudah menyatu. Semua bahan baku pembuatan pupuk rumput laut itu dicampur dan dimasukkan kedalam wadah semisal drum, plastik, atau tempat yang memungkinkan berlangsungnya proses fermentasi kedap udara. Apabila selama fermentasi terdapat udara, maka proses pembuatan pupuk pun akan gagal. Waktu fermentasi optimal untuk membuat pupuk rumput laut padat itu sekitar dua minggu .Selain pupuk pupuk padat, ada pula pupuk rumput laut cair. Bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat pupuk cair tidak berbeda dengan pupuk padat.Perbedaan hanya terletak pada proses pembuatan dan lama waktu fermentasi. Pupuk rumput laut cair membutuhkan penambahan air dengan waktu fermentasi selama lima hari. Hasil penelitian memaparkan berdasarkan hasil uji antara pupuk rumput laut lebih subur. Dalam uji coba penyemprotan pupuk rumput laut dilakukan dua kali selama masa tanam. Secara umum, tanaman yang diberi pupuk rumput laut menghasilkan batang lebih besar dan tegak, urat daun terasa kasar , batang tidak mudah patah , dan daun bewarna hijau tua, urat daun terasa halus, serta mudah sobek (http:// tentang rumput laut.blogspot.com/2011/03).

Tanaman Sawi

(9)

Sawi bukan tanaman asli Indonesia ,menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun dataran tinggi. Meskipun demikian demikian pada kenyataanya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.

Tanaman sawi tahan terhadap air hujan,sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa sejuk.

Lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bila ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus ,subur ,serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7 ( Anonimous, 2007 ).

Sawi merupakan tanaman semusim.Bentuknya yang hampir menyerupai caisim. Sawi dan caisim kadang sukar dibedakan,sawi berdaun lonjong,halus tidak berbulu dan tidak berkrop. Kedua jenis sayuran itu dapat disilangkan ( kawin silang ).

Tanaman sawi mempunyai batang yang pendek dan lebih langsing daripada petsai.

Urat daun utama lebih sempit dari pada petsai tetapi daunnya lebih liat. Pada umumnya pola pertumbuhan daunnya berserak ( roset ) hingga sukar membentuk

(10)

krop. Tanaman ini mempunyai akar tunggang dan akar samping yang banyak tetapi dangkal. Bunganya mirip petsai tetapi rangkain tandan lebih pendek.Ukuran kuantum bunganya lebih kecil dengan warna pucat yang spesifik.Ukuran bijinya lebih kecil dan bewarna hitam kecoklatan. Hampir setiap orang gemar sawi karena rasanya segar (enak) dan banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan sedikit vitamin C,namun daun sawi rasanya agak pahit (Sunarjono, 2004).

Brassica juncea tampaknya berasal dari wilayah tengah Asia dekat kaki

pegunungan Himalaya. Migrasi terjadi kepusat domestika sekunder di India wilayah tengah dan barat cina dan wilayah kaukasus. Catatan dalam bahasa sansekerta menunjukkan bahwa tanaman ini ditanam sejak tahun 3000 SM. Tanaman setahun yang menyerbuk sendiri ini, sawi coklat atau sawi kuning. Klasifikasi anggota brassica juncea amat membingungkan karena terdapat berbagai bentuk yang berbeda karena beberapa jenis kadang-kadang disebut sebagai sawi cina atau sawi oriental ( Vincet,1998 ).

Di sentra sayuran Medan di daerah Marelan, sawi merupakan sayuran yang terbanyak ditanam. Pupuk dasar yang diberikan adalah pupuk organik seperti pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, ataupun kompos, pupuk anorganik yaitu Urea diberikan setelah sawi dipindah tanamkan. Pemberian diberikan tiga kali yaitu pada 6 hari, 12 hari dan 18 hari setelah tanam. Aplikasi dengan menyiranmkan larutan Urea dengan dosis gr/ltr. Penanaman sawi secara konvensional ini disertakan dalam penelitian ini dengan tujuan sebagai perbandingan terhadap penggunaan pupuk cair rumput laut

Referensi

Dokumen terkait

Umur tujuh hari anak ayam tersebut divaksinasi dengan berbagai jenis vaksin gumboro (V1=kelompok ayam yang divaksin dengan vaksin gomboro kuat, V2= kelompok ayam yang divaksin

Maksud peribahasa itu yaitu berbicara tentang apa yang disampaikan memang baik, tetapi diam akan lebih baik karena dengan diam kita dapat terhindar dari kemalangan.. Dari kata

Anak yang mempunyai Modalitas auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan.. Anak auditori dapat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis factor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer (status gizi, aktivitas fisik dan stress) pada remaja putri di

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kualitatif. Data di peroleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan kepada guru Bahasa dan Sastra Indonesia menggunakan media power point gambar dan teknik cerita berangkai dalam

Walaupun total biaya terapi febrile neutropenia dengan menggunakan antibiotik meropenem lebih mahal dari antibiotik ceftazidime, hasil dari penelitian ini tidak menunjukkan adanya

Penelitian ini berfokus pada perancangan media promosi, karena permasalahan yang telah ditentukan setelah menjalani Kerja Praktik di BPMTPK selama kurang lebih 1 Bulan, BPMTPK