• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Pengunjung Objek Pariwisata Sejarah Lobang Jepang di Bukittinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Pengunjung Objek Pariwisata Sejarah Lobang Jepang di Bukittinggi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

S JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH iNDANG

LP4MK & PRODI PENDIDIKAN SEJARAH STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

Vol 4 No. 1 (Januari-Juni 2022)

I SSN-E: 2623-2065 ISSN-P: 2684-8872

Ruang Lingkup Filsafat Sejarah dalam Kajian Sejarah

Arditya Prayogi

Menumbuhkan Kesadaran Sejarah Generasi Muda Melalui Kearifan Lokal Budaya Melayu Riau

Asril

Urgensi Kerja Sama Sektor Pariwisata untuk Meningkatkan Hubungan Thailand-Kamboja Pasca Sengketa Kuil Preah Vihear

Marshanda Fitria Intan

Model Pembelajaran Problem Based Learning sebagai Implementasi Aliran Konstruktivisme Pada Pembelajaran Sejarah

Abdilah Farid Rifki, Yulianti

Konflik Abad 11-12 M: Pertikaian Dinasti Mongol dengan Dinasti Khawarizm di Asia Selatan

Suci Indah Susanti, Yulianti

Peranan Abdur Rahim Damrah dalam Melawan Penjajahan Jepang di Kabupaten Bengkulu Selatan (1943-1945)

Juliana, Bedriati Ibrahim, Bunari

Pengaruh Covid-19 terhadap Pengunjung Objek Pariwisata Sejarah Lobang Jepang di Bukittinggi

Mellyana Alfia Ningsih, Isjoni, Bedriati Ibrahim

Sejarah Kesultanan Pajang Masa Pemerintahan Sultan Hadiwijaya (1549-1582)

Chinanti Safa Camila, Hudaidah

Peranan K.H. Anwar Bin H. Kumpul dalam Pendirian dan Perkembangan Pondok Pesantren Nurul Islam Seri Bandung

Arenda Rosyada, Hudaidah

Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran Sejarah pada Masa Covid-19 pada Siswa Kelas XII IIS SMA Negeri Mukomuko Kabupaten Mukomuko

Suci Anggela, Jaenam, Felia Siska

(2)

Dewan Redaksi

SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah

Editor in Chief

Risa Marta Yati, M.Hum (STKIP PGRI Lubuklinggau)

Section Editor

Ira Miyarni Sustianingsih, M.Hum (STKIP PGRI Lubuklinggau)

Guest Editor

Dr. Syarifuddin, M.Pd. (Universitas Sriwijaya) Ayu Septiani, M.Hum. (Universitas Padjadjaran)

Reviewer/Mitra Bestari

Prof. Dr. Sariyatun, M.Pd., M.Hum. (Universitas Sebelas Maret) Prof. Kunto Sofianto, M.Hum., Ph.D. (Universitas Padjadjaran)

Dr. Umasih, M.Hum. (Universitas Negeri Jakarta)

Administrasi

Viktor Pandra, M.Pd. (STKIP PGRI Lubuklinggau) Dr. Doni Pestalozi, M.Pd. (STKIP PGRI Lubuklinggau)

Dewi Angraini, M.Si. (STKIP PGRI Lubuklinggau)

Alamat:

Jl. Mayor Toha Kel Air Kuti Kec. Lubuklinggau Timur 1 Kota Lubuklinggau 31626 Website: http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JS/index

Email: [email protected]

(3)

ii

SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH Vol. 4 No. 1 (Januari-Juni 2022)

Halaman Dewan Redaksi ... i Daftar Isi ... ii

1. Ruang Lingkup Filsafat Sejarah dalam Kajian Sejarah

Arditya Prayogi ... 1 2. Menumbuhkan Kesadaran Sejarah Generasi Muda Melalui Kearifan Lokal

Budaya Melayu Riau

Asril ... 11 3. Urgensi Kerja Sama Sektor Pariwisata untuk Meningkatkan Hubungan

Thailand-Kamboja Pasca Sengketa Kuil Preah Vihear

Marshanda Fitria Intan ... 18 4. Model Pembelajaran Problem Based Learning sebagai Implementasi Aliran

Konstruktivisme pada Pembelajaran Sejarah

Abdilah Farid Rifki, Yulianti ... 27 5. Konflik Abad 11-12 M: Pertikaian Dinasti Mongol dengan Dinasti Khawarizm

Di Asia tengah

Suci Indah Susanti, Yulianti ... 33 6. Peranan Abdur Rahim Damrah dalam Melawan Penjajahan Jepang di Kabupaten

Bengkulu Selatan (1943-1945)

Juliana, Bedriati Ibrahim, Bunari ... 41 7. Pengaruh Covid-19 terhadap Pengujung Objek Pariwisata Sejarah Lobang Jepang

di Bukittinggi

Mellyana Alfia Ningsih, Isjoni, Bedriati Ibrahim ... 51 8. Sejarah Kesultanan Pajang Masa Pemerintahan Sultan Hadiwijaya (1549-1582)

Chinanti Safa Camila, Hudaidah ... 58 9. Peranan K.H. Anwar Bin H. Kumpul dalam Pendirian dan Perkembangan Pondok

Pesantren Nurul Islam Seri Bandung

Arenda Rosyada, Hudaidah ... 66 10. Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran Sejarah pada Masa Covid-19 pada Siswa

Kelas XI IIS SMA Negeri Mukomuko Kabupaten Mukomuko

Suci Anggela, Jaenam, Felia Siska ... 74

(4)

ISSN-P: 2684-8872 ISSN-E: 2623-2065 Vol. 4, No. 1 (Januari-Juni 2022): 51-57

PENGARUH COVID-19 TERHADAP PENGUNJUNG OBJEK PARIWISATA SEJARAH LOBANG JEPANG DI BUKITTINGGI

Mellyana Alfia Ningsih, Isjoni, Bedriati Ibrahim Universitas Riau

Alamat korespondensi: [email protected]

Diterima: 24 September 2021; Direvisi: 30 November 2021; Disetujui: 30 Desember 2021

Abstract

The Japanese hole is a protection tunnel built by the Japanese occupation army around 1942.

Japanese hole or Japanese hole (Minang language designation) is a tourist attraction located in the West Sumatra area, precisely in the middle of a panoramic garden in Sianok Gorge under Bukittinggi City. This Japanese hole has a length of 1,470 meters and is winding. This tunnel is located about two meters below the ground level of the city of Bukittinggi. The Japanese hole in the city of Bukittinggi is the longest tunnel in Southeast Asia with 21 passageways with various functions. This Japanese hole is a long historical tunnel for the Indonesian people in general because this Japanese hole is a refuge or hiding place for Japanese soldiers in the face of war. The Japanese hole was built with the aim of defending the Japanese army in World War II and the Greater East Asia War. In this study, researchers used quantitative methods. The data collection instrument used in this study was a questionnaire consisting of 29 statements. The population in this study are visitors who come to the historical tourist attraction of the Japanese hole. Sampling in this study used incidental sampling technique. The results showed that there was an influence between the covid-19 pandemic on visitors to the historical tourism object of the Japanese hole in Bukittinggi. This is evidenced by a simple linear regression analysis. It is known that the value of Fcount is greater than the value of Ftable (4.002 > 3.868), the value of tcount is greater than the value of ttable (2.001 > 1.966). In addition, the value of sig. 0.046 or less than 0.05. Thus, Ho is rejected and Ha is accepted. This means that the COVID-19 pandemic significantly affects visitors to the historical tourism object of the Japanese hole.

Keywords:Covid-19 pandemic, visitors to the Japanese hole tourist attraction.

Abstrak

Lobang Jepang merupakan sebuah terowongan perlindungan yang dibangun tentara pendudukan Jepang sekitar tahun 1942. Lubang Jepang atau Lubang Japang (sebutan bahasa Minang) merupakan salah satu objek wisata yang berada didaerah Sumatera Barat tepatnya di tengah taman panorama di Ngarai Sianok di bawah Kota Bukittinggi. Lobang Jepang ini memiliki panjang 1.470 meter dan berkelok-kelok. Terowongan ini letaknya sekitar dua meter di bawah permukaan tanah kota Bukittinggi. Lobang Jepang yang terdapat di kota Bukittinggi ini menjadi terowongan terpanjang di Asia Tenggara dengan 21 lorong yang fungsinya bermacam-macam. Lobang Jepang ini merupakan terowongan bersejarah yang panjang bagi bangsa Indonesia umumnya karena lobang Jepang ini merupakan suatu lubang perlindungan atau tempat persembunyian tentara Jepang dalam menghadapi perang. Lobang Jepang dibangun dengan tujuan kepentingan pertahanan tentara Jepang dalam Perang Dunia II dan Perang Asia Timur Raya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuisioner yang terdiri dari 29 pernyataan. Populasi dalam penelitian ini yaitu pengunjung yang datang ke objek wisata sejarah lobang Jepang.

Penarikan sample dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling incidental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pandemi covid-19 terhadap pengunjung objek pariwisata sejarah lobang Jepang di Bukittinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan analisis regresi linier sederhana. Diketahui bahwa nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel (4,002 > 3,868), nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (2,001 > 1,966).

Selain itu, nilai sig. Sebesar 0,046 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara signifikan pandemi covid-19 berpengaruh terhadap pengunjung objek pariwisata sejarah lobang Jepang.

Kata Kunci: Pandemi Covid-19 , Pengunjung objek wisata lobang Jepang.

(5)

Mellyana Alfia Ningsih, Isjoni, Bedriati Ibrahim. Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Pengunjung Objek Pariwisata Sejarah Lobang Jepang di Bukittinggi

52

A. Pendahuluan

Virus covid-19 merupakan virus baru yang berasal dari Negara China tepatnya di Kota Wuhan. Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ini merupakan penyakit jenis baru dan belum pernah teridentifikasi pada tubuh manusia.

Pandemi virus covid-19 di Indonesia sudah dirasakan sejak bulan Maret 2020, bahkan hingga saat ini virus covid-19 masih dirasakan oleh masyarakat Indonesia dan juga dirasakan oleh negara lain. Coronavirus ini merupakan virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan hingga gejala berat. Pada manusia, coronavirus ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan seperti pilek, demam, dan sesak nafas.

Ada dua jenis coronavirus yang diketahui yaitu dengan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) (Tuwu, 2020).

Selama penanganan covid-19, untuk membatasi penyebaran covid-19 pemerintah di seluruh dunia mengambil sebuah tindakan yaitu memberlakukan Lockdown atau melarang seluruh Negara atau kota-kota paling terdampak covid untuk memasuki wilayah perbatasan mereka. hal ini dilakukan agar penyebaran covid-19 dapat ditekan (Utami & Kafabih, 2021). kebijakan pembatasan perjalanan dilakukan hampir di seluruh dunia dalam skala internasional, regional dan lokal sehingga berdampak pada sistem pariwisata (Sugihamretha, 2020). Selain membatasi risiko pada wisatawan, kebijakan pembatasan perjalanan ini dibuat sebagai bentuk kekhawatiran bahwa wisatawan yang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit ke penduduk lokal. Di beberapa negara kondisi ini mempengaruhi semua rantai sektor pariwisata, termasuk penutupan objek wisata, perhotelan, layanan restoran dan penurunan penggunaan transportasi umum.

Sektor pariwisata memilki peran yang signifikan terhadap perekonomian di Indonesia. Pariwisata merupakan

industri multi komponen, tidak dapat dilepaskan dengan sektor ekonomi lain.

Selama tahun 2019, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia mencapai 16,11 juta kunjungan atau naik 1,88 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 15,81 juta kunjungan. Jumlah kunjungan wisman ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 9,83 juta kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 4,16 juta kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 2,11 juta kunjungan (Badan Pusat Statistik, 2020).

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sekali tempat objek pariwisata. Provinsi Sumatera Barat yang merupakan salah satu wilayah yang banyak sekali memiliki tempat objek pariwisata, baik itu objek wisata alam, objek wisata religius, objek wisata buatan dan objek wisata sejarah (Yoeti, 2006) Salah satu daerah yang dijuluki sebagai kota wisata di Sumatera Barat adalah Bukittinggi, karena banyaknya objek wisata yang terdapat di kota ini.

Lembah Ngarai Sianok merupakan salah satu objek wisata utama. Taman Panorama yang terletak di dalam Kota Bukittinggi memungkinkan wisatawan untuk melihat keindahan pemandangan Ngarai Sianok. Di dalam Taman Panorama juga terdapat gua bekas persembunyian tentara Jepang sewaktu Perang Dunia II yang disebut sebagai

“Lobang Jepang” (Yurita, 2014).

Akibat pandemi covid-19 yang terjadi saat ini sangat menekan industri pariwisata di Kota Bukittinggi. Dengan adanya covid-19 terjadi penurunan jumlah pengunjung pada wisata sejarah lobang Jepang. Pada tahun 2019 lalu, sekitar 2.373 pengunjung yang mengunjungi objek wisata sejarah lobang Jepang sedangkan pada tahun 2020 hanya ada 1.015 pengunjung.

Penurunan yang terjadi yaitu sebanyak 57% pengunjung. Selain itu banyak tempat wisata yang tidak beroperasi dengan baik seperti hari-hari biasa

(6)

SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 4, No. 1 (Januari-Juni 2022): 51-57.

sebelum adanya covid-19. Banyak perubahan-perubahan yang dilakukan di tempat objek pariwisata baik itu objek wisata alam, wisata buatan dan objek wisata sejarah agar tetap bisa beroperasi pada masa pandemi ini.

B. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan sebuah penelitian maka akan dibutuhkan sebuah metode yang akan menjadi penentu kearah mana penelitian akan dilaksanakan, sehingga harus memilih metode yang tepat dan sistematis. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif (Sugiyono, 2018). Tujuan penelitian deskriptif kuantitatif adalah untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek penelitian secara tepat.

Populasi dalam penelitian ini yaitu jumlah pengunjung sebelum dan sesudah adanya covid-19. Dimana sebelum adanya covid-19 jumlah pengunjung objek wisata lobang Jepang yaitu sebanyak 1.358 pengunjung.

sedangkan selama adanya covid-19 terjadi penurunan jumlah pengunjung menjadi 1.015 pengunjung. Jumlah keseluruhan pengunjung yaitu 2.373 pengunjung. Teknik sampel yang digunakan adalah sampling Insidental.

Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, rumus yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus slovin, maka pada penelitian ini jumlah sampel yang akan dijadikan responden adalah 342 responden.

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan bantuan SPSS. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

(1) Uji prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

b. Uji Heteroskedastisitas c. Uji Linieritas

(2) Pengujian Hipotesis

a. Regresi Linier Sederhana b. Uji t (Uji Parsial)

c. Uji F (Uji Simultan

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif.

Dalam pengambilan data yaitu dengan menyebar kuisioner pada pengunjung objek wisata lobang Jepang. Pengolahan data dari hasil penyebaran kuisioner diolah dengan metode statistik deskriptif yang kemudian hasil kuisioner diolah menjadi data berupa tabel dan penjelasan.

C. Pembahasan

Kondisi Objek Wisata Lobang Jepang sebelum Pandemi Covid-19

Keindahan alam yang natural, keanekaragaman hayati, peninggalan bersejarah, beraneka warna seni dan budaya serta kehidupan sosial masyarakat dengat adat istiadatnya yang ragam, Kota Bukittinggi menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung dan merupakan modal utama dalam pengembangan dan pembangunan kepariwisataan di Kota Bukittinggi (Sanesta, 2015). Objek wisata lobang Jepang merupakan salah satu objek wisata sejarah yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Karena Bukittinggi merupakan salah satu wilayah yang sangat strategis, terletak di tengah-tengah pulau Sumatera, maka penjajah Jepang menetapkan Kota Bukittinggi sebagai Pusat Komando Pertahanan Tentara Jepang di Sumatera (Seiko Sikikan Kakka) yang dipimpin oleh Jenderal Watanabe (Elvira, 2020).

Lobang Jepang sendiri merupakan saksi sejarah negara Indonesia yang pengerjaannya dilakukan di zaman Jepang dengan cara kerja paksa yang dikenal dengan istilah Romusha.

Objek wisata lobang Jepang merupakan sebuah terowongan perlindungan (bunker) yang dibangun tentara Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan tentara Jepang dalam

(7)

Mellyana Alfia Ningsih, Isjoni, Bedriati Ibrahim. Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Pengunjung Objek Pariwisata Sejarah Lobang Jepang di Bukittinggi

54

Perang Dunia II dan Perang Asia Timur Raya (Yulianingsih, 2010). Pembuatan bunker ini bertujuan untuk dapat memantau dan mempertahankan setiap daerah yang telah dikuasai Jepang pada masa penjajahannya di Indonesia dari serangan-serangan musuh. Objek wisata lobang Jepang ini menjadi terowongan terpanjang di Asia Tenggara. Objek wisata lobang Jepang menjadi salah satu objek wisata yang sangat diminati oleh pengunjung. Hal ini dikarenakan, selain pengunjung dapat melihat lobang Jepang sebagai salah satu peninggalan sejarah, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam berupa ngarai yang indah dengan latar pegunungan yang dapat dilihat di dari tempat objek wisata ini. Sebelum adanya pandemi covid-19 objek wisata lobang Jepang selalu ramai pengunjung baik dari kalangan anak-anak sampai dengan orang dewasa.

Kondisi Objek Wisata Lobang Jepang selama Pandemi Covid-19

Setelah adanya kasus covid-19 di Indonesia pertama kali terkonfirmasi pada awal Maret tahun 2020 (Ihsannudin, 2020). Sejak saat itu pandemi ini cepat menyebar hingga keseluruh wilayah di Indonesia. Covid- 19 sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi dibanyak negara diseluruh dunia. Adapun penyebaran covid-19 sangat berdampak bukan hanya pada kegiatan ekonomi dan bidang transportasi tetapi juga dirasakan oleh industri pariwisata. Dunia pariwisata sangat terpuruk untuk satu tahun terakhir ini dikarenakan pandemi covid- 19. Dalam membangkitkan pariwisata di tengah pandemi ini, yang terpenting bukan bagaimana kembali kekeadaan semula, tetapi lebih terfokus pada bagaimana menciptakan rasa aman, nyaman dan tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan agar pengunjung merasa aman saat berkunjung.

Sektor pariwisata merupakan hal yang komplit. Membangun sektor pariwisata tidak hanya pada destinasinya, melainkan perlu dukungan dari berbagai sektor, mulai

dari transportasi, kuliner, perhotelan, kebudayaan dan lain sebagainya. Dalam kondisi pandemi saat ini, tentunya industri pariwisata tidak ingin tertinggal dan lumpuh (Rosa, 2019). Selama pandemi covid-19 terjadi penurunan jumlah pengunjung pada objek wisata lobang Jepang. Hal tersebut dikarenakan banyaknya aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan juga penutupan tempat objek wisata itu sendiri untuk menekan penyebaran virus covid-19.

Dengan adanya pandemi ini menyebabkan panurunan yang signifikan terkait jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara (Masbiran, 2020). Penurunan jumlah kunjungan wisatawan yang terjadi di tempat objek wisata membuat pihak pengelola objek wisata harus mampu menarik perhatian wisatawan agar ingin berkunjung ketempat objek wisata tersebut meski dalam kondisi masa pandemi. karena pandemi covid-19 dipastikan akan membawa perubahan besar terhadap minat pengunjung. diperkirakan pengunjung nantinya akan lebih mengedapankan aspek keamanan dan kesehatan. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola tempat objek wisata, dimana pengelola objek wisata harus mampu beradaptasi untuk dapat meyakinkan para pengunjung bahwa tempat objek wisata tersebut aman untuk dikunjungi.

Pandemi covid-19 mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah terutama dalam sektor pariwisata.

Dalam pencegahan penyebaran virus covid-19 ini tentunya diperlukan pemberian pemahaman dan pengetahuan yang baik kepada semua yang terlibat dalam industri pariwisata.

Standar protokol kesehatan harus dipahami dan dilakukan oleh semua pelaku wisata, yaitu baik pengelola objek wisata maupun pengunjung yang datang.

Selama masa pandemi covid-19 terjadi penurunan pengunjung, dikarenakan adanya PSBB dan juga aturan yang dikeluarkan oleh

(8)

SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 4, No. 1 (Januari-Juni 2022): 51-57.

pemerintah untuk melakukan penutupan sementara tempat objek wisata. Penutupan sementara tempat objek wisata lobang Jepang dilakukan setelah adanya surat edaran Gubernur Sumatera Barat untuk menutup objek wisata selama libur lebaran. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap perkembangan tempat objek wisata selama pandemi. karena pihak objek wisata tidak dapat beroperasi seperti biasanya. Pada masa pandemi pengelola objek wisata lobang Jepang tentunya menerapkan protokol kesehatan dan juga pengelola objek wisata lobang Jepang lebih memperketat pengewasannya terhadap pengunjung selama berada di dalam tempat objek wisata.

Pengelola objek wisata lobang Jepang sudah melakukan berbagai cara agar tetap bisa beroperasi dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal ini dilakukan agar industri pariwisata tetap berjalan meskipun dalam kondisi pandemi seperti sekarang. Karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi penting dan merupakan salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar.

Dalam masa pemulihan dan pencegahan penyebaran virus covid-19, peran serta masyarakat menjadi kunci dalam membagun periwisata di tengah pandemi ini. Partisipasi masyarakat menjadi penentu keberhasilan untuk pencegahan penyebaran virus covid-19, hal ini dikarenakan pemerintah tidak akan bisa menangani kasus ini tanpa ada peran dari masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan sebuah pemberdayaan masyarakat, peran sertanya dalam sebuah kegiatan penyusunan perencanaan serta implementasi program dan merupakan implementasi kesediaan dan kemauan dari masyarakat untuk berkontribusi dan berkorban dalam hal pencegahan virus covid-19 (Hermawan, 2020).

Analisis Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Pengunjung Objek Pariwisata Sejarah Lobang jepang di Bukittinggi

Tabel 1.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std.

Error of the Estimate

1 .108a .012 .009 4.12622

Sumber: Hasil Olahan Data 2021 Secara simultan pandemi covid-19 berpengaruh terhadap pengunjung objek wisata sejarah lobang Jepang.

Berdasarkan R2 pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam penleitian ini sebesar 0,012 atau 1,2% dan sisanya sebesar 98,8%

dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar dari penelitian ini.

Tabel 2.

Hasil Pengujian Secara Parsial

Unstandar dized Coefficient s

Standa rdized Coeffici ents

Model B Std

. Err or

Beta T Sig.

1 (Const ant)

28.052 2.1

51 13.0

41 .000 Pande

mi Covid- 19

.120 .06

0

.108 2.00 1

.046

Sumber: Hasil Olahan Data 2021 Berdasarkan tabel di atas koefisien uji regresi linier sederhana di atas dapat dikatakan bahwa arah pengaruh pandemi covid-19 adalah positif.

Konstanta sebesar 28,052 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai pandemi covid-19 maka nilai pengunjung objek pariwisata lobang Jepang sebesar 28,052.

Koefisien regresi X sebesar 0,120 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai pandemi covid-19, maka nilai pengunjung objek pariwisata lobang Jepang bertambah sebesar 0,120.

Koefisien bernilai positif, artinya pandemi covid-19 (X) berpengaruh positif terhadap pengunjung objek pariwisata sejarah lobang Jepang (Y).

Dalam tabel dari hasil pengujian

(9)

Mellyana Alfia Ningsih, Isjoni, Bedriati Ibrahim. Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Pengunjung Objek Pariwisata Sejarah Lobang Jepang di Bukittinggi

56

ditemukan nilai thitung sebesar 2,001 dengan sig. = 0,046. Oleh karena nilai sig. < dari 0,05 dan nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (2,001 > 1,966), maka secara signifikan pandemi covid-19 berpengaruh terhadap pengunjung objek pariwisata sejarah lobang Jepang.

Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima.

Tabel 3.

Hasil Pengujian Secara Simultan

Model Sum of

Squares Df Mean

Squar e

F Sig.

1 Regressio n

68.140 1 68.140 4.00 2

.046

b

Residual 5788.72 3

34 0

17.026

Total 5856.86

4

34 1

Sumber: Hasil Olahan Data 2021 Berdasarkan tabel di atas ditemukan Fhitung sebesar 4,002 dengan sig. = 0,046.

Oleh karena nilai sig.< 0,05 dan nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel (4,002 >

3,868), maka secara signifikan pandemi covid-19 memiliki pengaruh terhadap pengunjung objek pariwisata sejarah lobang Jepang. Ho ditolak dan Ha diterima.

D. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini maka pandemi covid-19 sangat berpengaruh terhadap pengunjung objek pariwisata sejarah lobang Jepang. Hal ini dikarenakan selama pandemi covid-19 adanya kebijakan-kebijakan yang diterapkan dan kebijakan tersebut mempengaruhi kunjungan wisatawan.

Seperti, diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan juga penutupan sementara tempat objek wisata itu sendiri. Kebijakan-kebijakan tersebut dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19 dan juga mencegah adanya klaster baru.

Selain itu, berdasarkan analisis regresi linier sederhana menggunakan SPSS diketahui regresi linier sederhana yaitu Y= 28,052 + 0,120X. hasil persamaan di atas dapat diartikan bahwa konstanta sebesar 28,052

menyatakan bahwa jika tidak ada nilai pandemi covid-19 maka nilai pengunjung objek pariwisata lobang Jepang 28,052 koefisien regresi X sebesar 0,120 yang menyatakan bahwa penambahan 1% nilai pandemi covid-19, maka nilai pengunjung objek wisata lobang Jepang bertambah sebesar 0,120.

Maka secara signifikan pandemi covid- 19 berpengaruh terhadap pengunjung objek pariwisata sejarah lobang Jepang.

Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Diketahui bahwa nilai R bernilai positif yaitu 0,108 yang terdapat pada tabel Summary. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sedang antara pandemi covid-19 terhadap variabel pengunjung objek wisata sejarah lobang Jepang.

Dari hasil uji F diperoleh Fhitung

sebesar 4,002 dengan sig.=0,046. Oleh karena nilai sig. < 0,05 dan nilai Fhitung

lebih besar dari nilai Ftabel (4,002 > 3,868), maka secara signifikan pandemi covid- 19 memiliki pengaruh terhadap pengunjung objek wisata lobang Jepang.

Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui besarnya nilai hubungan (R) yaitu sebesar 0,108.

Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,012.

Artinya bahwa pengaruh variabel bebas (pandemi covid-19) terhadap variabel terikat (pengunjung objek wisata lobang Jepang) adalah sebesar 1,2%. Sedangkan sisanya 98,8% berasal dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Daftar Referensi

Badan Pusat Statistik. (2020).

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional Desember 2019. Berita Resmi Statistik.

Elvira, M. (2020). Wajah Bukittinggi dan Riwayat Masa Silam Sebuah Kota.

Jurnal Analisis Sejarah, Vol. 9.

Hermawan, Y. (2020). Partisipasi

Masyarakat dalam Pencegahan Covid-19. Journal of Informal

Education and Community Empowerment, Vol.4. No.1

Ihsannudin. (2020). Fakta Lengkap Kasus Pertama Virus Corona di Indonesia.

(10)

SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 4, No. 1 (Januari-Juni 2022): 51-57.

Retrieved from

https://nasional.kompas.com/

read/2020/03/03/06314981/fakta- lengkap-kasus-pertama- virus-corona- di- indonesia?page=all.

Masbiran, V. U. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap

Pariwisata Sumatera Barat. Jurnal Pembangunan Nagari, Vol. 5.

Rosa. (2019). Pariwisata Sebagai Sektor Unggulan Provinsi Sumatera Barat. Journal of Economics and Business, Vol. 4.

Sanesta, A. (2015). Strategi

Pengembangan Kepariwisataan di Kota Bukittinggi. Jom FISIP, Vol.

1. SPSS Indonesia. (2017). Pandua Lengkap Uji Analisis Regresi Linier Sederhana dengan SPSS. Retrieved from

https://www.spssindonesia.com/201 7/03/uji-analisis-regresi-

liniersederhana.html?m=1.

Sugihamretha, I. D. (2020). Respon Kebijakan: Mitigasi Dampak Wabah Covid-19 Pada Sektor Pariwisata.

Jurnal Perencanaan Pembangunan:

The Indonesia Journal of Development Planning, Vol. 4.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D). Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Tuwu, D. (2020). Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Pandemi Covid- 19. Journal Publicuha, Vol. 3.

Utami, B. S., & Kafabih, A. (2021). Sektor Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemi Covid- 19. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan (JDEP), Vol.

4.

Yulianingsih, M. T. (2010). Jelajah Wisata Nusantara: Beragam Pilihan

Tujuan Wisata di 33 Provinsi.

Jakarta: Medpress.

Yurita, F. (2014). Sejarah Lubang Jepang Sebagai Tempat Perlindungan Dari Sekutu di Bukittinggi Tahun 1942 1945. JOM Universitas Riau.

Yoeti, O. A. (2006). Pengantar Ilmu Pariwisata.Bandung: Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan bidang keahlian dari peneliti yaitu Permukiman Kota Lingkungan maka penelitian yang dilakukan akan lebih menekankan pada tentang perumahan dan

Penulis mencoba menganaiisa terhadap hadits tentang puasa as Syura pada kitab Sunan Abu Daw ud no indek 2446 dan Musnad Ahmad bin Hanbal no indeks 2140, dimana

peradangan. Bila proses radang disebabkan oleh kuman piogenik akan terbentuk pus/nanah sehingga terjadilah empiema/piotoraks. Bila proses ini mengenai pembuluh darah sekitar

Pendeta dengan model preoccupied attachment to God, saat menghadapi kesulitan ketika menjalani tanggung jawabnya ia akan berusaha untuk terus menjalin hubungan yang

(3) Nilai-nilai pendi- dikan yang terkandung dalam upacara Menek Kelih adalah: (a) Nilai pendidikan tattwa yaitu terletak pada keyakinan/ kepercayaan (sradha bhakti) kepada

Berikut dibawah ini gambar user interface dari halaman form rekap absensi pada sistem informasi penggajian toko berkah gypsum purwasari:.

Pada P11 dengan menggunakan diameter 1,5 m dengan jumlah 4 tiang seperti di lapangan didapat daya dukung kelompok tiang sebesar 22779 kN dan beban maksimum yang bekerja di pile

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat melaksanakan Tugas Akhir dan menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas