• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROBLEMATIKA PEMAHAMAN TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN KUALITAS KINERJA DISPENDUKCAPIL KOTA BATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROBLEMATIKA PEMAHAMAN TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN KUALITAS KINERJA DISPENDUKCAPIL KOTA BATU"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1428

PROBLEMATIKA PEMAHAMAN TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN KUALITAS KINERJA DISPENDUKCAPIL

KOTA BATU

Ilman Bukhory1, Andriea Jelita Putri2, Fikry Asyaif Hamas3 Universitas Muhammadiyah Malang

ilmanbkhr30@gmail.com, andreajelita77@gmail.com, vikryhamas5@gmail.com

ABSTRAK

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, mengubah paradigma masyarakat dari konvensional menuju modernisasi. Dengan hal ini, kecepatan arus informasi dan komunikasi menjadi tuntutan tersendiri bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi di era 4.0 saat ini.

Sehingga dalam menjawab tuntutan tersebut, pemerintah mencetuskan istilah yang dikenal dengan e-government yang berarti Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam instansi pemerintah. Hal tersebut juga sebagai bentuk penerapan intruksi Presiden No. 3 Tahun 2003 mengenai kebijakan dan strategi nasional pembangunan e-government, maka pemerintah pusat maupun daerah dituntut menerapkan pelayanan kepada masyarakat yang berbasis elektronik guna meningkatkan kualitas pelayanan secara efektif dan efisien. Dalam mewujudkan hal tersebut, pemerintah pusat maupun daerah harus bekerja sama dalam membangun kualitas sumber daya manusia pada masyarakat yang produktif guna mengimbangi sistem modernisasi yang telah diterapkan oleh pemerintah melalui pelayanan publik kepada masyarakat itu sendiri. Pada penerapan e-government di Dispendukcapil Kota Batu sudah berjalan namun dalam implementasinya sumber daya manusia yang kurang produktif dalam menyikapi kemajuan teknologi ini menjadi sebuah permasalahan bagi Dispendukcapil Kota Batu. Maka dari itu dalam penulisan ini ditujukan untuk memaparkan inovasi yang dibuat oleh Dispendukcapil Kota Batu dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi lebih produktif dan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi di Kota Batu.

Kata Kunci : Pemerintah, Teknologi, Pelayanan, SDM

ABSTRACT

Along with the development of information and communication technology, changing the paradigm of society from conventional to modernization. With this, the speed of information and communication flow becomes a separate demand for the government to improve the quality of services to the community by utilizing the development of information technology in the current 4.0 era. So in response to these demands, the government coined the term known as e-government which means the use of information and communication technology in government agencies. This is also a form of the implementation of Presidential Instruction No. 3/2003 concerning national e- government development policies and strategies, so the central and regional governments are required to implement electronic-based services for the public to improve the quality of services effectively and efficiently. In realizing this, the central and regional governments must work together in building the quality of human resources in productive societies to balance the modernization system that has been implemented by the government through public services to the community itself.

In the implementation of e-government in Batu City Dispendukcapil has been running but in the implementation of human resources that are less productive in responding to technological advances is a problem for Batu City Dispendukcapil. Therefore, in this writing, it is intended to explain the innovations made by the Batu City Dispendukcapil in improving the quality of human resources to be more productive and be able to take advantage of technological advances in Batu City.

Keywords: Government, Technology, Services, SDM

(2)

1429 PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat seiring dengan era globalisasi yang menuntut kecepatan arus informasi.

Dunia telah beralih dari era industrialisasi ke era informasi yang kemudian melahirkan masyarakat informasi (information society). Rogers menyatakan bahwa information society adalah sebuah masyarakat yang mayoritas kerjanya adalah pekerja di bidang informasi, dan informasi telah dianggap menjadi elemen yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perkembangan teknologi informasi tersebut tentunya membawa perubahan yang tidak diragukan lagi keberadaannya. (Ahmad, 2012)

Dalam kehidupan sehari-hari, teknologi infomasi telah marak digunakan oleh masyarakat luas dengan tujuan mempermudah pekerjaan. Namun jauh sebelum masyarakat menggunakan teknologi informasi untuk mempermudah pekerjaannya, instansi pemerintah lebih dulu menggunakan teknologi informasi tersebut untuk membantu memudahkan pekerjaan dalam melayani masyarakat atau yang sering disebut dengan e-government. Menurut Clay G Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank) e-government merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses mempromosikan pemerintah yang lebih efisien serta penekanan biaya yang efektif, kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta memberikan akses informasi kepada masyarakat luas, dan membantu pihak pemerintah untuk lebih bertanggung jawab kepada masyarakat (Sosiawan, 2008).

Pelayanan publik sudah menjadi tanggung jawab pemerintah dan dilaksanakan oleh lembaga pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pelayanan publik kepada masyarakat merupakan tugas dan fungsi penting yang harus diselenggarakan oleh pemerintah. Penyelenggaraan pelayanan kepada pemerintah merupakan upaya Negara dalam memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga Negara baik berupa barang, jasa, serta pelayanan administrasi yang telah disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Pemerintah memang diharapkan berperan besar dalam pelaksanaan seluruh rencana Negara yang telah diputuskan dalam kebijakan publik. Maka dari itu, pemerintah sudah seharusnya memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya sebagai bukti pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang

(3)

1430 dilakukan pemerintahan. Dengan adanya sistem pelayanan yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi (e-government), merupakan terobosan serta inovasi baru yang diciptakan pemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas kinerja dari pihak pemerintah sehingga dapat memberikan pelayanan publik kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya secara lebih efektif dan efisien sebagai pemenuhan kepuasan masyarakat terhadap jalannya pemerintahan.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat serta berdasarkan Intruksi Presiden No. 3 Tahun 2003 mengenai kebijakan dan strategi nasional pembangunan e-government, maka pemerintah pusat dan daerah di tuntut untuk menerapkan pelayanan kepada masyarakat yang berbasis elektronik guna meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif dan juga efisien. Di Kota Batu sebagai salah satu kota yang dikenal akan kemajuan teknologinya, telah menerakan pelayanan yang berbasis elektronik sejak beberapa tahun yang lalu.

Salah satu lembaga pemerintah yang telah menerapkan pelayanan publik berbasis elektronik yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DISPENDUKCAPIL) Kota Batu. Dalam kinerjanya, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu telah memanfaatkan sistem teknologi informasi dan komunikasi dalam melakukan pelayanan publik berbasis elektronik kepada masyarakat dengan harapan mampu meningkatkan produktivitas kerja serta memenuhi kebutuhan masyarakat terkait dengan layanan administrasi kependudukan yang semakin mudah masyarakat dijangkau dengan menggunakan layanan tersebut.

Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk di setiap tahun, tentu masalah di bidang kependudukan semakin meluas. Dinamika pertumbuhan penduduk inilah yang pada saat ini juga terjadi di lingkungan Kota Batu. Menurut data dari Badan Pusat Statistika (BPS) Kota Batu, jumlah penduduk yang terdaftar pada tahun 2010 berjumlah 190.184 jiwa hingga data terakhir yang dirilis oleh BPS Kota Batu pada tahun 2017 jumlah penduduk bertambah menjadi 203.997 jiwa. Dalam kurun waktu tujuh tahun laju pertumbuhan penduduk mencapai angka 7,21 dan dipastikan angka tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Guna terciptanya kehidupan masyarakat Kota Batu yang lebih tertata, serta adanya tuntutan dari masyarakat atas pelayanan publik yang semakin meningkat di bidang kependudukan, oleh karena

(4)

1431 itu Pemerintah Kota Batu berupaya semaksimal mungkin dalam membuat tata kelola kebijakan yang lebih baik lagi untuk penyelenggaraan pelayanan untuk warga Kota Batu.

Dalam pelaksanaan pelayanan publik yang berbasis elektronik di Dispendukcapil Kota Batu, telah merubah sistem pola pelayanan yang sebelumnya menggunakan pola konvensional kini dengan adanya e-government, Kota Batu sudah menerapkan pola modernisasi. Pola Konvensional yang dimana menuntut masyarakat untuk meluangkan waktu serta tenaga yang lebih banyak pada saat melakukan kepengurusan surat-surat kependudukan, kini dengan adanya pelayanan berbasis elektronik maka masyarakat dapat menikmati pelayanan dengan pola modernisasi yang dimana masyarakat dapat melakukan dan mendapatkan pelayanan dimanapun dengan lebih mudah. Sejak tahun 2014 Dispendukcapil Kota Batu telah memanfaatkan teknologi infomasi dalam pelayanannya kepada masyarakat. Pelayanan menggunakan teknologi informasi yang dimaksudkan yaitu masih berupa “panggilan nama” bagi masyarakat yang datang ke Dispendukcapil.

Pada waktu pelaksanaan pola konvensional sebelumnya masyarakat mengantri dan menunggu panggilan yang dilakukan oleh petugas administrasi sendiri. Namun setelah adanya teknologi informasi tersebut, masyarakat yang mengantri akan dipanggil sesuai nomor urut dengan menggunakan teknologi, bukan lagi panggilan suara manual yang dilakukan oleh petugas administrasi.

Selanjutnya pada tahun 2017, pelaksanaan pelayanan publik berbasis teknologi terus dikembangkan secara bertahap oleh Dispendukcapil Kota Batu.

Mengingat lajunya pertumbuhan penduduk yang terjadi di Kota Batu, maka pada tahun 2017 Dispendukcapil menciptakan aplikasi serta website untuk masyarakat guna melakukan pembuatan E-KTP, akte kelahiran dan juga surat kematiaan secara online dengan mekanisme mengisi data diri melalui website yang disediakan.

Aplikasi tersebut dibuat guna mempermudah masyarakat untuk mengurus dan mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), akta kelahiran, serta surat kematian dengan cepat dan mudah. Karena dengan dibuatnya aplikasi tersebut masyarakat yang pada pola konvensional harus mendatangi serta mengantri di kantor Dispendukcapil Kota Batu guna pembuatan KTP, akta kelahiran dan surat kematian, kini masyarakat sudah dapat melakukan pengurusan dengan mudah dan

(5)

1432 cepat tanpa memakan waktu dan biaya yang banyak. Kemudahan ini meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Batu dalam melakukan pengurusan KTP, menurut data Dispendukcapil Kota Batu Per-September 2019 jumlah perekam KTP mencapai angka 155.825 jiwa atau sekitar 72% dari warga yang wajib memiliki KTP, meningkat dibandingkan tahun 2017 sebanyak 151.368 dan berada di persentase 70% dari 221.894 warga yang wajib memiliki KTP. Dalam penggunaan teknologi informasi tersebut, terbukti mampu memberikan manfaat yang besar untuk memperbaiki kualitas kinerja pelayanan yang dilakukan Dispendukcapil Kota Batu, mengintegrasikan teknologi informasi dengan pelayanan publik guna mempermudah akses bagi masyarakat terbukti mampu meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Batu untuk melakukan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Namun pada implementasinya, pelayanan berbasis elektronik tersebut masih ditemukan permasalahan yang menjadi hambatan dalam proses pelaksanaan pelayanan itu sendiri. Hambatan-hambatan tersebut dapat menjadikan pelayanan berbasis elektronik ini tidak berjalan secara maksimal. Salah satu hambatan yang ditemukan dalam proses pelaksanaan pelayanan publik yang berbasis elektronik tersebut yaitu kurangnya pemahaman mengenai teknologi oleh masyarakat Kota Batu yang menjadi tantangan Dinas Kependudukan dan Catatan sipil Kota Batu dalam meningkatkan kualitas kinerja. Di era globalisasi ini, sumber daya manusia pada masyarakat dianggap sebagai salah satu faktor yang memiliki kedudukan penting sebagai peran utama dalam mendukung setiap kegiatan organisasi pemerintahan. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dalam jalannya sebuah pemerintahan khususnya dalam aspek pelayanan publik, maka masyarakat juga dituntut untuk memahami teknologi sebagai aspek pendukung dari jalannya pemerintahan itu sendiri.

Permasalahan mengenai kurangnya sumber daya manusia pada masyarakat masih menjadi sorotan bagi organisasi pemerintah untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Meskipun dalam pelaksanaan pelayanan didukung oleh sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi jika tanpa adanya dukungan sumber daya manusia dari masyarakat yang memumpuni, program organisasi pemerintahan tidak dapat berjalan dengan maksimal. Sebagai kunci pokok, sumber daya menusia pada masyarakat akan menentukan keberhasilan pelaksanaan

(6)

1433 kegiatan program organisasi pemerintahan. Tuntutan organisasi pemerintahan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada masyarakat yang berkualitas semakin mendesak sesuai dengan kondisi lingkungan yang selalu berubah-ubah. Sebagai organisasi pemerintahan merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat adanya kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan, selain berorientasi pada kualitas kerja, pencapaian tujuan, bahkan secara operasional harus mampu memberikan pelayanan yang dapat memuaskan masyarakat.

Pada Dispendukcapil Kota Batu dalam mengimplementasikan aplikasi serta website pengurusan Kartu Tanda Penduduk, akta kelahiran dan surat kematian secara online masih menemukan hambatan-hambatan sumber daya manusia tersebut. Menurut penuturan Kepala Dispendukcapil, Drs. Maulidiono, MP.d, di Kota Batu, masih banyak masyarakat yang minim pengetahuan mengenai perkembangan teknologi informasi khususnya daerah-daerah pinggiran dan masyarakat-masyarakat yang lansia. Karena itu, menurut penuturan beliau aplikasi serta website yang telah dibuat oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu guna mempermudah pelayanan kepada masyarakat itu belum berjalan secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan aplikasi dan website tersebut hanya digunakan dan dikuasai oleh kaum kaum milenial saja. Seperti yang kita ketahui bersama, dalam mewujudkan program yang diterapkan oleh Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Batu dibutuhkannya peran serta dari masyarakat seluruh Kota Batu, karena pelayanan tersebut dibuat untuk masyarakat sehingga diperlukannya partisipasi aktif oleh masyarakat sebagai faktor pendorong jalannya sebuah pemerintahan yang produktif dan efisien. Selain itu, permasalahannya itu muncul dari masyarakatnya itu sendiri yang tidak mau berusaha menggunakan teknologi itu, seperti masyarakat yang lansia sehingga mereka lebih memilih menggunakan pola konvensional dalam mendapatkan pelayanan.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dimana penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan dan dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial, termasuk juga ilmu pendidikan.

(7)

1434 Penelitian Kualitatif adalah merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami gejala tentang apa yang dapat diperoleh subjek penelitian, seperti presepsi, perilaku, motivasi serta tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata serta bahasa, dalam suatu konteks secara khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan beraneka macam metode alamiah.

Dalam penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus. Metode Studi Kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Metode studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna serta memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu sebagai salah satu lembaga pemerintahan yang telah menerapkan pelayanan berbasis elektronik guna meningkatkan kualitas kinerja dalam melayani masyarakat Sejumlah alasan juga dikemukakan yang intinya bahwa penelitian kualitatif memperkaya hasil penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan.

Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandagan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, penelitian adalah instrument kunci. Oleh karna itu peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis dan mengkonstruksi objek yang dilteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai.

KERANGKA TEORI ATAU TINJAUAN PUSTAKA 1. Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan istilah information and communication technology (ICT). Secara umum

(8)

1435 teknologi informasi dan komunikasi dapat diartikan sebagai semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Teknologi informasi dan komunikasi mencakup dua aspek perpaduan yang tidak terpisahkan yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Menurut Laudon dan Laudon (2007:15) sistem informasi (information system) secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Sedangkan teknologi komunikasi berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat yang lainnya (Kaleb, Lengkong dan Taroreh, 2019).

Chin dan Todd (1995) memberikan beberapa dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi . Menurut Chin dan Todd (1995) kemanfaatan dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu 1). Kemanfaatan dengan estimasi satu faktor, dan 2).

Kemanfaatan dengan estimasi dua faktor (kemanfaatan dan efektivitas).

Kemanfaatan dengan estimasi dua faktor oleh Chin dan Todd (1995) dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu kemanfaatan dan efektifitas, dengan dimensi-dimensi masing-masing yang dikelompokkan sebagai berikut:

1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier) 2. Bermanfaat (usefull)

3. Menambah produktifitas (increase productivity) (Rahadi, 2007)

2. Pelayanan Publik

Pengertian Pelayanan Publik

Definisi pelayanan publik menurut Moenir (Kurniawan 2005:7) adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan berlandaskan faktor material melalui sistem, prosedur serta metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Pemberian pelayanan publik oleh aperatur pemerintah kepada masyarakat sebenarnya merupakan implikasi dari fungsi aparat negara sebagai sebagai pelayan masyarakat.

(9)

1436 Sedangkan menurut Departemen Dalam Negeri (Pengembangan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2004) bahwa pelayanan publik adalah pelayanan umum, dan definisi pelayanan umum sendiri adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan barang dan jasa. Pelayanan publik dapat di artikan sebagai aktivitas pemberian atau pelayanan jasa atau barang baik oleh pemerintah maupun pihak swasta dengan cara- cara tertentu yang membutuhkan kepekaan dan interpersonal sehingga dengan begitu tercipta suatu kepuasan barang dan jasa yang diterima oleh publik atau masyarakat.

Hakekat Pelayanan Publik

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 hakekat dari pelayanan adalah pemberian pelayanan prima kepada warga masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Hakekat Pelayanan Publik antara lain sebagai berikut : a. Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah

di bidang pelayanan publik.

b. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan, sehingga pelayanan publik dapat diselenggarakan lebih berdaya guna dan berhasil guna.

c. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakasa, dan peran serta masyarakat dalam derap langkah pembangunan serta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

Asas dan Prinsip Pelayanan Publik

Dalam memberikan pelayanan publik, instansi penyedia pelayanan publik harus memperhatikan asas-asas pelayanan publik (Mahmudi, 2010). Asas-asas tersebut yaitu :

a. Transparansi, yaitu pemberian pelayan publik harus bersifat terbuka, mudah dan dapat di akses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas, yaitu pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(10)

1437 c. Kondisional, pemberian pelayanan publik harus sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektifitas.

d. Partisipatif, yaitu mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

e. Tidak Diskriminatif (kekuasaan hak), yaitu pemberian pelayanan publik tidak boleh bersifat diskriminatif, dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, gender, golongan, status sosial dan ekonomi.

f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Menurut keputusan MENPAN No.63 tahun 2003, dalam proses kegiatan pelayanan publik diatur juga mengenai prinsip pelayanan sebagai pegangan dalam mendukung jalannya kegiatan. Adapun prinsip-prinsip pelayanan publik adalah sebagai berikut:

a. Kesederhanaan. Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.

b. Kejelasan. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik; unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dan sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik; rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

c. Kepastian waktu. Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

d. Akurasi. Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.

e. Keamanan. Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum.

f. Tanggung jawab. Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.

g. Kelengkapan sarana dan prasarana. Tersedianya sarana dan prasarana kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika.

(11)

1438 h. Kemudahan akses. Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.

i. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan. Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.

j. Kenyamanan. Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan seperti parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain-lain (Kurniawan, 2017).

3. Sumber Daya Manusia (SDM)

Hasibuan (2007) mengatakan bahwa sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan fisik yang dimiliki individu. Hasibuan melihat sumber daya manusia sebagai kemampuan yang dimiliki manusia untuk digunakan dalam menjalankan suatu organisasi atau urusan sehingga berdaya guna atau berhasil dalam pencapaian tujuan. Ini artinya manusia memiliki kemampuan yang perlu dikembangkan untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan yang telah direncanakan (Herawati, 2018).

Hasibuan (1994:10) juga mengemukakan, Manajemen Sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan organisasi, pegawai, dan masyarakat (Herawati, 2018). Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuannya. Betapapun majunya teknologi, perkembangan bagi informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, jika tanpa adanya sumber daya manusia maka akan sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya.

Sumber daya berkualitas tinggi adalah sumber daya manusia yang mampu menciptakan, bukan saja nilai komparatif tetapi juga nilai kompetitif-generatif- inofatif dengan menggunakan energi tertinggi seperti intelegence, creativity, dan imagination. Dengan demikian kita dapat memahami bahwa sumber daya manusia

(12)

1439 merupakan sumber dari kekuatan yang berasal dari manusia-manusia yang dapat didayagunakan oleh organisasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan arus era globalisasi yang menuntut kecepatan informasi. Pada era reformasi 4.0 saat ini, teknologi informasi menjadi sebuah kebutuhan primer bagi masyarakat luas.

Perkembangan teknologi infomasi yang saat ini mendunia adalah teknologi jaringan internet. Perkembangan teknologi informasi berupa internet muncul dengan keberagaman fungsinya yang terkhusus dalam memenuhi kebutuhan informasi.

Dengan perkembangan teknologi informasi ternyata mampu mengubah paradigma yang dimiliki oleh masyarakat dalam mendapatkan sumber informasi.

Dengan adanya jaringan internet sebagai salah satu bukti perkembangan teknologi, masyarakat tidak lagi terbatas dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Masyarakat pun juga tidak terbatas oleh sumber informasi yang konvensional seperti surat kabar atau majalah, namun sumber-sumber informasi yang lain juga dapat dipergunakan untuk memperoleh informasi yang diantaranya melalui jaringan internet.

Kemunculan internet membawa segala kecanggihan bagi manusia.

Teknologi internet memberikan manfaat diberbagai bidang, salah satu bidang yang menikmati dampak cukup signifikan dengan adanya perkembangan teknologi ini adalah bidang pelayanan. Pada dasarnya proses pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan informasi dan komunikasi. Diberbagai pelayanan, baik pelayanan kesehatan, pelayanan administrasi dan pelayanan lainnya. Sangat membutuhkan fasilitas teknologi internet. Penataan sistem kerja dilingkungan lembaga pemerintah, dalam kinerja internet dan juga pelayanan kepada publik dapat terwujud dengan melakukan pengoptimalan penggunaan teknologi informasi.

Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup segala aktivitas yang saling berkaitan seperti pengolahan data, sistem manajemen, pengelolaan informasi dan juga proses kerja yang secara elektronik. Maka dari itu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi pada suatu lembaga organisasi merupakan suatu

(13)

1440 inovasi yang utuh serta saling berhubungan guna mencapai produktivitas kinerja yang lebih efektif dan efisien lagi.

Dengan kecanggihan yang dibawa oleh teknologi informasi tentunya membawa perubahan yang tidak dapat di ragukan. Perubahan-perubahan yang dibawa tentunya membawa berbagai manfaat. Jika ditarik pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dibidang pelayanan, tentunya tidak dapat terlepas oleh suatu organisasi sebagai aktor pelayanan tersebut (Purwantiningtyas, 2010). Pelayanan yang artinya melayani, artinya kepuasan konsumen menjadi tujuan yang harus di dapatkan dari berjalannya pelayanan tersebut. Namun, jika konsumen tidak mendapatkan kepuasan oleh pelayanan yang dimaksut, maka hal tersebut dapat dijadikan sebagai indikator bahwa masih kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Artinya, diperlukannya adanya inovasi-inovasi baru yang mampu mengubah jalannya pelayanan sehingga lebih memberikan kemudahan serta memaksimalkan kinerja-kinerja yang dirasa kurang.

Inovasi dapat berupa produk atau jasa yang baru, teknologi yang baru, teknologi proses yang baru, sistem struktur, dan administrasi baru atau rencana baru bagi anggota sebuah organisasi. Artinya, jika sebuah sistem pelayanan yang berlangsung tidak dapat berjalan secara maksimal maka sebuah organisasi dapat melahirkan sebuah rencana baru atau sebuah sistem yang baru guna memperbaiki kinerja dari pelayanan tersebut.

Kata pelayanan memang memiliki cangkupan yang sangat luas. Pasalnya dalam studi Ilmu Pemerintahan sendiri, pelayanan dapat dilakukan oleh berbagai dinas yang ada dalam lingkup pemerintahan. Pelayananan-pelayanan yang dimaksutkan adalah pelayanan yang diberikan oleh setiap dinas yang terkait, seperti dinas kesehatan memberikan pelayanan berupa kesehatan, dinas pemberdayaan wanita memberikan pelayanan mengenai memberdayakan wanita, dan juga ada dinas kependudukan dan catatan sipil yang memberikan pelayanan berupa administrasi.

Di era revolusi Industri 4.0 seperti sekarang ini, tentunya segala permasalahan dapat dengan mudah untuk mencari solusi dan jalan keluarnya.

Dengan memanfaatkan sebaik mungkin akses teknologi informasi dan komunikasi, maka segala hal dapat didapatkan dengan cara yang begitu cepat dan mudah.

(14)

1441 Dengan kemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai suatu inovasi yang mampu mempermudah segala pekerjaan dan juga meningkatkan produktivitas pekerjaan, maka bukan tidak mungkin permasalahan-permasalahan mengenai kurang maksimalnya pelayanan mendapatkan jalan keluar. Dalam lingkup Pemerintah, permasalahan pelayanan publik telah mampu di entaskan lima tahun belakangan ini dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Ilmuwan pemerintah dan juga badan-badan resmi PBB untuk melakukan pelayanan publik terus evaluasi serta sekaligus mencari sebuah strategi baru yang dirasa ampuh dalam rangka meningkatkan standar mutu pelayanan publik bagi negara- negara berkembang seperti Indonesia.

Dalam sebuah lingkup masyarakat dan ekonomi yang semakin digerakkan oleh inovasi teknologi informasi dan komunikasi, birokrasi di Negara-Negara berkembang seperti Indonesia harus berhadapan langsung dengan sebuah tuntutan yang baru yaitu efisiensi, produktifitas, akses rakyat terhadap informasi yang berada dalam birokrasi serta tuntutan akan kepastian dan juga rasa aman serta rasa nyaman (convenience). Dengan adanya berbagai tuntutan oleh masyarakat mengenai inovasi pelayanan yang baru, maka pemerintah mulai menggunakan teknologi informasi dan komunikasi pada sistem pelayanan yang dilakukannya atau yang sering disebut dengan e-government. Menurut Indrajit (2006) e-government merupakan penyelenggaraan kegiatan pemrintahan berbasiskan elektronik untuk meningkatkan kualitas dari pelayanan publik secara efektif, efisien, dan juga interaktif. Artinya dengan adanya e-government dalam organisasi pemerintah merupakan inovasi baru yang dilakukan pemerintah guna mencapai kepuasan masyarakat dalam memperoleh pelayanan publik yang lebih baik lagi.

Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DISPENDUKCAPIL) Kota Batu, telah memanfaatkan sistem e-government ini dalam melaksanakan pelayananya terhadap warga Kota Batu. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang berhubungan langsung dengan segala kebutuhan masyarakat mengenai administrasi, menjadi rujukan bagi para masyarakat dalam memperoleh pelayanan surat menyurat. Dengan hal itu maka Dispendukcapil dalam melakukan pekerjaannya tidak terlepas dengan penyimpanan data, dokumen dan file-file penting yang berisikan data masyarakat Kota Batu sehingga pemanfaatan teknologi

(15)

1442 informasi dan komunikasi pada Dispendukcapil ini dapat mempermudah dan memberikan keamanan dalam melakukan pekerjaannya.

Pelayanan Publik

Pemerintahan di seluruh dunia pada saat ini dapat dikatakan sedang menghadapi "tekanan" dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan partisipasi secara aktif dalam memberikan informasi kepada publik ataupun masyarakat. Selain itu pemerintah juga dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam menjalankan pelayanannya. Pelayanan publik sendiri dapat diartikan sebagai pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang memiliki kepentingan kepada organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah di tetapkan. Maka dengan dihadapkannya pada era revolusi industri 4.0 yang semua aspeknya memanfaatkan teknologi, dalam melakukan pelayanan khususnya pemerintah sebagai aktor utama dalam melayani masyarakat melahirkan sebuah istilah baru yang disebut dengan electronic government atau sering disebut dengan e-government . Dengan tujuan pelayanan yang utama adalah memuaskan pihak masyarakat maka dengan dibentuknya e-government ini diharapkan mampu memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan hak-hak pelayanannya. Hal tersebut menjadikan e-government memiliki kedudukan yang penting bagi pemerintahan dalam aspek pelayanan.

Dengan semakin berkembangnya istilah e-government ini menjadikan pemerintah Tradisional (traditional government) yang identik dengan paper-based administration perlahan-lahan ditinggalkan. Transformasi traditional government menjadi electronic government (e-government) menjadi salah satu isu kebijakan publik yang hangat dibicarakan saat ini. Di Negara Indonesia sendiri, e-government baru dicetuskan dengan inisiatif yang dicanangkan beberapa tahun lalu. Sesuai dengan instruksi Presiden nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government. Maka pemerintah pusat maupun daerah telah dituntut untuk menerapkan pelayanan publik berbasis teknologi guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pelayanan publik yang kemudian dikembangkan

(16)

1443 dengan menggunakan pemanfaatan teknologi informasi berbasis elektronik yang bertujuan untuk lebih meningkatkan nilai efisien, efektifitas, serta akuntabilitas.

Di dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dalam bagian menimbang butir B dinyatakan bahwa membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik (Holle, 2011).

Dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya laju pertumbuhan penduduk tentu saja menjadi salah satu masalah di dalam Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang harus segera di atasi.

Pergerakan pertumbuhan penduduk inilah yang saat ini terjadi di Kota Batu.

Menurut data dari Badan Pusat Statistika (BPS) Kota Batu, jumlah penduduk yang terdaftar pada tahun 2010 berjumlah 190,184 jiwa hingga data terakhir yang dirilis oleh BPS Kota Batu pada tahun 2017 jumlah penduduk bertambah menjadi 203,997 jiwa. Dalam kurun waktu tujuh tahun laju pertumbuhan penduduk mencapai angka 7,21 dan dipastikan angka tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga dengan begitu, agar terciptanya kehidupan masyarakat Kota Batu yang lebih tersusun, dan juga ditambah dengan adanya tuntutan dari pihak warga masyarakat atas pelayanan publik yang semakin meningkat dalam bidang kependudukan, oleh karena itu Pemerintah Kota Batu berupaya untuk membuat tata kelola kebijakan yang lebih baik dalam penyelenggaraan pelayanan publik untuk seluruh warga Kota Batu khususnya dalam sektor pelayanan publik.

Di dalam suatu pemikiran pelayanan publik,sangat identik dengan adanya suatu wilayah yang berada dalam suatu Negara, yang dimana pelayanan tersebut dilakukan oleh aparatur sipil Negara, instansi Negara, serta jajaran pemerintah yang ikut serta mengelola jalannya suatu Negara yang dimana pelayanan ini ditujukan kepada seluruh warga masyarakat yang berpenduduk di suatu Negara tersebut.

Menurut Roger H. Soltau “Negara adalah agen (agency) atau kewenangan (authority)” yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat (The state is an agency or authority managing or controlling these Common affairs on behalf of and in the name of the community). Artinya

(17)

1444 Negara memiliki peranan atau wewenang yang sifatnya penting dalam mengatur permasalahan-permasalahan terjadi di dalam masyarakat serta melayani kebutuhan masyarakat dengan sebaik-baiknya tanpa terkecuali.

Pelayanan publik merupakan suatu bentuk jasa pemerintah yang diberikan kepada masyarakat untuk bisa memfasilitasi atau memenuhi kebutuhan masyarakat.

Anderson (1989) menyebutkan terdapat tujuh fungsi dasar pemerintah, yaitu menyediakan infrastruktur sosial-ekonomi, menyediakan barang dan jasa kolektif, menyelesaikan konflik antar masyarakat, menjaga iklim persaingan, melindungi lingkungan hidup, menyediakan akses minimum bagi individu terhadap barang dan jasa, serta menstabilkan ekonomi. Dari fungsi dasar pemerintah tersebut, menjadikan pemerintah berperan sangat besar dalam menjalankan pelayanan kepada publik.

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia, antara lain adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut tentu saja mengandung makna bahwa negara memiliki suatu kewajiban untuk memenuhi kebutuhan setiap warga negaranya melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung berjalananya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dengan tujuan memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan administratif.

Dengan adanya Undang-Undang tersebut diharapkan dapat memberi kejelasan dan juga pengaturan mengenai pelayanan publik, yang meliputi:

a. Pengertian dan batasan penyelenggaraan pelayanan publik

b. Asas, tujuan, dan ruang lingkup penyelenggaraan pelayanan publik c. Pembinaan dan penataan pelayanan publik

d. Hak, kewajiban, dan larangan bagi seluruh pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan publik

e. Aspek penyelenggaraan pelayanan publik yang meliputi standar pelayanan, maklumat pelayanan, sistem informasi, sarana dan prasarana, biaya atau tarif pelayanan, pengelolaan pengaduan, dan penilaian kinerja

f. Peran serta masyarakat

g. Penyelesaian pengaduan dalam penyelenggaraan pelayanan

(18)

1445 h. Sanksi

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 menegaskan bahwa pelayanan publik ialah segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan baik di Pusat, di Daerah maupun di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan warga masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Menurut M. Mas’ud Said dalam buku Birokrasi di Negara Demokrtis, Reinventing Government : Cara Baru Pengelolaan Sektor Publik, bagian pertama, Adanya kepercayaan mendalam akan arti penting sebuah pemerintahan.

Pemerintahan adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk membuat keputusan- keputusan bersama, seperti: dimana harus membangun jalan layang, apa yang harus dilakukan terhadap masyarakat yang tidak memiliki rumah, pendidikan macam apa yang harus diberikan kepada anak- anak kita. Pemerintah adalah jalan dimana kita dapat memberikanlayanan yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat, seperti:

pertahanan nasional, perlindungan lingkungan, perlindungan keamanan dan ketertiban, jalan- jalan layang, atau bendungan-bendungan, atau sistem perairan.

Artinya dalam suatu mekanisme pemerintahan atau birokrasi perlu adanya kepercayaan akan arti penting sebuah pemerintahan dimana tugas utama pemerintah adaah memberikan pelayanan baik dari sektor pembangunan, peberdayaan masyarakat, keamanan, pendidikan kepada masyarakat guna terciptanya sebuah kemakmuran bermasyarakat.

Dari beberapa pengertian yang sudah dipaparkan tentang pelayanan publik dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik merupakan suatu bentuk fasilitas atau pelayanan pemerintah yang di berikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. Pelayanan publik memiliki peranan sangat besar dalam fungsi dasar pemerintahan.

Dalam bukti penerapan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Kota Batu, dalam mengimplementasikan pelayanan publik yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau saat ini disebut dengan e-

(19)

1446 government telah dilakukan oleh Dispendukcapil sejak tahun 2014 lalu yang kemudian pembenahan penerapan e-government menjadi lebih baik lagi mulai dikonsistenkan dan dimantapkan pada tahun 2017. Hal itu merupakan bentuk penerapan dari ketetapan Inpres No 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan e-government. Sejak tahun 2017 ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu telah memberikan pelayanan publik berbasis elektronik dengan memfasilitasi aplikasi yang di beri nama “Batu Capil Daftar” dan halaman website yang dapat di akses di https://dispendukcapil.batukota.go.id/. Dengan memberikan fasilitas pelayanan publik yang berbasis elektronik/IT tersebut diharapkan mampu mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang lebih efektif dan efisien seperti halnya dalam melakukan pendataan masyarakat, mempermudah pengurusan administrasi kependudukan diantaranya untuk mendapatkan Akta Kelahiran, Surat Kematian, Kartu Keluarga, dan E-KTP.

Dengan mengubah paradigma dalam melakukan pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu, Pemerintah Kota Batu berharap dapat memenuhi seluruh asas-asas pelayanan publik kepada masyarakat yang berupa transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, tidak diskriminatif, serta keseimbangan hak dan juga kewajiban.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu mengatakan bahwa aplikasi dan website yang dibentuk oleh Dispendukcapil dalam pembuatan akta kelahiran dan akta kematian tersebut hanya digunakan oleh kaum-kaum melenial saja. Masalahnya terdapat pada masyarakat lansia yang berada di Kota Batu belum bisa menguasai teknologi, sehingga menyulitkan mereka ketika ingin mengakses layanan berbasis eletronik yang disediakan oleh pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu. Artinya terdapat kesenjangan atau ketidak merataan dalam pemanfaatan aplikasi dan website tersebut, sehingga apa yang menjadi target Dispendukcapil dalam membuat aplikasi serta website tersebut belum tepat sasaran dan merata.

Dampak dari kesenjangan atau ketidak merataan pemanfaatan aplikasi dan website tersebut mengakibatkan masih banyaknya masyarakat Kota Batu yang lebih memilih mendapatkan pelayanan melalui sistem pelayanan konvensional dimana hal tersebut memicun masih banyaknya orang-orang yang datang dan mengantri di

(20)

1447 kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu untuk mengurus Akta Kelahiran, Surat kematian, Kartu Keluarga, dan E-KTP yang sebenarnya jika masyarakat Kota Batu tersebut dapat memanfaatkan dan menggunakan aplikasi dan website yang sudah di sediakan maka warga masyarakat Kota Batu tentu saja tidak perlu datang dan mengantri di Kantor Dinas sehingga dalam melakukan penggurusan admisnistrasi lebih efektif dan juga efisien. Artinya adalah sejauh ini tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum diterapkannya sistem e- government serta setelah diterapkannya sistem e-government.

Sumber Daya Manusia (SDM)

Partisipasi masyarakat memiliki kedudukan yang sangat penting bagi setiap jalannya suatu organisasi pemerintahan. Tanpa adanya dukungan dan partisipasi dari masyarakat, sebuah pemerintahan tidak dapat melakukan tugasnya dengan maksimal. Sebagai lembaga pemerintah yang tentunya berusaha melakukan suatu kinerja yang baik dan efektif, maka masyarakat pun harus dapat mengimbangi dalam bentuk partisipasi pada setiap pelaksanaan program yang telah dibuat oleh pemerintah. Dalam menjalankan programnya, pemerintah harus menjalin hubungan dengan baik oleh masyarakat agar tercapai kinerja yang efektif dan efisien sehingga perlu dikelola, diatur, dan dimanfaatkan agar dapat berfungsi secara produktif untuk mencapai suatu tujuan yang maksimal. Demikian pula sumber daya manusia yang berada disuatu organisasi juga perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi.

Sumber daya manusia pada dasarnya merupakan salah satu faktor yang sangat penting di dalam suatu organisasi publik, yang dimana manusia yang dimaksud adalah masyarakat yang harus paham tentang teknologi yang dimana kita harus bersaing di era globalisasi ini. Namun terlepas dari sumber daya manusia pada masyarakat yang memumpuni sebagai aspek pendorong jalannya suatu organisasi publik, Sumber daya manusia pada pegawai pun juga mempunyai peran yang tidak kalah penting dalam setiap kegiatan organisasi. Hal itu dapat dilihat dari aspek- aspek yang terdapat didalamnya. aspek-aspek tersebut terdiri dari kompetensi, motivasi, loyalitas, dan disiplin kerja.

(21)

1448 Dalam perkembangan sektor publik di Dispendukcapil Kota Batu ini ditandai dengan semakin menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga pemerintah di Kota Batu. Menurut Standbury (2003) dan Mardiamo (2006) akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodic. (Darwanis dan Chairunnisa, 2013). Di Dispendukcapil Kota Batu dalam menerapkan aplikasi serta website yang berguna untuk mempermudah kepengurusan KTP, akta kelahiran, dan surat kematian secara online masih menemukan hambatan-hambatan dalam pengembangan sumber daya manusia tersebut. Menurut penuturan Kepala Dispendukcapil Di Kota Batu, masih banyak masyarakat yang minim pengetahuan mengenai perkembangan teknologi informasi khususnya daerah-daerah pinggiran dan masyarakat lansia. Karena itu, pelayanan publik yang berbasis elektronik seperti aplikasi serta website yang telah dibuat oleh Dispendukcapil guna mempermudah pelayanan masyarakat tidak berjalan secara maksimal karena aplikasi dan website tersebut hanya berguna dan marak dipakai oleh kaum-kaum milenial saja.

Di era globalisasi ini, sumber daya manusia pada masyarakat dianggap sebagai salah satu faktor yang paling penting sebagai peran utama dalam mendukung setiap kegiatan organisasi pemerintahan dan penerapan program pemerintah. Keberhasilan dan kesuksesan kinerja suatu organisasi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Masalah yang ada di Dispendukcapil Kota Batu terdapat kurangnya sumber daya manusia pada masyarakat masih menjadi sorotan bagi organisasi pemerintah untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa adanya dukungan sumber daya manusia pada masyarakat yang memumpuni, program organisasi pemerintahan tidak dapat berjalan dengan maksimal. Tuntutan organisasi pemerintahan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada masyarakat yang berkualitas semakin mendesak sesuai dengan kondisi lingkungan yang selalu berubah. Dalam organisasi pemerintahan merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat kerjasama

(22)

1449 dalam melaksanakan pekerjaan, selain berorientasi pada kualitas kerja, pencapaian tujuan, bahkan secara operasional harus mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat.

Dalam meningkatkan manajemen sumber daya manusia pada masyarakat, pemerintah juga harus ikut andil untuk membangun dan meningkatkan sumber daya masyarakat tersebut agar mencapai level yang produktif. Pada permasalahan yang ditemukan di ruang lingkup Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu mengenai masih minimnya partisipasi masyarakat dalam sistem pelayanan yang berbasis elektronik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah melahirkan beberapa inovasi untuk membantu memudahkan pelayanan bagi masyarakat yang kurang mengetahui mengenai teknologi. Dari beberapa inovasi tersebut, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu menciptakan satu inovasi yang sengaja dibuat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penggunaan teknologi. Dengan inovasi tersebut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu berharap dapat mengentaskan permasalahan mengenai sumber daya masyarakat itu.

Dalam menjalankan inovasinya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu tidak melakukannya sendiri. Mereka melakukan kerja sama dengan beberapa perwakilan dari setiap desa dan kecamatan yang ada di seluruh Kota Batu yang bertujuan untuk membangun sumber daya manusia pada masyarakat seluruh Kota Batu atau masyarakat pinggiran Kota Batu agar paham dengan teknologi guna mewujudkan program-program lainnya bekerja dengan maksimal. Perwakilan- perwakilan tersebut berasal dari ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau yang sering disebut dengan PKK sehingga inovasi tersebut dinamakan dengan PKK Penak. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu dibantu dengan ibu- ibu PKK dari setiap desa dan kecamatan seluruh Kota Batu untuk memberikan sosialisasi mengenai teknologi kepada masyarakat. Menurut penuturan dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu, ibu-ibu PKK dalam hal ini diajak kerjasama karena Beliau menganggap bahwa ibu-ibu lebih teliti dan sabar dalam hal tersebut. Selain itu, ibu-ibu PKK juga menjadi organisasi yang aktif dalam suatu desa, sehingga dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat ibu-

(23)

1450 ibu PKK akan lebih mudah mengajak masyarakat berusaha dalam menggunakan teknologi.

Dalam menjalankan inovasi tersebut, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu yang bekerja sama dengan ibu-ibu PKK dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan pelayanan lainnya. Dalam PKK Penak membentuk beberapa grup whatsapp, yang berisikan ibu-ibu PKK dari setiap desa dan kecamatan yang ada di Kota Batu. Dalam grup whatsapp tersebut juga diisi oleh beberapa admin dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu, sehingga terjalin komunikasi yang baik antara Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan masing-masing perwakilan desa. Selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat, Kerja sama yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan ibu-ibu PKK disetiap desa dan kecamatan yang ada di Kota Batu juga memberikan kemudahan lain dalam bentuk pelayanan. Dengan adanya kerjasama ini masyarakat renta dan segala urusan yang berhubungan dengan data diri dapat dipermudah dengan adanya program PKK Penak ini.

Sumber daya manusia pada masyarakat di Kota Batu masih banyak kekurangan, kekurangan dalam hal kuantitas dan kualitas. Dalam hal kuantitas masyarakat di Kota Batu masih banyak yang kurang memahami akan teknologi dan kurang pahamnya dalam pemakaiannya. Masyarakat kota batu yang menggunakan teknologi kebanyakan adalah kalangan anak muda sedangkan masyarakat lansia banyak sekali yang kurang paham dengan teknologi. Sedangkan, dalam hal kualitas, sumber daya manusia di Kota Batu yang dimiliki saat ini masih belum memiliki sumber daya manusia (masyarakat) yang memiliki kemampuan dalam bidang teknologi informasi. Dari kekurangan ini dapat memberikan dampak yang buruk kepada kualitas pelayanan yang ada di Dispendukcapil Kota Batu. Berdasarkan intruksi Presiden No. 3 Tahun 2003 mengenai kebijakan dan strategi nasional pembangunan e-government, maka pemerintah pusat dan daerah di tuntut untuk menerapkan pelayanan kepada masyarakat yang berbasis elektronik guna meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif dan juga efisien.

Pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu penerapan yang sangat penting dalam pengelolaan sumber daya manusia pada masyarakat di Dispendukcapil Kota Batu, bila dikaitkan dengan pergerakan organisasi semakin

(24)

1451 terasa pengaruhnya yang selalu berubah dan berkembang. Tujuan utama dalam pembangunan program pengembangan sumber daya manusia di Dispendukcapil Kota Batu. Pertama, pengembangan tersebut dilakukan untuk menutup gap (celah atau ruang) antara kecakapan kemampuan pegawai dengan permintaan jabatan.

Kedua, program-program pengembangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja pegawai dan dapat mewujudkan tujuan suatu program yang efektif dan efisien. Selanjutnya yang ketiga, program pengembangan membantu mereka dalam menghindari dari pelanggaran kode etik dalam bekerja dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Dari ketiga program pengembangan ini semua pegawai mempunyai harapan dan membutuhkan pengembangan bila tidak ini menjadi penghambat dalam perkembangan organisasi.

KESIMPULAN

Dengan seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang menuntut kecepatan dalam bidang khususnya informasi, era 4.0 menjadikan teknologi sebagai sebuah kebutuhan primer bagi masyarakat. Teknologi informasi dan komunikasi hadir dengan membawa manfaat yang luar biasa sehingga dapat mengubah paradigma masyarakat dalam mendapatkan sumber informasi. Internet sebagai salah satu bukti perkembangan teknologi, memberikan manfaat kepada masyarakat luas sebagai alat utama dalam mendapatkan sumber infomasi tanpa terbatas oleh sumber-sumber informasi yang konvensional lagi seperti surat kabar dan majalah.

Kemunculan internet sebagai wujud perkembangan teknologi bukan hanya membawa manfaat sebatas alat untuk mendapatkan sumber informasi. Karena dengan adanya internet ternyata mampu membawa manfaat hingga keberbagai bidang, salah satunya pada bidang pelayanan. Pelayanan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari penggunaan teknologi informasi. Dalam berbagai layanan seperti layanan kesehatan, layanan administrasi dan lainnya sesunguhnya sangat membutuhkan perkembangan teknologi sebagai salah satu inovasi penunjang dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat luas. Seperti pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang menjadi sutu dinas dalam membrikan pelayanan administrasi, penggunaan teknologi informasi sangat menunjang dalam

(25)

1452 proses kinerja pegawai, karena dalam kepengurusan administrasi tidak dapat dipisahkan dari berbagai data maupun dokumen penting sehingga diperlukan adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi agar pekerjaan lebih aman dan mudah dalam melakukan pendataan.

Pada dasarnya pelayanan merupakan sebuah proses pemenuhan kebutuhan, dalam hal ini pelayanan ditujukan untuk masyarakat atau publik. Hal itu biasa disebut pelayanan publik. Pelayanan publik merupakan sebuah pelayanan yang diberikan oleh pemerintah guna memenuhi kebutuhan dasar hak- hak sipil setiap masyarakat atau warga Negaranya atas barang, jasa publik, serta pelayanan administratif. Hal itu sesuai dengan tujuan utama didirikannya Negara Republik Indonesia yaitu memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Pelayanan publik yang baik, efektif serta efisien tentu saja menjadi keinginan setiap masyarakat karena pada dasarnya tingkat keberhasilan kinerja pemerintah itu justru ditentukan dari aspek pelayanannya kepada masyarakat, karena masyarakatlah yang justru benar-benar menikmati atau menilai sejauh mana pelayanan pemerintah itu berjalan. Oleh sebab itu, pemerintah memiliki peranan besar dalam pelayanan publik.

Pelayanan publik saat ini memang memasuki era 4.0 dimana teknologi informasi dan komunikasi menjadi solusi dari peningkatan pelayanan tersebut.

Semua instansi pemerintah terus mengembangkan pelayanan publik di era modern ini atau biasa di sebut e-government. E-government sendiri merupakan sebuah pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang mengadopsi kemajuan sistem teknologi informasi dan komunikasi sebagai inti dari penggunaan pelayanan publik itu sendiri. Hal itulah yang menjadi ajang dari peningkatan pelayanan publik Dispendukcapil Kota Batu, sesuai dengan Inpres nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government. Maka pemerintah pusat maupun daerah dituntut untuk menerapkan pelayanan publik berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam aspek pelayanan kepada masyarakat.

Dalam menerapkan e-government sendiri faktor pendorong sangat dibutuhkan untuk melancarkan sebuah sistem pelayanan yang berbasis elektronik.

Di era globalisasi ini, sumber daya manusia pun dituntut untuk paham dalam

(26)

1453 penggunaan teknologi. Dengan sumber daya manusia yang mendukung, dalam menjalankan sistem pelayanan yang berbasis elektronik akan lebih mudah dalam mencapai tujuan yang dimaksud. Namun, jika sumber daya manusia tidak dapat menyeimbangi perkembangan teknologi dalam arti sumber daya manusia yang minim pemahaman mengenai teknologi juga dapat menjadi subuah permasalahan dalam proses implementasi e-government itu sendiri.

Sumber daya manusia pada masyarakat di Kota Batu sangat penting untuk mendukung dan mewujudkan setiap kegiatan lembaga pemerintah dan penerapan program terobosan yang dibuat oleh pemerintah itu sendiri. Dalam mewujudkan program tersebut ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia pada masyarakatnya. Dalam menjalankan program atau inovasinya Dispendukcapil Kota Batu bekerja sama dengan masyarakat yang ada di Kota Batu yang bertujuan untuk membangun sumber daya manusia pada masyarakat yang ada di Kota Batu agar paham dengan teknologi guna mewujudkan program-program secara maksimal dan efisien. Dalam mengentaskan permasalahan minimnya sumber daya manusia yang ada di Kota Batu, Dispendukcapil Kota Batu membuat inovasi yang disebut PKK penak. PKK Penak itu sendiri yang diciptakan oleh Dispendukcapil yang bertujuan untuk memberikan sosialisasi mengenai teknologi kepada masyarakat.

(27)

1454 DAFTAR PUSTAKA

Jurnal :

Ahmad, A. (2012) “Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi: Akar Revolusi dan Berbagai Standarnya,” Jurnal Dakwah Tabligh.

Darwanis dan Chairunnisa, S. (2013) “Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,”

Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 6, hal. 150–174.

Herawati, P. (2018) “Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Pelayanan (Studi Tentang Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Pelayanan Di Kantor Pemerintah Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto),” JPAP: Jurnal Penelitian Administrasi Publik.

doi: 10.30996/jpap.v4i1.1279.

Holle, E. S. (2011) “Pelayanan Publik Melalui Elektronik Government: Upaya Meminimalisir Praktek Maladministrasi Dalam Meningkatkan Publik Service,” jurnal Sasi.

Kaleb, B. J., Lengkong, V. P. . dan Taroreh, R. N. (2019) “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dan Pengawasannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado,” Jurnal EMBA, 7, hal. 781–790.

Kurniawan, R. C. (2017) “Inovasi Kualitas Pelayanan Publik Pemerintah Daerah,”

FIAT JUSTISIA. doi: 10.25041/fiatjustisia.v10no3.794.

Purwantiningtyas (2010) “Peranan Teknologi Informasi Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Publik,” Jurnal Dinamika Informatika.

Rahadi, D. D. R. (2007) “Peranan teknologi informasi dalam peningkatan pelayanan di sektor publik,” Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007).

Rahman, Miftahul,dkk. (2020). E-Goverment Based Education Policy Innovation Through E-Panrita Applications (online Attendance Study For Teacher at SMAN 3 Luwu). Journal of Local Government Issues, 3(2), 50-63, DOI: https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10987

Sosiawan, E. A. (2008) “Tantangan Dan Hambatan Dalam Implementasi E- Government Di Indonesia,” Seminar Nasional Informatika.

Buku :

M. Mas’ud Said (2012) Birokrasi Di Negara Birokratis.

(28)

1455 Budiardjo, P. M. (2012) Dasar-Dasar Ilmu Politik. pertama. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Lindawaty, D. S. et al. (2017) “Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Di Indonesia,” in.

Mahmudi (2013) Manajemen Kinerja Sektor Publik. Sleman: UPP STIM YKPN

Referensi

Dokumen terkait

Otettaessa tarkasteluun mukaan myös internet-palvelun käytön osaaminen, voidaan todeta, että opiskelijat osaavat käyttää niin asiakaspalvelupäätteitä kuin

Dengan ini penulis menyatakan skripsi hukum yang berjudul “Perlindungan Berdasar Hukum Humaniter Internasional terhadap Tentara Bayaran Amerika Serikat dalam Konflik Bersenjata di

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU

1.Air Bersih adalah air yang melalui proses pengolahan sebelum diminum yang merupakan salah satu kebutuhan penunjang kesehatan di Rumah Sakit 1.Untuk menyediakan air bersih

Tidak adanya hasil pencapaian kabupaten dengan predikat sangat baik karena mengingat target untuk pencapaian tahun 2012 ini yaitu 50% untuk indikator

• Hasil pengukuran penurunan permukaan air dengan menggunakan double ring infiltrometer pada lahan kering dikawasan technopark pelalawan dalam selang waktu 140 menit adalah 407

Penelitian Talebnia dan Darvish (2012) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki free cash flow yang tinggi maka akan menghadapi agency problems yang tinggi

Kendala yang ditemui setelah kembali ke dalam Pemerintahan Nagari antara lain: terjadinya kesalahpahaman dalam memandang nagari sebagai masyarakat hukum adat teritorial