commit to user
ANALISIS PENGALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN
BERBAGAI PERUBAHAN PENAMPANG PADA SUATU
JARINGAN PIPA
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dikerjakan oleh :
HENDARWATI PAMUNGKAS NIM : I 8708032
PROGRAM DIPLOMA III INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ivMOTTO
Dan carilah ( pahala ) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan
berbuat baiklah ( kepada orang lain ) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah
tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. ( Q.S Al-Qasas : 77 )
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini dipersembahkan kepada :
Allah SWT, hanya kepadaMu aku menyembah dan hanya
kepadaMu aku berserah diri memohon pertolongan dan ketabahan
dalam hidupku.
Kedua orang tuaku, yang selalu menberikan kasih sayang, dukungan
dan doa yang tidak henti-hentinya kepadaku.
Mbak endah, mas ikhsan dan seluruh keluarga besar Soetedjo yang
selalu memberikan semangat dan dukungan.
Tri Wahyu Santoso yang selalu menemaniku dan memberikan semangat
kepadaku.
Dimas, Fajar, Mentul yang membantuku dalam penelitian ini.
Kos wisma putri sari ( mbk dwi, ririn, rini, mbk windi, mbk dewi, dwi,
mbk riris ) terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.
Teman-teman infras’08 terima kasih atas dukungan, semangat dan
kebersamaan yang indah selama ini.
Semua pihak yang telah membantu terselesainya Laporan Tugas Akhir
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul ANALISIS PENGALIRAN AIR
DALAM PIPA DENGAN BERBAGAI PERUBAHAN PENAMPANG PADA
SUATU JARINGAN PIPA dengan baik. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini,
penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Segenap pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
beserta stafnya.
2. Segenap pimpinan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta
beserta stafnya.
3. Segenap pimpinan Program D-III Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Surakarta beserta stafnya.
4. Ir. Suyanto, MM selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir atas arahan dan
bimbingannya selama dalam penyusunan tugas ini.
5. Rekan – rekan dari Teknik sipil semua angkatan dan semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa
ke arah perbaikan dan bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Semoga
Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Surakarta, Juli 2011
commit to user
viABSTRAK
Hendarwati Pamungkas, 2011. Analisis Pengaliran Air dalam Pipa Dengan
Berbagai Perubahan Penampang Pada Suatu Jaringan Pipa. Tugas Akhir,
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada zat cair yang mengalir pada bidang batas akan terjadi tegangan geser dan gradien kecepatan pada saluran medan aliran karena adanya kekentalan. Tegangan geser tersebut akan menyebabkan terjadinya kehilangan energi selama pengaliran.
Dalam penelitian aliran dalam pipa ini menggunakan alat Fluid Friction
Measurement untuk mengukur kehilangan energi akibat gesekan yang terjadi apabila terdapat fluida tak kompressibel mengalir melalui pipa, percabangan / sambungan dengan belokan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan koefisien gesekan pipa dan faktor sambungan / percabangan, menunjukkan hubungan kehilangan energi dengan kecepatan aliran, menunjukkan perubahan koefisien gesekan, mengetahui besarnya rencana anggaran biaya pemasangan pipa PVC air bersih di pedesaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium. Data – data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah suhu air, diameter pipa, volume air, waktu, bacaan manometer Hg.
Hasil menunjukkan bahwa koefisien gesek pipa dipengaruhi oleh diameter pipa dan kekasaran permukaan pipa, besarnya faktor sambungan / percabangan dipengaruhi oleh luas penampang pipa. Hubungan antara kehilangan energi dengan kecepatan tidak ( kuat ) saling mempengaruhi. Koefisien gesek dengan volume air secara statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Besarnya rencana anggaran biaya untuk pemasangan pipa PVC air bersih pedesaan sepanjang 3.114 meter adalah Rp. 257.363.700,00.
ABSTRACT
Hendarwati Pamungkas, 2011. Analysis of Water Drainage in Pipe with Various Changes in Shape of Pipe System. Last Assignment, Bachelor Degree of Urban Infrastructure in Civil Engineering. Civil Engineering Department - Faculty of Engineering, Sebelas Maret University.
In the flowing liquid on the boundary, there will be sliding stress and velocity gradient in the flowing field canal due to viscosity. The sliding stress will cause the loss of energy during the drainage. This water drainage in pipe research uses Fluid Friction Measurement tool to measure the energy loss due to the friction that occurs when there is no compressible fluid flowing through the pipes, the branching / the connection with bends.
The purpose of this research is to determine the coefficient of the pipe friction and the factor of connection / branching; to show the correlation between the energy loss and the flow velocity; to show the friction coefficient changes; to identify the amount of the budget plan needed to install the clean water PVC pipe in rural area.
This research uses experimental laboratory method. The data required in this research is the water temperature, pipe diameter, water volume, timing, Hg manometer measurement.
The result shows that the pipe friction coefficient is affected by the pipe diameter and the roughness of the pipe surface; and the size of the connection/the branching factor is influenced by the breadth of the pipe shape. The correlation between the energy loss and the velocity does not (strongly) affect each other. The friction coefficient and the water volume statistically show a significant correlation. The budget plan for the installation of the 3114 meters clean water PVC pipe in the rural area is Rp 215.325.220,00.
commit to user
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
KATA PENGANTAR...v
ABSTRAK... vi
DAFTAR ISI. ... vii
DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GRAFIK... xii
BAB 1 PENDAHULUAN...1
1.1. Latar Belakang...1
1.2. Rumusan Masalah. ...2
1.3. Batasan Masalah ...3
1.4. Tujuan Penelitian ...3
1.5. Manfaat Penelitian ...4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ...5
2.1. Tinjauan Pustaka...5
2.1.1. Hukum Newton Tentang Kekentalan Zat Cair ...6
2.1.2. Aliran Laminer dan Turbulen ...6
2.1.2.1. Aliran Laminer Dalam Pipa ...7
2.1.2.2. Aliran Turbulen Dalam Pipa ...7
2.1.3. Kehilangan Terhadap Tahanan ...7
2.1.4. Penyaluran Air Bersih Dengan Sistem Perpipaan...8
2.2. Landasan Teori ...9
2.2.1. Kehilangan Energi Akibat Gesekan Pada Dinding Pipa Halus ...9
2.2.2. Kehilangan Energi Akibat Gesekan Pada Dinding pipa Kasar ...11
BAB 3 METODE PENELITIAN...15
3.1. Metode yang digunakan ...15
3.2. Obyek Penelitian...15
3.3. Langkah-Langkah Penelitian ...16
3.4. Permohonan Ijin...16
3.5. Study Pustaka...16
3.6. Peralatan Penelitian...16
3.7. Gambar Alat ...17
3.8. Tahap Metodologi Penelitian...18
3.8.1. Tahap Persiapan Awal ...19
3.8.2. Tahap Pemilihan Alat ...19
3.8.3. Tahap Pengujian ...19
3.8.4. Tahap Analisis Hasil Penelitian...21
3.8.5. Tahap Penarikan Kesimpulan...21
3.9. Penyusunan laporan ...21
3.10. Kerangka Pikir ...21
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...23
4.1. Data Pengamatan ...23
4.2. Analisis data ...26
4.2.1. Aliran Melalui Pipa Pada Volume 20 liter ...26
4.2.2. Aliran Melalui Pipa Pada Volume 18 liter ...40
4.2.3. Aliran Melalui Pipa Pada Volume 16 liter ...54
4.3. Rencana Anggaran Biaya ( Study Kasus di Kab. Blora )...72
4.4. Pembahasan ...80
4.4.1. Koefisien Gesek Pipa dan Faktor Sambungan / Percabangan ...80
commit to user
4.4.3. Hubungan Antara Kehilangan Energi Akibat Perubahan
Penampang Pipa, Sambungan / Percabangan dan Belokan
Dengan Kecepatan Aliran ...89
4.4.4. Besarnya Perubahan Koefisien Gesekan Akibat Perubahan Volume Air...92
4.4.5. Besarnya Rencana Anggaran Biaya Pemasangan Pipa PVC Air Bersih di Pedesaan Sepanjang 3114 meter ...96
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...97
5.1. Kesimpulan...97
5.2. Saran...98
PENUTUP... xiii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1. Fluid Friction Measurement...17
Gambar 3.2. Stopwatch ...18
Gambar 3.3. Thermometer ...19
commit to user
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1. Nilai α pada pengecilan mendadak...13
Tabel 2.2. Koefisien α sebagai fungsi sudut belokan...13
Tabel 2.3. Nilai α sebagai fungsi R / D untuk sudut belokan 900. ...13
Tabel 2.4. Harga α pada sambungan...14
Tabel 4.1. Hasil penelitian aliran melalui pipa pada volume 20 liter ...23
Tabel 4.2. Hasil penelitian aliran melalui pipa pada volume 18 liter ...24
Tabel 4.3. Hasil penelitian aliran melalui pipa pada volume 16 liter. ...25
Tabel 4.4. α teoritis, α actual. f teoritis, f actual dan R pada volume 20 liter69 Tabel 4.5. α teoritis, α actual. f teoritis, f actual dan R pada volume 18 liter.70 Tabel 4.6. α teoritis, α actual. f teoritis, f actual dan R pada volume 16 liter.71 Tabel 4.7. Harga Satuan Pekerjaan ( HSP ). ...72
Tabel 4.8. Rencana Anggaran Biaya ...78
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 4.1. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan pada volume
20 liter. ...86
Grafik 4.2. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan pada volume
18 liter. ...87
Grafik 4.3. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan pada volume
16 liter.. ...88
Grafik 4.4. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan akibat
perubahan penampang pada volume 20 liter...89
Grafik 4.5. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan akibat
perubahan penampang pada volume 18 liter...90
Grafik 4.6. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan akibat
perubahan penampang pada volume 16 liter...91
Grafik 4.7. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air pada
lurus pipa halus 6 mm...92
Grafik 4.8. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air pada
lurus pipa halus 10 mm ...93
Grafik 4.9. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air pada
lurus pipa kasar 17,5 mm. ...94
Grafik 4.10. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air pada
commit to user
Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Benda dikenal dalam keadaan padat, cair, dan gas. Fluida adalah zat yang bisa
mengalir, yang mempunyai partikel yang mudah bergerak dan berubah bentuk
tanpa pemisahan massa. Fluida berbentuk cair atau gas. Sifat-sifat umum dari
semua fluida ialah bahwa fluida harus dibatasi dengan dinding kedap supaya tetap
dalam bentuknya semula. Tahanan fluida terhadap perubahan bentuk sangat kecil,
sehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti bentuk ruangan / tempat yang
membatasinya.
Air adalah salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting disamping
kebutuhan lain misalnya sandang, pangan, dan papan. Air yang cukup dan sehat
dapat membantu terlaksananya program penyehatan masyarakat. Beberapa
sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal, sumur dalam,
mata air, air permukaan dan penampung air hujan. Tetapi tidak semua masyarakat
mempunyai sumber air yang memenuhi syarat kesehatan. Seiring dengan
bertambahnya penduduk, kebutuhan air bertambah, ini berarti bertambah pula
masyarakat yang membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga
untuk mempermudah mengalirkan air bersih dilakukan dengan sistem pemipaan.
Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran, dan
digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. Fluida yang
dialirkan melalui pipa bisa berupa zat cair atau gas, dan tekanan bisa lebih besar
atau lebih kecil dari tekanan atmosfer. Apabila zat cair didalam pipa tidak penuh
maka aliran termasuk dalam aliran saluran terbuka. Karena mempunyai
permukaan bebas, maka fluida yang dialirkan adalah zat cair. Sebagai contoh pada
commit to user
Sistem pemipaan berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari satu tempat ke tempat
yang lain. Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi tekanan di kedua tempat,
yang bisa terjadi karena adanya perbedaan elevasi muka air atau karena
digunakannya pompa.
Pada zat cair yang mengalir didalam bidang batas (pipa, saluran terbuka atau
bidang datar) akan terjadi tegangan geser dan gradien kecepatan pada saluran
medan aliran karena adanya kekentalan. Tegangan geser tersebut akan
menyebabkan terjadinya kehilangan tenaga selama pengaliran.
Di dalam pipa, tampang lintang aliran adalah tetap yang tergantung pada dimensi
pipa. Demikian juga kekasaran dinding pipa adalah seragam di sepanjang pipa.
Dalam penelitian aliran dalam pipa ini menggunakan alat Fluid Friction
Measurement yang merupakan suatu rangkaian jaringan pipa yang dapat
digunakan untuk mengukur kehilangan energi akibat gesekan yang terjadi apabila
terdapat fluida tak kompressibel mengalir melalui pipa, percabangan / sambungan
dengan belokan 900, siku 900 dan 450, pipa dengan pembesaran mendadak, dan
pipa dengan konstraksi mendadak.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah yang dapat disusun
sebagai berikut :
1. Berapakah koefisien gesekan pipa dan faktor sambungan / percabangan?
2. Bagaimana hubungan antara kehilangan energi akibat gesekan dengan
kecepatan aliran melalui pipa berdinding halus dan pipa kasar?
3. Bagaimana hubungan antara kehilangan energi akibat perubahan penampang
pipa, sambungan / percabangan dan belokan dengan kecepatan aliran?
4. Seberapa besar perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air?
5. Berapa besarnya rencana anggaran biaya pemasangan pipa PVC air bersih di
commit to user
Tugas Akhir 3
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB I PENDAHULUAN
1.3. Batasan Masalah
Dalam penulisan ini agar masalah tidak melebar dan menjauh, maka studi ini
dibatasi pada beberapa masalah sebagai berikut :
1. Pengujian dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah satu set piranti Fluid Friction
Measurement, stopwatch dan kaliper / jangka sorong.
3. Pengujian dibatasi pada volume air 20 liter, 18 liter, dan 16 liter.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Menentukan koefisien gesekan pipa dan faktor sambungan / percabangan.
2. Menunjukkan hubungan antara kehilangan energi akibat gesekan dengan
kecepatan aliran melalui pipa berdinding halus dan pipa kasar.
3. Menunjukkan hubungan antara kehilangan energi akibat perubahan
penampang pipa, sambungan / percabangan dan belokan dengan kecepatan
aliran.
4. Menunjukkan perubahan koefisien gesekan pada volume air 20 liter, 18 liter,
dan 16 liter.
5. Mengetahui besarnya rencana anggaran biaya untuk pemasangan pipa PVC air
commit to user
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat teoritis
Mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang teknik sipil sesuai dengan teori
yang didapat dibangku perkuliahan.
b. Manfaat prektis
Mengetahui pengaliran air dalam pipa dengan berbagai perubahan
commit to user
Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1.
Tinjauan Pustaka
Zat cair rill didefinisikan sebagai zat yang mempunyai kekentalan, berbeda
dengan zat cair ideal yang tidak mempunyai kekentalan. Kekentalan disebabkan
karena adanya sifat kohesi antara partikel zat cair. Karena adanya kekentalan zat
cair, maka terjadi perbedaan kecepatan partikel pada medan aliran. Partikel zat
cair yang berdampingan dengan dinding batas akan diam (kecepatan nol) sedang
yang terletak pada suatu jarak tertentu dari dinding akan bergerak. Perubahan
kecepatan tersebut merupakan fungsi jarak dari dinding batas aliran zat cair rill
disebut gaya aliran viskos (Bambang Triatmodjo, 1993).
Zat cair mempunyai beberapa sifat yaitu :
1. Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair, akan terbentuk permukaan
bebas horizontal yang berhubungan dengan atmosfer.
2. Mempunyai rapat massa, berat jenis, dan sebagainya.
3. Dapat dianggap tidak termampatkan (incompressible).
4. Mempunyai viskositas (kekentalan).
5. Mempunyai kohesi, adhesi dan tegangan permukaan.
Aliran viskos adalah aliran zat cair yang mempunyai kekentalan (viskositas).
Kekentalan adalah sifat zat cair yang dapat menyebabkan terjadinya tegangan
geser pada waktu bergerak. Tegangan geser ini akan mengubah sebagian energi
aliran dalam bentuk energi lain seperti panas, suara dan sebagainya. Pengubahan
bentuk energi tersebut menyebabkan terjadinya kehilangan tenaga (Bambang
commit to user
Aliran viskos dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu aliran laminar dan turbuler.
Dalam aliran laminar partikel-partikel zat cair bergerak teratur mengikuti lintasan
yang saling sejajar. Aliran ini terjadi apabila kecepatan kecil dan kekentalan besar.
Pada alitan turbuler gerak partikel-partikel zat cair tidak teratur. Aliran ini terjadi
apabila kecepatan besar dan kekentalan zat cair kecil (Bambang Triatmodjo,
1993).
2.1.1. Hukum Newton Tentang Kekentalan Zat Cair
Kekentalan zat cair menyebabkan terbentuknya gaya-gaya geser antara dua
elemen zat cair. Keberadaan kekentalan ini menyebabkan terjadinya kehilangan
energi tenaga selama pengaliran atau diperlukannya energi untuk menjamin
adanya pengaliran.
Hukum Newton tentang kekentalan menyatakan bahwa tegangan geser antara dua
partikel zat cair yang berdampingan adalah sebanding dengan perbedaan
kecepatan dari kedua partikel (gradient kecepatan) (Bambang Triatmodjo, 1993).
2.1.2. Aliran Laminer dan Turbulen
Aliran Viskos dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu aliran laminar dan aliran
turbulen. Dalam aliran laminar partikel-partikel zat cair bergerak teratur
mengikuti lintasan yang saling sejajar. Aliran ini terjadi apabila kecepatan kecil
dan kekentalan besar (Bambang Triatmodjo, 1993).
Pengaruh kekentalan adalah sangat besar sehingga dapat meredam gangguan yang
dapat menyebabkan aliran menjadi turbulen. Dengan berkurangnya kekentalan
dan bertambahnya kecepatan aliran maka daya redam terhadap gangguan akan
berkurang, yang sampai pada suatu batas tertentu akan menyebabkan terjadinya
commit to user
Tugas Akhir 7
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori
Pada aliran turbulen gerak partikel-partikel zat cair tidak teratur. Aliran ini terjadi
apabila kecepatan besar dan kekentalan zat cair kecil.
2.1.2.1. Aliran Laminer Dalam Pipa
Faktor - faktor penting dalam aliran zat cair adalah distribusi kecepatan aliran,
tegangan geser, dan kehilangan tenaga dalam selama pengaliran. Persamaan
distribusi kecepatan, tegangan geser dan kehilangan tenaga untuk aliran laminar
dan mantap akan diturunkan untuk aliran melalui pipa lingkaran. Pada aliran
laminar untuk zat cair rill, kecepatan aliran pada dinding batas nol. Dianggap
bahwa distribusi kecepatan pada setiap tampang adalah simetris terhadap sumbu
pipa, sehingga semua titik yang berjarak sama dari sumbu pipa mempunyai
kecepatan sama (Bambang Triatmodjo, 1993).
2.1.2.2. Aliran Turbulen Dalam Pipa
Turbulensi adalah gerak partikel zat cair yang tidak teratur dan sebarang dalam
waktu dan ruang. Turbulensi ditimbulkan oleh gaya-gaya viskos dan gerak lapis
zat cair yang berdampingan pada kecepatan berbeda. Meskipun variasi kecepatan
di suatu titik dalam aliran turbuler adalah sebarang, tetapi masih mungkin untuk
menyatakan nilai rerata dalam waktu dari kecepatan di suatu titik secara statistic.
Dengan demikian kecepatan sesaat di suatu titik akan berfluktuasi terhadap nilai
rerata menurut waktu (Bambang Triatmodjo, 1993).
2.1.3. Kehilangan Terhadap Tahanan
Ada dua jenis tahanan antara benda padat dan fluida yang mengalir, yaitu tahanan
karena gesekan (geseran atau gesekan kulit) dan tahanan karena bentuk obyek
benda padat (tahanan bentuk). Konsep gesekan kulit dan tahanan bentuk berlaku
baik untuk fluida yang mengalir melalui saluran atau mengelilingi obyek.
Perubahan bentuk saluran atau obyek mengakibatkan perubahan distribusi tekanan
commit to user
Gaya tekan bersih pada arah aliran meningkatkan tahanan bentuk. Pada
pembesaran penampang aliran (penurunan kecepatan) maka berakibat kenaikan
pada tekanan. Kenaikan tekanan pada bagian hilir menghasilkan gradient tekanan
yang berlawanan di mana aliran menentang tekanan yang lebih tinggi. Hal ini
umumnya menimbulkan suatu aliran balik yang mengakibatkan terjadinya pusaran
yang memungkinkan kehilangan energi yang banyak. Oleh karena kehilangan
energi selalu berkaitan dengan geseran,maka kehilangan energi selalu berkaitan
dengan tahanan bentuk khususnya karena pengembangan aliran. Pada bentuk
saluran tertutup kehilangan berhubungan dengan perubahan penampang pipa,
aliran sekeliling lengkungan, melalui katub dan alat-alat pengatur lainnya (Jonas
M.K. Dake).
2.1.4. Penyaluran Air Bersih Dengan Sistem Perpipaan
Sistem jaringan pipa merupakan komponen utama dari sistem distribusi air bersih
atau air minum suatu perkotaan.
Jaringan pipa air bersih atau instalasi air bersih adalah suatu jaringan pipa yang
digunakan untuk mengalirkan atau mendistribusikan air ke masyarakat.
Dalam merencanakan suatu sistem jaringan pipa yang digunakan untuk
mendistribusikan air bersih pada pedesaan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu kebutuhan air secara keseluruhan yang meliputi kebutuhan
pedesaan itu sendiri dan juga sumber air yang akan disalurkan.
Mata Air adalah sumber air tanah yang muncul ke permukaan secara alami. Pada
waktu curah hujan tidak normal sepanjang tahun (musim basah dan musim
kering) hasil daripada mata air juga akan berfluktuasi (Departemen Pekerjaan
commit to user
Tugas Akhir 9
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori
2.2.
Landasan Teori
2.2.1. Kehilangan Energi Akibat Gesekan Pada Dinding Pipa
Halus
Pada aliran fluida rill akan terjadi kehilangan energi yang harus diperhitungkan
dalam aplikasi persamaan Bernoulli. Kehilangan energi tersebut dinyatakan dalam
tinggi fluida. Dengan memperhitungkan kehilangan energi akibat gesekan, maka
persamaan Bernoulli antara dua tampang menjadi :
f h g V P Z g V P
Z
2 2
2 2 2 2 2 1 1
1 ... (2.1)
Kehilangan energi akibat gesekan dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :
g V D
L f hf
2
2
... (2.2)
dengan :
f
h kehilangan energi (m)
f = koefisien gesek pipa
L = panjang ruas pipa (1m)
D = diameter dalam pipa (m)
V = kecepatan aliran (m/s)
g = percepatan gravitasi (9.81 m/s2)
Persamaan ini disebut dengan persamaan Darcy-Weisbach untuk aliran melalui
pipa lingkaran. Dalam persamaan tersebut f adalah koefisien gesekan
Darcy-Weisbach yang tidak berdimensi. Koefisien f merupakan fungsi dari angka
commit to user
Sementara itu menurut Reynolds ada tiga faktor yang mempengaruhi keadaan
aliran yaitu kekentalan zat cair (), rapat massa zat cair (), dan diemeter pipa
(D). Hubungan antara , , D yang mempunyai dimensi sama dengan kecepatan
adalah
D
Reynolds menunjukkan bahwa aliran dapat diklasifikasikan berdasarkan suatu
angka tertentu. Angka tersebut diturunkan dengan membagi kecepatan aliran di
dalam pipa dengan nilai
D
, yang disebut dengan angka Reynolds.
Angka Reynold mempunyai bentuk berikut ini :
Re =
D V
=
DV
... (2.3)
atau
Re =
v D V
... (2.4)
Reynolds menetapkan kategori aliran, yaitu
1. Re < 2000, gangguan aliran dapat diredam oleh kekentalan zat cair, dan aliran
tersebut pada kondisi laminar.
2. Re > 4000, maka kondisi aliran tersebut adalah turbuler.
3. 2000 < Re < 4000, maka aliran tersebut adalah transisi.
4. Re = 2000 dan Re = 4000, disebut dengan batas kritik bawah dan atas.
Hubungan antara koefisien gesek pipa dengan angka Reynolds untuk pipa halus
dapat dinyatakan dengan rumus empiris sebagai berikut :
51 , 2 Re log 2
1 f
f ... (2.5)
dengan :
commit to user
Tugas Akhir 11
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori
F = Koefisien gesek pipa
Hubungan antara koefisien gesek pipa dengan angka Reynolds untuk pipa kasar
dapat dinyatakan dengan rumus empiris sebagai berikut :
k D
f
7 , 3 log 2
1
... (2.6)
dengan :
D = diameter pipa
f = koefisien gesek pipa
k = kekasaran pipa
Rumus tersebut digunakan untuk menentukan nilai koefisien gesekan f untuk
aliran melalui pipa hidraulis licin dan kasar. Untuk aliran di daerah transisi,
Colebrook mengusulkan persamaan berikut ini :
f D
k
f Re
51 , 2 7
, 3 log 2 1
... (2.7)
2.2.2. Kehilangan Energi Akibat Gesekan Pada Dinding Pipa
Kasar
Kehilangan energi akibat gesekan pada pipa kasar seperti halnya pada pipa halus,
dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :
g V D
L f hf
2
2
... (2.8)
dengan :
f
h kehilangan energi (m)
f = koefisien gesek pipa
L = panjang ruas pipa (1m)
D = diameter dalam pipa (m)
commit to user
g = percepatan gravitasi (9.81 m/s2)Sementara itu bilangan Reynolds dapat dihitung dan hubungan antara koefisien
gesek pipa dengan angka Reynolds untuk pipa kasar dapat dinyatakan dengan
rumus empiris seperti berikut ini :
k D
f
7 , 3 log 2
1
... (2.9)
dengan :
D = diameter pipa
f = koefisien gesek pipa
k = kekasaran pipa
2.2.3. Kehilangan Energi Melalui Percabangan dan Sambungan
Di samping adanya kehilangan tenaga akibat gesekan pipa, terjadi pula kehilangan
tenaga dalam pipa yang disebabkan karena perubahan penampang pipa,
sambungan, belokan, dan katub. Kehilangan tenaga akibat gesekan pada pipa
panjang biasanya jauh lebih besar dari pada kehilangan tenaga sekunder, sehingga
pada keadaan tersebut biasanya kehilangan tenaga sekunder diabaikan. Pada pipa
pendek kehilangan tenaga sekunder harus diperhitungkan. Apabila kehilangan
tenaga sekunder lebih dari 5 % dari kehilangan tenaga akibat gesekan maka
kehilangan tenaga tersebut bias diabaikan. Untuk memperkecil kehilangan tenaga
sekunder, perubahan penampang atau belokan jangan dibuat mendadak tetapi
berangsur – angsur.
Kehilangan energi yang terjadi akibat aliran melalui sambungan dan percabangan
standar adalah sebanding dengan kuadrat dari kecepatan aliran sebagai berikut :
g V he
2
2
... (2.10)
dengan
commit to user
Tugas Akhir 13
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori
= factor sambungan / percabangan
V = kecepatan aliran
g = percepatan gravitasi
Untuk mencari harga pada kasus pelebaran luas penampang pipa, digunakan
rumus :
2
2 1
1
A A
... (2.11)
dengan
= factor sambungan / percabangan
A = luas penampang
Tabel 2.1. Nilai pada pengecilan mendadak
2 1
D D
1,2 1,4 1,6 1,8 2,0 2,5 3,0 4,0 5,0
0,08 0,17 0,26 0,34 0,37 0,41 0,43 0,45 0,46
Sumber : Bambang Triatmojo, 1993
Kehilangan tenaga yang terjadi pada belokan tergantung pada sudut belokan pipa.
Rumus kehilangan tenaga pada belokan adalah serupa dengan rumus pada
sambungan dan percabangan standar, yaitu :
g V he
2
2
... (2.12)
Tabel 2.2. Koefisien sebagai fungsi sudut belokan
Sudut 200 400 600 800 900
0,05 0,14 0,36 0,74 0,98
Sumber : Bambang Triatmojo, 1993
Untuk sudut belokan 900 dan dengan belokan halus (berangsur-angsur),
kehilangan tenaga tergantung pada perbandingan antara jari-jari belokan dan
diameter pipa.
commit to user
Tabel 2.3. Nilai sebagai fungsi R/D untuk sudut belokan 900
R / D 1 2 4 6 10 16 20
0,35 0,19 0,17 0,22 0,32 0,38 0,42
Sumber : Bambang Triatmojo, 1993
Harga pada sambungan diberikan dalam tabel 2.4.
Jenis Kasus
Katub Globe 10
Katub Sudut 5
Katub Swag Check 2,5
Katub Gerbang 0,19
Belokan Balik 2,2
T Standar 1,8
Siku Standar 0,9
Siku Lekuk Menengah 0,75
Siku Lekuk Panjang 0,6
commit to user
Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB III Metode Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Yang Digunakan
Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu
penelitian, kasus gejala, ataupun fenomena dengan jalan ilmiah untuk
mendapatkan jawaban yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental
laboratorium. Metode eksperimental laboratorium adalah suatu penelitian yang
berusaha untuk mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain
dalam kondisi terkontrol secara ketat dan dilakukan di laboratorium dengan urutan
kegiatan yang sistematis dalam memperoleh data sampai data tersebut berguna
sebagai dasar pembuatan keputusan atau kesimpulan.
Penelitian ini dilalui dengan serangkaian kegiatan pendahuluan, untuk mencapai
validitas hasil yang maksimal. Kemudian, untuk mendapatkan kesimpulan akhir,
data hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan kelengkapan studi pustaka.
3.2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah:
Meneliti/mengamati aliran dalam pipa pada Fluid Friction Measurement pada
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika Fakultas Teknik Universitas
commit to user
3.3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara bertahap, langkah-langkah penelitian ini adalah:
- Permohonan ijin.
- Study Pustaka
- Melakukan penelitian.
- Mengolah data.
- Penyusunan laporan.
3.4. Permohonan Ijin
Permohonan ijin ditujukan Kepada Ketua Laboratorium Mekanika Fluida dan
Hidrolika Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk melakukan
penelitian di Laboratorium tersebut.
3.5. Study Pustaka
Studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan arahan dan wawasan sehingga
mempermudah dalam pengumpulan data, analisis data maupun dalam penyusunan
hasil penelitian.
3.6. Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Fluid Friction Measurement
Fluid Friction Measurement merupakan rangkaian jaringan pipa yang dapat
digunakan untuk mengukur kehilangan energi akibat gesekan yang terjadi apabila
terdapat fluid tak kompressibel mengalir melalui pipa, percabangan / sambungan
maupun alat ukur kecepatan.
Peralatan ini terdiri dari dua bagian , bagian pertama berupa rangka tegak dan
commit to user
Tugas Akhir 17
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB III Metode Penelitian
- Pipa berdinding halus dengan berbagai diameter.
- Pipa berdinding kasar.
- Belokan 900.
- Siku 900dan 450.
- Pipa dengan perbesaran mendadak.
- Pipa dengan konstraksi mendadak.
- Katup bundar.
- Katup globe.
- Katup bola.
- Saringan.
- Venturi tembus pandang.
- Plat berlubang tembus pandang.
- Ruas pipa dengan tabung pitot.
Bagian kedua berupa reservoir / bak yang terbuat dari glass reinforced plastic
yang dilengkapi dengan pengukur debit, pompa, starter serta manometer air (H2O)
dan manometer air raksa (Hg) untuk mengukur perbedaan tekanan.
2. Stopwatch.
3. Kaliper / jangka sorong.
4. Thermometer.
3.7. Gambar Alat
[image:30.612.131.508.79.679.2]commit to user
Gambar 3.2. StopwatchGambar 3.3. Thermometer
3.8. Tahap Metodologi Penelitian
Tahap metodologi penelitian merupakan urutan-urutan kegiatan yang
dilaksanakan secara sistematis, logis dengan mempergunakan alat bantu ilmiah
yang bertujuan untuk memperoleh kebenaran suatu obyek permasalahan.
Secara garis besar pelaksanaan penelitian dengan tahap-tahap sebagai berikut :
a. Tahap 1 = Tahap persiapan awal.
b. Tahap 2 = Tahap pemilihan alat.
commit to user
Tugas Akhir 19
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB III Metode Penelitian
d. Tahap 4 = Tahap analisis hasil penelitian.
e. Tahap 5 = Tahap penarikan kesimpulan.
3.8.1. Tahap Persiapan Awal
Tahap persiapan awal adalah tahapan dimana semua bahan dan peralatan yang
akan digunakan dalam penelitian disiapkan terlebih dahulu, antara lain bahan,
peralatan, maupun program kerjanya sehingga penelitian dapat berjalan dengan
lancar. Peralatan yang akan digunakan diperiksa terlebih dahulu untuk mengetahui
kelayakan alat dalam pelaksanaan penelitian.
3.8.2. Tahap Pemilihan Alat
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, sehingga menggunakan alat-alat
yang terdapat pada laboratorium tersebut.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fluid Friction
Measurement, stopwatch, kaliper / jangka sorong dan thermometer.
3.8.3. Tahap Pengujian
Pada tahap ini langsung diadakan penelitian pengaliran air dalam pipa dengan
berbagai perubahan penampang pada suatu jaringan pipa.
Prosedur penelitian aliran melalui pipa adalah sebagai berikut :
a. Mengalirkan air ke dalam pipa / pada rangkaian alat Fluid Friction
Measurement dengan menyalakan pompa.
b. Membiarkan hingga aliran stabil dan gelembung-gelembung udara hilang.
c. Mengatur posisi manometer Hg hingga bacaan manometer kiri dan kanan
adalah sama, dengan mengatur sekrup pengatur di atas manometer.
d. Mengatur katup pengatur sesuai dengan jenis pengukuran yang akan
commit to user
1. Pipa halus :- Menutup V1, 10, V4pada pengamatan 3.
- Membuka V2.
- Membuka V4pada pengamatan 1, V4pada pipa pengamatan 2 dan 7 pada
pipa pengamatan 4.
2. Pipa kasar :
- Menutup V1, 10, V4 pada pipa pengamatan 1, V4 pada pengamatan 1, V4
pada pengamatan 2 dan 7 pada pipa pengamatan 4.
- Membuka V2.
- Membuka V4pada pipa pengamatan 3 (pipa dengan dinding kasar).
3. Sambungan / Percabangan :
- Menutup / membuka katup yang sesuai untuk mendapatkan aliran melalui
sambungan atau percabangan.
- Mengatur debit aliran dengan menggunakan katip pengontrol aliran V6
(debit besar) atau V5(debit kecil).
- Menghubungkan pipa yang akan diukur kehilangan energinya dengan
manometer, dan membuka A dan B atau C dan D.
- Melakukan pengukuran kehilangan energy dengan mengamati beda tinggi
manometer air raksa pada pipa 2 (untuk pipa halus) dan pada pipa 3 (untuk
pipa kasar) serta pada sambungan atau percabangan yang dikehendaki
(untuk sambungan / percabangan).
- Mengukur besar debit aliran yang terjadi.
- Mengukur diameter masing-masing pipa dengan kaliper.
- Menghitung besarnya koefisien gesek dengan menggunakan diagram
moody, lalu menghitung besarnya kehilangan energy akibat gesekan
dengan rumus yang ada.
- Membandingkan hasil hitungan di atas dengan hasil pembacaan
manometer.
- Membandingkan hasil antara keadaan pengaliran pada pipa berdinding
halus dengan pipa berdinding kasar.
commit to user
Tugas Akhir 21
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB III Metode Penelitian
3.8.4. Tahap Analisis Hasil Penelitian
Setelah mendapatkan data yang diperlukan dari hasil pengujian yang telah
dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut. Pada tahap
mengolah atau menganalisis data dilakukan dengan menghitung data yang ada
dengan rumus yang sesuai.
Hasil dari suatu pengolahan data digunakan kembali sebagai data untuk
menganalisis yang lainnya dan berlanjut seterusnya untuk mendapatkan hubungan
antara variabel – variabel yang diteliti dalam penelitian.
3.8.5. Tahap Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini dibuat suatu kesimpulan berdasarkan data yang telah dianalisis
yang berhubungan langsung dengan tujuan penelitian.
3.9. Penyusunan Laporan
Seluruh data hasil pengujian yang telah terkumpul kemudian diolah atau dianalisis
dan disusun untuk mendapatkan hasil akhir dari tujuan diadakannya penelitian ini.
3.10. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan penyederhanaan dari tahapan-tahapan jalannya
penelitian. Dengan adanya kerangka pikir, penelitian yang dilakukan akan
berjalan sesuai dengan tahapan yang direncanakan.
Penjelasan tentang kerangka pikir dapat dilihat pada tahapan-tahapan penelitian di
atas, secara garis besar bagan kerangka pikir tahapan metode penelitian dapat
commit to user
Gambar 3.4. Diagram PenelitianPersiapan
Analisis dan Pembahasan
Koefisien Gesek dan Faktor Sambungan Kehilangn
Energi Kecepatan
Aliran Debit Aliran
Kesimpulan
Selesai
Alat – alat yang dipergunakan : 1. Fluid Friction Measurement
2. Stopwatch
3. Kaliper / Jangka Sorong 4. Thermometer
Pengambilan Data Running Experiment : 1. Jenis Sambungan 2. Diameter Pipa 3. Volume Air 4. Waktu
commit to user
Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB IV Analisis Data &Pembahasan
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Pengamatan
Data yang didapat dari pengamatan aliran dalam pipa di Laboratorium Mekanika
Fluida dan Hidrolika, dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3, dan
[image:36.612.131.519.186.698.2]kemudian dapat dihitung berdasarkan rumus pada sub bab 4.2. Analisis Data.
Tabel 4.1. Hasil penelitian aliran melalui pipa dengan volume 20 liter.
No Kasus/Jenis
Sambungan
Diameter
pipa (mm)
Volume
(L)
Waktu
(detik)
Bacaan Manometer
Hg
Kiri Kanan
1. Pengecilan
(pipa halus) 17.5 – 10 20 22.84 346 338
2. Pembesaran
(pipa halus) 10 – 17.5 20 23.97 410 275
3. Lurus
(pipa halus) 6 20 23.74 385 300
4. Lurus
(pipa halus) 10 20 22.68 378 306
5. Lurus
(pipa kasar) 17.5 20 28.42 384 300
6. Belokan siku
(45º) 17.5 20 20.79 355 330
7. Lurus
(pipa halus) 17.5 20 23.67 375 310
8. 90º Elbow 17.5 20 24.58 348 339
9. 90º Bend 17.5 20 23.93 345 340
10. Gate Valve 17.5 20 23.95 398 285
Tabel 4.2. Hasil penelitian aliran melalui pipa dengan volume 18 liter.
No Kasus/Jenis
Sambungan
Diameter
pipa (mm)
Volume
(L)
Waktu
(detik)
Bacaan Manometer
Hg
Kiri Kanan
1. Pengecilan
(pipa halus) 17.5 – 10 18 19.28 346 338
2. Pembesaran
(pipa halus) 10 – 17.5 18 19.16 410 275
3. Lurus
(pipa halus) 6 18 19.37 385 300
4. Lurus
(pipa halus) 10 18 19.12 378 306
5. Lurus
(pipa kasar) 17.5 18 27.65 384 300
6. Belokan siku
(45º) 17.5 18 17.10 355 330
7. Lurus
(pipa halus) 17.5 18 19.97 380 305
8. 90º Elbow 17.5 18 20.02 346 339
9. 90º Bend 17.5 18 20.23 344 340
10. Gate Valve 17.5 18 19.88 400 285
commit to user
Tugas Akhir 25
[image:38.612.130.521.106.723.2]Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB IV Analisis Data &Pembahasan
Tabel 4.3. Hasil penelitian aliran melalui pipa dengan volume 16 liter.
No Kasus/Jenis
Sambungan
Diameter
pipa (mm)
Volume
(L)
Waktu
(detik)
Bacaan Manometer
Hg
Kiri Kanan
1. Pengecilan
(pipa halus) 17.5 – 10 16 16.86 345 339
2. Pembesaran
(pipa halus) 10 – 17.5 16 16.82 410 275
3. Lurus
(pipa halus) 6 16 16.93 385 300
4. Lurus
(pipa halus) 10 16 17.12 378 306
5. Lurus
(pipa kasar) 17.5 16 24.18 384 300
6. Belokan siku
(45º) 17.5 16 14.92 355 330
7. Lurus
(pipa halus) 17.5 16 17.14 380 305
8. 90º Elbow 17.5 16 18.34 346 339
9. 90º Bend 17.5 16 17.85 344 340
10. Gate Valve 17.5 16 17.76 400 285
11 Globe Valve 17.5 16 17.22 400 285
Suhu air = 290C
υ = 0,823×10-6
4.2. Analisis Data
4.2.1. Aliran melalui pipa pada volume 20 liter
a. Pengecilan ( Pipa Halus )
Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Diameter pipa ( D2) = 10 mm = 0,01 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 22,84 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 346 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 338 mm Hg
Luas ( A1) =
5 22 2
1 14 0,0175 24,05281875 10
4
1 D m
Luas ( A2) =
5 22 2
1 14 0,01 7,853981634 10
4
1 D m
Luas ( Ac) = 0,6 A2 0,6 7,853981634 10 5 4,71238898 10 5m2
1. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 8,756567426 10 4 3
84 , 22
02 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A
Q
V 3,64055769
10 05281875 , 24 10 756567426 , 8 5 4 1
1
dt m A Q
V 11,14920792
10 853981634 , 7 10 756567426 , 8 5 4 2
2
dt m A Q V c
c 18,58201321
10 71238898 , 4 10 756567426 , 8 5 4
3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :
Kehilangan energi heact = 346 – 338 = 8 mm Hg = 0,008 m Hg
commit to user
Tugas Akhir 27
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB IV Analisis Data &Pembahasan
4. Menentukan Nilai actual :
18,58201321
0,00618219030181 , 9 2 1088 , 0 2
2 2 2
2 V g he g V he
5. Menentukan Nilai teoritis :
75 , 1 01 , 0 0175 , 0 2
1
D D 26 , 0 6 , 1 2
1
D D 34 , 0 8 , 1 2
1
D D
Dengan Interpelasi maka
6 , 1 8 , 1 6 , 1 75 , 1 26 , 0 34 , 0 26 , 0
0,2 - 0,052 = 0,012
= 0,32
6. Membandingkan Nilai actual dengan teoritis :
9 0193193446 , 0 32 , 0 01 0061821903 , 0 teoritis act R
7. Menentukan Nilai Reynolds :
8786 , 225783 10 823 , 0 01 , 0 58201321 , 18
Re 6
v VD turbulen aliran
225783,8786 4000
Re
b. Pembesaran ( Pipa Halus )
Diameter pipa ( D1 ) = 10 mm = 0,01 m
Diameter pipa ( D2) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 23,97 dt
Bacaan manometer Hg kanan = 275 mm Hg
Luas ( A1) =
5 22 2
1 14 0,01 7,853981634 10
4
1 D m
Luas ( A2) =
5 22 2
1 14 0,0175 24,05281875 10
4
1 D m
1. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 8,343763037 10 4 3
97 , 23
02 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A
Q
V 10,62360905
10 853981634 , 7 10 343763037 , 8 5 4 1 1 dt m A Q
V 3,468933568
10 05281875 , 24 10 343763037 , 8 5 4 2
2
3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :
Kehilangan energi heact = 410 – 275 = 135 mm Hg = 0,135 m Hg
Dikonversikan ke dalam heH2O = 13,60,1351,836m
4. Menentukan Nilai actual :
10,62360905
0,319174009681 , 9 2 836 , 0 2
2 2 2
2 V g he g V he
5. Menentukan Nilai teoritis :
4535610162 , 0 10 05281875 , 24 10 853981634 , 7 1 1 2 5 5 2 2 1 A A
6. Membandingkan Nilai actual dengan teoritis :
7037068844 , 0 4535610162 , 0 3191740096 , 0 teoritis act R
7. Menentukan Nilai Reynolds :
9496 , 129083 10 823 , 0 01 , 0 62360905 , 10
Re 6
commit to user
Tugas Akhir 29
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB IV Analisis Data &Pembahasan
turbulen aliran
129083,9496 4000
Re
c. Lurus ( Pipa Halus )
Diameter pipa ( D1 ) = 6 mm = 0,006 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 23,74 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 385 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 300 mm Hg
Luas ( A ) = 12
0,006
2 2,827433388 10 5 24 1 4
1 D m
1. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 8,424599832 10 4 3
74 , 23
02 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A
Q
V 29,79592682
10 827433388 , 2 10 424599832 , 8 5 4
3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :
Kehilangan energi hfact = 385 – 300 = 85 mm Hg = 0,085 m Hg
Dikonversikan ke dalam hfH2O = 13,60,0851,156m
4. Menentukan Nilai Reynolds :
2539 , 217224 10 823 , 0 01 , 0 79592682 , 29
Re 6
v VD turbulen aliran
217224,2539 4000
Re
5. Menentukan Nilai f aktual :
29,79592682
0,00015328310521 006 , 0 81 , 9 2 156 , 1 2
2 2 2
6. Menentukan Nilai f teoritis :
51 , 2 Re log 2
1 f
f
51 , 2
2539 , 217224 log
2
1 f
f
Dengan cara trial didapat
f teoritis = 0,0155
7. Membandingkan Nilai f actual dengan f teoritis :
94 0098892325 ,
0 0155
, 0
052 0001532831 ,
0
teoritis act f
f R
d. Lurus ( Pipa Halus )
Diameter pipa ( D1 ) = 10 mm = 0,01 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 22,68 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 378 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 306 mm Hg
Luas ( A ) = 2
0,01
2 7,853981634 10 5 24 1 4
1 D m
1. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 8,818342152 10 4 3
68 , 22
02 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A
Q
V 11,22786195
10 853981634 ,
7
10 818342152 ,
8
5 4
3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :
Kehilangan energi hfact = 378 – 306 = 72 mm Hg = 0,072m Hg
commit to user
Tugas Akhir 31
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB IV Analisis Data &Pembahasan
4. Menentukan Nilai Reynolds :
0261 , 136426 10 823 , 0 01 , 0 22786195 , 11
Re 6
v VD turbulen aliran
136426,0261 4000
Re
5. Menentukan Nilai f aktual :
11,22786195
0,0015239695141 01 , 0 81 , 9 2 9792 , 0 2
2 2 2
2 LV D g hf f D g LV f hf
6. Menentukan Nilai f teoritis :
51 , 2 Re log 2 1 f f 51 , 2 0261 , 136426 log 2 1 f f
Dengan cara trial didapat
f teoritis = 0,017
7. Membandingkan Nilai f actual dengan f teoritis :
3 0896452655 , 0 017 , 0 14 0015239695 , 0 teoritis act f f R
e. Lurus ( Pipa Kasar )
Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 28,42 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 384 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 300 mm Hg
Luas ( A ) = 2
0,0175
2 24,05281875 10 5 24 1 4
1. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 7,037297678 10 4 3
42 , 28
02 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A
Q
V 2,925768389
10 05281875 , 24 10 037297678 , 7 5 4
3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :
Kehilangan energi hfact = 384 – 300 = 84 mm Hg = 0,084m Hg
Dikonversikan ke dalam hfH2O = 13,60,0841,1424m
4. Menentukan Nilai Reynolds :
57206 , 62212 10 823 , 0 0175 , 0 925768389 , 2
Re 6
v VD turbulen aliran
62212,57206 4000
Re
5. Menentukan Nilai f aktual :
2,925768389
0,045822139111 0175 , 0 81 , 9 2 1424 , 1 2
2 2 2
2 LV D g hf f D g LV f hf
6. Menentukan Nilai f teoritis :
51 , 2 Re log 2 1 f f 51 , 2 57206 , 62212 log 2 1 f f
Dengan cara trial didapat
f teoritis = 0,0199
7. Membandingkan Nilai f actual dengan f teoritis :
commit to user
Tugas Akhir 33
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB IV Analisis Data &Pembahasan
f. Belokan Siku ( 450)
Diameter pipa ( D ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 20,79 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 355 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 330 mm Hg
Luas ( A ) = 2
0,0175
2 24,05281875 10 5 24 1 4
1 D m
1. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 9,62000962 10 4 3
79 , 20
02 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A
Q
V 3,99953524
10 05281875 , 24 10 62000962 , 9 5 4
3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :
Kehilangan energi heact = 355– 330 = 25 mm Hg = 0,025 m Hg
Dikonversikan ke dalam heH2O = 13,60,0250,34m
4. Menentukan Nilai actual :
3,99953524
0,417021901981 , 9 2 34 , 0 2
2 2 2
2 V g he g V he
5. Menentukan Nilai teoritis :
14 , 0 36 , 0 14 , 0 40 60 40 45 0 0 0 0 22 , 0 14 , 0 20 5 8 , 2 20 1 ,
1
195 , 0
6. Membandingkan Nilai actual dengan teoritis : 138573856 , 2 195 , 0 4170219019 , 0 teoritis act R
7. Menentukan Nilai Reynolds :
7955 , 85044 10 823 , 0 0175 , 0 99953524 , 3
Re 6
v VD turbulen aliran
85044,7955 4000
Re
g. Lurus ( Pipa Halus )
Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 23,67 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 375 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 310 mm Hg
Luas ( A ) = 2
0,0175
2 24,05281875 10 5 24 1 4
1 D m
1. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 8,449514153 10 4 3
67 , 23
02 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A
Q
V 3,512899773
10 05281875 , 24 10 449514153 , 8 5 4
3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :
Kehilangan energi hfact = 375 – 310 = 65 mm Hg = 0,065m Hg
Dikonversikan ke dalam hfH2O = 13,60,0650,884m
4. Menentukan Nilai Reynolds :
13977 , 74697 10 823 , 0 0175 , 0 512899773 , 3
Re 6
v VD turbulen aliran
74697,13977 4000
commit to user
Tugas Akhir 35
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB IV Analisis Data &Pembahasan
5. Menentukan Nilai f aktual :
3,512899773
0,024595621361 0175 , 0 81 , 9 2 884 , 0 2
2 2 2
2 LV D g hf f D g LV f hf
6. Menentukan Nilai f teoritis :
51 , 2 Re log 2 1 f f 51 , 2 13977 , 74697 log 2 1 f f
Dengan cara trial didapat
f teoritis = 0,0193
274384526 , 1 0193 , 0 6 0245956213 , 0 teoritis act f f R
h. 900 Elbow
Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 24,58 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 348mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 339 mm Hg
Luas ( A ) = 14D2 14
0,0175
2 24,05281875105m21. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 8,156606852 10 4 3
58 , 24
02 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A
Q
V 3,391123068
10 05281875 , 24 10 156606852 , 8 5 4
3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :
Dikonversikan ke dalam heH2O = 13,60,0090,1224m
4. Menentukan Nilai actual :
3,391123068
0,208830206881 , 9 2 1224 , 0 2
2 2 2
2 V g h g V h e
e
5. Menentukan Nilai teoritis :
Dari tabel 2.2 diperoleh nilai = 0,98 untuk sudut 900
6. Menbandingkan Nilai aktual dengan teoritis :
2130920478 , 0 98 , 0 2088302068 , 0 teoritis act R
7. Menentukan Nilai Reynolds :
72016 , 72107 10 823 , 0 0175 , 0 391123068 , 3
Re 6
v VD turbulen aliran
72107,72016 4000
Re
i. 900Bend
Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 23,93 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 345mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 340 mm Hg
Luas ( A ) = 2
0,0175
2 24,05281875 10 5 24 1 4
1 D m
1. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 8,357709987 10 4 3
93 , 23
02 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A
Q
V 3,474732036
commit to user
Tugas Akhir 37
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB IV Analisis Data &Pembahasan
3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :
Kehilangan energi heact = 345 – 340= 5mm Hg = 0,005m Hg
Dikonversikan ke dalam heH2O = 13,60,0050,068m
4. Menentukan Nilai actual :
3,474732036
0,110500763681 , 9 2 068 , 0 2
2 2 2
2 V g h g V h e
e
5. Menentukan Nilai teoritis :
Dari tabel 2.4 diperoleh nilai analitis = 0,19
6. Menbandingkan Nilai aktual dengan teoritis :
5815829662 , 0 19 , 0 1105007636 , 0 teoritis act R
7. Menentukan Nilai Reynolds :
55362 , 73885 10 823 , 0 0175 , 0 474732036 , 3
Re 6
v VD turbulen aliran
73885,55362 4000
Re
j. Gate Valve ( Katub Gate )
Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 23,95 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 398mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 285 mm Hg
Luas ( A ) = 2
2 5 210 05281875 , 24 0175 , 0 4 1 4
1 D m
1. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 8,350730689 10 4 3
95 , 23
02 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A
Q
V 3,471830381
10 05281875 , 24 10 350730689 , 8 5 4
3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :
Kehilangan energi heact = 398 – 285= 113mm Hg = 0,113m Hg
Dikonversikan ke dalam heH2O = 13,60,1131,5368m
4. Menentukan Nilai actual :
3,471830381
2,50149337281 , 9 2 5368 , 1 2
2 2 2
2 V g h g V h e
e
5. Menentukan Nilai teoritis :
Dari tabel 2.4 diperoleh nilai analitis = 0,19
6. Menbandingkan Nilai aktual dengan teoritis :
16575459 , 13 19 , 0 501493372 , 2 teoritis act R
7. Menentukan Nilai Reynolds :
85379 , 73823 10 823 , 0 0175 , 0 471830381 , 3
Re 6
v VD turbulen aliran
73823,85379 4000
Re
k. Globe Valve ( Katub Globe )
Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 22,98 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 400mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 285 mm Hg
Luas ( A ) = 2
2 5 210 05281875 , 24 0175 , 0 4 1 4
commit to user
Tugas Akhir 39
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan BAB IV Analisis Data &Pembahasan
1. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 8,703220191 10 4 3
98 , 22
02 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A
Q
V 3,618378487
10 05281875 , 24 10 703220191 , 8 5 4
3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :
Kehilangan energi heact = 400 – 285= 115mm Hg = 0,115m Hg
Dikonversikan ke dalam heH2O = 13,60,1151,564m
4. Menentukan Nilai actual :
3,618378487
2,34373101181 , 9 2 564 , 1 2
2 2 2
2 V g h g V
he e
5. Menentukan Nilai teoritis :
Dari tabel 2.4 diperoleh nilai analitis = 10
6. Menbandingkan Nilai aktual dengan teoritis :
2343731011 , 0 10 343731011 , 2 teoritis act R
7. Menentukan Nilai Reynolds :
00428 , 76940 10 823 , 0 0175 , 0 618378487 , 3
Re 6
v VD turbulen aliran
76940,00428 4000
4.2.2. Aliran melalui pipa pada volume 18 liter
a. Pengecilan ( Pipa Halus )
Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Diameter pipa ( D2) = 10 mm = 0,01 m
Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 19,28 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 346 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 338 mm Hg
Luas ( A1) =
5 22 2
1 14 0,0175 24,05281875 10
4
1 D m
Luas ( A2) =
5 22 2
1 14 0,01 7,853981634 10
4
1 D m
Luas ( Ac) = 0,6 A2 0,6 7,853981634 10 5 4,71238898 10 5m2
1. Menentukan Debit Aliran :
dt m t
V
Q 9,336099585 10 4 3
28 , 19
018 ,
0
2. Menentukan Nilai Kecepatan :
dt m A