PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNINGTERHADAP
KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS
LAPORAN HASIL OBSERVASI
OLEH SISWA KELAS VII
SMP SHAFIYYATUL
AMALIYYAH
TAHUN PEMBELAJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memahami Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan
Oleh:
SHEILA BELOY SALERA
NIM 2103311052
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Memahami Teks Laporan Hasil
Observasi oleh Siswa Kelas VII SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014” telah diupayakan secara maksimal, tetapi masih terdapat kesalahan. Untuk itu, diharapkan saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca.
Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas bantuan banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada.
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4. Drs. Sanggup Barus, M. Pd, Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
6. Drs. Azhar Umar, M. Pd, Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Prof. Dr. Rosmawaty M. Pd, Dosen Pembimbing Akademik, 8. Hendra K. Pulungan, S. Sos M.I Kom, Dosen Pengarah, 9. Dr. Mutsyuhito Solin, M. Pd, Dosen Pengarah,
iii
11.Indra Suardi, MA, Kepala SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan, Guru-Guru, Staf/Pegawai, dan Siswa-Siswi yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian, 12. Semua pihak yang turut membantu penyelesaian Skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
Medan, September 2014 Penulis,
i
ABSTRAK
Sheila Beloy Salera, NIM 2103311052, Pengaruh Model Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas VII SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas VII SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. dalam meningkatkan kemampuan menulis teks laporan hasil observasi Shafiyyatul Amaliyyah . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP dengan jumlah 120 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa yang diambil secara homogen dengan random posttest only group design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tepatnya Quasi eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” dengan rumus
Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen= 77, standar deviasi = 8,7, digolongkan pada kategori sangat baik sebanyak 9 orangatau 30%, kategori baik sebanyak sebanyak 12 orangatau 40%, kategori cukup sebanyak 7 orang atau 23,4% dan kurang 2 orang atau 6,6 %. Nilai rata-rata kelas kontrol =63,5 dan standar deviasi = 6,8. Berdasarkan uji normalitas, hasil kelas eksperimen dan kelas control dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka diketahui nilai thitung dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dimana dk = n1 – 1 + n2 – 1= 30-1 + 30-1 = 58 diperoleh ttabel = 2,00 sehingga thitung > ttabel (0,05), yakni 6,65> 2,00. Dengan demikian thitung > ttabel, yakni 6,65 > 2,00 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Model Contextual Teaching and Learning berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis teks laporan hasil observasiShafiyyatul Amaliyyah tahun pembelajaran 2013/2014.
DAFTAR ISI
1. Kemampuan Siswa Memahami Teks Laporan Hasil Observasi dengan Menggunakan Model Contextual
Teaching And Learning (Eksperimen) ... 60
2. Kemampuan Siswa Memahami Teks Laporan Hasil Observasi dengan Menggunakan Model Convensional (Kontrol) ... 66
B. Uji persyaratan Analisis Data ... 71
1. Uji Normalitas Data ... 72
a. Uji Normalitas Eksperimen ... 72
b. Uji Normalitas Kontrol ... 74
2. Uji Homogenitas ... 76
3. Uji Hipotesis Penelitian ... 77
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 83
A. Simpulan ... 83
B. Saran ... 84
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Pendidikan membentuk manusia yang cerdas, kreatif, bertanggung jawab dan produktif. Peran pendidikan sangat penting untuk mewujudkan negara yang lebih maju. Permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia salah satunya adalah rendahnya mutu pendidikan. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai pelatihan, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana peningkatan mutu manajemen sekolah. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, perlu adanya peningkatan hasil belajar, tercapainya tujuan belajar diperlukan proses pembelajaran yang tepat dan berpengaruh positif. Faktor yang perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan dan pengajaran adalah faktor tujuan, kualitas guru, kualitas siswa, materi pelajaran, pendekatan pembelajaran serta alat bantu pengajaran.
Usaha yang telah diupayakan pemerintah yaitu dengan diberlakukannya
2
yang terdapat di dalam kurikulum 2013 adalah model-model pembelajaran, diantaranya adalah model pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Model ini dinyatakan sebagai sebuah model pembelajaran yang alternatif dalam proses pembelajaran.
Menurut (Tarigan, 1986:7), “Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis).”
Hodgson (dalam Tarigan, 1986:7) mengatakan, “Membaca adalah suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.”
Ahmad S. Harjasujana (dalam St.Y. Slamet, 2008:67) mengatakan bahwa, “Membaca merupakan kegiatan merespon lambang-lambang tertulis dengan
menggunakan pengertian yang tepat). Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan respons terhadap segala ungkapan penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan baik. Sumber yang lain Jazir Burhan (dalam St.Y. Slamet 2008:67), mengatakan “membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan.”
Secara singkat dapat dikatakan bahwa “reading” adalah “bringing
meaning to and getting meaning from printed or written material”, menemukan
3
Kegiatan membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Proses membaca diawali dari aktivitas yang bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata bagi yang normal, alat peraba bagi yang tunanetra. Setelah proses tersebut berlangsung maka nalar dan institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan penghayatan. Selain itu aktivitas membaca juga mementingkan ketepatan dan kecepatan juga pola kompetensi atau kemampuan bahasa, kecerdasan tertentu dan referen kehidupan yang luas. Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan membaca adalah memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan perilaku fisik pada saat membaca.
Menurut Tarigan (1979:8) mengatakan, “membaca adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis tersebut melalui fonik menjadi membaca lisan (oral reading).” Dalam kegiatan membaca ternyata tidak cukup hanya dengan memahami apa yang tertuang dalam tulisan saja sehingga membaca dapat juga dianggap sebagai suatu proses memahami sesuatu yang tersirat dalam yang tersurat (tulisan). Artinya memahami pikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis. Anderson (dalam Tarigan 1979:8) mengatakan, “Hubungan antara makna yang ingin disampaikan penulis dan interpretasi
4
Jadi, dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan. Kegiatan melihat dan memahami merupakan suatu proses yang simultan untuk mengetahui pesan atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu proses yang menuntut pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat yang merupakan suatu kesatuan dalam pandangan sekilas.
Mengutip penjelasan Solin (2002:10) menyatakan bahwa kemampuan membaca anak-anak Indonesia berada pada peringkat paling bawah bila dibandingkan dengan anak-anak Asia pada umumnya. Dalam hal ini kemampuan membaca anak-anak Indonesia berada di bawah anak-anak Filipina. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan penulis di lapangan, ditemukan masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kemampuan membaca. Menurut hasil observasi kemampuan membaca pemahaman yang paling sulit dialami siswa adalah kemampuan membaca pemahaman pada aspek analisis, ditemukan tiga orang siswa SMP kelas VII yang kemampuan membacanya setaraf dengan kemampuan membaca siswa kelas dua sekolah dasar.
5
pembelajaran yang tepat. Masalah yang dihadapi guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran membaca disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu guru kurang kreatif dan inovatif dalam mengemas proses belajar mengajar. Pembelajaran membaca diajarkan cukup dengan cara yang tradisional saja. Padahal, peran guru sangat diharapkan sekali dalam membantu siswa memahami suatu teks bacaan.
Dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa khususnya pada membaca pemahaman, perlu adanya suatu model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti menawarkan Model Contextual Teaching and Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada membaca pemahaman.
6
dan distributed cognition (konstruk yang secara berlanjut dibentuk oleh orang lain dan aspek-aspek lain di luar individu).
Kasihani K.E. dalam tulisannya mengaskan beberapa pengertian Pengajaran dan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai berikut:
1. Contextual Teaching and Learning adalah konsep mengajar dan belajar yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi nyata dan yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
2. Definisi ringkas tetapi padat menyatakan bahwa Contextual Teaching and Learning adalah proses belajar pengajar yang erat dengan pengalaman nyata.
3. Sebuah definisi lain menyatakan bahwa Contextual Teaching and Learning adalah pembelajaran yang harus situation and content-speccific dan memberi kesempatan dilakukannya pemecahan masalah secara riil/otentik serta latihan dan melakukan tugas.
Dari ketiga definisi yang dikutip tersebut dapat dirasakan adanya konsep-konsep sama yang melandasinya. Sedangkan dari referensi yang ada dalam bahasa Inggris Contextual Teaching and Learning mempunyai banyak padanan istilah. Contextual Teaching and Learning dapat dapat juga disebut experiencial learning,
real world education, active learning, learner centered, intruction, dan
learning-in-context. Tentu saja istilah-istilah tersebut mengandung perbedaan-perbedaan
7
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk menjadikan permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti . Adapun judul yang dipilih
sesuai dengan masalah tersebut yaitu “Pengaruh Penerapan Model Contextual
Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Memahami Teks Laporan Hasil
Observasi oleh Siswa kelas VII SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.”
B. Identifikasi Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah perlu dilakukan identifikasi masalah yang jelas. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut.
1. Rendahnya minat membaca siswa kelas VII SMP 2. Minimnya kemampuan siswa membaca pemahaman
3. Pelaksanaan pendekatan guru yang masih belum tepat dalam proses belajar mengajar.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan tuntas, maka perlu diadakan batasan masalah sebagai berikut, yakni pengaruh Model Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Kemampuan Memahami Teks Laporan Hasil
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat diperinci rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan siswa memahami isi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran Contextual teaching and learning siswa kelas VII SMP Swasta Shafiyyatul
Amaliyyah Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
2. Bagaimanakah kemampuan siswa memahami isi teks laporan dengan menggunakan model Convensional Learning siswa kelas VII SMP Swasta Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
3. Bagaimana pengaruh antara model pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap kemampuan siswa memahami isi
teks laporan hasil observasi kelas VII SMP Swasta Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
9
2. untuk mengetahui kemampuan siswa memahami teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model Convensional Learning siswa kelas VII SMP Swasta Shafiyyatul Amaliyyah Medan. 3. untuk mengetahui pengaruh antara model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning terhadap kemampuan siswa memahami isi
teks laporan hasil observasi kelas VII SMP Swasta Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagai bahan informasi bagi guru khususnya guru bidang studi Bahasa Indonesia di kelas VII SMP Swasta Shafiyyatul Amaliyyah Medan tentang model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam memahami isi teks laporan hasil observasi.
2. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang permasahan diteliti.
83
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data pembahasan maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut.
1. Pemerolehan nilai rata-rata kemampuan memahami teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Shafiyyatul Amaliyyah MedanTahun Pembelajaran 2013/2014dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning yaitu77 dengan demikian kategori kemampuan model Contextual Teaching and Learning adalah Baik.
2. Sedangkan pemerolehan nilai rata-rata memahami teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan model pembelajaran Convensional yaitu63,5 dengan demikian kategori kemampuan model pembelajaranConvensional adalah Cukup.
84
B.Saran
85
1. Kemampuan siswa dalam memahami teks laporan hasil observasi perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut tentunya memerlukan model pembelajaran yang lebih efektif digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan alternative adalah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, yang dirancang untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam memahami teks laporan hasil observasi.
2. Para guru khususnya, disarankan untuk memahami terlebih dahulu dan menerapkan teknik-teknik yang sesuai terhadap pembelajaran memahami teks laporan hasil observasi. Hingga pembelajaran dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
85
85
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Supprijono.2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Belajar.
Barus, Sanggup. 2013. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Unimed Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar.
Jogjakarta: Diva Press.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Heri, Jauhari . 2013. Terampil Mengarang. Bandun: Nuansa Cendekia. Ismael, Zurida Haji. 2005. Kesan Pengarang Kontekstual atas Pencapaian
Pelajar dalam Fizik.
Johnson, Elaine B. 2007. Contextual Teaching & Learning. Bandung: MLC Keraf, Gorys. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah, 1980
Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia, 1985
Marquez, Sevillano T. Jr. dkk .2009. Developmental Reading 2. Metro Manila Philippines : Publishing, Inc.
Martinis, H. Yamin 2013. Paradigma Baru Pembelajaran.Jakarta: Referensi N, Yustisia .2012. Hypo Teaching . Jogjakarta: AR-Ruzz Media.
Rusman, 2013. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja grafindo Persada.
Rustamaji. 2004. Bahasa Indonesia . Jogjakarta: PRIMAGAMA.
Setiawan, O. Djuharie. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi Tesis Disertasi. Bandung: Yrama Widya
Siburian,Tiur Asi . 2012. Evaluasi Belajar. Jakarta: Halaman Moeka Publishing. Solin, Mutsyuhito. 2010. Keberaksaraan. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri
Medan.
Sudjono, 2009. Pengantar Statistika Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain.2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
86
86 Sumber lain:
Anwar, Yenny . 2007. Pengaruh Konstruktivisme terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Jurnal Forum Kependidikan, vol. 26, no.2:221-226
Arif, Syamsul. 2009. Pengantar Metodologi Penelitian. Diktat. Jurnal Pendidikan, jld.20,hlm.42-52.
Restauti, Martina. 2004. “ Contextual Teaching and Learning (CTL) Sebagai