• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Daya Dukung Tiang Bor Berdasarkan Data SPT dan Uji Pembebanan Tiang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Daya Dukung Tiang Bor Berdasarkan Data SPT dan Uji Pembebanan Tiang."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG BOR

BERDASARKAN DATA SPT DAN UJI PEMBEBANAN

TIANG

Rilon Tesabudhi 0721035

Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani ,M.T

ABSTRAK

Kebutuhan manusia akan lahan kosong sebagai tempat tinggal semakin berkurang. Oleh karena itu dibangun bangunan bertingkat. Pondasi yang biasa dipakai adalah pondasi tiang bor.

Pada tugas akhir ini, pondasi tiang bor mencapai kedalaman 32,9 m, dengan lapisan tanah yang berbeda – beda berdasarkan data N-SPT. Pondasi Tiang Bor menggunakan diameter 1000 mm, dengan

mutu beton f’c 40 Mpa. Uji Pembebanan tiang bor dilakukan dengan metode kentledge. Lokasi pengujian SPT dan uji pembebanan tiang bor dilakukan di One Park Avenue Gandaria, Jakarta.

Cara interpretasi hasil uji pembebanan dengan Metode

Mazurkiewicz menghasilkan faktor keamanan sebesar 2,55 yang mendekati faktor keamanan uji beban sebesar 2,5. Metode Chin dan metode analitis dengan metode Reese & Wright menghasilkan daya dukung ultimit sebesar 1653,174 ton dan 1398,870 ton, dan menghasilkan faktor keamanan yang sangat besar yaitu 4,13 dan 3,49.

Interpretasi data yang dihasilkan oleh metode Brinch Hansen 90% menghasilkan daya dukung sebesar 678 ton, Fuller dan Hoy menghasilkan daya dukung sebesar 508 ton, Butler dan Hoy menghasilkan daya dukung sebesar 580 ton, De Beer menghasilkan daya dukung sebesar 250 ton dan Vander Veen menghasilkan daya dukung sebesar 200 ton. Hasil tersebut diatas sangat konservatif, sebaiknya tidak digunakan.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

BEARING CAPACITY ANALYSIS OF BORED PILE

BASED ON N-SPT DATA AND LOADING TEST

Rilon Tesabudhi 0721035

Supervisor

:

Ir. Asriwiyanti Desiani, M.T.

ABSTRACT

Human need for land as a place to stay become decreasing now days. Therefore a rise building is built. The used foundation is usually a bored pile.

In this final project, a bored pile reaches at 32.9 m deep using the different layers of soils based on the N-SPT data. The bored pile foundation is 1000 m diameter with the strength of concrete, f'c, is 40 MPa. The loading test system is used by Kentledge method. The location of SPT testing and loading test is at One Park Avenue at Gandaria, Jakarta.

The interpretation results of the loading test using Mazurkiewicz method produces a safety factor of 2.55 is closer to the loading test safety factor of 2.5. On the other hand, Chin method and analytical method using Reese and Wright method produce the ultimate bearing capacity of 1653.174 ton and 1398.870 ton, respectively, with a very large safety factor are 4.13 and 3.49.

Interpretation of the data generated by Brinch Hansen 90% method produces 678 ton of bearing capacity, Fuller and Hoy produces 508 ton of bearing capacity, Butler and Hoy method produces 580 ton of bearing capacity, De Beer method produces 250 ton of bearing capacity and Vander Veen method produces 200 ton of bearing capacity. The results mentioned above are very conservative, these should not been used.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Surat Keterangan Tugas Akhir ii

Surat Keterangan Selesai Tugas Akhir iii

Lembar Pengesahan iv

Pernyataan Orisinalitas Laporan Tugas Akhir v

Kata Pengantar vi

1.2 Tujuan Penelitian 2

1.3 Ruang Lingkup Penelitian 2

1.4 Sistematika Penelitian 2

1.5 Diagram Alir Penelitian 3

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 Pondasi Tiang 4

2.1.1 Pertimbangan Desain Pondasi Tiang 6

2.1.2 Desain Pondasi Tiang Bor 9

2.1.3 Metode Konstruksi Tiang Bor 11

2.1.4 Pengendalian Mutu Tiang Bor 17

2.1.5 Perencanaan Pondasi Tiang Bor 20

2.1.5.1 Daya Dukung Ujung 20

2.1.5.2 Daya Dukung Selimut 21

2.2 Pengujian Pondasi Tiang 24

2.2.1 Uji Pembebanan Statik 25

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.2.3 Interpretasi Hasil Uji Pembebanan Statik 29

2.3 Uji Penetrasi Standard SPT 41

2.3.1 Alat dan Prosedur Uji 42

2.3.2 Koreksi Terhadap Tegangan Vertikal Efektif 45

2.3.3 Koreksi Terhadap Efisiensi Energi 46

2.3.4 Perkiraan Parameter Tanah dari SPT 47

2.3.4.1 Korelasi Dengan Kepadatan Relatif 48

2.3.4.2 Korelasi Terhadap Kuat Geser 50

BAB III DATA LAPANGAN

3.1 Data Tanah 52

3.2 Data Tiang Bor 54

3.3 Sistem Pembebanan dan hasil Uji Pembebanan 54

3.3.1 Sistem Pembebanan 54

3.3.2 Hasil Uji Pembebanan 59

BAB IV ANALISIS PONDASI

4.1 Daya Dukung Pondasi Tiang Berdasarkan

Metode Reese & Wright 63

4.2 Analisa Pembebanan Statik dengan Metode Mazurkiewicz 67

4.3 Analisa Pembebanan Statik dengan Metode Chin 69

4.4 Daya Dukung Pondasi Tiang Berdasarkan

Metode Brinch Hansen 90% 71

4.5 Analisa Pembebanan Statik dengan Metode Fuller & Hoy 73

4.6 Analisa Pembebanan Statik dengan Metode Butler & Hoy 74

4.7 Analisa Pembebanan Statik dengan Metode De Beer 76

4.8 Analisa Pembebanan Statik dengan Metode Vander Veen 77

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

1.1 Diagram Alir 3

2.1 Metode Pemboran dengan Cara Kering (Sumber : Reese, 1988) 12

2.2 Metode Pemboran dengan Casing (Sumber : Reese, 1988) 13

2.3 Metode Pemboran dengan Slurry (Sumber : Reese, 1988) 14

2.4 Contoh Tipikal Susunan Tulangan Pada Tiang Bor

(Sumber : Paulus Rahardjo, 2012) 16

2.5 Kurva Tahanan Ujung Ultimit Pada Tanah Non-Kohesif

(Sumber : Reese & Wright, 1977) 21

2.6 Kurva Hubungan Tahanan Selimut Ultimit Terhadap NSPT

(Sumber : Wright, 1977) 22

2.7 Kurva Faktor Adhesi Dari Kulhawy (Sumber : Kulwahy, 1991) 23

2.8 Pengujian Dengan Sistem Kentledge

(Sumber : www.kampuzsipil.blogspot.com) 27

2.9 Pengujian Dengan Tiang Jangkar

(Sumber : www.digilib.umm.ac.id) 27

2.10 Kurva Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan

Metode Davisson M. T (Sumber : www.digilib.umm.ac.id) 31

2.11 Kurva Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan Metode Chin

(Sumber : Modern Pile Testing Method, 2012) 32

2.12 Kurva Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan De Beer

(Sumber : Modern Pile Testing Method, 2012) 33

2.13 Kurva Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan Metode

Brinch Hansen 90 % (Sumber : Modern Pile Testing Method, 2012) 34

2.14 Kurva Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan Metode

Brinch Hansen 80 % (Sumber : Modern Pile Testing Method, 2012) 35

2.15 Kurva Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan Metode Mazurkiewicz

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

2.16 Kurva Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan Metode

Fuller dan Hoy (Sumber : Modern Pile Testing Method, 2012) 37

2.17 Kurva Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan Metode Fuller dan Hoy (Sumber : Modern Pile Testing Method, 2012) 38

2.18 Kurva Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan Metode Vander Veen (Sumber : Metode Pile Testing Method, 2012) 39

2.19 Kurva Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan Metode Decourt (Sumber : Manual Pondasi Tiang Jilid 4, 2013) 40

2.20 Komparasi Kurva Beban-Penurunan Hasil Test Terhadap Beberapa Metode Interpretasi Beban Ultimit (Sumber : Manual Pondasi Tiang Jilid 4, 2013) 41

2.21 Split-spoon sampler SPT (Sumber :ASTM D-1586) 43

2.22 Cara Konvesional Uji SPT (Sumber : Coduto, 1994) 44

2.23 Diagram Skematis Jenis Jenis Hammer (Sumber : Coduto, 1994) 45

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

4.6 Kurva Metode Fuller dan Hoy 74

4.7 Kurva Metode Butler dan Hoy 75

4.8 Kurva Metode De Beer 77

4.9 Kurva Metode Vander Veen 79

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

2.1 Efesiensi Standard Untuk Koreksi Energi 47

2.2 Korelasi Kepadatan Relatif (Dr) tanah pasir dengan NSPT 47

3.1 Jenis Tanah, nilai , nilai ’, nilai C, nilai C’ pada setiap lapisan 52

3.2 Nilai Settlement Pada Tiap Cycle dan Beban Yang diberikan 59

4.1 Jenis Tanah, Tebal Lapisan, Nilai C, dan Nilai fs 66

4.2 Nilai Qs Perlapisan Tanah 66

4.3 Hubungan Beban, Penurunan Pada Metode Mazurkiewicz 68

4.4 Hubungan Beban (Q), Penurunan (S), dan

Perbandingan Penurunan dan Beban 69

4.5 Hubungan Beban, Penurunan Pada Brinch Hansen 90 % 71

4.6 Hubungan Beban, Penurunan Pada Metode Fuller dan Hoy 73

4.7 Hubungan Beban, Penurunan Pada Metode Butler dan Hoy 75

4.8 Hubungan Beban, Penurunan Pada Metode De Beer 76

4.9 Nilai Dari Qult Pada Masing – Masing Qva 78

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI

A, Ap luas penampang tiang bor

cu kohesi tanah

D diameter tiang

Ep modulus elastistas tiang

F perbedaan beban aksial antara dua alat ukur

fs gesekan selimut tiang

fsi gesekan selimut tiang persatuan luas pada segmen ke-i

H, L panjang tiang

Ko Koefisien tekanan tanah at rest

li panjang segmen tiang ke-i

P keliling penampang tiang

p keliling penampang tiang

Q beban uji yang diberikan

Qp daya dukung ultimit ujung tiang

Qs daya dukung ultimit selimut tiang

Qu daya dukung ultimit tiang

Qp daya dukung ultimit tiang

qp tahanan ujung per satuan luas

Se penurunan elastis

Wp berat pondasi tiang

 faktor adhesi

’ tegangan vertikal efektif tanah

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini kebutuhan manusia akan lahan kosong sebagai tempat

tinggal semakin berkurang. Oleh karena itu dibangunlah bangunan

bertingkat tinggi sebagai gantinya. Karena bangunan gedung tingkat

tinggi dapat menampung lebih banyak manusia dengan lahan yang

terbatas.

Pada bangunan bertingkat pada umumnya menggunakan pondasi

dalam. Pondasi dalam antara lain pondasi tiang pancang dan pondasi tiang

bor dan dinding diafragma. Pondasi tiang bor umumnya dapat

ditempatkan sampai kedalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat

lubang dengan sistem pengeboran atau pengerukan tanah. Setelah

kedalaman sudah didapatkan kemudian lakukan pengecoran beton

bertulang terhadap lubang yang sudah dibor. Sistem pengeboran dapat

dilakukan dalam berbagai jenis baik system manual maupun sistem

hidrolik.

Besar diameter dan kedalaman galian dan juga sistem penulangan

beton bertulang didesain berdasarkan daya dukung tanah dan beban yang

akan dipikul. Fungsi dari pondasi tiang bor adalah untuk menahan beban

struktur, melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam

melawan kekuatan gaya lateral dan gaya guling.

Untuk mengetahui kualitas akhir dari pondasi dilakukan uji

pembebanan. Uji pembebanan digunakan untuk mendapatkan kemampuan

tanah dalam mendukung beban serta mengetahui integritas struktur dari

tiangnya.

Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai uji pembebanan aksial

pada tiang – tiang yang digunakan pada pembangunan gedung parkir One

park Avenue di Gandaria, Jakarta. Analisis hasil uji pembebanan akan

(11)

2 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

Membandingkan hasil perhitungan daya dukung tiang bor

berdasarkan data Standard Penetration Test (SPT) dan uji pembebanan

tiang.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pondasi Tiang Bor dengan diameter = 100 cm dan panjang 32,9 m.

2. Data Uji Pembebanan Aksial Tiang pada One Park Avenue, Jakarta

dilakukan oleh PT. Trocon Indah Perkasa.

3. Data SPT didapat dari PT. Testana Indoktenika pada One Park Avenue,

Jakarta.

4. Pondasi tiang bor didesain untuk beban rencana 400 ton.

5. Uji pembebanan dengan sistem kentledge membebani tiang bor dengan

beban maksimum 1000 ton (memakai Faktor Keamanan 2,5)

6. Analisis daya dukung tiang bor menggunakan metode Reese & Wright.

7. Interpretasi hasil uji pembebanan statik berdasarkan metode Chin,

metode De Beer, metode Brinch Hansen kriteria 90%, metode

Mazurkiewicz, metode Fuller dan Hoy, metode Butler dan Hoy, dan

metode Vander Veen.

1.4 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian adalah sebagai berikut:

BAB I, membahas latar belakang, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, sistematika penelitian.

BAB II, membahas studi pustaka mengenai desain pondasi, metode konstruksi tiang bor, pengendalian mutu tiang bor, pengujian

pondasi tiang, serta parameter tanah.

(12)

3 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PONDASI TIANG BOR

BAB IV, membahas studi kasus pondasi tiang bor yaitu daya dukung terhadap pondasi bor dan interpretasinya.

BAB V, membahas kesimpulan dan saran hasil dari analisa.

1.5 Diagram Alir Penelitian

Diagram alir dari tugas akhir ini dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Diagram Alir

MULAI

STUDI LITERATUR

PENGUMPULAN DATA TANAH

UJI PEMBEBANAN

PONDASI TIANG BOR

DATA SPT

KESIMPULAN DAN SARAN

(13)

82 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

1. Metode Mazurkiewicz menghasilkan faktor keamanan sebesar 2,55

yang mendekati faktor keamanan uji beban sebesar 2,5.

2. Metode Chin dan metode analitis dengan metode Reese & Wright

menghasilkan daya dukung ultimit sebesar 1653,174 ton dan 1398,870

ton, dan menghasilkan faktor keamanan yang sangat besar yaitu 4,13

dan 3,49.

3. Interpretasi data yang dihasilkan oleh metode Brinch Hansen 90%

menghasilkan daya dukung sebesar 678 ton, Fuller dan Hoy

menghasilkan daya dukung sebesar 508 ton, Butler dan Hoy

menghasilkan daya dukung sebesar 580 ton, De Beer mengasilkan daya

dukung sebesar 250 ton dan Vander Veen menghasilkan daya dukung

sebesar 200 ton. Hasil tersebut diatas sangat konservatif, sebaiknya

tidak digunakan.

5.2Saran

1. Untuk mendapatkan data tentang integritas tiang diperlukan

pemasangan instrument yang lebih lengkap pada pondasi tiang bor.

2. Disarankan dilakukan pengujian pembebanan lateral, untuk mengetahui

(14)

83 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Bowles, Joseph E.,1975, Foundation Analysis and Design. International

Student Edition.

2. Budhu, Muni, 1976, Soil Mechanics And Foundations.

3. Das, Braja M., 1983, Fundamentals of Soil Dynamic, Elsevier Science

Publishing. Co, United States of America.

4. Das, Braja M., 1993, Mekanika Tanah (Prinsip – Prinsip Rekayasa

Geoteknik), Penerbit ERLANGGA, Jakarta.

5. Hardiyatmo, Hary Christady, 2011, Analisis dan Perancangan Pondasi II.

6. Prakash, Shamsher. Sharma, Hari D., 1990, Pile Foundations In

Engineering Practice.

7. Rahardjo, Paulus P., 2012, Manual Pondasi.

8. Rahardjo, Paulus P., 2012, Pile Dynamics.

9. Surjandari, Niken Silmi, 2008, Studi Perbandingan Perhitungan Daya

Dukung Aksial Pondasi Tiang Bor Menggunakan Uji Beban Statik dan

Metode Dinamik.

Gambar

Gambar 1.1 Diagram Alir

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan daya dukung tiang pancang tersebut sewaktu perencanaan belum dianggap sempurna sehingga masih dianggap perlu diadakan uji pembebanan tekanan (loading test) untuk

Berdasarkan pembebanan pada kelompok pondasi tiang, hasil yang diperoleh tidak melebihi daya dukung ultimit tiang, sehingga aman untuk digunakan. Tiang pondasi termasuk

Kenyataan di lapangan membuktikan tiang segiempat menghasilkan daya dukung tiang ultimit yang jauh lebih besar daripada tiang bulat sehingga dengan dimensi

Ada berbagai cara untuk menganalisa dan memperhitungkan jenis pondasi ini dengan metode-metode perhitungan daya dukung pondasi yang dijelaskan pada buku literatur pondasi,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya dukung ultimit tiang pancang tunggal dengan nilai hasil uji SPT, CPT dengan hasil uji Kalendering tiang

Perhitungan kuat dukung dari metode Coyle dan Castello dengan metode Vesic, kuat dukung dari metode Vesic lebih tinggi pada kedua ukuran diameter tiang bored

Hasil perhitungan nilai kapasitas daya dukung ultimit tiang tunggal sebesar 19,965 ton dan 131,644 ton berdasarkan data sondir dengan menggunakan metode Aoki de Alancer dan untuk data

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kapasitas daya dukung pondasi tiang pancang secara manual menggunakan data Standard Penetration Test SPT pada tititk B6 dengan metode Reese &