• Tidak ada hasil yang ditemukan

Book Design Fauna Identitas Provinsi Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Book Design Fauna Identitas Provinsi Indonesia."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...……….… i

HALAMAN PENGESAHAN ..………... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS .………...… iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………. iv

KATA PENGANTAR …...………...………..……….……… vi

DAFTAR ISI ...………...…... vii

DAFTAR GAMBAR ………....ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ...……….…... 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ………..……. 4

1.3Tujuan Perancangan ………...………..… 4

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ……...………..….. 5

1.5Skema Perancangan ………..…... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Perkembangan Anak …...………..…... 7

2.2 Desain Komunikasi Visual ……….….... 11

(2)

2.4 Tipografi ……….……….……….. 15

2.5 Ilustrasi …………..………..……..……..……... 16

2.6 Warna ………. 17

2.7 Atlas ………...……… 19

2.8 Persebaran Fauna di Indonesia ………... 23

BAB III DATA dan ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta 3.1.1 Balai Kliring Kehati Sebagai Lembaga Terkait ……… 25

3.1.2 Penerbit Erlangga Sebagai Lembaga Terkait ……….... 27

3.1.3 PT Garuda Indonesia Sebagai Lembaga Terkait …...………… 29

3.1.4 Fenomena yang Terjadi ………. 30

3.1.5 Data Tentang Permasalahan yang Dihadapi ……...………….. 32

3.1.6 Tinjauan Karya Sejenis ………. 52

3.2 Analisis Masalah Berdasarkan Data dan Fakta 3.2.1 Analisis Obyek Berdasarkan SWOT ……….………..……..… 59

3.2.2 Segmentasi Pasar …...……….………...… 59

3.2.3 Targeting .……….. 61

3.2.4 Positioning ……….... 61

(3)

viii BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Visual ………...……….…… 63

4.2 Konsep Kreatif 4.2.1 Ilustrasi ……….. 64

4.2.2 Font ………...……… 68

4.2.3 Warna ……… 68

4.2.4 Konsep Media ………... 69

4.4 Karya 4.4.1 Spesifikasi Perancangan Media Buku ………... 70

4.4.2 Penjelasan Halaman Buku ………. 70

4.4.3 Penjelasan Item Promosi dan Merchandise ……...……… 76

4.5 Budgeting ………...……… 78

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ……… 80

5.2 Kata Penutup ……….. 80

(4)

DAFTAR PUSTAKA .....………81

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 ………... 23

Gambar 3.1 …..………. 27

Gambar 3.2 ...……… 28

Gambar 3.3 …...……… 29

Gambar 3.4 ………... 32

Gambar 3.5 ………...……… 33

Gambar 3.6 ………...……… 35

Gambar 3.7 ………... 35

Gambar 3.8 ………...……… 38

Gambar 3.9 ………...……… 38

Gambar 3.10 ………. 56

Gambar 3.11 ………. 56

Gambar 3.12 ………...……….. 56

Gambar 3.13 ………. 56

Gambar 3.14 ………...……….. 57

Gambar 3.15 ………..………... 57

Gambar 3.16 ………...……….. 58

Gambar 4.1 ………...……… 64

Gambar 4.2 ………...……… 65

(5)

x

Gambar 4.4 ………...……… 67

Gambar 4.5 …...……… 67

Gambar 4.6 …………...……… 70

Gambar 4.7 ………...……… 71

Gambar 4.8 ………... 72

Gambar 4.9 ………...……… 73

Gambar 4.10 ………...……….. 74

Gambar 4.11 ………...……….. 75

Gambar 4.12 ………..………... 77

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Tahun 2010 telah dicanangkan oleh PBB sebagai Tahun Internasional Biodiversity (keanekaragaman hayati) dengan tema “Biodirvesity is life, Biodirvesity

is Our life”. Definisi keanekaragaman hayati berdasarkan konvensi PBB adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lainnya, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya mencakup keanekaragaman spesies, antar spesies, dan ekosistem. Secara sederhana yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati adalah seluruh ragam kehidupan di muka bumi. (Booklet Keanekaragaman Hayati Jawa Barat : 2)

Tujuan utama dari pencanangan Tahun Internasional Biodiversity ini adalah untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya penyelamatan biodiversity dari ancaman utama penyebab kepunahan. Indonesia yang telah turut dalam penandatanganan 5 konvensi PBB yang berhubungan dengan keanekaragaman hayati turut serta dalam perayaan Tahun Internasional Biodiversity ini. Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi PBB mengenai kenaekaragaman hayati ini didorong oleh fakta-fakta berikut:

 Indonesia memiliki 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16% spesies

reptilia dan amfibi , dan 17% dari spesies burung yang ada di dunia.

 Indonesia merupakan negara maritim terluas di dunia, dengan garis pantai

terpanjang kedua di dunia.

 Indonesia memiliki hutan tropis terluas ketiga di dunia.

(7)

2 Flora dan Fauna yang sangat tinggi. Kerusakan alam yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia, seperti penebangan hutan dan pembangunan tempat-tempat pemukiman yang tidak berwawasan lingkungan. Sedangkan penyebab utama kepunahan selain daripada kerusakan hutan yang menjadi tempat tinggal Fauna-Fauna adalah perburuan dan perdagangan hewan secara ilegal. Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia, di antaranya adalah :

 Ditetapkan tempat perlindungan bagi Flora dan Fauna agar

perkembangbiakannya tidak terganggu. Seperti cagar alam bagi Flora dan suaka margasatwa bagi Fauna.

 Mendirikan pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi

hewan-hewan tertentu.

 Pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu pembangunan yang

memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.

 Menetapkan beberapa jenis Flora dan Fauna yang perlu dilindungi.  Melakukan usaha pelestarian hutan.

(http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/08/upaya-pelestarian-Flora-dan-Fauna.html)

Berdasarkan upaya-upaya pelestarian yang telah dipaparkan di atas terutama pada point yang menyatakan penetapan beberapa jenis Flora dan Fauna yang perlu

(8)

sedikit daerah yang menjadikan Flora dan Fauna Simbol tersebut sebagai sarana meningkatkan promosi pariwisata dan mendorong perkembangan industri daerah.

Terkait dengan banyaknya keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia khususnya keanekaragaman Flora Fauna dan usaha pelestariannya salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk lebih memasyarakatkan upaya pelestarian tersebut adalah dengan mengenalkan kepada masyarakat terutama kaum muda usia anak dan remaja tentang Flora dan Fauna Indonesia. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk lebih mengenalkan Flora dan Fauna Indonesai terutama Flora dan Fauna yang berstatus langka / terancam punah. Pada umumnya masyarakat mendapatkan informasi mengenai Flora dan Fauna melalui kunjungan ke tempat - tempat perlindungan hewan seperti kebun binatang atau melalui acara televisi yang menyiarkan acara dunia pengetahuan hewan. Pengenalan Flora dan Fauna secara terperinci pada anak usia sekolah dimulai saat mereka berusia 8-9 tahun, yaitu saat mereka duduk di kelas 4 sekolah dasar. Biarpun demikian tak banyak masyarakat yang mengetahui tentang Flora dan Fauna Simbol provinsi. Hal tersebut dikarenakan kurangnya informasi dan pemberitahuan pemerintah tentang Flora dan Fauna Simbol provinsi.

(9)

4 strategi pemecahan masalah melalui bidang desain komunikasi visual yang dipilih oleh penulis di antaranya adalah book design. Jenis buku yang akan didesain adalah Atlas, mengingat kembali topik permasalahannya adalah pengenalan Fauna Simbol provinsi Indonesia sehingga selain untuk pengenalan Fauna itu sendiri atlas ini juga bertujuan untuk kembali mengingatkan letak geografis dan pembagian wilayah di Indonesia. Pemilihan Atlas sebagai jenis buku yang akan didesain didasarkan juga pada permasalahan bahwa atlas-atlas sejenis yang telah beredar lebih dulu di pasaran dirasakan kurang mendapat perhatian dan antusias dari masyarakat untuk memilikinya. Dan untuk lebih menarik perhatian pembeli selain pendesainan atlas yang dibuat berbeda dari atlas pada umumnya, direncanakan juga akan dibuat desain promosi dan keperluan pendukung penjualan.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

 Bagaimana cara mengenalkan Fauna Simbol provinsi kepada masyarakat

khususnya anak-anak ?

 Bagaimana cara mendesain atlas yang menarik dan mudah dipahami oleh

anak tanpa mengurangi kelengkapan informasi di dalamnya?

1.2.2 Ruang Lingkup

Batasan masalah yang akan dibahas di dalam topik ini adalah pengenalan Fauna Indonesia, khususnya Fauna yang menjadi simbol tiap-tiap provinsi di Indonesia kepada anak-anak usia sekolah dasar.

1.3Tujuan Perancangan

 Membuat sebuah buku yang berisi informasi tentang Fauna Simbol provinsi

di Indonesia.

 Membuat atlas bergambar dengan gaya gambar yang cenderung disukai anak

(10)

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

 Studi Pustaka : penulis banyak mendapatkan data-data yang digunakan baik

untuk penyusunan laporan maupun yang digunakan untuk informasi di dalam buku yang akan didesain melalui studi pustaka dari buku dan internet.

 Observasi: teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara

observasi adalah observasi ke kebun binatang daerah Bandung. Tujuan observasi ini adalah melihat secara langsung Fauna yang menjadi topik permasalahan.

 Wawancara: yang menjadi obyek wawancara penulis adalah staff bidang

(11)
(12)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil analisis dan pemecahan masalah melalui pendesainan buku atlas fauna simbol provinsi ini adalah bahwa dengan adanya media buku yang berisi tentang fauna simbol provinsi Indonesia anak dapat lebih mengenal keanekaragaman fauna di setiap daerah di Indonesia. Tujuan pembuatan buku ini adalah untuk memperkenalkan fauna yang menjadi simbol tiap provinsi di Indonesia kepada masyarakat umum, khususnya pada anak – anak usia sekolah dasar.

5. 2 Kata Penutup

Berdasarkan laporan ini diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal fauna yang terdapat di kawasan Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kecintaan dan rasa peduli terhadap keberadaan dan kelangsungan hidup fauna – fauna tersebut yang sebagian besar telah terancam punah.

5.3 Saran Penulis

(13)

Daftar Pustaka

1. Akbar, Reni – Hauadi, Psikologi Perkembangan Anak, Mengenal Sifat, Bakat,

& Kemampuan Anak, 2001. Jakarta : Grasindo.

2. Badudu, J.S & Zain, Sutan Mohammad, Kamus Umum Bahasa Indonesia,

1994. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

3. Hochulli, Kinross, Designing Books Practise & Theory, 2007. Jakarta.

4. Kartono, Kartini, Psikologi Anak ( Psikologi Perkembangan ), 1990. Bandung :

CV. Mandar Maju.

5. Rustan, Surianto, Layout Dasar & Penerapannya, 2005. Jakarta.

6. www.google.com

7. www.wikipedia.com

Referensi

Dokumen terkait

Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Desa Melalui Paguyuban Pager Gunung dan CAP Pager Gunung .... Kerjasama Eksternal GDM Dalam Peningkatan Kapasitas dan Kemandirian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah mendapatkan data gambaran jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, dan indeks eritrosit pada

Penelitian difokuskan pada status gizi dan latihan fisik sehari-hari para kadet AAL, yang bertujuan untuk mengetahui perubahan antropometri seperti tinggi badan,

Dalam penelitian ini dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh Sikacrete-W terhadap sifat mekanik beton tailing yaitu kuat tekan, kuat tarik belah dan kelecakan

Di antara orientasi budaya politik tersebut, Affan Gafar (1999) mengatakan bahwa yang bisa dikatakan demokratis adalah budaya politik yang partisipatif dengan adanya kemampuan

Pembangunan perumahan dan pertokoan di lingkungan Kekalik Jaya Dan Kekalik Gerisak yang cukup pesat telah mengurangi area resapan air hujan dan

Cancel Anytime... D adala$ milik !endiri entuk angunan Ruma$ 'ang !aat ini ditem)ati keluarga Tn. Ata) ruma$ eru)a genting. Ata) ruma$ eru)a genting. ntuk )enerangan

Se­ telah melalui proses pemikiran panjang, di dalam film karakter utamanya menemukan jawabannya: “cinta bisa kedaluwarsa, tapi orang yang paling tepat untuk kita akan terus ada