• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Perencanaan Komponen Geser Balok Beton Bertulang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Perencanaan Komponen Geser Balok Beton Bertulang."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh ASIH SAGITTASARI

02 172 451

JURUSAN

TEKNIK SIPIL

_

FAKULTAS

TEKNIK

UN

TVERSITAS A.I[DAI-AS

PAI}ANG

(2)

ABSTRAK

Beton

bertulang

merupqkan

material

struhur

bangunan yang

telah dikenal

dan

banyak

dimanfaatkan

s.mpqi sqqt

ini.

Dalam

perkuatannya, beton

berlalang horus diberi

penulangon

lentur

clan penulangan geser (sengkang). Keruntuhqn okihat gaya geser pada suatu elemen

struvur

beton bertulang bersifat getds

(brittle),

tidak

daktil

dan keruntuhamrlta

terjadi

secara

tiba-tiba

tanpq

ada

peringatan.

Hal ini

menyebabkan keruntuhan geser pada desain horus

dihindali.

Dalam skripsi

ini,

dilakukan analisis terhadap

data

dai

3 orqng

peneliti,

yqitu

Bresler,

dkk; Kim, dkk; serta

Thamrin,

dkk.

Totql benda uji yang dianalisa sebanyak 37 benda

uji

berupa balok. 11 benda

uji

tanpa

tulqngan geser,

dqn

26

benda

uji

d.engan menggunakan tulangan geser. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan

perqluren

ACI,

CSA, JSCE, CEB, persamaan Zsutty, Okamura,

Niwa,

dan Kurim. Kemudian hasil perhitungan

yang

diperoleh dibandingkan dengan

hasil

percobaan yong telah dilakukan. Setelah diperoleh grafik perbandingan,

haru

kemudian dilqkuk..ln

analisa

terhadap komponen-komponen yang mempengaruhi perencanaqn geset mesing-mqsing

peraturan

dan rumus vang digunakan.

Dqri

hqsil studi

lileratur

yong dilakakan

pada

skripsi ini, dapat

diketahui bohwq

komponen

yqng

uempengaruhi

perencanaan geser ;,,tlok beton

bertulang dntara

lain

kuqt kuat

tekan beton

(/c'),

ukuren

.,tlok,bentang

geser (q), rasio bentang geser terhadap kedalamqn (q/d),

.rsio

tulqngqn longitudinal

(p),

tegangan

leleh baja (1!),

jarak

antar tengkang (s) , luas sengkang (Av), sudut kemiringan sengkang (a).
(3)

BAB

I

PENDAIIT]LUAN

l.l

Latar

Belakang

Keruntuhan akibat gaya

geser

pada

suatu elemen struklur

beron bertulang bersifat getas

(brinle),

tidak

daktil,

dan keruntuharnya

ierjadi

secara

tiba-tiba

tanpa

ada

peringatan.

Hal

ini

menyebabkan teruntuhan geser pada desain harus dihindari.

Kondisi tenebut dapat dihindari

dengan

memberikan

rulangan geser. Jenis tulangan

yang umum dikenal

adalah sengkang

\ertikal

(verticql

stirrup).

Ful].gsi

tulangan geser adalah

untuk

nenahan

sebagian

gaya

geser

pada bagian

yang

retak.

mencegah penjalaran

rctak

diagonal

sehingga

tidak

menerus

ke

bagian

tekan

ixton,

dan

unhrk

memberi kekuatan tertentu

terhadap terlepasnya

)€ton.

Pada

perencanaan

penampang

terhadap

geser

harus

Jidasarkan pada

AV"

)

V,.

Dimana

V,

adalah gaya geser

terlaktor

pada penampang yang

ditinlau

dan Vn adalah kuat geser nominal yang Jihitung dari

V"

=

V"

+

V,.

Dengan V" adalah kuat geser nominal yang Jisumbangkan

oleh beton dan

V.

adalah

kuat

geser

nominal

yang Jisumbangkan

oleh

tulangan geser.

Dalam

perencanaan geser balok rEron bertulang, telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli

+ar

dapat mengurangi resiko yang

murgkin

terjadi akibat kemntuhan

:eser. Selain

itu,

dalam berbagai peraturan tentang beton bertulang
(4)

1.2 Tujuan

dan

Manfaat

Tujuan dan

manfaat penulisan

skripsi

ini

adalah unnrk mengetahui komponen-komponen apa saja yang mempengaruhi dalam perenc:rnivln geser terhadap beton bertulang Pada berbagai peraturan

dan formula yang ada.

Sehingga

dapat diketahui

peraturan

atau

formula

mala

yang lebih baik untuk

digunakan dalam perencanaan.

Hal

tersebut dapat

dilihat

dari segi kekuatan yang cukup, daya layan,

--

dan segi ekonomis.

13

Batasan

Masalah

Ruang

lingkup

pembahasan

dalam

meninjau

perencanaan geser pada balok beton bertulang adalah :

1.

Balok yang ditinjau adalah balok sederhana

2.

Tinjauan dibatasi untuk kondisi geser

3.

Nilai

kekuatan geser dihitung berdasarkan :

o

Americqn Concrete

Institute

(ACI)

Building

Code

.

Jqpsnese Society

ofCivil

Engineering (JSCE)

.

CEB Design on Cracking and Deformation

c

Canadian Standards

for

the

Design

of

Concrete Structures

(CSA)

.

P€rsamaan

ZsuW (1977)

.

Persamaan Okamura (1980)

o

Persamaan

Niwa

(1987)

.

Persamaan

Karin

(1999)
(5)

BAB

VI

I(ESIMPT]LAN

6.1

Kesimpulan

Berdasarkan

hasil

analisis

dan

pembahasan

yang

telah dilakukan, maka dapat

diambil

beberapa kesimpulan, yaitu :

1-

Dari

hasil

perhitungan,

untuk balok

tanpa tulangan geser,

nilai

kuat geser yang diperoleh berada

di

bawah hasil percobaan. Hal tersebut

terjadi untuk

seluruh peraturan

dan

persamaan yang

ditinjau.

Dengan

demikian, seluruh

persamaan

yang

ditinjau

untuk

menghitung

kuat

geser

akibat beton

memenuhi

syarat

keamanan dalam perencanaan geser pada balok beton bertulang.

2-

Untuk

balok dengan hllangan ges€r,

hasil

yang diperoleh cukup

bervariasi.

Beberapa

hasil

perhitungan berada

di

atas

hasil percobaan, dan

yang lainnya

berada

di

bawah

hasil

percobaan.

Hal ini

berarti

persamaan

untuk

menghitung

kuat

geser akibat

sengkang

perlu ditinjau

kembali, karena

persamaan

untuk

menghitung kuat geser akibat beton cukup aman.

3.

Pada

balok

dengan

tulangan

FRP,

hasil yang

diperoleh

menunjukkan balok

berada

dalam kondisi

tidak

aman. Karena

hasil

yang diperoleh

lebih

besar

dari hasil

percobaan.

Hal

ini

dikarenakan

/"

yang digunakan cukup besar.

4.

Persamaan yang untuk menghitung kuat geser akibat beton yang paling mendekati hasil percobaan yaitu penamaan yang diberikan

oleh

Okamura. Sedangkan

untuk balok dengar

tulangan geser,
(6)

DAFTAR PUSTAKA

ACI-ASCE Committee 426. The Shear Strength

of

Reinforced Concrete Members-Chapter

ll.

Journal of Structulal

Divrjon.

ASCE. June 1973.

t

091

I187.

Basuki dan Nurul Hidayati. Tinjauan Kuat Ceser Sengkang Altematif dan Sengkang Konvensional pada Balok Bcton Bertulang.

Dinanika

Teknik

Sirtl

Nomor 1, Volume

6.36

45- Januari 2006.

Bresler. Boris. dan A.C Scordelis. Shcar Strcngth of Reinlbrced Concrete Beams. Journal of The

'

nterican (:oncrete lnstitute Title No. 60-4. 51

-73.January 1963.

Br€sle., Boris. dan James

G,

Macgregor.

Revie*

of

Concrete Beams Failing

in

Shear. Journal

of

l'he Structural Divisiotl Proceedings oJ the Anerican Society of C ittil Engineers . 343

-

3'72. F ebruary 1967 .

Da€joong Kim. woo Kim. and Richard N. White. Arc Action ln Rcinforced Concrete Beam-

A

Rational Pediction

Of

Shear Strength. Joumal

of

Sthtchtal Engineerirg.6l

I

621- June 1998.

Dipohusodo. Istimawan.

Strukur

Beton

Berlzlarg.

Gramedia Puslaka Utama- Jakarta. 1994.

Duthinh, Dat. .tlledr Design of

High

Sltenght Concrele Beams: A Rer[etr of The State oJ'The

Art.

Building and Fire Research Laboratory Natiotal Institute ofstandards and Technology. NTSTIR 5870. August 1996

Macgregor, James C. Reinforced Conctete Mechanics and Design- Prcntice Hall. New Jersey. 1992.

Nasution, Amrinsyah. Catatan

Kuliah

Si-321 Strukhtt Beton

I

ITB. Bandung.

Vis, W-C lr, dan Ir- Cideon H- Kusum4 M.Fng- Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang. ErizngCa. lakafia. 1993.

Referensi

Dokumen terkait

mempakan habitat bagi beberapa jenis serangga yang menjadi makanan katak. Kondisi sumber air yang ada harus diperhatikan, karena merupakan

Sampel penelitian adalah penderita KNF WHO tipe III dewasa (usia >18 tahun) yang telah selesai menjalani radioterapi atau kemoradioterapi (baik dengan terapi ulangan atau

the experiment, Ire used three features .for plant identification i.e. morphology, shape and texture. A lso, we have conducted some research to classify the plant. There are

Syarat formil hukum pidana merupakan asas legalitas yang tersimpul dalam Pasal 1 KUHP “tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali berdasarkan kekuatan aturan pidana dalam

Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa dengan hasil

terima kasih atas bimbingan dan motivasi yang telah diberikan

SPBU merupakan salah satu tempat terjadinya pencemaran dan terjadi pembuangan gas atau limbah dari kendaraan yang mengandung logam berat seperti misalnya Pb, yang mana Pb

This study concludes that the promotion of Hidangan Ekonomi Kecil (HEK) kampongs for the prevention and control of tuberculosis, and the improvement of social