• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 802012069 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 802012069 Full text"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN

KEPUASAN KONSUMEN PADA VILLA OASE VAN JAVA

SALATIGA

OLEH

MUHAMAD LINDA NURIL FALAKH

802012069

TUGAS AKHIR

Ditujukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN

KEPUASAN KONSUMEN PADA VILLA OASE VAN JAVA

SALATIGA

Muhamad Linda Nuril Falakh

Sutarto Wijono

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(8)

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara

kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen pada Villa Oase Van Java Salatiga. Penelitian

ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan data snowball sampling dan

juga menggunakan metode observasi dan wawancara. Partisipan dalam penelitian ini adalah

19 orang dari luar negeri dan 31 orang dari Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan

adalah pearson’sproduct moment dan diperoleh hasil r = 0.819 dan signifikansi 0.000 (p

<0.05). hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan positif dan signifikan

antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen pada Villa Oase Van Java Salatiga

(9)

Abstract

The purpose of this study was to determine the existence of positive and significant

relationship between service quality and customer satisfaction at Villa Oase van Java

Salatiga. This study uses a quantitative method with data retrieval technique also used the

snowball sampling and observation and interview methods. Participants in this study were

are 19 peoples from abroad and 31 from Indonesia. Data analysis technique used was

pearson’sproduct moment and the results r = 0.819 and significance of 0.000 (p < 0.05). The

results of these studies show that there is a positive and significant relationship between

service quality and customer satisfaction at Villa Oase van Java Salatiga

(10)

1

PENDAHULUAN

Oase Van Java adalah sebuah Villa yang terletak di perbatasan Kodya Salatiga dan

Kabupaten Semarang, tepatnya di Dusun Karang Padang RT. 02. RW.05 Desa Gedong

Kecamatan Banyubiru. Villa ini mulai beroprasi pada tahun 2000, Villa Oase Van Java

menyediakan beberapa fasilitas diantaranya terdiri dari beberapa bangunan utama yaitu

bangunan minimalis moderen, bangunan joglo dan bangunan limasan. Semua ruangan

memiliki tempat tidur tersendiri dengan pemandangan sendiri sendiri yang tidak bisa didapat

oleh konsumen di tempat lain seperti pemandangan Rawa Pening. Keunggulan villa ini juga

menyediakan beberapa hidangan menu dari Asia dan Eropa, ketika konsumen datang

ketempat tersebut konsumen langsung mendapatkan hidangan kopi tubruk khas jawa. Oase

Van Java juga menyediakan banyak program didalamnya yaitu wisata Pereng Kuning,

Musium Kereta Api Ambarawa, Panti Asuhan Sumber kasih, dan wisata lainya yang terdapat

di Jawa Tengah. Sebagian besar pengunjung yang datang untuk menginap di Villa tersebut

adalah orang luar negeri baik dari Jerman, Belanda, Amerika, Rusia, dan tidak jarang orang

Indonesia juga menginap di Villa Oase Van Java.

Dari hasil observasi dan wawancara penulis pada hari Kamis 10 September 2015 jam

14:08 dengan Joko Wicaksono S.Pd. dan Auke Huistra selaku pemilik Villa dan wawancara

dengan beberapa konsumen mengatakan bahwa Oase Van Javasudah memberikan kualitas

atau jasa yang cukup baik, beberapa konsumen juga kagum terhadap produk yang diberikan,

harga yang diberikan kepada konsumen relatif cukup sepadan dengan apa yang didapat di

Villa ini bahkan konsumen rela membayar lebih untuk tetap tinggal di Oase Van Java. Tetapi

ada suatu faktor yang belum bisa memenuhi kepuasan konsumen diantaranya adalah cukup

susah untuk menemukan villatersebut melalui GoogleMaps, dan masalah ketersediaan air

yang belum bisa mencukupi kebutuhan konsumen terutama dimusim kemarau, sehingga

(11)

2

kendala di tempat tersebut karena sering padam, dan pengeras suara disekitar lingkungan

Villa Oase Van Java juga menjadi faktor yang mempengaruhi kenyamanan konsumen untuk

beristirahat dengan nyaman di tempat tersebut.Fenomena –fenomena tersebut memiliki

kesamaan yang disampaikan Kotler (2006), yang menyatakan bahwa harapan adalah sesuatu

yang belum terbentuk ketika konsumen akan menginap di Villa tersebut dan ketidak sesuaian

adalah hal yang diberikan konsumen meliputi kinerja karyawan untuk memenuhi kepuasan

konsumen. Atas dasar fenomena-fenomena tersebut dapat disimpulkan bahwa ada masalah

yang terait dengan kepuasan konsumen dan kualitas pelayanan.

Kepuasan konsumen telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan

menejemen. Dengan kondisi bisnis yang sangat kompetitif sekarang ini, dimana tingkat

persaingan yang tinggi dengan differensiasi produk dan jasa yang begitu beragam, maka

kepuasan pelanggan menjadi suatu hal yang sangat penting. Pada perusahaan kepuasan

pelanggan menjadi sangat penting untuk meningkatkan keuntungan sehingga perusahaan

dapat selalu menjaga hubungan baik dengan pelanggan(dalam Tjiptono & Gregorius 2011).

Dengan demikian kepuasan konsumen menjadi perhatian khusus dan menjadi penting

oleh pihak perusahaan karena kepuasan konsumen dapat memberikan keuntungan bagi

perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khursid et al.,(2012), kepuasan

konsumen dianggap menjadi faktor yang paling penting baik itu untuk produk atau layanan.

Jika konsumen kurang puas, maka akan mencari kepuasan lain. Sementara itu, jika konsumen

merasa puas, maka tidak akan mencari kepuasan ditempat yang lain.Dengan demikian,

pelanggan yang sangat puas maka akan sangat dimungkinkan menjadi pelanggan yang setia

dan akan memberikan berita positif dari mulut ke mulut, sedangkan pelanggan yang tidak

puas akan beralih kepada perusahaan yang lainnya Keiningham (2003). Dari hasil penelitian

(12)

3

memberikan loyalitas yang tinggi kepada perusahan dan jika kepuasan pelanggan tinggi akan

memeberikan keuntungan dalam jangka panjang demi kelangsungan organisai.

Dalam penelitian Ardyansah (2004), pada industri dan jasa menyebutkan bahwa

ketidakpuasan merupakan salah satu penyebeb beralihnya konsumen. Penelitian lain yang

diteliti oleh (chowdhury (2014), juga menyebutkan bahwa konsumen yang puas cenderung

menjadi pelangan yang loyal. Sehingga apabila tingkat kepuasan konsumen meningkat akan

diikuti tigkat loyalitas konsuemen. Tjiptono & chandra (2011), meneyebutkan bahwa dampak

positif kepuasan konsumen yaitu akan menciptakan hubungan yang harmonis antara

konsumen dengan perusahaan, maka akan memberikan dasar yang baik untuk pembelian

ulang, maka akan tercipta loyalitas konsumen. Dampak negatif apabila konsumen tidak puas,

maka konsumen akan mengalami ketidakpuasan dan akan merubah prilaku keputusan belinya

dengan mencari alternatif atau merek lain pada konsumsi berikutnya untuk meningkatkan

kepuasanya.

Rangkuti (2006), mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang memepengaruhi

kepuasan konsmen, yaitu: kualitas produk atau jasa, biaya mendapatkan produk atau jasa,

faktor emosional, harga, dan kualitas pelayanan.Kepuasan konsumen adalah perasaan pribadi

baik senang atau kecewa yang di hasilkan dari evaluasi layanan yang diberikan oleh suatu

organisasi atau perusahaan untuk individu dalam kaitannya dengan harapan. Lupyoadi (2001)

Menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya Kepuasan konsumen yaitu kualitas

produk, kualitas pelayanan, emosi, harga, biaya dan kemudahan.

Pada sebuah kesempatan konsumen dapat membuat asosiasi berdasarkan atribut

terkait dengan produk. Buruknya kualitas jasa yang diberikan penyedia jasa kepada

pelanggan telah disadari mengakibatkan banyaknya kerugian yang dialami oleh perusahaan.

(13)

4

harapan yang diinginkan oleh setiap konsumen. Pada tingkat kesesuaian yang semakin

tinggi antara harapan dengan kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan, di situlah

tercipta nilai kepuasan yang maksimal.

Kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada konsumen akan

memberikan dampak yang positif atau dampak yang negatif terhadap kepuasan konsumen.

Menurut Cahyani & Rahanatha (2012), diantaranya adalah apabila semakin baik kualitas

layanan maka kepuasan konsuman pun akan semakin meningkat. Hal ini membuktikan

bahwa apabila semakin baik kualitas layanan, maka kepercayaan konsumen akan semakin

meningkat. Setelah itu apabila semakin baik kualitas layanan maka loyalitas konsumen pun

akan semakin meningkat. Apabila semakin baik kualitas layanan dan kepuasan maka

kepercayaan konsumen pun akan semakin meningkat, apabila semakin baik kualitas layanan

dan kepuasan maka loyalitas konsumen pun akan semakin meningkat. Begitu pula

sebaliknya, apabila kualitas pelayanan yang diberikan tidak baik, maka akan terjadi loyalitas

konsumen akan hilang, kepercayaan konsumen kepada perusahaan akan hilang. (dalam

Cahyani & Rahanatha 2012), juga menyebutkan bahwa terdapat hubungan positif antara

kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen.

Selanjutnya Akhtar et al., (2011), menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan

signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen seperti kepatuhan

kewajiban, seperti menaati peraturan yang ada dalam perusahan tersebut, penjaminan,

empati,dll. Sementara Liu (2005), menjelaskan belum terdapat hubungan yang signifikan

antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen.Sementara itu, penelitian yang

dilakukan oleh Ramadhan (2013) menunjukan bahwa hubungan antara variable kualitas

pelayanan dan variable kepuasan konsumen bersifat berbanding lurus atau memiliki

hubungan yang signifikan, yang memiliki arti peningkatan satu variable akan diikuti oleh

(14)

5

meningkatkan kepuasan konsumen, yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja keuangan

bank. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan Sunarto (2006) yang menyatakan

bahwa perusahaan yang memberikan pelayanan yang baik pada konsumen maka kepuasan

konsumen akan dapat ditingkatkan. Chowdhury (2014) menyatakan bahwa kepuasan

konsumen sangat bergantung, pada kualitas pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu

kualitas pelayanan menjadi penting diteliti agar perusahaan menyadari kualitas pelayanan

yang diberikan sudah baik atau belum. Hasil tersebut bisa dijadikan evaluasi oleh perusahaan

agar bisa mendatangkan keuntungan dan dapat bertahan dalam persaingan. Sementara itu

Ahmad (2012), menyatakan kualitas pelayanan memiliki hubungan penting dan positif

dengan kepuasan konsumen serta membuat konsumen kembali untuk mengunakan pelayanan

tersebut.Dalam penelitian AL-Hawari & Werd (2006), menyatakan bahwa kualitas pelayanan

mempengaruhi kepuasan konsumen, yang pada akhirnya memengaruhi kinerja.

Sementara itu, ada beberapa temuan yang berbeda yang dilakukan oleh Agbor (2011)

tidak ada hubungan signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen. Hasil

dari penelitian tersebut bahwa kualitas pelayanan merupakan faktor independen untuk

hubungan antara kepuasan pelangan dan kualitas pelayanan, penelitian itu dilakukan di

Universias Umae tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas layanan dan

kepuasan pelanggan. Penelitian tersebut dilakukan pada tiga tempat yaitu ICA Alidhem

Centrum, Forex bank dan Umea university dan dari ketiga tempat tersebut ditemukan hasil

yang berbeda. Seperti pada ICA dan Forex, terdapat hubungan yang signifikan anatara

kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Sedangakan di Umea university, ditemukan

bahwa tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dan

kepuasan konsumen. Sementara itu Murti (2003), mengatakan bahwa dua dasawarsa terakhir

(15)

6

berkualitas. Di pihak lain, suplay pelayanankesehatan yang berkualitas menunjukan tanda

tanda penurunan.

Berdasarkan fenomena yang ada dan beberapa hasil penelitian sebelumnya yang

setuju dan tidak setuju (kontradiktif) anatara hubungan kepuasan konsumen dengan kualitas

pelayanan Oleh karena itu, penelitian ini masih penting untuk diteliti lagi mengenai hubungan

antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen terutama di Oase Van Java sendiri

belum pernah ada yang meneliti tentang hal ini baik kualitas pelayanan dengan kepuasan

(16)

7

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

dirumusankan permasalah sebagai berikut “apakah ada hubungan yang signifikan antara

kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen di villa Oase Van Java Salatiga”.

TUJUAN PENELITIAN

1. Ingin mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan

denagn kepuasan konsumen pada Oase Van Java salatiga.

MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan ilmu Psikologi Industri dan

Organisasi terutama dalam Psikologi konsumen yang berkaitan dengan kualitas pelayanan

dan kepuasan konsumen.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pengusaha dalam

bidang jasa tentang hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen, agar

dapat meningkatkan kualitas pelayanan demi kepuasan konsumen.

Dengan diketahuinya hubungan kepuasan konsumen dengan kualitas pelayanan maka

penelitian ini dapat dijadikan Sebagai referensi apakah kualitas pelayanan yang diberikan

Oase Van Java sudah memenuhi, sehinga mengakibatkan kepuasan atau ketidakpuasan pada

(17)

8

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen adalah perasaan senang ataupun kecewa seseorang yang berasal

dari perbandingan antar kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan

harapanya Kotler (2006), peneliti menyampulkan bahwa kepuasan konsumen adalah

kesesuaian antara harapan konsumen mengenai kinerja suatu produk atau jasa sebelum dan

setelah mengunakannya. Kepuasan konsumen akan diungkap dengan skala kepuasan

konsumen yang disusun oleh penulis berdasarkan aspek aspek yang diungkapkan oleh Kotler

(2002), yaitu expectation (harapan), performence (kinerja), comparisme (perbandingan),

confirmation ( pengasan), discrepancy (ketidak-sesuaian)

B. Aspek-aspek Kepuasan konsumen

Aspek aspek kepuasan konsumen yang diharapkan dalam penelitian ini adalah aspek aspek

kepuasan konsumen yang dikemukakan Kotler (2002), yaitu :

1. Expectation (harapan)

Hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen diawali pada tahap sebelum pembelian,

yaitu ketika konsumen menyusun harapan tentang apa yang akan diteroma dari

produk

2. Perfomance (kinerja)

Selama kegiatan konsumsi, konsumen merasakan kinerja dan manfaat dari produk

atau jasa secara aktual dilihat dari dimensi kepentingan konsumen.

3. Comparisme (perbandingan)

Setelah mengkonsumsi, baik harapan sebelum pembelian dan persepsi kinerja aktual

(18)

9

4. Confirmation or disconfirmation (penegasan)

Penegasan dari harapan konsumen, apakah harapan pra-pembelian dengan perspsi

pembelian sama atau tidak.

5. Discrepancy (ketidak sesuaian)

Jika tingkat kinerja tidak sama, pengakuan ketidak samaan menentukan perbedaan

satu sama lain. Diskonfirmasi yang negatif menentukan kinerja yang aktual ada

dibawah tingkat harapan maka semakin besar ketidak puasan konsumen.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen

Menurut kotler (2006), mengemukakan bahwa ada lima faktor yang memepengaruhi

kepuasan konsumen, yaitu:

1. Kualitas produk atau jasa

Konsumen merasa puas apabila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa produk

atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk

atau jasa dipengaruhi dua hal yaitu kualitas atau jasa yang sesunguhnya, dan

komunikasi perusahaan.

2. Kualitas pelayanan

Kualitas pelayanan sangat penting dalam industri jasa. Konsumen merasa puas

jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapak.

3. Faktor emosional

Konsumen merasa bangga dan yang bahwa orang lain kagum terhadap konsumen

bila menggunakan produk bermerek tertentu dan jasa tertentu, cenderung

memiliki tingkat kepuasan bukan kerena kualitas produk tetapi harga diri atau

nilai sosial yang menjadikan konsumen puas terhadap merek atau jasa tertentu.

(19)

10

Produk atau jasa yang berkualitas tetapi herganya relatif murah memberi nilai

yang lebih kepada konsumen karena akan mengulangi pemebelian atau pengunaan

jasa tersebut.

II. A. Pengertian Kualitas pelayanan

Kualitas pelayanan adalah penilaian publik atau sikap, yang berhubungan dengan

pelayanan yang unggul Kotler (2006). Menurut Lewis & Booms (dalam Tjiptono

&Gregorius,2005), kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa baik tingkat layanan yang

diberikan mampu sesuai dengan harapan konsumen. Konsumen dapat membuat asosiasi

berdasarkan atribut terkait dengan produk. Buruknya kualitas jasa yang diberikan penyedia

jasa kepada pelanggan telah disadari mengakibatkan banyaknya kerugian yang dialami oleh

perusahaan.Ardiyawan (2009), menyatakan bahwa kualitas pelayanan harus sesuai dengan

harapan yang diinginkan oleh setiap konsumen. Pada tingkat kesesuaian yang semakin

tinggi antara harapan dengan kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan, di situlah

tercipta nilai kepuasan yang maksimal.Dengan kata lain kualitas pelayanan (service quality)

dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan

atas pelayanan yang mereka terima atau peroleh. Layanan yang berkualitas telah dirasakan

sebagai suatu keharusan dalam industri. Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan

yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi

keinginan pelanggan Rangkuti (2006).

B. Aspek- aspek Kualitas Pelayanan

MenurutParasuraman, Zeithml&Bitner (1998) menyatakan bahwa terdapat 5 aspek-aspek

(20)

11

1. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan yang

dijanjikan dengan kepercayaan dan akurat, konsisten dan kesesuaian pelangan.

2. Responsiveness (daya tangkap), yaitu kemauan dari karyawan dan pengusaha untuk

membantu konsumen dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan

mengatasi keluhan atau komplin yang diajukan konsumen.

3. Emphaty (empati), yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli

memberikan perhatian secara pribadi kepada langganan.

4. Tangible (berwujud), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan berbagai

media komunikasi.

5. Assurance (jaminan), yang ditampilkan bisa berupa pengetahuan yang dimiliki,

kesopansantunan dan kemampuan pegawai menumbuhkan rasa percaya para

pelanggannya terhadap perusahan. Hal ini terlihat dalam komponen komunikasi,

kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun.

HIPOTESIS

Berdasarkan latar belakang yang sudah dirumuskan dan landasan teori yang telah

disampaikan diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu, ada hubungan

yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen pada villa Oase Van

(21)

12

METODE PENELITIAN

Definisi Oprasional

a. Kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen adalah perasaan senang ataupun kecewa seseorang yang berasal

dari perbandingan antar kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan

harapanya Kotler (2006), peneliti menyampulkan bahwa kepuasan konsumen adalah

kesesuaian antara harapan konsumen mengenai kinerja suatu produk atau jasa sebelum dan

setelah mengunakannya. Kepuasan konsumen akan diungkap dengan skala kepuasan

konsumen yang disusun oleh penulis berdasarkan aspek aspek yang diungkapkan oleh Kotler

(2002), yaitu expectation (harapan), performence (kinerja), comparisme (perbandingan),

confirmation ( pengasan), discrepancy (ketidak-sesuaian)

b. Kualitas pelayanan

Kualitas pelayanan adalah penilaian publik atau sikap, yang berhubungan dengan

pelayanan yang unggul Rangkuti (2006). Tiptono & Gregorius (2005), kualitas pelayanan

sebagai ukuran seberapa baik tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan

harapan konsumen. Konsumen dapat membuat asosiasi berdasarkan atribut terkait dengan

produk. Buruknya kualitas jasa yang diberikan penyedia jasa kepada pelanggan telah

disadari mengakibatkan banyaknya kerugian yang dialami oleh perusahaan. Kualitas

pelayanan adalah penilaian publik atau sikap, yang berhubungan dengan pelayanan yang

unggul. Kualitas pelayanan yang unggul yaitu Tangibles (bukti langsung), reliablity

(keandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan), emphaty (emapati)

(22)

13

Hubungan antara Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen menjadi perhatian khusus oleh pihak perusahaan karena

kepuasan konsumen dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, Tjiptono (2001)

menyatakan bahwa dampak postif kepuasan konsumen yaitu menciptakan hubungan yang

harmonis antara konsumen dan perusahaan, memberikan dasar yang baik bagi pemebelian

ulang, terciptanya loyalitas konsumen, dan membuat rekomendasi dari mulut kemulut.

Lopyoadi (2001), menyatakan terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi terjadinya

kepuasan konsumen yaitu kualitas produk, kualitas pelayanan, emosi, harga, dan kemudahan

dari beberapa faktor tersebut, kualitas pelayanan merupakan salah satu kunci bagi semua

perusahaan untuk tetap bertahan.

POPULASI DAN SAMPLE

Populasi yang digunakan dalam peneliian ini adalah seluruh konsumen yang

menginap dan pernah menggunjungi di Oase Van Java salatiga. Dari penelitian ini penulis

membutuhkan minimal 50 konsumen untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengambilan

sample pada penelitian ini adalah insidental Sampling. Teknik pengambilan sampel ini

dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti (Sugiyono 2011).

Prosedur Pengumpulan Data

Setelah skala selesai dipersiapkan, penulis mempersiapkan kebutuhan lainnya, seperti

perizinan mulai dari fakultas sampai ke pihak Villa Oase Van Java. Kemudian penulis mulai

datang ke Villa guna menyebarkan angket, penyebaran angket dilakukan dengan cara

mendatangai konsumen atau yang menginap dan mengunjungi ke villa tersebutdan penulis

meminta izin dulu kepada konsumen untuk berpartisipasi dalam penlitian ini, setelah setuju

(23)

14

INSTRUMEN

Penelitian ini mengunakan metode pengumpulan data berupa skala pikologi dan uji

coba skala psikologi pada penelitian ini menggunakan try out terpakai. Untuk mengukur

kepuasan konsumen digunakan skala kepuasan konsumen yang disusun oleh penulis dan

dengan bantuan pembimbing berdasarkan definisi dari kelima aspek yang diungkapkan oleh

Kotler (2002). Skala ini terdiri dari 25 aitem, yang terbagi menjadi dua jenis yaitu 17 item

favorable dan 8 aitem unfavorable. Dan setelah dilakukan pengujian didapatkan 2 item yang

gugur dan item yang dipakai adalah 23 item.

Sedangkan untuk mengukur kualitas pelayanan digunakan skala kualitas pelayanan

yang terdiri dari 5 dimensi yang diungkap oleh Kotler dan Parasuraaman, Zeithmal & Betner

(1998), dan telah diadaptasi oleh penulis. Skala psikologi ini terdiri 22 aitem yang terbagi

menjadi dua jenis yaitu 13 aitem favorable dan 9 aitem unfavorable, mengunakan tingkat

penilaian (skala likert) yaitu nilai 1 sampai 4.

Setelah dilakukan uji coba skala psikologi maka didapatkan reliabilitas sebesar 0.926

untuk kualitas pelayanan, sedangkan untuk kepuasan konsumen didapatkan reliabilitas

(24)

15

HASIL PENELITIAN

Uji normalitas

Berdasarkan uji normalitas dengan bantuan SPSS, maka didapatkan nilai signifikansi

kepuasan konsumen sebesar p = 0,664 (p>0,05), hal tersebut menunjukan bahwa sebaran data

untuk kepuasan konsumen berdistribusi normal. Sedangkan untuk nilai signifikansi kualitas

pelayanan sebesar P = 0,399 (P>0,05), hal tersebut menunjukan sebaran data untuk kualitas

pelayanan berdistribusi normal. Jadi nilai signifikansi yang didapat baik kepuasan konsumen

dan kualitas pelayanan adalah yang berdistribusi normal karena (p>0,05).

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KEPUASAN_KONSU

MEN

KUALITAS_PELAY

ANAN

N 50 50

Normal Parametersa Mean 70.14 67.26

Std. Deviation 9.010 10.289

Most Extreme Differences Absolute .103 .133

Positive .077 .056

Negative -.103 -.133

Kolmogorov-Smirnov Z .728 .941

Asymp. Sig. (2-tailed) .664 .339

(25)

16

UJI LINIERITAS

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukan bahwa hubungan

kualitas pelayan dengan kepuasan konsumen adalah linear, di peroleh nilai F sebesar

1,140(p>0,05), dengan signifikansi sebesar 0,373(p>0,05).Artinya kepuasan konsumen

dengan kualitas pelayanan memiliki hubungan yang linier.

ANOVA Table

UJI KORELASI

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi spearman brow dengan bantuan SPSS 16.0.

didapatkan hubungan sebesar 0.819 dan signifikansi sebesar 0,000 (p = <0,05). Hasil tersebut

menunjukan adanya hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dengan

kepuasan konsumen pada kualitas villa Oase Van Java Salatiga.

(26)

17

Correlations

KEPUASAN_KO

NSUMEN kUALITAS_PELAYANAN

KEPUASAN_KONSUMEN Pearson Correlation 1 .819**

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

KUALITAS_PELAYANAN Pearson Correlation .819** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Kategorisasi hasil pengukuran Skala Kualitas Pelayanan

No Interval Kategori N % Mean SD

1 70,5 <X < 84 Sangat

tinggi

18 36% 10,29

2 57 < X < 70,5 Tinggi 25 50% 67,26

3 43,5 < X < 57 Rendah 6 12%

4 30 < X < 43,5 Sangat

rendah

1 2%

Jumlah 50 100%

Min = 30 Max = 84

Bila melihat dari data diatas dapat di lihat data sangat rendah adalah (2%), rendah

(27)

18

standar deviasi sebesar 10,29. Data tersebut menunjukan rata rata kualitas pelayanan pada

kategori tinggi.

Kategorisasi hasil pengukuran Skala kepuasan konsumen

No Interval Kategori N % Mean SD

1 78,5 < X < 91 Sangat

tinggi

7 14% 9,01

2 66 < X< 78,5 Tinggi 28 56% 70,14

3 53,5 < X < 66 Rendah 13 26%

4 41 < X < 53,5 Sangat

rendah

2 4%

Jumlah 50 100%

Min = 41 Max = 84

Bila melihat dari data diatas dapat di lihat data sangat rendah adalah (4%), rendah

(26%), tinggi (56%), dan sangat tinggi (14%). Rata rata yang diperoleh sebesar 70,14 dan

standar deviasi sebesar 9,01. Data tersebut menunjukan rata rata kepuasan konsuemen pada

(28)

19

PEMBAHASAN

Dari perhitungan uji korelasi antara variabel kualitas pelayanan dengan kepuasan

konsumendidapatkan hubungan positif yang signifikan antara kedua variabel tersebut sebesar

0,819 dan signifikansi sebesar 0,000 (p< 0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi

kualitas pelayanan yang ada pada Villa Oase Van Java Salatiga maka akan semakin tinggi

pula kepuasan konsumen. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kualitas pelayanan yang

ada pada Villa Oase Van Java Salatiga maka semakin redah juga kepuasan konsumen pada

kelas tersebut. Dengan kata lain, kualitas pelayanan mempunyai peran penting terhadap

kepuasan konsumen.

Kemungkinan ketiga, sebagian besar konsumen merasakan bahwa aspek aspek

kualitas pelayanan seperti bukti langsung, keandalan, ketanggapan, jaminan dan empati yang

ada pada villa telah meningkatkan kepuasan mereka. Hal ini senada dengan pernyataan Berry

& Parasuraman (dalam Kotler, 2006) yang menyatakan bahwa kelima aspek aspek kualitas

pelayanan seperti bukti langsung, keandalan, ketanggapan, jaminan dan empati dapat

meningkatkan kepuasan konsumen.

Kemungkinan dari aspek aspek kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability

(keandalan) itu membuat konsumen merasa puas karena apa yang dilakukan pihak villa

terhadap konsumen sesuai yang dijanjikan dari kebersihan, kenyamanan dan pelayanan tiap

individu bisa diandalkan dari tiap tiap pegawainya. Kemungkinan yang lainya yang dirasakan

adalah dari aspek aspek assurance (jaminan) karena konusmen merasakan keamanan yang

diberikan oleh pihak villa sudah terjada, komunikasi dan kesopan santunan pegawai terhadap

konsumen sangat memuaskan. Hal tersebut senada dengan Parasuraman & Berry (1998) yang

menyatakan bahwa keandalan dan jaminan adalah salah satu cara untuk membuat konsumen

(29)

20

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan ada hubungan yang signifikan

anatara variable kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen. Pertama sebagian besar

konsumen menganggapbahwa dalam memberi pelayanan para petugas Villa Oase Van Java

menunjukan kualitas yang dapat membuat konsumem mengalami kepuasan, pernyataan

tersebut didukung oleh hasil penelitianyang dilakukan oleh Cahyani dan Rahanatha (2012),

bahwa apabila pelayanan yang diberikan baik maka akan terciptanya kepuasan konsumen dan

kepercayaan terhadap Villa tersebut.

Kedua pada umumnya kosumen menganggap bahwa kualitas pelayanan yang

diberiakan oleh Villa Oase Van Java dapat memenuhi kebutuhan mereka sehingan mereka

merasa puas. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang menyatakan bahwa dampak positif

apabila konsumen merasa puas akan menjadi loyal dan ada perbandingan dari Villa yang

lainnya Amalia (2010). Arman (2004), juga menyebutkan jika kualitas pelayanan yang

diberikan tinggi maka kepuasan konsumen akan tinggi juga.

Untuk itu Villa Oase Van Java Salatiga harus bisa mempertahankan kualitas

pelayanan yang ada meliputi (keandalan), kemampuan untuk memberikan pelayanan atau

jasa sesuai yang sudah dijanjikan (daya tangkap), membantu konsumen ketika mendapatkan

masalah dan cepat menyelesaikan masalah, (empati), kepedulian karyawan untuk lebih peduli

terhadap konsumen (berwujud), penampilan fisik dari dan peralatan yang ada dalam Villa

tersebut, dan (jaminan), karyawan mampu menumbuhkan rasa percaya dengan konusmen,

agar terciptanya kepuasan konsumen yang tinggi dan mampu mendapatkan keuntungan yang

lebih besar (Keiningham, et al., 2003). Sementara itu Ardiyawan (2009), menyebutkan bahwa

kualitas pelayanan harus sesuai harapan yang diingan kan setiap konsumen. Begitu pula

dengan penelitian Arman (2004), jika kualitas pelayanan yang diberikan tinggi maka

(30)

21

hasil penelitian yang dilakukan oleh Wang & Shieh (2006), Akhtar., et al (2011),

Siddiqi (2011), & Raza., et al (2012), yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan

signifikan antara kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. Sebaliknya hasil penelitian ini

bisa menyanggah hasil penelitian yang diteliti oleh Agbor (2011), yang menyatakan bahwa di

Umea university, tidakterdapat adanyahubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan

terhadap kepuasan konsumen.

Maka dari itu villa ini mempertahankan kualitas dan kepuasan konsumen akan selalu

terjaga dengan baik untuk kedepanya, apabila semua itu bisa terjaga dengan baik maka, akan

mendapatkan keuntungan baik dari villa atau pun dari konsumen. Sementara itu Khursid

(2012), menyatakan konsumen dianggap menjadi faktor yang paling penting baik umtuk

produk atau kualitas layanan, hal ini sama dengan yang dinyatan Lupyoadi (2001), bahwa

faktor yang mempengaruhi terjadinya kepuasan konsumen adalah kualitas layanan dan

produk. Sementara itu dalam penelitian lainya yang diteliti oleh Akhtar (2011), menyatakan

ada hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen.

Sementara itu penelitin yang dilakukan Akhtar (2011), memiliki kesamaan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Liu (2005), sunarto (2006), Chodhury (2014), AL-Hawari (2006), dan

Ahmad (2012), bahwa ada hubungan yang positif antara kualitas pelayanan dengan kepuasan

konsumen. Sebaliknya dengan penelitian yang disampaikan Agbor (2011), yang menyatakan

bahwa menunjukan hasil yang berbeda untuk hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan

konsumen yang menunjukan tidak adanya hasil positif dan signifikan antara kedua variable

tersebut.

KESIMPULAN

Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan

(31)

22

salatiga. Ini berarti semakin tinggi kepuasan konsumen villa oase van java maka semakin

tinggi juga kualitas pelayanan yang diberikan. Begitupula sebaliknya apabila kepuasan

konsumen semakin rendah maka semakin rendah juga kualitas pelayanan yang diberikan

pada villa oase van java salatiga.

SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

1. Saran pihak Villa

pihak manajemen diharapakn dapat memberikan skala prioritas dalam memberikan

layanan yang berkualitas kepada setiap konsumen agar mereka puas. Beberapa cara dapat

dilakukan misalnya, menjaga kebersihan, ketenangan, keindahan, serta keamanan sekitar

villa. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk dapat memberi saran yang dapat

meningkatkan kualitas layanan pada kotak atau buka pada villa tersebut

2. Saran konsumen

Setiap konsumen mempunyai kesempatan untuk memberi saran yang positif dalam

memelihara kualitas layanan yang diberikan oleh pihak villa agar mereka mengalami

kepuasan. Hal yang bisa dilakukan melalui, membuat pertemuan langsung dengan pihak

manajemen dan memberi saran kepada villa yang tersedia dibuku tamu.

3. Penelitian lebih lanjut

Untuk penelitian lebih lanjut bisa menembahkan item item yang masih mendapatkan

skor rendah pada hasil akhirnya terutama pada aspek daya tangkap dan empati karena

pada ke dua aspek tersebut memiliki skor yang rendah . penelitu selanjutnya juga bisa

menambahkan beberapa variable lagi kedalamnya seperti loyalitas pada konsumen,

(32)

23

Untuk peneliti selanjutnya bisa membandingkan tingakat kepuasan dari orang indonesia

dan orang luar negeri.

4. Keterbatasan penelitian

Dalam penelitian ini masih banyak memiliki keterbatasan, dengan keterbatasan ini

diharap dapat perbaikan untuk penelitian selanjutnya. Keterbatasan dalam penelitian ini

adalah belum ada pengkategorian tingkat kepuasan dari tiap tiap negara, jika ada

(33)

24

DAFTAR PUSTAKA

Adriyansah. (2004). Analisis hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah.Skripsi (tidak diterbidkan):Jakarta Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Agbor & J.Manyi. (2011). The relationship between customer satisfaction and service suality: a study of three service sector in Umea. Swedan.Master Thesis (tidak diterbitkan):Umea Universitet.

Ahmad. M. (2012). Relationship between serice quality, percived value, satisfaction and revisit intention in hotel industry. Interdisciplinary Journal Of Contempory Reaserc In Busines.4(8), 432-439.

Aktar, et al. (2011). Relationship between customer satisfaction and service quality of Islamic Banks. World aoolied sciences journal, 13(3),453-459.

Al-Hawari, M.and T. Ward. (2006). The effect of banking: A study in singapore. International journal Bank automated service quality on Australia banks. Marketing.15 (6), 204-216.

Amalia, Hanifah, camelia. (2010). Hubungan antara kepuasan konsumen dan kualitas pelayanan pada ritel moderen. Skripsi (tidak diterbitkan): Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Arman, D. Hutasuhud. (2004). Strategi pemasaran beronterasi hubungan dengan pelangan. Juranl ilmiah manajemn & bisnis. Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.

Chowdhury, Tabbasum. Karim, Al, Rased. (2014). Customer satisfaction on service quality in private commercial bangking sector in bangladesh. British Journal of Marketing Studies. 2(2), 1-11.

Creswell, J.W. (2010). Research design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hardiyati, Ratih. (2010). Analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen menggunakan jasa penginapan (villa) argowisata kebun teh pagilaran. Skripsi (tidak diterbitkan): Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Haryono, Tri, Cahyo. (2011). Analisis pengaruh ketidakpuasan konsumen, kebutuhan mencari iklan produk pesaing, dan harga produk terhadap perpindahan merek (studi pada pengguna rokok Sampoerna di kota Semarang).Skripsi (tidak diterbitkan): Universitas Diponegoro Semarang.

Happy, Ardiawan, Wendi. (2009). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan (studi kasus pada luwes loji wetan solo).Skripsi (tidak diterbitkan):Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

(34)

25

Khursid, Naeem., Ezas., Muhtar., Batool. (2012). Service quality and customer satisfaction in public transport sector of pakistan. International jurnal of econimics and managemnt Science.1(9), 24-30.

Kotler, Philip. (2002). Manajemen pemasaran, edisi melenium, jakarta: prehallindo.

Kotler, Philip. (2006). Manajemen Pemasaran Edisi Melenium. Jakarta: Prenhallindo.

Murti, Bisma. (2003). Mengembangkan Indikator Kualitas Pelayanan Kesehatan. Jurnal Manageman Pelayanan Kesehatan. Surakarta: Fakultas Kedokteran UNS.

Sihombing, Lesmana, Indra. (2015). Hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen pada kelas eksekutif KMP Jatra 1 di PT. ASDP Indonesia Ferry (persero) cabang Merak- Bakahuni. Skripsi (tidak diterbitkan): Salatiga Universitas Kristen Satya Wacana.

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Lien,et al. (2008). The effects of service quality dimenstions on customer satisfaction across different service Types; alternative differentiation as a moderator. Advances in Consumen Reaserc.35.

Lupiyoadi, R.(2001). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta. Salemba Empat.

Lupiyoadi, R. (2013). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta. Salamba Empat.

Parasuraman, A,: Zeithaml, V.A,: Berry, Leonard L. (1988). SERVQUAL: A multipel item scale for measuring customer perceptions of service quality,jurnal of Retailling.67(4).

Perng. (2007). Customer satisfaction on service quality in private commercial banking sector in Bangladesh.Published by European Centre for Research Training and Development UK.2(2), 1-11.

Rahanatha, Cahyani. (2012). Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan dampaknya pada kepercayaan serta loyalitas. Skripsi (tidak diterbitkan):bali Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud). 2923-2941.

Ramadhan, Riszki. (2013). Analiis hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah

(studi kasus pada Bank Muamalat cabang BSD).Skripsi (tidak diterbitkan): Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Rangkuti, Freddy (2006). Measuring customer satisfaction: Gaining customer relationship strategi. Teknik mengukur dan strategi meningkatkan kepuasan pelangan & analisis (adriyansah, 2004) kasus PLN-JP. Jakarta. Penerbid PT Gramedia Pustaka Utama.

(35)

26

Siddiqi, Omar, Kazi. (2011). International between service quality attributes, customer satisfaction and customer loyalty in the retail bangking sector in Bangladesh. International Journal of Business and Management. 3(6), 12-36.

Sudianto, wijayanti,Inneke, Natalia., Garvin. (2008). Hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen Bengkel Maju Jaya. Skripsi (tidak diterbitkan): Salatiga Universitas Kristen Satya Wacana.

Sureshchandar, et al. (2002). The relationship service quality and Consumer satisfaction faktor spesific approach. Journal of service marketing. 3(5), 1-7.

Referensi

Dokumen terkait

Suatu variant daripada pemakaian lex fori yang disebut diatas adalah dipergunakan hukum awak dengan memakai konstruksi bahwa isi hukum asing ini dianggap menurut hukum

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bioplastik yang paling baik digunakan sebagai pengemas makanan yang bersifat ramah lingkungan adalah bioplastik

The research problem of this study is as follows: What are the common errors that ninth year students of SMP N 2 Yogyakarta produce in writing Report texts in terms of

The improvement of students’ writing here from preliminary study, cycle 1, and cycle 2 were because the students although by using Computer Game Software “Big City Adventure

Institut Leimena menyediakan media komunikasi SUARA WARGA sebagai sarana untuk berbagi ide dan pemikiran yang telah dibahas dalam Diskusi Warga dari kota satu ke kota lain.

berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan etis akuntan publik. Apakah sifat Machiavellian berpengaruh negatif

Premis dasar kebijakan yang diyakini adalah usaha besar memiliki kapasitas lebih tinggi dari petani.. Lewat model budidaya monokultur berskema plasma-inti seperti PIR,

Identifikasi diklasifikasikan ke dalam salah satu dari empat kategori yaitu tepat untuk level spesies, tepat hanya untuk level genus, tidak tepat dan tidak