AKTIVITAS PERDAGANGAN DI PELABUHAN
LABUHAN BILIKLABUHAN BATU
( 1959
–
1965 )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
AIDHA SRI HAJI NIM. 308321005
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Aidha Sri Haji,NIM: 308321005. Aktivitas Perdagangan.Di Pelabuhan Labuhan Bilik Labuhan Batu(1959–1965). Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah.
Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses Aktivitas Perdagangan Di Pelabuhan Labuhan Bilik Labuhan Batu pada tahun 1959-1965.
Untuk memperoleh data – data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode penelitian lapangan ( field research ) dengan sejarah lisan ( oral history ). Kemudian teknik untuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi kelokasi penelitian, wawancara kepada tokoh masyarakat – masyarakat dan penduduk disekitar lokasi penelitian dan dokumentasi atau memfoto peninggalan – peninggalan dari Pelabuhan yang masih digunakan pada saat ini.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dan informasi yang diberikan oleh informan diketahuilah bahwa Labuhan Bilik sebagai Ibu kota kesultanan Panai merupakan kerajaan yang mempunyai aktivitas perdagangan yang tinggi. Frekuensi kegiatan dagang terkait dengan letaknya pada sebuah aliran sungai yang besar yakni Sungai Barumun. Transfortasi laut pernah menjadi primadona dikawasan ini, hubungan dengan luar negeri ( Malaysia – Singapura ) merupakan jalan primadona pada masa itu, Kegiatan perdagangan dikawasan ini telah berlangsung sejak zaman colonial sampai Indonesia merdeka.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanawata’ala, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti diberikan kemudian untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Kemudian sholawat dan salam dihadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kepada jalan kebenaran dan mudah – mudahan kita termasuk kepada golongan hamba- Nya yang menerima syafa’at di akhirat kelak.
Skripsi ini berjudul “ Aktivitas Perdagangan Di Pelabuhan Labuhan Bilik Labuhan Batu ( 1959 – 1965 ) “. Disusun untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah, UNIMED.
Untuk itu peneliti mengucapkan banyak ucapan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah memberikan partisipasi atas penulisan skripsi ini. Maka peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua peneliti yang tercinta, yaitu ayahanda Basri dan ibunda tersayang Azizah, terima kasih untuk limpahan kasih sayang motivasi dan semangat yang tiada henti selama ini kepada peneliti.
2. Bapak Prof. Dr. IbnuHajarDamanik,M.Siselaku Rector UniversitasNegeri Medan.
3. Bapak Drs.Yushar Tanjung,M,Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan saran dan masukan yang sifatnya membangun kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.
4. Ibu Dra.Hafnita SD Lubis,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan yang selalu memberikan pengarahan dan perhatian kepada peneliti selama di bangku perkuliahan dan juga dalam penulisan skripsi ini.
6. Adinda, yang menjadi pelipur lara dan sumbermotivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi.
7. Bapak Ponirin, M, selaku dosen penguji yang memberikan masukan dan saran kepada penulis.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Pendidikan Sejarah yang telah membagi ilmu pengetahuan dan pengalamannya selama penulis menjadi mahasiswa.
9. Kepada sahabat – sahabat Q yang telah banyak membantu dan mendukung dalam penulisan skripsi ini , Desi evrina sitepu,Masri simarmata, Agustina Sembiring, Heppy a.surbakti, Dewi br.ginting, Ayuindriani, Agustina ginting, Srikandi rama ihut, Irma yusnita, Zulfikri Habib, Hendri Dalimunthe dan teman – teman sekalian yang tidak disebutkan satu – persatu.
10.Kepada teman – teman stambuk 2008 khususnya yang Ekstensi, terima kasih atas pertemanan dan kebersamaan kita selama di bangku kuliah. 11.Kepada Kepala Camat Panai Tengah Labuhan Bilik beserta jajarannya,
terima kasih atas data – data yang diberikan kepada peneliti untuk keperluan penelitian.
12.Kepada para informan yang telah memberikan informasi kepada peneliti kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan informasi yang diberikan sangat membantu peneliti dalam penelitian. 13.Sahabat, teman – teman SMA yang telah mendukung peneyelesaian
skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini. Akan tetapi peneliti sadar bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada para pembaca.
Medan, Agustus 2012 Penulis
iv
BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Letakdankondisigeografis………. 17
2. Fungsi Pelabuhan Labuhan Bilik ……… 37
2.1 Impor………….……….. 37
3. Sarana Transportasi………. 44
5.1Transportasi air………. 44
5.2Aktivitas Bongkar Moat……… 44
6. Pasar Ikan Labuhan Bilik……… 49
6.1Pasar ikan labuhan Bilik……… 49
7. Bangunan Perkantoran……… 50
7.1 PT. Pelayaran Bahtera Adhiguna………. 50
7.2Kantor Pelelanganikan ( PPI )……….. 52
7.3Kantor PT PLN Labuhan Bilik………. 52
7.4Puskesmas………. 53
7.5Kantor Pos dan Telegraf Labuhan Bilik……… 54
7.6Kantor Pegadaian Labuhan Bilik……….. 56
8. Bangunan Pertokoan………... 57
8.1Bangunan Ruko………. 57
8.2Bangunan Pendokan ( bengkel ) Kapal………. 58
9. Sungai Berumun (sungai Panai)……….. 59
BAB V . KESIMPULAN DAN SARAN……… 63
A. Kesimpulan……….. 63
B. Saran……… 64
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. PelabuhanLabuhanBilik
Gambar 2. BangunanPasarikanLabuhanBilikdaridepan Gambar 3. Pasarikandarisamping
Gambar 4. Bangunan PT. PelayaranAdhigunatampakdaridepan Gambar 5. BangunanPendokan( bengkel ) kapaltampakdari Gambar 6. BangunanRukotampakdarisamping
Gambar 7. Kantor Pelelanganpasarikan( PPI ) tampakdaridepan Gambar 8. Bangunan PT.PLN LabuhanBiliktampakdaridepan Gambar 9. BangunanPuskesmastampakdaridepan
Gambar 10. Kantor Posdan Telegram tampakdaridepan Gambar 11. Kantor Pegadaiantampakdaridepan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedomanwawancara Lampiran 2 Daftarinforman
1
menjadi pusat pemerintahan tradisional pada masa Kerajaan Panai, sebagai Ibu Kota Kerajaan, disini ditemukan berbagai pasilitas yang menunjukkan bahwa Labuhan Bilik adalah merupakan pusat kekuasaan. Tidak sulit
memang mengidentifikasikan kota sebagai pusat kerajaan , adanya Istana, Pasar, Alun – alun Mesjid adalah merupakan pasilitas umum yang acap
ditemukan. Apalagi kota seperti yang disebutkan diatas umumnya ditemukan di Jawa. Di Sumatera Tipologi ini memang beda. Pasar , Istana, Mesjid, Alun –
alun bukanlah merupakan satu kesatuan yang saling mengkait. Hal ini tentu karena perbedaan sumber penghidupan dan kedudukan raja sebagai mikrokosmos, Di Jawa , kerajaan agrasis cenderung memusatkan kuasa adi
kudrati pada Istana dengan raja sebagai personifikasi yang kuasa, ini tentu terrkait dengan tradisi Hindu – Budha.
Di Sumatera khususnya Raja – raja Melayu, tidak ditempatkan sebagai penguasa yang punya kewibawaan adi kodrati. Bagi masyarakat Melayu manakala Raja adil raja disembah, jika raja lahir raja dibantah. Oleh karena
itu Istana bukanlah merupakan tempat yang sacral sebagai naungan penguasa mikrokosmos. Hal ini tentu terkait dengan pola penghidupan masyarakat
kerajaan Melayu yang berorientasi dagang. Sebagai masyarakat pedagang, tentu interaksi dengan dunia luar lebih terbuka dan variatif.
Labuhan Bilik sebagai Ibu kota kesultanan Panai merupakan kerajaan yang mempunyai aktivitas perdagangan yang tinggi. Frekuensi kegiatan
dagang ini terkait dengan letaknya pada sebuah aliran sungai yang besar yakni sungai Barumun. Transportasi laut pernah jadi primadona dikawasan ini, hubungan dengan luar negeri ( Malaysia – Singapura ) merupakan jalan
primadona pada masa itu. Kegiatan perdagangan di kawasan ini telah berlangsung sejak zaman kolonial sampai Indonesia Merdeka.
Perdagangan adalah merupakan aktivitas yang dilakukan manusia tidak hanya pada masa sekarang tetapi sudah beratus – ratus tahun yang lalu. Perdagangan pada masa lalu dengan menggunakan sistem barter ini saling tukar – menukar barang . pada masa sekarang aktivitas perdagangan sudah lebih baik
dan lebih modren , dengan indikator meluasnya jaringan perdagangan dan
variasinya komoditi perdagangan.
Tidak semua daerah atau lokasi dapat dijadikan pusat aktivitas perdagangan , bila masa sekarang lokasi tersebut haruslah dekat dengan
pemukiman penduduk dan berada ditengah-tengah kota sehingga alat transportasi dapat melaluinya. Berbeda dengan masa ratusan tahun yang lalu, daerah – daerah
yang menjadi pusat – pusat perdagangan adalah daerah yang pada umumnya terletak dipinggiran sungai atau pantai. Ini semua agar transportasi airdapat
3
Pelabuhan Labuhan Bilik sudah dikenal ke Negara sahabat, yaitu Pulo Pinang, Malaysia dan lain-lain. Pada masa pemerintahan orde lama kurun
waktu 1959 - 1965 berbagai kebijakan ditempuh oleh Soekarno untuk menunjukkan eksistensi Indonesia sebagai bangsa yang besar. Kebijakan
ekonomi berdiri di atas kaki sendiri menjadi semboyan untuk membangun bangsa dan Negara, barulah ekonomi ke masyarakatan Nampak dengan aktivitas pelabuhan – pelabuhan di Sumatera Timur. Pelabuhan Teluk Nibung
dengan kegiatan eksport – import , Pelabuhan Tanjung Pura, Pelabuhan Pangkalan Susu , Pantai Cermin , Bandar Khalifah ,Tanjung Beringin , Tanjung
Tiram, Batu Bara meramaikan kegiatan pada zaman ini. Pelabuhan Labuhan Bilik juga aktif dalam kegiatan ini dengan membawa komoditi andalannya. Sudah semacam Fatsun jika kehadiran masyarakat Tionghoa selalu dikaitkan
dengan kegiatan dengan Kegiatan perdagangan didaerah ini ditandai dengan ramainya komunitas Tionghoa yang bermukim di sini. Mereka hidup dari
aktivitas yang dapat dilaksanakan manakala kontak telah ada. Arus perdagangan seperti ini mengalami perubahan setelah intensitas dan aktivitas
dagang semakin tinggi seiring dengan perkembangan arus transportasi dan komunikasi, maka kegiatan perdagangan semakin berkembang .
Letak geografis satu daerah mempengaruhi pertumbuhan kawasan tersebut dari segi ekonomi maupun politk. Bukan merupakan suatu kebetulan bahwa pertumbuhan dan perkembangan suatu Bandar terkait dengan letak
geografis dan peran politik. Terkait dengan itu maka Labuhan Bilik bukanlah serta merta menjadi Bandar perdagangan yang muncul dikaitkan
dengan kegiatan didaerah ini.
Dari latar belakang ini peneliti mencoba untuk menelusuri secara historik tentang Aktivitas perdagangan pada kurun waktu orde lama antara
tahun 1959 - 1965, pembahasan ini untuk mendapatkan gambaran aktivitas masyarakat lokal pada kurun waktu tertentu.
II. Identifikasi Masalah
Dengan latar belakang tersebut, dapat di Identifikasi beberapa masalah
sebagai berikut, yaitu :
1. Fungsi Pelabuhan Labuhan Bilik dalam kegiatan perdagangan ( 1959 –
1965 )
2. Kondisi aktivitas perdagangan ( 1959 – 1965 )
5 III. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah peneliti uraikan, terdapat beberapa
pokok permasalahan yang menjadi kajian penelitian ini. Permasalah tersebut adalah :
1) Bagaimana fungsi Pelabuhan Labuhan pada kegiatan Perdagangan tahun ( 1959 – 1965 )
2)Bagaimana aktivitas Perdagangan di Pelabuahan Labuhan Bilik
3) Mengapa kegiatan Perdagangan mengalami kemunduran
IV. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui fungsi Pelabuahan Labuhan Bilik Tahun ( 1959 – 1965 )
2) Untuk mengetahui keadaan aktivitas perdagangan di Labuhan Bilik
3) Untuk mengetahui penyebab kemunduran perdagangan di Labuhan Bilik
V. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat sebagai
berikut :
1) Dapat menambah wawasan peneliti tentang Aktivitas Perdagangan di
Pelabuhan Labuhan Bilik
2) Dapat memperkaya informasi masyarakat untuk dapat kiranya mengetahui dan
memahami mengenai Perdagangan di Pelabuhan Labuhan Bilik
3) Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintahan dan masyarakat setempat akan pentingnya aktivitas perdagangan
4) Sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan sumber informasi bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian lanjutan tentang masalah ini.
5) Menambag bahan informasi kepada masyarakat khususnya bagi mahasiswa
63 Perdagangan pada masa lalu dengan menggunakan sistem barter ini saling tukar – menukar barang . pada masa sekarang aktivitas perdagangan sudah
lebih baik dan lebih modren , dengan indikator meluasnya jaringan perdagangan dan variasinya komoditi perdagangan.
Pelabuhan adalah suatu kawasan perairan yang tertutup atau terlindung dan cukup aman dari pengaruh angin dan gelombang, yang dilengkapi berbagai fasilitas, seperti perbengkelan dan pengangkutan barang - barang .
semua komponen fasilitas – fasilitas yang ada, baik fasilitas yang dasar maupun fasilitas fungsional telah dapat di gunakan, sehingga Pelabuhan ini telah dapat
menggunakan sebagaimana fungsinya.
Pelabuhan sebagai titik singgung atau tempat pertemuan dua moda atau sistem transportasi yaitu transportasi laut dan transportasi darat termasuk
angkutan sungai .Ini berarti pelabuhan harus menyediakan berbagai fasilitas dan pelayanan jasa yang dibutuhkan untuk perpindahan barang dari kapal ke moda
angkutan darat, atau sebaliknya.
Aktivitas perdagangan baik ekspor maupun impor pelabuhan kerap
keberadaan pelabuhan. Tetapi ingat di pelabuhan itu bukan tempat penumpukan barang pelabuhan itu tempat untuk sementara maka dengan kondisi tersebut,
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lapangan telah dituangkan
di Bab Pembahasan menimbang dan mempelajari serta memperoleh sumber tentang topic penulis dengan metode yang telah ditentukan maka penulis dapat menarik kesimpulan. Pelabuhan berfungsi sebagai pintu gerbang dari suatu
negara atau daerah dimana pelabuhan tersebut berlokasi di pinggir sungai, maka aktivitas perdagangan dan bongkar muat barang yang di transfor lebih mudah.
Dan pada umumnya bangunan – bangunan tersebut memiliki fungsi yang sama semenjak dibangun tersebut hingga sekarang, sampai sekarang aktivitas perdagangan masih berjalan dengan lancar melalui alat transfortasi seperti kapal – kapal, Boat melalui Sungai Berumun.
B. Saran
Dari berbagai permasalahan sampai dengan kesimpulan yang dibuat oleh
penulis Diatas, akan menjadi sia – sia jika tidak ada tindak lanjutan dari pihak – pihak yang terlibat, karena itu penulis mengusulkan:
1. Di harapkan kepada masyarakat agar lebih di pergunakan sebaik – baiknya seperti tempat – tempat perdagangan misalnya pasar ikan, tempat
65
2. Diharapkan kepada masyarakat labuhan bilik merawat bangunan pelabuhan labuhan bilik agar terjaga sehingga transportasi berjalan dengan baik.
3. Diharapkan kepada pihak swasta yang mendiami maupun tidak mendiami bangunan tersebut, agar kiranya berupaya melestarikan peninggalan –
peninggalan bersejarah yag ada di Labuhan bilik.
4. Diharapkan kepada pemerintah agar memperhatikan bangunan – bangunan bersejarah yang terdapat di Labuhan Bilik, agar terawat sehingga dapat
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Ilmu Sosial, 2007. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Medan : FIS
Unimed.
Alwi, Hasan. 2003. Kamus Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka UIP
Jum’ah, Fajri Lailatul ( 2012 ). Analisis Peninggalan – peninggalan Bersejarah
Kesultanan Panai di Labuhan Bilik Kabupaten Labuhan Batu, Skripsi
Jurusan Pendidikan Sejarah. FIS – UNIMED
Kansil, Drs.C.S.T. 1985. Pokok – Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia. Jakarta : Aksara Baru
Kuntowijoyo,1994. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Dalam Penulisan Sejarah. Yogyakarta. PT.
Tiara Wacana
Said, H. Mohammad. 1985, Aceh Sepanjang Abad. P.T.Harian Waspada Medan
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak Sukanti, Dwi 2005. Panduan Belajar Ekonomi. Jakarta : PT.Gramedia Simangarimbun, Masri 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3S
Tanjung, Yushar. ( 2007 ). Kepercayaan Magi dan Ritual pada Masyarakat Nelayaan Melayu Labuhan Batu. Program Studi Ansos Unimed, Tesis
Ansos, Unimed, Medan
67
Undang – undang Republik Indonesia tahun 1992 Tentang Cagar Budaya
Yusmaliza, ( 2011 ), Sejarah Berdiri dan Runtuhnya Kerajaan Panai di
Labuhan Bilik ( 1670 – 1946 ), Skripsi Jurusan. Pendidikan Sejarah FIS - UNIMED
Harian Umum Waspada, terbit pada hari Sabtu tertanggal 28 mei 2011.