• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) Pengelolaan Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) (Studi Situs SMP Negeri 5 Wonogiri).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) Pengelolaan Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) (Studi Situs SMP Negeri 5 Wonogiri)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada

Program St udi M anajem en Pendidikan

Program Pascasarjana Universit as M uham madiyah Surakart a unt uk M emenuhi Salah Satu Syarat Guna M emperoleh

Gelar M agister dalam Ilmu M anajemen Pendidikan

Oleh : JOKO M URSITO NIM .: Q.100 110 227

PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER

PADA PEM BELAJARAN PENDIDIKAN KEW ARGANEGARAAN (PKn) (Studi Situs SM P Negeri 5 W onogiri)

Joko M ursito; Yetty Sardjono; Sigit Haryanto

jokomursito50@yahoo.co.id;yetisarjono@ yahoo.go.id;w ongsodi47yahoo.com

ABSTRACT

The purpose of t his research is t o describe and ident ify t he m anagem ent of charact er educat ion in learning of civic educat ion on Junior High School of 5 Wonogiri, including preparat ion, action, and assessm ent . This is a qualit ative or naturalistic research. The location of this research is on t he Junior High School of 5 W onogiri. The period of t his research is begun in the end of second semest er, academic year 2012/ 2013, M arch 2013 t ill July 2013. Dat a resources of t his research are a) inform ant s, consisting of principal, t eachers and st udent s, b) act ivit ies according t o t he problem st at ement , c) docum ent ation consist s of w rit t en document relat ed to t he problem st at em ent . Techniques of collect ing dat a are using int erview , observat ion and document at ion. Dat a validit y is t est ed by using resources and m et hod t riangulation. The result s of this research are 1) t eachers are follow ing t he socializat ion of character education, following t raining and coaching, coordinat ing wit h their partners, com posing t he learning inst rument continuously, developing the subject mat t er and using facilit ies and learning media according t o t he subject m at ter, 2) t eachers becam e t he m odel, applied charact er educat ion inside and out side t he class relat ed t o t he act ivit ies on t he school, developed t hrough rout ine and incident al act ivit ies, applied charact er educat ion through ext racurricular and blocked of dependence w it h t he subject m at t er, 3) t he assessm ent are using case st udy for individual and group, evaluat ion on t eachers’ performance, public opinion, evaluat ion on st udent s’ act ivit ies on the school and clarification on st udent s’ activit ies on the home.

(4)

Pendahuluan

Dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional dijelaskan bahw a pendidikan adalah usaha sadar dan t erencana unt uk mew ujudkan suasana belajar dan proses pem belajaran agar pesert a didik secara akt if m engembangkan pot ensi dirinya unt uk mem iliki kekuatan spirit ual keagam aan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak m ulia, sert a ket eram pilan yang diperlukan bagi dirinya, m asyarakat , bangsa dan negara.

Pendidikan disepakat i oleh banyak ahli memiliki peran yang besar dalam penyediaan sumber daya m anusia yang berkualitas dan daya saing yang t inggi. Semakin t inggi t ingkat pendidikan, semakin t inggi peluang seseorang unt uk meningkat kan kualitas daya saing m ereka dan sem akin rendah tingkat pendidikan akan sem akin sulit m enumbuhkan kem am puan dan daya saing seseorang (M aliki, 2008: 272).

Pendidikan karakt er m enjadi kebutuhan mendesak m engingat demoralisasi dan degradasi penget ahuan sudah sedemikian akut menjangkit i bangsa ini di sem ua lapisan m asyarakat . Pendidikan karakt er diharapkan mampu membangkit kan kesadaran bangsa ini untuk membangun pondasi kebangsaan yang kokoh. M unculnya gagasan program pendidikan karakt er dalam dunia pendidikan di Indonesia dapat dimaklum i sebab selam a ini dirasakan proses pendidikan t ernyat a belum berhasil m em bangun manusia Indonesia yang berkarakt er. Banyak yang m enyebut bahw a pendidikan t elah gagal m em bangun karakt er (Asm ani, 2011: 47).

(5)

em osi ini adalah bekal pent ing dalam m em persiapkan anak m enyongsong m asa depan karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam t ant angan kehidupan, t erm asuk t antangan unt uk berhasil secara akadem is (Suyanto, 2010).

Hampir sem ua kegiat an di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu sisw a mengem bangkan pot ensi dirinya. Upaya it u akan optim al jika sisw a sendiri secara akt if berupaya mengem bangkan diri sesuai dengan program-program yang dilakukan oleh sekolah. Oleh karena it u sangat penting untuk mencipt akan kondisi agar sisw a dapat mengembangkan diri secara opt im al (Hasbullah, 2006: 121).

Dari ungkapan t ersebut penulis t ert arik mengadakan penelitian t ent ang Pengelolaan Pendidikan Karakt er Pada Pembelajaran Pendidikan Kew argan egaraan (PKn) (Studi situs SM P Negeri 5 Wonogiri) dengan tujuan unt uk m endeskripsikan dan menget ahui secara mendalam proses pengelolaan pendidikan karakt er pada pem belajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri, meliput i perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

M etode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualit atif at au nat uralist ic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, disebut juga sebagai met ode et nografi karena pada awalnya m et ode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang ant ropologi budaya, disebut sebagai kualit at if karena dat a yang t erkum pul dan analisisnya lebih bersifat kualit atif (Sugiyono, 2011: 8).

(6)

dengan cara indukt if dan perhatian ut ama peneliti kualit atif adalah jaw aban at as pert anyaan bagaim ana orang dalam kehidupan m ereka dapat dimengert i (Sut am a, 2010: 62-63).

Pada penelit ian kualit atif, dat a bersifat kualit atif dan bentuk verbal, yakni berwujud kat a-kat a sert a m erupakan suat u penelit ian yang m enekankan pada proses sert a m akna (perspekt if dan partisipasi), sehingga bent uk penelit ian dengan st rat egi t erbaik menggunakan met ode penelitian deskript if kualit at if.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Set elah mengadakan pencat at an dokumen, pengam at an dan w aw ancara di lokasi penelit ian dari bulan M aret hingga Juli 2013 di SM P Negeri 5 Wonogiri, peneliti t elah m em peroleh dat a et nografi yang ada relevansinya dengan Pengelolaan Pendidikan Karakt er Pada Pembelajaran Pendidikan Kew argan egaraan (PKn). Tem uan et nografi t ersebut menunjukkan adanya makna kegiat an yang dilakukan berulang-ulang dan sudah m embudaya pada SM P Negeri 5 Wonogiri.

(7)

1. Perencanaan guru dalam m enerapkan pendidikan karakt er pada pem belajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri ant ara lain meliput i kegiatan sepert i berikut :

a. Guru mengikut i sosialisasi, mengikut i bimbingan dan pelatihan pendidikan karakt er m elalui diklat dan kegiat an kedinasan secara int ernal dan berkelanjut an.

Dalam penelit ian ini dijelaskan bahwa pendidikan karakt er m erupakan kebijakan pendidikan nasional yang baru dan harus dit erapkan pada set iap m at a pelajaran. Dengan demikian, set iap guru m at a pelajaran t erm asuk guru m at a pelajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri harus mengikut i sosialisasi dan mengikuti bimbingan dan pelat ihan pendidikan karakt er m elalui diklat dan kegiat an kedinasan secara int ernal dan berkelanjut an. Dari kegiat an t ersebut , guru dapat mem persiapkan diri dalam pem belajaran dan pendidikan karakt er.

M enurut Arikunto (2008: 9), perencanaan mencakup set iap keputusan yang harus dilakukan di m asa yang akan datang. Perencanaan t ersebut dapat dilakukan dengan m engikuti sosialisasi dan mengikuti bimbingan dan pelat ihan pendidikan karakt er m elalui diklat dan kegiat an kedinasan secara int ernal dan berkelanjut an. Dari kegiat an t ersebut , guru dapat m enguasai m at eri dan memahami pendidikan karakt er.

(8)

Perbedaan dengan penelit ian How ard (2007) adalah jenis mat a pelajaran. Penelitian t ersebut hanya berfokus pada mat a pelajaran IPA. Sedangkan Perkembangan kurikulum disesuaikan dengan konsep-konsep dasar yang t erdapat pada set iap m at a pelajaran sehingga t et ap sesuai dengan m at eri yang disampaikan dalam kurikulum yang baru.

Terkait dengan penelitian Raihani (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Education Reforms in Indonesia in the t went y-first cent ury adalah reform asi pendidikan. Dalam penelitian t ersebut dijelaskan bahw a kerunt uhan rezim Soehart o diikuti dengan reformasi pendidikan di Indonesia. Sist em pendidikan m engikuti sist em desent ralisasi dengan m enerapkan M anajemen Berbasis Sekolah (M BS).

Perbedaannya dengan penelit ian Raihani (2007) adalah dasar hukum pendidikan nasional. Penelitian tersebut hanya fokus pada reform asi pendidikan yang berkait an dengan Undang-undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dan M anajem en Berbasis Sekolah (M BS). Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pendidikan karakt er berlaku secara nasional di set iap jenjang pendidikan. Walaupun sekolah menerapkan M BS, pendidikan karakt er bersifat wajib dan dit erapkan sesuai dengan kebijakan masing-m asing sekolah.

b. Guru m elakukan koordinasi dengan sesama guru pengam pu mat a pelajaran.

(9)

pem belajaran, khususnya pendidikan karakt er sesuai dengan mat eri yang disampaikan.

M enurut Sanjaya (2008: 24) dalam bukunya yang berjudul St rat egi Pem belajaran Berorient asi St andar Proses Pem belajaran sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan dalam m encipt akan iklim belajar yang nyam an. Hal ini dapat dilakukan dengan koordinasi dengan sesam a guru pengampu m at a pelajaran.

Persamaan dengan penelitian M iles dan Singal (2010) dalam penelitiannya yang berjudul The Education for All and Inclusive Educat ion Debat e : conflict, cont radict ion or opport unit y adalah peran

prakt isi pendidikan. Dalam penelit ian t ersebut dijelaskan bahw a guru sebagai prakt isi pendidikan m em punyai peran penting dalam pendidikan unt uk set iap anak, khususnya anak dengan pendidikan khusus dan m em punyai kelainan fisik. Dengan keadaan t ersebut , guru m em punyai keleluasaan dalam mengambil kebijakan yang t epat .

Adapun Perbedaan dengan penelitian M iles dan Singal (2010) adalah karakt erist ik sisw a. Dalam pem belajaran t ersebut dijelaskan bahw a pendidikan t idak m erat a untuk set iap anak yang berhak. M ereka yang mem punyai perbedaan fisik dan kelem ahan m ent al m engalami kesulit an dalam memperoleh pendidikan. keadaan t ersebut hanya disikapi dengan kebijakan kondisional dari guru dan pem erint ah. Dalam penelitian ini dijelaskan bahw a di tingkat sekolah, set iap guru m em punyai kebebasan dan kew enangan dalam mem persiapkan diri yang pent ing dan berm anfaat dalam perencanaan pendidikan karakt er. M ereka berkoordinasi sehingga sem akin siap dan m at ang dalam m erencanakan pendidikan karakt er.

(10)

Perencanaan pem belajaran secara t erst rukt ur diperhat ikan pula dalam penyusunan silabus dan RPP. Administ rasi ini dijadikan sebagai salah sat u tolok ukur kesiapan guru. Dengan demikian, pendidikan karakt er diharapkan m encakup aspek penget ahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (act ion) (Suyant o, 2010).

Di lokasi penelit ian, salah sat u indikat or kesiapan guru dalam m engelola pem belajaran, guru harus menyusun adm inist rasi, salah satunya adalah silabus dan Rencana Pelaksanaan Pem belajaran (RPP). Dengan penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pem belajaran (RPP) secara berkala, guru m em pelajari m at eri dan m em persiapkan keperluan dalam pem belajaran. Dengan cara ini, guru tidak bekerja sekali w akt u, t et api berkelanjut an sesuai dengan perkem bangan mat eri yang disampaikan.

penyusunan silabus m encakup komponen : (1) St andar kom pet ensi, (2) Kompet ensi dasar, (3) M at eri pokok pem belajaran, (4) Indicat or, (5) Penilaian, (6) Alokasi w aktu, (7) Sumber belajar, dan dilengakapi dengan (8) Pendidikan karakt er. Langkah Selanjutnya guru penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) m inimal m encakup kom ponen : (1) Ident itas m at a pelajaran, (2) Alokasi w akt u, (3) St andar kompet ensi, (4) Kom pet ensi dasar, (5) Indicat or pencapaian kom pet ensi, (6) Tujuan pembelajaran, (7) M ateri ajar, (8) M et ode pem belajaran, (9) Kegiat an pem belajaran terdiri dari Ekplorasi, Elaborasi, Konfirm asi (EEK) dan karakt er yang diharapkan, (10) Penilaian hasil belajar, dan (11) Sumber belajar.

(11)

kelulusan, ant ara lain : (1) Disiplin m eliputi indicator : dat ang dan pulang t epat w akt u, m engikuti kegiat an dengan tertib, m ent aati aturan yang berlaku, (2) Tanggung jaw ab m eliputi indicat or : M enyelesaikan t ugas t epat w akt u, berani menanggung resiko, (3) Bersih meliputi indicat or :

membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan sesudah

dan sebelum makan, tidak buruk sangka, membersihkan tempat kegiatan,

merawat kebersihan diri, (4)

Sopan santun m eliput i indicator :

berbicara dengan sopan, bersikap hormat pada orang lain, berpakaian sop

an, menerapkan salam, senyum dan sapa, (5) j

ujur m eliput i indicator :

menyampaikan pesan apa adanya (terbuka),mengatakan apa adanya, tida

k menipu, tidak bohong, tidak berlaku curang, (6) Kerohanian (

relegius)

m eliput i indicat or :

melaksanakan ibadah sesuai norma agamanya

masing-masing, berdoa setiap mengawali dan mengakhiri suatu kegiatan,

bersikap toleransi (saling menghormati antara pemeluk agama yang satu

dengan yang lain), (7)

Pat riot isme m eliput i indicator Peduli dan

m encint ai t erhadap lingkungan, mem elihara fasilit as sekolah,

dapat bekerjasama, (8)

Nasionalism e meliput i indicat or : mendahulukan

kepent ingan bersama,

menghindari permusuhan dengan teman,

dapat bekerjasama, (9) D

emokrat is meliputi indicat or : m engupayakan

m usyaw arah set iap menent ukan keput usan bersama,

mengakui dan

menerima adanya perbedaan pendapat, berani menyampaikan pendapat

dengan sopan, berani bertanya, b

ersedia m elaksanakan keputusan hasil

m usyaw arah secara bert anggung jaw ab, (10) Percaya diri meliput i indicat or :

Berani bersaing (berkompetisi) dibidang prestasi diri,

mengakui kelebihan orang lain,

memaklumi kekurangan orang lain,

melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuannya,

Pant ang menyerah,

mengutamakan usaha sendiri dari pada bantuan orang lain,

berusaha

(12)

Dalam penelit ian ini dijelaskan bahw a pendidikan khusus dit ujukan untuk mengem bangkan budi pekert i sesuai dengan mat eri yang disampaikan dalam pembelajaran. Pendidikan t ersebut disebut dengan pendidikan karakt er yang dit ujukan untuk seluruh anak.

Persamaan dengan penelit ian Chen dan Soon (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Education and Services for Children and Yout h w it h Emot ional and Behavioral Disorders in Singapore adalah

kajian t ent ang pendidikan khusus. Dalam penelitian t ersebut dijelaskan bahw a Pendidikan t ersebut dit ujukan untuk anak-anak dan pem uda yang m engalami ket erbelakangan ment al dan penyim pangan perilaku (kenakalan).

Adapun Perbedaan dengan penelitian Chen dan Soon (2006) adalah kebijakan pendidikan nasional. Dalam penelit ian ini dijelaskan bahw a pendidikan karakt er baru saja dit erapkan set elah t erjadi pelanggaran dan penyim pangan oleh remaja, khususnya sisw a. hal ini t erjadi karena m ereka hanya cerdas secara kognit if, t et api t idak dit unjang dengan sikap dan perilaku yang sant un.

d. Guru menggunakan fasilit as dan media pem belajaran sesuai dengan m at eri yang disam paikan.

(13)

Persamaan dengan penelitian M iles dan Singal (2010) dalam penelitiannya yang berjudul The Education for All and Inclusive Educat ion Debat e : conflict, cont radict ion or opport unit y adalah peran

dan inisiat if guru. Dalam penelitian t ersebut dijelaskan bahw a guru m em punyai peran yang besar dalam pendidikan khusus untuk anak dengan perbedaan fisik dan kelemahan ment al. Guru dapat m enentukan inisiatif yang t epat supaya pembelajaran berhasil dan efekt if.

Perbedaan dengan penelit ian M iles dan Singal (2010) adalah jenis sisw a. Dalam penelitian t ersebut dijelaskan bahw a pendidikan t idak m erat a sehingga beberapa anak dengan perbedaan fisik dan kelem ahan m ent al t idak mendapat kesem pat an m em peroleh pendidikan secara layak. Hal ini sangat berbeda dengan anak-anak yang normal dim ana mereka m em punyai kesem pat an yang besar dalam m em peroleh pendidikan. Dalam penelit ian ini dijelaskan bahwa seluruh sisw a m em peroleh pendidikan karakt er. Bahkan pendidikan karakt er m erupakan kebijakan pendidikan nasional yang m ulai disam paikan sejak SD hingga SM A dan sederajat .

2. Pelaksanaan guru dalam menerapkan pendidikan karakt er pada pem belajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri. a. Guru m enjadi t eladan dan panut an bagi sesam a rekan kerja maupun sisw a, selain it u Pendidikan karakt er dit erapkan di dalam dan di luar kelas sesuai dengan aktifit as di sekolah, sert a berlangsung set elah pem belajaran selesai.

(14)

Pendidikan karakt er dapat mem berikan m anfaat langsung bagi sisw a dan guru dalam int ernalisasi karakt er m eliput i aspek kognit if, afekt if dan psikomot orik secara seim bang dan m enyeluruh. M isalnya kegiat an kerohanian dengan beribadah sholat berjamaah di mushola pada saat istirahat kedua. Hal ini merupakan prakt ik dari aspek religious. Selain it u, eksist ensi Kant in Kejujuran juga menunjang pendidikan karakt er

M enurut Sudrajat (2010), pendidikan karakt er bert ujuan untuk m eningkat kan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakt er dan akhlak m ulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai st andar kom pet ensi lulusan. Dengan demikian berart i aspek karakt er dapat dilakukan di dalam m aupun di luar kelas sesuai dengan akt ifit as yang m elibat kan sisw a it u sendiri. akt ifit as t ersebut dapat berkait an dengan pem belajaran maupun akt ifit as lainnya.

Persamaan dengan penelitian Opert t i (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Compet ency-based Curriculum Development : Some Lessons from Ot her Regions adalah manfaat

pendidikan. Dalam penelit ian t ersebut dijelaskan bahwa hasil pengembangan kurikulum sangat berm anfaat dalam kom pet ensi, sist em pendidikan dan demokrasi. Hasil ini diperoleh dari kajian beberapa negara dengan lat ar belakang yang berbada.

(15)

bahw a pendidikan karakt er dapat dilaksanakan di dalam dan di luar kelas, baik dalam pem belajaran m aupun kegiat an lainnya.

b. Pendidikan karakt er dikembangkan melalui kegiat an rut in dan kegiat an incidental m eliputi kegiat an upacara bendera, kegiat an jum a,t pagi, dan kegiat an ekst ra kurikuler.

Di lokasi penelitian, set iap hari Senin m elaksanakan upacara bendera dit ujukan untuk m engem bangkan sikap nasionalism e dan pat riotisme dan set iap hari Jum,at pagi dilaksanakan kegiat an senam pagi dan jum at besih diikuti seluruh w arga sekolah tujuannya unt uk m engembangkan karakt er kebersam aan w arga sekolah, selain it u Pelaksanaan pendidikan karakt er di sekolah dilakukan melalui kegiat an ekst ra kurikuler. Dalam pelaksanaannya, kegiat an ekst ra kurikuler Pram uka m erupakan kegiat an ekst ra kurikuler wajib bagi sisw a kelas VII dan VIII. M anfaat yang dapat diperoleh dari pramuka adalah lat ihan berorganisasi, m engasah kem andirian dan bekerja sama

Asm ani (2011: 64-65) membedakan pelaksanaan pendidikan karakt er m enjadi em pat , yaitu 1) Pendidikan Karakt er berbasis nilai religius (konservasi m oral), 2) Pendidikan Karakt er berbasis nilai budaya (konservasi lingkungan), 3) Pendidikan Karakt er berbasis lingkungan (konservasi lingkungan) dan 4) Pendidikan Karakt er berbasis pot ensi diri (konservasi hum anis). Dalam pelaksanaannya, pendidikan moral dapat dikem bangkan sesuai dengan basis nilai t ert entu, baik secara rut in m aupun insident al.

(16)

Perkem bangannya, mereka m endapat kesempatan yang semakin besar dan hampir sebanding dengan anak-anak yang norm al. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa set iap anak w ajib m engikut i kegiat an ekst ra kurikuler sesuai dengan kebijakan dan perat uran sekolah.

Kegiat an kerohanian juga m endapat perhatian dalam pendidikan karakt er, Di lokasi penelitian t erdapat mushola sebagai salah satu fasilit as peribadahan. Akt ifit as kerohanian cukup sibuk t erut ama pada ist irahat kedua dimana warga sekolah m elaksanakan sholat zhuhur berjamaah. Pihak sekolah juga m elakukan pembagian zakat , baik zakat fit rah m aupun zakat kurban. Bagi umat beragam a selain muslim juga m endapat kesempat an untuk m elaksanakan ibadah yang pelaksanaannya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah, semua kegiat an t ersebut dapat berjalan dengan saling mengahargai dan saling m enghorm at i ant ara yang satu dengan yang lain. Selain itu masih banyak kegiat an yang m enunjang pendikan karakt er ant ara lain kegiat an aksi social dan kegiat an kem anusiaan.

M egaw angi (2010) m enyebut kan urut an pert am a dalam pilar pendidikan karakt er adalah Cint a tuhan dan alam sem est a besert a isinya. Hal ini berart i bahwa kegiat an keagam aan menjadi pelaksanaan pendidikan karakt er yang sangat pent ing. Namun dem ikian, kegiat an keagam aan di lokasi penelit ian tidak optim al. Hanya beberapa w arga sekolah yang t erbiasa m elaksanakan sholat berjamaah di m ushola.

(17)

pelaksanaan pendidikan karakt er. Salah satunya adalah mushola sekolah yang menunjang aspek religius dalam pendidikan karakt er.

3. Penilaian guru dalam menerapkan pendidikan karakt er pada pem belajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 W onogiri,

Pendapat peneliti berkait an dengan penelit ian ini adalah Penilaian. Penilaian m erupakan suatu kegiat an yang dilakukan oleh guru, beberapa hal yang perlu diperhat ikan dalam penilaian pesert a didik ant ara lain : (1) Penilaian ditujukan untuk m engukur pencampaian kompet ensi, (2) Penilaian m engunakan acuan kret eria yakni berdasarkan pencapaian kompet ensi pesert a didik set elah m engikut i proses pem belajaran, (3) Penilaian dilakukan secara m enyeluruh dan berkelanjut an, (4) Hasil penilaian dit indak lanjut i dengan program remidiasi bagi pesert a didik yang pencapaian kom pet ensinya dibaw ah Krit eria Ket unt asan M inim al (KKM ) dan program pengayaan bagi pesert a didik yang t elah memenuhi Krit eria Ket unt asan M inimal (KKM ), (5) Penilaian harus sesuai dengan kegiat an pem belajaran.

Adapun Inst rum ent penilaian dalam pem belajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) dapat berw ujud evaluasi yang proses pengukurannya dapat dilakukan m elalui t es lesan dan t es t ert ulis at au tidak m elalui t es (nont es) m isalnya observasi dan pem berian t ugas individu dan kelom pok.

Kesuma (2011: 138) m enjelaskan tujuan evaluasi pendidikan karakt er sebagai berikut : (1) M enget ahui kem ajuan hasil belajar dalam bentuk kepem ilikan sejum lah indikat or karakt er t ert ent u pada anak dalam kurun w akt u t ert ent u, (2) M enget ahui kekurangan dan kelebihan desain pem belajaran yang dibuat oleh guru, (3) M enget ahui tingkat efekt ivit as proses pembelajaran yang dialam i oleh anak, baik pada set ing kelas, sekolah m aupun rumah.

(18)

Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri diperoleh dat a bahw a penilaian diaw ali dengan melakukan t es lesan, t es t ert ulis, t es pemberian t ugas individu dan kelom pok, dan t es observasi. (1) Tes lesan dilakukan sebelum dan sesudah proses pem belajaran berlangsung dengan t ujuan unt uk m enget ahui pemahaman sisw a t erhadap konsep, prinsip kompet ensi dasar pada t ahap t ert ent u t elah dikuasai at au belum, (2) Tes t ert ulis dilakukan pada saat pelaksanaan ulangan harian, ulangan t engah semest er, ulangan akhir sem est er dan ulangan kenaikan kelas dengan t ujuan untuk m enget ahui kem am puan pesert a didik t erhadap aspek cognitif ( penget ahuan akadem ik ) Bent uk inst rumennya m eliput i : pilihan ganda, uraian objekt if, uraian non objekt if, jawaban singkat , m enjodohkan, dan benar-salah, (3) Tes pemberian t ugas individu dan kelompok dilakukan set elah pembelajaran berlangsung selam a dua minggu dengan tujuan unt uk m enget ahui aspek afekt if pada karakt er t anggung jaw ab, kedisiplinan dan kebersamaan, (4) Tes observasi berupa lembar pengam at an dilakukan pada st udi lapangan misalnya pada saat jajak pendapat, kegiat an ibadah, kegiat an ekst ra, kegiat an upacara bendera, kegiat an social dan lain - lain, dengan t ujuan untuk m enget ahui perubahan t ingkah laku (aspek Psikom otor) pesert a didik.

mengikut i sosialisasi, m engikuti bim bingan dan pelat ihan pendidikan karakt er melalui diklat dan kegiat an kedinasan secara int ernal dan berkelanjut an.

Simpulan

Penelit ian ini m engambil judul Pengelolaan Pendidikan Karakt er pada Pembelajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) (St udi Sit us SM P Negeri 5

Wonogiri). Perm asalahan dalam penelit ian ini adalah (1) Bagaim ana perencanaan

(19)

Kew argan egaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri? dan (3) Bagaim ana penilaian guru dalam menerapkan pendidikan karakt er pada pem belajaran Pendidikan Kew argan egaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri? Selaras dengan rumusan masalah, hasil penelit ian, dan pem bahasan, sert a mengacu pada kajian t eori yang dikem ukakan para pakar, maka dapat dit arik sim pulan sebagai berikut :

1. Perencanaan guru dalam m enerapkan pendidikan karakt er pada pem belajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri ant ara lain perencanaan diaw ali dari guru m engikut i sosialisasi, mengikut i bimbingan dan pelatihan pendidikan karakt er m elalui diklat dan kegiat an kedinasan secara int ernal dan berkelanjut an, guru m elakukan koordinasi dengan sesam a guru pengampu m at a pelajaran, guru menyusun inst rum ent pem belajaran berupa silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan pendidikan karakt er, guru m enggunakan fasilit as dan m edia pembelajaran sesuai dengan m at eri yang disam paikan.

(20)

3. Penilaian guru dalam menerapkan pendidikan karakt er pada pem belajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 W onogiri.

Penilaian diawali dengan m elakukan t es lesan, t es t ert ulis, t es pem berian tugas individu dan kelom pok, dan tes observasi. (1) Tes lesan dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran berlangsung dengan t ujuan unt uk menget ahui pem aham an sisw a t erhadap konsep, prinsip kom pet ensi dasar pada t ahap t ert ent u t elah dikuasai at au belum , (2) Tes t ert ulis dilakukan pada saat pelaksanaan ulangan harian, ulangan t engah sem est er, ulangan akhir sem est er dan ulangan kenaikan kelas dengan tujuan unt uk menget ahui kem ampuan pesert a didik t erhadap aspek cognit if ( penget ahuan akadem ik ) Bent uk inst rumennya m eliput i : pilihan ganda, uraian objekt if, uraian non objekt if, jawaban singkat , m enjodohkan, dan benar-salah, (3) Tes pemberian t ugas individu dan kelompok dilakukan set elah pem belajaran berlangsung dengan tujuan unt uk m enget ahui aspek afekt if pada karakt er t anggung jaw ab, kedisiplinan dan kebersam aan, (4) Tes observasi berupa lembar pengamat an dilakukan pada studi lapangan m isalnya pada saat jajak pendapat, kegiat an ibadah, kegiat an ekst ra, kegiat an upacara bendera, kegiat an social dan lain - lain, dengan tujuan unt uk m enget ahui perubahan tingkah laku (aspek Psikomotor) pesert a didik.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi 2008. M anajemen Pendidikan. Yogyakart a: Adit ya M edia.

Asmani, Jamal M a’ mur. 2011. Buku Panduan Int ernalisasi Pendidikan Karakt er di Sekolah. Yogyakart a: DIVA Press.

Azra, Azyumardi. 2010. Pendidikan Karakt er: Peran Gerakan Perempuan. Art ikel Int ernet .

(21)

Hasbullah. 2006. Otonomi Pendidikan: Kebijakan Ot onomi Daerah dan Implikasinya t erhadap Penyelenggaraan Pendidikan. Jakart a: Raja Grafindo Persada.

How ard, Judith, 2007. “ Curriculum Development ” . Cent er for t he Advancem ent of Teaching and Learning, Elon Universit y.

Kesum a, Dharma; Triatna, Cepi; dan Perm ana, Johar. 2011. Pendidikan Karakt er, Kajian Teori dan Prakt ik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

M aliki, Zainuddin 2008. Sosiologi Pendidikan. Yogyakart a: Gadjah M ada Universit y Press.

M egaw angi, Ratna. 2010. Pengembangan Program Pendidikan Karakt er di Sekolah: Pengalaman Sekolah Karakt er. Art ikel Internet .

M iles, Susie dan Singal, Nidhi, 2010. “ The Education for All and Inclusive Educat ion Debat e : conflict , cont radiction or opport unit y” . Int ernational Journal of Inclusive Educat ion, volume 14, number 1, p. 1-15.

Opert t i, Renato, 2008. “ Compet ency-based Curriculum Development : Som e Lessons from Ot her Regions” . Associat ion for t he Development of Education in Africa (ADEA).

Raihani, 2007. “ Educat ion Reforms in Indonesia in t he t w ent y-first cent ury” . Int ernational Educat ion Journal, volume 1, number 8, p. 172-183.

Sanjaya, Wina. 2008. St rat egi Pembelajaran Berorient asi St andar Proses Pembelajaran. Jakart a: Kencana Prenada M edia Group.

Sudrajat , Ahmad. 2010. Konsep Pendidikan Karakt er. Art ikel Int ernet .

Sugiyono. 2011. M et ode Penelit ian Kuant itat if, Kualit atif, dan R& D. Bandung: Alfabet a.

Sut am a. 2010. M et ode Penelit ian Pendidikan: Kuant it atif, Kualit atif, PTK, R & D. Surakart a: Fairuz M edia.

Suyanto. 2010. Urgensi Pendidikan Karakt er. Art ikel Int ernet .

Referensi

Dokumen terkait

29 OKTOBER 2011 TAHUN AKADEMIK 2011/2012. FAKULTAS TEKNIK

Buku Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi

Disini peneliti mencoba mendisain database adan aplikasi pengolahan data siswa di SMK-1 YPKP dengan memanfaatkan Bahasa Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Dengan ini

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No: 10/POKJA ULP II-PSTW/12/2014 tanggal 15 Desember 2014 bahwa pemilihan Penyedia Barang dan Jasa Paket pekerjaan Pengadaan

[r]

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Langgeng Wening Puji Universitas

Salah satu lembaga pendidikan untuk anak usia dini yang menjadi tempat. penelitian ialah Yayasan Pendidikan Nasional (YPN) Putra Sejahtera yang

SEGMEN BERITA REPORTER A jogjakarta sebagai pusat film