• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBINAAN MORALITAS SISWA KELAS XI SMAN 1 DOLOK SANGGUL TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBINAAN MORALITAS SISWA KELAS XI SMAN 1 DOLOK SANGGUL TAHUN PELAJARAN 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBINAAN MORALITAS SISWA KELAS XI SMAN 1

DOLOKSANGGUL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Ida R Simatupang NIM. 308111048

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iv ABSTRAK

(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala pertolongan dan kasih-Nya selalu melimpah yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini diberi judul “Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Moralitas siswa kelas XI SMAN 1 Doloksanggul tahun pelajaran 2011/2012”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED).

2. Bapak Drs. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

3. Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

4. Ibu Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi (PS). yang dengan penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk, bimbingan-bimbingan dan saran-saran kepada penulis.

(6)

ii

7. Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan, S.H., M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).

8. Ibu Dra. Rosnah Siregar, S.H., M.Si, selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini. 9. Ibu Dra. Siti Bunga Sitohang, S.H., M.Hum, selaku dosen Pembimbing

Akademik (PA) dan dosen penguji penulis yang telah banyak memberi masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini.

10. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku dosen penguji penulis yang telah banyak memberi masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini.

11. Bapak/Ibu dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

12. Kepada Bapak Kepala Sekolah dan Bapak guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.

13. Teristimewa kepada kedua orang tuaku, Ayahanda Rusman Simatupang dan Ibu tersayang (alm) Revina Lumban Gaol yang telah memberikan doa, membesarkan, membimbing, dan memberikan semangat dengan penuh kasih sayang serta pengorbanan yang tiada taranya kepada penulis.

14. Terkhusus kepada abang Togi H Purba dan kakak saya Ester Redinta Simatupang yang telah banyak membantu penulis selama kuliah di Universitas Negeri Medan (UNIMED).

15. Kepada kakak tercinta Lamria Simatupang dan Dorpaima Simatupang yang selama ini selalu memberikan dukungan semangat dan doa serta moril dan materil kepada penulis.

(7)

iii

17. Kepada kakak saya Masta Simatupang, Rusminta Simatupang, Doropat Simatupang, Tionom Simatupang, yang telah mendoakan saya dan memberi semangat kepada penulis.

18. Kepada abang saya tercinta Dermanto Lumbanraja yang telah setia memberikan dukungan, motivasi, petunjuk-petunjuk serta menguatkan penulis akan banyak hal.

19. Kepada teman-temanku yang telah banyak membantu penulis khususnya kepada Tarulina Simamora, Elvi Sembiring, Rifka Situmorang, Elfrida Simamora, Richard Saragih, Maruntung Sihombing, Aprianus Nadeak, Bram warmaya Lubis, dan kepada semua teman yang banyak membantu penulis selama kuliah di Universitas Negeri Medan.

20. Kepada semua keluarga yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas, dukungan, doa, dan semangat yang telah diberikan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis menyadari bahwa dalam penyususunan skripsi ini masih belum sempurna, baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat membantu dan memberi mamfaat.

Medan, Juli 2012

Penulis,

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentukan sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor yang menyangkut perilaku manusia, kemampuan dan kemauan belajar sehingga pada akhirnya proses mendorong pertumbuhan dan perkembangan kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut membawa dampak positif.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”

dan ayat (3) menegaskan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-Undang. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuan nasional negara Indonesia. Oleh sebab itu seluruh komponen bangsa harus terlibat dalam pencapaian tujuan nasional ini.

Zuriah (2007:7) mengatakan : secara lebih khusus lagi peranan pendidikan (edukasi) dalam mengadakan perubahan (transformasi) dapat dilihat sebagai berikut:

1. Menjaga generasi sejak kecil, mengembangkan pola hidup, pemikiran mereka agar mereka menjadi pondasi yang kuat.

(9)

2

3. Pendidikan sangat penting sebagai alat menjaga diri dan memelihara nilai-nilai fositif.

Undang undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nasional pasal 3 menegaskan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pribadi yang terdidik secara moral adalah pribadi-pribadi yang mampu menyerap sekaligus melaksanakan hasil pertimbangan moral dan sekaligus memiliki kesadaran akan adanya prinsip-prinsip keadilan di dalam kehidupan anak didik.

Menurut Asri (2004:21) bahwa moral adalah : “perbuatan atau tingkah laku manusia yang timbul karena adanya interaksi antara individu-individu di dalam pergaulan”.

(10)

3

Untuk menjabarkan tujuan yang dimaksud dalam pedoman operasional pendidikan formal, disusunlah kurikulum pada masing-masing bidang studi seluruh tingkatan.

Tahun 2006 merupakan tahun yang direncanakan akan disosialisasikannya pemberlakuan Kurikulum Berdasar Standar Isi 2006. Dengan disosialisasikannya Kurikulum tersebut diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik yang terampil dan memiliki standar kompetensi tinggi sehingga menjadi warga negara yang profesional dan memiliki komitmen kuat serta konsisten untuk membangun dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam persaingan global.

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengembangkan, menanamkan dan bisa anak didik sehingga mereka memiliki tanggung jawab untuk memahami, menghayati serta mengamalkan nilai-nilai luhur moral Pancasila ke dalam diri para peserta didik sehingga diharapkan timbul kesadaran akan pentingnya tatanan nilai moral tersebut dan keyakinan. Nilai-nilai moral tersebut dapat diterapkan dalam wujud sikap, tingkah laku dan kepribadian siswa di dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, sekaligus menjadi pedoman bagi kehidupan.

(11)

4

Pembinaan moral bertujuan untuk mencegah dan menghentikan perbuatan yang tidak baik.

Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali terdapat masalah-masalah mengenai moral seseorang yaitu tentang perbuatan-perbuatan yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Salah satu faktor yang menimbulkan kemerosotan moral anak adalah kurangnya bimbingan yang mereka terima. Ketidak sesuaian ini hendaknya dapat diatasi melalui pembelajaran PKn yang diterapkan dalam bidang studi. Pembelajaran mata pelajaran PKn dapat membantu membina moral siswa dalam arti pengetahuan, penghayatan dan pengamalan nilai moral Pancasila dalam kehidupannya yang baik sebagai individu atau anggota masyarakat dimanapun seseorang itu berada.

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan, melestarikan, nilai luhur dan moral yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia, yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan dan ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan menurut Mulyasa (2005:3) adalah sebagai berikut :

a. Mengembangkan kepribadian anak dalam aspek mental, emosi dan spritual.

b. Menanamkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip moral dan mengembangkan kemampuan tentang pembentukan moral.

c. Menanamkan sikap agar menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dan kooperatif (bekerja sama).

d. Mengembangakan sikap toleransi dan pengertian terhadap agama dan kepercayaan yang berbeda-beda.

(12)

5

Apa yang diharapkan pemerintah dan masyarakat dalam menyusun kurikulum, kenyataannya dilapangan sering menghadapi masalah yang sangat sulit untuk dipecahkan. Masih sering ditemui nilai dan teori yang dimiliki setiap siswa jauh berbeda dengan moral yang ada padanya. Sesungguhnya yang diharapkan berdasarkan kurikulum adalah nilai teori dengan moral tidak memiliki kesenjangan atau perbedaan. Hal inilah yang menjadi titik fokus penelitian dan diharapkan akan menemukan penyebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan moral siswa, baik secara ekstern maupun secara intern yang mendukung dan pemberdayaan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan.

Pembinaan moral dalam lingkungan sekolah dapat dilihat bagaimana menjaga hubungan yang sangat vital antara pengetahuan dan tindakan. Moralitas muncul disaat seorang berfikir tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan. Moralitas melibatkan pengujian terhadap berbagai sikap dan perasaan yang dimiliki oleh seseorang, moralitas menyangkut masalah mengenai keputusan-keputusan yang berkaitan dengan apa yang ada pada diri seseorang tersebut.

(13)

6

Tanpa mengecilkan arti dari bidang studi yang lain yang paling dekat untuk mencapai sasaran tersebut adalah bidang studi PKn itu sendiri harus memberikan warna tersendiri kepada bidang studi lain, dalam bidang studi PKn sangat memiliki hubungan yang erat dengan pembentukan moral secara praktis.

Dengan demikian, setelah pembelajaran PKn itu diberikan kepada siswa, siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai yang tertanam dalam pelajaran PKn tersebut. Inilah yang sebenarnya menjadi pokok permasalahan, moral yang diketahui dan dipahami siswa itu adalah moral yang berisi nilai-nilai dan pandangan hidup bangsa yaitu Pancasila. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari siswa menjadi manusia yang bermoral Pancasila, pada akhirnya akan sesuai pengetahuanya dengan apa yang diamalkanya dalam kehidupan sehari-hari.

Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan sebuah penelitian yang berjudul: “Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Moralitas Siswa Kelas X1 SMA Negeri 1 Doloksanggul Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini. Agar peneliti menjadi terarah dan jelas tujuannya maka perlu diadakannya pengidentifikasian masalah.

(14)

7

penelitian banyak dijumpai permasalahan maka harus dicari penyelesaianya.

Dengan demikian, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam pembinaan moralitas siswa.

2. Kemampuan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). 3. Perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn).

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian, agar penulis fokus pada masalah yang akan diteliti. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Ali (2002:36) bahwa :

Untuk kepentingan penulisan karya ilmiah sesuatu yang perlu diperhatikan adalah bahwa masalah penelitian sedapat mungkin diusahakan tidak terlalu luas, masalah yang luas akan menghasilkan analisis yang sempit, sebaliknya bila ruang lingkup dipersempit, dapat diharapkan analisis secara luas dan mendalam.

Maka untuk mempermudah penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut yaitu: “peran pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam

pembinaan moralitas siswa”

D. Perumusan Masalah

Dalam buku pedoman penulis skripsi Unimed (2006:11), menyatakan :

(15)

8

sesuai dengan latar belakang dan ruang lingkup masalah”.

Berdasarkan pernyataan pedoman di atas maka penulis membuat perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : bagaimanakah pembelajaran PKn dapat membina moralitas siswa kelas XI SMA Negeri 1 Doloksanggul?

E. Tujuan Penelitian

Sudah merupakan hal yang lazim bagi setiap orang yang melakukan penelitian terlebih dahulu melakukan tujuan apa yang hendak dicapai, sebab tanpa tujuan segala yang dilakukan akan membawa hasil yang sia-sia. Lebih lanjut seperti dikemukakan Ali (2002:7) bahwa :

Tujuan penelitian sangat besar pengaruhnya terhadap komponen atau elemen generalisasi yang lain, terutama metode teknik alat maupun generalisasi yang diperoleh. Oleh karena itu diperlukan ketajaman seorang dalam merumuskan tujuan penelitian pada dasarnya titik anjak dan titik unjuk yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan dilakukan.

Tujuan penelitian yang diharapkan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peran pembelajaran PKn dalam membina moralitas siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Doloksanggul.

F. Manfaat Penelitian

(16)

9

1. Secara akademik untuk menambah dan mengembangkan khazanah keilmuan peneliti dalam hal pentingnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam pembinaan moral siswa.

2. Secara teoritis dapat menambah wawasan dan informasi bagi guru-guru dalam membina moral siswa.

3. Bagi masyarakat secara praktis hasil penelitian ini sebagai informasi bahwa peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sangat besar dalam pembinaan moral siswa.

(17)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berperan dalam upaya pembinaan moralitas siswa. Siswa tersebut bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Terlihat pada sikap dan tingkah laku mereka yang selalu mematuhi segala peraturan-peraturan yang ada di sekolah serta tata bahasa yang dipakai anak didik tersebut selalu mencerminkan sikap yang baik. Pembelajaran PKn ini dapat merubah tingkah laku anak didik menjadi manusia yang bermoral, beretika dan berwawasan luas.

Peranan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKn) sangat sentral dan memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam rangka untuk membentuk dan sekaligus mengembangkan moral siswa dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai moral Pancasila. Pada umumnya siswa selalu mematuhi setiap peraturan sekolah. Peraturan-peraturan yang ada di sekolah antara lain peraturan tata tertib sekolah memuat hak, kewajiban, sanksi, baik untuk siswa, kepala sekolah, guru dan warga sekolah lainnya.

(18)

61

yang menghasilkan manusia/ peserta didik yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil temuan penelitian di atas, maka yang menjadi saran penulis dalam hal ini adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada kepala sekolah agar lebih proaktif dalam penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar akan berjalan kondusif.

2. Diharapkan kepada tenaga pendidik, disarankan agar dapat lebih peduli memperhatikan cara mengajar yang bernilai efektif dan efisien dan selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang bernilai positif seperti penataran maupun seminar yang dilaksanakan pemerintah ataupun swasta.

3. Diharapkan kepada orang tua agar lebih peduli dalam memperhatikan kelangsungan pendidikan anak, baik di rumah maupun di sekolah.

4. Diharapkan kepada siswa agar lebih berintegritas dalam setiap pembelajaran serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

5. Siswa harus memiliki kesadaran yang tinggi dan kemampuan yang keras untuk mempelajari pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dengan demikian hal ini akan mempermudah dan mempercepat terbentuknya moral siswa.

(19)

62

karena siswa merupakan warga negara yang akan dituntut agar dapat memiliki moral.

(20)

63

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2000. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Asri, Budiningsih. 2004. Pembelajaran Moral Berpijak pada Karakteristik Siswa dan Budayanya. Jakarta : P.T Rineka Cipta.

Azra, Azyumardi, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Azasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta : Prenada Media Group.

Benjamin, Maftuh, dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : P.T Rineka Cipta.

Drajat. 2000. Paradigma Baru dan Pendidikan Moral. Jakarta : P.T Raja Grafindo Persada.

FIS Unimed. 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan.

Magnis, Suseno, Franz. 2003. Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Yoyakarta : Kanisius.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Propesional dan Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: P.T Remaja Roda Karya.

Nasution, S. 2007. Metode Research. Bandung : Bumi Aksara.

Nurul, zuriah. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan. Jakarta : Bumi Aksara.

Sjarkawi. 2008. Pembentukan Moral Kepribadian Anak ( Peran Moral, Intelektual, Emosional dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati diri. Jakarta : P.T Bumi Aksara.

Tarigan, Lemta. 2001. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral. Universitas Negeri Medan.

Undang–Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

(21)

64

UUSPN (Sikdiknas), 2003. Undang-Undang No 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Bandung : Fokus Medan.

Poerwadarminta .2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Yusuf, Syamsu. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya.

Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Persfektif Perubahan. Malang : Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sedangkan dampak terhadap kegiatan sosial budaya cenderung negatif karena terkontaminasinya nilai – nilai budaya setempat dengan adanya kedatangan pengaruh budaya luar daerah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Program Studi

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. yang diperoleh langsung dari struk belanja pelanggan

HONORARIUM PANITIA PELAKSANA KEGIATAN; HONORARIUM PEGAWAI HONORER / TIDAK TETAP; BANTUAN TRANSPORT NARASUMBER DAN BANTUAN TRANSPORT PESERTA; HONORARIUM NARASUMBER; BELANJA

Sehubungan dengan telah berakhirnya masa sanggah terhadap Pengumuman Pemenang Seleksi Sederhana Nomor : 602.1/08/P3RI/DEDAI/POKJA-DINKES/STG/IX/2015, tanggal 11

Yang dimaksud dengan grounding adalah sistem pengamanan terhadap perangkat- perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga dari lonjakan listrik, petir, atau arus

[r]