ANALISIS TEORI KEBUTUHAN MC.CLELLAND TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA BAGI MAHASISWA YANG TELAH
MENEMPUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIMED
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
DHANI HARIS NIM 709210018
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt atas
limpahan nikmat dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Analisis Teori Kebutuhan Mc.Clelland tehadap Motivasi
Berwirausaha bagi Mahasiswa yang Telah Menempuh Mata Kuliah
Kewirausahaan pada Fakultas Ekonomi UNIMED.
Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan da
pengetahuan penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam
penelitian ini. Selain itu penelitian ini dilaksanakan dalam memenuhi salah satu
syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat dukungan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof Ibnu Hajar, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Drs.Thamrin, M.Si, selaku pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, selaku ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Ibu T. Teviana, SE, M.Si. selaku sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas
iv
6. Ibu Fauziah Agustini, SE, MBA, selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Dionisius Sihombing M.Si, selaku dosen pembimbing akademik
yang telah banyak memberikan masukan dan arahan selama perkuliahan.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
9. Teristimewa Orang tua ku tercinta, Ayah tercinta Dharma Satria dan
Ibuku yang tersayang Risnawati Simatupang.
10.Abangku Muhammad Abdi yang telah memberikan dukungannya secara
moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11.Kautsar Iranda, pacarku tersayang yang selalu menemaniku disaat-saat
susah dan senangnya, serta yang selalu menyemangatiku, memberikan
dukungan secara moril dalam penyelesaian skripsi ini.
12.Sahabat-sahabat Ikatan Mahasiswa Wirausaha Indonesiaa (IMAWI) yang
telah banyak memberikan bantuan dalam rangka penyelesaian Skripsi ini.
13.Delfi Prasetya, Aidil Ashadi, Achmad Alhadi, Sarmita dan Putri Maya
Sari Hrp yang telah banyak membantu dalam pengolahan data.
14.Teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu,
terima kasih atas dorongannya selama ini.
15.Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Dan seluruh mahasiswa/i Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah banyak
v
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dalam penulisan kedepan. Akhir kata, penulis berharap
agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Maret 2013
Dhani Haris
NIM. 709210018
vi
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 9
2.1.1. Mata Kuliah Kewirausahaan ... 14
2.1.2. Pengertian dan Hakikat Kewirausahaan ... 18
2.1.3. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan ... 20
2.1.4. Proses Kewirausahaan ... 20
2.1.5. Fungsi dan Peran Wrausaha ... 21
2.1.6. Model Kewirausahaan ... 22
2.1.7. Karakteristik Kewirausahaan ... 25
2.1.8. Motivasi ... 30
2.1.9. Motivasi Berwirausaha ... 33
vii
2.2. Penelitian Yang Relevan ... 38
2.3. Kerangka Berpikir ... 40
2.4. Hipotesis ... 42
BAB III. METODE PENELITIAN ... 44
3.1. Lokasi Penelitian ... 44
3.2. Populasi dan Sampel ... 44
3.2.1. Populasi ... 44
3.2.2. Sampel ... 45
3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 46
3.3.1. Variabel Penelitian ... 46
3.3.2. Defenisi Operasional ... 47
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.5. Teknik Analisis Data ... 52
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 57
4.1. Hasil Penelitian ... 57
4.4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 57
4.4.2. Deskripsi Responden ... 60
4.2. Deskripsi Data Penelitian ... 62
4.2.1. Variabel X1 (Kebutuhan Berprestasi) ... 62
4.2.2. Variabel X2 (Kebutuhan Berkuasa) ... 64
4.2.3. Variabel X3 (Kebutuhan Berafiliasi ... 65
4.2.4. Variabel Y (Motivasi Berwirausaha) ... 66
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ... 69
4.4. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 74
viii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 88 5.1. Kesimpulan ... 88
5.2. Saran ... 90
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Karakteristik dan Watak Kewirausahaan ... 24
2.2. Nilai dan Perilaku Kewirausahaan ... 26
3.1. Jumlah Mahasiswa Yang Telah Menempuh Mata Kuliah Kewirausahaan ... 43
3.2. Jumlah Mahasiswa yang Menjadi Sampel ... 45
4.1. Deskripsi Responden ... 60
4.2. Komposisi Jawaban Responden Variabel X1 ... 63
4.3. Komposisi Jawaban Responden Variabel X2 ... 64
4.4. Komposisi Jawaban Responden Variabel X1 ... 66
4.5. Komposisi Jawaban Responden Variabel Y ... 68
4.6. Pengujian Validitas X1 ... 69
4.7. Pengujian Relibilitas X1 ... 70
4.8. Pengujian Validitas X2 ... 70
4.9. Pengujian Relibilitas X2 ... 71
4.10. Pengujian Validitas X3 ... 72
4.11. Pengujian Relibilitas X3 ... 72
4.12. Pengujian Validitas Y ... 73
4.13. Pengujian Relibilitas Y ... 74
4.14. Hasil Normalitas... 74
4.15. Hasil Uji Multikonilearitas ... 75
4.16. Autokorelasi ... 77
4.17. Koefesien Regresi ... 77
4.18. Tabel Summary ... 79
4.19. Hasil Uji One Way Anova ... 80
4.20. Hasil Uji F ... 81
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Modal Intelektual ... 22
2.2. Model Sistem Wirausaha ... 28
2.3. Proses Motivasi ... 31
2.4. Konstelasi Masalah antara X dan Y ... 41
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Kuesioner
Lampiran 2 : Data Uji Coba Angket Responden Variabel X1 Lampiran 3 : Data Uji Coba Angket Responden Variabel X2 Lampiran 4 : Data Uji Coba Angket Responden Variabel X3 Lampiran 5 : Data Uji Coba Angket Responden Variabel Y Lampiran 6 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 7 : Data Angket Responden Variabel X1 Lampiran 8 : Data Angket Responden Variabel X2 Lampiran 9 : Data Angket Responden Variabel X3 Lampiran 10 : Data Angket Responden Variabel Y Lampiran 11 : Hasil Output IBM SPSS Statistic 19 Lampiran 12: Tabel Product Moment
i ABSTRAK
Dhani Haris, NIM. 709210018. “Analisis Teori Kebutuhan Mc.Clelland
terhadap Motivasi Berwirausaha bagi Mahasiswa yang telah Menempuh Mata Kuliah Kewirausahaan pada Fakulta Ekonomi UNIMED.
Jumlah lulusan dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun peningkatan tersebut tidak diiringi oleh pertambahan jumlah lapangan pekerjaan. Menurut data BPS (2011), jumlah pengangguran terbuka menurut pendidikan yang ditamatkan pada Agustus 2011 adalah sebesar 7,7 juta jiwa. Salah satu jalan untuk mengatasi problema tersebut adalah denga berwirausaha. Penulis meneliti mengenai Motivasi Berwirausaha. Motivasi berwirausaha adalah perhatian, kesenangan dan kemauan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri berdasar pada kemampuan, kekuatan dan keterampilan yang dimiliki. pada dasarnya motivasi didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan seseorang yang belum terpenuhi, dan untuk meneliti motivasi berwirausaha, peneliti mengambil salah satu dari sekian banyak teori motivasi yang dinyatakan oleh para ahli, dan salah satunya adalah teori kebutuhan Mc. Clelland. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa dan kebutuhan berafiliasi. Kebutuhan tersebut dapat mendasari motivasi berwirauasaha seorang induvidu. Analisis Teori kebutuhan ini sangat penting ditengah gencarnya gerakan kewirausahaan yang dilakukan secara Nasional.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kebutuhan yang mendasari motivasi berwirausaha, mengetahui kecenderungan kebutuhan yang dimiliki, mengetahui pengaruh secara simultan maupun parsial kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, kebutuhan berafiliasi terhadap motivasi berwirausaha.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriktif, uji validitas dan relibilitas, uji normalitas, uji asumsi klasik dan metode analisis regresi berganda, dan analisis koefesien determinasi. Uji Hipotesis dengan menggunakan analisis one way anova, uji simultan, uji parsial. Data yang digunakan adalah data primer. Peneliti menggunakan 92 orang responden sebagai sampel.
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas angket, setiap butir pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel. Berdasarkan uji normalitas, data berdistribusi normal. Berdasarkan Uji asumsi klasik, data terbebas dari asumsi klasik. Sedangkan untuk uji hipotesis, hasil penelitian menggunakan analisis one way anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan kebutuhan yang menjadi dasar motivasi berwirausaha bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan. Secara simultan kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, dan kebutuhan berafiliasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha. Sedangkan secara parsial kebutuhan berprestasi dan kebutuhan berkuasa berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi berwirausaha, dan secara parsial kebutuhan berafiliasi ternyata tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi berwirausaha.
ii ABSTRACT
Dhani Haris, NIM. 709210018. "The Need for Theory Analysis is Mc.Clelland towards Entrepreneurship Motivation for Students who Already Taking Entrepreneurship Lecture at The Faculty of Economics UNIMED.
Amount graduates from year to year increase. However, the increase was not accompanied by increase in the number of jobs. According to BPS data (2011), the number of unemployed by education attained in August 2011 was an estimated 7.7 million people. One way to overcome these problems is the premises entrepreneurship. The author examines the motivation entrepreneurship. Entrepreneurship motivation is attention, excitement and willingness to conduct independent operations based on their abilities, strengths and skills. motivation is basically based on the needs of someone who has not been met, and to examine the motivation of entrepreneurship, researchers take one of the many theories of motivation expressed by experts, and one of them is the theory of Mc needs. Clelland. These needs are need for achievement, need for power and need for affiliation. These needs may underlie motivation berwirauasaha a induvidu. Theory Analysis of these needs is crucial amid incessant entrepreneurial movement is done nationally.
The research objective was to determine whether there are differences in the underlying motivation entrepreneurship needs, identify trends needs have, investigate the effect of partially simultaneously and need for achievement, need for power, need for affiliation on motivation entrepreneurship.
The method used is the method of analysis deskriktif, validity and relibilitas, normality test, classical assumptions and methods of multiple regression analysis, and analysis of the coefficient of determination. Test the hypothesis by using one way ANOVA analysis, simultaneous test, partial test. The data used are primary data. Researchers used a sample of 92 respondents.
Based on test validity and reliability of the questionnaire, each item is declared valid and reliable questionnaire. Based on the test for normality, the data were normally distributed. Based on the classic assumption test, the data is free from classical assumptions. As for the test of the hypothesis, the results of studies using one way ANOVA analysis showed no difference needs to be the basic motivation of entrepreneurship for students who have taken courses in entrepreneurship. Simultaneously the need for achievement, need for power, and affiliation needs significant effect on entrepreneurial motivation. While partially need for achievement and power requirements significantly partially on entrepreneurship motivation, and partially the requirement was not significant affiliated partially on entrepreneurship motivation.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan merupakan negara
keempat di dunia dengan penduduk terbesar. Sampai dengan tahun 2010, tercatat
jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 237,64 juta jiwa menurut BPS (2010).
Jumlah penduduk yang fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika
dipandang sebagai potensi pangsa pasar bagi dunia industri. Di samping itu, jika
dilakukan pengelolaan dan pengembangan keterampilannya, SDM Indonesia akan
menjadi kekuatan yang besar bagi pembangunan negara dan posisi tawar di mata
dunia.
Namun di sisi lain dengan jumlah penduduk yang besar, pemerintah
Indonesia kerap menghadapi berbagai permasalahan sosial yang besar yakni
dalam penyediaan sarana pendidikan, pangan dan sandang, lapangan pekerjaan
dan masalah lainnya. Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap
tahunnya akan menambah jumlah tenaga kerja sehingga jumlah lapangan
pekerjaan yang harus disediakan harus terus ditingkatkan. Saat ini jumlah
wirausaha Indonesia menurut Agus Salam, Deputi Menkop dan UKM Bidang
Pengembangan SDM (dalam bisnis.com, 2012) adalah sebesar 1,56 % atau
sekitar 3,7 juta jiwa dari total penduduk Indonesia yang idealnya adalah 2% dari
penduduk Indonesia atau sekitar 4,7 juta jiwa.
2
Jumlah lulusan dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun peningkatan
tersebut tidak diiringi oleh pertambahan jumlah lapangan pekerjaan. Menurut data
BPS (2011), jumlah pengangguran terbuka menurut pendidikan yang ditamatkan
pada Agustus 2011 adalah sebesar 7,7 juta jiwa. Dari total 7,7 juta jiwa
pengangguran menurut pendidikan yang ditamatkan, jumlah pengganguran 492,34
ribu jiwa pengangguran terbuka yang berasal dari Universitas. Dan fakta
menunjukkan sebagaimana Napitupulu (dalam www.kompas.com) nyatakan
bahwa sampai sebanyak 82,2 persen lulusan perguruan tinggi bekerja sebagai
pegawai.
Lulusan perguruan tinggi cenderung menjadi pencari kerja dan sangat
sedikit yang menjadi pencipta lapangan kerja. Masa tunggu lulusan perguruan
tinggi untuk mendapatkan pekerjaan adalah selama enam bulan hingga tiga tahun
hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran terdidik yang tidak terhindarkan.
Sebagian besar lulusan merasa tidak siap untuk membuka lapangan pekerjaan bagi
dirinya sendiri atau menjadi wirausahawan.
Padahal, Limbong (dalam moebarak.blogspot.com) menyatakan bahwa
peranan para wirausahawan pada suatu negara yang sedang berkembang tidak
dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan pembangunan. Suatu bangsa akan
berkembang lebih cepat apabila memiliki para wirausahawan yang dapat berkreasi
serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasan-gagasan baru
menjadi kegiatan yang nyata dalam setiap usahanya.
McClelland (dalam moebarak.blogspot.com) menyatakan bahwa agar
3
dari total jumlah penduduknya. Amerika Serikat pada tahun 2007 telah memiliki
11,5% jumlah wirausaha, Singapura telah memiliki 7,2% wirausaha sampai pada
tahun 2005 sementara Indonesia diperkirakan hanya memiliki 0,18% wirausaha
atau sekitar 440.000 orang dari yang seharusnya berjumlah 4,4 juta orang.
Menurut Suryana (2006) dulu, kewirausahaan dianggap hanya dapat
dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang
dibawa sejak lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan.
Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin
ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Kewirausahaan tidak hanya bakat
bawaan sejak lahir atau, urusan pengalaman lapangan, tetapi juga dapat dipelajari
dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat
mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka.yang menjadi wirausaha
adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannva untuk
menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya.
Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki, bakat saja tidak
cukup. Tetapi juga harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha
yang akan ditekuninya.
Kourilsky dan Walstad (dalam Andwini dan Noviani, 2012) menyebutkan
bahwa pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan
sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan
hasrat, jiwa, dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda.
Hendarman dalam Siswoyo (dalam moebarak.blogsopt.com) menyatakan
4
semangat kewirausahaannya. Untuk itu, dibutuhkan peran dunia pendidikan
termasuk perguruan tinggi untuk senantiasa membangun dan mengarahkan
kemampuan serta minat para lulusan perguruan tinggi untuk bergerak dan
mengembangkan kewirausahaan sehingga lapangan pekerjaan yang sedikit tidak
menjadi masalah bagi para lulusan, karena mereka sudah mampu untuk
menjalankan usahanya sendiri.
Sejak awal abad ke-20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa
negara, misalnya di Belanda dikenal dengan “ondernemer” dan di Jerman
dikenal dengan "unternehmer". Dibeberapa negara, kewirausahaan memiliki
banyak tanggung jawab, antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan
yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial,
penyediaan modal, penerimaan dan penanganan tenaga kerja, pembelian,
penjualan, pemasangan iklan, dan lain-lain. Kemudian, pada tahun 1950-an,
pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa negara seperti di Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan, sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha baru.
Pada tahun 1980-an, harnpir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan
kewirausahaan. Saat ini di Indonesia, pendidikan kewirausahaan juga sudah mulai
banyak di ajarkan, baik itu di sekolah maupun perguruan tinggi sebagai mata
kuliah (Suryana, 2006)
Menyadari hal tersebut, sebagian besar perguruan tinggi telah
memasukkan materi kewirausahaan sebagai salah satu mata kuliah yang harus
5
dilibatkan dalam pengembangan jiwa kewirausahaan melalui penyertaan
mahasiswa pada perkuliahan Kewirausahaan dan program-program
pengembangan keahliannya. Mata kuliah kewirausahaan diajarkan kepada
mahasiswa dengan harapan mahasiswa akan tertarik untuk menjadi wirausaha
selama atau setelah menyelesaikan kuliahnya sehingga mereka bisa menciptakan
lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan masyarakat.
Salah satu perguruan tinggi yang telah memasukkan materi kewirausahaan
sebagai salah satu matakuliah yang ditempuh mahasiswa selama masa studinya
adalah Universitas Negeri Medan, khususnya untuk Fakultas Ekonomi. Dengan
harapan bahwa materi kewirausahaan yang di ajarkan dalam mata kuliah
kewirausahaan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa dalam berwirausaha dan
berguna bagi kehidupannya di masa depan kelak.
Menurut Hisrich dan Peters (dalam Suryana, 2006:10) pendidikan
kewirausahaan tradisional memfokuskan pada penyusunan rencana bisnis,
bagaimana mendapatkan pembiayaan, proses pengembangan usaha dan
manajemen usaha kecil. Sedangkan tujuan dari mata kuliah kewirausahaan dalam
salah satu kontrak kuliah yang penulis dapatkan di Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan menyebutkan bahwa tujuannya adalah setelah mengikuti mata
kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki motivasi dan gambaran wirausaha,
mampu mengembangkan dan membangun sikap mental dan keperibadian
wirausaha, serta memiliki gagasan berwirausaha yang sesuai dengan latar
6
Selain itu juga menurut Sunarya, Sudaryono,dan Saefullah (2011:14)
menyatakan bahwa:
“Kewirausahan merupakan ilmu yang dapat diajarkan dari tingkat sekolah
dasar sampaitingkat sekolah dasar sampai pendidikan tinggi. Tujuannya adalah agar paradigma berfikir peserta didik berubah dari berorientasi pegawai menjadi mau dan mampu menjadi wirausaha”
Artinya denga diajarkannya kewirausahaan dapat mengubah pola fikir
seseorang dari pencari kerja menjadi wirausaha, dan hali ini menunjukkan bahwa
ilmu kewirausahaan bertujuan untuk memotivasi seseorang menjadi
wirausahawan.
Menurut beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh pendidikan
kewirausahaan seperti Sukmana (2008) meneliti tentang “Peran Pendidikan
Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Motivasi Wirausaha”. (Studi tentang
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Wirausaha Mahasiswa
Kuningan), dari hasil penelitiannya bahwa pendidikan kewirausahaan
berpengaruh positif kepada motivasi wirausaha mahasiswa.
Sedangkan, Adwiani dan Noviani (2012) meneliti tentang “Pengaruh
Latar Belakang Pendidikan Terhadap Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa (Studi
Kasus Pada Mahasiswa UNIMUS di Semarang), dari hasil penelitiannya bahwa
mata kuliah kewirausahaan dan pelatihan kewirausahaan mampu memotivasi,
sedangkan latar belakang pendidikan yang formal dan latar belakang keluarga
tidak mempengaruhi motivasi berwirausaha.
Melihat penelitian terdahulu yang menyebutkan bahwa pendidikan
kewirausahaan berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa.
7
mahasiswa mau, berminat dan tertarik untuk berwirausaha. Di samping itu
motivasi merupakan hal yang tidak kalah penting dalam menumbuhkan jiwa
wirausaha karena sebagian besar wirausaha dimotivasi oleh keinginan untuk
menentukan nasibnya sendiri yaitu dengan berusaha seoptimal mungkin mencapai
sebuah tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Motivasi untuk mahasiswa dalam berwirausaha sangatlah penting dengan
pemberian materi-materi pembelajara kewirausahaan baik dalam bentuk mata
kuliah kewirausahaan ataupun dalam bentuk pendidikan lainnya. Khususnya
dalam bentuk mata kuliah kewirausahaan dapat memberikan motivasi kepada
mahasiswa untuk berwirausaha adalah tujuan utama.
Motivasi berwirausaha adalah perhatian, kesenangan dan kemauan
seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri berdasar pada
kemampuan, kekuatan dan keterampilan yang dimiliki (dalam Andwini dan
Noviani, 2012:343). Wiratmo (dalam Andwini dan Noviani, 2012:343)
mengatakan bahwa individu yang berminat berwirausaha tidak hanya ingin
mengejar keuntungan saja, kepuasan utama adalah keinginan untuk berprestasi.
Seorang wirausaha tidak akan cepat merasa puas dengan hasil yang telah dicapai,
akan tetapi akan selalu berusaha mencari cara dan kombinasi baru serta produk
baru sehingga usaha yang dikelola akan lebih berkembang.
Untuk dapat melihat dasar motivasi berwirausaha pada mahasiswa, peneliti
menggunakan Teori motivasi berprestasi Mc. Clelland, karena pada dasarnya
8
dan peneliti mengambil salah satu dari sekian banyak teori motivasi yang
dinyatakan oleh para ahli, dan salah satunya adalah teori motivasi Mc, Clelland.
Mc. Clelland (Suryana, 2006:33) yang mengelompokkan kebutuhan
(needs) menjadi tiga, yaitu:
a. Need for Achievement : The drive to excel, to achievement in relation to a set of standars, to strive to succed.(Kebutuhan untuk Berprestasi:
Dorongan untuk unggul, untuk pencapaian dalam kaitannya dengan satu set standars, berusaha untuk succed).
b. Need for Power : The need to make other behave in a way that they wuould not have behave otherwise.(Kebutuhan untuk Berkuasa:
Kebutuhan untuk membuat lain berperilaku dengan cara yang mereka tidak akan berperilaku sebaliknya).
c. Need for Affiliatian : The desire for friendly and close interpersonal relationships.(Kebutuhan untuk Berafiliasi:Keinginan untuk hubungan interpersonal yang ramah dan dekat).
Menurut Mc Clelland, ketiga kebutuhan tersebut rnerupakan motivasi yang
kuat pada setiap individu. Masing-masing kebutuhan tersebut mempengaruhi jiwa
seseorang, sehingga orang yang mempunyai motivasi kekuasan yang tinggi
berbeda pribadinya dengan orang yang rnempunyai motivasi afiliasi.
Menurut Mc. Clelland teori motivasi tersebut berasal dari kebutuhan
berprestasi, kekuasaan, dan berafiliasi, Berdasarkan pada teori Mc. Clelland ini,
penulis ingin meneliti kecenderungan motivasi berwirausaha mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan dengan mengetahui kebutuhan apa yang
menjadi motivasi para mahasiswa untuk berwirausaha.
Selain itu penulis juga ingin melihat, dari lima prodi yang ada di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan yaitu, Prodi Manajemen, Prodi Akuntansi,
Prodi Pendidikan Akuntansi, Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran serta
9
kebutuhan berprestasi, kebutuhan kekuasaan dan kebutuhan berafiliasi yang
menjadi dasar mahasiswa termotivasi untuk berwirausaha.
Hal ini penting diketahui mengingat pendidikan formal seperti mata
kuliah kewirausahaan pada perguruan tinggi terhadap motivasi mahasiswa dalam
berwirausaha, penulis berminat mengangkat permasalahan tersebut kedalam
sebuah penelitian yang penulis beri judul “Analisis Teori Kebutuhan Mc. Clelland terhadap Motivasi Berwirausaha bagi Mahasiswa yang Telah Menempuh Mata Kuliah Kewirausahaan pada Fakultas Ekonomi UNIMED”.
1.2.Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul dan latar belakang diatas, maka penulis
mengidentifakasi masalah sebagi berikut:
1. Bagaimana gambaran motivasi berwirausaha mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
2. Apakah ada perbedaan motivasi berwirausaha bagi mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan berdasarkan teori
motivasi yang dikemukakan oleh Mc. Clelland.
3. Bagaimana kecenderungan kebutuhan yang menjadi motivasi
berwirausah yang dimiliki mahasiswa yang telah menempuh mata
kuliah kewirausahaan berdasarkan teori motivasi yang dikemukakan
10
4. Bagaimana pengaruh kebutuhan berprestasi terhadap motivasi
berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Bagaimana pengaruh kebutuhan berkuasa terhadap motivasi
berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6. Bagaimana pengaruh kebutuhan berafiliasi terhadap motivasi
berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
1.3.Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang dapat mempengaruhi motivasi
berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahan, maka
penulis membatasi masalah pada kajian tersebut. Adapun yang menjadi batasan
masalah dalam penelitian ini adalah kecenderungan motivasi mana yang dimiliki
mahasiswa dalam berwirausaha berdasarkan teori motivasi yang dikemukakan
oleh Mc. Clelland.
1.4.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah yang
diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
11
1. Apakah terdapat perbedaan yang menjadi kebutuhan berwirausaha
bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
2. Bagaimana kecenderungan kebutuhan yang menjadi motivasi
berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
3. Apakah ada pengaruh kebutuhan berprestasi terhadap motivasi
berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Apakah ada pengaruh kebutuhan berkuasa terhadap motivasi
berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Apakah ada pengaruh kebutuhan berafiliasi terhadap motivasi
berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
1.5.Tujuan Penelitian
Setiap penelitian mempunyai tujuan sebagai arah dan sasaran yang ingin
dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan yang menjadi kebutuhan
berwirausaha bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
12
2. Mengetahui bagaimana kecenderungan kebutuhan yang menjadi
motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
3. Mengetahui apakah ada pengaruh kebutuhan berprestasi terhadap
motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Mengetahui apakah ada pengaruh kebutuhan berkuasa terhadap
motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Mengetahui apakah ada pengaruh kebutuhan berafiliasi terhadap
motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
1.6.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan gambaran yang jelas mengenai kecenderungan
motivasi berwirausaha yang mana berdasarkan teori motivasi yang di
nyatakan oleh Mc. Clelland yang menjadi motivasi berwirausaha bagi
mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan, dan sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan
13
2. Bagi Perguruan Tinggi
Dapat memperkaya wacana untuk pendidikan dimasa yang akan datang.
Dan sebagai bahan rujukan dalam memajukan kewirausahaan di masa
akan datang
3. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi mengenai gambaran motivasi berwirausaha
88
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang diperoleh dan pembahasan dalam penelitian ini,
terdapat beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Y= 17,683 + 0,749 X1 + 0,711 X2 + 0,056 X3 + e
Yang berarti:
Konstanta sebesar 17,683 dapat diartikan bahwa motivasi berwirausaha
(Y) akan bernilai 17,83 pada saat kebutuhan berprestasi (X1), kebutuhan
berkuasa (X2) dan kebutuhan berafiliasi (X3)bernilai nol asumsi faktor lain
konstan).
Koefesien regresi kebutuhan berprestasi (X1) sebesar 0,749 menyatakan
bahwa kenaikan satuan kebutuhan berprestasi (X1) akan meningkatkan
motivasi berwirausaha (Y) sebesar 0,749 (asumsi faktor lain konstan).
Koefesien regresi kebutuhan berkuasa (X2) sebesar 0,711 menyatakan
bahwa kenaikan satuan kebutuhan berkuasa (X2) akan meningkatkan
motivasi berwirausaha (Y) sebesar 0,711 (asumsi faktor lain konstan).
Koefesien regresi kebutuhan berafiliasi (X3) sebesar 0,056 menyatakan
bahwa kenaikan satuan kebutuhan berafiliasi (X3) akan meningkatkan
motivasi berwirausaha (Y) sebesar 0,056 (asumsi faktor lain konstan).
2. Koefesien (R2) yang diperoleh adalah 0,244 artinya kemampuan model
menjelaskan setiap perubahan variabel Mot ivasi Berwirausaha (Y) sebesar
89
0,244 atau sekitar 24,4% diterangkan oleh variabel kebutuhan berprestasi,
kebutuhan berkuasa, kebutuhan berafiliasi.
3. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata kelompok dengan menggunakan
one way anova didapatkan bahwa kebutuhan berprestasi menjadi kebutuhan
tertinggi yang mendasari motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah
menempuh mata kuliah kewirausahaan. Berdasarkan hasil tersebut juga
terlihat tidak terdapat perbedaan yag menjadi kebutuhan berwirausaha bagi
mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIMED. Rata-rata prodi yang ada lebih
cenderung kearah kebutuhan berprestasi.
4. Setelah dilakukan uji hipotesis secara simultan (uji F), variabel kebutuhan
berprestasi, kebutuhan berkuasa dan kebutuhan berafiliasi secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha.
5. Setelah dilakukan uji hipotesis secara parsial (uji t), variabel kebutuhan
berprestasi dan kebutuhan berkuasa berpengaruh signifikan terhadap motivasi
berwirausaha, sedangkan kebutuhan berafiliasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap motivasi berwirausaha.
5.2. Saran
Saran yang disampaikan dari keseluruhan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa kebutuhan berprestasi, dan
berkuasa tampak lebih mendominasi dan berpengaruh signifikan
90
2. Untuk kebutuhan berprestasi, hendaknya Fakultas, Universitas
memberikan program-program yang bersifat challange (tantangan) dan
penghargaaan berwirausaha. Karena pada dasarnya orang-orang yang
memiliki kebutuhan berprestasi ingin sebuah tantangan dan penghargaan
untuk lebih memotivasi mereka dalam berwirausaha.
3. Untuk kebutuhan berkuasa, hendaknya Fakultas dan Universitas
memberikan wadah atau program bagi mereka dalam hal mengakomodir
kebutuhan mereka untuk mengajar orang lain, dan gemar berbicara untuk
lebih memotivasi mereka dalam berwirausaha.
4. Untuk kebutuhan berafiliasi, yang terbukti tidak berpengaruh signifika
hendaknya Fakultas, Universitas membentuk wadah atau organisasi
mahasiswa wirausaha untuk lebih meningkatkan signifikasi kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
Adwiani Sinarsari, Ayu Noviani Hanum. 2012. Pengaruh Latar Belakang
Pendidikan Terhadap Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa UNIMUS di Semarang). Seminar Hasil-Hasil
Penelitian – LPPM UNIMUS 2012:342-352
Agustini, Fauzia. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Jakarta: Penerbit Madenatera
Alma, Buchari. 2009. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Penerbit Alfabeta
Badan Pusat Statistik. 2010. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010 (Online), (http://www.bps.go.id , diakses 15 Januari 2013)
Badan Pusat Statistik. 2011. Jumlah Pengangguran Menurut Pendidikan yang
Ditamatkan (Online), (http://www.bps.go.id, diakses 15 Januari 2013)
Danim, Sudarman. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Bengkulu: Penerbit Rineka Cipta
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia: Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Lieli Suharti dan Hani Sirine. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Niat Kewirausahaan (Entrepreunial Intention) (Studi terhadap Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga). Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.13 No. 2 September 2011: 124-134
Moebarak.2011.Pentingnya Berwirausaha.(Online), (http://moebarak.blogspot.com, diakses tanggal 15 Januari 2013)
Muladi Wibowo. 2011. Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha
Lulusan SMK. Ekplanasi Volume 6 Nomor 2 Edisi September
2011:110-122
Napitupulu, Ester Lince, (2009).Lulusan Perguruan Tinggi Hanya Berorientasi
Jadi Pencari Kerja. (http//:kompas.com, di akses 13 Februari 2013)
Noor Juliansyah.2010.Metodelogi Penelitian.Jakarta:Penerbit Kencana
Riduwan dan Akdon.2007.Rumus dan Data dalam Analisis Statistik.Bandung: Alfabeta
Robbin, Sthepen P. 2002. Perilaku Organisasi: Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Saiman, Leonardo. 2009. Kewirausahaan: Teori, Praktik dan Kasus-kasus. Jakarta: Salemba Empat
Sarkowo, Endi. 2011. Kajian Empiris Enterpreneur Intention Mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,TH.16. No.2,Juli 2012:126-135
Sofyan Yamin,Lien AR, Heri Kurniawan.Regresi dan Korelasi dalam
Genggaman Anda, Aplikasi dengan Software SPSS, Eview, Minitab dan StatgraphicsJakarta:Penerbit Salemba Empat
Sukmana, UD. 2008. Peran Pendidikan dalam Menumbuhkan Motivas Wirausaha
(Studi tentang Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Wirausaha Mahasiswa Kuningan). Equilibrium Vol. 4 : 1-23
Sulistio, Hilda Sabri. 2012. Jumlah Wirausaha RI Naik Jadi 1,56 %. (Online), (http:// bisnis.com, di akses 13 Februari 2013)
Sulistyo, Joko.2010.6 Hari Jago SPSS 17.Jakarta: Cakrawala
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
Winardi, J. 2001. Motivasi & Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada