• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada hotel (studi kasus pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada hotel (studi kasus pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta)."

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS ATAS PENJUALAN JASA KAMAR PADA HOTEL

(Studi Kasus Pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta)

Novel Amadea Kusuma Arum Worabay NIM: 122114019

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2016

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem akuntasi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar. Penelitian ini berupa studi kasus. Penelitian dilakukan di Ibis Styles Hotel Yogyakarta.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik penelitian yang digunakan adalah secara deskriptif komparatif. Evaluasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) mendeskripsikan prosedur penjualan jasa kamar secara tunai oleh Front Office Department, 2) mengidentifikasi prosedur dengan melihat arus dokumen yang terjadi dalam penerimaan kas atas penjualan jasa kamar oleh Front Office Cashier, 3) mendeskripsikan sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar secara keseluruhan, 4) mengevaluasi sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar berdasarkan kajian teori.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa secara kesuluruhan sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada hotel sudah sesuai dengan kajian teori sistem akuntansi penerimaan kas.

(2)

ABSTRACT

EVALUATION OF CASH RECEIPT ACCOUNTING SYSTEM OF ROOM SALES IN HOTEL

(The Case Study in Ibis Styles Hotel Yogyakarta)

Novel Amadea Kusuma Arum Worabay NIM: 122114019

Sanata Dharma University Yogyakarta

2016

The aim of this study is to evaluate the cash receipt accounting system of room sales. This research is a case study. The research has been done in Ibis Styles Hotel Yogyakarta.

Data collection techniques used were interviews and documentation. Research techniques used were comparative descriptive. The evaluation is done by these steps: 1) describing the cash room sales procedures by Front Office Department, 2) identifying the procedures by seeing the document’s flow on room sales cash receipt by Front Office Cashier, 3) describing the whole cash receipt accounting system of room sales, 4) evaluating the cash receipt accounting system of hotel’s room sales regarding to existing theory.

The evaluation result shows that all of the cash receipt accounting systems of hotel’s room sales are appropriate with the existing theory of cash receipt accounting system.

(3)

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

ATAS PENJUALAN JASA KAMAR PADA HOTEL

Studi Kasus Pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Novel Amadea Kusuma Arum Worabay NIM:122114019

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

ATAS PENJUALAN JASA KAMAR PADA HOTEL

Studi Kasus Pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Novel Amadea Kusuma Arum Worabay NIM:122114019

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Atas Penjualan Jasa Kamar Pada Hotel (Studi kasus pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 05 Agustus 2016 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang laun tanpa memberikan pengakuan pada penulisan aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut du atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,

(8)

v

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama: Novel Amadea Kusuma Arum Worabay NIM: 122114019

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Atas Penjualan Jasa Kamar Pada Hotel”

(Studi Kasus Pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengelola, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet dan media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 31 Agustus 2016

Yang menyatakan,

(9)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

“ Karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan,

sebelum kamu minta kepada-Nya.”

(Matius 6: 8b)

“ Hati manusia memikir-mikirkan jalannya,

tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.”

(Amsal 16: 9)

Kupersembahkan untuk:

Papa tercinta Immanuel Ikliano Gazali dan Mama tersayang Regina Lani Triastuti

Bapa dan mama terkasih Jendrie Tan Worabay dan Agustina Korisano

Wak Gien tersayang (Ibu Fransiska Yosefa Yuli Dwi Astuti .Alm)

Cc Gladys, Koko James dan Andre, serta adik-adiku terkasih Ketty & Christian

Para sahabat cetar-gebyar-manja Anie, Teddy, Benok, Sofie, Nyimeng, Belinda

(10)

vii

MOTTO

“ There is no limit of struggling.”

“ Berbudayarendah hati, bukan rendah diri.”

“Akeh lumuh katokna balilu, marma tansah mintonaken kawruh pribadi,

amrih denalema punjul.”

(11)

viii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria oleh hanya karena kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Atas Penjualan Jasa

Kamar Pada Hotel”. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dhama Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.

Namun berkat bimbingan, dukungan, serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, yaitu:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt., QIA., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. Fr. Ninik Yudianti M.Acc selaku Dosen Pembimbing Akademik yang membimbing penulis dari awal perkuliahan hingga selesai.

(12)

ix

5. Ibu Mira Indah Lestari selaku Chief Accountant Ibis Style Hotel Yogyakarta dan semua rekan yang sudah banyak membantu penulis selama penelitian.

6. Papa Immanuel Ikliano Gazali dan Mama Regina Lani Triastuti, Bapa Jendrie Tan Worabay dan mama Agustina Korisano sebagai orang tua yang tak pernah melepas penulis di dalam doa, dukungan moril dan materil.

7. My powerpuff girls; Anie, Mika, Adele, Bella, Benok, Sofie, Nyimeng, Belinda. Teddy Tawi Degei a.k.a Chris Brown untuk kebijaksanaannya.

8. Hendrik Roweri Numobogre, soulmate, kakak, sahabat, tempat berkeluh kesah penulis yang senantiasa mendoakan, berkorban tenaga dan waktu.

9. Teman-teman Akuntansi angkatan 2012 atas kebersamaannya selama ini dan semua pihak yang tidak dapat disebut namanya satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semogra skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016

(13)

x

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS v HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

A. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 6

1. Sistem Akuntansi ... 6

2. Pengertian Kas ... 6

(14)

xi

1. Pengertian Perusahaan Jasa ... 12

2. Tipe-tipe Layanan Hotel ... 12

D. Transaksi Penerimaan ... 13

1. Pengertian Transaksi ... 13

E. Industri Perhotelan... 14

1. Pengertian Industri... 14

2. Hotel ... 14

F. Sistem Informasi Akuntansi ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

(15)

xii

B. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas atas Penjualan Kamar

Ibis Style Hotel Yogyakarta ... 30

C. Laporan Penerimaan Kas ... 36

D. Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Atas Penjualan Jasa Kamar ... 43

BAB VI PENUTUP ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Keterbatasan Penelitian ... 46

C. Saran ... 47

(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Denah Lokasi Ibis StylesYogyakarta ... 23

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Hotel ... 25

Gambar 5.1 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Front Office Department ... 31

Gambar 5.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan General Cashier. 33 Gambar 5.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Income Audit ... 35

Gambar 5.4 Format Daily Remittance Report ... 37

Gambar 5.5 Format Daily Cashier Drop Report ... 38

Gambar 5.6 Detail Cash Cashier Report ... 39

Gambar 5.7 Format Daily General Cashier Report ... 40

(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rangkuman Analisis terhadap Prosedur Penerimaan Kas ... 21 Tabel 3.2 Rangkuman Analisis terhadap Dokumen dan Catatan

Penerimaan Kas ... 21 Tabel 3.3 Rangkuman Analisis terhadap Unit-unit Terkait

Penerimaan Kas ... 21 Tabel 5.1 Jurnal Penerimaan Kas ... 43 Tabel 5.2 Rangkuman Analisis terhadap Prosedur Penerimaan Kas ... 44 Tabel 5.3 Rangkuman Analisis terhadap Dokumen dan Catatan

Penerimaan Kas ... 45 Tabel 5.4 Rangkuman Analisis terhadap Unit-unit Terkait

(18)

xv

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS ATAS PENJUALAN JASA KAMAR PADA HOTEL

(Studi Kasus Pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta)

Novel Amadea Kusuma Arum Worabay NIM: 122114019

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2016

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem akuntasi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar. Penelitian ini berupa studi kasus. Penelitian dilakukan di Ibis Styles Hotel Yogyakarta.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik penelitian yang digunakan adalah secara deskriptif komparatif. Evaluasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) mendeskripsikan prosedur penjualan jasa kamar secara tunai oleh Front Office Department, 2) mengidentifikasi prosedur dengan melihat arus dokumen yang terjadi dalam penerimaan kas atas penjualan jasa kamar oleh Front Office Cashier, 3) mendeskripsikan sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar secara keseluruhan, 4) mengevaluasi sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar berdasarkan kajian teori.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa secara kesuluruhan sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada hotel sudah sesuai dengan kajian teori sistem akuntansi penerimaan kas.

(19)

xvi

ABSTRACT

EVALUATION OF CASH RECEIPT ACCOUNTING SYSTEM OF ROOM SALES IN HOTEL

(The Case Study in Ibis Styles Hotel Yogyakarta)

Novel Amadea Kusuma Arum Worabay NIM: 122114019

Data collection techniques used were interviews and documentation. Research techniques used were comparative descriptive. The evaluation is done by these steps: 1) describing the cash room sales procedures by Front Office Department, 2) identifying the procedures by seeing the document’s flow on room sales cash receipt by Front Office Cashier, 3) describing the whole cash receipt accounting system of room sales, 4) evaluating the cash receipt accounting system of hotel’s room sales regarding to existing theory.

The evaluation result shows that all of the cash receipt accounting systems of hotel’s room sales are appropriate with the existing theory of cash receipt accounting system.

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri pariwisata di Indonesia yang semakin berkembang, menarik wisatawan lokal maupun internasional untuk datang berkunjung, baik untuk menikmati suasana alam yang indah, menambah pengetahuan akan peninggalan-peninggalan bersejarah, serta mempelajari budaya Indonesia yang khas dan masih sarat akan nilai-nilai tradisional. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia ini mendorong berbagai industri perhotelan untuk berlomba-lomba menawarkan akomodasi terbaik mereka kepada para pengunjung dengan menyediakan jasa penginapan atau hotel. Munculnya industri di bidang perhotelan yang melayani tamu dari berbagai macam daerah, menciptakan berbagai transaksi akuntansi seperti penerimaan, maupun pengeluaran. Transaksi akuntansi yang terjadi melibatkan serangkaian prosedur serta pihak-pihak terkait yang menjalankan prosedur tersebut, hal ini yang kemudian membentuk sebuah sistem akuntansi. Dalam kesempatan ini yang menjadi sorotan penulis adalah pada sistem akuntansi penerimaan kas pada hotel.

(21)

pembayaran oleh tamu, baik dalam bentuk cash yang berujung terciptanya penerimaan kas, atau dengan penggunaan kartu kredit. Perusahaan perhotelan yang banyak menerima pembayaran dalam bentuk cash untuk berbagai transaksinya membutuhkan seperangkat sistem pengelolaan kas yang memadai agar pada akhirnya kas hotel dapat digunakan sebesar-besarnya untuk tujuan operasional hotel.

Pengelolaan kas perusahaan dalam kasus ini pada Hotel Ibis Styles Yogyakarta tentu tidak bisa terlepas dari peranan bidang akuntansi, dalam hal ini sistem akuntansi penerimaan kas berperan andil dalam penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada Ibis Styles Yogyakarta.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam penyusunan skripsi penulis mengambil tema “Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas atas

Penjualan Jasa Kamar pada Industri PerhotelanB. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mengambil rumusan masalah, yaitu: apakah sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta sudah sesuai dengan kajian teori? C. Tujuan Penelitian

(22)

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini, yaitu:

1. Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan diskusi bagi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma, khususnya mengenai masalah evaluasi sistem penerimaan kas pada industri perhotelan.

2. Peneliti

Penelitian ini sebagai penerapan pengetahuan dan teori-teori akuntansi yang diperoleh selama perkuliahan.

3. Untuk masyarakat umum

(23)

E. Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan yang menggambarkan alasan dipilihnya masalah yang akan diteliti, rumusan masalah yang berisi masalah utama yang dihadapi penulis, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan untuk membahas masalah yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan data, serta analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini berisi data dan informasi perusahaan yang menjadi objek penelitian.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

(24)

BAB VI PENUTUP

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

1. Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan

laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan. (Mulyadi, 2010: 3)

2. Pengertian Kas

Kas adalah segala sesuatu (baik berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. (Soemarsono, 2004: 320).

Kas di bank menurut Hery (2014: 27) merupakan uang kas yang dimiliki perusahaan yang tersimpat di bank dalam bentuk giro/bilyet dan kas ini dipakau untuk pembayaran yang jumlahnya cukup besar dengan menggunakan cek.

(26)

pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dan penjualan tunai mengharuskan:

1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

2. Penerimaan kas dari penjulan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan penerimaan kas.

3. Prosedur

Prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk meminjam penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. (Mulyadi, 2010: 5)

4. Formulir

(27)

B. Uang

1. Pengertian Uang

Uang adalah segala sesu atu yang bisa berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, alat penimbun nilai atau kekayaan, dan standar pengukur kewajiban yang ditangguhkan. (Faried, 1991: 181).

Peran-peran uang menurut Sigit ( 2006: 8):

a. Alat tukar-menukar

Uang bermanfaat sebagai alat tukar menukar sehingga uang tersebut sebagai alat yang secara tidak langsung mempertemukan antara penjual dan pembeli. Dengan adanya uang, proses transaksi akan berjalan lancar.

b. Alat pengukur nilai

Uang digunakan sebagai alat dapat menunjukkan nilai barang dan jasa yang diperjual-belikan, besarnya kekayaan seseorang. Uang mampu berfungsi sebagai alat yang menciptakan adanya harmoni perekonomian.

c. Standar pembayaran

Uang berfungsi sebagai standar pembayaran masa depan untuk pencicilan utang pembayaran.

(28)

Di samping sebagai alat penukar dan satuan hitung, uang juga berfungsi sebagai penimbun kekayaan.

Terdapat beberapa macam nilai uang, Nilai riil uang, Nilai intrinsik uang, dan Nilai eksternal uang (Rudy, 2005: 8):

a. Nilai riil uang adalah nilai uang yang ditunjukkan dengan kemampuan daya beli atau kemampuan untuk digunakan sebagai alat transaksi.

b. Nilai instrinsik uang adalah nilai bahan baku uang, yaitu nilai bahan baku yang digunakan untuk membuat satuan mata uang.

c. Nilai eksternal uang adalah nilai tukar antar mata uang atau kurs mata uang.

Mata uang pelaporan yang digunakan oleh entitas di Indonesia adalah mata uang rupiah. Entitas dapat menggunakan mata uang lain selain rupiah sebagai mata uang pelaporan hanya jika mata uang tersebut memenuhi kriteria mata uang fungsional. Berikut mata uang menurut kegunaannya (SAK No 25, 2011):

a. Mata uang fungsional adalah mata uang utama dalam arti substansi ekonomi, yaitu mata uang yang dicerminkan dalam kegiatan operasi Entitas.

(29)

c. Mata uang pencatatan adalah mata uang yang digunakan oleh entitas untuk membukukan transaksi.

Mata uang asing adalah mata uang yang berasal dari negara lain dan dipakai sebagai perhitungan untuk melihat nilai mata uang domestik ketika dikonversikan dengan mata uang asing tersebut (Irfan, 2014: 118).

Kurs adalah harga valuta asing. Jadi kurs menunjukkan berapa rupiah yang harus dibayar untuk satu satuan uang asing, dan berapa rupiah yang akan diterima kalau seseorang menjual mata uang asing. (Gilarso, 2004:300)

Kurs valuta asing menetapkan beberapa nilai satu mata uang asing bila diukur dengan mata uang sendiri. (Horngren, 2000: 306).

Pada umumnya di Bursa Valuta asing dicatat dua macam kurs: kurs beli dan kurs jual. Kurs beli menunjukkan harga pembelian valuta asing oleh Bank ; dan kurs jual adalah harga penjualan valuta asing oleh Bank. (Djoerban, 1984: 183).

2. Nilai Tukar

Tentang nilai tukar dalam mata uang asing, Nopirin (1990: 163) menyatakan sebagai berikut:

(30)

Demikian pula pertukaran di antara dua mata uang yang berbeda, maka akan terdapat perbandingan nilai/ harga antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai inilah yang sering disebut dengan kurs (exchange rate)

Perbedaan kurs timbul karena beberapa hal:

1) Perbedaan kurs beli dan jual oleh para pedagang valuta asing/ Bank. Kurs beli adalah kurs yang dipakai apabila para pedagang valuta asing/ Bank membeli valuta asing, dan kurs jual apabila mereka menjual. Selisih kurs tersebut merupakan keuntungan bagi para pedagang.

2) Perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan dalam waktu pembayarannya. Kurs TT (Telegraphic Transfer) lebih tinggi dari pada kurs MT (Mail Transfer) sebab pemerintah/ order pembayaran dengan menggunakan telegram bagi Bank merupakan penyerahan valuta asing dengan segera/ lebih cepat dibandingkan dengan penyerahan melalui surat.

3) Perbedaan dalam tingkat keamanan dalam penerimaan hak pembayaran. Sering terjadi bahwa penerimaan hak pembayaran yang berasal dari bank asing yang sudah terkenal (bonafide) kursnya lebih tinggi dari pada yang belum terkenal.

(31)

1. Kurs tetap adalah kurs yang tidak berubah-ubah karena dikaitkan dengan emas sebagai standar atau patokannya.

2. Kurs bebas adalah kurs yang sewaktu-waktu dapat naik atau turun atau “mengambang” karena ditentukan oleh permintaan dan

penawaran di pasar bebas.

3. Kurs dibuat stabil berdasarkan perjanjian internasional, yaitu ditetapkan oleh pemerintah/ bank sentral dalam perbandingan tertentu dengan dollar atau dengan valuta lainnya.

C. Jenis Perusahaan Jasa

1. Perusahaan Jasa

Perusahaan yang kegiatannya menyediakan kemudahan, kenyamanan, kenikmatan, keamanan, atau layanan profesional lainnya. Atau dengan kata lain kegiatannya menghasilkan jasa dan bukan barang/ untuk pelanggan. (Evi, 2007: 3).

2. Tipe-tipe Layanan Hotel

Menurut Tom (1992: 541), terdapat tiga tipe umum dari transaksi layanan:

(32)

service department’s work in a hotel – or a hotel’s automatic-dial

telephone system.

2. Indirect personal transactions include telephone contacts such as hotel reservation services, the reservation desk at restaurant, or the work of a room service order taker.

3. Face-to-face transactions have most power to make an impression on the guest. Here the guest can take fuller measure of people – their appearance and manner.

D. Transaksi Penerimaan

1. Pengertian Transaksi

Pertukaran barang dan jasa antara (baik individu, perusahaan-perusahaan dan organisasi lain) kejadian lain yang mempunyai pengaruh ekonomi atas bisnis. (Skousen, 2007: 71).

(33)

Prosedur penerimaan uang menurut Zaki ( 2012: 157):

Bagian surat masuk bertugas menerima semua surat-surat yang diterima perusahaan. Surat-surat yang berisi pelunasan piutang harus dipisahkan dari surat-surat lainnya.

Kasir bertugas menerima uang yang berasal dari bagian surat masuk, pembayaran langsung atau dari penjualan oleh salesman. Setiap hari kasir membuat bukti setor ke Bank dan menyetorkan uang yang diterimanya.

E. Industri Perhotelan

1. Pengertian Industri

Kata “Industri” mengandung pengertian suatu rangkaian

perusahaan-perusahaan yang menghasilkan “produk” tertentu. (Spillane, 1987: 88)

2. Hotel

Definisi hotel menurut KEPUTUSAN MENTERI

(34)

Hotel adalah sarana tempat tinggal untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976: 27).

Menurut Surat KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor PM 10/PW. 301/Phb-77 hotel dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya:

1. Hotel berbintang 1 (satu)

2. Hotel berbintang 2 (dua)

3. Hotel berbintang 3 (tiga)

4. Hotel berbintang 4 (empat)

5. Hotel berbintang 5 (lima)

Hotel-hotel digolongkan dalam 5 (lima) kelas berdasarkan minimum jumlah kamar, fasilitas dan peralatan yang tersedia serta mutu pelayanan sesuai dengan ketentuan-ketentuan penggolongan kelas.

Penggolongan kelas hotel menurut KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor PM 10/PW. 301/Phb-77 dalam (Marpaung, 1984: 153):

(35)

Penentuan penggolongan kelas hotel menurut tanda bintang dinyatakan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral.

Penetapaan golongan kelas hotel dilakukan 3 (tiga) tahun sekali dan tata cara pelaksanaanya ditentukan oleh Direktur Jenderal.

F. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi, yang kadang kala disebut sebagai sistem pemrosesan data, merupakan sistem buatan manusia yang biasanya terdiri dari sekumpulan komponen – baik manual ataupun berbasis komputer – yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pemakai informasi tersebut.

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan studi kasus, Menurut Cresswell (2014: 135): Penelitian studi kasus adalah pendekatan kualitatif yang penelitinya mengeksplorasi kehidupan nyata, sistem terbatas kontemporer (kasus) atau beragam sistem terbatas (berbagai kasus), melalui pengumpulan data yang detail dan mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi atau sumber informasi majemuk (misalnya, pengamatan, wawancara, bahan audiovisual, dan dokumen dan berbagai laporan), dan melaporkan deskripsi kasus dan tema kasus.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta

2. Waktu Penelitian

(37)

C. Subjek dan Objek Penelitian

a. Front Office Department

b. General Cashier

c. Income Audit

2. Objek Penelitian

a. Sistem Akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada hotel.

b. Dokumen-dokumen pendukung sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada hotel.

D. Data yang Dibutuhkan

1. Sejarah dan latar belakang hotel.

2. Struktur organisasi (termasuk deskripsi jabatan, tugas dan wewenang).

3. Formulir-formulir berupa Guest Account, Daily Remittance Report, Cash Receipt,dan slip setoran tunai.

(38)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Dokumentasi

melalui teknik dokumentasi ini penulis mengumpulkan dan mempelajari data yang dibutuhkan mengenai sejarah dan latar belakang hotel, struktur organisasi, serta menggunakan data sekunder yang merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut oleh pihak lain, seperti bukti-bukti transaksi penerimaan yang dibuat hotel dan laporan-laporan yang sesuai dengan kebutuhan penulis.

2. Wawancara

(39)

F. Teknik Analisis Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian secara deskriptif komparatif. Riset deskriptif adalah riset yang dilakukan untuk menganalisis satu atau lebih variabel tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain (Suliyanto, 2006: 9). Setelah semua data diperoleh, maka penulis akan menganalisis data-data tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan prosedur penerimaan kas atas penjualan jasa kamar oleh Front Office Department.

2. Mengidentifikasi prosedur dengan melihat arus dokumen yang terjadi dalam penerimaan kas atas penjualan jasa kamar oleh front office cashier.

3. Mendeskripsikan sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar oleh Ibis Styles Hotel Yogyakarta secara keseluruhan.

(40)

Tabel 3.1 Rangkuman Analisis terhadap Prosedur Penerimaan Kas

Prosedur Dalam Teori Data Temuan

Ada Tidak Ada 1. Prosedur Order Penerimaan Tamu

2. Prosedur Penerimaan Deposit 2. Prosedur Penerimaan Kas

3. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai 4. Prosedur Penyetoran Kas Ke Bank 5. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas Sumber: Wiyasha, 2010

Tabel 3.2 Rangkuman Analisis terhadap Dokumen dan Catatan Penerimaan Kas

Prosedur Dalam Teori Data Temuan

Ada Tidak Ada

Tabel 3.3 Rangkuman Analisis terhadap Unit-unit Yang Terkait Penerimaan Kas

Prosedur Dalam Teori Data Temuan

(41)

BAB IV

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Hotel

Ibis Styles Hotel Yogyakarta merupakan salah satu produk dari Accor Hotels Group yang berskala Economy yang sebelumnya diberi nama All Season. Sesuai dengan konsep dari penciptanya Accor, Ibis Styles dikemas dengan menarik berbeda satu dengan yang lainnya, tanpa melepaskan konsep utamanya dengan warna-warna cerah yang memancarkan kegembiran, penuh gaya, dan membawa suasana positif. Ibis Styles diciptakan untuk berada di tengah kota yang merupakan pusat padat aktivitas. Ibis Styles mempunyai penawaran-penawaran menarik bagi tamu, dalam hal ini penawaran utama Ibis Styles adalah “satu harga mencakup semuanya”.

Ibis Styles Hotel didesain sangat nyaman bagi keluarga, mulai dari segala fasilitas yang komplit bagi orang tua yang membawa anak usia dibawah 16 tahun, ruang bermain anak, sampai pada menu makanan yang menarik bagi anak.

B. Lokasi Hotel

(42)

U

berdampingan dengan hotel-hotel yang lain maka Ibis Styles harus tampil berbeda sehingga mampu menarik pengunjung. Berikut adalah gambar 4.1 yang menunjukan lokasi Ibis Styles Hotel Yogyakarta:

Gambar 4.1

Denah Lokasi Ibis Styles Yogyakarta

Lokasi Ibis Styles Yogyakarta tergolong strategis mengingat letaknya yang hanya beberapa ratus meter dari jalan Maliobro, dan dekat dengan Keraton Kesultanan Yogyakarta yang juga merupakan pusat budaya. Ibis Styles Yogyakarta juga dekat dengan jalur transportasi seperti stasiun Kereta Api Tugu dan Bandar Udara Adi Sucipto Yogyakarta.

(43)

C. Tujuan Hotel

Adapun tujuan dari Ibis Styles Hotel Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan Keuntungan yang berguna untuk peluasan dan pengembangan usaha perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan.

2. Memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen, agar konsumen dapat merasakan puas dengan kenyamanan yang diberikan hotel sehingga kembali lagi dengan menjadi konsumen loyal.

Ibis Styles Hotel Yogyakarta didirikan oleh Bapak Tjong Wai Kit yang juga adalah pemilik Hotel. Beliau juga mengembangkan usahanya di daerah-daerah lain. Seluruh perusahaan milik beliau yang bergerak di bidang perhotelan ini tergabung dalam Accor Hotels. Adapun hotel-hotel yang merupakan brand Accor Hotels adalah:

a. Sofitel b. Pullman c. Novotel d. M Gallery

(44)

D. Struktur Organisasi Hotel

Ibis Styles Hotel Yogyakarta sebagai sebuah perusahaan tentu mempunyai struktur organisasinya sendiri. Posisi teratas Ibis Styles Yogyakarta dipimpin oleh seorang General Manager yang dibantu oleh Front Office Manager, Finance Controller, House Keeping Manager, F&B Manager, Director of Sales, Chief Engineering, Executive Chef, berserta staff dan karyawan yang lainnya. Struktur Organisasi Ibis Styles Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2

Struktur Organisasi Hotel

(45)

A&G Department, Front Office Department, Sales and Marketing Department, Food and Beverage Service Department, Food and Beverage Product Department, Engineering Department, Accounting Department, Human Resource Department, dan Housekeeping Department. Berikut adalah deskripsi pekerjaan dari masing-masing departemen adalah sebagai berikut.

1) A&G Department

A&G Department dipimpin oleh seorang General Manager dan dibantu oleh Executive Secretary. Tugas utama dari General Manager adalah bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional perusahaan termasuk bertanggung jawab untuk memajukan perusahaan dalam hal ini Ibis Styles Hotel Yogyakarta. Sedangkan tugas Executive Secretary sendiri, yaitu betugas menyediakan segala sesuatu yang diperlukan General Manager.

2) Front Office Department

Front Office Department ini dipimpin oleh seorang Front Office Manager dan dibantu beberapa orang, Duty Manager, Supervisor, Night Audit, dan Front Desk Agent. Tugas utama dari Front Office Department adalah bertanggung jawab atas seluruh kegiatan reservasi tamu, dan melayani hal-hal yang dibutuhkan oleh tamu.

3) Sales and Marketing Department

(46)

Sales Admin. Tugas utama dari Sales and Marketing Department adalah menciptakan penawaran-penawaran menarik bagi tamu baik dari segi harga dan juga produk, selain itu bekerja sama dengan travel agent, instansi pemerintah, instansi swasta dan lainnya.

4) Food and Beverage Service Department

Departemen ini mencakup baik Sky Bar dan Colour Resto di Ibis Styles Hotel Yogyakarta, dipimpin oleh seorang Bar Manager yang dibantu oleh F&B Coordinator dan staff lainnya. Tugas utama dari departemen ini adalah bertanggung jawab dalam penyajian dan pelayanan makanan dan minuman kepada tamu.

5) Food and Beverage Product Department

Departemen yang serigkali disebut sebagai Kitchen Department ini dipimpin oleh seorang Executive Chef dan dibantu oleh Sous Chef, dan staff lainnya. Kitchen Department bertanggung jawab dalam pengolahan dan penyediaan makanan dan minuman yang akan disediakan kepada tamu yang nantinya

akan disajikan oleh Food and Beverage Service Department.

6) Engineering Department

(47)

7) Accounting Department

Accounting Department Ibis Styles Hotel Yogyakarta dipimpin oleh seorang Chief Accountant, dibantu oleh seorang Bookeeper, dan staff-staff lainnya sebagai Income Audit, Cost Controler, Account Payable, Account Receivable, General Cashier, Purchasing, Receiving, dan Storekeeper.

8) Human Resource Department

Departemen yang bertanggung jawab dalam pembinaan sumber daya manusia dan menjalin relasi dengan masyarakat dan lingkungan ini dipimpin oleh seorang Assistant Human Resource Manager dan didampingi oleh staff yang lain.

9) Housekeeping Department

(48)

BAB V

PEMBAHASAN

A. Sumber Penerimaan Kas Ibis Styles Hotel Yogyakarta

Penerimaan kas pada industri perhotelan berasal dari fungsi penjualan baik barang maupun jasa, begitu pula pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta penerimaan kas hotel dapat berasal dari penjualan jasa kamar, layanan antar-jemput tamu, laundry, restaurant, Skybar, dan penjualan merchandise seperti bantal, kaos, topi, spa dan lain-lain.

Departemen Front Office bertanggung jawab mulai dari penjualan jasa kamar, merchandise, penyewaan meeting room, sampai dengan fasilitas seperti kolam renang dan spa. Colour Resto (Restaurant) melayani penjualan makanan dan minuman, tidak beda jauh dengan Skybar yang melayani penjualan minuman beralkohol, dan beberapa menu makanan lainnya pada jam-jam tertentu.

(49)

B. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas atas Penjualan Jasa Kamar Ibis Styles Hotel Yogyakarta

a. Front Office

(50)

Mulai

1

front office yang bertindak sebagai kasir akan membuat dokumen tagihan yang digunakan pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta, yaitu Guest Account. Guest Account diberikan kepada tamu berlampirkan Cash Receipt yang adalah bukti pembayaran secara tunai, tanda bahwa proses check-out telah selesai, dan transaksi telah selesai. Bagan alir dokumen (flowchart) sistem akuntansi penerimaan kas oleh front office department atas penjualan kamar pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta akan diuraikan pada gambar 5.1 sebagai berikut:

Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Ibis Styles Hotel

Yogyakarta

Penerimaan Order Tamu dan ARD

(51)

Untuk sementara kegiatan front office department selesai sampai disini, formulir dan dokumen berupa daily remittance report daily cashier drop report, detail cash cashier akan digunakan oleh General Cashier sebagai dasar untuk membuat laporan daily general cashier report.

b. General Cashier

(52)

bukti setoran bank untuk kemudian dijadikan arsip permanen oleh general cashier. Prosedur sistem akuntansi penerimaan kas oleh General Cashier dapat dilihat pada gambar 5.2 di bawah ini:

GENERAL CASHIER

Gambar 5.2

Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Ibis Styles Hotel

Yogyakarta

(53)

c. Income Audit

(54)

dan cash receipt akan diarsipkan secara permanen oleh income audit berdasarkan tanggal.

Prosedur sistem akuntansi penerimaan kas oleh Income Audit dapat dilihat pada gambar 5.3 di bawah ini.

INCOME AUDIT

Gambar 5.3

Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Ibis Styles Hotel

(55)

Prosedur penerimaan kas atas penjualan jasa kamar secara langsung terjadi di antara bagian front office dan tamu, namun pada sistem akuntansi penerimaan kas yang terbentuk melibatkan keseluruhan prosedur yang dilakukan oleh front office, general cashier dan sampai pada income audit.

C. Laporan Penerimaan Kas

Sesuai dengan prosedur penerimaan kas atas penjualan jasa kamar yang telah dijabarkan dengan sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar di atas, berikut adalah laporan-laporan yang dibuat oleh bagian-bagian yang bertanggung jawab terhadap penerimaan kas.

a. Front Office

(56)

adalah contoh daily remttance report yang digunakan kasir outlets untuk melaporkan sejumlah kas yang ia terima atas penjualan tunai per hari:

Gambar 5.4

Format Daily Remittance Report

(Sumber: Ibis Styles Yogyakarta)

(57)

Gambar 5.5

Format Daily Cashier Drop Report

(Sumber: Ibis Styles Hotel Yogyakarta)

Dua laporan pertanggung-jawaban dari tiap kasir departemen harus disertai tanda tangan saksi (witness) ditiap Daily Reportnya. Begitu pula saat general cashier membuka amplop uang (daily remmitance report) harus didampingi oleh seorang security sebagai saksi, maka pada daily cashier drop report membutuhkan tanda tangan seorang security sebagai saksi bahwa uang yang dihitung sudah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan kasir departemen kemudian baru diikuti tanda tangan general cashier.

b. General Cashier

(58)

cashier meminta laporan “detail cash cashier” kepada income audit. Laporan Detail Cash Cashier dapat dilihat pada gambar 5.6 berikut:

Gambar 5.6

Laporan Detail Cash Cashier

Laporan detail cash cashier ini berisi jumlah penerimaan kas yang dimasukkan kasir tiap department ke dalam sistem dalam sehari, tugas general cashier adalah mencocokan jumlah total perhitungan penerimaan kas secara fisik dengan jumlah total yang ada pada sistem. Perlu diketahui bahwa selisih mungkin akan selalu terjadi,berdasarkan kebijakan Ibis Styles Yogyakarta selisih lebih dan wajar diperbolehkan, sedangkan untuk selisih kurang dibatasi hanya sampai dengan Rp300,-. Laporan berikutnya yang dibuat general cashier berdasarkan dua laporan tersebut adalah “daily general cashier report”, dapat dilihat contohnya

(59)

Gambar 5.7

Format Daily General Cashier Report

(60)

sistem. Pada dasarnya akan selalu terdapat selisih antara sistem dan perhitungan fisik, mengingat bahwa pecahan uang terkecil hanya mencapai Rp50,- sedangkan tarif pada system bisa berupa desimal, misalnya Rp 628.383,-. Kolom short/over adalah berisi selisih yang terjadi antara perhitungan fisik dengan jumlah pada sistem. Setelah serangkaian prosedur dilalui kemudian penerimaan kas dalam sehari tersebut disetorkan ke Bank. Salinan slip pembayaran yang sudah selesai ditransaksikan ke bank kemudian disatukan lagi dengan daily remmitance report, daily cashier drop report, detail cash cashier, dan kemudian yang terakhir daily general cashier report, setelah dirangkap menjadi satu kemudian diberikan kepada income audit untuk kemudian dilakukan penjurnalan yaitu wire transfer receipt journal.

c. Income Audit

1. Wire Transfer Receipt Journal

(61)

ditransfer ke dalam rekening bank hotel, beserta kelebihannya (overage). Maka proses wire transfer ini baru dapat dilakukan setelah general cashier menyetorkan uang ke rekening bank perusahaan.

Berikut adalah contoh wire transfer receipt journal dapat ditunjukkan pada gambar 5.8 berikut:

Gambar 5.8

Wire Transfer Receipt Journal

(62)

2. Jurnal Penerimaan Kas

Pada jurnal penerimaan kas ini dicatat semua setoran kas yang diterima oleh hotel. Pencatatan dilakukan secara kronologis yang artinya sesuai dengan urutan penerimaan kas. Berikut Tabel 5.1 merupakan contoh jurnal penerimaan kas Ibis Styles Hotel Yogyakarta;

Jurnal Penerimaan Kas Ibis Styles Hotel Yogyakarta

Pada jurnal dapat dilihat bahwa transaksi debet untuk kas atau rekening bank hotel, sedangkan transaksi kredit untuk piutang tamu atau city ledger. Rekening bank didebet karena jumlah kas meningkat.

D. Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas atas Penjualan Jasa Kamar berdasarkan kajian teori

(63)

1. Bagian yang terkait dalam sistem penerimaan kas atas penjualan jasa kamar.

Analisis terhadap prosedur dalam sistem penerimaan kas atas penjualan jasa kamar oleh front office berdasarkan data yang dapat diperoleh, serta perbandingannya dengan kajian teori dirangkum ke dalam tabel berikut:

Tabel 5.2 Rangkuman Analisis terhadap Prosedur Penerimaan Kas

Prosedur Dalam Teori Data Temuan

Ada Tidak Ada 1. Prosedur Order Penerimaan Tamu

2. Prosedur Penerimaan Deposit

2. Prosedur Penerimaan Kas

3. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai 4. Prosedur Penyetoran Kas Ke Bank 5. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas Sumber: Wiyasha, 2010

Dari hasil tabel perbandingan antara prosedur sistem penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada hotel dengan kajian teori, dapat disimpulkan bahwa Ibis Styles Hotel Yogyakarta telah sesuai dengan kajian teori yang digunakan.

2. Dokumen dan catatan sistem penerimaan kas

(64)

Tabel 5.3 Rangkuman Analisis terhadap Dokumen dan Catatan

Penerimaan Kas

Prosedur Dalam Teori Data Temuan

Ada Tidak Ada

1. Rekening Tamu

2. Kuitansi Penerimaan Kas

3. Amplop Setoran Kas

4. Rekapitulasi Penerimaan Kas

5. Jurnal Penerimaan Kas

Sumber: Wiyasha, 2010

Dari hasil tabel perbandingan dokumen dan catatan dalam sistem penerimaan kas pada hotel dengan kajian teori, dapat disimpulkan bahwa Ibis Styles Hotel Yogyakarta Telah sesuai dengan kajian teori yang ada. 3. Unit-unit terkait dengan sistem penerimaan kas

Analisis terhadap unit-unit yang terkait dalam Sistem Penerimaan Kas berdasarkan data yang dapat diperoleh, serta perbandingannya dengan kajian teori dirangkum dalam tabel 5.3 sebagai berikut:

Tabel 5.4 Rangkuman Analisis terhadap Unit-unit Yang Terkait Penerimaan Kas

Prosedur Dalam Teori Data Temuan

Ada Tidak Ada

1. Kasir Kantor Depan

2. Kasir Umum

3. Income Auditor

(65)

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan informasi yang didapatkan sebagai hasil penelitian serta analisis data yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem penerimaan kas atas penjualan jasa kamar yang dilakukan oleh Ibis Styles Hotel Yogyakarta telah sesuai dengan kajian teori yang ada dalam tinjauan pustaka.

B. Keterbatasan Penelitian

(66)

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan mengacu pada hasil evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar maka penulis dapat memberikan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak Ibis Styles Hotel Yogyakarta yaitu sebagai berikut:

1. Kelengkapan atribut dokumen seperti tanda tangan, penulisan jumlah perhitungan kas harus lebih diperhatikan agar menciptakan dokumen yang absah sehingga layak digunakan untuk mendukung sebuah sistem.

2. Akses terhadap brankas transit harus dikurangi dengan cara mengubah kode brankas dan hanya diketahui oleh general cashier saja. Sehingga risiko kemungkinan kehilangan kas atas pencurian kas diperkecil. Sama halnya dengan penyetoran kas ke bank sebaiknya hanya boleh dilakukan oleh general cashier saja, agar prinsip konsistensi terpenuhi, dan menghindari kemungkinan masalah pertanggung jawaban jika terjadi kekurangan atau kehilangan kas.

(67)

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, Diana. & Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ke-1. C.V ANDI OFFSET: Yogyakarta.

Baridwan, Zaki. 2012. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi Kelima. BPFE: Yogyakarta.

Cresswell, John W. 2014. Penelitian Kualitatif & Desain Riset Memilih di antara Lima Pendekatan. Edisi Ke-3. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Evi Maria. 2007. Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa. Cetakan pertama. Gava Media: Yogyakarta.

Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Pengkreditan. Alfabeta, Bandung Gilarso. T. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Kanisius, Yogyakarta

Hery, 2014. Pengendalian Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Laksana, Jakarta.

Horngren, Charles T. 2000. Pengantar Akuntansi Keuangan. Edisi Keenam. Erlangga, Jakarta.

Marpaung, Happy. 1984. Himpunan Peraturan Priwisata Indonesia. Cetakan Pertama. TONIS: Bandung.

Mayella, Gerardus R. P (2015). Evaluasi Penentuan Tarif Sewa Kamar Hotel Dengan Menggunakan Metode Cost-plus Pricing Pendekatan Full Costing. Studi Kasus Pada Hotel Gedong Kuning Yogyakarta Pada tahun 2015. SKRIPSI. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ke-3. Salemba Empat: Jakarta. Nopirin. 1990. Ekonomi Moneter. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.

Powers Tom. 1992. Introduction To Management In The Hospitality Industry. Fourth Edition. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data, USA. Purnomo, Serfianto D. (2013). Pasar Uang dan Pasar Valas. PT Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Sigit Triandaru & Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta.

Soemarsono, S.R., 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi kelima. Jilid 1. Salemba Empat, Jakarta.

(68)

Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astutui Purnamawati, Algifari. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Ke-2. STIE YKPN, Yogyakarta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Ed. 1. ANDI: Yogyakarta

Wachid R. Djoerban. 1984. Pelajaran Ekonomi. Cetakan Keempat belas. Sari Ilmu, IKAPI: Yogyakarta.

Widiantoro, Irwan. (2007). Perlakuan Akuntansi Transaksi Dalam Mata Uang Asing Atas Pembelian Aktiva Tetap. Studi Kasus Pada PT. PUPUK KUJANG dan PT. BUDI ACID JAYA, Tbk. Pada tahun 1999. SKRIPSI. Universitas Satana Dharma: Yogyakarta.

Wijaya, Farid M. 1991. Pengantar Ekonomi. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta. Wiyasha, IBM. 2010. “Akuntansi Perhotelan – Penerapan Uniform System of

(69)
(70)
(71)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1. Bagaimana sejarah berdirinya Ibis Styles Hotel Yogyakarta?

2. Apa tujuan didirikannya Ibis Styles Hotel Yogyakarta?

3. Bagaimana struktur organisasi pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta?

4. Bagaimana prosedur penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta?

5. Unit-unit apa saja yang terkait dan terlibat dalam transaksi penerimaan kas?

6. Dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta?

7. Apa saja catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta?

8. Bagaimana bentuk bagan alir dokumen sistem penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta?

(72)
(73)
(74)

Departmen Witness

Security General

(75)

d

d

/m

m

Secur

ity

d

d

/m

(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

Gambar

Tabel 3.1 Rangkuman Analisis terhadap Prosedur Penerimaan Kas ......
Tabel 3.3
Gambar 4.1  Denah Lokasi Ibis Styles Yogyakarta
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Hotel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Heli: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT... Heli: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas

Mukhtariza: Sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada..., 2004... Mukhtariza: Sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas

Semakin ketatnya persaingan usaha perhotelan perlu adanya informasi yang baik tentang penerimaan kas. Hal ini perlu dilakukan karena kas sangat mudah untuk diselewengkan dan

Skripsi yang berjudul “Urgensitas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas dalam Peningkatan Pengendalian Internal (Studi Kasus Toko Jaya Makmur Jombang)” ini

Berdasarkan hasil penelitian pada SKN Motor, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut, Proses penerimaan kas atas penjualan yang saat ini berjalan pada SKN motor

“Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas (Studi Kasus pada CV. Citra Celluler Malang)“ ini sesuai waktu yang telah ditentukan.. Shalawat serta salam tetap

Berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kamar di Hotel Kapal Garden Malang telah dilaksanakan dengan baik, dan

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah peneliti mendapatkan temuan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas terhadap volume penjualan pada